MANAJEMEN KONFLIK-2

25
MANAJEMEN KONFLIK OLEH : AGUSTINA ,S.Kep,Ns

Transcript of MANAJEMEN KONFLIK-2

Page 1: MANAJEMEN KONFLIK-2

MANAJEMEN KONFLIK

OLEH :AGUSTINA ,S.Kep,Ns

Page 2: MANAJEMEN KONFLIK-2

KONFLIKMENURUT DEUTSCH

suatu perselisihan atau perjuangan yang timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang yang terancam.

Page 3: MANAJEMEN KONFLIK-2

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik

Menurut Ross (1993) manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif

Page 4: MANAJEMEN KONFLIK-2

MANAJEMEN KONFLIK :

Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk

komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.

Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah

informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

Page 5: MANAJEMEN KONFLIK-2

PENYEBAB KONFLIK,

Edmund ( 1979 ) sembilan faktor berkaitan dengan semua kemungkinan penyebab konflik, yaitu :

1. Spesialisasi Sebuah kelompok atau area pelayanan tertentu memisahkan dirinya dari keompok lain.

2. Peran yang bertugas banyak 3. Interdependensi peran4. Kekaburan tugas

peran yang mendua dan kegagalan untuk memberikan tanggung jawab dan tanggung gugat

Page 6: MANAJEMEN KONFLIK-2
Page 7: MANAJEMEN KONFLIK-2

5. Perbedaan peran yang sama tetapi perilaku sikap, emosi, dan kognitif orang - orang ini terhadap peran mereka bisa berbeda.

6. Kekurangan sumber daya Persaingan ekonomi, pasien, jabatan,

7. Perubahan Saat perubahan menjadi lebih tampak, maka kemungkinan tingkat konflik akan meningkat secara proporsional.

8. Konflik tentang imbalan Bila orang mendapat imbalan secara berbeda - beda, maka sering timbul konflik,

9. Masalah komunikasi Sikap mendua, penyimpangan persepsi, kegagalan bahasa, dan penggunaan saluran komunikasi secara tidak benar, semuanya akan menyebabkan konfllik.

Page 8: MANAJEMEN KONFLIK-2
Page 9: MANAJEMEN KONFLIK-2

TEORI PENYEBAB KONFLIK

a. Teori hubungan masyarakatkonflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.

b. Teori kebutuhan manusiaMenganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Hal yang sering menjadi inti pembicaraan adalah keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi.

Page 10: MANAJEMEN KONFLIK-2

c. Teori negosiasi prinsipMenganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.

d. Teori identitasidentitas yang terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.

e. Teori kesalahpahaman antarbudayaketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.

f. Teori transformasi konflikBerasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial, budaya dan ekonomi.

Page 11: MANAJEMEN KONFLIK-2

JENIS – JENIS KONFLIK

1. Konflik intrapersonal (Ira disukai oleh dua orang cowok yang sama – sama cakep dan Ira juga menyukai keduanya, konflik positif dan positif).

2. Konflik interpersonal (Ira dan Ari saling bermusuhan gara – gara Ari ketahuan jalan bareng dengan pacar Ira).

3. Konflik interkelompok ( dalam satu team sepakbola, kapten dan bek bertengkar gara – gara kekalahan team)

4. Konflik antar kelompok ( Gank A menyerang Gank B karena salah paham)

Page 12: MANAJEMEN KONFLIK-2
Page 13: MANAJEMEN KONFLIK-2
Page 14: MANAJEMEN KONFLIK-2

CARA MENANGANI KONFLIK

1. Avoidance : menghindar dari lokasi atau sumber konflik2. Kompromi : masalah di selesaikan dengan cara baik – baik3. Konfrontasi : masalah diselesaikan dengan cara buruk4. Exit strategy : meninggalkan lokasi konflik sebelum konflik memuncak.

MANFAAT KONFLIK- meningkatkan kompetisi- memicu perubahan

KERUGIAN KONFLIK- mengurangi kekuatan team- merusak integritas pribadi

Page 15: MANAJEMEN KONFLIK-2
Page 16: MANAJEMEN KONFLIK-2

MANAJEMEN /PENATALAKSANAAN KONFLIK

Disiplin Mengetahui dan memahami ketentuan peraturan organisasi. Jika ketentuan tersebut belum jelas maka perlu dilakukan klarifikasi.

Mempertahankan tahap kehidupan dengan membantu individu perawat mencapai tujuan sesuai dengan tahapan kehidupannya : Tahap dewasa muda Tahap dewasa menengah Tahap manusia diatas 55 tahun

Komunikasi Komunikasi merupakan seni yang penting untuk mempertahankan lingkungan yang terapeutik.

Asertif trainingPerawat yang asertif mengetahui bahwa mereka bertanggung jawab terhadap pikiran, perasaan, dan tindakannya.

Page 17: MANAJEMEN KONFLIK-2

Teknik manajemen konflik1. Menetapkan tujuan

perawat perlu memahami gambaran yang menyeluruh tentang masalah atau konflik yang akan diselesaikan.

Tujuan yang ingin dicapai meningkatkan alternatif penyelesaian masalah konflik, bila perlu motivasi fihak yang terlibat untuk mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah yang mungkin diambil sehingga pihak yang terlibat konflik dapat bertanggung jawab terhadap keputusan yang dipilih.

Page 18: MANAJEMEN KONFLIK-2

Memilih strategi Menghindar

Untuk mencegah konflik yang lebih berat , merupakan alternatif penyelesaian konflik yang bersifat sementara yang tepat untuk dipilih.

Page 19: MANAJEMEN KONFLIK-2

Mengakomodasikan pihak yang konflik

Meningkatkan kerja sama dan keseimbangan serta mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah yang tepat.

Page 20: MANAJEMEN KONFLIK-2

Kompromi Dilakukan dengan mengambil jalan

tengah di antara kedua pihak yang terlibat konflik.

Page 21: MANAJEMEN KONFLIK-2

Kompetisi

Menggunakan kekuasaan yang terkait dengan tugas stafnya melalui upaya meningkatkan motivasi antar staf, sehingga timbul rasa persaingan yang sehat.

Page 22: MANAJEMEN KONFLIK-2

Kerja sama Bekerja sama untuk mengatasi konflik

tersebut,

Page 23: MANAJEMEN KONFLIK-2

PENGELOLAAN KONFLIK

1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.

2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.

4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.

Page 24: MANAJEMEN KONFLIK-2

KONFLIK ADALAH SEGALA HAL YANG TIDAK DAPAT DIHINDARI,

JIKA MEMANG KONFLIK MUNCUL MAKA HARUS DISELESAIKAN DENGAN CARA

BAIK – BAIK

MENGGUNAKAN METODE WIN – WIN SOLUTION.

Page 25: MANAJEMEN KONFLIK-2

TERIMA KASIH