Manajemen Lalu Lintas

10
MANAJEMEN LALU LINTAS Manajemen lalu lintas adalah upaya-upaya pemanfaatan semaksimal mungkin sistem jaringan jalan yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan kapasitas dan keterbatasan lingkungan, memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil mungkin. Tujuan Manajemen Lalu Lintas Efisiensi sistem transportasi Aksesbilitas Keselamatan Lalu Lintas Lingkungan Kelompok Konflik Dalam Lalu Lintas Lalu lintas menerus Lalu lintas local Sirkulasi lalu lintas Angkutan umum Kendara emergency Sepada motor dan sepada Pejalan kaki ( berbagai kelompok ) Kendaraan parkir ( jenis dan lama Parkir ) Kebutuhan aksesibilitas ( berdasarkan jenis bangunan) Instrumen Manajemen Lalu Lintas Tindakan peningkatan kapasitas Tindakan prioritas Tindakan keselamatan Tindakan proteksi lingkungan

description

Manajemen lalu lintas adalah upaya-upaya pemanfaatan semaksimal mungkin sistem jaringan jalan yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan kapasitas dan keterbatasan lingkungan, memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil mungkin.

Transcript of Manajemen Lalu Lintas

MANAJEMEN LALU LINTAS

Manajemen lalu lintas adalah upaya-upaya pemanfaatan semaksimal mungkin sistem jaringan jalan yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan kapasitas dan keterbatasan lingkungan, memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil mungkin.Tujuan Manajemen Lalu Lintas Efisiensi sistem transportasi Aksesbilitas Keselamatan Lalu Lintas LingkunganKelompok Konflik Dalam Lalu Lintas Lalu lintas menerus Lalu lintas local Sirkulasi lalu lintas Angkutan umum Kendara emergency Sepada motor dan sepada Pejalan kaki ( berbagai kelompok ) Kendaraan parkir ( jenis dan lama Parkir ) Kebutuhan aksesibilitas ( berdasarkan jenis bangunan)Instrumen Manajemen Lalu Lintas Tindakan peningkatan kapasitas Tindakan prioritas Tindakan keselamatan Tindakan proteksi lingkungan Tindakan pembatasan lalu Lintas ( demand management )Hasil dari Penerapan Manajemen Lalu Lintas Berkurangmya jumlah total arus lalu lintas Perubahan pola perjalanan Menghilangkan lalu lintas campuran yang di inginkan (mix traffic) Kecepatan kendaraan meningkat akibat pengendalian yang lebih baik Dampak Kemacetan Pemborosan energi bahan bakar dan waktu. Keausan kendaraan yang lebih tinggi karena penggunaan rem kendaraan yang lebih tinggi pada saat macet. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan lain-lain.Penyebab Kemacetan Di Perkotaan Urbanisasi. Meningkatnya penghasilan masyarakat sehingga daya beli kendaraan bermotor meningkat. Kelompok ekonomi menengah-ke-atas terkonsentasi di pusat kota saja. Ruang jalan yang rendah dengan sistem jaringan yang tidak tepat. Tercampurnya berbagai jenis pengguna jalan pada suatu ruas jalan. Komposisi kendaraan yang beragam. Perencanaan yang tidak baik termasuk upaya-upaya pengembangan sistem angkutan umum. Pengaturan sistim lalu lintas yang kaku; tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintasAkibat Upaya Penguraian Kemacetan Dengan Penambahan Jalan Sangat mahal. Jalan baru akan membangkitkan pertambahan kendaraan bermotor. Semakin bertambahnya jalan akan menyebabkan berkurangnya moda-moda transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.Maka dari itu, pengembangan manajemen lalu lintas merupakan upaya terbaik untuk mengatasi kemacetan.Dasar Teknik Manajemen Lalu Lintas Rambu lalu lintas untuk memperlihatkan aturan-aturan dan mengarahkan tujuan perjalanan Marka jalan dan pembatasan fisik (untuk kanalisasi dan penetapan lajur-lajur pergerakan lalu lintas) Konsisten didalam rancangan geometrik Rasionalisasi simpang (untuk mengurangi jumlah konflik lalu lintas) Pengendalian parkir (khususnya on-street parking). Pembatasan secara fisik dan dengan tarif yang tinggi merupakan bagian dari kekang lalu lintas (traffic restraint) Penetapan batas maksimum kecepatan kendaraan.

BEBERAPA JENIS MANAJEMEN LALU LINTAS DAN POTENSI PENERAPANNYA DI KOTA MEDAN

1)Penyeberangan PelikanDi suatu kota seringkali fasilitas untuk pejalan kaki tidak diberikan sebagaimana mestinya. Padahal di UU 22 tahun 2009 telah dijelaskan mengenai hak pejalan kaki dalam berlalu lintas dimana tersedianya fasilitas untuk pejalan kaki. Seperti yang kita rasakan sekarang berjalan kaki seperti mengadu dengan maut, maksudnya peluang kecelakaan yang tinggi karena tiadanya trotoar sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri untuk berjalan kaki. Padahal pejalan kaki juga merupakan bentuk transportasi yang penting di perkotaan dan pejalan kaki berada di posisi yang lemah jika bercampur dengan kendaraan. Apabila tidak disediakan fasilitas yang memadai, pejalan kaki juga merupakan hambatan bagi aktifitas lalu lintas. Sehingga memisahkan pejalan kaki dari kendaraan bermotor tanpa mengganggu aksesibilitas, sangatlah penting. Fasilitas pejalan kaki dibutuhkan di tempat yang memiliki aktivitas kontinu seperti pasar atau daerah yang memiliki kebutuhan tinggi seperti sekolah dan masjid. Selain itu untuk mendukung peningkatan pelayanan angkutan umum maka diperlukan fasilitas pejalan kaki di rute-rute yang biasa dilalui angkutan umum. Selain dari fasilitas menyusuri, yaitu trotoar diperlukan fasilitas pada menyeberang. Seringkali kita lihat banyak orang yang menyeberang sembarangan dan membahayakan dirinya padahal disitu terdapat fasilitas jembatan penyeberangan. Selain dari faktor kedisiplinan pejalan kaki, faktor pemilihan jenis penyeberangan juga harus diperhatikan. Melalui survey pejalan kaki, dengan menghitung volume penyeberang dan volume kendaraan per jam dapat diketahui jenis penyeberangan apa yang paling tepat untuk ruas jalan tersebut. Setelah itu, diperhitungkan pula akses menuju tempat yang kebutuhannya lebih tinggi maka itu menjadi prioritas dibuat suatu penyeberangan dengan asumsi penyeberangan tersebut lebih terasa manfaatnya dan memiliki permintaan yang tinggi sehingga faktor keselamatan dan ketertiban lalu lintas bisa lebih baik. Fasilitas Pejalan Kaki: Penyeberangan Zebra Penyeberangan Pelikan (dilengkapi dengan lampu lalu lintas)Potensi Pelaksanaan di Kota Medan:Sumber, Jalan Jamin Ginting (Padang Bulan)Sumber adalah gang kecil yang merupakan jalur masuk ke dalam Universitas Sumatera Utara melalui Jalan Jamin Ginting, daerah Padang Bulan. Pengguna gang ini adalah pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor. Pada jam puncak (peak hour) yakni jam masuk dan keluar kampus (jam 08.00, jam 13.00 dan jam 16.00 WIB) selalu terjadi kemacetan akibat : Angkutan umum yang mengetem pejalan kaki di simpang gang Pejalan kaki yang menunggu angkutan umum di simpang gang Pejalan kaki yang hilir mudik meyeberangi jalan tanpa aturan tertentuSalah Satu Upaya Penguraian Kemacetan:Adanya dibuat penyeberangan pelikan 100 meter dari simpang gang, dengan tujuan: Agar konflik lalu lintas tidak menumpuk di satu titik yaitu simpang gang. Agar pejalan kaki menyeberang teratur dengan pola dan melalui satu jalur yang sama sehingga tidak mengganggu aktifitas lalu lintas.

2)Pengaturan Waktu Lampu Lalu Lintas Yang Fleksibel Sistem Logika FuzzyLampu lalu lintasadalah lampu yang mengendalikan aruslalu lintasyang terpasang di persimpanganjalan, tempat penyeberanganpejalan kaki, dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapankendaraanharus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagaiarah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secaraotomatisdan dapat menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiapjalur. Sistem ini disebut sebagaiactuated controller. Yang menjadi masalah adalah sistem lalu lintas kota Medan bersifat kaku, tidak fleksibel terhadap frekuensi arus lalu lintas yang ada di setiap persimpangan. Padahal, setiap persimpangan memiliki frekuensi arus lalu lintas yang berbeda berdasarkan waktu maupun lokasi.Namun, paraakademisiIndonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagaiLogika Fuzzy. Metode Logika Fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan volume kendaraan yang sedangmengantrepada sebuah persimpangan. Hasil pengujian sistem Logika Fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional.Potensi Pelaksanaan di Kota Medan: Persimpangan antara Jalan Jenderal A. H. Nasution dan Jalan Jamin Ginting (Simpang Pos) Persimpangan antara Jalan Jenderal A. H. Nasution dan Jalan Karya Jaya Persimpangan antara Jalan Jenderal A. H. Nasution dan Jalan Brigjen Katamso (Titi Kuning)Salah Satu Upaya Penguraian Kemacetan:Adanya dibuat lampu lalu lintas dengan Logika Fuzzy, dengan tujuan untuk mengurai kemacetan pada jam puncak (peak hour) karena lama lampu lalu lintas menyesuaikan dengan arus yang terjadi.

3)Jalur Prioritas Bagi Kendaraaan Tertentu Angkutan KotaPenggunaan ruang jalan saat ini tidak efisien dimana terjadi lalu lintas campuran (mix traffic) sehingga memberikan dampak negatif seperti speed blocking yang dilakukan oleh angkutan umum yang berhenti sembarangan atau perilaku pengendara sepeda motor yang umumnya berpindah-pindah lajur sehingga mengganggu pengguna kendaraan lainnya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu jalur khusus bagi masing-masing kendaraan. Jalur ini bertujuan agar ruang jalan tidak terganggu oleh kendaraan lain. Dalam prakteknya, masih diperlukan kajian lebih lanjut di masing-masing ruas jalan karena masih banyak angkutan umum yang memiliki trayek tumpang tindih sehingga pemisalan diatas harus dikaji ulang.Potensi Pelaksanaan di Kota Medan:Jalan M. T. Haryono (Di Depan Medan Mall)Salah Satu Upaya Penguraian Kemacetan:Dibuat pembagian lajur bagi tiap kendaraan, misalkan: Lajur 1 dipakai untuk angkutan kota Lajur 2 dipakai untuk kendaraan lain dengan kecepatan rendah Lajur 3 dipakai untuk kendaraan lain untuk mendahului Lajur 4 dipakai untuk kendaraan yang hendak belok ke kanan.Hal ini ditujukan untuk mengurangi gangguan aktifitas lalu lintas akibat angkutan kota yang kerap kali berpindah jalur dan berhenti secara tiba-tiba untuk mengetem penumpang, sehingga memperlambat kendaraan lainnya.

TUGASREKAYASA LALU LINTAS

NAMA : SARAH HUTABARATNIM : 120404062

DEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SUMATERA UTARA