Manajemen ilmu pengetahuan
-
Author
elis-shofiyatin -
Category
Leadership & Management
-
view
189 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of Manajemen ilmu pengetahuan

Richard J. Torraco
by : @mom_of_five
TEORI MANAJEMEN ILMU PENGETAHUAN

Ilmu pengetahuan merupakan aset paling berharga dalam ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Banyak yang kurang menerapkan sistem yang mendukung peningkatan nilai ilmu pengetahuan dalam perusahaan.
Sifat knowledgeKompleks
Intangible
tidak bisa dikelola seperti sumberdaya lain
Perusahaan yang tidak menguji secara sistematis mengenai dimensi teknis dan
budaya dalam ilmu pengetahuan akan mengalami kesulitas untuk mengelola aset
ilmu pengetahuan yang dimiliki

Manajemen Pengetahuan:
Proses penciptaan, pengenalan, penggunaan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki kinerja organisasi
3 hal penting dalam pengembangan knowledge management
Studi penciptaan & penggunaan Ilmu pengetahuan di Jepang
Kapitalisasi ilmu pengetahuan pada perusahaan manufaktur
Pengujian tantangan dan peluang dalam sistem knowledge sharing

3 argumen mengapa teori ilmu manajemen pengetahuan itu penting
Teori ini menyediakan sarana identifikasi dan mendefinisikan problem
Teori ini menyediakan sarana untuk evaluasi solusi atas problem yang ada
Teori ini menyediakan sarana untuk merespon problem baru yang belum pernah teridentifikasi strategi solusinya

Komponen Pengembangan teori
1. Unit/konsep teori
2. Hubungan antar unit/konsep teori
5. Proposisi teori (deduksi logis tentang teori dalam operasionalnya
8 Fase Metodologi Pengembangan Teori Dubin
3. Batas2 dlm teori : batas di mana teori bisa diaplikasikan
4. Pernyataan sistem dalam teori yg dikembangkan
Proses praktik teori dalam dunia nyata
6. Indikator empiris (pengukuran empiris yang digunakan agar proposisi bisa diuji
7. Hipotesis
8. Penelitian

Kemudahan atas sistem manajemen ilmu pengetahuan menjadi tipe pengetahuan yang khusus tersedia untuk digunakan dengan hal lain yang berhubungan dengan tipe dan aksesibilitas ilmu pengetahuan
Peraturan Pertama dalam Interaksi Antarkonsep:
Aksesibilitas dan penggunaan dimensi ilmu pengetahuan
Penggunaan tidak bisa diamati
Tidak dapat diartikulasi
Konseptual
KompleksElemen dari sebuah sistem
Penggunaan bisa diamati
Dapat diartikulasi
Prosedural
SederhanaIndependen
Ilmu pengetahuan yang memiliki aksesibilitas dan tingkat penggunaan di sisi kanan lebih mudah untuk diidentifikasi, disokumentasi, dan di
share/dibagi melalui manajemen ilmu pengetahuan

Hubungan antara satu unit teori dengan unit lain didasarkan pada pengukuran unit sebagai satu kesatuan, bukan sebagai dimensi tunggal, yang dipertimbangkan untuk mengarahkan pada bagaimana hubungan antara unit teori yang satu dengan unit yang lain
Peraturan Kedua dalam Interaksi Antarkonsep:
Peraturan ini menjelaskan integritas teori sebagai sistem komprehensif untu memahami fenomena manajemen ilmu pengetahuanSemua dimensi unit dipertimbangkan bersama-sama ketika menentukan bagaimana hubunan antara unit teori yang satu dengan yang lain
Dalam level pekerjaan misalnya, maka pengetahuan digambarkan sebagai level pekerjaan atau domain spesifik yang mengarahkan kita pada kenyataan bahwa pengetahuan memiliki sumber tertentu.

Pembelajaran, penciptaan pengetahuan, dan penggunaan pengetahuan membentuk siklus iteratif yang bertanggung jawab untuk proses dinamis melalui budaya, pengetahuan, dan aksesibilitas pengetahuan, dan metode dan sistem untuk membagi ilmu pengetahuan (yaitu, empat unit teori) yang dapat menstimulasi inovasi dan pertumbuhan organisasional.
Peraturan Ketiga dalam Interaksi Antarkonsep:
Peraturan ini menjelaskan bahwa nilai manajemen ilmu pengetahuan meningkat dari proses di mana pengetahuan diciptakandn digunakan untuk kemajuan perusahaan.
3 Proses penciptaan nilai ilmu
pengetahuan
Learning
Penggunaan Ilmu
PengetahuanPenciptaan
Ilmu Pengetahuan

Pembelajaran:
1. Fenomena kolektif untuk identifikasi kelompok dalam mengembangkan dan menggunakan ilmu pengetahuan untuk tujuan kolektif.
2. Mekanisme kognitif pengalaman baru dalam proses indiidual dan menghasilkan ide baru.
3. Pembelajaran menfasilitasi kemudahan pengguna dan manajer sistem ilmu pengetahuan untuk dapat mengidentifikasi, mengakses, dan berkontribusi untuk ragam tipe pengetahuan yang ada dalam sistem.
Artinya, pembelajaran akan selalu ada di dalam setiap leel organisasi, yaitu di leel indiidual, kelompok, dan organisasi.

Proposisi teori yang bisa ditujukan dalam kajian empiris:PROPOSISI 1. Manajemen ilmu pengetahuan diambil dari premis bahwa sistem
untuk mengembangkan dan membagi ilmu pengetahuan ada untuk mendukung tujuan utama organisasi. Sebagaimana hal ital lain dalam organisasi, manajemen ilmu pengetahuan harus ditekankan dalam kebutuhan pentik organisasi.
PROPOSISI 2. Tingkat kepentingan jenis pengetahuan menentukan apakah itu harus dilibatkan dalam proyek manajemen ilmu pengetahuan. Tipe ilmu pengetahuan menentukan bagaimana ilmu pengetahuan seharusnya diartikan dan dinyatakan. Secara konseptual hal ini membedakan bagaimana seharusnya sistem manajemen ilmu pengetahuan dikembangkan, yaitu tingkat kepentingan pengetahuan terlebih dahulu, dan kemudian jenis pengetahuan.
PROPOSISI 3. Pengembangan kepercayaan dan pemahaman umum atas tujuan manajemen pengetahuan merupakan elemen krusial untuk menciptakan budaya yang mendukung manajemen ilmu pengetahuan. Semakin baik budaya manajemen ilmu pengetahuan dikembangkan, semakin efektif dan berhasil sistem manajemen pengetahuan akan tercipta.
PROPOSISI 4. Ilmu pengetahuan seharusnya distandardisasi dan diedit (yaitu dimodifikasi dengan penggantian terminologi umum) hanya untuk keseragaman agar sistem manajemen ilmu pengetahuan bisa diaplikasikan. Karakter pengetahuan lokal yang berbeda harus dilakukan ketika pengetahuan tersedia untuk penentuan dan penetapan sistem.

Ilmu pengetahuan merupakan aset paling berharga dalam ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, namun sifat ilmu pengetahuan tersebut adalah kompleks dan intangible (tidak terlihat), sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dimensi teknis dan budaya dalam ilmu pengetahuan dalam kerangka kerja sistem manajemen ilmu pengetahuan, di mana salah satu metode pengembangan teori manajemen ilmu pengetahuan dijelaskan melalui metodologi Dubin.
Kesimpulan:

Terimakasih