MANAJEMEN KEPEGAWAIAN UNTUK PRAJAB.pptx

46
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN SESUAI UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA SEKRETARIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Transcript of MANAJEMEN KEPEGAWAIAN UNTUK PRAJAB.pptx

PENDEKATAN MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PNS DALAM RANGKA PENGELOLAAN DAN KEMANDIRIAN DI BIDANG PERPAJAKAN

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintahPEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.MANAJEMEN ASN :pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

KETENTUAN UMUM

SISTEMATIKA UU ASNBAB I KETENTUAN UMUMBAB II ASAS, PRINSIP, NILAI DASAR, KODE PERILAKU DAN KODE ETIKBAB III JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN ASN BAB IV FUNGSI, TUGAS, DAN PERAN ASNBAB V JABATAN ASNBAB VI HAK DAN KEWAJIBAN ASNBAB VII KELEMBAGAANBAB VIII MANAGEMEN ASNBAB IX PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGIBAB X PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARABAB XI ORGANISASIBAB XII SISTEM INFORMASI ASNBAB XIII PENYELESAIAN SENGKETABAB XIV KETENTUAN PERALIHANBAB XV KETENTUAN PENUTUP

PERSETUJUAN RUU ASN OLEH DPR RI 19 DESEMBER 2013UU NO. 5 THN 2014 TTG ASNTGL 15 JANUARI 2014TUJUAN UTAMA UU ASNIndependensi dan Netralitas KompetensiKinerja/ Produktivitas KerjaIntegritas

setkab.go.idKesejahteraanKualitas Pelayanan PublikPengawasan dan Akuntabilitas

PRINSIP DASAR UU ASNSeleksi dan promosi secara adil dan kompetitifMenerapkan prinsip fairnessPenggajian, reward and punishment berbasis kinerjaStandar integritas dan perilaku untuk kepentingan publikManajemen SDM secara efektif dan efisienMelindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena-mena.Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.Memberlakukan SISTEM MERIT melalui:UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARASTRUKTUR:XV Bab141 PasalPEGAWAI:Pegawai Negeri SipilPegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIANUNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIANSTRUKTUR:VI Bab41 PasalPEGAWAI:Pegawai Negeri SipilTentara Nasional IndonesiaKepolisian Negara RIJABATAN:Jabatan AdministrasiJabatan FungsionalJabatan Pimpinan Tinggi

JABATAN:Jabatan StrukturalJabatan FungsionalKELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN ASNPRESIDENKEMENPAN-RBLANBKNNON-STRUKTURAL INDEPENDENKASNPresiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:KemPAN merumuskan kebijakanLAN melaksanakan diklat dan kajianBKN mengelola pegawai ASNKASN menjamin perwujudan sistem merit

Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada:Menteri di kementerian;Pimpinan lembaga di LPNK;sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;gubernur, di provinsi; dan bupati/walikota, di kabupaten/kota.

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)MANAJEMEN ASNPejabat yang Berwenang (PyB)Presiden dapat mendelegasikan kewenangan PEMBINAAN Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris jenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota.PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGISifat: Kompetitif dan TerbukaSeleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASNProsesPimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat NASIONALPimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL, PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA.

Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK; BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN STATUS SEBAGAI PNS.

Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai calon.

PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA

KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan aspirasinya.

TUJUAN : Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; danMewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

FUNGSI :Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan tugas;Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi;Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan peraturan perudang-undangan

ORGANISASI ASNSISTEM INFORMASI ASN

Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi Pengambilan Keputusan dalam manajemen ASN. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar instansi. Pembangunan dan pemutakhiran Data secara berkala. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan terpercaya. Pengelola: BKN dan dapat digunakan/diakses oleh instansi terkait baik untuk keperluan update data maupun untuk pengambilan keputusan.

Sengketa Pegawai ASNAdministratifKeberatanBanding administratifdiajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menghukumdiajukan kepada badan pertimbangan ASNPENYELESAIAN SENGKETA

UNDANG-UNDANGAPARATUR SIPIL NEGARAJabatan Pimpinan Tinggi UtamaUNDANG UNDANGPOKOK KEPEGAWAIANJabatan eselon Ia Kepala lembaga pemerintah non kementerianJabatan Pimpinan Tinggi MadyaJabatan eselon Ia dan eselon Ib Jabatan Pimpinan Tinggi PratamaJabatan eselon IIJabatan AdministratorJabatan eselon IIIJabatan PengawasJabatan eselon IVJabatan PelaksanaJabatan eselon V dan fungsional umumKETENTUAN PERALIHANPENYETARAAN JABATAN

Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus sudah ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kode etik dan penyelesaian pelanggaran terhadap kode etik bagi jabatan fungsional tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah disebut sebagai Pegawai ASN.

KETENTUAN PENUTUPKEANGGOTAANWEWENANGKOMISI APARATUR SIPIL NEGARAUnsur pemerintah dan/atau non-pemerintah, yang terdiri:1 orang Ketua merangkap anggota.1 orang Wakil Ketua merangkap anggota5 orang anggotaTUJUANMewujudkan:Sistem MeritASN yg profesionalPemerintahan yg efektif, efisien, terbuka, & bebas KKN;ASN yg netral;Profesi ASN yg dihormati; ASN dinamis & berbudaya. TUGAS & FUNGSITugas: menjaga netralitas; melakukan pengawasan atas pembinaan profesi; dan melaporkan hasilnya kepada Presiden

Fungsi: mengawasi norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem MeritMengawasi proses pengisian JPT;Penerapan asas, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku (mengawasi dan mengevaluasi serta meminta informasi, memeriksa dan klarifikasi laporan pelanggaran)HASIL PENGAWASAN KASNADA PELANGGARANTIDAK ADA PELANGGARANKeputusan KASN:pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASNTIDAK DITINDAK LANJUTI PPK dan PyBDITINDAK LANJUTI PPK dan PyBKASN merekomendasikan kepada Presiden untuk menjatuhkan SANKSI TERHADAP PPK DAN PyB yang melanggar prinsip Sistem Merit dan ketentuan peraturan perundang-undanganSANKSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD BERUPA:peringatan; teguran;perbaikan, pencabutan, pembatalan, penerbitan keputusan, dan/atau pengembalian pembayaran;hukuman disiplin untuk PyB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dansanksi untuk PPK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.TINDAK LANJUT HASIL KEPUTUSAN KASN

Manajemen PNS meliputi:penyusunan dan penetapan kebutuhan;pengadaan;pangkat dan jabatan;pengembangan karier;pola karier;promosi;mutasi;Penilaian kinerjapenggajian dan tunjangan;penghargaan;disiplin;pemberhentian;pensiun dan tabungan hari tua; danperlindungan.MANAJEMEN ASNManajemen PPPK meliputi:penetapan kebutuhan;pengadaan;penilaian kinerja;penggajian dan tunjangan;pengembangan kompetensi;pemberian penghargaan;disiplin;pemutusan hubungan perjanjian kerja; danperlindungan.REKRUITMEN1PENGEMBANGAN PEGAWAI2PROMOSI3KESEJAHTERAAN4MANAJEMEN KINERJA5DISIPLIN & ETIKA6PENSIUN7MANAJEMEN PEGAWAI ASNKEBUTUHAN DIDASARKAN ANJAB & ABK, SELEKSI PEGAWAI ASN MENGGUNAKAN CAT SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, SDM APARATUR SBG ASET SHG PERLU PENGEMBANGAN (DIKLAT, SEMINAR, KURSUS, PEMAGANGAN & PERTUKARAN PNS-SWASTA)BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI), HAK SETIAP PEGAWAI ASN YG MEMENUHI SYARATBERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJAMENJAMIN OBJEKTIVITAS PEMBINAAN PEGAWAI ASN YG DIDASARKAN PRESTASI DAN SISTEM KARIR, SERTA ADANYA SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJARINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSISEMANGAT FULLY FUNDED

GEN-Y(R.J. STONE DLM KEMENKEU & PERTAMINA, 2013)CEPAT BELAJAR & PINTARKRITISBEKERJA MOBILEMELEK TEKNOLOGIMUDAH BERGAULSELEKTIF MEMILIH PEMIMPINBERORIENTASI PD TIMSUKA TANTANGAN BESARTIDAK TERINTIMIDASI OLEH ATASAN/ SENIORANTISIPASI REKRUITMEN GENERASI Y (GEN-Y)SELEKSI CPNS 2013 MENGGUNAKAN CAT

- Kompetitif, - Adil, - Objektif, - Transparan, - Bebas Unsur KKN,- Bebas Biaya1. PROMOSI DAN RE-BRANDING2. KEJELASAN POLA KARIER3. SISTEM REKRUITMEN YG BAIK

STRATEGI REKRUITMEN GEN-Y

PROGRAM RETAINING YG KOMPREHENSIFPENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN2. Seminar3. Kursus5. Praktik Kerja Di Instansi Pusat dan Daerah selama 1 tahun4. Penataran

1. Pendidikan dan Latihan6. Pertukaran PNS dan SwastaINSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI24penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD NRI 1945; dihukum penjara/kurungan yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK; ataudihukum penjara yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana.TIDAK DENGAN HORMATPEMBERHENTIAN PNS

Batas usia pensiun PNS yaitu:58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.

BATAS USIA PENSIUNPEJABAT PIMPINAN TINGGIBUP 60 tahunTelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)BUP 60 tahunBUP 58 tahunDiberhentikan dgn hormatUsia < 60 tahunTidak diberhentikan dari jabatannyaTelah diberhentikan dari jabatannyaTelah diberhentikan dari jabatannya,Usia > 58 tahunPEJABAT PIMPINAN TINGGIKETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI12Pejabat Pimpinan Tinggi Utama, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon I dan eselon II)SE KEPALA BKN TGL 17 JANUARI 2014 PERIHAL BUP PNSPEJABAT PIMPINAN TINGGIMasa Bebas Tugas/ MPPDitugaskan kembali & tidak berhak mengajukan MPPUsia >58 saat berakhirnya MPPUsia < 58 tahun saat berakhirnya MPP4Diberhentikan dgn hormatSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasDiberhentikan dgn hormatPEJABAT PIMPINAN TINGGITelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)dan SK pensiun telah ditetapkan Usia < 60 tahunSK pensiun Ditinjau KembaliSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasSK pensiun berlaku3KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI (2)BUP 58 tahunPEJABAT ADMINISTRASI1KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASIPEJABAT ADMINISTRASITelah diberhentikan (TMT akhir Januari 2014)dan SK pensiun telah ditetapkan Usia < 58 tahunSK pensiun Ditinjau KembaliSurat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasSK pensiun berlaku2Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana (sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan fungsional umum) Masa Bebas Tugas/ MPPDitugaskan kembali & tidak berhak mengajukan MPPUsia < 56 tahun saat berakhirnya MPP3Surat pernyataan bermaterai kepada PPKtidak bersedia lagi melaksanakan tugasDiberhentikan dgn hormatPEJABAT ADMINISTRASIKETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI (2)Akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Perundang-undanganBUP Pejabat Fungsional yang tidak ada perpanjangannya sesuai peraturan perundangan saat ini1PNS yang diberhentikan sementara krn ditahan dan menjadi terdakwa tindak pidanaBUP 58 tahunPNS yang diberhentikan dari jabatan organik karena diangkat sebagai Pejabat Negara atau Kepala DesaBUP 58 tahunBUP bagi PNS yang menduduki jabatan lain yang ditentukan Undang-Undang(Guru, Dosen, dan Jaksa, dll)Tetap berlakuUsia < 58 tahunUsia < 58 tahun234KETENTUAN BUP LAINNYAMANAJEMEN PPPKTahapan: perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan.Berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan.Pengangkatan oleh Keputusan PPK.Perjanjian kerja minimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNSPengadaanPerjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi.Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan kompetensi.Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja.Penilaian Kinerja Mendapatkan gaji serta tunjangan yang dibebankan kpd APBN/APBD.Diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.Dapat diberikan penghargaan.Mendapatkan perlindungan berupa jaminan (hari tua, kesehatan, kecelakaan kerja, kematian) dan bantuan hukumHakPPPK wajib mematuhi disiplin dan akan dijatuhi hukuman disiplin jika melanggarnyaDisiplin

POLA KARIR JPTDiduduki maksimal 5 (lima) tahun.dilarang diganti selama 2 (dua) tahun.harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan.Bila tidak memenuhi kinerja dalam waktu 1 (satu) tahun, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya.

e. Bila tidak menunjukan perbaikan, harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali. Hasilnya bisa dipindahkan pada jabatan lain atau ditempatkan pada jabatan yang lebih rendah.PIMP K/L /PPKMEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDENKEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIHPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKATMEMASTIKAN SISTEM MERIT156732PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSATKASN8MENYAMPAIKAN 3 CALON 4KOORDINASIPPKMEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDENMEMASTIKAN SISTEM MERIT15MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L PUSATKASN67Pembatalan, Peringatan dan TeguranPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT243KOORDINASIPyBMEMILIH & MENETAPKAN8GUBERNUR/ PPK MEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLaporanPRESIDEN

KEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIHMEMASTIKAN SISTEM MERIT15683MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAHKASN9MENYAMPAIKAN 3 CALON MENDAGRIPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT24PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN MENGIKAT7KOORDINASIGUBERNUR/PPK MEMBENTUKPANSELMENYELEKSI JPT SECARA TERBUKAMENYAMPAIKAN 3 CALON JPTLAPORANPRESIDENMEMASTIKAN SISTEM MERIT1583MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH7Pembatalan, Peringatan dan TeguranMENETAPKAN JPT 6KASNPENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKATPENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT24PyBKOORINASI

39Kebijakan dan Manajemen ASN yang diatur dalam Undang-Undang ini dilaksanakan dengan memperhatikan:kekhususan daerah-daerah tertentu; dan/atauWarganegara berkebutuhan khusus.

KETENTUAN PENUTUP

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN SESUAI UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARADrs. ABIMANYU PONCO ATMOJO I, MMSEKRETARIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI JAWA TIMUR