Manajemen Diri

16
Interpersonal Skill “Self-Management” A. Judhie Setiawan Manajemen Diri Liking & Disliking Dancing with Stress Life Skill

Transcript of Manajemen Diri

Page 1: Manajemen Diri

Interpersonal Skill

“Self-Management”A. Judhie Setiawan

-Manajemen Diri-Liking & Disliking-Dancing with Stress-Life Skill

Page 2: Manajemen Diri

Manajemen DiriPerencanaan diriPengelolaan dan implementasi

diri.Evaluasi (Introspeksi) diri.

Page 3: Manajemen Diri

Liking & DislikingSebetulnya penting nggak sih

disukai banyak orang itu?

Page 4: Manajemen Diri

Liking & DislikingJawabannya bisa penting dan bisa

tidak. Ini tergantung keadaan, alasan, dan konteks. Tetapi, secara umum, naluri dasariyah manusia itu punya kecenderungan untuk ingin disenangi. Buktinya, orang akan merasa bahagia jika dirinya disenangi banyak orang. Sebaliknya, orang akan merasa gelisah atau (minimalnya) kurang bahagia ketika dibenci atau kurang disenangi.

Page 5: Manajemen Diri

Liking & DislikingBagaimana supaya kita termasuk

orang yang disukai orang lain?

Page 6: Manajemen Diri

Liking & DislikingPertama, terlalu diam atau terlalu ramai.

Idealnya, kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara tentang dirinya, tentang pengetahuannya atau tentang pengalamannya. Di samping itu, kita pun perlu memberikan kesempatan untuk mendengarkan. Sehingga yang terjadi adalah dialog untuk saling memberi-menerima atau terjadi percakapan yang hangat. Kehangatan dialog bisa mengundang kesenangan atau kesan yang menyenangkan.

Page 7: Manajemen Diri

Liking & Disliking Jadi, terlalu diam itu tidak bagus, namun terlalu

ramai juga kurang bagus. Terlalu pasif tidak bagus, tetapi terlalu aktif juga tidak bagus. Terlalu diam membuat orang lain boring, tetapi terlalu ramai membuat orang lain merasa tidak nyaman. Menurut teori hubungan, terlalu diam atau terlalu pasif itu biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang abdicraft. Lawannya adalah autocraft, terlalu aktif, terlalu ingin mendominasi, dan seterusnya. Yang disarankan adalah menjadi orang yang demokratik: tidak memaksakan kehendak pribadi, pun juga tidak terlalu pasif dan dingin. Terlalu ramai sering diberi julukan "omdo"(omong doang) atau big mouth (si mulut besar). Sebaliknya, terlalu diam sering diberi julukan "si patung", pengekor, dan lain-lain.

Page 8: Manajemen Diri

Liking & DislikingKedua, terlalu ikut campur atau terlalu cuek.

Idealnya, yang dibutuhkan adalah memberikan perhatian (care) atau share feeling (berbagi rasa) pada saat-saat dibutuhkan (empati). Perhatian ini banyak. Bisa dalam bentuk perasaan, sikap atau tindakan. Orang akan merasa lebih dihormati ketika dia tahu kita menaruh empati. Empati adalah peduli yang kita nyatakan dalam berbagai bentuk. Dalam konsep pengembangan-diri, empati termasuk pilar dalam meningkatkan interpersonal skill. Interpersonal skill adalah kemampuan seseorang dalam membuka, menjaga, dan memberdayakan hubungan (dengan orang lain).

Page 9: Manajemen Diri

Liking & DislikingKetiga, terlalu tertutup atau

terlalu terbuka. Idealnya, kita perlu membuat penjelasan-diri tentang hal-hal yang perlu dijelaskan dan perlu tidak menjelaskan hal-hal yang tidak perlu. Apanya yang perlu dan apanya yang tidak perlu? Inipun sulit dijelaskan. Umumnya, yang perlu dan yang tidak perlu itu hanya bisa dipahami oleh perasaan.

Page 10: Manajemen Diri

Liking & DislikingDalam literatur keilmuan dikenal istilah

self-disclosure, pengungkapan-diri yang dimaksudkan untuk meningkatkan makna / kualitas hubungan. Self-disclosure ini berbeda dengan self-description (penjelasan-diri). Perbedaan yang paling mendasar adalah, self-disclosure itu merupakan bentuk pengungkapan-diri tentang hal-hal yang signifikan bagi diri sendiri dan bagi orang lain (benar-benar penting untuk membangun hubungan).

Page 11: Manajemen Diri

Dancing with Stress

Page 12: Manajemen Diri

Konsep Dasar Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Pengertian kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau keterampilan untuk bekerja.

Page 13: Manajemen Diri

Jenis Life SkillKecakapan hidup yang bersifat generik

(generic life skill/GLS), yang mencakup kecakapan personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS). Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).

Page 14: Manajemen Diri

Jenis Life SkillKecakapan hidup spesifik

(specific life skill/SLS), yaitu kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual.

Page 15: Manajemen Diri

Studi Kasus

Page 16: Manajemen Diri

Terima kasih.....