MANAJEMEN OPRASIONAL

87
MANAJEMEN OPRASIONAL Barry Render-Jay Heizer T. Hani Handoko Disampaikan pada Kuliah Umum Universitas Islam Inhil-Tembilahan Oleh : Gulam Muhammad, S.E., M.M.

description

Materi Kuliah PENGANTAR MANAJEMEN UNISI 2008/2009

Transcript of MANAJEMEN OPRASIONAL

Disampaikan pada Kuliah Umum Universitas Islam Inhil-Tembilahan Oleh : Gulam Muhammad, S.E., M.M.

DESAIN DAN TATA LETAK

PENTINGNYA DESAIN TATA LETAKLata letak (Lay out) : Adalah penyusunan mesin dan peralatan serta fasilitas yang ada di dalam pabrik dengan teratur dan efisien, termasuk di dalamnya pengaturan tenaga kerja Tata letak merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang, sehingga akan berpengaruh terhadap daya saing perusahaan, proses produksi, fleksibilitas, biaya, mutu.

Tata Letak yang efektif akan membantu : y Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan, dan manusia. y Arus Informasi, bahan baku dan manusia yang lebih baik y Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman. Jenis Tata Letak Produksi : 1. Tata letak dengan Posisi tetap 2. Tata letak yang berorientasi pada proses 3. Tata letak yang berorientasi pada produk

Ad. 1 Tata letak dengan osis TetapMerupakan tata letak dimana semua komponen untuk semua proses produksi diletakkan dekat dengan proses produksi pada lokasi yang tetap. Tata letak ini bukan untuk produksi yang stabil pembuatannya, tapi untuk produksi yang berpindahpindah. Contoh : Pembuatan Jembatan, Dam, Bangunan. Dimana bila bila proses produksi selesai, seluruh peralatan akan dipindahkan ketempat proses produksi berikutnya.

Ad. 2 Tata l tak ya g b r ri tasi ada r s sPada Tata letak seperti ini, proses produksi dapat dilakukan secara bersamaan dengan berbagai macam barang/jas. Dimana mesin/peralatan yang sama/sejenis dikelompokkan pada suatu tempat/ruangan yang sama Jenis tata letak seperti ini sering digunakan oleh perusahaan dimana proses produksinya secara terputus-putus (Intermitten Proces). Ciri-cirinya sebagai berikut : Bukan Produk standar, produksi berdasarkan pesanan, Peralatan General Purpose. Contoh : Rumah Sakit, Percetakan, dll

Ad.3 Tata Letak Berorientasi ada rodukTata Letak yang berorientasi pada Produk diatur disekitar sebuah produk atau sekumpulan produk yang jumlah produksinya besar, namun variasinya sedikit (standar) dengan menggunakan peralatan yang khusus (special Purpose). Jenis tata letak seperti ini sering digunakan oleh perusahaan berjalan berurutan sesuai dengan jalannya proses produk sejak dari bahan mentah sampai dengan produksinya selesai diproses (Continuous Proces). Ciri-cirinya sebagai berikut : Produk standar, produksi dibuat secara Massa, Peralatan Special Purpose. Contoh : Perakitan Mobil, Manufaktur Televisi,dll

PENYEIM ANGAN LINI PERAKITANPenyeimbangan lini biasanya dilakukan untuk meminimisasi ketidak seimbangan antara mesinmesin atau manusia yang ada selagi menghasilkan out-put yang dibutuhkan dari Iini itu. Agar dapat berproduksi pada tingkat yang diinginkan, manajemen harus mengetahui alat, peralatan dan metode kerja yang digunakan. Kemudian juga harus menenentukan waktu yang diperlukan untuk melakukan setiap tugas perakitan. Manajemen juga perlu mengetahui hubungan antar kegiatan presenden yaitu urutan tugas-tugas yang perlu dilakukan.

Contoh Soal Kita membuntuhkan pembuatan sebuah diagram preseden untuk alat foto elektrostatis yang memerlukan waktu perakitan total selama 66 menit. Data mengenai tugas, waktu perakitan, dan persyaratan untuk urutan setiap mesin fotocopy.

TUGAS

WAKTU P NGERJAAN

TUGAS ITU HARUS MENGIKUTI TUGAS YANGTERDAFTAR DIBAWAH INI

A B C D E F G H I WAKTU TOTAL

10 11 5 4 12 3 7 11 366

A B B A C,D F E G,H

C11

5

3

7

A

B4

F D12 11

G3

I

E

H

Atas dasar diagram Preseden dan waktu kegiatan, perusahaan menentukan bahwa ada 480 menit kerja produksi yang ada setiap harinya. Jadwal produksinya mengharuskan agar 40 unit diselesaikan sebagai hasil dari lini perakitan setiap harinya. Dengan demikian : Waktu Siklus = 480 menit = 12 menit/unit 40 menit Jumlah minimal = Waktu Tugas Total Stasiun Kerja Waktu Siklus = 66/12 = 5,5 Stasiun kerja atau = 6 stasiun kerja

5 tasi III 10 tasi I 11 tasi

CII 4

3

7

A

B

F

G

tasi

VI 3

D12 tasi 11 IV tasi V

I H

E

Efisiensi = ______66 Menit_____ = 66 = 91,7% (6 stasiun) x (12 menit) MATERIAL HANDLING : Adalah Kegiatan untuk Mengangkat, Mengangkut, dan meletakkan barang, sejak pemasukan pertama kali sampai barang selesai dibuat dan siap dikeluarkan dari pabrik Pada suatu perusahaan dapat mengeluarkan Material Handling yang cukup tinggi sekitar 50% dari seluruh biaya produksi

Jati Furniture, memproduksi berbagai jenis furniture kantor berupa kursi yang dirancang secara ergonomis. Kursi tersebut dijual seharga $130. Setiap hari, selama 480 menit tersedia untuk produksi. Permintaan kursi 50 kursi perhari. Ada 8 tugas yang harus dikerjakan. Dengan informasi di bawah ini, selesaikanlah masalah penyeimbangan lini perakitan yang bersangkutan.

MANAJEMEN AHANHampir semua pabrik selalu memerlukan persediaan barang, baik bahan mentah maupun bahan jadi. Persediaan berguna : 1. Menghilangkan risiko dari material yang kualitasnya kurang baik, sehingga harus dikembalikan 2. Memperkecil keterlambatan datangnya barang yang dipesan 3. Untuk mempertahankan stabilitas organisasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi 4. Untuk mencapai efisiensi pengguna mesin 5. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan sebaik-baiknya pada setiap saat

Jumlah P mb lia Ya g Ek mis mical Ord r Qua tity = EOQ) (EcEOQ adalah Jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai dengan biaya yang minimal. Biaya yang timbul : a. Biaya Pemesanan; biaya yang timbul karena adanya pemesanan sampai barang yang dipesan datang b. Biaya Penyimpanan; biaya yang dikeluarkan karena adanya penyimpanan bahan digudang

EOQ didasarkan pada beberapa asumsi : 1. Tingkat permintaan diketahui bersifat konstan 2. Lead Time; waktu diantara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui (konstan) 3. Persediaan diterima dengan segera 4. Tidak mungkin diterima diskon 5. Biaya Variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan 6. Keadaan kehabisan stock dapat dihindari sama sekali bila pemesanan dilakukan tepat waktu

EOQ dapat dirumuskan : EOQ = 2 x R x S Rumus (I) PxI EOQ = 2 x R x S Rumus (II) C Dimana : R= Kebutuhan barang dalam satu periode tertentu, misalnya 1 tahun. S= Biaya pemesanan setiap kali pesan P= Harga beli tiap unit barang I= Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam presentase dari nilai rata-rata persediaanbarang yang disimpan C= Biaya Penyimpanan tiap unit barang yang disimpan (Rp)

Unit

EOQROPSafety Stock Lead Time

Waktu

ROP = Reorder Point Safety Stock = Persediaan Aman/Persediaan besi Lead Time = Tenggang waktu menunggu pemesanan barang sampai ke gudang kembali

Latihan : Perusahaan Ananda selama 1 tahun (320 hari kerja efektif), menggunakan bahan mentah sebanyak 6.400 unit dengan harga Rp 50/unit. Dalam rangka pembelian tersebut dibutuhkan biaya : - Biaya pengiriman pesanan Rp 10/unit - Biaya administrasi Rp 20/unit - Biaya menyelesaikan pesanan Rp 20/unit - Biaya penyimpanan di gudang Rp 1/unit - Lead Time 6 hari - Safety Stock 500 unit Ditanya : a. Menentukan besarnya EOQ c. Menentukan besarnya ROP, diketahui Lead Time 6 hari d. Grafik EOQ, ROP, Safety Stock d. Tabel EOQ

Jawab : a.EOQ = 2xRxS = 2x6400x50 = 800 unit C 1 b. Penggunaan selama 1 tahun = 6400 unit Penggunaan perhari = 6400/320 = 20 unit Penggunaan selama Lead Time 6x20=120 unit Safety Stock = 500 unit Jadi ROP = 120 + 500 = 620 unit c. Frekuensi pembelian selama setahun = 6400/800 = 8 kali atau (320x8) = 40 hari sekali

Unit

1300

EOQ 800

ROP 500Safety Stock Lead Time

Waktu

40 hari

Frekuansi embelian Jumlah Persediaan Rata rata persediaan Biaya Penyimpanan Rp 1 Biaya Pemesanan Jumlah Biaya

5x 1280 640 640 250 890

6x 1067 534 534 300 834

7x 914 457 457 350 807

8x 800 400 400 450 800

9x 711 356 356 450 806

10x 640 320 320 500 820

Dari tabel di atas terlihat pesanan yang ekonomis adalah 800 unit atau 8 kali pesanan dalam setahun dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 800,-

Perusahaan Inhil Jaya, optimis untuk dapat memenuhi pesanan. Permintaan tahunan untuk jarum suntik 1000 unit, biaya pemesanan $10 per pesanan, dan biaya penyimpanan $0,50. Hitunglah : a. EOQ b. N (jumlah pemesanan yang diinginkan) c. T (Jumlah waktu antar-pemesanan yang diinginkan)

MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN ANALISIS A CAnalisis ABC membagi persediaan di dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dari Prinsip Pareto, yang menyatakan bahwa ada beberapa yang penting dan banyak yang sepele Untuk menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam analisis ABC, kita mengukur permintaan tahunan dari setiap butir persediaan dikalikan dengan biaya perunit.

Butir Persediaan A Persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi. Dimana persediaan ini mewakili sekitar 15% dari persediaan total namun mewakili 70%-80% dari total biaya persediaan. Butir Persediaan B Persediaan yang volume tahunannya (nilai uangnya) sedang, mewakili 30% dari keseluruhan persediaan dan 15%-25% dari nilainya. Butir Persediaan C Hanya mewakili 5% dari keseluruhan volume tahunan tetapi sekitar 55% dari keseluruhan persediaan.

Butir Persediaan A 80 70 60 50 40 30 20 10 0 10

Butir Persediaan B Butir Persediaan C 20 30 40 50 60 70 80 90 100

PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN DEPENDENPermintaan satu produk tidak berkaitan dengan permintaan untuk produk lainnya (Independen) Namun banyak juga produk yang Dependen, dimana permintaan satu produk berkaitan dengan permintaan produk lainnya. Bila di lingkungan produksi digunakan teknik-teknik dependen, maka teknik itu dinamakan MRP (Material Requirements Planning) atau Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Keuntungan MRP : 1. Peningkatan dan penelayanan dan Kepuasan Konsumen 2. Peningkatan Pemanfaatan Fasilitas dan Tenaga Kerja 3. Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik 4. Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar 5. Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada konsumen

Walaupun kebanyakan sistem MRP itu terkomputerisasi, analisis MRP bersifat langsung dan serupa antara sistem terkomputerisasi satu dengan yang lainnya. Jadwal produksi utama bill of material, arsip persediaan dan pembelian serta lead time untuk masing-masing merupakan pembentukan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku

Bill f Material

Jadwal Produksi Utama

MRP Melalui laporan periode

MRP Melalui laporan harian Lead Time

Laporan pembelian terencana

Data Persediaa n Data Pembelian

Saran-saran pembelian Laporan Pengecualian Pesanan terlalu cepat atau lambat

JUST IN TIME (JIT)JIT merupakan satu falsafah pemecahan masalah yang berkelanjutan dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu terbuang percuma. Karena keuntungan-keuntungan yang diberikan JIT sangat berguna, pemanfaatan JIT dapat memberikan keunggulan kompotetif.

JIT MENGATASI KESIA-SIAN DAN VARIA ILITASPengurangan Kesia-siaan : Kesia-siaan dalam produksi barang/jasa adalah mengenai yang tidak menambah nilai produk. Produk yang disimpan, diperiksa, atau terlambat diproduksi, produk yang mengantri, dan produk yang rusak tidak menambah nilai, kesemuanya 100% merupakan kesia-siaan. Lebih jauh lagi, setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak menambah nilai produk merupakan kesia-siaan.

JIT mempercepat proses produksi, sehingga memungkin produk dapat cepat lebih cepat diantar ke konsu-men dan persediaan barang dalam proses pun menurun jumlahnya.Penu-runan barang dalam proses ini memungkinkan aset yang sebelum-nya disimpan menjadi persediaan da-pat dimanfaatkan secara lebih produktif

Pengurangan aria ilitasVariabilitas adalah : Setiap penyimpangan proses dari proses optimal yang mengantarkan produk sempurna tepat waktu setiap waktu. Untuk menjalankan pergerakan bahan baku menurut sistem JIT, manajer mengurangi variabilitas yang disebabkan faktor internal maupun eksternal.

Semakin kecil Variabilitas dalam sistem, semakin kecil pula yang terjadi. Kebanyakan variabilitas terjadi karena perusahaan mentolerir kesia-siaan atau karena manajemen perusahaan jelek. Variabilitas terjadi karena : 1. Karyawan, mesin, dan pemasok memproduksi unitunit produk yang tidak sesuai dengan standar , terlambat produksi, jumlahnya tidak sesuai. 2. Engineering drawing/spesifikasinya tidak akurat 3. Karyawan bagian produksi mencoba untuk memproduksi sebelum spesifikasinya lengkap selesai 4. Permintaan konsumen tidak diketahui

JIT m

u ja g K u ggula K m

titif

A. Pemasok : y Untuk mengurangi jumlah sumber pasokan. y Agar membina hubungan yang mendukung. y Pengiriman bahan yang bermutu tepat pada waktunya. Kemitraan JIT : hadir tatkala pemasok dan pembeli bekerja sama dengan tujuan bersama untuk menghilangkan kesia-siaan dan menurunkan biaya. Perusahaan memandang pemasok sebagai bagian dari organisasi sendiri dengan harapan pemasok berkomitmen secara penuh terhadap peningkatan bisnis perusahaan.

Tujuan Kemitraan JIT y Menghapus Kegiatan-kegiatan yang tidak perlu (tidak perlu lagi adanya kegiatan menerima dan memeriksa kiriman pesanan) y Menghapus persediaan dalam pengalihan. Perusahaan mendorong pemasok dan calon pemasok untuk beroperasi di dekat pabrik perusahaan dan memberikan pengiriman dalam jumlah kecil secara rutin. Dapat pula dipakai dengan sistem konsinyasi yaitu pemasok bertanggungjawab atas persediaan sampai persediaan tersebut digunakan.

y Menyingkirkan Pemasok yang buruk.

Ketika perusahaan mengurangi jumlah pemasoknya, perusahaan menambah perjanjian jangka panjang. Untuk mendapatkan peningkatan mutu dan keandalan. Dimana penjual dan pembeli masingmasing saling mengerti dan saling percaya. Pengiriman hanya dilakukan hanya pada saat dibutuhkan dalam jumlah yang persis sesuai dengan kebutuhan, juga mengharuskan mutu yang sempurna (zero defect), dan tentu saja pemasok maupun sistem pengirimannya harus sangat baik

B. Tata Letak JIT, Dengan JIT kita dapat mengurangi kesiasiaan dalam hal pergerakan. Pergerakan bahan baku tidak menyebabkan penambahan nilai. Kita menginginkan tata letak yang fleksibel dimana dapat mengurangi pergerakan manusia dan bahan baku. Tata letak harus mengurangi jarak, menghemat ruangan, dan menghapus kemungkinan adanya tempat untuk persediaan yang tidak kita inginkan.

y Pengurangan Jarak

Berkurangnya jarak merupakan hasil dari sek kerja, pusat kerja, dan pabrik terpusat. Dengan JIT tidak ada lagi lini produksi yang panjang, lot ekonomi yang besar, barang bergerak melalui mesin yang beroperasi hanya satu fungsi y Meningkatkan Fleksibilitas Fleksibilitas tata letak membantu perubahan yang disebabkan oleh peningkatan produk dan proses yang tidak dapat dihindarkan dengan adanya falsafah peningkatan berkelanjutan.

Pengaruh Terhadap Para Karyawan Para karyawan dilarih secara silang agar fleksibel dan efisien bertambah. Tata letak harus memungkinkan karyawan dapat saling berdiskusi mengenai masalah mereka dan kesempatan untuk dilakukan perbaikan. Cacat (defect) merupakan kesia-siaan. Pada saat karyawan memproduksi satu unit pada suatu waktu. Mesin-mesin disel kerja dapat menguji sendiri mendeteksi adanya defect dan secara otomatis menghentikan operasi bila terjadi defect.

y Pengurangan Ruang Gerak dan Persediaan

Karena Tata letak JIT mengurangi jarak jalan karyawan, tata letak ini juga menimbulkan pengurangan persediaan dengan cara menghilangkan kebutuhan ruangan untuk persediaan. Karena ruangan gerak hanya sedikit, persediaan harus dipindah dalam lot yang kecil atau bahkan perunit saja, karena tidak ada penyimpanan

C. Persediaan Persediaan dalam sistem produksi dan distribusi sering kali diadakan untuk berjaga-jaga (just in case) jika sesuatu terjadi. Persediaan tambahan ini kemudian digunakan untuk menutup variasi atau masalah. Taktik persediaan yang efektif memerlukan Just in Time bukan Just in Case . Persediaan Just In Time merupakan persediaan minimal yang diperlukan untuk mempertahankan operasi sistem yang sempurna, dimana barang dalam jumlah yang tepat datang pada saat yang dibutuhkan, bukan semenit sesudah atau sebelum

y Variabiltas tersembunyi

Pemikiran dibelakang JIT adalah menghapuskan persediaan yang menyembunyikan variabilitas dalam sistem produksi. Karena persediaan selalu menyem-bunyikan masalah, maka sangat sulit untuk menemu-kan masalah-masalah tersebut. y Pengurangan Persediaan Mula-mula manajer operasi berpindah ke JIT dengan menghilangkan persediaan. Dengan mengurangi persediaan manajemen menyingkirkan masalah persediaan yang pada akhirnya persediaan = O dan tidak ada lagi masalah

y Pentingnya Ukuran Lot yang Kecil

JIT juga berkembang menjadi penghapusan kesiasiaan dengan mengurangi Investasi di persediaan. Kunci JIT adalah memproduksi barang bagus dgn ukuran lot yg kecil (mengurangi tingkat persediaan) y Penurunan Biaya Pemasangan (Set Up) Persediaan dan biaya penyimpanan menurun seiring dengan penurunan jumlah pesanan. Ukuran lot yg kecil menyembunyikan sedikit masalah, sebagai mana biaya pemasangan dapat dikurangi pada mesin sebuah pabrik. Biaya pemasangan juga dapat dikurangi apabila pemesanan siap (waktu pemasangan pabrik dari jam ke menit)

C. Penjadwalan Bila jadwal yang efektif, dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepada pemasok, maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang lebih baik akan meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen, menurunkan persediaan dengan memproduksi dalam ukuran lot yang lebih kecil, dan mengurangi barang dalam proses. Penjadwalan ini juga mengikat beberapa pemasok untuk menjaga pelaksanaan jadwal.

y Teknik Kanban

Satu cara untuk mencapai ukuran lot yang kecil adalah dengan menggerakkan persediaan melalui pusat kerja hanya pada saat diperlukan dan bukan mendorongnya kepusat kerja berikutnya, tanpa melihat apakah para pekerja dipusat kerja itu sudah siap atau belum. Ini menggambarkan sistem tarik dan ukuran lot idealnya adalah satu. Bangsa Jepang menyebutnya sistem Kanban .

Kanban dalam bahasa Jepang adalah Kartu . Dalam usaha mengurangi persediaan bangsa Jepang menggunakan sistem yang menarik persediaan melalui pusat kerja. Sering kali mereka menggunakan kartu untuk mengisaratkan kebutuhan bahan baku lebih, kartu ini bernama Kanban. Dibanyak fasilitas produksi, sistem ini telah dimodifikasi agar walau disebut kanban kartu ini tidak ada. Dikasus-kasus lain digunakan semacam tanda seperti bendera untuk mengisyaratkan bahwa saat itu adalah waktu batch yang berikutnya.

MUTUHubungan antara JI engan Mutu sangat uat. e uanya ber ubungan dengan 3 al. 1. JI engurangi biaya e er le utu yang bai . engan JI tida ada lagi r duksi dengan pengerjaan ulang, invetasi persediaan dan biaya kerusakan terkandung dala persediaan. JI enurunkan persediaan, aka lebi sedikit unit yang cacat yang dipr duksi se ingga lebi sedikit unit yang perlu dikerjakan ulang, dan akan berpengaruh terhadap mutu pr duksi perusahaan

2. JIT meningkatkan Mutu. Selain

mengurangi antrian dan waktu antara. JIT juga menjaga agar bukti kesalahan tetap diingat dan membatasi jumlah sumber kesalahan potensial. JIT menciptakan, dampak, sistem peringatan awal untuk masalah mutu sehingga lebih sedikit unit produk yang diproduksi cacat dan umpan balik didapat secara cepat.

3. Mutu yang

lebih baik berarti diperlukan lebih sedikit cadangan, sehingga dapat tersedia sistem JIT yang lebih mudah diterapkan. Seringkali tujuan penyimpanan persediaan adalah melindungi dari kinerja produk yang buruk yang ditimbulkan oleh mutu yang tidak dapat dihandalkan. Bila ada mutu yang konsisten, JIT memungkinkan kita mengurangi semua biaya yang berkaitan dengan persediaan

PEM ERDAYAAN KARYAWANDalam JIT, Karyawan diberdayakan dan terlibat pada isu-isu operasi harian. Dimana karyawan dilatih untuk meningkatkan kemampuannya yaitu dengan pelatihan silang agresif dengan klasifikasi kerja yang sedikit sehingga kita memperoleh kapasitas karyawan, mental maupun fisik, dalam tugas menantang untuk meningkatkan tempat kerja. Pelatihan Silang dengan cara pengayaan pekerjaan (job enrichment). Mis : Untuk membuat surat keterangan 1 hari, sekarang bisa diselesaikan dalam 45 menit.

P rta yaa u tuk diskusiy Apa yang dimaksud dengan falsafah JIT ? y Apa saja yang menjadi karakteristik kemitraan JIT ? y Sebutkan jenis kesia-siaan yang dihilangkan oleh JIT ? y Sebutkan perbedaan antara sistem tarik dan sistem

dorong ! y Bagaimana JIT dapat membantu menurunkan jarak, kebutuhan ruangan, dan persediaan ? y Bagaimana seorang karyawan yang diberdayakan membantu usaha JIT ?

MANAJEMEN PROYEKSering terjadi sebuah proyek merupakan tantangan yang terberat untuk manajer operasi. Dimana tingkat kepentingan orang-orang sangat tinggi dan memakan biaya jutaan rupiah hilang percuma karena perencanaan proyek yang sangat buruk. Sehingga perusahaan banyak yang bangkrut karena buruknya pengawasan/ pengendalian.

Manajemen Proyek mencakup tiga tahap : a. Perencanaan : Ini menliputi penetapan tujuan, mendefinisikan proyek, dan organisasi Tim. b. Penjadwalan. Ini menghubungkan orang, uang, dan supplies ke aktivitas khusus dan menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya. c. Pengendalian. Disini perusahaan mengawasi sumber dayanya, biaya, kualitas, dan anggaran. Ini juga merevisi atau mengubah rencana dan mengganti sumber daya untuk menepati waktu dan permintaan biaya.

Perencanaan Proyek Proyek : adalah rangkaian tugas-tugas yang berkaitan yang diarahkan menuju output yang besar. Organisasi Proyek : Suatu bentuk organisasi baru, dibuat untuk meyakinkan program yang telah ada terus berjalan mulus/lancar atas dasar hari ke hari sementara proyek yang baru diselesaikan secara lengkap.

Organisasi Proyek berfungsi dengan baik bila: 1. Pekerjaan bisa didefenisikan dengan tujuan tertentu dan tanggal batas waktu 2. Pekerjaan itu unik, atau sesuatu yang tidak lazim atas organisasi yang telah ada. 3. Pekerjaan itu memuat tugas yang saling berkaitan yang kompleks yang membutuhkan keahlian tertentu. 4. Proyek bersifat temporer tapi sangat penting/ kritis terhadap perusahaan.

y Anggota Tim Proyek secara berkala melapor kepada manajer proyek. Manajer mengkoordinasikan aktivitasaktivitas dengan departemen yang lain dan melaporkan langsung kepada Top Manajemen (Pimpinan Perusahaan). y Salah satu pendekatan penjadwalan proyek yang populer adalah diagram Gantt.

JA UARI

FE RUARI IV I II III IV

KEGIATAMenyusun Rencana Tata Letak Memilih dan Memesan Furniture Memasang Sistem Komunikasi Menata Furniture Mengangkut Barang-barang Menata Barang-barang Pemindahan Personel

I X

II

II

X

X X

X X X X X X X

TEKNIK MANAJEMEN PROYEK : PERT DAN CPMTeknik Telaah dan Evaluasi Program (Program Evaluation and Review Technique = PERT) dan Metode Jalur Kritis (Critical Path Method = CPM) dibuat untuk membantu manajer melakukan penjadwalan, melakukan pengawasan dan pengendalian proyek yang besar dan kompleks.

Aktivitas, Kejadian, dan Jaringan. Tahap pertama dalam PERT adalah untuk membagi keseluruhan proyek ke dalam kejadian dan aktivitas. Menunjuk ke waktu, biasanya tanggal penyelesaian atau tanggal dimulainya Suatu tugas atau jumlah kerja tertentu yang diperlukan di dalam proyekKejadian 1 kejadian

Kejadian

Aktivitas A

Kejadian 2

Urutan aktivitas dengan kejadian awal dan akhir

3 ESTIMASI PERTA. Waktu Optimistik (a) : Waktu kegiatan bila

semuanya berjalan baik tanpa hambatanhambatan atau penundaan-penundaan B. Waktu Realistik (m) : Waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal, dengan penundaan-penundaan tertentu yang dapat diterima C. Waktu Pesimistik (b) : Waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan lebih dari semestinya

Contoh :

KEGIATA 1 - 2 1 - 3 1 - 4 2 - 5 2 - 7 3 - 5 3 - 7 4 - 6

LAMA WAKTU (dalam hari) 6 4 5 7 6 8 10 4

KEGIATA 5 - 8 5 - 10 6 - 7 6 - 9 7 - 10 7 - 8 8 - 11 9 - 10 10 - 11

LAM1A WAKTU (dalam hari) 7 8 7 3 9 3 8 6 5

Berapa lama untuk menyelesaikan kegiatan ini ? Bila kita mempercepat 3 hari kegiatan yang paling dalam jalur kritis, bagaimana pengaruh pada penyelesaian kegiatan seluruhnya ? Apakah muncul jalur kritis baru ? 7 2 7 5 86 6 8 8 10 8 4 8 9 5

1

3

77

106

11

5

4

4

6

3

9

No. 1 2 3 5 6 7 8 10 11

Alternatif Jalur Kegiatan 1-2-5-8-11 1-2-5-10-11 1-2-7-8-11 1-2-7-10-11 1-3-5-8-11 1-3-5-10-11 1-3-7-8-11 1-3-7-10-11 1-4-6-7-8-11 1-4-6-7-10-11 1-4-6- -10-11

Waktu yang sibutuhkan (dalam hari) 6+7+7+8 6+7+8+5 6+6+3+8 6+6+ +5 4+8+7+8 4+8+8+5 4+10+3+8 4+10+ +5 5+4+7+3+8 5+4+7+ +5 5+4+3+6+5 28 26 23 26 27 25 25 28 27 30 23

Jalur Kritis adalah kegiatan 1-4-6-7-10-11, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut 30 hari (tanda panah merah) Bila kegiatan yang paling lama dalam jalur kritis yaitu kegiatan 7-10 dipercepat 3 hari (menjadi 6 hari) alternatif jalur kegiatan yang berubah :No. 4 8 10 Alternatif Jalur Kegiatan 1-2-7-10-11 1-3-7-10-11 1-4-6-7-10-11 Waktu yang Dibutuhkan (dalam hari) 6+6+6+5 4+10+6+5 = 23 = 25

5+4+7+6+5 = 27 Jalur kritis lama

Jadi, ada perubahan jalur kritis dan waktu penyelesaian kegiatan seluruhnya. Jalur kritis yang baru adalah jalur kegiatan 1-2-58-11 dengan waktu penyelesaian kegiatan seluruhnya = 27 hari (atau lebih cepat 3 hari dari jalur kritis lama).

Berikut Latihan Soal : Handoyo sebagai manajer ditugaskan untuk memasang alat pendingin, etimasi waktu seperti tabel :

Keg. 1-2 2-3 2-4 4-5 4-6 5-7 6-7 4-8 8-9 3-10 7-10 8-10 9-10 10-10

Deskripsi Desain prosedur instalasi Order alat pendingin Mendapatkan kontraktor Memperluas ruang operator Memasang pipa dari sisi lain Mengebor lantai Memasang pipa dalam ruang operator Memasang aliran Memasang Generator Head time alat pendingin baru Menyambung pipa ke alat pendingin Menyambung listrik ke alat pendingin Kegiatan semu Memperbaiki tembok

Waktu (minggu) a 2 1 2 1 4 1 1 2 1 5 3 1 0 1 m 4 2 8 3 8 2 2 4 4 10 6 3 0 2 b 6 5 16 5 20 3 3 8 10 18 12 5 0 5

T= a + 4m+b 6 v = (b-a/6)2 a = Waktu optimasi penyelesaian aktivitas b = Waktu pesimistis penyelesaian aktivitas m = Waktu yang paling tepat untuk penyelesaian aktivitas t = Waktu yang diharapkan untuk menyelesaikan aktivitas v = Selisih waktu penyelesaian aktivitas Soal : a. Gambarkan diagram network danhitung waktu masingmasing kegiatan b. Tentukan jalur kritis dan perkiraan waktu penyelesaian proyek tersebut Jawab : Waktu setiap aktivitas = a + 4 (m) + b 6

Keg 1-2 2-3 2-4 4-5

Waktu (t) 2+4(4)+6/6 = 4 1+4(2)+5/6 = 2,33

v 0,36 0,36 5,45 0,36 1,79 0,09 0,09

Keg 4-8 8-9 3-10 7-10 8-10 9-10 10-11

Waktu (t) 2+4(4)+8/6 = 4,33 1 1+4(4)+10/6 = 4,5

v

2,25

2+4(8)+16/6 = 8,33 1+4(3)+5/6 =3

5+4(10)+18/6 = 10,5 4,70 3+4(6)+12/6 = 6,5 1+4(3)+5/6 0 1+4(2)+5/6 = 2,33 =3 2,25 0,36 0 0,36

4-6 4+4(8)+20/6 =9,33 5-7 6-7 1+4(2)+3/6 1+4(2)+3/6 =2 =2

3ES = O LS =

ES = 6,33 LS= 19,66 10,5

2,33 ES = 4 LS = 4

ES=30,16 LS=30,16

1

4

28,33

ES=15,33 LS 21,66

106,5

2,33

11ES = 32,49 LS = 32,49

53 2 ES = 23,66 LS = 23,66 9,33

ES = 12,33 LS = 12,33

4

72

O 3

ES=21,66 LS=21,66 4,33 ES=16,66 LS=25,66

6

ES= 21,16 4,5

9

LS = 30,16

8

Kita menggunakan metode algoritma untuk mencari jalur kritis. Dalam hal ini kita tidak perlu mencari ES, EF dan LS, L cukup ES dn LS. Jalur Kritis adalah jalur yang melalui event dengan ES=LS Kita bisa menghitung ES dan LS, kita bisa mengetahui tiga jumlah yang lain sbb: EF = ES + t LF = LS + t S = LS ES Atau S = LF -EF b. Dari network di atas jalur krisitnya adalah jalur kegiatan 1-2-4-6-7-10-11, dengan waktu penyelesaian 31,49 minggu atau 32,5 minggu.

Contoh lain : Hitunglah waktu yang diharapkan dan selisih penyelesaian masing-masing aktivitas berdasarkan pada perkiraan waktu yang berikut ini :

Aktivitas 1-2 1-3 2-4 3-4

a 3 1 5 6

m 4 3 6 7

b 5 5 7 8

t=a+4m+b 6

dan v = b a 6

Aktivitas a+4m+b t = a+4m+b 6 1-2 24 4 1-3 18 3 2-4 36 6 3-4 42 7

b-a 6 2/6 4/6 2/6 2/6

v 4/36 16/36 4/36 4/36

MANAJEMEN PEMELIHARAANPemeliharaan : meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja. Tujuan Pemeliharaan : untuk memelihara kemampuan sistem dan pengendalian biaya. Dipabrik-pabrik yang kompleks dan sangat mekanisasi, suatu proses diluar kewajaran atau suatu pemogokan mesin dapat mengakibatkan pengangguran karyawan, dan fasilitas, kehilangan pelanggan dan kemauan (goodwill) dan keuntungan berubah menjadi kerugian

Pemeliharaan : a. Pemeliharaan Pencegahan (Preventif Maintenance) melibatkan pelaksanaan pemeriksaan rutin dan service yang menjaga fasilitas fasilitas dalam kondisi yang baik. Tujuannya adalah mengetahui kerusakan, pergantian, perbaikan untuk mencegah kerusakan. b. Pemeliharaan Pemogokan (Breakdown Maintenance) adalah perbaikan (remedial); ini terjadi ketika peralatan rusak dan kemudian harus diperbaiki atas dasar prioritas atau emergensi.

Soal : Perusahaan Andini sistem komputernya memiliki masalah 20 tahun terakhir (lihat tabel). Setiap komputer rusak perusahaan kerugian $300 untuk waktu dan reparasi. Jika perusahaan menerima perawatan pencegahan. Mereka mengharapkan rata-rata satu komputer yang rusak perbulan dengan jasa $220 per bulan. Apakah perlu melakukan kontrak dengan pihak ketigaJUMLA KERUSAKAN JUMLA ULAN DIMANA KERUSAKAN TERJADI

O 1 2 3

4 8 6 2 20

y Jawab : 1. Menghitung Jumlah rata-rata kerusakan perbulan Jumlah Frekuensi Kerusakan 0 4/20 = 0,2 1 8/20 = 0,4 2 6/20 = 0,6 3 2/20 = 0,1 (Jumlah kerusakan yang diharapkan) = (jumlah Kerusakan) x (Kerusakan yang disesuaikan) = (0) (0,20) + (1) (0,4) + (2) (0,6) + (3) (0,1) = 1,9 kerusakan per bulan

2. Biaya kerusakan yang diharapkan = (Jumlah kerusakan yang diharapkan) x (biaya per kerusakan) (1,9) ($300) = $ 570 3. Biaya pemeliharaan pencegahan = (jumlah kerusakan yang diharapkan jika kontrak jasa ditandatangani) x (Biaya kontrak jasa) = (1 kerusakan perbulan) ($300) + ($220 perbulan) = $520 4.Karena lebih mahal untuk menderita kerusakan ($570) dengan kontrak yang ditawarkan ($520), maka perusahaan menerima kebijakan perawatan komputer.

SELESAISAMPAI KETEMU DI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

LATIHAN SOAL 1. Perusahaan ABC membutuhkan bahan baku selama 1 tahun = 2400 unit dengan harga Rp 1,00 tiap unit. Biaya pemesanan Rp 30 setiap kali pesan, Biaya penyimpanan 40% dari rata-rata persediaan. Persediaan pengaman = 1.000 unit, lead time 1 bulan Diminta : a. Menghitung EOQ b. Menghitung ROP c. Menggambar grafik dan tabelnya yang menunjukkan hubungan antara EOQ, ROP dan Persediaan pengaman.

2.Mach 10 membuat kapal mampu berlayar dengan kecepatan 40 mph dalam kedalaman 10 kaki. Pada saat ini tersedia 200 menit untuk memproduksi Mach 10 dengan permintaan perhari 60 kapal. Dengan tabel ini tentukan stasiun kerja yang sebaiknya ada ?TUGAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Wakt P rjaan ( alam menit) 1 1 2 1 2 1 1 2 1 Tugas Ini Harus Dikerjakan setelah tugas erikut ini 1 1 3 3 3 4,5,6 2 7,8

3. Diberikan Probabilitas yang mengikuti mesin pabrik Maju Jaya, temukan biaya kerusakan yang diharapkan. Biaya per kerusakan adalah $10

Jumlah Kerusakan Frekuensi harian 0 0,3 1 0,2 2 0,2 3 0,3 Jumlah 1,0

4. Diketahui waktu siklus 8 menit, buatlah grafik presedennya dan jumlah minimal stasiun kerja yang mungkin. Berapa pula efisiensinya.TUGAS A B C D E F G H Jumlah WAKTU ENGERJAAN (menit) 5 3 4 3 6 1 4 2 28 TUGAS ARUS MENGIKUTI URUTAN ERIKUT INI A B B C C D,E,F G