MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

26
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PANDUAN PEMBELAJARAN MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI SEMESTER 3 13 September 6 Desember 2016

Transcript of MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Page 1: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

PANDUAN

PEMBELAJARAN

MANAJEMEN

PELAYANAN

FISIOTERAPI

SEMESTER 3

13 September –

6 Desember 2016

Page 2: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

2 2

Lecture 1 : Pengantar Manajemen Pelayanan Fisioterapi

TujuanPembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar manajemen secara umum

Mampu memahami dan menjelaskan konsep manajemen dalam pelayanan

Fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan tujuan manajemen dalam pelayanan

Fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan fungsi manajemen

KontenKurikulum :

Konsep dasar manajemen umum

Konsep dasar menajemen pelayanan Fisioterapi

Tujuan manajemen pelayanan Fisioterapi

Ciri-ciri manajemen

Pandangan terhadap manajemen

Fungsi manajemen

Abstrak

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari mungkin secara tidak sadar kita telah

menjalankan konsep manajemen, baik itu manajemen keuangan, manajemen sumber

daya manusia, manajemen pemasaran, bahkan akhir-akhir ini sering kali kita

mendengar tentang manajemen kalbu. Manajemen sering dihubungkan dengan kata

mengelola.Beberapa ahli ada yang mengartikan bahwa manajemen ini adalah

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah

mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Menurut George R. Terry manajemen adalah

suatu proses yang membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian,

penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun

seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun,

dalam aktualisasi di kehidupan ada seseorang yang melakukan manajemen dengan baik,

dan masih banyak yang melalaikan pentingnya manajemen.

Maka dari itu, untuk mengembangkan dan dapat mengimplementasikan

manajemen, seorang Fisioterapis harus mengerti dan memahami seberapa pentingnya

manajemen dalam pengelolaan sehari-hari. Fungsi dari manajemen antara lain

perencanaan, organisasi, pengarahan koordinasi dan pengawasan pada fisioterapi.

Seorang terapis juga diharapkan mengetahui teori-teori manajemen yang dapat menjadi

Page 3: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

3 3

acuan dalam pengelolaan, ciri-ciri dari manajemen dan pandangan-pandangan mengenai

manajemen untuk pengembangan kualitas ke arah yang lebih baik.

Skenario

Seorang Fisioterapis baru saja diangkat menjadi kepala Poliklinik Fisioterapi di

salah satu rumah sakit. Kepala rumah sakit menginginkan pembaharuan pada poliklinik

dari kepala poliklinik Fisioterapi yang baru. Kepala poliklinik yang baru telah menyiapkan

konsep yang sangat baik. Secara teknis kepala poliklinik yang baru telah terbiasa

bekerja sendiri, namun ketika dihadapkan pada pekerjaan yang membutuhkan teknik

manajemen kepala poliklinik yang baru tersebut kesulitan untuk menggerakan staffnya

untuk membantu memperbaharui poliklinik tersebut.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, apakah manfaat dari manajemen?

Apakah tujuan mengetahui teori-teori manajemen, ciri-ciri manajemen dan

pandangan-pandangan mengenai manajemen dalam mengatasi permasalahan

diatas?

Self Assessment

Jelaskanlah definisi manajemen!

Apakah fungsi dari manajemen?

Sebutkan tujuan-tujuan manajemen dalam pelayanan Fisioterapi!

Jelaskan ciri-ciri manajemen!

Bagaimana cara menjadi manajer yang ideal?

Apa saja yang menjadi tanggung jawab manajer?

Mengapa sangat penting bagi fisioterapis untuk memahami manajemen?

References

Manunjaya, A.A Gde. 1999. Manajemen Kesehatan, ECG. Jakarta

Abdurahman, Arifin. 1973. Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum, Jakarta

James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc.

Englewood Cliffs, New York

Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan

Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta

Page 4: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

4 4

Lecture 2 : Kepemimpinan

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan pengertian kepemimpinan

Mampu memahami dan menjelaskan fungsi kepemimpinan

Mampu memahami dan menjelaskan tujuan kepemimpinan

Mampu memahami dan menjelaskan teori-teori kepemimpinan

Mampu memahami dan menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan

Mampu memahami dan menjelaskan perbedaan tipe-tipe kepemimpinan

Mampu menjelaskan perikalu kepemimpinan individu dalam kelompok dan

organisasi

Penerapan perilaku kepemimpinan dalam manajemen pelayanan Fisioterapi

Konten Kurikulum :

Definisi kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan secara umum

Fungsi kepemimpinan dalam manajemen pelayanan Fisioterapi

Teori-teori kepemimpinan yang berkembang di masyarakat

Tipe-tipe kepemimpinan

Perbedaan tipe-tipe kepemimpinan

Syarat pemimpin yang ideal

Abstrak

Pemimpin dan kepemimpinin merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat

dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Pemimpin adalah figur sentral yang

mempersatukan kelompok dan kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau

beberapa individu dalam kelompok dalam proses mengotrol gejala-gejala sosial.

Kepemimpinan adalah fungsi penting dari manajemen yang membantu untuk

memaksimalkan efisiensi dan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Banyak teori-teori

yang muncul mengenai pemimpin, ada yang beranggapan bahwa pemimpin itu

dilahirkan dan ada yang beranggapan bahwa pemimpin itu dibentuk. 3 teori yang paling

menonjol mengenai pembentukan pemimpin adalah teori genetik, teori sosial dan teori

ekologi.

Maka dari itu memiliki pemimpin yang berkualitas menjadi harga mutlak untuk

manajemen yang baik. Peran pemimpin sangat penting dalam manajemen agar dapat

mengembangkan strategi yang membangun dan mempertahankan keunggulan yang

Page 5: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

5 5

kompetitif. Selain itu pemimpin juga harus menjalankan beberapa fungsi yaitu fungsi

konsulatif, fungsi partisipasi, fungsi delegasi, fungsi instruktif dan fungsi pengendalian.

Seorang pemimpin memiliki cara tersendiri dalam mengelola pemerintahannya

dan membawa organisasinya ke tujuan yang ingin mereka capai bersama. Berbagai cara

memimpin tersebut diklasifikasikan kedalam 5 tipe kepemimpinan yaitu, tipe

kepemimpinan otokratis yang menganggap bawahan hanya sebagai alat untuk mencapai

tujuan, tipe kepemimpinan militeristis yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan sangat

menuntut kepatuhan dari bawahan, tipe kepemimpinan paternalistis yang sangat

kebapakan ketika memimpin, tipe kepemimpinan karismatik dimana pemimpinnya

memiliki daya tarik yang besar sehingga memiliki banyak pengikut, dan yang terakhir

tipe kepemimpinan demokratis yang sampai saat ini dianggap sebagai tipe terbaik

karena lebih mementingkan masyarakat banyak. Semua tipe kepemimpinan yang

dipaparkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Skenario

Deva adalah fisioterapis muda yang kemampuannya lebih menonjol dari teman-

temannya seangkatannya. Tanpa disadari semua temannya mengikuti semua instruksi

yang dia berikan untuk kemajuan bersama, Deva selalu aktif dalam kelompoknya dan

tidak ragu-ragu berbicara jika ada yang bertanya mengenai kelompoknya itu.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, apakah Deva termasuk seorang pemimpin?

Jika iya teori apa yang mendukung?

Jelaskan fungsi-fungsi pemimpin yang telah dijalankan Deva!

Self Assessment

Jelaskan lah definisi pemimpin dan kepemimpinan!

Apakah fungsi kepemimpinan dalam manajemen fisioterapi?

Sebutkan dan jelaskan teori-teori pembentukan seorang pemimpin!

Sebutkan perbedaan-perbedaan dari teori-teori pembentukan seorang pemimpin!

Mengapa penting bagi fisioterapis untuk mengetahui dan memahami prinsip

kepemimpinan?

Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe kepemimpinan!

Bagaimana menurut Anda seorang pemimpin yang ideal?

Reference

Page 6: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

6 6

Siagian, Sondang P, 1979. Peranan staf dalam management. Jakarta: Gunung Agung.

Stoner, James [and] A.F. Freeman, 1996. Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.

Page 7: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

7 7

Lecture 3 : Komunikasi dan Prosedur Anamnesis

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi komunikasi.

Mampu memahami dan menjelaskan elemen-elemen dalam proses komunikasi.

Mampu memahami dan menjelaskan proses komunikasi interpersonal.

Mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan manfaat komunikasi fisioterapis

dengan pasien.

Mampu memahami dan menjelaskan tahapan dalam komunikasi.

Mampu memahami dan menjelaskan definisi anamnesis.

Mampu memahami dan menjelaskan tahapan dalam melakukan anamnesis.

Konten Kurikulum :

Definisi komunikasi

Proses komunikasi interpersonal

Tahapan proses komunikasi

Definisi anamnesis

Tahapan prosedur anamnesis

Abstrak

Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau

informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang

lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau

informasi. Terdapat lima unsur yang menyusun komunikasi diantaranya: Source

(pengirim), Message (pesan), Channel (saluran – media), Receiver (penerima), dan

Effect & Feedback. Dalam melakukan komunikasi pada pasien, fisioterapis disarankan

untuk berkomunikasi dengan pendekatan interpersonal. Komunikasi interpersonal

didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, bisa secara

verbal dan nonverbal, di mana proses ini dapat terjadi secara langsung tanpa melibatkan

media komunikasi sebagai penghantar pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal

sumber komunikasi (komunikator) dan penerima pesan (komunikate) dapat berganti

peran, pergantian peran seperti ini disebut komunikan, dan proses pergantian peran

tersebut dapat timbul saat itu juga (saat yang sama) misalkan bila ada interupsi.

Ranah praktik klinis membutuhkan keterampilan fisioterapis dalam melakukan

prosedur anamnesis. Adapun tahapan prosedur dalam melakukan anamnesis meliputi:

memulai sesi wawancara (initiating the session), mengumpulkan informasi (gathering

information), membangun hubungan baik (building the relationship), memberikan

Page 8: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

8 8

penjelasan (explanation and planning), serta mengakhiri sesi wawancara (closing the

session).

Skenario

Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2 tahun ke klinik Fisioterapi Tumbuh

Kembang. Ibu tersebut mengeluhkan anaknya belum bisa berjalan dan mengalami

keterlambatan perkembangan motorik. Berdasarkan diagnosis dokter, anak tersebut

mengalami Cerebral Palsy.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Bagaimana cara Anda melakukan anamnesis pada kasus ini?

Apakah fisioterapis dalam hal ini membutuhkan bantuan dari profesi lain?

Rujukan seperti apa yang dapat Anda berikan?

Self Assessment

Jelaskanlah definisi komunikasi!

Sebutkan dan jelaskan elemen-elemen dalam proses komunikasi!

Sebutkan tujuan dan manfaat komunikasi fisioterapis dengan pasien!

Jelaskan definisi anamnesis!

Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam melakukan anamnesis!

References

Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen, CV Haji

Masagung, Jakarta.

James. AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc.

Englewood Cliffs, New York

Page 9: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

9 9

Lecture 4 : Informed Consent

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi informed consent.

Mampu memahami dan menjelaskan tujuan informed consent.

Mampu memahami dan menjelaskan isi dari informed consent.

Mampu memahami dan menjelaskan alur perizinan ethical clearance terkait

pembuatan informed consent.

Konten Kurikulum :

Definisi informed consent

Tujuan informed consent

Isi informed consent

Abstrak

Pada setiap tindakan medis diperlukan informed consent atau persetujuan setelah

penjelasan (PSP), yaitu persetujuan yang diberikan pasien atau keluarganya

berdasarkan penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien

tersebut. Informed consent mempunyai arti informed yaitu telah mendapatkan informasi

dan consent yaitu izin atau persetujuan. Informasi atau penjelasan mengenai tindakan

medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus diberikan/dijelaskan oleh peneliti atau

staf uji klinis. Penjelasan harus dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti

oleh pasien sehingga pasien mendapat gambaran jelas untuk mengambil keputusan.

Tujuan diberlakukannya informed consent adalah agar pasien mendapat kesempatan

untuk berpartisipasi menentukan tindakan medis terhadap dirinya. Dari segi hukum,

pasien sebagai pengguna jasa medis mendapat perlindungan dari segala tindakan medis

tanpa sepengetahuannya. Bagi pelaksana medis, informed consent tersebut akan

memberikan perlindungan terhadap tuntutan yang tidak wajar dari pihak pasien. Apabila

informed consent digunakan dalam ranah penelitian, maka informed consent yang akan

digunakan harus disetujui dan mendapatkan dukungan tertulis dari Dewan Kaji Institusi

(DKI)/Komite Etik (KE).

Teknik komunikasi yang efektif diharapkan dapat memberikan informasi yang

lebih baik sehingga meminimalkan penolakan pasien dalam memberikan informed

consent. Pada penelitian, resistensi pasien dalam memberikan informed consent

kemungkinannya lebih besar karena masyarakat/pasien belum terbiasa berperan serta

dalam penelitian.

Page 10: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

10

0

10

0

Skenario

Tim peneliti Fisioterapi FK Unud memenangkan hibah Program Kreativitas Mahasiswa

(PKM) Bidang Penelitian Dikti tahun 2015. Penelitian yang diajukan berjudul, “Pengaruh

Penambahan Intervensi Myofascial Release Technique pada teknik Autostretching dalam

Menurunkan Nyeri pada Kasus Sindrome Myofascial Upper Trapezius”. Penelitian

dilakukan dari Bulan April-Juni 2015 dengan menggunakan subjek penelitian yaitu

mahasiswa Program Studi Fisioterapi FK Unud.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Apakah tim peneliti membutuhkan informed consent dalam mengumpulkan

subyek penelitian?

Apa saja isi dari informed consent yang harus ditulis dan disampaikan oleh

peneliti?

Bagaimana alur perizinan ethical clearance terkait pembuatan informed consent

di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana?

Self Assessment

Sebutkan dan jelaskan definisi dari informed consent!

Sebutkan dan jelaskan tujuan dari informed consent!

Apa saja yang bisa menjadi hambatan komunikasi saat pemberian informasi?

Reference

Sutanto, L. Basuki, E. 2009. Teknik Komunikasi untuk Mendapatkan Informed Consent

pada Suatu Penelitian. Majalah Kedokteran Indonesia: Jakarta

Page 11: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

11

1

11

1

Lecture 5 : Problem Solving for Better Health

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi problem solving for better health

Mampu memahami dan menjelaskan proses problem solving for better health

Konten Kurikulum :

Definisi problem solving for better health

Proses problem solving for better health

Abstrak

Problem Solving for Better Health (PSBH) adalah satu pendekatan untuk

mengatasi berbagai masalah kesehatan/ rumah sakit dengan cara mudah, menarik, dan

dilakukan dengan suka hati. Terdapat 3 prinsip dasar PSBH, diantaranya: innovation,

self confidence, dan continuous. Di dalam PSBH digunakan pula lima langkah pemecahan

masalah. Adapun rinciannya sebagai berikut: (1) Merumuskan/ mendefinisikan masalah:

menentukan gap (kesenjangan) antara kenyataan dengan keadaan seharusnya.

Mengidentifikasi masalah dapat dilakukan dengan cara brain storming, audit, evaluasi,

dll. (2) Menentukan bagian realistik dari masalah dengan menggunakan aspek urgency,

seriousness, dan growth. (3) Diskusikan dan sepakati solusi. (4) Merumuskan rencana

kerja (plan of action). (5) Melaksanakan plan of action dengan konsisten dan

berkesinambungan. Setiap identifikasi masalah harus didukung oleh data kuantitatif dan

tidak merumuskan masalah secara subyektif. Kerjasama tim sangat penting dan sangat

menentukan berhasil tidaknya upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan.

Skenario

BEM FK Unud setiap tahunnya mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama

yang bekerja sama dengan seluruh himpunan mahasiswa FK (Bulan Pengmas). Pada

tahun 2015, kegiatan pengmas diadakan di Desa A. HM Fisioterapi mendapatkan tugas

untuk melakukan pengmas terkait peningkatan dan perbaikan gerak dan fungsi tubuh

masyarakat setempat mulai dari balita sampai lansia.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan konsep PSBH dengan memperhatikan Lima Langkah Pemecahan

Masalah, coba analisis apa saja yang dapat dilakukan HM Fisioterapi pada

kegiatan pengmas tahun ini?

Page 12: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

12

2

12

2

Self Assessment

Jelaskan pengertian problem solving for better health!

Sebutkan dan jelaskan proses problem solving for better health!

Reference

The Rogosin Institute. 2003. Problem Solving for Better Health (PSBH): Participant’s

Handbook. The Rogosin Institute: New York

Page 13: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

13

3

13

3

Lecture 6 : Patient Safety

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi keselamatan pasien rumah sakit

Mampu memahami dan menjelaskan problematika pasien rawat inap dalam

bidang fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi terkait patient safety

Konten Kurikulum :

Definisi keselamatan pasien rumah sakit

Problematika pasien rawat inap yang berkaitan dalam bidang Fisioterapi

Penanganan Fisioterapi terkait patient safety

Abstrak

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,

kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk

meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh

kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah

setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak

Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial

Cedera.

Rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib

melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional Komite Nasional

Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Prinsip pelayanan kesehatan yaitu untuk

menyelamatkan pasien, melayani tanpa harus membahayakan (primum non necere –

first, do no harm). Fisioterapi sebagai profesi yang bergerak dalam bidang penanganan

fungsi dan gerak tubuh bertanggung jawab pula terhadap permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh pasien rawat inap, seperti: infeksi nosokomial, ulkus decubitus, serta

insiden pasien jatuh dengan menetapkan elemen patient safety.

Page 14: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

14

4

14

4

Skenario

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari Rumah Sakit yang terjadi pada

pasien yang dirawat selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan tanda dan

gejala infeksi pada saat masuk Rumah Sakit. Prinsip pelayanan kesehatan yaitu untuk

menyelamatkan pasien, melayani tanpa harus membahayakan (primum non necere –

first, do no harm). Oleh karena itu, ditetapkan elemen patient safety, untuk menghindari

terjadinya infeksi nosokomial pada pasien rawat inap.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Apa saja contoh dari infeksi nosokomial?

Bagaimana peran fisioterapis dalam menangani penyebaran infeksi nosokomial?

Self Assessment

Jelaskan definisi keselamatan pasien Rumah Sakit!

Jelaskan problematika pasien rawat inap yang menjadi kajian dalam bidang

fisioterapi!

Bagaimana penanganan Fisioterapi terkait patient safety?

References

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar

Pelayanan Rumah Sakit

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011

Page 15: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

15

5

15

5

Lecture 7 : Standar Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan SPO

Mampu memahami dan menjelaskan bagian dari SPO

Mampu memahami dan menjelaskan alur pelayanan fisioterapi di RS

Konten Kurikulum :

Definisi SPO

Bagian SPO

Alur pelayanan fisioterapi di RS

Abstrak

Pelayanan fisioterapi ditata sesuai kebutuhan pasien/klien masyarakat, berdasar

pada ilmu pengetahuan dan teknologi maju, dituntun oleh moral etis, memperhatikan

aspek biopsiko social-kultural-spiritual, mengacu pada peraturan perundangan. Setiap

sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh standar prosedur operasional.

Sebuah standar prosedur operasional adalah seperangkat instruksi tertulis bahwa

seseorang harus mengikuti untuk menyelesaikan pekerjaan dengan aman, tanpa efek

buruk pada kesehatan pribadi atau lingkungan, dan dalam cara yang memaksimalkan

efisiensi operasional dan produksi. Standar prosedur operasional Fisioterapi Indonesia,

meliputi: ketetapan falsafah dan tujuan, ketetapan Fisioterapis sebagai pimpinan,

ketetapan organisasi, ketetapan sistem pelaporan, ketetapan akses masuk, ketetapan

pemeriksaan penunjang, ketetapan dokumentasi, SPO Proses (assesmen, diagnosis,

perencanaan, penyelesaian/penghentian, resum, dokumentasi), SPO Kasus (Ekstrimitas

Atas, Ekstrimitas Bawah, Ekstremitas Atas, Tulang Punggung), SPO Intervensi/Metode

terapi (terapi latihan, massage, pengukuran), serta SPO /Petunjuk teknis modalitas.

Pada kuliah ini, akan lebih difokuskan pada pembahasan mengenai standar

dokumentasi fisioterapi serta alur pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit. Dokumentasi

ialah semua hal yang termasuk dalam catatan pasien/klien seperti laporan konsultasi,

laporan assesmen awal, catatan perkembangan, catatan alur pelayanan, re-assesmen

dan kesimpulan pelayanan.

Skenario

Seorang pasien rawat inap pasca operasi total hip replacement dengan diagnosis awal

neglected posterior right hip dislocation dirujuk ke bagian Fisioterapi oleh SMF Orthopedi

RS A agar dilakukan mobilisasi dini untuk persiapan rawat jalan di rumah.

Page 16: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

16

6

16

6

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Bagaimana alur pelayanan fisioterapi pada kasus tersebut?

Bagaimana jenis formulir dokumentasi yang disarankan untuk pasien tersebut?

Self Assessment

Jelaskan definisi dari Standar Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia!

Sebutkan bagian dari Standar Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia!

Reference

Standar Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia (www.ifi.or.id)

Page 17: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

17

7

17

7

Lecture 8 : Penjaminan Mutu Pelayanan Fisioterapi

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi mutu

Mampu memahami dan menjelaskan upaya-upaya untuk peningkatan mutu

Mampu memahami dan menjelaskan dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan

Mampu memahami cara penyelesaian masalah mutu

Konten Kurikulum :

Pengertian mutu

Upaya-upaya untuk peningkatan mutu

Dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan

Cara penyelesaian masalah mutu

Abstrak

Dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan yaitu masyarakat

Indonesia yang sehat, bugar, produktif, maju dan mandiri, mutu melekat erat dengan

sistem pelayanan kesehatan maupun sistem pembiayaan kesehatan. Sistem pelayanan

kesehatan mutu dimulai dari input, proses sampai produk jasa pelayanan yang

dihasilkan sehingga mempercepat pencapaian tujuan secara optimal. Pembiayaan

kesehatan mutu adalah efektivitas dan efisiensi biaya dalam pencapaian tujuan yaitu

kesehatan merupakan hak, sehingga semua masyarakat tanpa kecuali dapat akses

terhadap pelayanan kesehatan.

Dalam penjaminan mutu pelayanan terdapat dimensi atau ukuran yang

digunakan sebagai acuan. Dimensi tersebut adalah tangible (berwujud), realibility

(keandalan), responsiveness (cepat tanggap), assurance (kepastian), empaty (empati).

Dengan memenuhi acuan tersebut diharapkan mendapatkan kepuasan dari konsumen

yang didefinisikan dengan perasaan senang seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk

dan harapan-harapannya.

Skenario

Sebuah rumah sakit pemerintahan memiliki poliklinik fisioterapi. Sekelompok mahasiswa

melakukan penelitian pada poliklinik tersebut untuk mengetahui hubungan antara mutu

pelayanan fisioterapi dengan kepuasan pasien.

Page 18: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

18

8

18

8

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, apa saja instrument penelitian yang harus

dipersiapkan oleh mahasiswa tersebut?

Bagaimana cara mengukur mutu pelayanan dan tingkat kepuasan pasien?

Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien?

Self Assessment

Jelaskan definisi mutu pelayanan!

Sebutkan upaya-upaya untuk peningkatan mutu pelayanan!

Sebutkan dan jelaskan dimensi (ukuran) kualitas jasa/pelayanan!

Sebutkan dan jelaskan penyebab ketidakpuasan konsumen!

Sebutkan dan jelaskan cara penyelesaian masalah mutu!

Reference

SoedarmonoSoejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan

Indonesia, DirjenYanmedikDepkes RI & WHO, Jakarta

Jacobalis Samsi, 1992. Manajemen Mutu Pelayanan Rumah Sokit. Jakarta . Persi

Page 19: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

19

9

19

9

Lecture 9 : Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis

Tujuan Pembelajaran :

Mampu mengetahui dan memahami proses mendapatkan STR

Mampu memahami dan menjelaskan proses mendapatkan SIPF dan SIKF

Mampu memahami dan menjelaskan proses pendirian Klinik

Konten Kurikulum :

Praktik Fisioterapi Mandiri

Proses Pendirian Klinik

Abstrak

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu

dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan

fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara

manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan

fungsi, komunikasi. Berdasarkan pendidikannya Fisioterapis dikualifikasikan sebagai

berikut: a. Fisioterapis Ahli Madya; b. Fisioterapis Sarjana Sains Terapan; c. Fisioterapis

Profesi; dan d. Fisioterapis Spesialis. Fisioterapis untuk dapat melakukan pekerjaan dan

praktiknya harus memiliki STRF. Untuk dapat memperoleh STRF, Fisioterapis harus

memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

STRF tersebut dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun.

Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri atau bekerja

di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Fisioterapis yang menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri harus

merupakan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis. Fisioterapis Ahli Madya atau

Fisioterapis Sains Terapan hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sains Terapan harus bekerja di bawah

pengawasan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis. Dalam hal tidak terdapat

Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis, Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis

Sains Terapan dapat melakukan Pelayanan Fisioterapi secara berkolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain yang ada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Fisioterapis Ahli

Madya atau Fisioterapis Sains Terapan yang bersangkutan bekerja. Fisioterapis yang

akan melakukan pelayanan Fisioterapi secara mandiri harus memenuhi persyaratan

sarana, dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan Fisioterapi.

Page 20: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

20

0

20

0

Skenario

Seorang physio muda yang baru saja lulus Uji Kompetensi Fisioterapi Indonesia berniat

mendirikan sebuah klinik dan research centre di rumah orang tuanya. Physio muda

tersebut telah menyiapkan satu bangunan untuk dijadikan klinik serta telah menyiapkan

semua alat-alat yang diperlukan.

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, apa yang harus dilakukan fisioterapis tersebut untuk

dapat membuka kliniknya?

Jelaskan alur perizinan untuk mendapatkan surat ijin pendirian kliniknya!

Jelaskan standar klinik agar disetujui pendiriannya!

Self Assessment

Jelaskan kualifikasi fisioterapis berdasarkan pendidikannya serta perannya dalam

ranah profesi!

Apa saja syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan SIPF dan SIKF?

Reference

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2013

Page 21: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

21

1

21

1

Lecture 10 : Uji Portofolio Fisioterapi Indonesia

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan defisini uji portofolio fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan azas uji portofolio fisioterapi

Mampu memahami dan mejelaskan instrumen uji portofolio fisioterapi

Mampu memahami dan mejelaskan mekanisme pengajuan resertifikasi

Konten Kurikulum :

Definisi uji portofolio fisioterapi

Azas uji portofolio fisioterapi

Instrumen uji portofolio fisioterapi

Mekanisme pengajuan resertifikasi

Abstrak

Uji portofolio adalah serangkaian penilaian berdasarkan dokumen-dokumen yang

dimiliki baik pendidikan, pelatihan, maupun pengalaman kerja dengan mengikuti azas:

validity (kesahihan), authenticity (keaslian), currency (kekinian), sufficiency

(kecukupan). Jika seorang fisioterapis setelah melalui penilaian terhadap bukti-bukti

kompetensi memenuhi kriteria tersebut maka fisioterapis yang bersangkutan telah

memenuhi persyaratan lulus Uji Kompetensi Portofolio dan tidak perlu uji lanjut, namun

jika tidak lulus akan dilakukan penilaian lanjut berupa Uji Kompetensi non portofolio.

Uji portofolio diperlukan guna memenuhi persyaratan perpanjangan STR yang telah

atau segera habis masa berlakunya. Portofolio kompetensi fisioterapi disusun

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013. Ikatan Fisioterapi

Indonesia menetapkan Registrasi Tenaga Kesehatan Seorang Fisioterapis yang akan

memperpanjang STR harus memiliki jumlah kumulatif SKP sebesar 25 SKP. Kumulatif

jumlah SKP tersebut dihitung dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir atau sejak

diterbitkannya STR sampai habis masa berlakunya STR tersebut.

Skenario

Seorang fisioterapis yang sudah berpraktik mandiri selama 5 tahun dan akan habis masa

berlaku STRnya, memperpanjang STR melalui mekanisme pengajuan resertifikasi.

Pengumpulan SKP yang dilakukan oleh fisioterapis tersebut hanya berupa kegiatan

praktik klinis saja selama 5 tahun.

Learning Task

Page 22: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

22

2

22

2

Diskuskan scenario di atas :

Berdasarkan scenario di atas, bagaimanakah mekanisme pengajuan

resertifikasinya?

Apakah fisioterapis tersebut lulus dalam uji porofolio fisioterapi Indonesia? Jika

Iya/Tidak, mengapa?

Apabila fisioterapis tersebut tidak lulus dalam uji portofolio fisioterapi Indonesia,

maka langkah apa yang harus diambil untuk memperpanjang Surat Tanda

Registrasi Fisioterapi?

Self Assessment

Apa itu uji portofolio fisioterapi Indonesia?

Jelaskan azas uji portofolio fisioterapi Indonesia!

Reference

Petunjuk Teknik Uji Portofolio Fisioterapi (www.ifi.or.id)

Page 23: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

23

3

23

3

Lecture 11 : Peran Fisioterapis pada Pelayanan Kesehatan Primer

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan definisi pelayanan kesehatan primer

Mampu memahami alur pelayanan kesehatan primer

Mampu menjelaskan peran fisioterapi pada pelayanan kesehatan primer

Konten Kurikulum :

Pelayanan kesehatan primer

Peran fisioterapi pada pelayanan kesehatan primer

Upaya kesehatan perorangan

Upaya kesehatan masyarakat

Abstrak

Pencapaian pembangunan kesehatan melalui MDGs mulai mengalami peningkatan,

namun ada kesenjangan di beberapa daerah. Faktor yang mempengaruhi, antara lain:

distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, biaya pengobatan mahal, dan ada

kesenjangan sosioekonomi antar masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya

kesehatan tingkat pertama yang mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia

yaitu melalui Puskesmas. Pengembangan upaya kesehatan di Puskesmas dengan

mengajak fisioterapi bekerja di dalamnya merupakan suatu arah pengembangan yang

inovatif. Selain itu, fisioterapi dapat bergerak dalam bidang promosi kesehatan,

kesehatan ibu dan anak, dan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Cakupan pelayanan fisioterapi di Puskesmas berupa penanganan pada upaya

kesehatan perorangan dengan memperbaiki dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh

(pasien rawat inap, pasien rawat jalan, home visite), serta upaya kesehatan

kelompok/masyarakat dengan memelihara agar tetap sehat bugar dan produktif serta

mencegah gangguan gerak dan fungsi tubuh akibat gaya hidup (posyandu

bayi/balita/bumil/lansia, sekolah-sekolah, klub/kelompok olahraga).

Skenario

Seorang physio muda baru saja lulus uji kompetensi dan mendapatkan Surat Tanda

Registrasi dari MTKI Pusat. Dia ditugaskan menjaga tenaga keterapian fisik di

Puskesmas A.

Page 24: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

24

4

24

4

Learning Task

Diskusikan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, apa saja peran fisioterapi dalam ranah pelayanan

kesehatan primer?

Bagaimana alur pelayanan fisioterapi pada ranah pelayanan kesehatan primer?

Self Assessment

Jelaskan fungsi perijinan pendirian klinik!

Jelaskan aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam pendirian klinik!

Reference

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan

Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional

Kepmenkes No. 128/MENKES/SK/II/2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan

Masyrakat Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Page 25: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

25

5

25

5

Lecture 12 : Praktikum

Tujuan Pembelajaran :

Mampu memahami dan menjelaskan manejemen sebuah klinik Fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan keadaan sebuah klinik Fisioterapi

Mampu memahami dan menjelaskan kekurangan dan kelebihan sebuah klinik

Fisioterapi

Konten Kurikulum :

Kunjungan ke klinik Fisioterapi untuk mengetahui manejemen sebuah klinik

Abstrak

Setelah mempelajari teori-teori mengenai manejemen pelayanan Fisisoterapi penting

bagi mahasiswa untuk melihat secara langsung praktek di lapangan. Mengetahui

mengenai penerapan sistem, dan penggunaan sarana menajemen seperti Man, Money,

Material and Machine, Methode dan Market. Dapat menilai bagaimana mutu pelayanan

suatu klinik dengan menerapkan dimensi ukuran kualitas jasa/pelayanan dan

menentukan tingkat kepuasan pasien, serta diharapkan mampu menemukan cara untuk

menyelesaikan masalah mutu yang terjadi di suatu klinik.

Skenario

Telah disediakan satu klinik fisioterapi lengkap dengan peralatannya, namun belum ada

SDM yang akan mengelolanya.

Learning Task

Diskuskan scenario di atas :

Berdasarkan scenario diatas, jika Anda dipercaya untuk mengelola klinik tersebut,

apa yang terlebih dulu Anda lakukan?

Konsep apa yang akan Anda jalankan di klinik tersebut untuk menarik konsumen

dan menjaga mutu pelayanan serta kepuasan konsumen?

Self Assessment

Buatlah laporan mengenai kunjungan Anda!

Sebutkan kekurangan klinik yang harus diperbaiki!

Sebutkan kelebihan klinik dalam manejemen dan pelayanan Fisioterapi!

Setelah melihat secara riil, apakah penting suatu manejemen dalam praktek

Fisioterapi? Sebutkan alasannya!

Page 26: MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Study Guide Manajemen Pelayanan Fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

26

6

26

6

Reference

Manunjaya, A.A Gde. 1999. Manajemen Kesehatan, ECG. Jakarta

Abdurahman, Arifin. 1973. Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum, Jakarta

James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc.

Englewood Cliffs, New York

Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi Perumahsakitan

Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta