Manajemen dalam keperawatan posted by

28
MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN Posted by : Candra Nursalam, 19 April 2012 10:05:49 Kategori: Strategi SDM | Viewed : 660 | Downloaded: 50 | Rating: MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN Manajemen: Proses melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain (Gillies). Manajemen keperawatan: sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat. MANAJEMEN KEPERAWATAN Tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, organisasi, mengarahkan serta mengorganisasi sumber-sumber yang ada (dana dan daya) untuk membuat pelayanan efektif. PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN Pendekatan sistem terbuka masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Komponen dari Manajemen Keperawatan. 1.Input 2.Proses 3.Output 4.Kontrol 5.Feed back mechanism INPUT Informasi Personal Peralatan Fasilitas PROSES Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan

Transcript of Manajemen dalam keperawatan posted by

Page 1: Manajemen dalam keperawatan posted by

MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN Posted by : Candra Nursalam, 19 April 2012 10:05:49 Kategori: Strategi SDM | Viewed : 660 | Downloaded: 50 | Rating:

MANAJEMEN DALAM KEPERAWATAN

Manajemen: Proses melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain (Gillies).Manajemen keperawatan: sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien/keluarga/masyarakat.

MANAJEMEN KEPERAWATANTugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, organisasi, mengarahkan serta mengorganisasi sumber-sumber yang ada (dana dan daya) untuk membuat pelayanan efektif.

PROSES MANAJEMEN KEPERAWATANPendekatan sistem terbuka masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan.

Komponen dari Manajemen Keperawatan.1.Input2.Proses3.Output4.Kontrol5.Feed back mechanism

INPUT☺ Informasi☺ Personal☺ Peralatan☺ Fasilitas

PROSESKelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

OUTPUT☺ Askep (Asuhan Keperawatan)☺ Pengembangan staf sampai dengan riset

KONTROL☺ Budget☺ Prosedur☺ Evaluasi Kinerja☺ Akreditasi

Page 2: Manajemen dalam keperawatan posted by

FEED BACK MECHANISM☺ Laporan Financial☺ Audit Keperawatan☺ Survey Kendali Mutu☺ Kinerja

Prinsip yang mendasari mananejemen keperawatan.1.Berlandaskan perencanaan2.Penggunaan waktu yang efektif3.Melibatkan pengambilan keputusan4.Memenuhi kebutuhan ASKEP pasienkepuasan pasien sebagai tujuan 5.Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan. Prinsip Pengorganisasiana.The devision workb.Koordinasic.Unity of commandd.Tujuan dan kewewenangan yang sesuaie.Hubungan staf dan Lini ( sejajar )controlf.Spain of Ada garis kontrol6.Pengarahan: Pendelegasian supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana.7.Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk penampilan kerja yang baik.8.Menggunakan komunikasi yang efektif.9.Pengembangan staf.10.Pengendalian. Kerangaka Konsep Manajemen Keperawatan.Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan:Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat keputusan terbaik untuk dirinya sendiri.Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk mencapai tujuan kelompok.Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan.Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan tujuan bersama untuk menetapkan tujuan bersama.Filosofi Manajemen Keperawatan.Mengerjakan hari ini lebih baik dari hari esok.Manajer keperawatan merupakan fungsi utama bidang keperawatan.Peningkatan mutu kinerja perawat.Pendidikan berkelanjutan.Proses keperawatan individual menunjang pasien untuk mencapai kesehatan optimal.Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan

Page 3: Manajemen dalam keperawatan posted by

yang diberikan.Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan ASKEP yang bermutu.Perawat adalah advokat pasien.Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga. Keterampilan manejer :1.Konseptual.2.Skill.3.Hubungan antar manusia. KEPEMIMPINAN☺ Cabang dari ilmu administrasi.☺ Hubungan antar manusia.PengaruhKetaatanPemimpinBawahan☺ Merupakan ilmu terapan dari ilmu sosial.1.Memberikan pemahaman tentang kepemimpinan.2.Menginterpretasikan sikap pemimpin.3.Memberikan pendekatan terhadap masalah sosial yang terkait dengan fungsi kepemimpinan.TEORI KEPEMIMPINAN1.Generalisasi serangkaian fakta tentang sifat, perilaku dan konsep kepemimpinan.2.Menjelaskan latar belakang, dan alasan dan syarat pemimpin.3.Menerangkan sifat, peran dan fungsi serta etika profesi yang digunakan pemimpin.TEKNIK KEPEMIMPINAN1.Kepemimpinan dan keterampilan teknis untuk menerapkan teori dan prinsip kepemimpinan.2.Konsep pemikiran dan pendekatan yang digunakan TUJUAN☺ Menjadi pemimpin efektif.☺ Membantu pencapaian tujuan organisasiTEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)TUJUANMendeteksi persamaan, perbedaan, dan hubungan untuk menjelaskan informasi yang berhubungan dengan teori.Tappen (1995) Pengorganisasian Teori1.Early Leadership Teories(Trait : Greatman, Behavioral : Task Relationship).2.Early Management Theories(Scientific Management Human Relations)Contemporary Leader Manager Theories- Teori motivasi (x, y, z).- Situasional (Contingency).- Interactional (Work Unit Culture).- Transfortional.EARLY LEADERSHIP- Greatman☺ Percaya/yakin menjadi pemimpin yang baik.

Page 4: Manajemen dalam keperawatan posted by

☺ Dibawa dari lahir.☺ Tidak dapat dipelajari.☺ Efektif untuk semua situasi.- Aplikasi dalam keperawatanPosisi perawat menentukan posisi dasar dalam kemampuan pemimpin.Kepemimpinan dibawa dari lahir akan efektif.Karakteristik Individu► Aplikasi dalam keperawatanKeterbatasan fisik mempengaruhi keterampilan pemimpin.- TRAIT☺ Dasarnya teori Greatman.Identifikasi esensial kepribadian.- Pengetahuan- Intelegensi- Keterampilan- Energi dan antusias- Inisiatif- Self Confidence☺ Dapat diajarkan pada orang lain.Aplikasi dalam keperawatanKepemimpinan perawatan dipengaruhi oleh kepribadian.Diajarkan disekolah/pendidikan keperawatan.GAYA KEPEMIMPINAN1.AutokratisKebebasan sangat sedikit.Kontrol tinggi.Keputusan oleh pemimpin.Aktivitas pimpinan tinggi.Tanggung jawab pertama oleh pimpinan.Out putKuantitas, kualitas baik. EfficiencySangat efisien. 2.DemokratisKebebasan sedang.Kontrol sedang.Keputusan pimpinan dengan kelompok.Aktivitas pimpinan tinggi.Tanggung jawab tinggi.Out put, kreatif, High Quality.Efficiency, kurang efisien dibanding autoriter.3.Laissez FaireSangat bebas.Tidak ada kontrol.Pengambilan keputusan, bisa dari kelompok, juga bisa tidak dilibatkan.Aktifitas pimpinan minimal.Tanggung jawab bebas.Out put ► Bervariasi, kualitas menurun.

Page 5: Manajemen dalam keperawatan posted by

Effisiensi► Tidak efisien.Aplikasi dalam keperawatanPimpinan belajar kapan, bagaimana, kepada siapa menggunakan gayakepemimpinan tersebut.PERILAKU KEPEMIMPINANKATEGORI- Kerjasama- Organisasi- Komunikasi- Evaluasi- Produktif- Initation- Reproduktif- Domination.APLIKASI DALAM KEPERAWATANPimpinan mengerti apa yang harus dilakukan.Pimpinan keperawatan mengerti konsep dan hubungan dengan orang lain dan tujuan.PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATANDalam manajemen banyak aktifitas penting : Mengelola Asuhan keperawatan secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di RS dengan jumlah tenaga keperawatan dan fasilitas yang ada.Kepala Bidang Keperawatan Menetapkan Kerangka Kerja- Mengelompokkan dan membagi kegiatan.- Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga di RS.- Menciptakan hubungan antara kepala – staf.: Memudahkan tugas dan memudahkan pengawasanPrinsip untuk memberikan pelayanan optimalPembagian kerja.Pendelegasian tugas.Koordinasi.Manajemen waktu.PEMBAGIAN KERJA- Pendidikan dan pengalaman kerja karyawan.- Peran dan fungsi perawat di RS.- Ruang lingkup tugas kabid keperawatan dan kedudukan dalam organisasi.- Batas wewenang dan tanggung jawab.- Hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan kepada tenaga non keperawatan.* Job dikripsi.* Pengembangan prosedur.* Deskripsi hasil kerja.# Jumlah tugas.# Perincian aktivitas/ruangan.# Perincian tugas yang jelas.# Variasi tugas.# Penggolongan tugas berdasarkan kesulitan/waktu.PENDELEGASIAN TUGAS

Page 6: Manajemen dalam keperawatan posted by

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf dalam batas-batas tertentu.Pendelegasian tergantung :- Sifat kegiatan.- Kemampuan staf.- Hasil yang diharapkan* Tetapkan tugas.* Pilih orangnya.* Uraikan hasil spesifik.* Jelaskan batas wewenang dan tanggung jawab staf.* Kesimpulan staf tentang tanggung jawabnya.* Waktu untuk mengontrol.* Berikan dukungan.* Evaluasi hasil.KOORDINASIKeselarasan tindakan, usaha dan sikap dan penyesuaian antara tenaga diruangan keperawatan.MANFAAT KOORDINASI :- Menghindari perasaan lebih penting dari yang lain.- Menumbuhkan rasa saling membantu.- Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf.MANAJEMEN WAKTUPengelolaan waktu dalam memberikan pelayanan keperawatan yang optimal:- Analisa waktu yang digunakan.- Memeriksa kembali porsi aktivitas.- Menentukan prioritas pekerjaan.- Mendelegasikan.HAMBATAN PADA MANAJEMEN WAKTU- Terperangkap dalam pekerjaan.- Menunda karena takut salah.- Tamu yang tidak terencana.- Telepon.- Rapat yang tidak produktif.- Tidak dapat mengatakan tidak.KETENAGAANPengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan untuk tercapainya tujuan individu, organisasi dimana di berkarya.REKRUT TENAGA DAN SELEKSITugas yang sulit dan mencemaskan.Yang perlu diperhatikan :- Profil karyawan keperawatan saat itu.- Program recruiting.- Metode recruiting.- Program pengembangan tenaga baru.- Prosedur penerimaan.-* Data biografi.* Surat rekomendasi.

Page 7: Manajemen dalam keperawatan posted by

* Wawancara.* Psychotest.ORIENTASI DAN PENGEMBANGANa.Orientasi Institusi- Misi, visi Rumah Sakit.- Struktur dan kepemimpinan.- Kebijakan Rumah Sakit.- Evaluasi kerja.- Pengembangan staf.- Hubungan antara karyawan.b.Orientasi Pekerjaan- Job deskripsi.- Prosedur pekerjaan.- Kebijakan.- Orientasi tempat/fasilitas yang ada.c.PengembanganPengembangan tenaga baru berlaku setelah masa orientasi.d.Penghargaan1.Promosi.- Kenaikan pangkat.- Penempatan.2.MutasiPemindahan dari pekerjaan/jabatan yang baru ke pekerjaan/jabatan lain.TUJUAN- Mengurangi kejenuhan.- Pengembangan.HAMBATAN DALAM KETENAGAAN1.Kemangkiran.- Tempat tinggal jauh.- Kelompok karyawan yang banyak.- Sakit.2.Turn-over.Rata-rata turn-over pertahun dibagi jumlah tenaga perunit di kali 100.Mengurangi Turn Over- Penerimaan karyawan.- Peningkatan tugas.- Perubahan job deskripsi.- Pengembangan.3.KejenuhanKeadaan dimana individu merasa dirinya kurang kemampuannya, kerja keras tapi kurang produktif.- Peran dan fungsi yang kurang jelas.- Merasa terisolasi.- Beban kerja berlebihan.- Terlalu lama pada suatu bagian.PENGEMBANGAN

Page 8: Manajemen dalam keperawatan posted by

Tujuan membantu individu dalam meningkatkan diri dalam :- Pengetahuan.- Ketrampilan.- Pelayanan dibidangnya.JENIS PENGEMBANGAN- Introduksi training untuk staf baru.- Orientasi.- In house education on the job.- Pendidikan berkelanjutan.PENJADUALANPenentuan pola dines dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal atau unit tertentu.Pertimbangan pimpinan dalam penjadualan :- Berapa lama jadual disiapkan ?- Hari apa kalender penjadualan mulai ?- Hari libur mingguan dapat dipecah/beruntun.- Waktu kerja maksimum dan minimum ?- Berapa lama waktu untuk mengajukan libur mingguan/cuti.- Berapa lama sebelumnya jadual dapat dilihat oleh staf.- Berapa lama penggantian/rotasi shift ?- Apakah ada tenaga ekstra (part time) ?- Bagaimana penjadualan yang disusun secara sentralisasi oleh Karu, supervisor, kepala instalasi rawat nginap ?- Bagaimana menciptakan komunikasi terbuka antara staf ?PRINSIP PENJADUALAN1.Keseimbangan kebutuhan tenaga dan pekerjaan serta rekreasi.2.Siklus penjadualan serta jam kerja adil antar staf.3.Semua karyawan ditugaskan sesuai siklus.4.Bila jadual sudah dibuat penyimpangan dilakukan dengan surat permohonan.5.Jumlah tenaga serta komposisi cukup untuk tiap unit dan shift.6.Jadual harus dapat meningkatkan perawatan yang berkesinambungan dan pengembangan kerja tim.PENYEBAB OVER STAF- Frekuensi dan variasi tidak dapat diramalkan.- Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi dengan menghitung tenaga berdasarkan sensus maksimal.- Keluhan pasien tentang pelayanan.- Delegasi untuk diagnostik.PENANGGULANGAN TENAGAMengontrol variasi ketenagaan dengan jalan kombinasi jam dinas tenaga lepas dan pemerataan.Pertukaran dinas rotasi – Merupakan hal yang umum.Menyebabkan-Manusia perlu- Adaptasi perubahan lingkungan.- Adaptasi terhadap ritme tubuh.Manfaat pertukaran dinas yang sesuai pola kehidupan perawat.

Page 9: Manajemen dalam keperawatan posted by

- Perawat dapat menyusun pola hidupnya dalam keluarga.- Memudahkan kepala ruangan mengevaluasi.MACAM-MACAM CARA DINAS :- 7 jam/shift : 6 hari kerja : 40 jam/minggu.- 8 jam/shift : 5 hari kerja : 40 jam/minggu.- 10 jam/shift : 4 jam kerja : 4 jam/minggu.PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN.1.Peraturan Menkes RI No. 262/Menkes/Per/VII/1979, tentang perbandingan tempat tidur dengan jumlah perawat :RS tipe A – B, perbandingan minimal.3 – 4 perawat : 2 tempat tidur.2.Hasil workshop perawatan di ciloto, 1971.Jumlah perawat : Pasien = 5 : 9/shift, dengan 3 shift/24 jam dengan perhitungan sbb :- Hari kerja efektif/tahun : 225 – 260 hari.- Libur mingguan : 52 hari.- Cuti tahunan : 12 hari.- Hari besar : 10 hari.- Sakit/Izin : 12 hari.- Cuti hamil rata-rata : 29 hari.3.Menurut Depkes Filipina tahun 1984.-Jam rata-rata pasien dalam 24 jam.* Interna 3,4 jam.* Bedah 3,5 jam.* Bedah dan interna 3,4 jam.* Post partum 3,0 jam.* Bayi 2,5 jam.* Anak-anak 4,0 jam.Menurut Althaus et al 1982 dan Kirk 1981 :- Level I (Minimal) : 3,2 jam.- Level II (Intermediate) : 4,4 jam.- Level III (Maksimal) : 5,6 jam.- Level IV (intensif care) : 7,2 jam.Catatan :BOR = * PT* TTKLASIFIKASI PASIEN1.Self Care.Membutuhkan waktu 1 – 2 jam dengan waktu efektif 1,5 jam/24 jam.2.Minimal Care.Membutuhkan waktu 3 – 4 jam dengan waktu efektif 3,5 jam/24 jam.3.Intermediate.Membutuhkan waktu 5 – 6 jam dengan rata-rata waktu efektif 5,5 jam/24 jam.4.Modified Intensif Care.Membutuhkan waktu 7 – 8 jam dengan waktu rata-rata 7,5 jam/24 jam.5.Intensif Care.Membutuhkan waktu 10 – 14 jam dengan rata-rata efektif 12 jam/24 jam.

Page 10: Manajemen dalam keperawatan posted by

CARA MENGHITUNG JUMLAH PERAWAT/TAHUN :1.Disesuaikan dengan kebijakan RS yaitu dengan :Menentukan jumlah perawatan efektif pasien dalam 24 jam.Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun.Penggunaan tempat tidur rata-rata.Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.1.Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/tahun :Jumlah rata-rata pasien/hari x rata-rata jam perawatan dalam 24 jam x jumlah hari dalam 1 tahun.2.Jam kerja perawat dalam 1 tahun :Hari kerja efektif x jam kerja sehari.3.Tenaga yang dibutuhkan :Jumlah jam perawatan dalam I tahunJumlah jam perawat dalam 1 tahunPERHITUNGAN TENAGA YANG CUTI HAMIL1.Cara menghitung jumlah perawat yang bertugas dalam 24 jam.Cari jumlah seluruh petugas perawatan yang dibutuhkan/24 jam.Rata-rata jumlah pasien x rata-rata jam perawatan pasien dalam 24 jamJumlah jam kerja/hari2.Cara menghitung jumlah perawat yang bebas tugas :Total jumlah hari yang tidak dibutuhkan x karyawan yang bekerjaTotal jumlah hari kerja/tahun/orangCARA LAIN PERHITUNGAN TENAGA1.Cara Ratio.- SK Menkes No. 262 tahun 1979.TIPE RS TM/TT TPP/TT TNPP/TT T NON P/TTA & B 1/( 4-7 ) ( 3-4 )/2 1/3 1/1C 1/9 1/1 1/5 ¾D 1/15 ½ 1/8 2/3E DisesuaikanKETERANGAN :TM : Tenaga medis.TPP : Tenaga paramedis perawatan/tenaga perawat.TNPP : Tenaga non paramedis perawatan.T non P : Tenaga non perawatan.TT : Tempat tidur.Contoh :Sebuah RS tipe C dengan jumlah TT 100 buah, kebutuhan tenaga sebagai berikut :10-11 tenaga medis.100 tenaga paramedis.20 tenaga pembantu perawat.75 tenaga adm. Umum, keuangan dan urusan non medis lainnya.2.Cara Need.Menghitung kebutuhan berdasarkan beban kerja yang kita perhitungkan sendiri, sehingga memenuhi standar profesi.Diskripsi tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien.Standar waktu yang diperlukan agar berjalan baik (Hudgin’s 82).

Page 11: Manajemen dalam keperawatan posted by

3.Cara Demand.Menurut kegiatan yang nyata dilakukan oleh perawat.Menurut Tatuko (1992) :- Kasus gawat darurat : 86,31 menit.- Kasus mendesak : 71,28 menit.- Kasus tidak mendesak : 33,69 menit.Kebutuhan pasien menurut Depkes Filipina, 1984 4.Formula Lokakarya keperawatan.A x 52 x 7 x TT x BOR + 25 %.41 mg x 40 jam.Keterangan :A : Rata-rata jam perawatan/hari.TT : Tempat tidur.S2 : Jumlah minggu dalam 1 tahun.25 % : Penyesuaian terhadap produktivitas.BOR : Kapasitas pemakaian tempat tidur.5.Formula Gillies (1994).A x B x 365(365 – hari libur x jam kerja/hari).Keterangan : A : Rata-rata jam perawatan/hari.B : Sensus harian rata-rata.Rumus sensus harian : TT x BOR6.Formula NINA (1990).- Tahap 1Hitung A : Jumlah jam perawatan dalam 24 jam perpasien.- Tahap 2Hitung B : A x TT.- Tahap 3Hitung C : Jumlah jam perawatan seluruh pasien selama 1 tahun.C = B x 365- Tahap 4Hitung D : Jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang perawatan yang dibutuhkanselama 1 tahun.D = C x BOR/80- Tahap 5Diperoleh E : Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.E = D/1878Hari efektif – 52 dan jam kerja.Efektif perhari (8-2 jam).

ERENCANAAN KEPERAWATAN

FRAMEWORK PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATANoleh Safrudin

Page 12: Manajemen dalam keperawatan posted by

A. Kebijakan Dan PerencanaanKeterlibatan perawat dalam perumusan kebijakan dan perencanaan program• Semua kebijakan kesehatan dan program mempengaruhi perawat • Perawat secara langsung dipengaruhi oleh perubahan pada kebijakan kesehatan • Keterlibatan perawat membantu percepatan perkembangan profesi keperawatan, termasuk kapasitas dalam bekerjasama secara konstruktif dalam sistem kesehatan

Rencana strategik keperawatan (dokumen kebijakan) sebagai bagian integral dari sistem pengembangan pelayanan kesehatan.• Memberikan arah yang jelas untuk perkembangan SDM Keperawatan dengan pendekatan terstruktur dan POA yang spesifik serta kerjasama lintas sektor, lintas profesi dsb • Mekanisme utama untuk pengembangan keperawatan pada suatu negara melalui pembentukan focal point (Direktorat Keperawatan), Badan Regulatori/Konsil • Keterpaduan upaya pengembangan SDM (keterpaduan perencanaan SDM dengan pelayanan, perencanaan untuk SDM terintegrasi misal tim multidisiplin, keterpaduan proses perencanaan lintas disiplin, wilayah dan sektor)

Rencana dan kebijakan terkait dengan sumber dan finansial• Meningkatkan efisiensi sumber dan cost containtment • SDM merupakan investment• Pengembalian investment memerlukan penanaman/ penggunaan finansial awal yang memadai

B. Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan• Koordinasi antara pendidikan dan pelayanan • Rekruitmen calon mahasiswa keperawatan Rekruitmen calon mahasiswa keperawatan tidak hanya kuantitasnya saja, tetapi kualitas calon mahasiswa keperawatan juga sangat penting. Perekruitan sering pada orang-orang yang mempunyai bakat pada keperawatan/kebidanan yang menjadi meningkatnya kepentingan dan tidak hanya pada satu fokus saja. Strategi harus dikembangkan pada calon mahasiswa yang tidak mampu dari golongan sosial ekonomi rendah, yang mempunyai kualitas yang potensial sebagai perawat dan bidan (WHO, 2003). • Pendidikan berdasarkan kompetensi Burns menyatakan bahwa pendidikan berbasis kompetensi menguraikan perilaku nyata yang dituntut melalui peserta didik. Perilaku nyata ini sering disebut Obyektif Perilaku Terminal (OPT). Burns juga menyatakan bahwa objektif perilaku terminal adalah pernyataan secara jelas dan tertulis yang ekspresikan dari pandangan peserta didik yang menggambarkan perilaku nyata (dan kondisi dimana perilaku akan dijalankan) peserta didik yaitu untuk menunjukkan pada kahir periode instruksi. Obyektif perilaku terminal adalah pandangan ringkas, khusus yang diekspresikan dari pandangan peserta didik dan gambaran perilaku (Swansburg RC, 2001).Obyektif perilaku terminal memerlukan tes kriteria referensi yang mengukur pemenuhan obyektif program. meskipun obyektif bukan jawaban untuk semua gambaran pendidikan, waktu yang digunakan dalam pengembangan OPT adalah bermanfaat (Swansburg RC, 2001).Tiga elemen penting tentang obyektif kriteria yang berpusat pada peserta didik (Swansburg RC, 2001):1. Kondisi: suatu deskripsi tenang pengujian lingkunngan yang mencakup masalah, materi dan

Page 13: Manajemen dalam keperawatan posted by

bahan yang akan diberikan atau secara khusus ditiadakan dari pengukuran.2. Kinerja: Perilaku peserta didik yang dapat diamati (atau produk dari perilaku tersebut) yang dapat diteima untuk instruktor sebagai bukti bahwa pembelajaran telah terjadi.3. Standar: kriteria kualitatif dan kuantitatif terhadap kinerja peserta didik atau produk dimana kinerja akan diukur untuk menentukan keberhasilan pembelajaran.Terdapat hirarkis tentang obyektif seperti didefinisikan dalam tiga taksonomi obyektif pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pada domain kognitif, hirarkis mencakup perilaku obyektif yang sesuai dengan ingatan atau pengenalan tentang pengetahuan dan pengembangan kemampuan dan ketrampilan intelektual. Domain afektif mempunyai obyektif yang menekankan perasaan dan emosi, seperti nilai, minat, apresiasi dan sikap. Domain psikomotor mempunyai obyektif yang menekankan ketrampilan motorik seperti melakukan, mempraktikkan dan mendemonstrasikan (Swansburg RC, 2001). Karakteristik lain tentang obyektif adalah sebagai berikut (Swansburg RC, 2001):a) Karakteristik dapat langsung diukur, dinilai atau diverifikasi.b) Karakteristik adalah analitis dan tidak terbatas pada perilaku kognitif tingkat rendah.c) Karakteristik dengan jelas dan secara singkat dinyatakan. Karakteristik menyatakan kondisi dimana peserta didik akan melakukan tugasnya.d) Karakteristik adalah realistis dalam istilah manusia dan sumber daya fisik serta kemampuan.e) Karakteristik mengarahkan penggunaan sumber daya melalui aktifitas instruksional.f) Karakteristik dapat diterima atau praktis.g) Karakteristik adalah komprehensif.h) Karakteristik menunjukkan hasil yang diharapkan dari upaya pendidikan dan aktivitas akhir dari kinerja pendidikan.i) Karakteristik menyatakan tingkat kinerja yang dapat diterima.j) Karakteristik menunjukkan jaringan kerja peristiwa dan hasil yang diinginkan.k) Kaakteristik fleksibel dan memungkinkan penyesuaian oleh peserta didik.l) Karakteristik diketahui peserta didik yang akan menggunakannya.m) Karakteristik berhubungan dengan kehidupan nyata.n) Karakteristik ada untuk semua program pendidikan.

• Pembelajaran multidisiplin • Budaya belajar sepanjang hayat • Sistem pendidikan berkelanjutan Pendidikan berkelanjutan adalah gagasan dimana pendidikan berlanjut setelah pendidikan profesional pra pelayanan. Pengetahuan dan teknologi tahap lanjut pada skala kontinu dan menuntut orang tersebut dalam melanjutkan profesi untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan teknologi tahap lanjut. Dalam keperawatan teknologi ini dihubungkan dengan perawatan pasien. Perawat profesional harus melanjutkan pendidikan dengan sasaran menjadi mampu memberikan asuhan keperawatan efektif yang paling baru (Swansburg RC, 2001).Pendidikan berkelanjutan didefinisikan oleh ANA adalah aktivitas pendidikan yang direncanakan bertujuan untuk membangun dasar pendidikan dan pengalaman dari perawat profesional untuk meningkatkan praktik, pendidikan, adminsitrasi, penelitian atau pengambangan teori sampai akhirnya perbaikan kesehatan masyarakat (Swansburg RC, 2001). C. Penempatan Dan Utilisasi• Keterampilan dan kompetensi komplementer

Page 14: Manajemen dalam keperawatan posted by

• Infrastruktur keperawatan yang relevan • Manajemen dan kepemimpinan yang efektif • Kondisi kerja yang memadai dan pekerjaan yang terorganisasi secara efisien • Sistem supervisi teknis • Kesempatan pengembangan karir Pengembangan staf sedang bergerak naik dari orientasi tipikal dan pendidikan dalam pelayanan, yang menekankan pendidikan berkelanjutan pada tingkat yang lebih tinggi dan menguasai perkembangan karir. Bila pengembangan staf untuk mendapatkan kinerja terbaik dari setiap orang, eksekutif kepala dan kepala departemen harus mengakui bahwa setiap karyawan mempunyai sasaran karir dan impian-impian. Suatu tekanan organisasi harus disusun yang menekankan stabilitas, sensitivitas dan perhatian pada pertumbuhan dan perkembangan setiap karyawan (Swansburg RC, 2001).Pengembangan staf diselesaikan dengan cara yang lebih terfragmentasi oleh kebanyakan manajer pendidikan dan administratif. Departemen tertentu sering mengontrol kebijakan dan pembayaran biaya perkuliahan, jenjang karir sering dikelola oelh administrasi keperawatan dengan beberapa bantuan dari pendidikan (Swansburg RC, 2001).Sistem keseluruhan untuk pengembangan staf dapat direncanakan dan diprogramkan, dengan staf yang ada sebagai masukan, pengembangan karir dalam berbagai dimensi sebagai proses pemindahan, dan tingkat pencapaian yang diharapkan sebagai keluaran. Interaksi dengan lingkungan praktik akan terus berlanjut. Perubahan dan umpan balik evaluatif dapat memasukkan kembali sistem pada titik manapun (Swansburg RC, 2001).Sovie telah menggambarkan peran pengembangan staf dalam mengembangkan karir keperawatan profesional di rumah sakit. Ia mengembangkan model untuk perawat profesional yang dapat dengan mudah diadaptasi untuk penggunaan dalam sistem yang direncanakan atau sistem yang ada. Tiga fase dalam pengembangan perawat adalah sbb (Swansburg RC, 2001):1) Identifikasi profesional, dimana individu terorientasi pada karir.2) Maturasi profesional, dimana potensial terhadap perkembangan dan perluasan kompetensi dikenali.3) Penguasaan profesional, dimana potensial terhadap aktualisasi diri dicapai.

• Sistem insentif Sistem insentif ekonomi tertentu dapat diterapkan pada hampir semua pekerjaan apapun. Gagasan pokoknya adalah meragamkan bayaran pegawai sesuai dengan kriteria prestasi individu, kelompok atau organisasi (David K & Newstrom JW, 1985). Insentif yang berhasil dapat menimbulkan imbalan psikologis dan juga imbalan ekonomi. Ada perasaan puas yang timbul dari penyelesaian pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Citra diri mungkin meningkat karena perasaan kompeten. Kelemahan insentif upah adalah sebagai berikut (David K & Newstrom JW, 1985):a) Insentif upah biasanya mensyaratkan penetapan standar prestasi.b) Insentif upah dapat memperumit pekerjaan para penyelia.c) Masalah yang sulit dengan insentif upah adalah goyahnya harkat.d) Insentif upah dapat menimbulkan ketidakharmonisan antara karyawan insentif dengan karyawan jam-jaman.• Kepuasan kerja Faktor yang mempengaruhi penampilan dan kepuasan kerja adalah (Nursalam, 2002) :1) Motivasi

Page 15: Manajemen dalam keperawatan posted by

Menurut Rowlan & Rowland dalam Nursalam (2002) fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi:- Keinginan untuk peningkatan.- Percaya bahwa gaji yang didapatkan sudah mencukupi.- Memiliki kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai yang diperlukan.- Umpan balik- Kesempatan untuk mencoba.- Instrumen penampilan untuk promosi, kerjasama dan peningkatan penghasilan.2) LingkunganFaktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam motivasi. Faktor lingkungan tersebut dapat meliputi:a) Komunikasi- Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan.- Pengetahuan tentang kegiatan organisasi- Rasa pecaya diri berhubungan dengan manajemen organisasib) Potensial pertumbuhan- Kesempatan untuk berkembang, karir dan promosi- Dukungan untuk tumbuh dan berkembang: pelatihan, beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, pelatihan manajemen bagi staf yang dipromosikan.c) Kebijaksanaan individu- Mengakomodasi kebutuhan individu: jadwal kerja, liburan dan cuti sakit serta pembiayaannya.- Keamanan pekerjaan- Loyalitas organisasi terhadap staf- Menghargai staf: agama, latar belakang- Adil dan konsisten terhadap eputusan organisasi.d) Upah/gaji- Gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup.e) Kondisi kerja yang kondusif3) Peran manajerAda dua belas kunci utama dalam kepuasan menurut Rowland & Rowland (Nursalam, 2002) :a) Inputb) Hubungan manajer dan stafc) Disiplin kerjad) Lingkungan tempat kerjae) Istirahat dan makan yang cukupf) Diskriminasig) Kepuasan kerjah) Penghargaan penampilani) Klarifikasi kebijaksanaan, prosedur dan keuntunganj) Mendapatkan kesempatank) Pengambilan keputusanl) Gaya manajer.

DAFTAR PUSTAKASwansburg, RC. 2001. Pengembangan staf keperawatan: suatu komponen pengembangan SDM. Alih bahasa Agung Waluyo, Yasmin Asih. Edisi 1. EGC: Jakarta.

Page 16: Manajemen dalam keperawatan posted by

Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Edisi 1. Salemba Medika: Jakarta.Davis K & Newstrom JW. 1985. Perilaku dalam organisasi. Jilid 1. Edisi 7. Alih bahasa Agus Dharma. Penerbit Erlangga: Jakarta. WHO. 2003. Nursing and midwifery workforce management: conceptual and framework. WHO Regional office for south east asia: India

BAB IITEORI DAN KONSEPA.Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan dan Perawat Sebagai Leader 1 .Mana jemen seca ra umumMana jemen ya i t u p rose s d imana se seo rang a t au s ebuah in s t i t u s i menjalankan suatu sistem yang sudah ada. Huber (2006) mengatakan bahwaManajemen dapat didefinisikan sebagai proses dari koordinasi dan integrasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasi atau  pengarahan dan pengendalikan untuk mencapai tujuan institutional yang spesifik dan objektif. Manajemen juga dapat dikatakan sebagai proses dimana aspek interpersonal dan teknikal digunakan untuk mencapai tujuan organisasi (Murrydan Dicroce, 1997). Definisi yang lain menjelaskan bahwa manajemen adalah  proses penyelesaian pekerjaan melalui orang lain (Gillies, 1994). Manajemen juga merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankansuatu kegiatan di organisasi. Oleh karena itu, manajemen itu dapat dikatakanmemiliki tujuan (tujuan organisasi) dan melibatkan sekelompok orang, yangmenjalankan upaya dan strategi agar mencapai tujuan. Orang yang mengelola proses kerja untuk mencapai tujuan organisasi disebut manager.2 .Mana jemen kepe rawa tan Manajemen sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama bag i sua tu s i s t em yang memer lukan pengorgan i sa s i an , t e rmasuk da l amkepe rawa tan . Mana j emen kepe rawa tan dapa t d ide f in i s ikan ya i t u p rose s koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan dengan menerapkan prosesmanajemen untuk mencapai perawatan, tujuan pelayanan dan obejektif (Huber,2006). Berdasarkan teori Gillies, manajemen keperawatan dapat diartikansebagai suatu proses bekerja melalui upaya anggota staf keperawatan untuk memberikan pelayanan keperawatan, pengobatan dan bantuan terhadap paraklien. Tugas manajer keperawatan adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin serta mengontrol keuangan, material, dan sumber daya manusia yangada untuk memberikan pelayanan keperawatan seefektif mungkin bagi setiapkelompok klien dan keluarga mereka.Praktek keperawatan profesional tingkat manajer dibagi berdasarkan tingkat tanggungjawab. Tingkat tanggung jawab itu antara lain “top”, “middle  1.Pemantau: mencari dan menerima informasi serta menyaring informasi yang diperlukan dari lingkungan2.Pemberi informasi: menafsirkan informasi/ teknologi baru dan membagiinformasi bagi anggota atau bawahan3.Pembicara (juru bicara): menyampaikan informasi tentang penemuan/  pembaharuan internal kepada unsur eksternalc .Peran mengambi l keputusan 1.Enterprenur: mencari kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan hal- hal baru2 .Penanganan gangguan: mengambi l t indakan un tuk memperba ik i dan menghadapi gangguan /masalah yang tidak diharapkan3.Pengalokasi sumber daya: menentukan sumber daya yang dibutuhkandan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan4.Penegosiasi: mewakili institusi dalam melakukan tawar- menawar atausebagai penengahAdapun beberapa

Page 17: Manajemen dalam keperawatan posted by

teori penting terkait manajemen keperawatan yangsaat ini lebih menonjol adalah teori kontingensi (contingency theory), teorisistem (  system theory ), teori kompleksitas (complexity theory), dan teori chaos(chaps theory). Dasar dari teori kontingensi adalah bahwa manajer harus terlibatdalam setiap situasi setiap kali membuat keputusan. Teori sistem berprinsip bahwa sedikit apapun perubahan yang terjadi pada suatu bagian dalam sistemmaka ia akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan dan akan menimbulkanreaksi yang mempengaruhi sistem. Oleh karena itu, berdasarkan teori ini seorangm a n a j e r d i t u n t u t u n t u k b i s a m e m b u a t r e n c a n a j a n g k a p e n d e k d e n g a n menimbang kepada banyaknya dan cepatnya perubahan. Sedangkan teorikompleksitas menekankan kepada prilaku yang dapat berubah setiap waktu,sehingga sebuah sistem bersifat dinamis dan dapat berubah setiap waktu. Antarateori kompleksitas dan teori caos seringkali berjalan beriringan karena dalam perubahan yang mungkin terjadi setiap waktu memungkinkan terjadinya caos/kekacauan dalam sebuah sistem.Selain empat teori diatas, adapun sembilan (9) teori penting menurutBounding (Swansburg, R.C., 1999) dalam manajemen keperawatan, yakni:a.teori static structure or level of frameworks;b.a moving level of predetermined necessary motions or clockworks;c.a control mechanism level- the thermostat;  d.the levelof teh open-system;e.the genetic- societal level;   f . t h e a n i m a l l e v e l ;   g . t h e h u m a n l e v e l ; h.the level of social organization; i . and t ranscedenta l sys tems .Berikut ini adalah Fungsi Manajemen menurut beberapa ahli :a .Menuru t George R.Ter ry:oPerencanaan(Planning);oPengorganisasian(Organizing);oPenggerakan(Actuating)oPengawasan(Controlling). b.Menurut Henry Fayol (Huber, 2006)oPerencanaan(Planning);o

Page 18: Manajemen dalam keperawatan posted by

Mengorganisir (Organizing);oMemerintah(Commanding);oMengkoordinir (Coordinating);oMengawasi(Controlling).3 . P r o s e s M a n a j e m e n Manajemen merupakan suatu proses yang memiliki tujuan, sekelompok orang, dan strategi dalam menjalankan tujuan tersebut. Manajemen juga dapatd i p a n d a n g s e b a g a i s u a t u s e n i d a n scienceyang berhubungan dengan  perancanaan dan pengarahan usaha manusia dan sumber daya untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan berbagai macam cara.Hersey, dkk (2001) mendefinisikan manajemen sebagai proses bekerja denganatau melalui individu dan kelompok dan juga sumber daya lain seperti peralatan,modal dan teknologi untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Koontz (1961)dalam Huber (2006) menyimpulkan bahwa manajemen adalah suatu seni yangmeliputi:a.Mengatur orang-orang dalam suatu kelompok yang terorganisasi b .Mencip takan l ingkungan yang te rorganisas i ya i tu l ingkungan yang mendukung orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan bersamac.Menghilangkan penghalang yang menghalangi untuk bertindak dalamsuatu organisasi  d . M e n g o p t i m a l i s a s i k a n p e k e r j a a a n y a n g e f i s i e n d a n e f e k t i f d a l a m mencapai tujuan.Manajemen keperawatan adalah proses koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan melalui pelaksanaan proses manajemen untuk memenuhiasuhan keperawatan dan tu juan pember ian asuhan keperawatan . Prosesmanajemen yang b i sa d igunakan da lam mencapa i tu juan te r sebut dapa tditempuh melalui 4 tahap yaitu:a. Planning (perencanaan) b.Organizing (pengorganisasian)c. Directing (pengarahan)d.Controling (pengawasan) a.Planning (perencanaan)Perencanaan adalah fungsi manajerial yang meliputi penyeleksian   p r i o r i t a s , h a s i l d a n m e t o d e u n t u k m e n c a p a i h a s i l ( M c N a m a r a , 1 9 9 9 ) . Perencanaan adalah suatu tindakan yang meliputi indentifikasi tujuan, metode-m e t o d e , s u m b e r

Page 19: Manajemen dalam keperawatan posted by

d a y a , p e m b a g i a n t a n g g u n g j a w a b d a n j a d w a l u n t u k   melaksanakan semuanya.Menurut Levenstein, 1985 terdapat dua tipe dari perencanaan yaitu:a .S t ra teg ic P lanning  Tipe perencanaan ini memiliki jangkauan yang lebih luas yang meliputi pendekatan penentuan senua tujuan dan arahan suatu organisasi. Perencanaan inise r ing ber fokus pada pencapa ian mis i , v i s i dan tu juan u tama. Untuk i tu diperlukan scenario planning untuk dapat menganalisa bermacam-macam halyang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan dari perencanaan yang telahdibuat.b .Tac t ica l P lanning  Jangkauan perencanaan ini lebih pendek dan meliputi penentuan hal-halyang khusus dan details dalam mengimplementasikan tujuan, sebagai contohadalah perencanaan  project,   staffing dan perencanaan pemasaran . T idak   selamanya perencanaan itu lancar-lancar saja, tetapi sering terjadi suatu masalahdalam penyusunan suatu perencanaan yaitu :1.Error dalam fakta (misinformasi),2 .Er ror da lam asumsi : perencanaan d idasarkan pada asumsi yang t idak   tepat,terpisah-pisah sulit menghubungkan keadaan yang benar sesuai perkembanganklien. Catatan tradisional umumnya mempunyai enam bagian, yaitu : catatankhusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatankeperawatan, dan laporan khusus lainnya.2.Catatan Berorientasi pada MasalahPencatatan yang berorientasi pada masalah berfokus pada masalah yang sedangdialami pasen. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Lawrence Weeddari USA, dimana dikembangkan satu sistem pencatatan dan pelaporan dengan penekanan pada klien tentang segala permasalahannya. Secara menyeluruhsistem ini dikenal dengan nama “ Problem Oriented Method ”.Problem Oriented Method (POR) merupakan suatu alat yang efektif untuk m e m b a n t u t i m k e s e h a t a n m e n g i d e n t i f i k a s i m a s a l a h - m a s a l a h p a s e n , merencanakan terapi, diagnosa, penyuluhan, serta mengevaluasi dan mengkaji perkembangan pasen . POR ada lah sua tu konsep , maka d i sa rankan un tuk  membuat suatu format yang baku. Tiap pelayanan dapat menerapkan konsep inidan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.Komponen dasar POR terdiri dari empat bagian, yaitu :a. Data Dasar ; iden t i t as , ke luhan u tama, r iwaya t penyaki t sekarang dan sebelumnya. Riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, laboratorium,dan lain-lain, data dasar diperlukan tergantung dari unit atau jenis asuhanyang akan diberikan, misalnya: data dasar unit kebidanan akan berbedadengan unit bedah. b. Daftar Masalah; masalah klien didapat dari hasil kajian. Pencatatan dasar masalah dapat berupa gejala-gejala, kumpulan gejala, atau hasil laboratoriumyang abnormal, masalah psikologis, atau masalah sosial. Masalah yang adamungkin banyak sehingga perlu diatur menurut prioritas masalah denganmemberi nomor, tanggal pencatatan, serta menyebutkan masalahnya. Daftar memberikan keuntungan bagi perawat sebagai perencana keperawatan.c. Rencana

Page 20: Manajemen dalam keperawatan posted by

. Rencana disesuaikan dengan tiap masalah yang ada. Dengandemikian perawat dapat merencanakan sesuai kebutuhan pasen.d.Catatan Perkembangan Pasen. Adalah semua catatan yang berhubungandengan keadaan pasen selama dalam perawatan. Pada umumnya catatan initerdiri dari beberapa macam bentuk, antara lain :Catatan Berkesinambungan ( Flow Sheet )Digunakan untuk mencatathasil observasi perawatan secara umum, khususnya pada keadaan pasen  yang sering berubah-ubah dengan cepat.Catatan secara Naratif (Notes)Catatan akan Pulang/Sembuh(Discharge Notes)Dokter maupun perawat membuat kesimpulan tentang keadaan pasenselama dirawat, baik mengenai permasalahan dan tindak lanjut yangdibutuhkanDaftar PustakaDouglas, Laura Mae. (1992)The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,. Mosby- year book, Inc.Huber, Diane L. (2006). Leadership and Nursing Care Management . 3th. Ed. Hal;Pennsylvania: Elsevier.Jones, T.L and Bourgeois, S. (2011).The Clinical Placement: An Essential Guide for  Nursing Students. 2nd ed.Chatswood: Churchill Livinstone El Sevier.Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998).Management Decision Making for Nurses(3rded)Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher Swansburg, Russel C. (1999). Introductory Management and Leadership for Nurses.Massachussets: Jones and Bartlett PublishersConwy and Debighshire NHS Trust. “Nursing Handover for Adult PatientsGuidelines.”http://www.wales.nhs.uk/sitesplus/documents/861/Additional %20Info%20048.pdf   (Diakses tanggal 26 Sept.2011)Rofii, M. “Ronde Keperawatan.”http://staff.undip.ac.id/psikfk/muhammadrofii/2011/08/09/ronde-keperawatan/ (Diakses tanggal 27 Sept.2011)

Page 21: Manajemen dalam keperawatan posted by