Manajemen Keperawatan MPKP Kel 8 a 12 1

download Manajemen Keperawatan MPKP Kel 8 a 12 1

of 32

description

tugas m

Transcript of Manajemen Keperawatan MPKP Kel 8 a 12 1

  • Model Praktik Keperawatan Profesional

    (MPKP)

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keperawatan

    Dosen Pembimbing: Bapak Agus Santoso

    Disusun oleh :

    KELOMPOK VIII

    1. Dini Permatasari (22020112130024)

    2. Fanny Shofiyatul I (22020112130034)

    3. Nur Lela Fitriani (22020112130046)

    4. Hening Sri Wulandari (22020112130058)

    5. Fitria Mega Wardani (22020112130070)

    6. Troi Suryo Baskoro Joyo (22020112130098)

    A.12 1

    JURUSAN KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr. wb

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha

    Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat-Nya, kami dapat

    menyelesaikan makalah Model Praktik Keperawatan Profesional.

    Makalah ini berisi tentang teori Model Praktik Keperawatan di

    rumah sakit. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum

    sempurna. Oleh karena itu, semua saran dan kritik dari semua pihak

    demi perbaikan makalah ini akan kami terima dengan terbuka. Sekian

    dan Terima Kasih

    Wassalamualaikum wr.wb

    Semarang, 10 Maret 2014

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul .................................................................................................. i

    Kata Pengantar ................................................................................................. ii

    Daftar Isi........................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

    1.2 Rumusan masalah .............................................................................. 1

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 2

    1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian MPKP ........................................................................... 4

    2.2 Tujuan diadakannya MPKP ............................................................. 4

    2.3 Lima pilar yang ada pada MPKP .................................................... 4

    2.4 Jenis perencanaan yang diterapkan di MPKP .................................. 6

    2.5 Komponen-komponen MPKP ......................................................... 14

    2.6 Mekanisme pelaksanaan pengorganisasian di ruang MPKP ........... 16

    2.7 Rumah sakit di Indonesia yang menerapkan MPKP ...................... 17

    2.8 Standar perawat MPKP ................................................................... 17

    2.9 Perbedaan dampak pasien ruang MPKP dan ruang non MPKP ...... 18

    2.10 Tugas kepala ruangan di ruang MPKP ............................................ 18

    2.11 Tugas kepala tim di ruang MPKP .................................................... 18

    2.12 Tugas perawat pelaksana di ruang MPKP ....................................... 19

    2.13 Kendala penerapan MPKP di rumah sakit ....................................... 19

    2.14 Perekrutan perawat MPKP .............................................................. 20

    2.15 Bentuk komunikasi antar perawat di MPKP .................................. 21

    2.16 Perbandingan atara jumlah pasien

    dengan perawat di ruang MPKP ...................................................... 21

  • iv

    2.17 Pelatihan khusus untuk perawat MPKP........................................... 22

    2.18 Penerapan kegiatan supervisi pada MPKP ...................................... 22

    2.19 Perbedaan dari MPKP dan SP2KP .................................................. 23

    2.20 Jenis-jenis MPKP ............................................................................ 23

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 25

    3.2 Saran .................................................................................................. 25

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut Sitorus dan Yulia Model Praktek Keperawatan Profesional

    adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang

    memfasilitasi perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan,

    termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Solihati, 2012).

    Model Praktik Keperawatan Profesional ini diterapkan dalam pemberian

    asuhan keparawatan kepada klien, termasuk individu, keluarga dan

    masyarakat. Perawat bertanggung jawab membuat keadaan pasien, baik

    secara bio, psiko, sosio dan kultural yang baik untuk penyembuhan pasien

    karena beberapa tanggung jawab di atas wajib diketahui oleh seorang perawat

    yang profesional, sehingga profesi keperawatan mampu memilih dan

    menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional yang paling tepat bagi

    klien. Diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata sehingga

    meningkatkan mutu asuhan dan palayanan keperawatan.

    1.2 Rumusan masalah

    1.2.1 Apakah definisi dari MPKP?

    1.2.2 Apa tujuan diadakannya MPKP?

    1.2.3 Apa saja 5 pilar yang ada pada MPKP? jelaskan masing masing Pilar

    tersebut!

    1.2.4 Apakah jenis perencanaan yang diterapkan di MPKP?

    1.2.5 Sebutkan komponen-komponen MPKP?

    1.2.6 Bagaimana mekanisme pelaksanaan pengorganisasian di ruang

    MPKP?

    1.2.7 Manakah rumah sakit di Indonesia yang menerapkan MPKP?

    1.2.8 Apa saja standar perawat MPKP?

    1.2.9 Apakah perbedaan dampak pasien ruang MPKP dan ruang non

    MPKP?

  • 2

    1.2.10 Apa tugas kepala ruangan di ruang MPKP?

    1.2.11 Apa tugas kepala tim di ruang MPKP?

    1.2.12 Apa tugas perawat pelaksana di ruang MPKP?

    1.2.13 Bagaimana kendala penerapan MPKP di rumah sakit?

    1.2.14 Bagaimana perekrutan perawat MPKP?

    1.2.15 Bagaimana bentuk komunikasi antar perawat di MPKP?

    1.2.16 Berapa perbandingan atara jumlah pasien dengan perawat di ruang

    MPKP?

    1.2.17 Adakah pelatihan khusus untuk perawat MPKP?

    1.2.18 Bagaimana penerapan kegiatan supervisi pada MPKP?

    1.2.19 Apakah perbedaan dari MPKP dan SP2KP?

    1.2.20 Apa sajakah jenis-jenis MPKP?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mahasiswa memahami dan tahu lebih lanjut mengenai Model Praktik

    Keperawatan professional.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :

    - Definisi dari MPKP

    - Tujuan diadakannya MPKP

    - Apa saja 5 pilar yang ada pada MPKP

    - Jenis perencanaan yang diterapkan di MPKP

    - Komponen-komponen MPKP

    - Mekanisme pelaksanaan pengorganisasian di ruang MPKP

    - Manakah rumah sakit di Indonesia yang menerapkan MPKP

    - Apa saja standar perawat MPKP

    - Perbedaan dampak pasien ruang MPKP dan ruang non MPKP

    - Tugas kepala ruangan di ruang MPKP

    - Tugas kepala tim di ruang MPKP

    - Tugas perawat pelaksana di ruang MPKP

  • 3

    - Kendala penerapan MPKP di rumah sakit

    - Perekrutan perawat MPKP

    - Bentuk komunikasi antar perawat di MPKP

    - Perbandingan atara jumlah pasien dengan perawat di ruang

    MPKP

    - Penerapan kegiatan supervisi pada MPKP

    - Perbedaan dari MPKP dan SP2KP

    - Jenis-jenis MPKP

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian

    Menurut Hoffart dan Woods Model Praktek Keperawatan

    Profesional adalah sebagai suatu system (struktur, proses dan nilai-nilai) yang

    memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan

    keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan

    tersebut (Sudarsono, 2000). Menurut Sitorus dan Yulia Model Praktek

    Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses dan

    nilai-nilai profesional) yang memfasilitasi perawat professional mengatur

    pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut

    diberikan (Solihati, 2012).

    2.2 Tujuan diadakannya MPKP

    2.2.1 Dengan adanya bangsal MPKP itu diharapkan keperawatan

    profesional bisa diterapkan sehingga pelayanan keperawatan yang

    diberikan sesuai masalah keperawatan klien.

    2.2.2 Untuk memfasilitasi agar asuhan keperawatan yang diberikan itu lebih

    fokus.

    2.2.3 Holistik diberikan kepada pasien jadi masalah pasien itu bisa diatasi

    secara bertahap melalui program-program MPKP itu sendiri

    2.3 Lima Pilar MPKP

    2.3.1 Nilai-nilai Profesional

    Nilai professional adalah nilai inti dari Model Praktik

    Keperawatan Profesional yang terdiri dari nilai intelektual,

    komitmen moral, otonomi, kendali dan tanggung gugat (Sitorus,

    2011 dalam Solihati, 2012).

    - Nilai intelektual

  • 5

    Terdiri dari tiga hal yang berkaitan yaitu pendidikan

    spesialisasi, berfikir kritis dan body of knowledge.

    - Komitmen moral

    Tindakan perawat haruslah dilandasi sikap-sikap moral,

    menjaga keselamatan klien, adil dan mengurangi resiko.

    - Otonomi

    Perawat memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan yang

    mandiri.

    - Kendali

    Perawat memberikan pengarahan

    - Tanggung gugat

    Merupakan pertanggungjawaban atas tindakan apa yang

    diberikan kepada klien.

    2.3.2 Hubungan antar Profesional (Wati N.L, 2011)

    Hubungan antara perawat dengan profesi kesehatan lain,

    menggambarkan suatu kebersamaan, kerjasama, berbagi tugas,

    kesetaraan, tanggung jawab dalam bekerja.

    2.3.3 Pendekatan Manajemen Keperawatan

    Manajemen keperawatan adalah proses menyelesaikan pekerjaan

    melalui anggota perawat dibawah tanggungjawabnya, sehingga

    perawat dapat memberikan asuhan keperawatan professional kepada

    klien dan keluarganya (Huber dan Sitorus, 2011 dalam Solihati, 2012).

    2.3.4 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan

    Metode penugasan keperawatan yang digunakan pada umumnya

    modifikasi keperawatan primer dan tim. Metode pemberian asuhan

    keperawatan biasanya ditetapkan oleh kepala ruang guna mencapai

    tujuan dengan jumlah kategori tenaga yang ada diruangan.dan jumlah

    klien yang menjadi tanggungjawabnya.

    2.3.5 Sistem Kompensasi dan Penghargaan

    Yaitu sesuatu yang diterima oleh perawat sebagai balasan jasa untuk

    kerja dan pengabdiannya yang diberikan dengan dasar yang logis dan

  • 6

    rasional yang besarnya merupakan ukuran nilai pekerjaan (Solihati,

    2012). Tujuan diberikannya kompensasi dan penghargaan adalah :

    - Menghargai prestasi yang diraih oleh perawat

    - Adanya jaminan keadilan

    - Dapat membuat perawat betah bekerja di suatu rumah sakit.

    - Pengendalian biaya

    - Rumah Sakit bisa memperoleh perawat yang bermutu

    - Memenuhi peraturan pemerintah

    2.4 Jenis perencanaan yang diterapkan di MPKP (Keliat, 2009)

    Jenis perencanaan yang diterapkan di ruang MPKP adalah perencanaan

    jangka pendek. Perencanaan tersebut terdiri dari rencana harian, bulanan, dan

    tahunan.

    2.4.1 Rencana harian

    Pada Rencana harian merupakan rencana aktifitas setiap hari.

    Rencana harian ini dilakukan oleh seorang perawat (perawat

    pelaksana, perawat primer) maupun ketua tim dan kepela ruangan.

    1) Rencana harian kepala ruangan

    Rencana harian ini dibuat oleh seorang kepala ruangan. Rencana

    harian ini berisi semua kegiatan yang dilakukan oleh seluruh SDM

    yang berada di ruangan tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan

    pelayanan yang berkualitas. Kepala ruangan ini bertanggung jawab

    mrnjamin terlaksananya asuhan keperawatan pada semua tim di

    ruangan.

    Berikut isi rencana harian kepala ruangan :

    - Asuhan keperawatan

    - Supervisi Katim dan perawat pelaksana

    - Supervisi tenaga selain perawat

    - Kerja sama dengan unit yang terkait

    - Table 1.1. Rencana Harian Kepala Ruangan

  • 7

    Nama : Ruangan : Tanggal :

    Jumlah Perawat : Jumlah Pasien :

    -

    Waktu Kegiatan Keterangan

    07.00 Operan

    Pre conference (jika jumlah tim lebih dari 1).

    Mengecek SDM dan sarana prasarana

    08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi

    dll)

    09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien

    yang memerlukan perhatian khusus

    10.00 Melakukan supervise pada ketua tim/ perawat

    pelaksana

    Perawat 1 :.(nama)

    ...(tindakan)

    Perawat 2 :.(nama)

    (tindakan)

    Perawat 3 :..(nama)

    (tindakan)

    11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat

    terstruktur/ incidental

    12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan

    yang belum teratasi

    Ishoma

    13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan

    keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai

    tingkat ketergantungan pasien

    Mengobservasi post conference

    14.00 Operan

  • 8

    2) Rencana Harian Ketua Tim

    Isi rencana harian ketua tim antara lain :

    - Penyelenggaran asuhan keperawatan pada pasien di timnya

    - Melakukan supervisi perawat pelaksana untuk menilai

    kompetensi secara langsung dan tidak langsung, serta on the

    job training yang dirancang

    - Kolaborsi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya.

    Ketua tim ini biasanya melakukan dinas pagi karna di pagi hari

    memang banyak kegiatan yaitu merencanakan kegiatan untuk sore

    dan malam hari.

    Tabel 1.2. Rencana Harian Ketua Tim

    Nama Perawat : Ruangan: Tanggal:

    Nama Pasien :

    1. ___________________ 4. ___________________

    2. ___________________ 5. ___________________

    3. ___________________ 6. ___________________

    Waktu Kegiatan Keterangan

    07.00 Operan

    Pre conference (jika jumlah anggota tim lebih dari 1

    orang)

    Membimbing makan dan member obat pasien

    08.00 Pasien

    1(tindakan)

    Pasien

    2..(tindakan)

    Pasien

    3..(tindakan)

    09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan

  • 9

    kebutuhan)

    Perawat 1..(nama)

    (tindakan)

    Perawat 2..(nama)

    (tindakan)

    10.00 Memimpin Terapi Aktivitas Kelompok

    11.00 Pasien 1

    (tindakan)

    Pasien

    2..(tindakan)

    Pasien

    3..(tindakan)

    12.00 Membimbing makan dan member obat pasien Ishoma

    13.00 Post conference dan menulis dokumentasi

    Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep

    3) Rencana Harian Perawat Pelaksana

    Isi rencana harian perawat pelaksana ini adalah melakukan

    tindakan keperawatan kepada sejumlah pasien yang dirawat.

    Rencana harian ini dilakukan oleh perawat pelaksana shif sore dan

    malam agak berbeda jika hanya ada satu orang dalam satu tim

    maka perawat tersebut berperan sebagai ketua dan perawat

    pelaksana.

    Contoh rencana harian pelaksana dapat dilihat pada tabel dibawah

    ini.

    Nama perawat :

    Nama pasien : 1._______________

    2._______________

    3._______________

    4._______________

  • 10

    Ruangan :

    Tanggal :

    Waktu Kegiatan Ket

    07.00 14.00 21.00 Operan

    Pre conference (jika 1 tim lebih dari 1

    orang)

    Membimbing makan dan memberikan

    obat (dinas pagi)

    08.00 15.00 22.00 Pasien 1

    ........................................(tindakan)

    Pasien 2

    .........................................(tindakan)

    Pasien 3

    .........................................(tindakan)

    09.00 16.00 23.00 Pasien 4

    .........................................(tindakan)

    Pasien 5

    .........................................(tindakan)

    Pasien 6

    .........................................(tindakan)

    10.00 17.00 24.00 Pasien 1

    .........................................(tindakan)

    Pasien 2

    .........................................(tindakan)

    Pasien 3

    .........................................(tindakan)

    11.00 18.00 05.00 Pasien 4

    .........................................(tindakan)

    Pasien 5

    .........................................(tindakan)

  • 11

    Pasien 6

    .........................................(tindakan)

    12.00 19.00 Membimbing makan dan memberi obat

    pasien istirahat

    13.00 20.00 06.00 Post conference (jika tim lebih dari satu

    orang) dan dokumentasi askep

    14.00 21.00 07.00 Operan

    2.4.2 Rencana Bulanan

    Tujuan dibuatnya rencana bulanan ini sehubungan untuk

    peningkatan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Biasanya

    rencana bulanan ini dibuat oleh seorang ketua tim dan kepala

    ruangan.

    1) Rencana Bulanan Kepala Ruangan

    Evaluasi terhadap hasil kerja rutin ketua tim dan perawat pelaksana

    dilakukan setiap bulannya oleh kepala ruang, sehubungan dengan

    itu kepala ruang juga akan membuat rencana tindak lanjut dalam

    rangka peningkatan kualitas hasil.

    Kegiatan yang termasuk rencana bulanan :

    - Membuat jadual dan memimpin case conference

    - Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan

    kelompok keluarga

    - Membuat jadual dinas

    - Membuat jadual petugas TAK

    - Membuat jadual memimpin rapat bulanan perawat

    - Membuat jadual dan memimpin rapat tim kesehatan

    - Membuat jadual supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan

    perawat pelaksana

    - Melakukan audit dokumentasi

    - Membuat laporan bulanan

  • 12

    Contoh Tabel Rencana Bulanan Kepala Ruangan

    Rencana Kegiatan Bulanan Kepala Ruangan MPKP

    Bulan :

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

    1

    Rapat

    Ringan

    LapBul

    2

    Supervisi

    katim

    3

    Audit dok

    4

    Supervisi

    PA

    5

    Audit dok

    6

    Penkes

    Klp Klg

    7

    8

    Rapat

    Koord

    9

    Supervisi

    katim

    10

    Audit dok

    11

    Supervisi

    PA

    12

    Audit dok

    13

    Case

    Conf

    14

    15 16

    Supervisi

    katim

    17

    Audit dok

    18

    Supervisi

    PA

    19

    Audit dok

    20

    Penkes

    Klp Klg

    21

    22

    Menyusun

    jadwal

    dinas

    23

    Supervisi

    katim

    24

    Audit dok

    25

    Supervisi

    PA

    26

    Audit dok

    27

    Case

    Conf

    28

    29

    Rapat

    Koord

    30

    Supervisi

    katim

    31

    Audit dok

    Mengetahui

    Kepala Ruangan

    (........................)

    2) Rencana Bulanan Ketua Tim

    Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi keberhasilan

    kegiatan yang dilakukan didalam timnya yaitu askep dan kinerja

    perawat pelaksana. Berdasarkan hasil tersebut, dibuat rencana

  • 13

    tindak lanjut untuk perbaikan pada bulan berikutnya. Ketua tim

    membuat laporan evaluasi rencana kegiatan harian asuhan

    keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana dan

    melaporkan hasil audit asuhan keperawatan serta melakukan

    perbaikan asuhan keperawatan dengan merencanakan diskusi

    langsung. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan

    antara lain :

    - Mempresentasikan kasus dalam case conference

    - Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

    - Melakukan supervisi perawat pelaksana

    Contoh Tabel Rencana Bulanan Ketua Tim

    Rencana Kegiatan Bulanan Ketua Tim MPKP

    Bulan :

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

    1

    Rapat

    Ruangan

    2

    Supervisi

    PA

    3

    Supervisi

    PA

    4

    Supervisi

    PA

    5

    Supervisi

    PA

    6

    Case Conf

    Penkes klg

    7

    8

    Alokasi

    pasien

    9

    Supervisi

    PA

    10

    Supervisi

    PA

    11

    Supervisi

    PA

    12

    Supervisi

    PA

    13

    Case Conf

    Penkes klg

    14

    15

    Alokasi

    pasien

    16

    Supervisi

    PA

    17

    Supervisi

    PA

    18

    Supervisi

    PA

    19

    Supervisi

    PA

    20

    Case Conf

    Penkes klg

    21

    22

    Menyusun

    jadwal

    dinas Tim

    23

    Supervisi

    PA

    24

    Supervisi

    PA

    25

    Supervisi

    PA

    26

    Supervisi

    PA

    27

    Case Conf

    Penkes klg

    28

    29

    Menyusun

    30

    Koordinasi

    31

    Menyusun

  • 14

    Laporan

    Tim

    dengan

    Katim

    menyusun

    Lap Bulan

    Laporan

    Bulanan

    Ketua Tim

    Kepala Ruangan

    (........................)

    2.4.3 Rencana Tahunan

    Setiap akhir tahun kepala ruang melakukan evaluasi hasil kegiatan

    dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut

    serta penyusunan rencana tahunan berikutnya.

    Rencana kegiatan tahunan mencakup :

    a. Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP

    baik proses kegiatan (aktifitas yang dilakukan dari 4 pilar praktek

    profesional) serta evaluasi mutu pelayanan.

    b. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-

    masing tim

    c. Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang

    masih rendah pencapaiannya yang bertujuan mempertahankan

    kinerja yang telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannya

    dimasa mendatangi

    d. Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan

    jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi

    karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal,

    membuat jadual untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

    2.5 Komponen-komponen MPKP

    Menurut Hoffart & Woods (1996) menyebutkan bahwa MPKP terdiri lima

    komponen yaitu nilai-nilai professional yang merupakan yang merupakan inti

  • 15

    MPKP , hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan,

    pendekatan manajemen terutama dalam perubahan pengamnilan keputusan

    serta sistem kompensasi dan penghargaan.

    2.5.1 Nilai-nilai profesional

    Dalam hal ini keluarga menjadi partner dalam melakukan asuhan

    keperawatan. Pada model ini PP dan PA membangun kontrak dengan

    klien/keluarganya. Pada hal ini PA mempunyai tanggung jawab

    membina performa PA agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-

    nilai professional.

    2.5.2 Hubungan antar professional

    PP yang paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal

    masuk. Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam

    penetapan rencana tindakan medik.

    2.5.3 Metode pemberian asuhan keperawatan

    Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah

    modifikasi keperawatan primer sehingga keputusan tentang renpra

    ditetapkan oleh PP, PP akan mengevaluasi perkembangan klien setiap

    hari dan membuat modifikasi pada renpra sesuai kebutuhan klien.

    2.5.4 Pendekatan Manajemen

    Pada model ini diberlakukan manajemen SDM yaitu ada garis

    koordinasi yang jelas antara PP dan PA, performa PA dalam satu tim

    menjadi tanggung jawab PP. Dengan demikian, PP ada;lah seorang

    manajer asuhan keperawatan. Sebagai seorang manajer, PP harus

    dibekali dengan kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga

    PP dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin yang efektif.

    2.5.5 Sistem kompensasi dan penghargaan

    PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk

    asuhan keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan yang profesional.

  • 16

    Kompensasi dan penghargaan yang diberikan kepada perawat bukan

    bagian dari asuhan medis atau kompensasi dan penghargaan

    berdasarkan prosedur.

    2.6 Pelaksanaan MPKP di rumah sakit (Keliat, 2009)

    2.6.1 Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 Tim dan tiap

    tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua Tim yang terpilih

    memalui test

    2.6.2 Kepala ruangan bekerja sama dengan Ketua Tim mengatur jadwal

    dinas (pagi, sore, malam)

    2.6.3 Kepala Ruangan membagi klien untuk masing-masing Tim

    2.6.4 Apabila suatu ketika saatu Tim kekurangan Perawat Pelaksana karena

    kondisi tertentu, Kepala Ruangan dapat memindahkan perawat

    pelaksanadari tim lain ke Tim yang mengalami kekurangan anggota

    2.6.5 Ketua Tim menunjuk penganggung jawab shift sore, malam, dan pagi

    apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas.

    Sebagai pengganti Kepala Ruangan adalah Ketua Tim, sedangkan jika

    Ketua Tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim

    (perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara anggota tim.

    2.6.6 Ketua Tim menetapkan perawat Pelaksana untuk masing-masing

    pasien

    2.6.7 Ketua Tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada

    klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh Perawat

    Pelaksana anggota Timnya

    2.6.8 Kolaborasi dengan tim kesehatan Jiwa lain dilakukan oleh Ketua Tim.

    Bila Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung

    jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di

    dalam Tim

    2.6.9 Masing-masing Tim memiliki Buku Komunikasi

    2.6.10 Perawat Pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien

    yang menjadi tanggung jawabnya

  • 17

    2.7 Rumah sakit di Indonesia yang menerapkan MPKP

    - Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta

    - Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

    - Rumah sakit jiwa daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang

    - Rumah sakit jiwa Daerah Surakarta

    - Rumah sakit Cipto Mangunkusuma Jakarta

    2.8 Standar perawat MPKP (Nursalam, 2002)

    Standar praktik keperawatan di Indonesia yang disusun oleh Depkes RI

    (1995) yang terdiri dari beberapa standar. Menurut JCHO : joint Commision

    on Accreditional of health care Organisation (1999; 1:4: 249-54) terdapat 8

    standar tentang asuhan keperawatan yang meliputi

    1) Menghargai hak hak pasien

    2) Penerimaan sewaktu pasien MRS

    3) Observasi keadaaan pasien

    4) Pemenuhan kebutuhan nutrisi

    5) asuhan pada tindakan non operative dan administrative

    6) Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasive

    7) Pendidikan kepada pasien dan keluarga

    8) Pemberian asuhan secara terus menerus dan berkesinambungan

    Standar intervensi keperawatan yang merupakan lingkup tindakan

    keperawatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia (14

    KDM dari Henderson)

    a. Oksigen

    b. Cairan dan elektrolit

    c. Eliminasi

    d. Keamanan

    e. Kebersihan dan kenyamanan fisik

    f. Istirahat dan tidur

    g. Gerak dan jasmani

    h. Spiritual

  • 18

    i. Emosional

    j. Komunikasi

    k. Mencegah dan mengatasi resiko psikologis

    l. Pengobatan dan membantu proses penyembuhan

    m. Penyuluhan

    n. Rehabilitasi

    2.9 Perbedaan dampak pasien ruang MPKP dan ruang non MPKP

    Karena dalam suatu ruang yang menerapkan MPKP terdapat struktur

    organisasi dan pada tiap jabatan terdapat job desk yang jelas. Pada setiap

    jabatan tersebut selalu mempunyai rencana jangka pendek sampai dengan

    rencana jangka panjang. Jadi pasien dalam ruangan yang ber MPKP lebih

    intensif menerima asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat

    pelaksana atau perawat associate disbanding dengan ruang yang tidak

    menerapkan MPKP.

    2.10 Tugas kepala ruangan di ruang MPKP (Keliat, 2009)

    2.10.1 Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan harian

    2.10.2 Mengorganisir pembagian tim dan pasien

    2.10.3 Memberi pengarahan kepada seluruh kegiatan yang ada di

    ruangannya

    2.10.4 Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang ada di

    ruangannya

    2.10.5 Memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim kesehatan yang

    lainnya

    2.10.6 Melakukan audit asuhan dan pelayanan keperawatan di ruangannya,

    kemudian menindak lanjutinya

    2.10.7 Mewakili MPKP dalam koordinasi dengan unit kerja lainnya

    2.11 Tugas kepala tim di ruang MPKP (Keliat, 2009)

    2.11.1 Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan harian

  • 19

    2.11.2 Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala

    ruangan

    2.11.3 Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi asuhan

    keperawatan bersama-sama anggota timnya

    2.11.4 Memberi pengarahan pada perawat pelaksana tentang pelaksanaan

    asuhan keperawatan

    2.11.5 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dalam

    pelaksanaan asuhan keperawatan

    2.11.6 Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi tanggungjawab

    timnya

    2.11.7 Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan

    2.12 Tugas perawat pelaksana di ruang MPKP (Keliat, 2009)

    2.12.1 Membuat rencana harian asuhan keperawatan yang menjadi

    tanggung jawabnya

    2.12.2 Melaksanakan asuhan keperawatan dengan melakukan interaksi

    dengan pasien dan keluarganya

    2.12.3 Melaporkan perkembangan kondisi pasien kepada ketua tim

    2.13 Kendala penerapan MPKP di rumah sakit

    2.13.1 Tenaga kesehatan dalam halnya disini adalah perawat tidak sesuai

    dengan jumlah keterbutuhan.

    2.13.2 Kurangnya sarana dan prasarana di ruang MPKP

    2.13.3 Dukungan manajemen yang kurang

    2.13.4 Belum adanya reward atau penghargaan

    2.13.5 Kurang supervisi

    2.13.6 Kurang motivasi

    2.13.7 Pelaksanaan pendokumentasian rencana keperawatan masih ditulis

    secara terperinci belum berupa ceklist (Arifin, 2007)

  • 20

    2.14 Perekrutan perawat MPKP

    Proses perekrutan perawat di ruang MPKP berfokus pada rekruitmen

    perawat yang ada di rumah sakit. Dalam menentukan perawat yang

    diperlukan di ruang MPKP, perlu diketahui kategori Ruang MPKP yang

    akan dikembangkan.

    Proses rekruitmen perawat di ruang MPKP yaitu :

    1. Seluruh perawat di Rumah Sakit harus meyepakati level MPKP yang

    akan dipilih, disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di

    rumah sakit tersebut, diharapkan minimal MPKP level pemula.

    2. Setelah level disepakati maka kepala bidang perawatan melakukan

    sosialisasi pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para pejabat

    struktural yang ada di rumah sakit untuk mendapatkan komimen dan

    dukungan.

    3. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada

    di ruangan tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat

    yang dibutuhkan dengan tujuan merekrut perawat yang memenuhi

    kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran

    dan biodata

    Sebelum menetapkan proses rekruitmen perlu ditetapkan jumlah perawat

    yang dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan (Karu),

    perawat primer (PP) sebagai ketua tim, dan perawat pelaksana. Selain itu

    juga perlu ditetapkan kriteria perawat yang dibutuhkan.

    Proses seleksi perawat di ruang MPKP :

    1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat

    yang memenuhi syarat menjadi kepala ruangan, perawat primer atau

    ketua tim, dan perawat pelaksana

    2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil

    tes tulis menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan

    bakal calon ketua tim dan kepala ruangan.

  • 21

    3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.

    4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat

    yang memenuhi kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.

    5. Jika nama dan jumlah perawat telah ditetapkan sesuai dengan hasil tes

    maka pimpinan rumah sakit membuat suran keputusan (SK) penempatan

    perawat yang bekerja di ruang MPKP.

    6. Sebelum perawat bekerja di ruang MPKP, mereka diminta untuk

    membuat pernyataan akan kesediannya bekerja dan mengembangkan

    ruang MPKP dan menandatanganinnya. Perawat diberikan penjelasan

    tentang lingkup kerja dan pengembangan kerir.

    2.15 Komunikasi antar perawat di MPKP (Keliat, 2009)

    Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP:

    a. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi sore dan

    malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke

    dinas sore di pimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas

    sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggungjawab shift sore.

    b. Pre Conference yaitu komunikasi Ketua tim dan perawat pelaksana

    setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang

    dipimpin oleh ketua tim. Isi pre conference adalah rencana tiap

    perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari ketua tim.

    c. Post Conference yaitu komunikasi Ketua tim dan perawat pelaksana

    tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift

    berikutnya. Isi post konference adalah hasil askep tiap perawat dan hal

    penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh

    ketua tim

    2.16 Perbandingan atara jumlah pasien dengan perawat di ruang MPKP

    Penetapan jumlah perawat sesuai kebutuhan klien sangatlah penting.

    Bila jumlah perawat tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan,

    yang terjadi adalah tidak ada waktu lagi perawat untuk melakukan tindakan

  • 22

    keperawatan yang seharusnya dilakukan. Waktu perawat hanya cukup untuk

    melakukan tindakan kolaborasi dan perawat tidak sempat melakukan

    tindakan terapi keperawatan, menganalisis tindakan observasi, dan

    pemberian pendidikan kesehatan. Kesimpulannya, seharusnya antara jumlah

    pasien dan perawat di ruang MPKP haruslah seimbang.

    2.17 Pelatihan khusus untuk perawat MPKP

    Pelatihan khusus untuk perawat MPKP sangatlah penting

    dikarenakan disini perawat dituntut harus terampil dalam melaksanakan

    tindakan keperawatan. Kondisi saat ini adalah tidak semua perawat adalah

    lulusan SI yang telah menempuh program profesi tetapi masih ada bahkan

    banyak perawat lulusan DIII Keperawatan. Perawat lulusan DIII kurang

    mampu melakukan tindakan terapi keperawatan tetapi lebih pada tindakan

    kolaborasi, kurang mampu mengintroduksi hal-hal baru dan cenderung

    bekerja secara rutin, kurang mampu menunjukkan kemampuan

    kepemimpinan dan tidak ada otonomi dalam mengambil keputusan untuk

    asuhan keperawatan klien. Saat ini praktek pelayanan keperawatan di

    rumah sakit belum mencerminkan praktek pelayanan profesional dimana

    aktivitas keperawatan belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan

    kebutuhan pasien. MPKP merupakan salah satu upaya meningkatkan

    praktek pelayanan keperawatan di rumah Sakit. Metoda pemberian asuhan

    keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada

    upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada

    pelaksanaan tugas. Melihat kondisi tersebut diperlukan sekali pelatihan

    untuk perawat di ruang MPKP.

    2.18 Penerapan Kegiatan Supervisi pada MPKP (Keliat, 2009)

    Di MPKP, kegiatan supervisi dilaksanakan secra optimal untuk

    menjamin kegiatan pelayanan MPKP sesuai dengan standar mutu

    profesional yang telah ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang

    memiliki kompetensi baik dalam manajemen maupun asuhan keperawatan

  • 23

    serta menguasai pilar pilar profesionalisme yang diterapkan di MPKP.

    Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut :

    1. Kepala seksi keperawatan atau konsultan melakukan pengawasan

    terhadap kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana.

    2. Kepala ruangan melakukan pengawasan terhadap ketua tim dan

    perawat pelaksana.

    3. Ketua tim melakukan pengawasan terhadap perawat pelaksana.

    Materi supervisi disesuaikan dengan uraian tugas dari masing

    masing staf perawat yang disupervisi. Untuk kepala ruangan, materi yang

    disupervisi adalah kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan

    keperawatan. Ketua tim di supervisi terkait dengan kemampuan

    pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Perawat

    pelaksana di supervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan

    yang di laksanakan.

    2.19 Perbedaan MPKP dan SP2KP

    Menurut Sitorus dan Yulia (2006), MPKP terdiri dari lima

    komponen yaitu, nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari MPKP,

    hubungan antar profesional, metode pemberian asuhan keperawatan,

    pendekatan manajemen terutama dalam perubahan pengambilan keputusan

    serta sistem kompensasi dan penghargaan, sedangkan SP2KP mempunyai

    lingkup yang meliputi aplikasi nilai-nilai profesional dalam praktik

    keperawatan, manajemen dan pemberian asuhan keperawatan, serta

    pengembangan profesional diri (Suhartati, 2009 dalam Wati, 2011).

    2.20 Jenis-jenis MPKP (Keliat, 2009)

    2.20.1 Model praktek Keperawatan Profesional III

    Tenaga perawat yang akan bekerja di ruangan ini semua profesional

    dan ada yang sudah doktor, sehingga praktik keperawatan

    berdasarkan evidence based. Di ruangan tersebut juga dilakukan

    penelitian keperawatan, khususnya penelitian klinis

  • 24

    2.20.2 Model Praktek Keperawatan Profesional II

    Tenaga perawat yang bekerja di ruangan ini mempunyai kemampuan

    spesialis yang dapat memberikan konsultasi kepada perawat primer.

    Di ruangan ini digunakan hasil-hasil penelitian keperawatan dan

    melakukan penelitian keperawatan

    2.20.3 Model Praktek Keperawatan Profesional I

    Model ini menggunakan 3 komponen utama yaitu ketenagaan,

    metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi

    keperawatan. Metode yang digunakan pada model ini adalah

    kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim yang disebut

    tim primer

    2.20.4 Model Praktek Keperawatan Profesional Pemula

    Model ini menyerupai MPKP I, tetapi baru tahap awal

    pengembangan yang akan menuju profesional I.

  • 25

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    3.1.1 Perawat dapat menjelaskan tentang definisi MPKP yaitu suatu model

    keperawatan profesional yang secara keilmuannya bisa

    dipertanggungjawabkan sesuai kode etik keperawatan dan kaidah

    keperawatan yang meliputi biopsiko sosial dan spiritual.

    Pengetahuan perawat tentang struktur ruang MPKP yaitu meliputi

    kepala ruang, ketua tim dan perawat asosiet dan tenaga administrasi.

    Perawat juga mengetahui tujuan diadakannya bangsal MPKP yaitu

    agar asuhan keperawatan profesional dapat diterapkan.

    3.1.2 Perawat memiliki pengalaman yang menyenangkan, yaitu dapat

    memberikan asuhan keperawatan yang profesional kepada pasien

    dan pengalaman tidak menyenangkan, yaitu belum adanya reward

    atau penghargaan bagi perawat MPKP.

    3.1.3 Tugas kepala ruang untuk bangsal MPKP yaitu mengontrol,

    mengawasi, memenejemen, Membuat perencanaan ruangan:

    tahunan, bulanan, mingguan, harian dan memberikan asuhan

    keperawatan kepada pasien.

    3.1.4 Tugas ketua tim/perawat primer bangsal MPKP yaitu Membuat

    rencana bulanan, mingguan, dan harian timnya, Melaksanakan

    pengkajian dan perencanaan asuhan keperawatan, tindakan dan

    evaluasi dan mensupervisi perawat pelaksana.

    3.1.5 Tugas dari perawat asosiet/perawat pelaksana di ruang MPKP yaitu

    membuat rencana harian, memberikan pelayanan keperawatan yang

    profesional.

    3.2 Saran

    Bagi perawat MPKP dapat menjaga kualitas asuhan keperawatan

    dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan di rumah sakit

    dan bersedia jika diikutkan untuk pelatihan di luar rumah sakit. Selain itu

  • 26

    dengan melanjutkan pendidikan terutama bagi perawat dengan pendidikan

    DIII agar pelaksanaan praktek keperawatan profesional di ruangan lebih

    optimal. Bagi Penelitian Keperawatan dapat menggunakan sebagai dasar

    untuk melakukan penelitian sejenis, metode yang sama ataupun berbeda di

    tempat yang sama maupun tempat lain dengan jumlah sapel yang lebih luas

    dan bisa dengan melibatkan pasien untuk mendapatkan hasil yang lebih

    objektif dan lebih baik.

  • 27

    DAFTAR PUSTAKA

    Keliat, Budi Anna. 2009. Pedoman Pelayanan Keperawatan Profesional. Jakarta:

    EGC

    Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

    Profesional. Jakarta: Salemba Medika

    Rohmiyati, Ana. Studi fenomenologi: Pengalaman Perawat dalam Menerapkan

    MPKP di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang.

    Sudarsono, R. 2000. Berbagai Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah

    Sakit. Seminar dan semiloka model praktek keperawatan profesional;

    Jakarta, Indonesia, hal: 11.

    Solihati, Indah. 2012. Gambaran Penerapan Model Praktik Keperawatan

    Profesional Menurut Persepsi Perawat Pelaksana di IRNA B RSUP

    Fatmawati. Jakarta.

    Wati N.L dkk. 2011. Analisa Pelaksanaan Pemberian Pelayanan Keperawatan Di

    Ruang Murai I Dan Murai Ii Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau. No. 2. Vol

    1 : 11-19.

  • 28

    Lampiran Wawancara

    Kelompok kami mewawancarai Bapak Suminanto selaku Kepala Ruang di

    salah satu ruang di rumah Sakit Jiwa daerah Surakarta. Kami menanyakan

    beberapa hal mengenai Model Praktik Keperawatan Profesional. Kami

    menanyakan tentang pelaksanaan MPKP di rumah Sakit. Menurut beliau MPKP

    merupakan pelayanan keperawatan dengan struktur atau metode organisasi yang

    terperinci. Selain itu kami juga menanyakan tahap-tahap perekrutan perawat

    MPKP. Di rumah Sakit tempat beliau bekerja perekrutan dimulai dari tes untuk

    menjadi kepala ruang. Ada beberapa tahap diantaranya adalah ujian tulis, fit and

    propper test didepan para ahli atau pakar, karena Rumah Sakit ini adalah Rumah

    sakit jiwa maka yang menguji adalah pakar jiwa. Kemudian setelah itu adalah

    tahap wawancara. Setelah pengumuman, bagi perawat yang tidak diterima

    menjadi Kepala Ruang, diangkat menjadi kepala Tim. Sedangkan untuk perawat

    pelaksana ada dua tahap yaitu ujian tulis dan wawancara. Di rumah sakit ini

    perbandingan antara jumlah pasiend dan perawat yaitu 1 perawat memegang 2

    pasien. Tetapi hal ini juga bergantung pada kondisi yang ada.

    Beliau menyatakan ada beberapa perbedaan pada pasien di ruang yang

    memakai MPKP dan pada ruang non MPKP. Perbedaan tersebut terletak pada

    pemberian asuhan keperawatan. pada ruangan yang memakai MPKP asuhan

    keperawatan diberikan lebih intensif dan terencana, dibandingkan dengan ruangan

    yang non MPKP. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan MPKP di

    RumahSakit ini adalah tenaga kesehatan dalam hal ini adalah perawat jumlahnya

    tidak sesuai dengan keterbutuhan tenaga.