Manajemen Expedici RC
-
Upload
koekank-kronis -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Manajemen Expedici RC
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
1/37
BAB I
PENDAHULUAAN
1.1 Latar belakang masalah
Tidak dapat dipungkiri bahwa alam merupakan suatu bagian dari kehidupan
manusia. Tanah, udara dan air merupakan satu kesatuan alam yang tidak dapat
terpisahkan dari kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan sebagai makhluk allah
yang bernyawa. Ketiga komponen ini saling berinteraksi dalam suatu hierarki
kehidupan agar dapat meneruskan kehidupannya yang berada dalam populasi yang
berbeda, tetapi kehidupan manusia sangat mempengaruhi terhadap keseimbangan
lingkungan di sekitarnya, demikian juga sebaliknya.
Keindahan alam yang merupakan anugerah dari sang pencipta dapat
dijadikan sebagai salah satu sarana atau media bagi manusia untuk pemenuhan
kebutuhan hidup. Hutan yang lebat, gunung yang menjulang tinggi, dalamnya
gua, arus sungai yang deras, terjalnya tebing yang berdiri kokoh menantang
terjangan ombak lautan merupakan suatu bentuk sarana-sarana kegiatan alam
bagi manusia. Kegiatan alam ini dapat disalurkan sebagai suatu bentuk
kesenangan semata atau bahkan dapat dijadikan sebagai suatu hobi. Bahkan
tidak jarang segelintir orang menjadikannya sebagai media penelitian.
Berbicara tentang kegiatan alam bebas sangat diperlukan persiapan yangbaik dalam pelaksanaannya mengingat olahraga menantang ini sangat beresiko
dan membutuhkan adrenalinyang tinggi. Salah satu bentuk kegiatan yang banyak
digemari, terutama oleh para petualang muda adalah kegiatan panjat tebing.
Kegiatan alam bebas ini bahkan dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga
tingkat dunia. Karena semakin berkembangnya kegiatan ini bahkan tidak jarang
juga dilakukan dalam skala besar yang diangkat dalam bentuk kegiatan
ekspedisi.Paradigma yang tebangun di mapala unisi tentang ekspedisi pada
jaman dulu yaitukegiatan yang merupakan suatu perjalanan besar, dengan lokasi
jauh, jalur yang baru, penuh tantangan, membutuhkan waktu relative lama,
perlengkapan dan perbekalan yang banyak serta biaya yang tidak sedikit, ini
coba dihilangkan dengan adanya ekspedisi 2006, karena sudah adanya konsepdasar ekspedisi yaitu tentang muatan ekspedisi yang mengarah kepada kepecinta
alaman, keilmuan dan sosial budaya1, guna tercpainya tujuan dari mapaladalam
pelaksanaannya Ekspedisi sudah sewajarnya melibatkan banyak pihak baik
sebelum, saat pelaksanaan maupun setelah kegiatan ini berjalan. Mulai dari
perencanaan lokasi, kesiapan kepanitiaan dan yang terpenting adalah kesiapan
atlit itu sendiri. Oleh karena itu untuk melaksanakan ekspedisi mutlak
membutuhkan pengelolaan yang baik agar ekspedisi berjalan dengan sukses dan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
2/37
mencapai tujuan yang diharapkan. Dan yang perlu diingat pengelolaan ini harus
dipersiapkan sematang mungkin sebelum hari pelaksanaan.
I.2 Alasan Pemilihan Judul
Panjat tebing merupakan suatu kegiatan yang sudah banyak dilakukan oleh parapetualang maupun pencinta alam, dalam usaha kegiatan ini tercakup beberapa
skala besar maupun skala kecil salah satunya adalah ekspedisi, dan setiap
kegiatan besar dan kecil skalanya membutuhkan suatau manajemen untuk mencapai
target yang diharapakan.
Pada penulisan karya tulis ini penulis memilih judul MANAJEMEN EKSPEDISI
PANJAT TEBING karena melihat kasus yang ada di mapala unisi pada kegiatan
unisi expedition 2006 yang pada pelaksanaannya secara manejerial masih dirasa
kurang dan belum tersistematika. Oleh karena itu untuk mencapai suatu muatan
ekspedisi yang sesuai dengan rencana awal dan untuk menjalankannya mutlak
membutuhkan pengelolaan yang secara sistematis agar ekspedisi terlaksanadengan sukses.
Stering comite unisi expedition,Konsep dasar unisi expedisi. 2006.
I.3 Rumusan masalah
Karya tulis ini mengangkat permasalahan bagaimana mengatur manajemen
ekspedisi panjat tebing mulai dari pra, pelaksanaan sampai pasca kegiatan
I.4 Batasan masalah
Dalam batasan permasalahan ini penulis membatasi permasalahan pembahasan
sebagai berikut :
1. Manajemen ekspedisi secara umum berhubungan dengan non teknis.
2. Manajemen ekspedisi panjat tebing mulai dari pra pelaksanaan,pelaksanaan sampai pada pasca kegiatan
I.5 Tujuan penulisan
Dalam tujuan penulisan ini penulis memiliki berbagai tujuan sebagai
berikut:
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
3/37
1. Sebagai gambaran bagaimana pengelolaan ekspedisi panjat tebing.
2.Agar terciptanya suatu mekanisme yang baik dalam mempersiapkan
ekspedisi panjat tebing.
I.6Manfaat penulisan
Dalam penulisan ini ada diharapkan adanya manfaat untuk diambil sebagai
berikut :
1.Dapat dijadikan sebagai acuan bagi para penggiat untuk melakukan
ekspedisi panjat tebing.
2.Didapatkannya gambaran manajemen eksedisi panjat tebing khusunya di
bagian teknis pelaksanaan.
3.
Sebagai tambahan literature bagi anggota mapala ketika melakukansebuah kegiatan ekspedisi.
I.7 Metode pencarian data
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis menggunakan beberapa metode
dalam pencarian data sebagai penunjang penulisan, untuk itu penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1.Studi pustaka
Penulis melakukan analisa data dari beberapa literatur yangberkaitan dengan manajemen ekspedisi panjat tebing mulai dari pra,
pelaksanaan sampai pada pasca kegiatan.
2.Wawancara
Dalam hal ini penulis memperbanyak data berdasarkan proses
wawancara kepada para penggiat yang pernah melakukan ekspedisi dan para
penggiat yang bergelut di bidang panjat tebing.
3.Metode pengamatan langsung
penulisan karya tulis ini juga berdasarkan pada pengamatan
langsung penulis pada kegiatan unisi expedition 2006 bali, lombok,
sumbawa.
I.8 Sistematika Penulisan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
4/37
Pada bagian ini akan dijelaskan sistematika penulisan mulai dari bab I-
IV, yaitu sebagai berikut :
1.Bab I pendahuluan
Bab ini memuat uraian tentang latar belakang masalah, rumusanmasalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode
pencarian data dan sistematika penulisan
2.Bab II ekspedisi
Bab ini memberikan gambaran secara umum tentang ekspedisi,
manajemen ekspedisi dan sistematika manajemen ekspedisi.
3.Bab III manajemen ekspedisi panjat tebing
Bab ini membahas manajemen ekspedisi khususnya pada kegiatanpanjat tebing mulai dari pra, pelaksanaan sampai pada pasca kegiatan
yang lebih mengarah pada bagian teknis.
4.Bab IV penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan pernyataan singkat dan tepat sebagai butir-butir intisari dan
hasil dari rumusan permasalahan yang di angkat penulis dan pembahasan
pada bab sebelumnya. Saran berisi tawaran-tawaran baik untuk penulis
maupun pembaca untuk di tindaklanjuti.
BAB II
EKSPEDISI
2.1 Pengertian Ekspedisi
Pengertian ekspedisi menurut bahasa yaitu pengiriman surat, perusahaan
pengangkutan barang, perjalanan penyelidikan ilmiah ke suatu daerah yang
kurang dikenal, pengiriman tentara untuk memerangi (menyerang, menaklukkan)
musuh di suatu daerah yang jauh letaknya.
Sedangkan pengertian ekspedisi secara defenisi ada banyak pendapat.
Diantaranya ekspedisi adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru
(bagi pelaksana). Ada juga yang mengatakan ekspedisi ialah perjalanan jauh
dan panjang ke suatu daerah yang belum pernah didatangi orang.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
5/37
Belum adanya standarisasi ekispedisi, sehingga menciptakan polemic yang
berkepanjangan tentang makna, tujuan dan definisi ekspedisi. Tentang tempat,
lamanya waktu kegiatan, berikut muatan yang akan dibawa dalam suatu
ekspedisipun masih menjadi perdebatan, setidaknya Gladian Nasional pecinta
alam XII di jawa timur belum mampu membuat suatu standar berikut
mendefinisikan apa itu ekspedisi. Polemic inilah yang membuat masing masingorganisasi pencinta alam berhak untuk mendefinisikan ekspedisi itu sendiri
sesuai dengan kemampuan organisasi masing masing. Sehingga parameter maupun
tolak ukur pun ditentukan melalui kesepakatan organisasi. Sehingg terdaptnya
bergam pendapat tentang ekspedisi diantaranya ada yang mengatakan ekspedisi
adalah petualangan yang dilakukan pada daerah baru bagi pelaksana.
Berdasarkan statement diatas masih memakai paradigma bahwa ekspedisi itu
harus jauh
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspedisi
ialah suatu perjalanan jauh dan panjang sehingga memakan waktu cukup lamayang dilakukan seorang atau sekelompok orang untuk tujuan petualangan ataupun
ilmiah.
2.2 Pengertian Manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan alam bebas apapun bentuknya
merupakan kegiatan petualangan yang menantang dan penuh resiko. Para
penggiatnya dituntut untuk harus dapat menguasai medan yang akan ditempuh
melalui penguasaan skill, mental dan fisik yang mantap serta kerja sama tim
yang kuat. Karena kegiatan ini melibatkan orang lain yang tergabung dalam
sebuah tim.
Begitu kompleksnya kegiatan ini maka sangat diperlukan pengelolaan yang
baik sebelum penggiat menjalankannya. Pengelolaan ini tidak hanya dilakukan
saat di lapangan saja yang terfokus pada atlit, tetapi juga jauh sebelum
kegiatan di lapangan dimulai. Persiapan dimulai dari pencarian data,
penggalian dana sampai pada persiapan atlit sebelum keberangkatan.
2 kamus lengkap bahasa indonesia
Manajemen itu sendiri berarti suatu proses yang sistematis melalui POAC
(planning organizing, actuating, control) untuk mencapai suatu tujuan. Dan
orang yang melakukan manajemen itu adalah Manajer, dan seorang manajer harus
bisa:
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
6/37
1. conceptual skill(kemampuan untuk membuat suatu rancangan)
2. Human Skill( kemampuan berkomunikasi dengan seksama )
3. technical skill(kemampuan menguasai teknik lapangan) 3
3 arifin zaenal IR,MT,mata kuliah manajemen proyek,2006
2.3 Manajemen ekspedisi
Dari berbagai pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Manajemen Ekspedisi ialah suatu perjalanan yang dilakukan seorang atau
sekelompok orang yang pengelolaannya secara sistematis untuk tujuan
petualangan ataupun ilmiah.
adabeberapa rumusan yang biasa diterapkan sebelum merencanakan suatu
perjalanan alam bebas yaitu 4w + 1h yang kepanjangannya adalah where, who,why, when dan how. Berikut ini adalah aplikasi dari rumusan tersebut :
1.Where(dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui
dimana tempat yang akan sepakati untuk kita gunakan pada kegiatan
ekspedisi, diusahakan tempat atau lokasi yang akan kita tuju menarik
banyak anggota untuk ikut serta berperan didalamnya, karena dengan
suasana baru akan menambah semangat penggiatnya untuk mengikutinya
2.Who(siapa), artinya disini menanyakan tentang sasaran sumber daya manusia
yang berkaitan dengan lokasi, muatan dan tujuan dari ekspedisi itu tadi
3.Why(mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya bisa
bermacam-macam, ini mengangkat tentang alasan adanya ekspedisi
4.
When(kapan) ini menyangkut permasalahan waktu, kepastian tanggal, berapa
lamanya kegiatan, karena berkaitan erat engan rencana operasi
perjalanannya nanti, diusahakan tidak terlalu banyak makan waktu dan
5.menyesuaikan dengan tujuan, yang jelas target tercapai dengan maksimal
6.Untuk how[bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif
dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
a.Bagaimana kondisi lokasi ?
b.Bagaimana cuaca disana ?
c.Bagaimana perizinannya ?
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
7/37
d.Bagaimana mendapatkan air?
e.Bagaimana pengaturan tugas panitia?
f.Bagaimana acara akan berlangsung ?
g.Bagaimana materi yang disampaikan?
h.Dan masih banyak bagaimana ? Lagi
Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat
menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1.Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu
dan sebagainya.
2.
Pengurusan perizinan
3.Pembagian tugas panitia
4.Persiapan kebutuhan acara
5.Kebutuhan peralatan dan perlengkapan
6.Dan lain sebagainya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah didapatkannya point-point bagi kalkulasi
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut5
.
5persiapan perjalanan alam beabas 2006www.sabhwana.com
2.5
Sistematika Manajemen ekspedisi
Sistematika pengelolaan ekspedisi itu sama, baik yang bersifat teknisyaitu yang berhubungan langsung dengan atlit dan non teknis yaitu kegiata
yang tidak berhubungan langsung dengan atlit. Dalam pelaksanaan suatu
ekspedisi, ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu :
1.Pra pelaksanaan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
8/37
Pra pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum
kegiatan ekspedisi berjalan, yaitu kegiatan kepanitiaan ekspedisi
untuk mendukung terlaksananya ekspedisi. Kegiatan ini meliputi
pembentukan panitia, pencarian data, penentuan lokasi kegiatan,
survey lokasi, pembuatan anggaran biaya, pencarian sponsorship,
publikasi sampai pada persiapan atlet.
2.
Pelaksanaan
Saat pelaksanaan adalah hal-hal yang dilakukan pada saat atlit
berada di lapangan untuk menjalankan rencana-rencana kegiatan dan
pencapaian target ekspedisi.
3.
Pasca pelaksanaan
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah
semua kegiatan di lapangan selesai, seperti laporan kegiatan,evaluasi dan presentasi.
BAB III
EKSPEDISI PANJAT TEBING
Kegiatan panjat tebing dipandang sebagai suatu bentuk olahraga menantang yang
membutuhkan fisik yang kuat serta adrenalin yang tinggi. Kegiatan ini berupa
pemanjatan secara vertical yang bisa dilakukan pada media batuan karst maupun
andesit. Dalam hal pemasangan pengaman (anchor) dan peralatan yang digunakan tidak
ada yang berbeda, hanya saja tingkat kesulitan pada andesit jauh lebih tinggidaripada pada batuan jenis karst. Hal ini dikarenakan lebih sedikitnya cacat
batuan pada tebing andesit sehingga untuk pemasangan pengaman dibutuhkan waktu
yang relative lebih lama dibandingkan dengan batuan karst.
Setiap penggiat alam bebas akan melakukan kegiatannya di alam, dari
kegiatannya ini sebenarnya sudah merupakan eksploitasi terhadap alam tempat
berkegiatan. Maka dari itu diperlukannya suatu pengelolaan yang baik terhadap
kegiatan agar tak tejadi eksploitasi besar besaran terhadap alam, dengan cara
hanya pengambilan manfaat saja. Selain itu juga harus selalu diupayakan kegitan
yang dilakukan akan berdampak positif terhadap alam dan lingkungan sekitarnya
Tebing karst merupakan asset berharga bagi pemerintah, karena batuan jenis
ini merupakan salah satu material penting bahan bangunan. Namun saat ini telah
banyak terjadi penyimpangan dalam hal eksploitasi batuan karst. Sehingga asset
wisata alam yang ditawarkan khususnya pada tebing berbatuan karst menjadi
berkurang. Sebagai contoh kasus pada tebing citatatah 125 di daerah jawa barat.
Sudah beberapa tahun daerah di sekitar tebing ini dijadikan sebagai penghasil
batuan karst bahkan ironisnya tepat di depan tebing didirikan pabrik keramik yang
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
9/37
berbahan dasar batuan karst (kapur). Jika eksploitasi besar-besaran ini dibiarkan
maka dikhawatirkan 10 tahun ke depan para penggiat panjat tebing akan kehilangan
rumahnya sendiri. Ditambah lagi jika para penggiat itu sendiri yang kurang
begitu memperhatikan kelestarian tebing dengan tidak mengindahkan kode etik panjat
tebing yang intinya menghimbau agar para penggiat meminimalkan penggunaan
artificial anchor (pengaman buatan) karena pemasangan pengaman buatan yang terlaluboros menimbulkan cacat batuan yang banyak yang dapat menyebabkan rusaknya
ekosistem di sekitar tebing.
Mengingat pentingnya penjagaan kelestarian alam di sekitar tebing maka jangan
sampai kegiatan ekspedisi panjat tebing menjadi salah satu pemicu terganggunya
ekosistem tebing.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan suatu ekspedisi panjat
tebing meliputi :
1.
Tujuan ekspedisi
yaitu sesuatu yang akan diraih dalam pelaksanaan ekspedisi.
2.Sasaran ekspedisi
sasaran akan memberikan warna tersendiri yang lebih spesifik pada
ekspedisi yang akan dilaksanakan. Dengan target yang sudah ditentukan akan
lebih meningkatkan kualitas ekspedisi tersebut.
3.Pra lapangan/pelaksanaan (survey)
Estimasi kekuatan batuan/umur batuan dan jenis batuan.
Dokumentasi tebing dan sketsa topo tebing (berguna untuk menyusun
strategi operasional)
4.Penentuan jalur
merencanakan arah pemanjatan dengan tujuan pencapaian puncak
5.Teknik pemanjatan yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pemanjatan, dibutuhkan suatu cara atau teknik
pemanjatan yang dipilih berdasarkan kondisi tebing yang ada.
6.System pemanjatan yang akan digunakan
hal ini menyesuaikan dengan keinginan tim itu sendiri, berdasarkan persiapan
dan simulasi yang dilakukan tim tersebut sebelumnya.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
10/37
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
11/37
Tebing yang akan dilakukan untuk pemanjatan meliputi ketinggian tebing, lokasi
meliputi nama daerah , bentuk tebingnya seperti apa, karakteristik
batuannya, tempatnya dijadikan apa oleh masyarakat sekitar. Bahkan
informasi pendukung seperti
a. Basecamp terdekat
-Konsumsi
-Komunikasi
-Transportasi
-Dan informasi perkiraan biaya yang akan dikeluarkan
-Informasi tentang pusat-pusat kesehatan seperti puskesmas, rumah
sakit yang terdekat.
-Pembentukan kepanitiaan
Sudah sewajarnya bahwa suatu kegiatan besar pasti akan
memerlukan sumberdaya yang besar pula, begitu juga halnya dengan
suatu kegiatan ekspedisi praktis akan membutuhkan sumber daya manusia
sebgai elemen-elemen pendukung dalam kegiatan ini yang tergabung
dalam sutu kepanitiaan. Berhasil atau tidaknya suatu ekspedisi
termasuk juga pengaruh dari suatu kepanitiaan. Maka dari itu dalam
hal rekruitmen orang-orang yang akan di dudukkan dalam kepanitiaan
haruslah sadar dan mengerti benar akan tugas dan kewajibannya sertamengerti apa tujuan di adakannya ekspedisi itu. Banyak kegiatan yang
tidak mencapai target yang diharapkan akibat kepanitiaan yang tidak
berjalan dengan semestinya, dan untuk kelancaran kepaniataan tersebut
sebaiknyalah ketua penitia melalui pendekatan-pendekatan pribadi
terlebih dahulu kepada orang yang akan mengemban tugas yang akan
diberikan dan dalam hal ini juga ketua panitia harus mempunyai
kemampuan dalam mempengaruhi anggotanya.
2.Pembuatan proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang menggambarkan proses dantahapan suatu kegiatan dalam bentuk perencanaan yang menyeluruh.
Perencanaan disini menggambarkan apa bentuk kegiatan, nama kegiatan,
kapan kegiatan berlangsung, dan siapa yang mengadakan kegiatan. Jadi
secara konkrit bahwa proposal adalah rencana kerja yang disusun secara
sistematik dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat format.
Dalam hal ini proposal terbagi tiga, yaitu :
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
12/37
a. Proyek Proposal.
Adalah yang menggambarkan rangkaian kegiatan secara menyeluruh,
artinya proposal ini meyakinkan pembaca akan kegiatan yang akan
dilakukan, yang berkegunaan untuk kepentingan administrasi, perizinan,
publikasi, perencanaan dan sebagainya yang bersifat administratif.
B. Proposal kontraprestasi sponsor
Proposal yang menggambarkan kepada perusahaan sponsor kegiatan yang
akan dilakukan sehingga perusahaan sponsor yakin akan kegiatan kita.
Dimana perusahaan sponsor tersebut mendapatkan kontraprestasi atau imbal
balik dari kegiatan yang akan dilaksanakan.Sebagai contoh dalam
ekspedisi penelusuran gua, nama atau produk perusahaan yang menjadi
sponsor akan menjadi label atau logo pada baju atlit, topi atau spanduk
rentang.
C. Proposal penelitian
Proposal penelitian ini ditujukan ke Instansi Pemerintah seperti KSDA
dan Instansi yang mungkin berterkaitan dengan kegiatan yang akan
dilakukan, seperti Dinas pertambangan dan Energi yang mempunyai nilai
jual terhadap hasil ekspedisi. Seperti proposal penelitian kualitas air
yang nantinya hasil dari penelitian tersebut mungkin mendapat respon
dari Dinas pertambangan dan Energi yang pada akhirnya nanti kalau memang
debit air yang terdapat pada aliran sungai bawah tanah mencukupi
standart untuk di jadikan pembangkit tenaga listrik, maka akan sangat
berguna bagi masyarakat sekitar, karena susahnya mendapatkan air dikawasan karst. Sebaiknya pula sebelum menawarkan sutu proposal kepada
satu perusahaan atau instansi yang akan dimasukkan proposal harus
melalui pendekatan-pendekatan terlebih dahulu kepada pihak perusahaan
atau instansi.
3.
Presentasi awal
Tentunya setiap orang atau organisasi tidak menginginkan pekerjaan
yang tanpa hasil, maka dari itu sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya
dilakukan terlebih dahulu pemberitahuan kelayakan kegiatan yang akan
dilakukan dalam bentuk presentasi awal kepada anggota dan kepada pihak-pihak yang berpotensi menjadi sponsor penyandang dana ekspedisi.
4.
Publikasi
Dalam pendaan ekspedisi publikasi ekspedisi sangatlah penting
dilakukan sebagai sarana untukmenyebarluaskan/menginformasikan kegiatan
yang akan, sedang, dan telah kita lakkan dan memberikan informasi kepada
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
13/37
mereka yang terlibat atau mendukung ekspedisi terbut, ini akan membawa
dampak yang sangat baik terhadap nilai ekspedisi juga bisa menaikkan
negosiasi kepada pihak sponsor. Sementara dilihat dari sasarannya,
publikasi dapat dikelompokkan dalam dua bagian :
a. Intern/ Kelompok dalam
Pada kelompok ini termasuk didalamnya adalah organisasi yang
bersangkutan, Universitas/Sekolah/ Lembaga yang menaunginya, keluarga
peserta ekspedisi.
b. Ekstern/ Kelompok luar
Sementara pada elompok ini terdapat masyarakat/ Organisasi lain yang
berhubungan/ Sejenis/ Berterkaitan. Misalnya Sponsor, Kelompok pecinta
alam lain, Lembaga Swadaya Masyarakat lain, dsb.
Sedangkan untuk sarana publikasi yang dapat digunakan, saat ini sudah
banyak dan beragam, dimana sarana informsi massaberkembang dengan
pesatnya. Seperti Majalah, Surat kabar, Stasiun Televisi, Media Internet
dan lain-lain. Dan sarana publikasi lain seperti Spanduk, Poster,
Baliho, umbul-umbul, serta yang sangat sering dilakukan ialah
presentasi atau laporan person to person.
5.
Pembuatan rencana kegiatan
Ada orang bilang bahwa 50 % keberhasilan suatu kegiatan ditentukan
oleh pekerjaan diatas meja/ paper work. Memang pasti membosankan, tapisebaiknya dikerjakan, melihat besarnya kemungkinan keberhasilan yang
bisa didapat dari kegiatan tersebut.
Dalam pembuatan ROP kita harus mengetahui Jenis kegiatan apa yang
akan dilakukan. Semua kegiatan alam terbuka yang kita lakukan haruslah
terfokus, artinya kita mengetahui apa yang akan kita lakukan. Selain itu
lokasi yang dituju haruslah kita kenali dahulu, meskipun itu hanya
berdasarkan informasi. Manfaatkan semua akses dan fasilitas informasi
semaksimal mungkin. bisa diumpamakan sebelum kita kesana kita sudah
merasa disana.
Dalam menuju suatu kegiatan sangat perlu pengadaan target target
kapan selesainya perencanaan, kapan pelaksanaan. Dalam hal ini pembuatan
rencana operasi perjalanan atau renca kegiatan sangat perlu di adakan
dalam bentuk time schedule, dan skenario-skenario operasi.
Dalam penyusunan rop kita tidak hanya terpaku pada informasi
informasi yang didapatkan di sekitar daerah kita, alangkah baikanya
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
14/37
penyusunan rop berdasarkan hasil dari team survey, agar sesuai dengan
konsisi real nya di lapangan.
6.Pengurusan perijinan
Setelah ditentukannya tempat berkegiatan, maka untuk melegalkansuatu kegiatan yang kita lakukan perlulah kiranya mengurus suatu
perijinan ke Instansi yang berwenang di daerah tempat berkegiatan atau
pihak-pihak kepolisian setempat.
7.
Pencarian dana
Usaha dana adalah suatu kegiatan yang mengolah,
mengkoordinir,mengkontribusikan dan mengusahakan serta bertanggung jawab
dalam pengadaan dana yang diperlukan dalam anggaran serta waktu
yang ditentukan oleh target kepanitiaan demi terlaksananya kegiatan.
Pengetahuan tentang usaha dana memang jarang dipelajari dalam suatu
Organisasi pecinta alam, namun itu terbentuk dengan sendirinya dimana
kita diharuskan untuk mencari dana dalam suatu kegiatan besar atsupun
kecil.Dalam melakukan suatu kegiatan pendanaan/ Usaha dana kita harus
mengetahui beberapa macam bentuk usaha dana yang cukup berpeluang besar
untuk saat itu dan perlu kreatifitas untuk panitia itu sendiri. Usaha
dana ini dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu penggalian dana ke
pihak internal, misalnya pengadaan bazar, pameran, penjualan parsel dan
even-even tertentu dan sebagainya.Sdangkan penggalian dana eksternal
seperti sponsor, donatur, pihak-pihak terkait.
8.
Komunikasi dan transportasi
a.. Komunikasi
Dalam pengelolaan suatu ekspedisi yang tak kalah pentingnya ialah pengaturan
jaringan informasi lapangan, seperti menjalin hubungan dengan Instansi
seperti RAPI,ORARIdan organisasi organisasi pencinta alam yang berada
pada sekitar lokasi, nantinya ini akan mempermudah dalam sistem
penanganan alur komunikasi lapangan sehingga didapatnya informasi
lapangan yang valid, aktual, aman cepat dan murah. Dan dalam ekspedisi
penelusuran gua ini perlu ada kesepakatan tentang komunikasi yang akandi pakai di lapangan pada saat pemanjatan, sebagai contoh akan
menggunakan kode-kode tertentu seperti menggoyangkan tali apabila atlit
membutuhkan bantuan.
b.Transportasi
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
15/37
Komunikasi dan transportasi erat kaitannya, karena sama-sama
berfungsi sebagai penghubung. dan transportasi ini juga bisa sebagai
media untuk komunikasi, tetapi dalam rencana pengaturan fungsi di
lapangan, nantinya lebih pada arus pengangkutan personil dan logistik.
Jadi dalam pengaturan transportasi harus se-efisien dan efektif mungkin
mulai dari pemberangkatan atlit, pada saat di lapangan sampai denganselesainya kegiatan.
9.Survey
Seperti kegiatan alam bebas yang lain, kegiatan panajt tebing juga
merupakan kegiatan yang beresiko tinggi dimana kesalahan kecilpun yang
kita buat bukan tidak mungkin nyawa akan menjadi taruhannya. Dimana
segala keterampilan yang sudah dipersiapkan secara matangpun akan
berantakan dan dalam sekejap mata kegiatan yang menyenangkan ini bisa
berubah menjadi malapetaka. Makna dari kegiatan alam bebas ialah usaha
untuk mensiasati kekuatan alam (bukan menaklukkan) menjadikannya sebagaikegiatan yang menyenangkan, namun sekali lagi ternyata alam memiliki
kekuatan yang dahsyat yang bisa berubah seketika tanpa disadari oleh
para penelusur ini sehingga melampaui batas kemampuan yang dimiliki.
Karena adanya ketidakpastian di alam yang selalu berubah-ubah, satu
cara yang baik dan sangat di anjurkan ialah dengan mengadakan survey ke
lokasi, Dalam survey ini akan berterkaitan nantinya dengan :
-Basecamp
-
Konsumsi
-Komunikasi
-Transportasi
-Dan jalur Emergency apabila terjadi kecelakaan di lapangan
-Dan hal hal penunjang kegiatan lainnya
Dalam hal survey, selain tim survey mensurvey hal-hal diatas,Tim survey
juga harus memastikan ketinggian tebing, jarak tebing dari pemukimanpenduduk, jalur yang akan digunakan yang berbentuk sketsa jalur atau
meenggunakan kamera, meliputi berapakah pitchnya, karakteristik
batuaannya,.cacat batuan,bentuk muka tebing, kemiringan muka tebing,
yang nanti larinya ke manjemen peralatan, danjuga harus dilaihat dari
segi teknis untuk pemanjatannya nanti
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
16/37
Hal ini dilakukan untuk nantinya mempermudah para atlit dalam
memprediksi jalur yang akan di buat sebelum ke lapangan
10.Inventaris logistic
Setelah di survey, berdasarkan informasi yang didapat serta diketahuinya arus transportasi, maka kita mengetahui peralatan dan
perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan. Sebaiknya peralatan dan
perlengkapan yang dibawa haruslah tepat guna dan se-efisien mungkin,
artinya jangan sampai memberatkan para atlit juga dalam evakuasinya
kelokasi kegiatan semudah mungkin
Dalam hal ini peralatan yang di butuhkan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu peralatan pribadi dan kelompok yaitu :
a.Peralatan pribadi ( Personal Equipment )
-Helm
-Alat penerangan, ada 2 satu untuk back up
-Baju dan celana, yang jelas pemanjat bisa leluasa bergerak, melindungi
dari sinar matahari
-Sepatu yang melindungi sampai mata kaki
-Carabine
-Harnest
-Cowstil ada 2 panjang pendek
-stirrup
-Alalt ascender
-Alatdescender
Selain perlengkapan pribadi diatas, para atlit juga harus dilengkapidengan perlengkapan pendukung seperti :
-Hammock dan slipping bag perlu dibawa untuk istirahat di tebing jika
pemanjatan sampai larut malam.
-Melengkapi diri dengan buku catatan perjalanan.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
17/37
-Membawa jam tangan
b. Peralatan Kelompok ( Team Equipment ) berupa alat alatartificial
-Tali
-Tali pita (Webbing)
-Padding
-Pengaman
-Hammer
-Sling
-
Carabiner
-Runners
-Bor
Setelah segala persiapan peralatan yang telah di sediakan untuk
keperluan lapanngan, tentunya para atlit juga harus mengetahui cara-
cara perawatan dan pengecekan alat sebelum dan sesudah dipakai.
Selain perlengkapan diatas, masih ada lagi perlengkapan yang
harus di persiapkan, tergantung apa saja yang akan dilakukan selamakegiatan, sesuai dengan tujuan diadakannya ekspedisi panajt tebing,
seperti alat perlengkapan penelitian.
11.Emergency plan
Banyak juga para penggiat Alam bebas yang kurang memperhatikan
prosedur-prosedur darurat yang mesti dilakukan pada saat ada kecelakaan
di lapangan.
Bagan rencana jaluremergency di atas menunjukkan bahwa apabila
terjadi kecelakaan dilapangan atlit maupun tim pendukung harus melakukanpertolongan pertama sebelum korban dibawa ke base camp, kemudian ke base
camp bila memang masih sanggup melakukan pertolongan, setelah itu di
bawa ke Puskesmas, apabila penangan pada tingkat kecamatan ini tidak
sanggup maka harus di bawa ke Rumah Saki Umum Daerah, dan apabila memang
masih membutuhkan perwatan yang lebih intensif maka di bawa ke Rumah
Sakit untuk tingkat Propinsi.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
18/37
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
19/37
2.Kebugaran fisik, yang meliputi persiapan tenaga, kapasitas sirkulasi
darah, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kelincahan.
b.Komponen keterampilan
4
(
human sporting performance, k.f. Dyer)
1.Sistem syaraf, yang meliputi pertumbuhan kemampuan motorik, kemampuan
motorik jaringan tangan, kemampuan pergerakan sendi dan waktu reaksi.
2.Penginderaan, yaitu kepekaan dan ketajaman pengindeeraan.
3.Pengetahuan, yang meliputi daya ingat, kecerdasan dan daya baying ruang.
c.Komponen budaya
1.
Sosialisasi
2.Pendidikan
3.Agama
4.Fasilitas yang ada
5.Penghargaan social dan imbalan
d.Komponen psikologi
1.Individual
a.Persaingan, adanya daya juang untuk mencapai sesuatu
b.Prestasi, mampu melakukan sesuatu yang tidak biasa
c.Motivasi, mempunyai tujuan dan rencana terarah
d.Stabilisasi emosi, kemampuan untuk mengendalikan diri pada situasi
yang menekan dan tegang.
e.Sosiabilitas, mampu, berani dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan
dan kehidupan berkelompok.
f.Agresifitas, yaitu mampu untuk bertidak cepat
2.Lingkungan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
20/37
a.Kelompok sebaya
b.Tuntutan lingkungan
c.Jenis kelamin, strata social dan suku bangsa
d.Peranan
e.Kesadaran
Seleksi melalui keterpaduan komponen tersebut diharapkan akan memperoleh
calon yang sesuai dengan tuntutan tugas. Dengan melalui latihan intensif dan
sesuai dengan pembentukannya, maka akan diperoleh individual yang terampil.
3.
Tahap pembentukan tim
Tahapan ini merupakan tahapan awal sebuah penyeleksian seorang atlit, dimanatahapan ini bertujuan untuk penentuan atlit ekspedisi untuk mengetahui seberapa
besar kemauan dan kemampuan calon atlit tersebut, berdasarkan aturan-aturan yang
telah dibuat dan ditetapkan oleh panitia dan tim pelatih (official).
Ada sembilan aspek yang perlu diperhatikan dalam pembentukan dan penyusunan
suatu tim yang benar-benar kompak, yaitu :
A. Kejelasan dan kesepakatan tentang tujuan
Kejelasan tersebut adalah mutlak dibutuhkan, agar setiap anggota tim
merasa terlibat aktif dan bertanggung jawab atas keberhasilan maupunkegagalan ekspedisi.
b.Keterbukaan
Agar setiap anggota tim mendapat kesempatan yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya dan tidak terjadi suasana saling merasa lebih. Konfrontasi
diperlukan agar dalam tim tidak berkembang isu-isu yang dapat melemahkan
kekompakan.
c.Dukungan (support) dan kepercayaan
Dukungan akan lebih mempertebal kepercayaan anggota tim untuk melaksanakan
tugas masing-masing.
d.Kerjasama dan konflik.
Dengan semangat bekerjasama, berarti setiap anggota tim bersikap saling
mendahulukan kepentingan tim daripada kepentingan pribadi. Perbedaan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
21/37
pendapat juga perlu, selama masih tetap memelihara agar tim tidak stagnan
dan cepat merasa puas.
e.Prosedur pengambilan keputusan
Tim yang kompak akan lebih memikirkan hasik yang akan dicapai, kemudianbaru memikirkan metode dan cara pengambilan keputusan karena mempengaruhi
kemungkinan pencapaian tujuan.
f.Kepemimpinan (leadership).
Kepemimpinan yang tepat dan konsisten sangat diharapkan oleh kebanyakan
tim, agar anggota tim memperoleh kesempatan berkembang.
g.Kaji ulang
Kegiatan evaluasi dan kaji ulang tentunya merupakan upaya yang positif,agar kegiatan, cara kerja dan pedoman yang digunakan dapat lebih efektif
dan efesien dalam mencapai sasaran.
h.Pengembangan individual
Kemampuan dan keterampilan individual sebagai anggota tim dipadukan untuk
menjadi prestasi tim, bukan merupakan kegiatan yang mudah dan sederhana.
Prestasi tim bukan sekedar akumulasi dari kemempuan individual, tetapi
komplemen kegiatan tim.
i.
Hubungan kelompok
Hubungan yang sehat antar anggota tim baru bisa terjadi apabila tim ini
dengan baik mempertimbangkan kedelapan aspek di atas. Keberhasilan tim
tidak hanya diukur secara kuantitatif dan kualitatif, tetapi juga dengan
diperolehnya kepuasan anggota tim.
B. Pendidikan dan latihan persiapan ekspedisi
Setiap kegiatan ekspedisi di alam terbuka harus selalu siap dengan resiko
bahaya, kecelakan ataupun kegagalan. Hal ini disebabkan karena kegiatan di alam
bebas termasuk olahraga beresiko tinggi (high risk sport). Untuk mengurangikejadian yang demikian itu, persiapan pra ekspedisi harus benar-benar terencana
baik dari segi penguasaan tehnis keterampilan, kondisi fisik, perlengkapan dan
perbekalan. Persiapan anggota tim ekspedisi dengan perencanaan dalam pendidikan
dan latihan merupakan satu kunci keberhasilan ekspedisi.
1. Persiapan latihan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
22/37
Faktor yang perlu diperhatikan dalam persiapan latihan adalah :
a. Tujuan ekspedisi
b. Informasi atau data riwayat hidup anggota ekspedisi
c. Tujuan dari latihan yang akan digunakan
team development manual, mike woodcock
d. Bentuk latihan yang akan digunakan
e. Pengukuran sebelum dan sesudah latihan
Sebelum latihan diberikan, sangat penting diberikan informasi yang
lengkap dari anggota tim ekspedisi. Karena dari informasi tersebut dapat
diketahui kondisi kesehatan, pengalaman pribadi yang bertujuan untukmenentukan bentuk latihan yang akan dilakukan. Rangkaian latihan dibuat
bertingkat, dari yang paling mudah sampai yang ke tingkat paling sulit,
baik secara kemampuan individu maupun secara tim. Setelah rangkaian
kegiatan dijalankan, maka dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah latihan
dengan maksud untuk mengetahui adanya peningkatan kondisi fisik anggota
tim.
2. Program latihan
Training atau latihan adalah proses yang berlangsung secara tersistematis
dan kontinu serta semakin bertambah tingkat kesulitannya. Dalam programdiklat, agar terarah dan terpadu maka dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
a.Tahap i
Tujuannnya adalah untuk mengetahui sejauh mana personel yang terseleksi
mengetahui dasar panjat tebing, penyamarataan kemampuan keterampilan dan
fisik personel agar nantinya pada tahap selanjutnya kemampuan personel tim
sudah merata.
Bentuk latihan tersebut meliputi teknik dasar panjat tebing, manajemen
peralatan dan pemanjatan. Penyamaan fisik dilakukan pada tahap geneeraltraining, yaitu pengolahan kemampuan fisik pada tiap anggota tubuh yang
mendukung kegiatan yang akan dilakukan.
Latihan i ini dilakukan berulang-ulang, untuk teknik medianya bisa
dilakukan di wall climbing atau tebing alami. Simulasi diusahakan minimal
dua kali latihan simulasi di tebing alam. Pemantauan dan penilaian
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
23/37
dilakukan pada akhir tahap i untuk melihat perkembangan dan memilih mana
yang bisa menjadi anggota tim dan mana yang tidak.
b.Tahap ii
Dalam tahap ini seluruh kegiatan pendidikan dan latihan sudah diarahkanpada kondisi ekspedisi yang sebenarnya. Materi latihan yang diberikan pun
setingkat lebih tinggi dari tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap ini untuk
meningkatkan fisik tim kearah yang lebih spesifik, pemantapan mental
ketinggian dan membina kerjasama tim. Pada tahap kedua ini simulasi
diperbanyak intensitasnya dan diberikan pembekalan materi vertical rescue.
Materi simulasi yang diaplikasikan merupakan materi tehnik dasar pemanjatan
seperti tehnik pemasangan jalur pemanjatan yang aman, pembuatan pengaman,
teknik pembuatan stasiun sampai pada teknik cleaning. Sedangkan materi
tambahan yang diberikan pada tahap ini adalah tehnik vertical rescue.
Vertical rescue adalah pertolongan pada medan dengan kemiringan di atas 90
derajat atau pada lintasan tali. Pengetahuan tentang teknik ini sangatperlu untuk menjaga kemungkinan terjadinya kecelakaan pada saat pemanjatan,
seperti latihan-latihan simulasi di tebing.
c.Tahap iii
Tahap ini adalah tahap penyempurnaan dengan melihat hasil latihan, simulasi
dan try out pada tahap i dan ii. Dari sini dapat dilihat kekurangan secara
individu maupun tim baik secara tehnik, fisik, mental maupun kerjasama.
Untuk menyempurnakan kekurangan yang terjadi dilakukan try out lagi pada
akhir tahap ini dalam bentuk training center (tc). Tc ini benar-benar
dikondisikan seperti ekspedisi yang sebenarnya, mulai dari masa karantinaatlit, keberangkatan tim atlit ke lokasi sampai pada tehnis pemanjatan dan
pembuatan laporan kegiatan. Lokasi training center ini berbeda dari lokasi
try out sebelumnya untuk menambah pengalaman dan wawasan anggota tim.
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu diperhatikan beberapa aspek
sebagai berikut :
1.Spesifik
Bentuk latihan yang digunakan harus berguna dalam ekspedisi nanti.
2.Over load
Prinsip penambah beban latihan dan tingkat kesulitan penting unutk
ditetapkan. Pengulangan materi konstan tidak akan mencapai tujuan.
3.Latihan pendukung
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
24/37
Latihan pendukung ini dapat berupa materi latihan fisik yang membantu
membentuk endurance, latihan kepemimpinan, teamwork, dan pelatihan
emotional qurence.
4.Pembekalan materi teoritis
Dalam hal ini para atlit harus dibekali dengan materi sesuai dengan target
apa yang ingin dicapai. Apabila target ekspedisi hanya sebatas eksplorasi
tebing, maka para atlit hanya dibekali sedikitnya materi pemetaan dan cara
pengisian form pendataan tebing. Beberapa materi dasar yang harus dimiliki
para atlit yaitu pengenalan terhadap jenis batuan, karakteristik tebing,
sifat peralatan yang digunakan, dan lain sebagainya.
5.Hari libur latihan
Penyusunan jadwal latihan harus diselingi minimal 1 hari libur dalam
seminggu dari kegiatan yang bersifat fisik, guna memulihkan kembali tenagayang hilang dan tentunya untuk menghindari terjadinya kejenuhan.
6.Cooling down
Hasil latihan akan kembali ke kondisi semula apabila tidak berlatih selama
2 atau 3 hari.
3. Jadwal latihan
Jadwal latihan dibuat secara bersama-sama dengan seluruh anggota tim, hal
ini dilakukan untuk membentuk kerjasama dan rasa tanggung jawab antaranggota tim terhadap jadwal latihan.
4. Evaluasi latihan
Setelah dilakukannya beberapa tahapan latihan selama masa pra pelaksanaan
ekspedisi, tiba saatnya untuk mengadakan evaluasi terhadap rangkaian
program latihan yang telah dijalankan. Evaluasi ini dapat dituangkan ke
dalam bentuk fit and proper test atlit. Dalam fit and proper test ini para
atlit mempresentasikan hasil latihan mereka selama ini. Dan dari proses ini
akan dinilai apakah tim tersebut layak untuk diberangkatkan atau tidak.
2.2Pelaksanaan
1. Pemberangkatan
Setelah melalui rangkaian latihan yang panjang maka tiba saatnya
untuk mempersiapkan keberangkatan para atlit untuk melaksanakan misinya. Di
dalam satu tim atlit ada baiknya jika dilengkapi dengan tambahan tim
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
25/37
pendukung lapangan. Fungsi tim pendukung ini untuk mempersiapkan segala
sesuatu kebutuhan atlit selama di lapangan di luar pelaksanaan tehnis
pemanjatan yang dapat berupa transfer logistic, transfer alat dan juga
dapat membantu tim standby rescue yang bertugas menolong apabila terjadi
kecelakaan atau trouble saat pemanjatan pada kondisi tim atlit sendiri
tidak mampu lagi untuk mengatasinya.
Sebelum pemberangkatan ada baiknya tim pendukung ini berangkat
terlebih dahulu ke lokasi untuk mengkonfirmasi ulang segala sesuatu yang
berkaitan dengan administrasi, perijinan dan transportasi.
Saat pemberangkatan tim atlit ini benar-benar sudah dilepas di
lapangan. Di sini kekompakan tim benar-benar diuji karena tim harus bisa
menepati rencana operasi perjalanan (rop) yang telah dibuat.
2. Pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh para atlit adalah
menjalankan rencana operasi perjalanan (rop) atau jadwal-jadwal kegiatan
yang telah ditetapkan oleh panitia dan disesuaikan dengan kondisi terakhir
dan perkembangan yang ada. Pada operasional di lapangan erat kaitannya
dengan logistic dan perlengkapan. Tim atlit dan tim pendukung bersama-sama
ke lokasi pemanjatan. Sebelum misi dilaksanakan tim atlit dan tim pendukung
mengadakan briefing terlebih dahulu untuk membicarakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan rencana pemanjatan esok hari. Persiapan peralatan,
transfer logistic, standby rescue dan manajemen pemanjatan.
a.
Pemetaan
Pemetaan untuk panjat tebing bisa dilakukan pada waktu pemanjatan atau
setelah pemanajatan, dan disesuaikan dengan kesepakatan tim
Untuk mengetaahui kesulitan suatu tebing dapat dilihat pada standar tingkat
kesulitan yang dibuat oleh amerika:
Tingkat kesulitan 5,7-5,8 adalah tingkat kesulitan pemanjatan yang
amat mudah. Lintasan pemanjatan untuk pegangan dan pijakan sangat
banyak, besar, dan mudah didapat. Sudut kemiringan tebing belum
mencapai 90 derajat.
Tingkat kesulitan 5,9. Tingkat kesulitan pemanjatan yang mulai agak
sulit karena jarak antara pegangan dan pijakan mulai berjauhan tetapi
masih banyak dan besar.
Tingkat kesulitan 5,10. Pada tingkat ini pemanjatan mulai sulit karena
komposisi pegangan dan pijakan sudah bervariasi besar dan kecil. Jarak
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
26/37
antar celah dan tonjolan mulai berjauhan. Terdapat dua tumpuan tangan
dan satu tumpuan kaki, faktor keseimbangan mulai dibutuhkan.
Tingkat kesulitan 5,11. Tingkat kesulitan ini lebih sulit lagi karena
letak antara pegangan yang satu dengan pegangan yang lainnya berjauhan
dan kecil-kecil yang hanya bisa dipegang oleh beberapa jari saja,kedua tungkai melakukan gerakan melebar agar kaki dapat bertumpu pada
tumpuan berikutnya. Keseimbangan tubuh sangat berpengaruh, bentuk
tebing yang dilalui pada lintasan ini terdapat variasi antara tebing
gantung dan atap.
Tingkat kesulitan 5,13-5,14. Jalur lintasan ini bervariasi antara
tebing gantung dan atap dengan satu tumpuan kaki dan satu tumpuan
tangan. Pemanjat mulai melakukan gerakan gesek (friction) dan bertumpu
pada ujung jari (edginh) bahkan harus mengaitkan tumit pada pijakan
(hooking).
B. Pembuatan jalur
Pertama, masalah teknik pembuatan jalur. Secara umum terdapat dua cara
dalam pembuatan jalur, yaitu aliran tradisional dan aliran modern.
Pembuatan jalur secara tradisional prinsipnya adalah membuat jalur
sambil memanjat. Teknik ini cenderung bernilai petualangan karena
lintasan yang dilewati sama sekali baru,tanpa dicoba terlebih dahulu. Sementara
itu,pembuatan jalur secara modern
terdiri dari dua cara. Pertama dengan menggunakan teknik tali tetap
(fix rope technique). Pada teknik ini, pembuatan jalur dapat dilakukan dengan
cara rappeling bolting atau ascending bolting. Terlebih dahulupada fix rope yang telah terpasang, sedangkan cara kedua mirip dengan
cara pertama, tetapi tidak dengan tali tetapi melainkan dengan
menggunakan top rope.
C. Penamaan dan keaslian jalur
lalu ada tentang masalah penamaan jalur. Siapa yang berhak memberi
nama pada suatu jalur tidak ada kesepakatan jelas yang mengaturnya. Di
indonesia nama jalur merupakan suatu kesepakatan dari seorang atau
sekelompok pembuat jalur.
Masalah keaslian jalur ini biasanya dikaitkan dengan banyaknya jumlah
pengaman tetap yang ada pada jalur tersebut. Misalkan satu jalur
setinggi lima belas meter dapat dipanjat hanya dengan menggunakan tiga
pengaman tetap, maka selanjutnya pemanjat yang kemudian memanjat harus
tetap menggunakan tiga pengaman yang pertama, tanpa ditambah atau pun
dikurangi, siapapun dia, karena ini secara harfiah telah menjadi jalur
resmi dan menjadi paten untuk jalur tersebut.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
27/37
Dan, yang terakhir soal pengubahan bentuk permukaan tebing. Untuk
masalah yang satu ini, hampir semua pemanjat sepakat bahwa hal ini
haram hukumnya untuk dilakukan meski untuk menambah kesulitan atau
membuat jalur tersebut menjadi mudah. Tetapi, sebagian kecil kawasan
pemanjatan menerima perubahan ini, namun hanya pada permukaan tebing
yang tanpa cacat sama sekali agar kesinambungan jalur sebelumnya dansesudah tetap terjaga.
D. Penelitian
penelitian ini bisa berupa penelitian social budaya masyarakat, penelitian
flora, penelitian ilmiah seperti karakteristik tebing, bentuk batuan. Untuk
masalah penelitian ini berbicara masalah pengelolaan professional tim yang akan
melakukan penelitian harus berbeda dengan tim atlit pemanjat, tapi tidak
menutup kemunkinan ketika penelitian dilakukan oleh tim pemanjat, dan ini
tergantung muatan ekspedisi sendiri
E. Tim pendukung
Pada tahap operasional di lapangan, satu tim yang akan sangat membnatu yaitu
tim pendukung yang akan melengkapi segala kebutuhan-kebutuhan para atlit selama
di lapangan. Tim pendukug tidak terbatas hanya orang orang yang ditunjuk oleh
kepanitiaan tetapi masyarakat sekitar lokasi atau opa didaerah itu mempunyai
potensi untuk menjadi tim pendukung, artinya tim pendukung ialah segala
komponen yang terlibat secara langsung , secara operasional dilapangan. Tim
pendukung disini sebatas membantu dalam kegiatan kegiatan diluar teknis atlit
atau bisa juga termasuk dalam kegiatan atlit bila diperlukan contohnya pada
saat evekuasi stand by rescue terjadi kecelakaan saat pemanjatan dan atlittidak mampu pengevakuasiannya karena kondisi fisik yang lelah.
F.Publikasi dan dokumentasi
Adanya publikasi sangat penting untuk mengetahui kondisi lapangan dan
kondisi para atlitnya sendiri, bisa melalui media media seperti radio,
hanphone, televise, dan sebagainya, juga agar pihak pihak kampus pihak pihak
sponsor mengetahui bahwa ekspedisi memang betul betul terlaksana. Dan merupaka
kebanggaan tersendiri bagi para atlit apabila kegiatan yang sedang meraka
lakuakan bisa langsung terekspos ke base camp utam (posko). Dan adanya
dokumentasi ekspedisi sangat perlu dilakukan, ini merupakan satu buktiperjalanan yang pernah dilakukan.
Dokumentasi hendaknya berupa gambar gambar yang mampu bercerita tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan secara step by step, pendokumentasianyang
dilakukan dengan alat seperti kameram, handycamp dan lain-lain bisa dilakukan
oleh atlit atau pengelolaan yang professional akan dilakukan oleh tim
tersendiri, mungkin suatu kebanggan tersendiribagi pihak sponsor apabiala pada
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
28/37
saat publikasi dan dokumentasi tercantum nama perusahaan atau prodak yang
dikenakan para atlit terekspos dan terpromosikan sebagai penyandang dana.
Semua itu bisa terlakasana tidak telepas dari pernanan para tim pendukung
yang mengatur komunikasi, publikasi dan dokumentasi
G.Stand by rescue
Orang yang bertugas sebagai rescue disini, diambil dari tim itu atlit sendiri,
tugas dari tim itu sendiri:
Stand by rescue bertugas menolong apabila terjadi kecelakaan saat pemanjatan.
Jelas atlit disini melakukan evakuasi sendiri kepada tim untuk pertolongan
pertamanya.sebelum merescue korban terlebih dahulu atlit yang merescue
melaporkan terlebih dahulu kepada base camp.agar tim evakuasi bisa siap
siap terlebih dahulu untuk teknis operasionalnya tergantung
keadaanmedan dan perencanaa sebelumnya oleh atlit dan tim pendukung.
Komunikasi, diberitahukan oleh stand by rescue kepada tim pendukung lainnya
agar ketika korban telah di turunkan atau dinaikan bisa langsung di evakuasi
oleh tim pendukung, dan media komunikasinya bisa menggunakan handy talki
H.Kegiatan penunjang ekspedisi
Briefing
Memang dikegiatan yang bersekala besar harus adanya briefing sebelum melakukan
sebuah kegiatan, namun tidak sepenuhnya perencanaa yang telah direncanakansebelumnya sesuai 100% dengan keadaan lapangan sesungguhnya, artinya disini ada
planning-planing lainnya agar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Dan juga
berguna untuk mengingatkan kembali perencanaan pengelolaan operasionalnya.
Evaluasi
Evaluasi disini untuk mengulas mengoreksi pekerjaan yang telah dilakukan dan
memberi solusi atau jalan keluar untuk tidak mengalami kegagalan yang sudah
dilaksanakan, dalam evaluasi tidak hanya sebatas keterlibatan atlet saja, tapi
ada juga keterlibatan team-team pendukung lainnya. Dan tujuannya untuk
meningkatkan kualitas kinerja yang lebih bagus untuk selanjutnya.
Perawatan alat
Dalam teknik operasionalnya, hal-hal yang harus diperhatikan oleh para atlet
yaitu mengecek kondisi alat dan melakukan settingan alat per-individu sebelum
melakukan pemanjatan dan setelahnya dengan memperhatikan sebelum dan sesudah
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
29/37
pemakaian alat apakah alat yang telah dipakai masih layak atau tidak untuk
digunakan.
Pengumpulan laporan kegiatan
Setelah kegiatan selesai, semua tugas-tugas dari atlet maupun team pendukungada laporan progress reportnya.
3.3
Pasca Pelaksanaan
1.Publikasi
Publikasi pasca ekspedisi berguna untuk menyebarluaskan kegiatan yang
telah dilakukan untuk memberikan informasi kepada mereka yang terlibat
dan mendukung dalam kegiatan ekspedisi.
2.
Laporan
Seperti biasanya semua kegiatan apalagi yagng berskala besar sudah
layaknya mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah dilakukan dalam
bentuk sebuah laporan baik itu berupa laporan pemetaan, laporan hasil
penelitian, laporan pemanjatan dan laporan-laporan dari team pendukung
lainnya.
3.Evaluasi akhir kegiatan
Untuk melihat kinerja kepanitian maka diperlukan evaluasi keseluruhan
kepanitian baik itu non teknik dan teknis, apakah yang telah dilakukanmengalami kemajuan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau malah
sebaliknya. Jadi evaluasi itu adalah mengulas semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan dari pra sampai dengan pasca pelaksanaan dan memberikan
solusi atau jalan keluar untuk kedepannya nanti agar dapat meningkatkan
kualitas kinerja kegiatan ekspedisi selanjutnya yang lebih baik lagi.
4.Presentasi
Dalam kegiatan presentasi ini, kita akan menjelaskan suatu perjalanan
mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada evaluasinya. Agar
kegiatan kita banyak diketahui oleh orang lain maka perlunyamenyebarluaskan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan dan ini
juag supaya pihak-pihak kerjasama percaya dengan apa yang telah kita
lakukan. Dan tentang informasi inilah yang akan menjadi pengertian
presentasi dan lewat presentasi inilah kita akan mengetahui semuanya
apakah suatu perjalanan itu berat untuk dilaksanakan dan bisa digunakan
sebagai acuan oleh orang lain.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
30/37
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan apabila kita melakukan
presentasi :
1.Presentator
Presentator harus memberikan informasi dan gagasan yang dapatdimengerti oleh audience. Presentator seharusnya jujur dalam
mengetahui hal-hal yang sebenarnya terjadi dilapangan. Mengetahui
ruang lingkup pengetahaun dengan pengalaman yang di dapat.
2.Pesan
Pesan sebaiknya mudah dimengerti dan jelas. Pesan diharapkan bisa
membangkitkan audience untuk melakukan hal yang minimal sama dengan
presentator dan memberikan saran dan cara dalam penyampaiannya.
3.
Media
Media adalah alat atau tempat untuk menyampaikan presentasi agar
jalannya presentasi nanti dapat menarik minat para audience contohnya
dengan menggunakan alat-alat presentasi denga media elektronik.
4.Audience
Audience adalah bisa masyarakat luas, pencinta alam, pihak sponsor,
pihak intern maupun ekstern mapala.
BAB 1V
4.1Kesimpulan
1.Pengelolaan ekspedisi khusunya panjat tebing secara sistematik adalah
kunci sukses suatu keberhasilan.
2.Kesiapan atlet merupakan salah satu factor yang menetukan ekspedisi itu
dilaksanakan.
3.Manajemen ekspedisi panjat tebing bisa diterapkan pada setiap kegiatan
panjat tebing yang dilakukan.
4.Sesama atlet harus merasa terlibat aktif dan bertanggung jawab atas
keberhasilan maupun kegagalan eksedisi.
5.Ekspedisi panjat tebing berguna untuk informasi bagi para khalayak
banyak.
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
31/37
4.2Saran
1.Diperlukannya pengetahuan tentang manajemen ekspedisi agar kegiatan yang
dilakukan lebih terarah dan membawa dampak positif terhadap penggiat
maupun kelestarian alam dan masyarakat.
2.Perlunya pembekalan pengetahuan dan latihan yang cukup sebelum melakukan
aktifitas alam bebas.
3.Perlunya publikasi ekspedisi karena mempunyai nilai jual terhadap
kegiatan dan mempunyai prospek untuk kegiatan selanjutnya.
4.Hendaknya pada ekspedisi panjat tebing mempunyai muatan nilai keilmuan.
Daftar pustaka
Mapalaska, Diktat Materi temu Wicara dan KenalMedan mapala
seindonesia, jogjakarta,1996
Harahap Zulfikar A.B,manajemen ekspedisi penelusuran goa, jogjakarta,2001
Woodcock mike,team development manual,
k.f. dyer, human sporting perfomance
www.sabhawana.com,manajemen persiapan perjalanan alam bebas,
http://www.sabhawana.com/http://www.sabhawana.com/ -
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
32/37
MANAJEMEN EKSPEDISI ( ME )
0 komentar
Potensi pecinta alam cukup besar sebagai pengumpul data dari informasi yang berkaitan dengan alam. Banyak hal
yang dapat kita lakukan sebagai pecinta alam, salah satu nya dengan melakukan suatu perjalanan atau ekspedisi
yang nantinya dapat kita tuangkan dalam bentuk laporan yang mungkin dapat berguna bagi pengembangan suatu
ilmu pengetahuan.
Definisi Ekspedisi, secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan atau pekerjaan yang bersifat ilmiah maupun
sekedar petualangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dilakukan secara terkoordinasi mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan sampai pada pasca pelaksanaan.
Macam-macam ekspedisi :
- ekspedisi yang bersifat ilmiah
- ekspedisi yang bersifat semi ilmiah
- ekspedisi yang bersifat petualangan
Untuk kalangan mahasisa pecinta alam, biasanya yang dilakukan adalah perjalanan yang bersifat semi ilmiah
karena disini menggabungkan jia-jia petualangan dan predikat manusia sebagai masyarakat ilmiah. !uatu ekspedisi
yang baik haruslah direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.
"leh sebab itu ada # tahapan yang harus dilakukan dalam membuatsuatu ekspedisi yaitu:
$. %ahapan persiapan
&. %ahapan pemantapan
'. %ahapan pelaksanaan
#. %ahapan pasca pelaksanaan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
33/37
(angka aktu dari tiap tahapan tergantung berapa lama suatu organisasi mempersiapkan suatu ekspedisi sampai pada
tahap pelaksanaan. )unanya dibuat tahapan-tahapan tersebut agar lebih mudah mengontrol dan mengaasi jalannya hal-
hal yang berkaitan dengan ekspedisi tersebut karena adanya target aktu.
LANGKAH-LANGKAH DARI TAHAPAN EKSPEDISI
TAHAPAN PERSIAPAN
$. Menentukan program dan tujuan ekspedisi
Untuk melakukan ekspedisi, pertama kita tentukan ekspedisi apa yang akan dilakukan dan tujuan diadakannya
ekspedisi tersebut. *edua hal tersebut sangat penting karena dengan itu dapat dilihat tingkat keberhasilan dari ekspedisi
tersebut.
&. Menentukan orang yang bertanggungjaab terhadap jalannya suatu ekspedisi.
+iasanya yang ditunjuk sebagai ketua ekspedisi adalah orang yang cukup berpengalaman, mempunyai jia seorang
pemimpin dan mengerti permasalahan ekspedisi yang dilakukan. Dialah yang bertanggungjaab dengan berhasil tidaknya
suatu ekspedisi.
'. Membentuk kepanitiaan dan membagi tugas.
+agian ini adalah bagian yang paling rumit dan susah dalam persiapan suatu ekspadisi, karena dari sinilah semua
kegiatan ekspedisi bermula.
%ahapan kepanitian meliputi :
- membuat struktural kepanitiaan dan orang-orangnya
- membuat batasan kerja (ob description
- membuat schedule ekspedisi
- melaksanakan tugas sesuai dengan schedule yang ada
- ealuasi kegiatan secara periodik
#. Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan ekspedisi
%ugas-tugas tersebut mencakup non opersional dan operasional, yang bersifat non operasional meliputi pencarian
dana, perijinan, pendataan, peralatan, perlengkapan dll. !edangkan operasional meliputi latihan-latihan seperti latihan fisik,
latihan beban dan latihan lapangan.
TAHAPAN PEMANTAPAN
$. Melanjutkan tugas-tugas yang berkaitan dengan ekspedisi tersebut baik non operasional dan operasional. Dalamtahap ini diharapkan semua tugas tersebut harus sudah selesai.
&. Membuat skenario pelaksanaan dari tiap seksi yang ada dalam kepanitiaan ekspedisi. )unanya sebagai patokan
kerja kita pada saat ekspedisi dilaksanakan.
'. Ealuasi akhir sebelum pelaksanaan
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
34/37
)unanya untuk mengetahui sejauh mana hal-hal yang dibutuhkan agar ekspedisi dapat tercapai.
TAHAPAN PELAKSANAAN
Melaksanakan apa-apa yang harus dicapai di dalam ekspedisi tersebut.
TAHAPAN PASCA PELAKSANAAN
$. /embuatan laporan dan pertanggungjaaban ekspedisi.
+anyak jenis laporan yang dapat dibuat jenis ekspedisinya seperti :
- laporan ilmiah
- laporan semi ilmiah
- laporan berupa cerita artikel
Dengan laporan tersebut suatu ekspedisi dapat dipertanggungjaabkan baik pada organisai dan pihak lain yang terlibat
maupun yang berkepentingan terhadap ekspedisi tersebut.
&. Membuat presentasi kegiatan dari ekspedisi yang dilakukan
Ekspedisi yang sudah dilakukan dipresentasikan kepada rekan-rekan pecinta alam yang lain, gunanya untuk bertukar
pengalaman kepada pihak lain.
PERIJINAN
(ika akan melakuan ekspedisi ke 1 untuk perijinan keluar negerinya tergantung kepada negara tempat akan kita akan
melakukan kegiatan tersebut. 2da negara dengan perijinan khusus dan dengan jangka aktu tertentu sebelum melakukan
suatu pendakian gunung misalnya. %api ada negara tanpa perijinan khusus untuk melakukan suatu ekspedisi disana. Untuk
mempermudah segala urusan di suatu negara lebih baik kita berhubungan dengan pihak kedutaan besar 34. (adi segala
informasi yang diperlukan tentang negara lain lebih cepat didapat.
STRATEGI PENCARIAN DANA
!uatu ekspedisi sudah jelas memerlukan dana yang tidak sedikit jumlahnya .untuk mendapatkan dana yang diperlukan
dalam ekspedisi ini, kita harus mempunyai strategi yang baik agar dana-dana tersebut dapat diperoleh. 2da beberapa
usaha pencarian dana seperti :
$. !ponsorship
&. !ponsor produk
'. Usaha dana banyak macamnya
#. Donatur
!ecara jujur kita sebagai pecinta alam dalam melakukan suatu ekspedisi sulit untuk mendapatkan sponsor apalagi
sponsorship karena kegiatan kita tidak dapat dilihat orang saat dilaksanakan, sementara kontraprestasi suatu perusahaan
adalah publikasi yang mana memerlukan banyak media yang melihat kegiatan tersebut .
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
35/37
%etapi dengan suatu strategi yang bagus dan cara negosiasi yang baik bukan suatu hal yang tak mungkin untuk
mendapatkan dana guna membiayai suatu ekspedisi .
PERSIAPAN OPERASIONAL EKSPEDISI
!uatu ekspedisi harus disiapkan dari segi operasional dan non operasionalnya . 2gar ekspedisi tersebut dapat berjalan
lancar dan tujuan utama dari suatu ekspedisi atau kegiatan lainnya adalah keselamatan tercapai
Untuk mencapai tujuan utama dari ekspedisi tersebut otomatis kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik .
!ecara operasional ada beberapa latihan-latihan yang harus dilakukan sebelum kita melaksanakan suatu ekspedisi yaitu :
$. atihan 5isik
4ni biasanya berupa jogging yang harus dilakukan secara rutin untuk setiap anggotanya.
&. atihan +eban
atihan ini berupa latihan yang menggunakan alat atau barbel. (enis latihan ini banyak sekali dan tidak semua harus
dilakukan tetapi berdasarkan jenis olahraga apa yang kita lakukan didalam ekspedisi tersebut. 6ontohnya seorang refter
latihan bebannya lebih banyak mengarah ke bagian lengan dibandingkan ke bagian yang lain karena tumpuan kekuatan
seorang refter ada di lengan . +egitupun dengan seorang pendaki lebih banyak ke bagian kaki dan punggung belakang
karena tumpuan kekuatannya disitu.
#. atihan apangan
atihan lapangan harus dilakukan secara rutin tiap minggu. +anyak hal yang kita dapat dengan melakukan latihan
lapangan sesering mungkin seperti : penambahan skill, melatih kerja sama tim, kekompakan tim, dll. /ada latihan lapangan
harus juga dilakukan simulasi agar kita mempunyai gambaran apa yang akan kita lakukan saat ekspedisi atau pra ekspedisi
.
7. atihan /enunjang
2da beberapa latihan penunjang yang dapat menambah persiapan kita dalam melakukan ekspedisi. atihan-latihan
tersebut seperti :
- atihan pernapasan
- atihan fisik dan mental kerja sama dengan pihak militer
- atihan /'*
- Dll
KOMUNIKASI EKSPEDISI
Dalam suatu ekspedisi komunikasi merupakan hal yang utama baik pada masa persiapan sampai pada masa pelaksanaan .
%anpa adanya komunikasi yang baik antar panitia atau antar atletnya maka ekspedisi tersebut akan mendapatkan
hambatan-hambatan .)una komunikasi pada masa persiapan adalah kita dapat mengetahui sudah sejauh mana tugas-
tugas dari masing-masing seksi terselesaikan .%anpa komunikasi mungkin kita akan menjadi orang yang tidak peduli
dengan orang lain . Dengan adanya komunikasi yang baik maka suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan lancar .
(ika pada saat pelaksanaan ekspedisi, komunikasi sangat penting karena kaitannya dengan jalannya ekspedisi tersebut.
!ebelum tahap pelaksanaan dimulai semua seksi dari kepanitiaan sudah membuat skenario untuk pelaksanaan. +egitu pula
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
36/37
dengan seksi komunikasi dimana ia harus sudah membuat sistem komunikasi yang mungkin dapat digunakan dan juga
jadal aktunya.
A. DOKUMENTASI EKSPEDISI
Dokumentasi ekspedisi ini sangat penting karena dokumentasi merupakan bukti nyata baha kita melakukan suatu
ekspedisi ke suatu lokasi. !ama halnya dengan seksi komunikasi, Dokumentasi juga harus membuat skenario dokumentasi.
Dokumentasi ekspedisi gunanya agar moment-moment yang diambil dokumentasinya tidak terleatkan. Dokumentasi dari
masing-masing moment yang terjadi harus didokumentasikan secara berurutan agar orang yang melihat dokumentasi
tersebut langsung mengetahui apa yang dilakukan oleh tim tersebut tanpa perlu dijelaskan dengan kata lain foto yang
berbicara.
2lat dokumentasi yang dapat dan mudah digunakan saat pelaksanaan ekspedisi adalah kamera dan handycam.
B. EVALUASI EKSPEDISI
!aat pelaksanaan ekspedisi sebaiknya melakukan ealuasi 8 ealuasi yang rutin secara berkala, ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ekspedisi tersebut berjalan sesuai dengan skenario yang telah dibuat atau ada yang menyimpang. Dan
juga dengan adanya ealuasi kita dapat mengetahui apa-apa yang kurang dan akhirnya dapat dipenuhi agar ekspedisi
tersebut dapat berjalan dengan lancar.
!etelah ekspedisi ini selesai dan kembali ke kota asal maka alangkah baiknya kita mengadakan ealuasi total agar hal-hal
yang dirasakan kurang dan menyimpang menjadi pelajaran bagi organisasi tersebut dalam melakukan ekspedisi atau
kegiatan lainnya.
/resentasi dapat dilakukan sebelum tim melakukan ekspedisi dan setelah melakukan ekspedisi. /resentasi yang dilakukan
sebelum ekspedisi berjalan bertujuan untuk mengetahui apakah tim ekspedisi ini siap dan layak atau tidak untuk berangkat
melakukan ekspedisi tersebut dan biasanya ini antara tim ekspedisi dengan pengurus suatu organisasinya. !edangkan
untuk presentasi yang dilakukan setelah ekspedisi yang sudah dilaksanakan, ini biasanya dengan pihak luar. %ujuan dari
presentasi ini bukan ingin menunjukan baha kita dapat melaksanakan ekspedisi yang besar tetapi ini dapat menjadi adah
berbagi pengalaman karena pada saat prestasi tersebut pihak lain dapat bertanya banyak hal yang berkaitan dengan
persiapan atau pelaksanaan ekspedisi tersebut sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman orang lain .
C. MEMBUAT PROPOSAL
/roposal berasal dari kata propose yang artinya usulan .4si dari suatu proposal adalah rencana dan gambaran dari
ekspedisi atau kegiatan yang akan kita laksanakan .
+agian dari proposal yaitu :
+2+ 4 /endahuluan
+erisikan ekspedisi yang akan dilaksanakan yang menceritakan kegiatan yang akan dilakukan dalam ekspedisi tersebut.
+2+ 44 Maksud dan %ujuan
+2+ 444 1ama *egiatan9Ekspedisi
-
7/25/2019 Manajemen Expedici RC
37/37
+2+ 4 ;aktu dan okasi *egiatan
+2+ +entuk *egiatan
+2+ 4 /anitia /elaksana
+2+ 44 2nggaran *euangan
+2+ 444 /enutup
ampiran-lampiran :
- *ata !ambutan
- /eta okasi
- )ambaran *egiatan
- !chedulle *egiatan
- /erincian +iaya !ecara engkap
- !ee more at: http:99mapala-unsultra.blogspot.com9&0$'90$9manajemen-ekspedisi-me.html