Manajemen lab dan bengkel
Transcript of Manajemen lab dan bengkel
1
JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
PROGRAM PASCASARJANA UNY TA 2014/2015
Mata Kuliah : Manajemen Laboratorium dan Bengkel
Kode : PTK8218
Program Studi : S2-PTK/Magister Vokasi E
Dosen : Prof. Dr. Th. Sukardi, M.Pd
Hari/Tanggal : Kamis/11 Juni 2015
Waktu Ujian : 13.10-14.50
Sifat Ujian : Take Home Nama : Marlina Lapalutu
Nim : 14702259007
1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan
demikian fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik.
a. Model atau jenis perawatan yang harus dilakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas
praktik adalah : Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan
perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan
perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan memperbaiki kerusakan. Alasannya mengapa
dilakukan perawatan adalah :
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset/alat.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi
dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak direncanakan. Secara
skematis dapat dilihat pada gambar berikut :
2
Gambar 1. Bentuk Perawatan
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventive adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Perawatan berjalan adalah perawatan dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas
atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
3
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Selain Model/jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis
pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena
harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau
alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak
dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan
dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun
kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan
antara lain, bengkel/lab selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
b. Secara operasional kegiatan perawatan dapat dilakukan dengan perencanaan yang sebaik
mungkin. Strategi pelaksanaannya jika diintegrasikan dengan pembelajaran praktik adalah
dengan melibatkan partisipasi peserta didik di dalam perawatan peralatan/asset. Peserta
4
didik diberikan sosialisasi dari sejak awal ttg pentingnya perawatan fasilitas/peralatan
praktik sehingga dengan demikian peserta didik memiliki rasa tanggung jawab dan rasa
saling memiliki terhadap fasilitas yang digunakannya. Adapun dasar-dasar pokok yang
menunjang dalam kegiatan perawatan adalah :
Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas dalam lab/bengkel.
Program yang menunjukkan kapan tiap perawatan harus dilakukan.
Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan
Dalam hal perencanaan pekerjaan perawatan harus memperhatikan factor seperti :
prioritas pekerjaan yakni pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar, jika suatu
mesin memiliki peran penting maka perlu memberi prioritas utama pada perawatan mesin tsb;
metode yang digunakan yakni meskipun banyak pekerjaan perawatan bisa dilakukan dengan
berbagai cara namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tsb dilakukan dengan metode
yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai; kebutuhan material yakni material yang dibutuhkan
harus selalu tersedia.
Factor penunjang di dalam kegiatan perawatan antara lain :
1. Perencanaan waktu perawatan.
Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu
kurang dan tidak terlalu lebih. Perawatan yang terlalu kurang dapat mengakibatkan
timbulnya kerusakan yang lebih awal, sedangkan terlalu banyak perawatan dapat
menimbulkan pekerjaan yang tidak diperlukan sehingga terjadi pemborosan. Frekuensi
pekerjaan perawatan dapat ditentukan berdasarkan :
a. Menurut skala waktu kalender misalnya : mingguan, bulanan, kwartalan, tahunan dsb.
b. Menurut waktu operasi : jam operasi, jumlah putaran operasi, jarak tempuh.
Keberhasilan suatu kegiatan perawatan hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah
dicapai, fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya.
Informasi mengenai data perawatan dimasukan dan disimpan pada kartu catatan historis.
Pencatatan mengenai kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi atau
bagian yang dirawat. Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah :
a. Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan.
b. Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan.
5
c. Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau
diganti.
d. Kondisi keausan, kebocoran, korosi dll
e. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi
f. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan.
2. Inventarisasi.
Inventarisasi adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada dalam lab/bengkel yang
bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas tsb. Inventarisasi yang dibuat
harus mengandung informasi yang jelas dan mudah di pahami dengan cepat, sehingga dapat
membantu kelancaran perawatan.
3. Daftar Fasilitas.
Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik suatu peralatan/mesin.
Daftar fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk :
a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula.
b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi.
c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar.
d. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi dsb.
4. Daftar Rencana Perawatan
Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan yang akan dilakukan
berdasarkan luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya
daftar rencana perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan seperti :
inspeksi, pelumasan, penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan
ini perlu dipertimbangkan menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. Daftar rencana
perawatan merupakan petunjuk pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidaknya dapat
membantu informasi awal untuk melakukan perawatan.
5. Spesifikasi Pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan adalah suatu keterangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
Untuk melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan
yang harus dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang
menunjang efektititas perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas
untuk petunjuk perawatan. Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas
6
perawatan akan lebih mudah, terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat
dalam daftar rencana perawatan dapat dikelompokan secara khusus menurut jenis
pekerjaannya.
c. Strategi menghemat biaya untuk kegiatan perawatan adalah dengan menerapkan Total
Productive Maintenance (TPM) dan menerapkan 5 S /5 R. Total Productive Maintenance
(TPM) merupakan sebuah system manajemen pemeliharaan yang dalam prosesnya
melibatkan orang mulai dari atasan hingga ke operator dan teknisi, guru, peserta didik di
level paling bawah. System ini bersifat menyeluruh (total) dan terintegrasi dengan baik.
Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu filosofi yang bertujuan
memaksimalkan efektifitas dari fasilitas yang digunakan dalam bengkel/lab, yang tidak
hanya di alamatkan pada perawatan saja tapi pada semua aspek dari operasi dan instalasi
dari fasilitas termasuk didalamnya peningkatan motivasi dari orang-orang yang bekerja di
dalam lab/bengkel. Komponen dari TPM secara umum terdiri atas 3 bagian yaitu Total
Approach : semua orang ikut terlibat, bertanggung jawab dan menjaga semua fasilitas yang
ada dalam pelaksanaan TPM. Production action : sikap proaktif dari seluruh orang terhadap
kondisi dan operasi dari fasilitas praktik. Maintenance : pelaksanaan perawatan dan
peningkatan efektifitas dari fasilitas dan kesatuan operasi produksi. Penyebab kerugian
sehingga harus dikeluarkannya biaya pemeliharaan adalah : kerusakan alat, pengoperasian
mesin yang tidak standar, suku cadang tidak tersedia, tidak ada alat uji, tidak adanya data
tercatat baik pembelian, penggunaan maupun data lainnya. Total Productive Maintenance
(TPM) merupakan jawaban yang akan mampu mengatasi kontribusi biaya tinggi dengan
program-program yang terdiri dari :
1. Kegiatan kelompok kecil untuk menanggulangi 6 penyebab kerugian.
2. Perbaikan mesin untuk mecapai kondisi operasi maksimal dan mengurangi laju keausan.
3. Keterlibatan orang-orang (kepsek, ka.jur, ka. Lab, ka. Bengkel, laboran, teknisi, guru,
peserta didik) untuk menjaga kondisi dasar alat/mesin.
4. Meningkatkan sifat mampu pelihara (maintainability).
5. Peningkatan efektifitas biaya dan efisien pekerjaan pemeliharaan.
7
Budaya 5 S / 5 R pertama kali dikembangkan di Negara Jepang dan merupakan kunci sukses
untuk mentransformasikan industrinya menjadi industry kelas dunia. Prinsip 5 S merupakan
sebuah proses perubahan tingkah laku dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat
kerja. Dengan membudayakan 5S maka dapat dikatakan bahwa seseorang telah
membiasakan diri bekerja dengan standar. Konsep 5S ini sederhana namun membutuhkan
kesadaran dan komitmen untuk melaksanakannya. 5S merupakan huruf awal dari lima kata
Jepang yaitu : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dalam perkembangannya di
Indonesia dikenal dengan 5R yaitu : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Kata-kata
tersebut mencerminkan urutan penerapan dari proses transformasi 5S. Menurut Hiroyuki
Hirano, penerapan 5S ditempat kerja meliputi :
1. Proses 1 : Seiri atau Ringkas (membuang barang yg tidak diperlukan).
2. Proses 2 : Seiton atau Rapi (menyusun dengan rapi tempat penyimpanan).
3. Proses 3 : Seiso atau Resik (mengatur prosedur kebersihan atau bersihkan dengan
sistematik).
4. Proses 4 : Seiketsu atau Rawat (mempertahankan tempat kerja sesuai standar).
5. Proses 5 : Shitsuke atau Rajin (disiplin).
Pengendalian visual setiap masalah harus langsung dikenali sehingga tindakan perbaikan
dapat segera dilakukan. SMK sebagai institusi pendidikan yang mencetak siswanya menjadi
tenaga kerja yang siap pakai atau siap kerja sebaiknya mulai menerapkan budaya 5S atau 5R
sehingga kondisi yang ada di SMK mendekati dengan kondisi di industry. Disamping itu
dengan adanya budaya 5S atau 5R maka proses belajar yang ada di SMK akan berjalan lebih
efektif baik ditinjau dari sisi waktu maupun biaya.
d. Yang bertanggung jawab pada kegiatan perawatan adalah semua warga sekolah yang
terlibat dalam proses pembelajaran dan penggunaan fasilitas/peralatan dalam lab/bengkel.
Meliputi Kepala Sekolah sebagai level paling atas, ka. Jurusan, ka. Lab/bengkel, laboran,
teknisi, guru yang melakukan proses PBM dalam lab/bengkel, hingga peserta didik yang
menggunakan fasilitas/peralatan. Hanya saja masing-masing elemen warga memiliki
porsi dan tanggung jawab yang berbeda dalam hal kegiatan perawatan.
8
2. Mengelola lab/bengkel diperlukan pimpinan (kepala lab/bengkel) yang dapat mengelola
fasilitas dan SDM yang ada, sehingga PBM praktik dapat berjalan dengan baik.
a. Pimpinan (kepala lab/bengkel) yang cocok untuk mengelola lab/bengkel adalah orang
yang memiliki kemampuan membangun kerja yang sinergis dalam hal ini adalah
kerjasama yang harmoni dengan orang yang ada dibawahnya (teknisi, laboran, guru,
dan siswa). Kerja sinergis merupakan penerapan konsep win win / menang menang
yakni sama –sama berjalan beriringan, saling perbaiki, kekal abadi. Selain itu sesuai
Permendiknas No.26 Thn 2008 bahwa pimpinan (kepala lab/bengkel) harus :
1. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum atau
memiliki pengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi.
2. Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yg ditetapkan oleh Pemerintah.
3. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 untuk jalur guru dan D3 untuk
jalur laboran/teknisi.
4. Memiliki 4 kompetensi yakni kompetensi kepribadian, kompetensi social,
kompetensi manajerial dan kompetensi professional.
Pimpinan (kepala lab/bengkel) untuk dapat mengelola fasilitas dan SDM harus benar-
benar memiliki 4 kompetensi diatas. Adapun uraian dari masing-masing kompetensi
tersebut sebagai berikut :
1. Kompetensi kepribadian :
a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,
yg terdiri dari :
Bertindak secara konsisten sesuai dengan norma agama, hukum, social.
Berprilaku arif, jujur dan percaya diri, mandiri dan mau meningkatkan diri.
b. Menunjukan komitmen terhadap tugas, yg terdiri dari :
Berprilaku disiplin.
Beretos kerja yang tinggi
Bertanggung jawab terhadap tugas.
Tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakan tugas.
Kreatif dalam mengatasi masalah, yang berkaitan dengan tugas profesinya.
Berorientasi pada kualitas.
9
2. Kompetensi social :
a. Bekerja sama melaksanakan tugas, yg terdiri dari :
Menyadari kekuatan dan kelemahan baik diri maupun stafnya.
Bekerja sama dengan berbagai pihak dengan efektif.
b. Berkomunikasi dengan lisan dan tulisan, yg terdiri dari :
Berkomunikasi dengan berbagai pihak dengan santun, empatik dan efektif.
Memanfaatkan berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Kompetensi Manajerial :
a. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah yg
terdiri dari :
Menyusun rencana pengembangan laboratorium
Merencanakan pengelolaan laboratorium
Mengembangkan system administrasi laboratorium
Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja lab
b. Mengelola kegiatan laboratorium sekolah
Mengkordinasikan kegiatan praktikum dengan guru
Menyusun jadwal kegiatan laboratorium
Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium
c. Membagi tugas teknisi dan laboran
Mensupervisi teknisi dan laboran
Membuat laporan secara periodic
Membagi tugas laboran dan teknisi
d. Memantau sarana dan prasarana lab/bengkel
Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat lab
4. Kompetensi professional :
a. Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah.
b. Memanfaatkan lab untuk pendidikan dan penelitian di sekolah
c. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
10
b. Cara untuk mengelola teknisi dan tenaga bantu di lab/bengkel adalah
1. Merumuskan rincian tugas teknisi dan tenaga bantu secara jelas.
2. Menentukan jadwal kerja teknisi dan tenaga bantu dengan jelas.
3. Melakukan supervisi secara intens pada teknisi dan tenaga bantu.
4. Mengevaluasi kinerja teknisi dan tenaga bantu.
Dengan 4 point di atas, jika dilaksanakan dengan baik dan jelas ditambah dengan
menjaga komunikasi yang baik dalam team work (ka.lab, teknisi, laboran, tenaga
bantu) maka setiap teknisi dan tenaga bantu di lab/bengkel akan bekerja dengan
maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Karena
pada dasarnya antara kepala lab/bengkel dengan teknisi, laboran dan tenaga bantu
merupakan satu team work yang harus memiliki visi dan misi yang sama dalam
mengelola lab/bengkel.
c. Mengelola siswa selama mengikuti PBM adalah tidak mudah dilakukan karena
begitu banyak siswa yang masuk dalam lab/bengkel yang harus di bimbing dan
diawasi dalam proses PBM. Apalagi dengan karakter dan sikap siswa yang beraneka
ragam satu sama lainnya. Oleh karena itu hal penting yang harus dilakukan dalam
mengelola siswa mengikuti PBM adalah :
1. Langkah paling awal adalah memberikan pengenalan lab/bengkel kepada siswa.
Pengenalan ini meliputi pengenalan bentuk aktifitas dan penguasaan fasilitas
belajar praktik, menanamkan sikap untuk rasa memiliki, menjaga dan merawat
fasilitas lab/bengkel. Langkah awal ini harus dilakukan ketika siswa pertama kali
masuk di sekolah sebagai siswa baru. Pengenalan ini bisa diberikan ketika masa
orientasi siswa (MOS). Hal inilah yang dilakukan oleh SMK St. Mikael Surakarta
dalam membentuk budaya kerja yang baik dan disiplin di bengkel. Jika langkah
awal ini dilakukan dengan baik dan benar maka akan mudah didalam mengelola
siswa selama mengikuti PBM di lab/bengkel.
2. Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja di lab/bengkel. Karena tidak sedikit siswa yang memiliki sifat
dan karakter yang kurang baik (suka mengganggu teman ketika PBM di
11
lab/bengkel, sembrono dalam menggunakan fasilitas lab/bengkel, acuh terhadap
fasilitas yang digunakan).
3. Memberikan pengenalan tentang prosedur penggunaan lab/bengkel, prosedur
penggunaan fasilitas, prosedur perawatan fasilitas.
4. Memberikan sosialisasi tentang kedisiplinan dan tata tertib di dalam lab/bengkel.
5. Memberikan sosialisasi tentang sanksi yang harus dijalani jika tidak disiplin dan
tidak tertib dalam lab/bengkel. Seperti yang dilakukan di SMK St. Mikael
Surakarta, sanksi yang diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk
minus kerja. Semakin banyak siswa melanggar maka akan semakin banyak pula
minus kerja yang harus dia terima. Dan minus kerja ini harus dilunasi hingga
angka 0 sebelum siswa tersebut lulus dari SMK St. Mikael. Jika sampai siswa
tersebut lulus dan minus kerjanya belum 0 maka tidak bisa diberikan ijazah dan
sertifikat kompetensinya.
6. Setelah sosialisasi dan pengenalan dilakukan terhadap siswa maka dalam proses
PBM agar mudah di dalam melakukan pembimbingan dan monitoring, maka
rombel siswa yang banyak harus di bagi menjadi dua kelompok shift. Idealnya
dalam pembimbingan siswa dengan rasio 1 : 5 yakni 1 guru membimbing 5
siswa. Peran team teaching harus betul-betul dimaksimalkan penerapannya dan
ditambah dengan teknisi dan laboran serta tenaga bantu maka pembimbingan dan
monitoring terhadap siswa selama PBM di lab/bengkel akan berhasil dengan
baik.
3. Merencanakan sebuah lab/bengkel TI khususnya untuk mata pelajaran Sistem Operasi
Dasar kelas X Paket Keahlian TKJ dan RPL di SMK Negeri 3 Palu Sulawesi Tengah.
Mata pelajaran ini di berikan selama 2 semester. Yang mana semester 1 dipelajari system
operasi close source dan semester 2 dipelajari system operasi open source. Total Jumlah
jam pelajaran untuk semester 1 sebanyak 60JP yang akan dibagi menjadi 12 X Tatap
Muka. Masing-masing tatap muka sebanyak 5JP. Penerapan proses PBM dengan system
blok. Sehingga peserta didik akan mengikuti proses PBM mata pelajaran ini setiap hari
selama 12 X Tatap muka. Untuk secara teknisnya sebagai berikut :
12
a. Rombel 32.
Penggunaan lab computer software di SMK Negeri 3 Palu dilakukan sesuai jadwal
pembagian tugas mengajar masing-masing guru yang telah dibuat oleh ketua jurusan
dari awal sebelum pembelajaran dimulai. Untuk rombel 32 siswa tidak dibagi menjadi
2 kelompok system shift. Hal ini dilakukan karena untuk mata pelajaran Sistem
Operasi, setiap peserta didik telah memiliki laptop. Hal ini telah menjadi salah satu
persyaratan pada waktu mendaftar masuk di SMKN 3 Palu untuk memiliki sebuah
laptop sebagai fasilitas yang menunjang dalam proses praktikum. Lab computer
software terdapat 25 unit computer PC. Proses PBM dilakukan langsung di lab
computer software bersama team teaching. Selain team teaching, selama proses PBM
di lab, guru mata pelajaran dibantu oleh teknisi lab untuk membantu peserta didik
dalam praktik.
b. Penggunaan 8 Jobsheet di semester 1.
Jobsheet merupakan lembar kerja peserta didik di dalam lab computer. Masing-
masing peserta didik akan mendapatkan 1 jobsheet untuk tiap KD yang akan
dipelajari. Jadi sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaran telah menyiapkan
jobsheet yang akan dikerjakan/diselesaikan peserta didik di dalam lab. Adapun
jobsheet yang akan dikerjakan peserta didik dalam 1 semester sebagai berikut :
1. Spesifikasi minimal untuk menginstal system operasi close source.
2. Jenis BIOS dan cara setting BIOS.
3. Tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi hardisk.
4. Mengenal file system close cource beserta penggunaannya.
5. Membuat installer system operasi di flashdisk.
6. Instalasi system operasi virtualisasi.
7. Instalasi system operasi clean.
8. Instalasi system operasi multiboot.
Bentuk dari jobsheet tersebut diatas seperti terlihat pada tabel berikut :
13
1. Jobsheet spesifikasi minimal untuk menginstal system operasi.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
195 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.1Menyajikan spesifikasi minimal untuk
menginstal system operasi.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu menyajikan spesifikasi minimal untuk instalasi SO.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi dan program aplikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan masuk pada control panel untuk melihat system computer msg-masing 4) Amati dan catatlah semua spesifikasi yang ada pada computer di lab computer dan laptop tmn. 5) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 6) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 7) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
14
2. Jobsheet jenis BIOS dan cara setting.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
195 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.2 Menyajikan jenis BIOS dan cara
seting.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu menyajikan jenis BIOS dan cara seting.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi dan program aplikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan masuk pada BIOS dengan menekan tombol Del. 4) Amati dan catatlah semua jenis BIOS yang ada pada computer di lab computer dan laptop tmn. 5) Amati dan catatlah semua option menu Jenis BIOS yg berbeda tiap computer dan Laptop tmn. 7) Lakukan seting bios untuk booting melalui CD dan Flashdisk. 8) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 9) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 10) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
15
3. Jobsheet tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
225 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.3 Menyajikan tipe partisi hardisk dan
cara melakukan partisi.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu menyajikan tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi hardisk.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Easeus Partition, Hardisk External.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan masuk pada Easeus Partition. 4) Amati dan catatlah semua menu Easeus yang ada pada computer/laptop 5) Amati dan catatlah kapasitas, used, unused, status, tipe dari tiap drive partisi. 6) lakukan partisi hardisk dengan menggunakan hardisk external. 7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
16
4. Jobsheet mengenal file system close source.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
195 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.4 Menyajikan file system close source
dan penggunaannya.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu menyajikan file system close source dan penggunaannya.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Easeus Partition, Hardisk External.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan masuk pada Easeus Partition. 4) Amati dan catatlah semua file system tiap drive partisi yg di computer lab dan laptop tmn. 5) Amati dan catatlah kegunaan dari tiap file system close source. 6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
17
5. Jobsheet membuat installer system operasi di flashdisk.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
225 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.5 Menyajikan installer system operasi di
flash disk.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu menyajikan installer system operasi di flash disk.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, file ISO Windows 7, software Universal USB Instaler, flash disk min 16Gb.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan masukan flash disk. 4) Jalankan Software Universal USB Instaler dan pilih file ISO Win7 serta pilih Flash disk sbg media instalernya . 5) Amati dan catatlah semua proses pembuatan installer hingga sukses. 6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
18
6. Jobsheet instalasi system operasi virtualisasi.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
225 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.6 Melakukan instalasi system operasi
virtualisasi.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara virtualisasi.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Virtual Box. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan jalankan Virtual Box. 4) Lakukan pemilihan SO win7 yang akan di instal . 5) Amati dan catatlah semua proses penginstalan SO Win7 di Virtual Box hingga sukses. 6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
19
7. Jobsheet instalasi system operasi clean instal.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
225 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.7 Melakukan instalasi system operasi
virtualisasi.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara clean instal.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, master SO Win7 dlm media flash disk, driver SO Win7.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan ubah setingan BIOS untuk booting lewat Flash disk. 4) Lakukan penginstalan SO Win7 dengan menggunakan Flash disk hingga sukses . 5) Lakukan instalasi driver Win7. 6) Amati dan catatlah semua proses penginstalan SO Win7 melalui flash disk hingga sukses dan proses instalasi drivernya. 7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
20
8. Jobsheet instalasi system operasi multiboot.
INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET
SMK NEGERI 3 PALU TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU
225 MENIT
Melakukan instalasi system operasi dasar 4.8 Melakukan instalasi system operasi
multiboot.
Nama Siswa : Nomor Induk :
Nilai :
TUJUAN 1. Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara multiboot.
ALAT DAN BAHAN
Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, master Ubuntu dlm media flash disk, driver Ubuntu.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar. 2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik) 3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 4) Letakkan komputer pada tempat yang aman. 5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik. 6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya). 7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer. 8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati. 9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
Langkah Kerja 1) Siapkan semua alat dan bahan 2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik. 3) Hidupkan komputer dan ubah setingan BIOS untuk booting lewat Flash disk. 4) Lakukan penginstalan Ubuntu dengan menggunakan Flash disk hingga sukses . 5) Lakukan instalasi driver Ubuntu. 6) Amati dan catatlah semua proses penginstalan Ubuntu melalui flash disk hingga sukses dan proses instalasi drivernya. 7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur 8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. 9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
21
c. Jumlah, Jenis dan Keragaman Alat (1:1).
Pada mata pelajaran Sistem Operasi kelas X ini tidak menggunakan peralatan/fasilitas
yang sangat banyak. Agar proses PBM di lab berjalan dengan lancar dan penguasaan
KD lebih baik terhadap peserta didik, maka ketersediaan fasilitas/peralatan praktik
yang lengkap sangat dibutuhkan. Selain itu juga rasio penggunaan fasilitas terhadap
peserta didik akan sangat mempengaruhi penguasaan praktik. Idealnya rasio ini
adalah 1 : 1 yang mana setiap peserta didik menggunakan/mendapatkan 1 alat praktik.
Di SMKN 3 Palu Sulteng, jumlah computer di dalam lab software sudah memenuhi
rasio 1 : 1 karena rata-rata peserta didik memiliki laptop sendiri. Adapun alat dan
bahan yang digunakan untuk mata pelajaran Sistem Operasi kelas X adalah sebagai
berikut :
1. Seperangkat PC dan Laptop.
2. Flash disk minimal 16 Gb.
3. Hardisk eksternal.
4. File ISO Win 7 dan Ubuntu.
5. Driver Win7.
6. Driver Ubuntu.
7. Software Easeus Partition.
8. Software Universal USB Instaler.
9. Software Virtual Box.
Alat dan bahan yang diatas, umumnya telah di miliki oleh peserta didik. Sehingga
untuk rasio 1:1 akan terpenuhi khusus di mata pelajaran Sistem Operasi ini.
d. Kelengkapan lab memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru.
Khusus untuk mata pelajaran Sistem Operasi kelas X Paket Keahlian TKJ dan RPL,
kelengkapan fasilitas dalam lab SMKN 3 Palu Sulteng sudah terpenuhi dengan baik
diantaranya di lab computer software dilengkapi dengan pendingin udara/AC, adanya
proyektor yang ready to use, white board dan alat tulis. Hanya saja penataan
peralatan dan kerapian masih perlu di tingkatkan lagi.
22
e. Contoh pembagian kerja praktik dan tugas tambahan siswa untuk 1 kali
pertemuan.
1. Pembagian Kerja Praktik.
Pembagian kerja praktik berhubungan dengan jenis keterampilan yang akan di
pelajari untuk setiap jobsheet dalam 1 kali pertemuan. Hal ini dilakukan agar proses
PBM di dalam lab dapat berjalan secara teratur, terstruktur dengan memaksimalkan
waktu jam pelajaran yang telah di tentukan di jobsheet. Dengan demikian setiap guru
yang mengajar dapat menggunakan waktunya dengan baik dan tidak mengambil jam
pelajaran dari kelas lain dan guru lain. Pembagian kerja praktik yang di tampilkan di
bawah ini merupakan kerja praktik pada Jobsheet ke-8 yakni melakukan instalasi
system operasi Multiboot. Instalasi multiboot merupakan instalasi yang di lakukan
di sebuah PC/Laptop yang sebelumnya sudah memiliki system operasi missal
Windows 7. Dan system operasi yang kedua yang akan di install adalah system
operasi yg open source misal Ubuntu. Rasio penggunaan alat terhadap siswa adalah
1:1 sehingga tidak ada dibagi kelompok dalam bekerja. Pembagian kerja praktik ini
berdasarkan keterampilan yang akan dipelajari dalam 1 kali pertemuan dan setiap
ketrampilan ada estimasi waktu yang harus dicapai oleh peserta didik. Hal ini
bertujuan agar dalam pembelajaran di pendidikan vokasi/kejuruan harus
memperhatikan efektif dan efisiensi waktu. Sehingga dengan demikian peserta didik
akan terbiasa dan mampu untuk berlomba di uji kompetensi dan mampu untuk
mengisi lowongan kerja di perusahan atau industry. Total jam pelajaran pada jobsheet
ke -8 ini adalah 225 menit dengan estimasi 1 jam = 45 menit. Dari total jam pelajaran
ini di distribusikan ke masing-masing kerja praktik (jenis keterampilan) seperti pada
tabel dibawah ini, tugas tambahan peserta didik, alokasi waktu untuk guru
memaparkan materi.
Pembagian Kerja Praktik JobSheet ke-8
Kelas X TKJ-A
No Kerja Praktik Waktu (menit)
1. Membuat installer Ubuntu di Flash disk 30
2. Install Easeus Partition 15
23
3. Membuat 2 buah partisi untuk Ubuntu yakni partisi 1
sebanyak 20 Gb dan partisi swap sebanyak 2 Gb. 30
4. Ubah Settingan BIOS untuk booting lewat Flash
disk. 10
5. Instalasi Ubuntu dengan media Flash disk. 45
Total 130
2. Pembagian tugas tambahan peserta didik.
Tugas tambahan siswa merupakan tugas yang harus dikerjakan peserta didik selama
proses PBM di lab untuk 1 kali pertemuan. Tugas tambahan ini dapat berupa
pembagian kelompok untuk piket kebersihan ruangan, kebersihan peralatan,
kebersihan meja kerja, inventaris alat praktik, kebersihan lingkungan luar sekitar lab,
dan memadamkan aliran listrik menuju peralatan praktik. Alokasi waktu untuk
masing-masing tugas ini dengan mengambil sisa waktu dari alokasi waktu pembagian
kerja praktik pada tabel di atas. Untuk pembagian kelompok tugas tambahan ini
disesuaikan dengan rombel 32 dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 org.
Adapun rincian dari pembagian tugas tambahan peserta didik adalah sebagai berikut :
Jadwal Pembagian Tugas Tambahan Peserta Didik
No Tugas Kelompok Waktu (menit)
1. Kebersihan ruangan 1 10
1.1 Menyapu
1.2 Mengepel
2. Kebersihan peralatan 2 10
2.1 Bersihkan debu PC
2.2 Bersihkan debu CPU
3. Kebersihan meja kerja 3 10
3.1 Meja kerja siswa
3.2 Meja kerja guru
4. Inventaris alat praktik 4 10
4.1 Kumpulkan alat yg dipinjam
24
4.2 Kembalikan alat ke laboran
5. Kebersihan lingkungan luar 5 10
5.1 Menyapu depan lab
5.2 Membuang sampah
6. Instalasi Listrik 6 10
6.1 Padamkan aliran listrik menuju
alat praktik siswa dan proyektor.
6.2 Padamkan listrik dari pusat
pembatas (turunkan sekring)
Total 60
Alokasi waktu dari tabel pembagian kerja praktik dan pembagian tugas tambahan
adalah 130 menit dan 60 menit (@ 45 menit), waktu untuk pemaparan guru 35 menit
sehingga jika ditotalkan menjadi 225 menit (sesuai dengan alokasi waktu di jobsheet
ke-8). SMK Negeri 3 Palu merupakan Sekolah Percontohan penerapan Kurikulum
2013. Sehingga pada proses pembelajaran tidak berpusat pada guru tetapi berpusat
pada peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi dirinya
dan lebih kreatif dalam belajar.
Dengan adanya pembagian tugas tambahan kepada peserta didik, maka kondisi
lab akan kembali dalam keadaan bersih dan rapi, sehingga kelas berikutnya yang
masuk akan mendapatkan kondisi lab yang ready to use lagi. Memaksimalkan alokasi
waktu praktik untuk setiap kali pertemuan dengan disiplin maka tidak akan
mengganggu penggunaan lab untuk mata pelajaran lain.
25
DAFTAR PUSTAKA
Hirano, Hiroyuki. 1995. Penerapan 5S ditempat kerja (Paulus A. Setiawan. Terjemahan). Jakarta
: PQM Consultans.
Storm, George. (1995). Managing the occupational education laboratory. Michigan:
Sukardi, Th. Soft copy Manajemen Lab dan Bengkel
26
SEKILAS PROFIL & UCAPAN TERIMA KASIH
Saya merupakan guru kejuruan (produktif) di SMK Negeri 3 Palu Sulawesi Tengah. Lahir
di Poso, 1 Maret 1984. Mengawali karir di dunia pendidikan sejak semester 3 di STMIK Adhi
Guna Palu dengan menjadi asisten dosen mata kuliah computer. Setelah lulus kuliah tahun 2006,
melanjutkan mengajar sebagai dosen di almamater. Selain sebagai dosen, di Tahun 2007 hingga
2009 bekerja sebagai kepala bagian pendidikan di Widyaloka Cabang Palu. Berhenti bekerja dari
Widyaloka karena di terima sebagai Pegawai Negeri Sipil ( Guru Kejuruan TI ) Desember tahun
2009.
Saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan Kuliah S2 di Pascasarjana UNY karena
mendapatkan Beasiswa dari Dikjar Propinsi Sulawesi Tengah. Ini merupakan kali pertama
Pemprof Sulteng bekerja sama dengan Pasca Sarjana UNY. Untuk mendapatkan beasiswa ini,
saya mengikuti tahap demi tahap persyaratan kualifikasi S2 guru kejuruan dan guru IPS dan
Sejarah. Proses penjaringan ini di ikuti oleh 45 guru dari kota dan seluruh kabupaten yang ada di
Sulteng dan yang lulus dan berhak mendapatkan beasiswa ini sebanyak 12 guru yang terdiri dari
2 guru dari Kota Palu dan 10 guru dari kabupaten (6 guru kejuruan, 6 guru IPS dan Sejarah).
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Prof. Dr. Th.
Sukardi, M.Pd yang selama perkuliahan Mata Kuliah Manajemen Lab dan Bengkel telah
membimbing dan memberikan begitu banyak pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan
manajemen lab dan bengkel. Terlebih Pengetahuan dan pengalaman yang di dapatkan merupakan
manajemen lab dan bengkel secara keseluruhan bukan hanya manajemen lab/bengkel di jurusan
TI. Selain itu banyak pengetahuan dan pengalaman di dapatkan ketika melakukan observasi lab
dan bengkel di SMK St. Mikael Surakarta Jurusan Teknik Mesin (Perkakas) dan SMK Negeri 6
Yogyakarta Jurusan Jasa Boga. Semua ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya dan teman-
teman Vokasi E umumnya. Sekali lagi saya ucapkan Banyak Terima Kasih kepada Pak Prof. Dr.
Th. Sukardi, M.Pd dan mohon maaf atas segala kehilafan saya selama perkuliahan.
Selamat Pagi.
27