Manajemen Keuangan

download Manajemen Keuangan

of 15

description

Bab 16

Transcript of Manajemen Keuangan

MANAJEMEN KEUANGAN

BAB 16

OLEH:Nama

NIMI Dewa Gede Suryawan

13153511 I Wayan Korin Priana

1315351165

Dea Handrika

1315351166

I Gusti Agung Malyani Ratnantari

1315151171Kadek Ria Citra Dewi

1315351183

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2014

KATA PENGANTARPuji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami membahas mengenai Merjer dan Akuisisi.Tugas ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran sertakritikyang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Denpasar, Desember 2014 PenulisDAFTARISI(halaman)SAMPUL DEPAN

iKATA PENGANTAR................................................................................

iiDAFTARISI

iiiBAB I PENDAHULUAN

1

BAB II ISI

22.1 Motif Merjer dan Akuisisi

22.2Jenis Merjer dan Akuisisi

32.3Taktik Perusahaan Mempertahankan Diri Dari Merjer dan Akuisisi

42.4Menaksir Biaya Akuisisi

5BAB III PENUTUP

10DAFTAR PUSTAKA

12

BAB I

PENDAHULUAN

Merjer dan Akuisi merupakan alternatif untuk melakukan ekspansi atau perluasan usaha. Perluasan usaha dapat dilakukan dengan ekspansi ekstern tetapi juga dapat dilakukan dengan menggabungkan dengan usaha yang telah ada (merger dan consolidation) atau membeli perusahaan yang telah ada (akuisisi).

Istilah merger sering dipergunakan untuk menunjukan penggabungan dua perusahaan atau lebih dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sedangkan consolidation menunjukan pergabungan dari dua perusahaan atau lebih dan nama dari perusahaan perusahaan yang bergabung tersebut hilang kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan. Akuisisi mirip dengan merjer kecuali perusahaan baru akan terbentuk. Pengakuisisi dan yang di akuisisi hilang dan menjadi perusahaan baru.

Perluasan dengan penggabungan dua perusahaan atau lebih bisa juga dilakukan dalam holding company, dimana perusahaan yang memiliki sejumlah besar saham perusahaan lain dengan tujuan untuk dapat mengendalikan perusahaan tersebut. Holding company disebut dengan perusahaan induk sedang perusahaan lain di bawah kendalinya disebut perusahaan anak (subsidiary).Berkaitan dengan merjer dan akuisisi yang menjadi bahasan bab ini diuraikan tentang motif merjer dan akuisisi, jenis merjer dan akuisisi, taktik

BAB II

ISI2.1 Motif Merjer dan Akuisisi

Perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau membeli perusahaan lain karena alasan yang sering di kemukakan adalah lebih cepat dari pada harus membangun unit usaha sendiri. Meskipun alasan tersebut benar, faktor yang paling mendasari sebenarnya adalah motif ekonomi. Transaksi pembelian tersebut hanya akan terjadi kalau pembelian tersebut menguntungkan kedua belah pihak. Menguntungkan pemilik perusahaan yang dijual dan juga pemilik perusahaan yang membeli.

Kondisi saling menguntungkan tersebut akan terjadi kalau dari peristiwa akuisisi atau merjer tersebut diperoleh synergy. Synergy berarti bahwa nilai gabungan dari kedua perusahaan tersebut lebih besar dari penjumlahan masing masing nilai perusahaan yang digabungkan.

Synergy dapat berwujud operating maupun financial synergy. Operating synergy adalah synergy yang dinikmati pleh perusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat menekan biaya atau menaikan penghasilan. Operating synergy muncul dari perusahaan yang melakukan ekspansi pada bisns yang sama sehingga dapat menekan biaya rata rata karena biaya tetap per satuan menurun atau melakukan diversivikasi ke sektor yang masih berkaitan.

Financial synergy berasal dari penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan (financing). Jenis synergy ini mungkin diperoleh dari conglomerate merjer. Conglomerate merjer merupakan penggabungan perusahaan (bisa berasal dari akuisisi) dari berbagai jenis kegiatan yang secara operasional tidak berkaitan satu sama lain.

Financial synergy mungkin bersal dari dua sumber. Pertama dengan mempunyai berbagai divisi arus kas operasi perusahaan di harapkan akan lebih stabil sehingga akan menekan cost of debt. Kedua apabila risiko dinilai berkurang maka mungkin perusahaan dapat menggunakan rasio hutang yang lebih tinggi. Sejauh pembayaran bunga masih bersifat tax deductible penggunakan hutang yang makin banyak akan menghasilkan penghematan pajak yang makin besar pula.

Disamping alasan alasan yang dapat diharapkan menimbulkan synergy (alasan yang masuk akal) kadang kadang akuisisi dilakukan dengan alasan yang meragukan dan tidak masuk akal seperti: diversifikasi, meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan jumlah earnings per share (EPS).

1. Diversifikasi konsep capital assets pricing model (CPAM) diketahui bahwa diversifikasi tidaklah menimbulkan manfaat, karena pasar akan menentukan nilai perusahaan berdasarkan atas risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan diversifikasi

2. Meningkatkan pertumbuhan, pertumbuhan akan memperbesar perusahaan, tetapi tanpa peningkatan efisiensi atau synergy, maka tidak ada pengaruh positif terhadap pemegang saham

3. Meningkatkan EPS tujuan meningkatkan EPS juga merupakan tujuan yang tidak masuk akal karena peningkatan EPS belum tentu memberikan nilai tambah terhadap pemegang saham. Peningkatan EPS tanpa melalui peningkatan sinergi hanya akan menciptakan perangkap bagi perusahaan karena untuk meningkatkan EPSmaka hanya bisa dilakukan melalui merjer. Untuk alasan EPS, yang penting adalah perumbuhan EPS bukan jumlh EPS saat ini. alasan EPS yang membingungkan juga terjadi karena analisis dilakukan atas dasar pertimbangan jumlah EPS saat ini

2.2 Jenis Merjer dan Akuisisi

Berdasarkan atas cara perluasan yang dilakukan merger dan akuisisi dapat dilakukan dengan:

1. Horizontal : penggabungan perusahaan lain dalam jenis bisnis yang sama.

2. Vertikal : penggabungan perusahaan yang mempunyai keterkaitan antara input output

3. Congeneric : penggabungan perusahaan dalam industri yang sama

4. Conglomerate : penggabungan perusahaan dari industri yang berbeda

Sedangkan merjer dan akuisisi berdasarkan jenis penggabungan nya meliputi:

1. Akuisisi saham terjadi apabila perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagian besar saham perusahaan yang menjadi target akuisisi. Akuisisi saham dapat dilakukan dengan cara bersahabat dan tidak bersahabat.

Friendly merger terjadi bila manajemen kedua blah pihak berunding bersama dan hasil dari perundingan tersebut akan diusulkan ke pemilik perusahaan.

Hostile takeover terjadi bila manajemen perusahaan dari acquired company tidak diajak berundingtetapi perusahaan yang akan mengakuisisi (acquired company) langsung menawarkan ke pemegang saham acquired company persyaratan persyaratan yang dinilai cukup menarik.

2. Akuisisi asset terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagian atau seluruh asset perusahaan yang menjadi target akuisisi. Persetujuan formal dari pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan. Bentuk ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas.

2.3 Taktik Perusahaaan Mempertahankan Diri dari Merjer dan Akuisisi

Secara umum taktik untuk mempertahan kan diri dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebelum dan sesudah penawaran.

Sebelum penawaran:

Mengubah nya menjadi perusahaan perseorangan. Dengan menjadi perusahaan perserangan maka kendali ada pada satu tangan keputuan yang diambil tidak memerlukan musyawarah dalam kaitan mempertahankan perusahaan dari pengambilalihan oleh perusahaan lain

Mempertahankan proporsi kepemilikan saham pada satu orang atau kelompok orng misalnya 50 persensaham dipegangoleh pendirinya dan 30 persen saham dipegang oleh karyawa nya

Meningkatkan skala usaha skala usaha yang besar akan menyulitkan perusahaan lain yang ingin membelinya karena tentu diperlukan dana yang besar

Mempertahankan harga saham yang kuat yang mencerminkan kuatnya manajemen prospek pertumbuhan dan kesempatan investasi yang baik

Persyaratan merjer yang makin ketat mialnya perusahaan menetapkan bahwa merjer hanya dapat dilakukan apabila disetujui oleh mininmal 80 persen pemegang saham

Membuat perusahaan menjadi tidak menarik untuk diambil alih yang disebut juga dengan poison pill. Poison pill dilakukan dengan memberikan kepada pemegang saham perusahaan yang akan dibeli untuk menjual saham nya dengan harga yang tinggi atau pemberian hak untuk memperoleh saham baru dengan discount yang cukup besar atau bahkan gratis.

Sesudah penawaran:

Mengajukan tuntutan dengan dalih anti monopoli atau jika dirasa harga penawaran tidak wajar perusahaan dapat meminta untuk dilakukan harga penawaran lebih baik

Menjual sebagian perusahaan kepada pihak ketiga atau menciptakan hutang yang semakin besar dengan cara membeli kembali sebagian saham perusahaan

Pembuatan kontrak khusus yang menjamin eksekutif tidak akan kehilangan pekerjaan atau pemberian kompensasi yang sangat besar apabila terjadi penggabungan perusahaan. cara ini disebut golden parachut dimana manajer tidak kawatir akan kehilangan pekerjaan kalaupun pembelian jadi dilakukan manajer akan melakukan negosiasi untuk menentukan harga yang wajar atau lebih mementingkan keentingan pmegang saham.

2.4 Menaksir Biaya Akuisisi Asumsi dasar dalam menganalisis biaya akuisisi adalah bahwa pasar modal adalah efisien , dengan demikian harga yang tercantum dibursa adalah harga wajar

Contoh 1

PT WISTA memiliki 10 juta lembar saham dengan harga Rp 8.000,- per lembar dibeli oleh PT RIAN dengan harga Rp 9.000 per lembar. PT RIAN A memiliki 50 juta lembar saham dengan harga per lembar Rp 12.000 . Diharapkan dengan akuisisi tersebut PT RIAN akan dapat menghemat biaya sebesar Rp 1.000 juta pada tahun depan , dan penghematan tersebut diharapkan meningkat sebesar 10% per tahun selamanya. Apabila tingkat keuntungan yang layak adalah 17% , berapakah biaya akuisisi dan manfaat akuisisi tersebut ?

Jawab :

Biaya Akuisisi

= 10 Juta ( Rp 9.000 Rp 8.000 )

= Rp 10 milyar

Manfaat Akuisisi= 1000 juta/(0.17-0.10)

= Rp 14,3 Milyar

Manfaat akuisisi bisa dihitung dengan formula :

Dimana :

: Nilai Equity Perusahaan A = Rp 600 Milyar

: Nilai Equity Perusahaan S = Rp 80 Milyar

: Nilai Gabungan Equity PT A dan PT S setelah mendapatkan synergy ( 600 M + 80 M + 14,3 M ) = Rp 694,3 M

Dengan demikian manfaat akuisisi adalah sama dengan :

Rp 694,3 M (Rp 600 M + Rp 80 M)

Rp 14,30 Milyar

Manfaat bersih (NPV)= Rp 14,3 M Rp 10 M

= Rp 4,30 Milyar

Apabila dilakukan akuisisi dengan cara pertukaran saham, maka manfaat bersih dan kerugian bersih dari peristiwa akuisisi tersebut akan ikut dinikmati dan ditanggung oleh bekas pemegang saham acquired company. Dengan demikian , kalau pristiwa akuisisi memberikan manfaat bersih , maka biaya yang ditanggung oleh acquiring company akan lebih besar apabila dibandingkan dengan akusisi secara tunai.Sebaliknya yang terjadi kalau akuisisi tersebut memberikan kerugian bagi acquiring company.

Contoh 2

PT. A merencanakan akan mengakuisisi PT. B . Data kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

PT. APT. B

1. EPSRp 2.000Rp 2.000

2. Harga per lembar sahamRp 20.000Rp 8.000

3. PER10x4x

4. Jumlah lembar saham10 juta10 juta

5. Laba setelah pajakRp 20 milyarRp 20 milyar

6. Nilai pasar equityRp 200 milyarRp 80 milyar

Misalkan PT. A dapat membeli PT. B dengan harga seperti saat ini dengan cara menukar saham, dan diharapkan tidak terjadi synergy. Bagaimana EPS , harga saham, PER, Jumlah lembar saham, laba setelah pajak dan nilai equity setelah merjer ? Apa kesimpulan yang dapat kita proleh ?

Jawab :

Perhitungan akan lebih mudah kalau dimulai dengan menghitung :

1. Laba setelah pajak = Rp 20 Milyar + Rp 20 Milyar = Rp 40 Milyar

2. Nilai pasar equity = Rp 200 milyar + Rp 80 Milyar = Rp 280 Milyar

3. Jumlah lembar saham = 10 juta + ( Rp 80 Milyar/Rp 20.000 ) = 14 juta lembar

4. Dengan demikian bisa dihitung EPS, harga saham dan PER

PT. APT. BPT. A

(Setelah merjer)

1. EPSRp 2.000Rp 2.000Rp 2.857

2. Harga per lembar sahamRp 20.000Rp 8.000Rp 20.000

3. PER10x4x7x

4. Jumlah lembar saham10 juta10 juta14 juta

5. Laba setelah pajak (Milyard)Rp 20 milyarRp 20 milyarRp 40

6. Nilai pasar equity (Milyard)Rp 200 milyarRp 80 milyarRp 280

Harga saham PT A setelah merjer tetap Rp 20.000,00 tetapi EPS dilaporkan lebih tinggi. Apabila kita keliru memperhatikan jumlah EPS sebagai ukuran keberhasilan akuisisi, maka kita akan mengatakan bahwa akuisisi tersebut baik bagi pemegang saham PT A. Padahal sebenarnya kemakmuran pemegang sahama PT A tidak berubah . Hal ini yang disebut dengan bootstrap effect.

Contoh 3

Sekarang misalkan dari rencana akuisisi tersebut diharapkan akan diproleh manfaat senilai Rp 20 Milyar. Sewaktu PT. A menawarkan pertukaran saham, para pemegang saham B setuju ,asalkan saham mereka ditukar dengan 5 juta lembar saham. Berapa harga saham PT. A yang baru ? Apakah akuisisi tersebut menguntungkan para pemegang sahamlama ? Mengapa ?

Jawab :

Dengan menukar 10 juta lembar saham PT. B dengan 5 juta lembar saham PT A, maka jumlah lembar saham akan menjadi 15 juta lembar saham. Apabila diharapkan diproleh manfaat senilai Rp 20 milyar , maka .

Dengan demikian maka harga saham setelah akuisisi akan menjadi , Rp 30 Milyar/15 juta = Rp 20.000,00.

Ini berarti bagi pemegang saham lama akuisisi tersebut tidak memberikan manfaat satu rupiah pun. Seluruh manfaat (sebesar Rp 20 milyar) dinikmati oleh bekas pemegang saham PT B.

Contoh 4

PT A yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman merencanakan dan mengakuisisi PT C yang juga bergerak dalam bidang makanan dan minuman.Dari akuisisi tersebut diharapkan akan dapat dihemat biaya promosi dan distribusi sebesar Rp. 1,50 milyar pada tahun depan, dan diperkirakan akan meningkat sebesar 10% per tahun selamanya. Perusahaan saat ini telah membayar pajak penghasilan dengan tariff 35%. Harga saham PT. C sebelum rencana akuisisi ini dibicarakan adalah Rp 5.000,- per lembar, dengan jumlah yang beredar sebanyak 6 juta lembar. Perusahaan menggunakan tingkat bunga sebesar 18% untuk mengevaluasi rencana investasi. Apabila para pemegang saham PT A menyatakan bahwa mereka haruslah dapat menikmati manfaat akuisisi tersebut minimal sebesar 50% , berapakah harga maksimum yang akan ditawarkan PT C ?

Jawab :

Dengan penghematan biaya sebesar Rp 150 milyar pada tahun depan, maka tambahan kas masuk setelah pajak akan sebesar (1 - 0,35) Rp 1,50 Milyar = Rp 975 juta. Dengan demikian manfaat dari akuisisi tersebut diharapkan akan sebesar 975 Juta/(0.18 0,10 ) = Rp 12.187,50 juta.

Karena manfaat yang diinginkan dinikmati oleh pemegang saham PT A adalah 50%-nya, maka yang boleh dinikmati oleh pemegang saham PT C (sebagai biaya pemegang saham PT A) adalah : 50% x Rp 12.187,50 juta = Rp 6.093,75 juta.

Dengan jumlah lembar saham sebanyak 6 juta lembar , maka kenaikan harga saham yang dapat ditolerir adalah Rp 6.093,75/ 6,0 juta = Rp 1.015,- (dibulatkan).

Harga maksimum yang akan ditawarkan ke PT C adalah : Rp 6.000 + Rp 1.015,- = Rp 7.105,-.

BAB III

PENUTUPMotif perusahaan melakukan merjer dan akuisisi adalah motif ekonomi yang terjadi dengan terciptanya synergi.Synergi berarti bahwa nilai gabungan dari kedua perusahaan tersebut lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan.Synergi dapat berwujud operating maupun financial synergy. Operating synergy adalah synergy yang dinikmati oleh pperusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat menekan biaya dan/ atau menaikan pengahasilan. Operating synergy muncul dari perusahaan yang melakukan ekspansi pada bisnis yang sama sehingga dapat menekan biaya rata-rata karena biaya tetap per tahun menurun(memproleh economies of scale), atau melakukan diversifikasi ke sector yang masih berkaitan (related diversification)

Berdasarkan atas cara perluasan yang dilakukan merger dan akuisisi dapat dilakukan dengan : horizontal,vertical,congeneric, conglomerate sedngkan merger dan akuisisi berdasarkan jenis penggabungannya meliputi : akuisisi saham saham,terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagaian besar saham perusahaan yang menjadi target akuisisi.akuisisi saham dapat dilakukan dengan cara bersahabat (friendly) dan tidak bersahabat (hostile) dan akuisisi asset,terjadi bila perusahaan mengakuisisi membeli sebagaian atau seluruh asset perusahaan yang menjadi target akuisisi. Persetujuan formal dari pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan. Bentuk ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas.

Taktik perusahaan mempertahankan diri dari merger dan akuisisi bisa dilakukan sebelum penawaran dengan cara (1) mengubahnya menjadi prusahaan perseorangan, (2) Mempertahankan proporsi kepemilikan saham pada satu orang atau kelompok orang, (3) meningkatkanj skala usaha, (4) mempertahankan harga saham yang kuat, (5) persyaratan merger yang makin ketat, (6) membuat perusahaan menjadi tidak menarik untuk diambil alih yang disebut juga dengan poison pill, poisson.

Jika startegi penawaran tidak berhasil melindungi perusahaan dari pembelian oleh perusahaan lain, maka setelah penwaran perusahaan masih dapat melakukan berbagai cara untuk menggagalkan pertemuan tersebut seperti : (1) mengajukan tuntutan dengan dialih anti monopoli atau jika dirasa harga penawaran tidak wajar, perusahaan dapat meminta untuk dilakukan harga penawaran lebih baik, (2) Menjual sebagaian perusahaan kepada pihak ketiga atau menciptakan hutang yang semakin besar dengan cara membeli kembali sebagaian saham perusahaan, (3) Pembuatan kontrak khusus yang menjamin eksekutif tidak akan kehilangan pekerjaan atau pemberian kompensasi yang sangat besar apabila terjadi penggabungan , cara ini disebut Golden Parachut. DAFTAR PUSTAKA

Wiagustini, Ni Luh Putu, 2010, Manajemen Keuangan: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, Udayana University Press, Denpasar

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.htmlhttps://www.academia.edu/6650824/MANAJEMEN_KEUANGAN_Mergers_Corporate_Control_and_Corporate_Governance

http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/merger-dan-akuisisi.htmlPAGE ii