Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013....

14
Manajemen Konflik Dalam Gereja (Suatu tinjauan ekklesiologis terhadap model manajemen konflik dalam gereja menurut Hugh F. Halverstadt) Oleh Merliza Akatastasia Makienggung 712007007 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S.Si-Teol FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

Transcript of Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013....

Page 1: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

Manajemen Konflik Dalam Gereja

(Suatu tinjauan ekklesiologis terhadap model manajemen konflik dalam gereja menurut

Hugh F. Halverstadt)

Oleh

Merliza Akatastasia Makienggung

712007007

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teologi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S.Si-Teol

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2012

Page 2: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB
Page 3: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB
Page 4: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB
Page 5: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB
Page 6: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

”KAU SETIA”

Baru kusadari sosok yang sangat berarti

S’lalu menemaniku jalani hari-hari

Sosok yang peduli, lihat dan obati luka di hati ini

Tak pernah berhenti b’ri kasih dan menemani

Allah, Kau setia dalam hidupku

Tangan-Mu s’lalu terulur salurkan kasih

Dalam sepanjang usiaku

Kau selalu setia menemaniku

Saat terlelap, saat terjaga

Saat ku lemah, saat ku kuat

Tak pernah tinggalkanku, genggam erat tanganku

Hadapi hari-hariku yang berliku

Tak pernah tinggalkanku,s’lalu menemaniku

Kar’na Engkau Allahku

Kau setia

Page 7: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

MOTTO

Karena Tuhan dapat

menggunakan segala sesuatu

sebagai alat-Nya,

maka Diapun dapat

menggunakanku.

Page 8: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

v

KATA PENGANTAR

Sebagai salah satu persyaratan untuk mengakhiri studi pada sebuah Perguruan Tinggi,

skripsi menjadi tugas akhir yang menuntut perhatian khusus, keseriusan, ketekunan, serta

pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diangkat. Skripsi menjadi salah satu cara

bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama berkuliah.

Sehubungan itu, penulis telah memilih topik uraian skripsi terkait dengan manajemen

konflik dalam gereja, khususnya melihat bagaimana melihat model konflik dalam gereja yang

ditulis oleh Hugh F. Halverstadt. Penulis tertarik memilih topik ini karena dalam dunia yang

semakin berkembang, gereja semakin rentan terhadap pertikaian bahkan perpecahan akibat

konflik. Walau telah menyadari hal ini, tetapi kesadaran, minat dan keberanian anggota untuk

turut serta dalam usaha manajemen konflik yang terjadi dalam gereja gereja masih sangat

kurang. Tindakan manajemen konflik dipandang sebagai tugas dari para pejabat gerejawi,

padahal realitanya, konflik melibatkan semua anggota gereja. Pentingnya gereja memiliki

keterampilan memanajemen konflik inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat

topik ini.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis akui ada banyak hambatan baik internal maupun

eksternal. Penulis sadar bahwa hambatan-hambatan tersebut dapat penulis lalui bukan karena

kemampuan diri sendiri melainkan ada banyak pihak yang terus mendukung dan membantu

meyelesaikannya.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini pertama-tama penulis ingin bersyukur

kepada Yesus Kristus, TUHAN yang memberikan penulis kekuatan dan setia mendampingi

penulis dalam menempuh perkuliahan di Fakultas Teologi universitas Satya Wacana.dari

awal kuliah hingga akhir perkuliahan tepat pada waktunya. Penulis juga ingin menghaturkan

Page 9: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

vi

terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu penulis selama menempuh

pendidikan di UKSW ini:

1. Dosen Pembimbingku Pdt. Yusak B. Setyawan, MATS., Ph.D terima kasih untuk

waktu, bimbingan, arahan, pengetahuan dan motivasi berupa penghermeneutikan

pribadi yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih telah mengajarkan berbagai hal baru khususnya tentang bagaimana

memberikan yang maksimal ketika mengerjakan segala hal.

2. Pdt.Daniel Nuhamara M.Th, Ed.D selaku wali studi dan penguji penulis. Terima kasih

untuk waktu yang diluangkan baik sebagai wali studi selama penulis melakukan study

di UKSW maupun sebagai penguji. Tuhan memberkati.

3. Para staf pengajar Fakultas Teologi UKSW yang telah menerima penulis menjadi

bagian dari keluarga besar Fakultas Teologi UKSW, terima kasih untuk suasana

kekeluargaan dan kehangatan serta berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan sebagai

bekal penulis dalam melakukan pelayanan di masa mendatang. Terima kasih untuk

pdt. Dr. Retnowati, M.Si selaku dekan Fakultas Teologi Uksw. Staf pengajar Pdt.

Jacob Daan Engel, M.Si, Dr. David Samiyono MTS, MSLS, Pdt. Tony Tampake,

M.Si, Pdt. Prof. John Titaley, Th.D, Pdt. Hendrika Karinda-Wattimena, Mth, kak

Caken Lattu, kak ika Lauterboo, dan kak Ien Ludji. Selain itu terima kasih juga untuk

para karyawan ibu Budi, mas Eko dan mbak Lili untuk dukungan semangatnya.

4. Untuk orangtuaku papi Job MAKIENGGUNG dan mami Carla MAKIENGGUNG-

PAAYS yang selalu mendoakan, mendukung baik secara materi dan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Terima kasih juga

untuk kakak-kakakku Margreth A. makienggung, Adellina P. Makienggung dan untuk

adikku Septherine B. Makienggung yang turut memberi perhatian serta doa selama

pengerjaan skripsi ini. Terima kasih untuk cinta kasih yang selama ini diberikan

Page 10: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

vii

kepada penulis, penyelesaian skripsi ini belum dapat membalas cinta kasih yang

penulis terima selama ini dari papi, mami, kakak-kakak dan ade’. Tidak lupa juga

terima kasih untuk om Sealthiel Kahine, tante Lili dan ade Ezra yang juga turut

mendukung dan memperhatikan penulis selama ini.

5. Tempat PPL :

- GPIB Tamansari salatiga, yang menerima penulis untuk melakukan PPL 1-4.

Terima kasih untuk Pdt. Yani Elisa dan MJ serta warga jemaat yang mau memberi

penulis kesempatan untuk berkarya dan melakukan pelayanan di gereja ini.

- Panti Wredha Pancasila, tempat penulis melakukan PPL 5, terimakasih untuk ibu

Nur selaku kepala panti dan kepada seluruh pengasuh dan penghuni panti.

Terimakasih atas waktu dan kasih sayang yang diberikan selama penulis

menjalani PPL di sana.

- GPIB Bukit zaitun Duri, terimakasih atas penerimaan dan pembelajaran yang

boleh penulis rasakan selama penulis melakukan PPL 6. Terima kasih untuk ibu

Pdt. Ike Mailuhu- Aer sekeluarga, kak Rini Panggabean dan bang Jasmin (Alex),

kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB Bukit

Zaitun Duri. Terimakasih untuk semua pengalaman yang sangat berharga yang

diberikan selama penulis berada di sana.

6. Teman-teman Fakultas Teologi angkatan 2007, tetaplah menjadi peace in Rainbow.

Perbedaan kalian memberi berbagai warna dalam hidupku. Terimakasih untuk

semangat, kebersamaan, persaudaraan dan segala hal yang kalian bagikan selama kita

menempuh studi bersama di Salatiga. Percayalah walau kita berpisah, tetapi kita tetap

satu dalam doa pada-Nya. Lanjutkan perjuangan kita menebarkan pelangi walau di

tempat yang berbeda. Buat teman-temanku yang masih berjuang, tetap semangat.

Page 11: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

viii

Give the best for him. Serta untuk adik-adik angkatan 2008, 2009, 2010 dan 2011.

Terimakasih untuk dukungannya, tetap berjuang ya..

7. Buat teman-temanku yang selalu membantu dan memberi masukkan dalam

menyelesaikan skripsi yaitu K’Tommy Wattimena dan Christ Ohoirat, terimakasih

atas bimbingan bayangannya ya.. hehe. Untuk Mesakh Pamungkas dan Erry Halla,

terimakasih bantuan teknologinya. Terimakasih untuk semuanya teman-teman..

8. Rekan-rekan pelayanan Muger, PELKAT GP, PELKAT PT, dan PELKAT PA yang

selalu lucu, kocak dan bersemangat. Terima kasih banyak untuk sesi curhat dan

pelayanan bersama. Tuhan memberkati kalian

9. Teman-teman Paduan suara: PIR Choir, Cantate Domino, Immanuel dan teman-

teman KBM Compassion, terima kasih untuk semua dukungannya baik doa,

semangat, keusilan dan persahabatannya. Tetap menjadi berkat bagi orang lain

melalui talenta kalian.

10. Teman-teman VaNDEAFeLiCa, semangat untuk pelayanannya. Terimakasih untuk

pelayanan dan persahabatan yang sudah kita jalani selama ini. Tetap semangat

berkarya, karena Allah itu setia dan Ia adalah sang penyayang yang takkan pernah

berhenti berkarya

11. Teman-teman kost Cungkup 51 A, terimakasih untuk doa dan dukungan serta rasa

kekeluargaan yang diberikan selama penulis menjadi anggota C51A. Luph u girls…

Untuk semua keluarga, teman, sahabat yang belum penulis cantumkan, penulis

mendoakan kiranya Tuhan selalu memberkati dan memberi yang terbaik dalam kehidupan

mereka.

Page 12: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENYATAAN …………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR ..........................................................................…………..v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah dan Batasan Masalah ....................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………….………… 5

1.5 Metodologi Penulisan ....................................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 7

BAB 2 MODEL GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN MURID-MURID

2.1 Pendahuluan ...................................................................................................... 8

2.2 Model ............................................................................................................... 9

2.3 Gereja ............................................................................................................... 9

2.4 Model Gereja Menurut Avery Dulles .............................................................. 11

2.5 Murid-Murid .................................................................................................... 13

2.5.1. Murid-Murid dan Konflik ......................................................... 15

2.6 Model Gereja Sebagai Persekutuan Murid-Murid .......................................... 17

2.7 Kesimpulan ...................................................................................................... 20

BAB 3 MANAJEMEN KONFLIK DALAM GEREJA MENURUT HUGH F.

HALVERSTADT

3.1 Pendahuluan .................................................................................................... 23

3.2 Konflik ............................................................................................................ 23

3.3 Manajemen Konflik ........................................................................................ 27

3.4 Model manajemen konflik dalam gereja menurut Hugh F.

Page 13: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

Halverstadt ............................................................................................... 30

3.4.1 Langkah Pertama: Menjadi Pengelola Konflik ................... 32

3.4.2 Langkah kedua: Menilai Situasi Konflik ……………..….. 47

3.4.3 Langkah Ketiga: Mengelola Konflik .................................. 53

3.5 Kesimpulan .................................................................................................... 63

BAB 4 TINJAUAN EKKLESIOLOGIS TERHADAP MODEL HUGH F.

HALVERSTADT

4.1 Pendahuluan .................................................................................................. 65

4.2 Gereja yang mendua hati ............................................................................... 65

4.3 Manajemen konflik dalam gereja mula-mula ................................................ 70

4.4 Tinjauan ekklesiologis terhadap model manajemen konflik

dalam gereja milik Hugh F. Halverstadt ....................................................... 72

4.5 Refleksi ......................................................................................................... 74

4.6 Kesimpulan ................................................................................................... 75

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 77

5.2 Saran ............................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Manajemen Konflik dalam Gereja (Suatu Tinjauan Ekklesiologis terhadap Model Manajemen ... · 2013. 7. 1. · kel. Bpk. Justin Manuhutu, seluruh majelis jemaat dan warga jemaat GPIB

SARIPATI

Hakekat gereja sebagai umat Allah tidak menjadikan gereja secara otomatis terhindar dari

konfllik. Perlu disadari bahwa gereja terdiri dari kumpulan manusia yang masih terikat dengan

jiwa kemanusiaannya dan terdiri dari berbagai karakter serta budaya yang berbeda. Keberagaman

ini sering bergesek satu sama lain dan akhirnya menciptakan konflik.

Tentu saja, konflik bukanlah hal yang baru bagi gereja. Catatan-catatan perjalanan

perkembangan gereja menunjukkan bagaimana gereja sering terlibat konflik, baik itu yang

bersifat interen maupun ekstern. Konflik-konflik ini yang kemudian memberikan warna yang

berbeda bagi gereja-gereja masa sekarang. Tidak jarang sikap, paradigma bahkan teologi yang

dianut oleh gereja dipengaruhi oleh konfik yang pernah mereka alami.Melihat besarnya pengaruh

konflik dalam kehidupan gereja, maka sudah seharusnya warga gereja mulai memperhatikan

pentingnya keterampilan manajemen konflik dalam gereja.

Di Indonesia, animo warga gereja terhadap pembinaan manajemen gereja sangat sedikit.

Hal ini disebabkan pikiran tradisional yang sduah melekat dalam pribadi gereja Indonesia

tentang peranan pejabat gerejawi dalam manajemen konflik gereja. Konflik dalam gereja hanya

menjadi tanggungjawab para pejabat gerejawi saja.

Gereja lupa akan jati dirinya sebagai sebuah persekutuan yang berfungsi untuk saling

menjaga dan menguatkan. Keutuhan persekutuan adalah tanggungjawab seluruh warga gereja.

Gereja sering merasa cepat puas dengan keadaannya yang sekarang, tidak mau dikoreksi dan

tidak ingin berubah saat menemukan kesalahan dalam dirinya, takut menghadapi konflik dan

lebih memilih sikap cari aman dengan cara menghindari konflik dan sekali lagi melimpahkan

tanggungjawab pengelolaan konflik pada pejabat gerejawi.

Halverstadt menawarkan sebuah model manajemen konflik yang ditujukan kepada

seluruh warga jemaat. Proses penerapannya menggunakan sistem pelatihan yang berulang-ulang

dan membutuhkan kesabaran. Fokus Halverstadt terhadap pelatihan warga gereja sebagai

pengelola konflik merupakan keistimewaan dari model yang ditawarkannya. Gereja yang mau

belajar adalah kalimat yang mewakili model Halverstadt tersebut.

Dalam disiplin ekklesiologi, terdapat beberapa model gereja yang sedang dikembangkan,

salah satunya adalah model gereja sebagai persekutuan murid-murid. Nama model ini terinspirasi

dari cara hidup murid-murid Yesus, baik ketika Yesus masih bersama mereka secara fisik

maupun sesudah Yesus terangkat ke surga.

Fokus dari Halverstadt secara sekilas nampak memiliki relasi dengan model gereja

sebagai persekutuan murid-murid. Oleh sebab itu, untuk mengetahui kebenarannya, maka perlu

dilakukan tinjauan ekklesiologis terhadap model Halverstadt dengan menggunakan perspektif

model gereja sebagai persekutuan murid-murid.