MANAJEMEN INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

22
MANAJEMEN INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN Kelompok 3 NIA LESTARI (713701S 013018) NOVA JULYA (713701S 013019) MURNI FARIZA (713701S 013015) JIHAN AMALIA (713701S 013009)

Transcript of MANAJEMEN INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Page 1: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

MANAJEMEN INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM PELAPORAN

PELAYANAN KESEHATAN

Kelompok 3NIA LESTARI (713701S

013018)NOVA JULYA (713701S 013019)

MURNI FARIZA (713701S 013015)

JIHAN AMALIA (713701S 013009)

Page 2: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN• Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich).

• Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.”

Page 3: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

•Agregat adalah fakta atau data sebagai sumber data kesehatan di dalam pelayanan kesehatan, contohnya data indikator rumah sakit.

•Manajemen informasi data agregat pelayanan kesehatan adalah manajemen informasi data sebagai sumber penelitian dari sebuah pelayanan kesehatan.

Page 4: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Sumber Data Pelaporan Di Pelayanan Kesehatan

1. Data Primer (Primary Data) : ialah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu melalui survei lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan data original.

2. Data Sekunder (Secondary Data) : ialah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Page 5: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

INDIKATOR PELAPORAN RUMAH SAKIT

Statistik rumah sakit adalah gambaran tentang kedaan pelayanan dirumah sakit. Biasanya bisa dilihat dari berbagi segi:• a. Tingkat pemanfaat sarana pelayanan• b. Mutu pelayanan• c. Tingkat efisiesi pelayanan.

Untuk mengetahui tingkat tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayaanan dirumah sakit diperlukan berbagai indikator. Indikator adalah nilai parameter yang akan dipakai sennagai nilai banding antara fakta dengan standard yang diinginkan. Indikator untuk menilai rumah sakit yang sering digunakan adalah:

Page 6: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

1. BOR (Bed Occupancy Ratio)

• BOR  = (Angka penggunaan tempat tidur)BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”.

• Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.

Page 7: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

1. BOR (Bed Occupancy Ratio 

• Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).

Rumus :

Jumlah hari perawatan rumah sakit• BOR = X 100%

Jmlh t4 tidur X Jmlh hari dlm satu periode

Page 8: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Contoh : Pasien yang dirawat tgl 1 sep = 97 pasien; 2 sep = 98 pasien; 3 sep = 100 pasien; tgl 4 sep = 89 pasien. Maka Jumlah Hari Perawatan dari tgl 1 – 4 Sep adalah 384. Selama 4 hari (periode)

Jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur yang ada/yang beroperasional di RS

Misalnya jumlah TT kita ada 200 TT.

Maka BORnya adalah :

Jumlah HP = 384BOR = ————————————————– X 100 %

(Jumlah TT = 200) X (Periode = 4 hr)

384BOR = ——— X 100 %

200 X 4

384BOR = ——— X 100 %

800

BOR = 48 %

Page 9: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

2. AVLOS (Average Length of Stay)

• AVLOS  = Rata-rata lamanya pasien dirawat). AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”.

• AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.  

Page 10: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

2. AVLOS (Average Length of Stay)

• Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.

• Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).Rumus : 

Jumlah lama dirawatAVLOS = 

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Page 11: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Contoh : Pada tanggal 4 Sep ini ada 5 orang pasien pulang.

Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari

Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2 hari

Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10 hari

Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari

Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari

Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 sep tersebut adalah 25 hari dan pasien yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 orang. Maka pada tanggal 4 Sep tersebut ALOSnya adalah :

Jumlah Lama Dirawat = 25 hariALOS = ————————–-------------------------------------------

Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang

25ALOS = ——

5

ALOS = 5 hari

Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap pasien dihitung dari kapan pasien pulang dan pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien A masuk tanggal 31 Agustus dan pulang tanggal 4 Sep, maka lama dirawat Pasien A adalah 4 hari.

Page 12: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

3. TOI (Turn Over Interval 

•TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran).

•TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.

Page 13: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

3. TOI (Turn Over Interval)

• Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.Rumus : 

(Jmlh t4 tidur x Periode) – Hari perawatan) TOI = 

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Page 14: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Contoh : Jumlah TT = 200 TT

Jumlah periode = 1 hari

Jumlah hari Perawatan = 90

Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5 orang

Maka TOInya adalah :

(jmlh TT = 200 X jmlh periode =1) – Hari perawatan = 90

TOI = —————————————————————————-

Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5

(200 X 1) – 90

TOI = —————–

5

110

TOI = ———

5

TOI = 22 hari

Jumlah pasien meninggal > 48 jam dirawat

Page 15: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

4. BTO (Bed Turn Over)

• BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur). BTO menurut Huffman (1994) adalah “...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”.

• BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.

Page 16: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

4. BTO (Bed Turn Over)

• Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.Rumus :

Jmlh pasien keluar (hidup + mati)BTO =

Jumlah tempat tidur

Page 17: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Contoh : Pasien keluar hidup & meninggal ada 5 orang pada tanggal 4 Sep

Jumlah Tempat tidur ada 200 TT

Maka BTOnya adalah :

Jmlh Pasien Keluar Hidup & Meninggal = 5

BTO = ——————————————————

Jumlah Tempat Tidur = 200 TT

5BTO = ——

200

BTO = 0.025 kali

Page 18: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

5. NDR (Net Death Rate)

• NDR (Net Death Rate)NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.Rumus :

Jumlah pasien mati > 48 jamNDR =  X 1000 ‰

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Page 19: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

6. GDR (Gross Death Rate)

• GDR (Gross Death Rate)GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.Rumus :

Jmlh pasien mati slruhnyaGDR = x1000 ‰

Jmlh pasien keluar (hidup + mati)

Page 20: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN

Penyajian Indikator Pelayanan Kesehatan Dengan Menggunakan Grafik Barber Johnson

•Grafik Barber Johnson merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit. Grafik barber Johnson sendiri diperoleh dari hasil perhitungan beberapa data statistic rumah sakit. Dan dalam hal ini, tentu saja medical recorder memegang peran penting.

Page 21: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN
Page 22: MANAJEMEN  INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM  PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN