MANAJEMEN MEMORI

25
MANAJEMEN MEMORI

description

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori dengan Alokasi Proses di RAM. Monoprogramming Memori dibagi untuk Sistem Operasi dan untuk Proses Single User Multiprogramming dengan Partisi Tetap Program atau aplikasi dapat dibagi menjadi dua atau lebih proses - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MANAJEMEN MEMORI

Page 1: MANAJEMEN MEMORI

MANAJEMEN MEMORI

Page 2: MANAJEMEN MEMORI

Manajemen Memori dengan Alokasi Proses di RAM Monoprogramming

Memori dibagi untuk Sistem Operasi dan untuk Proses Single User

Multiprogramming dengan Partisi Tetap• Program atau aplikasi dapat dibagi menjadi dua

atau lebih proses• Setiap proses ditempatkan pada partisi memori

yang ukurannya telah ditetapkan• Proses yang menunggu pemrosesan,

dimasukkan ke dalam antrian proses• Antrian proses dapat dibuat satu atau lebih

Page 3: MANAJEMEN MEMORI

Contoh

Sistem Operasi

Partisi 1

Partisi 2

Partisi 3

Partisi 4

Sistem Operasi

Partisi 1

Partisi 2

Partisi 3

Partisi 4

Multiple InputQueue

Single Input Queue

Page 4: MANAJEMEN MEMORI

Manajemen Memori dengan Alokasi Proses di RAM dan Disk (Swapping Multiprogramming dengan partisi tidak tetap:

Lokasi memori, jumlah dan besar proses dapat berubah secara dinamis sesuai kebutuhan

Page 5: MANAJEMEN MEMORI

Multiprogramming dengan Partisi Dinamis Multiprogramming dengan partisi statis tidak

efisien karena terjadi pemborosan memori Multiprogramming dengan partisi dinamis,

adalah dimana partisi baru akan dibuat setelah suatu proses masuk ke memori utama.

Cara ini menyebabkan utilitas CPU akan semakin bertambah.

Dampaknya ada lubang-lubang di antara 2 proses.

Page 6: MANAJEMEN MEMORI

SISTEM FILE

Page 7: MANAJEMEN MEMORI

Sistem File

Semua aplikasi komputer selalu melakukan proses penyimpanan dan pengambilan informasi.

Masalah-masalah yang muncul dengan penyimpanan informasi di memori antara lain :

1. Tidak semua informasi dapat disimpan seluruhnya pada memori

2. Informasi yang tersimpan di memori hilang jika proses berakhir

3. Tidak dapat dipergunakan bersama-sama

Page 8: MANAJEMEN MEMORI

Kriteria Penyimpanan File

1. Dapat menyimpan banyak informasi

2. Dapat disimpan dalam waktu lama

3. Dapat dipergunakan bersama-sama Solusi : file - disimpan pada media eksternal Bagian sistem operasi yang mengatur file ini disebut

Sistem File.

Sistem File dapat ditinjau dari dua sudut pandang:

1. Sudut pandang pemakai

2. Sudut pandang perancang sistem file

Page 9: MANAJEMEN MEMORI

File

Penamaan File

Aturan penamaan file berbeda dari satu sistem dengan sistem yang lain.

Contoh :1. File.Bak file backup

2. File.Bin program biner yg dapat dieksekusi

3. File.Hlp teks untuk perintah help

4. File.Obj file obyek

5. File.Lib library dari file obyek

Page 10: MANAJEMEN MEMORI

Tipe File

Regular file

Berisi informasi biasa yang dibuat oleh pemakai.

Biasanya terdiri atas file ASCII atau file biner. Direktori

Yaitu sistem file yang akan memelihara struktur sistem file.

Character Special Files

Berkaitan dengan perangkat I/O Block Special Files

Digunakan untuk memodelkan disk.

Page 11: MANAJEMEN MEMORI

Pengaksesan File

Ada dua macam pengaksesan file secara umum:

1.Pengaksesan sekuensial.

Dengan cara ini tiap byte pada file dibaca berurutan dari awal sampai akhir.

2.Pengaksesan secara random.

Dengan cara ini pembacaan dapat langsung ke byte atau record yang dituju

Page 12: MANAJEMEN MEMORI

Operasi File

Beberapa operasi atau pemanggilan sistem untuk file yang umum adalah:1. Create : Membuat file baru dan kosong.2. Delete : Menghapus file3. Open : Membuka file sebelum digunakan.4. Close : Menutup file setelah tidak digunakan.5. Read : Membaca isi file pada posisi yang sedang ‘current’.6. Write : Menuliskan informasi ke dalam file pada posisi yang

sedang ‘current’.7. Append : Menambahkan informasi ke dalam file pada posisi

‘End-Of-File’ sehingga ukuran file bertambah.8. Seek : Mencari informasi tertentu pada file dengan

menggunakan key tertentu.9. Get Attributes : Mengambil beberapa atribut pada file10.Set Attributes : Men-set atribut file11.Rename : Mengganti nama file.

Page 13: MANAJEMEN MEMORI

Memory-Mapped File

Adalah suatu file yang dipetakan ke memori utama.

Beberapa kelemahan teknik ini adalah: Ukuran file tidak dapat diketahui secara pasti. Sukar menjaga konsistensi file Proses akan rumit jika ukuran file lebih besar

dari segmennya

DIREKTORI Digunakan untuk menyimpan informasi engenai suatu file.

Page 14: MANAJEMEN MEMORI

Implementasi File

Beberapa metode yang telah diimplementasikan akan diperlihatkan di bawah ini.

Alokasi Kontigu yaitu metode yang menempatkan suatu file dalam alokasi blok yang kontigu.

Keuntungan:Sederhana implementasinya

Kelemahan:Menjadi masalah jika ukuran file tidak diketahuiBanyak terjadi fragmentasi eksternal

Page 15: MANAJEMEN MEMORI

Alokasi Linked List Keuntungan:

semua blok dapat digunakan hanya alamat blok pertama yang disimpan pada direktori

Kelemahan:akses random menjadi lambatharus disediakan sejumlah tempat pada tiap blok untuk menyimpan alamat blok berikutnya

Page 16: MANAJEMEN MEMORI

Alokasi Linked List dengan Indeks(Metode ini digunakan oleh MS-DOS)

Untuk mereduksi kelemahan pada metode Linked List maka digunakan tabel yang menyimpan semua alamat blok.

Keuntungan:akses random lebih cepatuntuk meyimpan alamat blok pertama pada direktor cukup dengan menyimpan sebuah nilai integer yang menujukkan nomor blok pertama file berada

Kelemahan:tabel harus disimpan di memori

Page 17: MANAJEMEN MEMORI

Kehandalan Sistem File

Pengelolaan Blok yang rusak (Bad Block Management)

- Secara Hardware

- Secara Software Backup

- Dengan sistem dua drive

- Dengan cara incremental dumps yaitu suatu cara backup secara periodik.

Page 18: MANAJEMEN MEMORI

Pengamanan

Sistem file mengandung informasi yang sangat penting. Untuk itu usaha pengamanan terhadap sistem ini sangat diperlukan.

Page 19: MANAJEMEN MEMORI

Lingkungan Pengamanan

Sistem file perlu dijaga dari kehilangan data dan pengaksesan data dari pihak yang tidak berhak.

Kehilangan data dapat disebabkan oleh:

- Aksi alam, seperti gempa bumi, banjir, dll

- Kesalahan hardware atau software

- Kesalahan manusia

Page 20: MANAJEMEN MEMORI

Aksi-aksi luar yang merusak misalnya:

- Aksi coba-coba dari pemakai di luar sistem

- Aksi sengaja untuk ‘mengelabui’ sistem.

- Aksi sengaja untuk mencari keuntungan.

- Aksi sengaja dengan tujuan politis dll

Page 21: MANAJEMEN MEMORI

Prinsip-prinsip Perancangan Pengamanan Perancangan sistem harus bersifat publik Default sistem harus “No Access” Pemeriksaan otoritas harus selalu dilakukan

untuk setiap pengaksesan sumberdaya Memberikan keistimewaan sesedikit mungkin Mekanisme proteksi harus sederhana,

seragam, dan menyatu (built-in) dengan lapisan terendah dari sistem.

Skema yang dipilih harus secara psikologis dapat diterima oleh pemakai.

Page 22: MANAJEMEN MEMORI

Otentikasi Pemakai

Otentikasi pemakai adalah suatu cara untuk mengenali pemakai pada saat login ke sistem.

Tiga cara yang telah dikenal antara lain :

1.Password

2. Identifikasi Fisik

3.Tindakan Balasan (countermeasures)

Page 23: MANAJEMEN MEMORI

MEKANISME PROTEKSI

Mekanisme proteksi adalah cara sistem operasi memproteksi file dan sumber-sumber lainnya.

Domain Proteksi

1. Domain proteksi adalah himpunan dari pasangan (objek, hak).

2. Objek adalah segala sumber pada sistem yang perlu diproteksi.

3. Objek dapat berupa hardware maupun software.

4. Hak adalah aktivitas yang dapat dilakukan terhadap objek yang bersangkutan.

Page 24: MANAJEMEN MEMORI

Kesimpulan

Dari sudut pandang pemakai :

1. File merupakan kumpulan dari file dan direktori serta operasi yang berlaku di dalamnya. File dapat diberi nama, dihapus, di-copy, dsb.

2. Direktori dapat di-create, dipindahkan, dsb. Hal-hal itulah yang terlihat dari sudut pandang pemakai (user’s point of view).

Page 25: MANAJEMEN MEMORI

Dari sudut perancang sistem :

Bagaimana struktur penyimpanannya di dalam disk Bagaimana direktori diimplementasikan Bagaimana inkonsistensi harus dihindari, dsb

Masalah pengamanan dan proteksi sistem file merupakan masalah yang harus dihadapi baik oleh pemakai maupun oleh desainer dalam konteks yang agak berlainan.

Masalah yang dihadapi pemakai lebih ditekankan pada masalah moral pemakai sistem.

Sedangkan masalah yang dihadapi oleh desainer adalah bagaimana membuat sistem file tersebut tangguh dan handal terhadap para perusak sistem.