Manajemen Binpers Final Revisi 2013

download Manajemen Binpers Final Revisi 2013

of 158

Transcript of Manajemen Binpers Final Revisi 2013

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 1

    MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

    LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN PEMBINAANSUMBER DAYA MANUSIA

    1. Pengantar

    Pembinaan sumber daya manusia sebagai salah satu subsistem dari sistem pembinaan kekuatan Polri, merupakansalah satu bagian yang paling menentukan dalamkeseluruhan pembinaan Polri karena faktor manusia adalahunsur yang paling penting dalam setiap organisasi .

    Dalam kaitannya dengan tugas pokok dan peranan Polri,kehadiran prajurit karier di tengahtengah masyarakat tidakdapat digantikan dengan peralatan teknologi tercanggihapapun, karena wujud akhir dari pembinaan sumber dayamanusia berupa perpaduan keadaan anggota Polri secarakuantitatif dan kualitatif sangat menentukan keberhasilanPolri dalam melaksanakan tugas pokoknya secaraprofesional dan modern.

    2. Standar Kompetensi

    Memahami tentang manajemen pembinaan sumber dayamanusia Polri.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 2

    BAB I

    PENGETAHUAN DASAR PEMBINAANSUMBER DAYA MANUSIA POLRI

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang pengetahuan dasar pembinaan Sumber dayamanusia Polri.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian Pembinaan Sumber daya manusia.2. Menjelaskan Tujuan Pembinaan Sumber daya manusia.3. Menjelaskan Fungsi Perencanaan Pembinaan SDM.4. Menjelaskan Sasaran Pembinaan Sumber daya manusia.5. Menjelaskan Asas-asas Pembinaan Sumber daya manusia.6. Menjelaskan Pola Dasar Pembinaan SDM dalam siklus..

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 3

    1. Pengertian Pembinaan Sumber Daya Manusia

    Adalah suatu usaha dan kegiatan untuk meningkatkankemampuan anggota Polri secara kuantitas dan kualitas,yang dapat menentukan keberhasilan Polri dalammelaksanakan tugas pokok dan tugas lainnya melalui;penyediaan (rekruitmen), pendidikan, penggunaan,perawatan, dan pemisahan Polri (kirdin).

    2. Tujuan Pembinaan Sumber Daya Manusia

    Yaitu bertujuan menyiapkan anggota Polri yang sanggupdan mampu secara optimal mengemban setiap tugas yangdibebankan kepadanya, terutama sebagai alat negarapenegak hukum serta inti pembina Kamtibmas denganpendekatan Polmas dengan tetap mengedepankanpenghormatan dan perlindungan terhadap hak asasimanusia (HAM), antara lain:

    a. Terbentuknya SDM Polri dengan prinsip FIRST :Friendly = ramah, Informed = pemberi informasi,Responsive = responsif, Service oriented = berorientasipada pelayanan, Trustworthy = dapat dipercaya.

    b. Terpenuhinya kebutuhan / kelengkapan SDM Polrisecara proporsional sesuai beban kerja anggota.

    c. Terciptanya sistem pengelolaan SDM Polri yangmendukung pembentukan polisi sipil.

    d. Peningkatan dan pembaharuan pengetahuan sertaketerampilan SDM Polri.

    e. Internalisasi budaya baru dalam organisasi Polri.

    f. Peningkatan kesejahteraan anggota Polri.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 4

    3. Fungsi Perencanaan Pembinaan SDM Polri

    a. Mendorong organisasi dalam menentukan rencana dantujuan organisasi yang akan dicapai.

    b. Mendorong organisasi untuk mengkaji dalampemantapan: organisasi, struktur, pengawasan, danlain-lain.

    c. Mendorong organisasi untuk mengkaji penggunaanSDM, apakah dapat berjalan secara efektif dan efisien?

    d. Mendorong organisasi untuk mengkaji kebijakan danpelaksanaan yang terkait dengan penyediaan(rekruitmen), seleksi, pendidikan, latihan, penempatan,pengembangan karir, dan lain-lain.

    e. Memacu semua pimpinan untuk mampumengembangkan motivasi dan dedikasi SDMdibawahnya.

    4. Sasaran Pembinaan Sumber Daya Manusia

    a. Terwujudnya kemantapan mental kejuangan, disiplinanggota dan kepribadian yang utuh sebagai anggotaPolri.

    b. Terwujudnya ketertiban dan keseimbangan organisasi.c. Tercapainya profesionalisme anggota Polri.

    5. Asas-asas Pembinaan Sumber daya manusia

    Pembinaan sumber daya manusia Polri menganut asas-asas :

    a. AmbegParama Arta, yaitu mendahulukan yang perludidahulukan demi tercapainya daya guna dan hasilguna yang ditentukan untuk jangka waktu tertentu.

    b. Efisiensi, yaitu dalam melaksanakan segala kegiatantidak dilaksanakan dengan pemborosan, artinya tujuan

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 5

    bisa tercapai dengan memanfaatkan sumber daya yangada.

    c. Belaka, yaitu melaksanakan segala kebijaksanaansecara terbuka sehingga diketahui dan dipahami olehsemua pihak sesuai dengan data keadaan yang nyata.

    d. Waskita, yaitu melihat jauh kedepan, sehingga dapatmembuat perencanaan dan perkiraan yang tepat danmemadai.

    e. Terpadu, yaitu memandang dan memecahkan setiapmasalah secara terpadu.

    f. Mumpuni, yaitu mempunyai kemampuan menjawabberbagai masalah manusia yang timbul denganmemperhatikan organisasi maupun perorangan.

    g. Adil, yaitu menjamin setiap anggota Polri memperolehkesempatan yang sama untuk maju dalam kariernyaberdasarkan peraturan yang berlaku.

    6. Pola Dasar Pembinaan SDM Polri

    Pola pembinaan SDM Polri melalui siklus :

    DIASDM

    DIK

    WAT

    KHIRDIN

    GUN

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 6

    Penjabaran pembinaan sumber daya manusia melalui siklus/ daur sebagai berikut :

    a. Penyediaan anggota Polri adalah segala usaha,pekerjaan dan kegiatan secara terencana, terarah danberlanjut untuk memperoleh dan mempersiapkanprajurit karir guna mengisi kebutuhan tugas danorganisasi yang diperlukan pada suatu periode tertentu,sehingga dicapai tingkat kekuatan yang diperlukan.

    b. Pendidikan adalah segala usaha, pekerjaan dankegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untukmembentuk dan mengembangkan kualitas calonanggota Polri yang berjiwa Pancasila dan Tribrata sertamemiliki kemampuan profesional sebagai alat negarapenegak hukum serta inti pembina Kamtibmas, memilikiketrampilan dan kesamaptaan jasmani yang primasehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.

    c. Penggunaan anggota Polri adalah segala usaha,pekerjaan dan kegiatan secara terencana, terarah danberlanjut dalam pendayagunaan setiap anggotasecara optimal dalam penugasan jabatan (struktural,fungsional) dan penugasan lain serta memberikankemungkinan pengembangan karier seluas-luasnyadalam pelaksanaan tugas.

    d. Perawatan adalah segala usaha, pekerjaan dankegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untukmemberikan perawatan kedinasan guna menciptakankehidupan rohani dan jasmani yang sehat bagi setiapanggota Polri dan keluarganya, perawatan purna dinassebagai penghargaan dari negara dan jaminan bagikelangsungan kehidupan diri dan keluarganya sehinggadapat diperoleh daya guna dan hasil guna yang optimal.

    e. Pemisahan adalah segala usaha, pekerjaan dankegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untukmenjaga kualitas anggota agar tugas pokok polri selaludapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pemisahanpada dasarnya merupakan pengakhiran dinaskeprajuritan dan pemberian perawatan purna dinassesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 7

    BAB II

    PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA POLRI

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang penyediaan sumber daya manusia Polri.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian Penyediaan Sumber Daya Manusia.2. Menjelaskan Visi Sistem Penyediaan (rekruitmen) SDM3. Menjelaskan Prinsip Penyedian Sumber Daya Manusia4. Menjelaskan Macam Suku Anggota Polri.5. Menjelaskan Sumber Anggota Polri.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 8

    1. Pengertian Penyediaan Sumber Daya Manusia

    Pengertian penyediaan adalah segala kegiatan yangdilakukan untuk proses seseorang warga negara menjadianggota Polri sesuai dengan persyaratan yang ditentukandan meliputi pengumuman, pendaftaran, pemeriksaan,pendidikan pertama dan pengangkatan menjadi anggotapolri.

    2. Visi Sistem Penyediaan (Rekruitmen) SDM Polri

    Terwujudnya postur Polri yang profesional, bermoral, danmodern sebagai pelindung, pengayom, dan pelayanmasyarakat yang terpercaya dalam memelihara Kamtibmasmenegakkan hukum.a. Profesional = memiliki pengetahuan (knowledge) dan

    keahlian untuk melaksanakan tugas pokok Polri sesuaiharapan masyarakat.

    b. Bermoral = memiliki mental (attitude) yang dilandasinilai dan norma-norma yang tercermin dalam perilaku.

    c. Modern = memiliki keterampilan (skill) untukmengoperasionalkan teknologi modern gunamenunjang pelaksanaan tugas pokok.

    3. Prinsip Penyediaan SDM Polri

    a. Bersih yaitu, tidak adanya celah sama sekali bagipanitia, pejabat, calon, dan keluarga calon untuk KKN.

    b. Transparan yaitu, seluruh tahapan seleksi dilaksanakansecara terbuka dengan membuka diri terhadappengawasan internal dan eksternal.

    c. Akuntabel yaitu, seluruh pelaksanaan dan hasilrekruitmen serta seleksi dapat dipertanggung jawabkansecara vertikal maupun horizontal.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 9

    d. Humanis yaitu, memperlakukan calon siswa sebagaiwarga negara yang perlu dilayani dengan baik & penuhkasih sayang selama mengikuti seleksi.

    4. Macam suku anggota Polri :

    a. Anggota Polri/Prajurit Karir (PK) adalah anggota polrisukarela yang menjalani dinas di Kepolisian secarapurna waktu berdasarkan Ikatan Dinas untuk jangkawaktu sekurang-kurangnya 5 tahun yang dapatdiperpanjang dan sebagai kader dalam arti yangseluas-luasnya.

    b. Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) adalah anggotapolri sukarela yang menjalani dinas di kepolisian secarapurna waktu berdasarkan Ikatan Dinas untuk jangkawaktu sekurang-kurangnya 5 tahun dan selama-lamanya 10 tahun yang tidak dapat diperpanjang.

    5. Sumber Anggota Polri

    Sumber anggota Polri terdiri dari; sumber perwira (Pa),sumber bintara/ brigadir (Brig), sumber tamtama/bhayangkara (Ta).

    a. Sumber Perwira (Pa) :

    1) Lulusan Akademi Kepolisian Republik Indonesia(AKPOL).

    2) Pendidikan Perwira Sumber Sarjana (PPSS).3) Lulusan pendidikan Perwira sumber dari prajurit

    karier, dan alih golongan dari brigadir ke perwira.4) Brigadir yang memperoleh kenaikan pangkat luar

    biasa (KPLB).5) Mantan anggota Polri Golongan Perwira.

    b. Sumber Brigadir (Brig) :

    1) Lulusan pendidikan brigadir bersumber darimasyarakat umum dan anggota Polri serta SAGdari tamtama menjadi brigadir.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 10

    2) Taruna Akpol yang tidak berhasil menyelesaikanpendidikan karena alasan akademis.

    3) Tamtama yang memperoleh KPLB menjadi brigadir.4) Mantan anggota Polri golongan brigadir.

    c. Sumber Tamtama/bhayangkara (Ta) :

    Lulusan pendidikan Tamtama bersumber darimasyarakat umum.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 11

    BAB III

    PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA POLRI

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang pendidikan sumber daya manusia.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian Pendidikan Umum dan Polri.2. Menjelaskan Filosofi Pendidikan Polri.3. Menjelaskan Dasar Pendidikan Polri.4. Menjelaskan Fungsi Pendidikan Polri.5. Menjelaskan Tujuan Pendidikan Polri.6. Menjelaskan Jalur Pendidikan Polri.7. Menjelaskan Jenjeng Pendidikan.8. Menjelaskan Jenis Pendidikan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 12

    1. Pengertian Pendidikan Umum dan Polri

    Pengertian pendidikan sumber daya manusia dapat ditinjaudari dua sisi; pendidikan umum dan pendidikan Polri.

    a. Pendidikan umum adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

    b. Pendidikan Kepolisian adalah suatu prosespembelajaran, pelatihan dan pengasuhan untukmembentuk dan mengembangkan pengetahuan,keterampilan, dan sikap peserta didik Kepolisian NegaraRepublik Indonesia, menjadi pelindung, pengayom, danpelayan masyarakat serta sebagai penegak hukum yangmahir, terpuji dan patuh hukum.

    2. Filosofi Pendidikan Polri

    Filosofi pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesiaadalah; mahir, terpuji dan patuh hukum.

    a. Mahir adalah wujud tingkat keahlian tertentu pada setiapfungsi kepolisian dan mampu sebagai pelindung,pengayom dan pelayan masyarakat serta penegakhukum, sehingga menjadi sosok Kepolisian NegaraRepublik Indonesia yang memiliki kepribadian unggulyang efektif dan mampu melaksanakan tugasnya secarasempurna.

    b. Terpuji adalah wujud etika moral yang mencermikanketakwaan, kesusilaan yang tumbuh dari hati nurani danmenghayati nilai-nilai Pancasila, Tribrata, dan hukumyang berlaku. Karakter terpuji merupakan hasil yangterungkap dalam sikap dan perilaku positif sehinggadapat menjadi panutan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 13

    c. Patuh hukum adalah wujud kesanggupan untukberkorban dalam pelaksanaan tugasnya untuk mengabdipada masyarakat, bangsa dan negara dengan komitmenkemauan keras untuk mengerti, menghayati danmengamalkan semua peraturan perundang-undangandan adat istiadat masyarakat dan tunduk kepada-Nya.

    3. Dasar Pendidikan Polri

    Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia mengacupada sistem pendidikan nasional dan berdasarkanPancasila, UUD 45, serta filosofi pendidikan KepolisianNegara Republik Indonesia.

    4. Fungsi Pendidikan Polri

    Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia berfungsimemberikan, mengembangkan pengetahuan, keterampilandan sikap perilaku untuk membentuk jati diri KepolisianNegara Republik Indonesia yang beradab, bermartabat,patuh hukum dan menjunjung tinggi HAM.

    5. Tujuan Pendidikan Polri

    a. Membentuk dan mengembangkan hasil didik KepolisianNegara Republik Indonesia agar memiliki pengetahuan/tanggap sesuai dengan jenis serta jenjangpendidikannya sehingga mewujudkan profesionalismedalam bertugas.

    b. Membentuk dan mengembangkan hasil didik yangbermoral/tanggon dalam melaksanakan etika profesiKepolisian Negara Republik Indonesia, patuh hukumserta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

    c. Membentuk dan mengembangkan fisik peserta didikagar terampil dan cekatan dalam memberikanperlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadapmasyarakat.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 14

    6. Jalur Pendidikan Polri

    Jalur pendidikan dalam Dik Polri meliputi; jalur pendidikanformal, dan non formal.

    a. Jalur Pendidikan FormalAdalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjangyang terdiri atas pendidikan, pembentukan danpengembangan yang diselenggarakan melalui studi daninstruksi yang diorganisasikan (kurikulum, metode,tenaga pendidik) yang direncanakan secara berlanjut,pelaksanaannya oleh Lemdikpol dikendalikan secaraterpusat, antara lain;

    1) Pendidikan pembentukan, adalah pendidikan bagiwarga negara Indonesia untuk diangkat menjadianggota Kepolisian Negara Republik Indonesiamelalui jenjang Brigadir dan Inspektur.

    2) Pendidikan pengembangan umum (DikBangUm),adalah pendidikan lanjutan setelah pendidikanpembentukan untuk mengembangkan/meningkatkan pengetahuan dan keterampilanmanajerial serta kepemimpinan sesuai jenjangpendidikan (STIK, SESPIMMA, SESPIMMEN, danSESPIMTI)

    3) Pendidikan pengembangan spesialisasi(DikBangSpes) adalah pendidikan lanjutan untukmengembangkan / meningkatkan pengetahuan danketerampilan profesi fungsi kepolisian sesuaidengan tingkat kemampuan keahlian khususmeliputi pendidikan;

    a) Pendidikan Kejuruanb) Pendidikan Jabatanc) Pendidikan Keahlian (khusus PA Ops)d) Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi/

    Pendidikan yang bersifat pengembangan IPTEK/Sains.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 15

    b. Jalur Pendidikan non FormalAdalah pendidikan yang diselenggarakan diluarketentuan formal dilaksanakan secara terstruktur/ tidakterstruktur sesuai kebutuhan dalam bentuk;

    1) Pelatihan dan kursus yang diselenggarakandilingkungan Polri, dan

    2) Penugasan pendidikan diluar lingkungan Polri,seperti; penataran, penyuluhan, dan penyegaran.

    7. Jenjang Pendidikan

    Jenjang pendidikan Kepolisian Negara RepublikIndonesia terdiri dari :

    a. Pendidikan Pembentukan.b. Pendidikan Pengembangan

    1) Pengembangan Umum2) Pengembangan Spesialis

    8. Jenis Pendidikan

    Jenis pendidikan Kepolisian Negara RepublikIndonesia merupakan pendidikan kedinasan yang meliputi :a. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan

    terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan,meliputi : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian yang bersifatsains.

    b. Pendidikan vokasi yaitu pendidikan yang diarahkanterutama pada kesiapan penerangan keahlian tertentuyang meliputi : Pendidikan Brigadir (Sebrip/Sepa),Pendidikan Inspektur (Akpol/PPSS), Sekolah LanjutanBrigadir (Selabrip/Secapa), dan Sekolah LanjutanInspektur (selains/Selapa), serta Pendidikan lain yangberorientasi teknologi kepolisian.

    c. Pendidkan profesi yaitu pendidikan yang diarahkanuntuk mencapai kompetensi profesi tertentu yangmeliputi Sekolah Staf dan Pimpinan Kopolisian Negara

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 16

    Republik Indonesia ( Sespim ) serta pendidikan lainyang berorientasi keahlian.

    Adalah pendidikan yang diselenggarakan diluarketentuan formal dilaksanakan secara terstuktursesuai kebutuhan dalam bentuk :

    1) Pelatihan dan kursus yang diselenggarakandilingkungan Polri, dan

    2) Penugasan pendidikan diluar lingkungan Polri,Seperti :Penataran, penyuluhan dan penyegaran.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 17

    BAB IV

    PENGGUNAAN SUMBER DAYA MANUSIA

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang penggunaan sumber daya manusia.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian Penggunaan Sumber Daya Manusia.2. Menjelaskan Penugasan/Penempatan Lulusan Pendidikan

    Inspektur polisi.3. Menjelaskan Pembinaan Karier Perwira Polri.4. Menjelaskan Pola Dasar Pembinaan Karier Perwira.5. Menjelaskan Kepangkatan.6. Menjelaskan Macam-macam Kepangkatan.7. Menjelaskan Macam-macam Kenaikan Pangkat.8. Menjelaskan Kala Waktu Kenaikan Pangkat.9. Menjelaskan Golongan Kepangkatan.10. Menjelaskan Dasar-dasar Kenaikan Pangkat.11. Menjelaskan Tataran Kewenangan Kenaikan Pangkat.12. Menjelaskan Tata Cara Penilaian Kinerja dengan Sistem

    Manajemen Kinerja (SMK)13. Menjelaskan Pelaksanaan Penilaian.14. Menjelaskan Masa Dinas.15. Menjelaskan Masa Dinas Surut.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 18

    1. Pengertian Penggunaan Sumber Daya Manusia

    Penggunaan personel adalah usaha dan kegiatanpendayagunaan setiap sumber daya manusia Polri, agardiperoleh daya guna dan hasil guna yang optimal dalamsuatu jabatan struktural, fungsional dan penugasan diluarorganisasi Polri serta memberikan kemungkinanpengembangan karir seluas-luasnya dalam rangkamelaksanakan tugas pokok dan tugas-tugas lainnya.

    2. Penugasan/Penempatan Lulusan Pendidikan InspekturPolisi

    a. Lulusan Akpol

    1) Ranking kelulusan sebagai dasar utamapertimbangan penempatan daerah tugas dandisesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

    2) Penugasan sejak pangkat Ipda-AKBP sesuaidengan kejuruan yang dimiliki dan tidak dibenarkanberpindah ke kejuruan lain, kecuali apabilatenaganya dibutuhkan untuk penugasan padaLemdik Polri, maka perwira tersebut dapatdimutasikan ke Lemdik Polri sesuai kebutuhanOrganisasi.

    3) Penugasan pertama diarahkan pada kota / wilayahyang memiliki ancaman gangguan kamtibmas yangcukup tinggi bukan pada daerah yang sama sekalitidak memiliki gangguan kamtibmas. Dari tempatpenugasan tersebut diharapkan akan memberikanpengalaman yang cukup bagi para perwira untukdasar pengembangan selanjutnya.

    4) Jabatan pertama sebagai tempat memberikanpengalaman tugas operasional yang sekaligusdapat mengemban 5 (lima) fungsi utamaoperasional Kepolisian adalah jabatan Ka SPK(Sentra Pelayanan Kepolisian).

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 19

    5) Jangka waktu penugasan dalam jabatan sebagaiKa SPK sekurang-kurangnya 6 bulan dan selama-lamanya 1 tahun.

    6) Selama penugasan sebagai Ka SPK, Ka Satuanorganisasi wajib memberikan bimbingan kepadapara Perwira agar yang bersangkutan dapatmemahami benar tentang tugas-tugas PolisiUmum.

    b. Lulusan PPSS

    1) Daerah penugasan sesuai dengan daerah asalpendaftaran Perwira atau disesuaikan dengankebutuhan organisasi.

    2) Penugasan pertama adalah tugas-tugas Kepolisianumum sebaga Ka SPK dan sebagai dasar utamabidang penugasan selanjutnya adalah kesarjanaan/disiplin ilmu yang dimiliki.

    3) Selama berpangkat Pama, penugasan pada tugas-tugas Kepolisian umum diarahkan pada jabatanoperasional ditingkat Polsek / Polres sesuaikebutuhan organisasi.

    4) Kasat Organisasi wajib memberikan penilaian danpengamatan terhadap sifat dan bakatnya, bagimereka yang memiliki kemampuan manajerialdicatat dalam data pribadi / CB untuk diarahkanmenduduki jabatan dalam rangka kaderisasipimpinan di bidang keahliannya.

    c. Lulusan Setukpa

    1) Penempatan Perwira lulusan Setukpa padaprinsipnya dikembalikan kedaearah asal pengirimankecuali terdapat hal-hal yang bersifat khusus dandisesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

    2) Penugasan pertama diarahkan sebagai Ka SPKatau sesuai kejuruan pada fungsi teknis Kepolisian

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 20

    Operasional di tingkat Polsek/Polres yang dimilikisekaligus diarahkan sebagai pimpinan teknis padalapis depan.

    3) Khusus anggota Brimob, Pol Air, Udara, Satwa,Pa Sandi yang lulus pendidikan setukpapenugasannya diutamakan dikembalikan ke bidangtugas sesuai keahliannya.

    4) Jangka waktu penugasan pada jabatan sesuaikebutuhan organisasi.

    5) Kasat organisasi wajib memberikan penilaiandan pengamatan terhadap sifat dan bakatnya, gunadijadikan bahan pertimbangan dalam menentukanbidang tugasnya disamping pertimbangan ataspengalaman tugas dan keahliannya saat pangkatBintara.

    d. Pembinaan Karir Perwira.

    Karir adalah perkembangan dan kemajuan yangterbuka bagi Anggota dalam mendapatkan :

    1) Kedudukan / jabatan-jabatan tertentu.2) Kenaikan pangkat .3) Kesempatan masuk pendidikan .4) Pemindahan dan giliran penugasan.

    e. Pola Dasar Pembinaan Karir Perwira Polri.

    Pola Dasar Pembinaan Karier perwira dibagi 3 periode,masing-masing periode mempunyai ciri-ciri penonjolankegiatan sediri-sendiri.

    1) Periode Pengembangan Profesional kepolisian(Pama).

    2) Dalam periode ini seorang Perwira akanditempatkan untuk menguasai taktik, dan teknikprofesi kepolisisn,penguasaan fungsi utama

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 21

    kepolisian (sebagai polisi berseragam/tidakberseragam) dan sebagai periode untuk melatihkepemimpinan kepolisian dilapangan. Dalamperiode ini lebih banyak dikehendaki penerapankepemimpinan lapangan, sikap mental dankesadaran akan tanggung jawab terhadap tugasyang diemban. Periode ini merupakan periodepembentukan yang menjadi landasan dalamperkembangan lebih lanjut.

    3) Periode pengembangan Manajerial Kepolisian(Pamen).

    4) Dalam periode ini titik berat kemampuan danmanajerial tingkat menengah.

    5) Kemampuan konseptual taktis dan strategis.

    6) Kemampuan kepemimpinan kepolisian padaorganisasi yang bersifat taktis operasional.

    7) Periode Politis Strategis (Pati).Suatu periode yang menempatkan seorangperwira pada kedudukan profesi yang cukup tinggi.Periode ini ditandai dengan makin bertambahnyaprofesi penugasan yang bersipat strategis, yangmemerlukan kecakapan dalam bidang fungsi Stafumum/ pimpinan dan fungsi dimana yangbersangkutan ditugaskan dengan arah sebagaiberikut :

    a) Dalam periode ini anggota diutamakanmemiliki kemmpuan membangun danmengembangkan organisasi kepolisiansecara keseluruhan dan memiliki wawasantentang peran Polri dalam kehidupanberbangsa dan bernegara baik Nasionalmaupun Internasional.

    b) Penguasaan manajerial puncak.c) Penguasaan konseptual strategis.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 22

    d) Kepemimpinan kepolisian yang bersifatstrategis.

    f. Kepangkatan

    Pangkat adalah kedudukan anggota Polri dalamrangkaian susunan anggota Polri, yang digunakansebagai dasar pengkajian dan kehormatan sertakeabsahan wewenang dan tanggung jawab, dalamhirarki yang diberikan negara kepada anggota Polrisesuai dengan kemampuan dan klasifikasi yang dimiliki.

    g. Macam-macam kepangkatan

    Kepangkatan menurut sifatnya dibedakan atas:

    1) Pangkat Efektif, Pangkat Efektif diberikankepada anggota Polri selama yang bersangkutanmenjalani dinas di kepolisian dan membawaakibat adminitrasi penuh.

    2) Pangkat lokal, Pangkat lokal di berikan untuksementara kepada anggota Polri yangmenjalankan tugas jabatan yang sifatnyasementara dan memerlukan pangkat yang lebihtinggi dari pangkat yang disandangnya,gunakeabsahan pelaksanaan tugas jabatantersebut.Pangkat lokal tidak membawa akibatadminitrasi.

    3) Pangkat Tituler, Pangkat titular diberikan kepadaWNI yang diperlukan dan bersedia untukmenjalankan tugas jabatan kePrajuritan tersebutPangkat Tituler membawa akibat adminitrasiterbatas.

    h. Macam-macam kenaikan pangkat

    1) Kenaikan pangkat reguler adalah kenaikanpangkat yang di berikan berdasarkan kala waktukepada anggota Polri yang telah memenuhipersyaratan dan masa peninjauan.

    2) Kenaikan pangkat khusus.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 23

    a) Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).Kenaikan pangkat yang diberikan kepadaanggota Polri pengemban penugasan khususdengan mempertaruhkan jiwa raga secaralangsung dan berjasa melampaui panggilantugas, KPLB dapat dianugrahkan secaraanumerta (KPLBA).

    b) Kenaikan Pangkat Penghargaan (KPHar).Kenaikan pangkat penghargaan diberikanmenjelang akhir dinas di kepolisian kepadaanggota Polri yang telah melaksanakanpengabdiannya secara sempurna dan tanpaterputus putus dengan dedikasi dan prestasikerja yang tinggi serta diberikan secaraselektif.

    i. Kala Waktu Kenaikan Pangkat1) Kenaikan pengkat reguler ke Kombes dan yang

    lebih rendah diatur dalam 2 kala waktu, yaitutanggal 1 Januari dan 1 Juli, sedangkan untukkenaikan pangkat kedalam golongan Pati tidakterikat kala waktu tersebut.

    2) KPLB dan KPLBA di tetapkan pada saat anggotaPolri menunjukan tindakan yang melampauipanggilan tugasnya dalam rangka melaksanakantugas khusus berdasarkan hasil penilaian komisi/tim penilai yang dibentuk oleh Kapolri atau pejabatyang ditunjuk. KPLB/KPLBA diberikan setingkatlebih tinggi dari pangkat semula dan tidak terikatoleh peraturan secara umum serta mempunyaiakibat administrasi penuh.

    3) KPHar ditetapkan 3 bulan dan paling lambat 1bulan sebelum tmt pensiun dan mempunyai akibatadministrasi penuh,minimal MDP yangdipersyaratkan tiap-tiap pangkat sesuai denganketentuan UKP Har dan MDDP min 2 tahun,memiliki bintang bhayangkara nararia diprosesbersamaan dengan UKP Reg (1 jan dan 1 juli)tetapi tmt KNP disesuaikan dengan masa pensiun.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 24

    KPH pilihan dari Kombes keatas (s/d Irjen Pol)diajukan oleh Kapolri kepada Presiden untukmendapatkan pengesahan KNP nya sedangkanuntuk AKBP kebawah ditetapkan berdasarkanSkep Kapolri .Bagi UKPH yang melewati bataswaktu yang telah ditentukan tersebut diatas (sudahpensiun) tidak dapat diproses KNP nya (UKPHberlaku bagi yang mengambil MPP maupun tidak).

    KP Har ke Kombes :a) MDP min 19 tahun, MDDP 2 tahun, memiliki

    Dik Sespim Pol / setingkat / S3, usia min 57tahun.

    b) MDP min 21 tahun, MDDP 2 tahun, memilikiDik PTIK / Selapa / S2, usia min 57 tahun.

    j. Golongan KepangkatanAdalah kepangkatan dilingkungan Polri yang disusunmenurut ketentuan yang berlaku dan secara garis besarmenjadi 5 (lima) golongan, yaitu;1) Golongan Perwira Tinggi (Pati), terdiri dari;

    a) Jenderal Polisi (Jendral Pol)b) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol)c) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol)d) Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol)

    2) Golongan Perwira Menengah (Pamen), terdiri dari;a) Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol/KBP)b) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP)c) Komisaris Polisi (Kompol)

    3) Golongan Perwira Pertama (Pama), terdiri dari;a) Ajun Komisaris Polisi (AKP)b) Inspektur Polisi Satu (Iptu)c) Inspektur Polisi Dua (Ipda)

    4) Golongan Brigadir (Bintara/ Brig), terdiri dari;a) Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu)b) Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda)c) Brigadir Polisi Kepala (Bripka)

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 25

    d) Brigadir Polisi (Brigpol)e) Brigadir Polisi Satu (Briptu)f) Brigadir Polisi Dua (Bripda)

    5) Golongan Tamtama (Bhayangkara/Ta), terdiri dari;a) Ajun Brigadir Polisi (Abrip)b) Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu)c) Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda)d) Bhayangkara Kepala (Bharaka)e) Bhayangkara Saru (Bharatu)f) Bhayangkara Dua (Bharada)

    k. Dasar-dasar Kenaikan Pangkat

    1) Setiap kenaikan pangkat adalah selektif relatifpada pangkat rendah dan menjadi semakin beratuntuk pangkat tinggi.

    2) Ukuran utama kenaikan pangkat adalah potensidan prestasi kerja serta sikap perilaku hidup.Sedang faktor lain merupakan ukuran tambahan.

    3) Ukuran utama kenaikan pangkat dalam satu tahunbehubungan erat dengan piramid perwira yangharus memenuhi jabatan sesuai dengankebutuhan organisasi.

    4) Kepada seorang yang tidak mampu untuk naikpangkat lagi diberikan kesempatan yang luasuntuk meninggalkan dinas ( pensiun).

    Persyaratan masa dinas Perwira .Masa Dinas Perwira ( MDP ) minimum sebagai berikut:

    1) IPTU ( MDDP 2 tahun, Eselon IV. B ):a) Akpol 3 tahun.b) SIPSS 3 tahun (terhitung masa kerja fiktif)c) SIP 3 tahun.

    2) AKP ( MDDP 2 tahun, Eselon IV. A):a) STIK 6 tahunb) Akpol 6 tahunc) SIPSS 6 tahun (SI diperhitungkan masa

    kerja fiktif )d) SIP 6 tahun

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 26

    3) KOMPOL ( MDDP 2 tahun, Eselon III.B ) :a) STIK/SESPIMMA/S3 11 tahunb) S2/Spesialis 12 tahunc) Non Dikbang 13 tahun

    4) AKBP ( MDDP 2 tahun, Eselon III. A):a) SESPIMMEN/Setingkat 15 tahunb) STIK/SESPIMMA/S3 16 tahunc) S2/Spesialis 17 tahund) Non Dikbang 18 tahun

    5) KOMBES POL ( MDDP 2 tahun, Eselon II. B).a) SESPIMMEN/ Setingkat 19 tahun .b) STIK / SESPIMMA / S3 21 tahun .c) S2 / Spesialis 22 tahun.d) Non Dikbang 25 tahun .

    l. Tataran Kewenangan Kenaikan Pangkat

    1) Kenaikan pangkat ke Komisaris Besar Polisi(Kombes) sampai dengan Pati bintang 4 (JenderalPolisi) merupakan kewenangan presidenberdasarkan usulan Kapolri.

    2) Kenaikan pangkat ke Ajun Komisaris Besar Polisi(AKBP) dan Komisaris Polisi (Kompol) merupakankewenangan Kapolri berdasarkan usulan KASAD(Kepala Satuan Organisasi).

    3) Kenaikan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP)kebawah, merupakan kewenangan Ass. SDMKapolri.

    m. Tata Cara Penilaian Kinerja dengan SistemManajemen Kinerja (SMK)

    Sistem Manajemen Kinerja (SMK) adalah sistem yangmengidentifikasi dan mengukur kinerja pegawai negeri(POLRI dan PNS) yang bekerja dilingkungan kepolisianagar selaras dengan visi dan misi organisasi yang tolakukurnya dilihat dari faktor kinerja dan indikator kinerja.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 27

    1) Faktor kinerja/ Key result (KRA) adalah jeniskegiatan yang penting yang merupakan rangkaianpokok-pokok tugas dan cakupan tanggung jawabsuatu jabatan pegawai.

    2) Indikator kinerja/ Key performance indikator (KPI)adalah penjabaran tugas dan cakupan tanggungjawab dari faktor kinerja.

    n. Pelaksanaan Penilaian

    Dalam penilaian kinerja dengan sistem SMK terdapat 2(dua) faktor yang harus dipenuhi, yaitu :

    1) Faktor generik (FG) adalah faktor penilaian yangdiperlakukan sama untuk golongan Brigadirsampai dengan Pati sesuai tanggung jawabnya,yang meliputi 10 (sepuluh) aspek.

    a) Aspek kepemimpinanb) Jaringan sosialc) Komunikasid) Pengendalian emosie) Agen perubahanf) Integritasg) Empatih) Pengelolaan administrasii) Kreatifitas,danj) Kemandirian

    2) Faktor penilaian spesifik, menilai 5 (lima) faktorkinerja yang telah disepakati antara pejabat penilai(PP) dengan pejabat yang dinilai (PYD) sesuaidengan tugas pokoknya.

    Pelaksanaan penilaian dalam penilaian kinerja dengansitem SMK dimulai dari beberapa tahap, yaitu dari tahapperencanaan sampai dengan evaluasi serta banding.1) Perencanaan meliputi kegiatan:

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 28

    a) PP dan PYD mempelajari formulir penilaiankinerja dan uraian jabatan yang berlaku.

    b) PP menjelaskan maksud, tujuan, manfaatserta jenis penilaian kinerja kepada PYD.

    c) PP bersama PYD mengidentifikasdikan danmenyepakati 5 (lima) tugas pokok yangmenjadi faktor penilaian kinerja spesifik padaperiode berjalan.

    d) PP menjelaskan secara detail tugas pokokPYD berdasarkan dokumen uraian jabatanyang berlaku dan pedoman standar kinerja.

    2) Pemantauan dan pembimbingan merupakanaktivitas dalam penilaian kinerja yang bertujuanuntuk memantau dan mengarahkan pegawaidalam rangka pencapaian standar kinerja, yangmeliputi kegiatan:a) PP membuat catatan mengenai tugas PYD

    terutama kinerja yang diatas dan/atau dibawahstandar.

    b) PP memanggil PYD yang memiliki kinerjadibawah standar.

    c) PP memberikan arahan dan petunjuk untukmemperbaiki kinerja PYD.

    d) Jika diperlukan PP merekomendasikan untukmengikuti program pembinaan.

    3) Evaluasi kinerja merupakan suatu aktivitas dalampenilaian kinerja yang bertujuan untuk mengkajikinerja pegawai pada periode berjalan, tahapanmeliputi:a) PP memanggil PYD untuk melakukan evaluasi

    kinerja apabila PYD mendapat penilaiankinerja dibawah standar minimal (27).

    b) PP menjelaskan pencapaian kinerja PYD.c) PP memberikan umpan balik bagi perbaikan

    kinerja PYD pada periode penilaian kerjaberikutnya.

    d) Bila tidak ada banding, PP dan PYDmenandatangani formulir rekapitulasi penilaiankinerja.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 29

    e) Jika PYD berkeberatan terhadap hasilpenilaian yang diberikan, maka PP menuliskanketerangan pada catatan akhir formulirrekapitulasi penilaian kinerja danmenandatangani formulir, namun PYD tidakperlu menandatangani, dan dapat mengajukanbanding.

    f) PP mengirimkan formulir rekapitulasi penilaiankinerja dan formulir kinerja kepada satuankerja yang membidangi.

    4) Banding.a) Pegawai berhak mengajukan banding atas

    penilaian yang telah dilakukan dengan tidakmenandatangani formulir rekap penilaiankinerja.

    b) Selambat-lambatnya satu minggu PYDmengajukan formulir isian banding kepadaAtasan Pejabat Penilai (APP).

    c) APP memanggil PP/ rekan kerja dan PYDuntuk mengklarifikasi penilaian.

    d) Apabila hasil klarifikasi penilaian kinerjaditemukan perbedaan, maka APPmemutuskan memberikan penilaian akhir danbersifat final.

    o. Masa Dinas

    Masa Dinas (MD) adalah perhitungan masa bakti sejakdiangkat menjadi anggota Polri sampai dengan pangkatterakhir yang tidak terputus-putus. Masa dinas terbagidua, yaitu;1) Masa Dinas Perwira (MDP) adalah masa dinas

    seorang perwira dihitung sejak diangkat menjadiperwira sampai dengan pangkat terakhir.

    2) Masa Dinas Dalam Pangkat (MDDP) adalah waktuatau lamanya seseorang menyandang pangkatterakhir, baik bagi tamtama, bintara maupunperwira.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 30

    p. Masa Dinas Surut

    Masa dinas surut adalah masa dinas yang diberikankepada Perwira dan Bintara Polri yang baru diangkatdengan dihitung surut bahwa yang bersangkutan telahmemiliki masa dinas selama waktu yang diberikan dandiperhitungkan untuk kenaikan pangkat dan kenaikangaji berkala.

    Bagi Ipda dan Bripda yang pada waktu mendaftarsebagai calon anggota Polri menggunakan ijazahsarjana/diploma, maka pada saat diangkat menjadianggota Polri diberikan masa dinas surut.

    1) Bagi Ipda lulusan Diktuk AKPOL diberikan masadinas surut dengan ketentuan sebagai berikut:a) Yang menggunakan ijazah S2/S1 Profesi

    diberikan masa dinas surut 3 (tiga) tahun.b) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan

    masa dinas surut 2 (dua) tahun.c) Yang menggunakan ijazah D3 diberikan masa

    dinas surut 1 (satu) tahun.

    2) Bagi Ipda lulusan Diktuk PPSS diberikan masadinas surut dengan ketentuan sebagai berikut:a) Yang menggunakan ijazah S3 diberikan masa

    dinas surut 3 (tiga) tahun.b) Yang menggunakan ijazah S2/S1 Profesi

    diberikan masa dinas surut 2 (dua) tahun.c) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan

    masa dinas surut 1 (satu) tahun.

    3) Bagi Bripda lulusan Diktuk Brigadir Polisi diberikanmasa dinas surut dengan ketentuan sebagaiberikut:a) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan

    masa dinas surut 3 (tiga) tahun.b) Yang menggunakan ijazah D3 diberikan masa

    dinas surut 2 (dua) tahun.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 31

    BAB VPERAWATAN SUMBER DAYA MANUSIA

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang perawatan sumber daya Polri.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian Perawatan Sumber Daya Manusia2. Menjelaskan Pembinaan Kesejahteraan (gaji, Tunjangan dan

    kenaikan gaji berkala).3. Menjelaskan Hak-hak Anggota Polri (cuti, izin, dll)4. Menjelaskan Tentang Pemberhentian Sementara (skorsing).5. Menjelaskan Tentang disersi.6. Menjelaskan Tentang Hilang dalam Melaksanakan Tugas.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 32

    1. Pengertian Perawatan SDM Polri

    Adalah segala usaha pekerjaan dan kegiatan secaraterencana, terarah dan berlanjut untuk mendapatkan hakdan memberikan perawatan kedinasan guna menciptakankehidupan rohani dan jasmani yang sehat bagi setiapanggota Polri dan keluarganya.

    2. Pembinaan Kesejahteraan

    Pembinaan kesejahteraan merupakan bagian yang tidakdapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sekaligus dalammeningkatkan prestasi kerja.

    Dengan demikian, pembinaan kesejahteraan yang baikdapat memacu setiap Anggota untuk lebih giat danbersemangat dalam bekerja serta memberikan ketenanganhidup bersama keluarga.

    Pembinaan kesejahteraan antara lain meliputi :a. Penghasilan Anggota Polri berupa Gaji dan Tunjangan.

    1) Gaji, terdiri dari Gaji Pokok

    2) Tunjangan, terdiri dari;a) Tunjangan Keluarga, yang terdiri dari tunjangan

    istri/suami : 10% dari Gaji Pokok, dantunjangan anak: @2% dari gaji Pokok maksimal2 anak (1 Maret 1994).

    Ketentuan tunjangan anak :(1) Anak yang berhak menerima tunjangan

    batas umur sampai dengan 21 tahun.(2) Anak yang berumur lebih dari 21 tahun s/d

    25 tahun tetapi masih kuliah/sekolahberhak menerima tunjangan denganmelampirkan surat keterangankuliah/sekolah dari perguruantinggi/sekolah pada KU-01.

    (3) Anak yang berumur diatas 25 tahunmeskipun yang bersangkutan masih kuliah

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 33

    tidak berhak menerima tunjangan anakatau dicabut hak tunjangan anak.

    (4) Bagi anak yang telah menikah/bekerja,tidak berhak menerima tunjangan anakterhitung mulai tanggal saat yangbersangkutan menikah/bekerja.

    (5) Potongan-potongan sebanyak 10% dariGaji Bruto untuk :- uran Dana Pensiun: 4,75 %- Iuran Pemeliharaan Kesehatan: 2%- Tabungan hari Tua &

    Perumahan(Premi ASABRI) 3,25 %b) Tunjangan Jabatan, terdiri dari Tunjangan

    Jabatan Struktural dan Fungsional. TunjanganJabatan Fungsional terdiri dari;(1) Tunjangan tenaga kesehatan(2) Tunjangan sandi(3) Tunjangan tenaga ahli

    c) Tunjangan Lauk Paukd) Tunjangan Berase) Tunjangan Umum, dan tunjangan lainnya.f) Tunjangan Polwan.g) Tunjangan kemahalan (Papua/daerah Terpencil).h) Tunjangan Babinkamtibmas.i) Tunjangan/Santunan Cacat.

    (1) Cacat berat akibat tindakan langsunglawan : 18 X Penghasilan terakhir.

    (2) Cacat Sedang akibat tindakan langsunglawan : 15 X penghasilan terakhir.

    (3) Cacat Berat bukan akibat tindakanlangsung lawan/dinas :15 X Penghasilanterakhir.

    (4) Cacat sedang bukan akibat tindakanlangsung lawan/karena dinas : 12 Xpenghasilan terakhir.

    (5) Selain santunan cacat diberikan rehabilitasicacat meliputi rehabilitasi medis,Vokasional Training dan rehabilitasi sosial.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 34

    b. Tunjangan KinerjaTunjangan kinerja adalah tunjangan yang diberikansebagai reward atas prestasi yang telah diraih olehanggota dalam melaksanakan tugas dalam rangkamelaksanakan reformasi, birokrasi dilingkungan Polri.Prinsip pemberian tunjangan kinerja:

    1) Adil, yaitu tunjangan kinerja yang diberikan sesuaidengan beban pekerjaan, tanggung jawab yangdilakukan.

    2) Layak, yaitu tunjangan kinerja yang diberikan secarawajar, sesuai kinerja dengan mempertimbangkanketersediaan anggaran yang ada.

    3) Transparan, yaitu pemberian tunjangan kinerjadilaksanakan secara jelas dan terbuka.

    4) Akuntabel, yaitu pemberian tunjangan kinerja dapatdipertanggungjawabkan secara hukum.

    Pemberian tunjangan kinerja1) Tunjangan kinerja diberikan kepada pegawai (Polri

    dan PNS) yang bekerja secara penuh berdasarkanpenilaian SMK.

    2) Besarnya indeks tunjangan kinerja diberikanberdasarkan kelas jabatan (Gradig)

    3) Kelas jabatan dilingkungan Polri ditetapkan palingtinggi kelas 18 (delapan belas) dan paling rendahkelas 2 (dua), dengan mempertimbangkan neveleringjabatan.

    Tunjangan kinerja tidak diberikan kepada pegawai (Polridan PNS) yang :1) Nyata-nyata tidak mempunyai tugas/ jabatan/

    pekerjaan tertentu pada Polri, yaitu Pegawai Negeripada Polri yang tidak diangkat oleh pejabat yangberwenang dalam suatu jabatan, baik strukturalmaupun fungsional atau tidak ditugaskan dan bekerjasecara penuh di lingkungan Polri.

    2) Diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan,yaitu pemberhentian sementara dari jabatan dinasPolri terhadap Pegawai Negeri pada Polri olehpejabat yang berwenang dalam waktu tertentu,

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 35

    karena yang bersangkutan diduga melakukanperbuatan yang merugikan nama baik Polri.

    3) Diberhentikan dengan hormat atau tidak denganhormat, yaitu pengakhiran masa dinas pada Polrioleh pejabat yang berwenang sesuai denganperundang-undangan atau karena sebab-sebabtertentu.

    4) Diperbantukan/ dipekerjakan pada badan/ instansilain diluar lingkungan Polri.

    5) Diberikan cuti diluar tanggungan negara atau dalambebas tugas untuk menjalani MPP.

    6) Tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan olehpimpinan dengan melalui sistem penilaian SMK.

    Standar Penilaian Kinerja dengan SMK, ditentukansebagai berikut :1) 49 sampai dengan 54, baik sekali2) 38 sampai dengan 48, baik3) 27 sampai dengan 37, cukup,dan4) Dibawah 27 dinyatakan kurang

    Pengurangan Tunjangan Kinerja, dilaksanakan denganketentuan sebagai berikut :1) Tidak hadir dalam bekerja dikurangi 5 ( lima) % per

    hari dari tunjangan kinerja,dan2) Terlambat datang dan/ atau pulang sebelum

    waktunya dikurangi 0,6( nol koma enam) % per jamdari tunjangan kinerja.

    3) Terlambat lebih dari 3 (tiga) jamdihitung 1 (satu) hari,dengan pengurangan 5 (lima) % dari tunjangankinerja.

    Pengurangan Tunjangan Kinerja tidak berlaku bagipegawai negeri (Polri dan PNS) yang tidak hadir bekerjakarena :1) Mendapat perintah untuk mengikuti tugas belajar.2) Sedang menjalankan penugasan dalam negeri atau

    luar negeri.3) Sakit akibat kecelakaan dalam rangka pelaksanaan

    tugas.4) Cuti melahirkan sampai dengan anak kedua, dan

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 36

    5) Mendapat tugas dari pimpinan yang dibuktikandengan surat perintah tugas.

    c. Syarat-syarat kenaikan gaji berkala.Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkankenaikan gaji berkala :

    1) Masa kerja golongan yang ditentukan untukKenaikan Gaji Berkala yaitu setiap 2 tahun sekali :a. MKG 0 s/d 28 tahun untuk golongan II/Brigadir.b. MKG 0 s/d 32 tahun untuk golongan III &

    IV/Perwira.2) Berkelakuan baik.3) Menginsyafiakan kewajibannya.

    d. Pindah Golongan.Perhitungan MKG akibat perpindahan Golongan(berkait) dengan kenaikan pangkat, pindah Golongandikenakan pemotongan masa kerja, kecuali pindah dariGolongan III ke Golongan IV.1) Golongan I ke Golongan II dipotong 4 tahun.2) Golongan II ke Golongan III dipotong 5 tahun.

    Pemotongan masa kerja karena pindah golongan initetap diperhitungkan sebagai masa kerja penuh padasaat yang bersangkutan mengakhiri dinas.

    Cara menentukan masa golongan gaji, lihat tabel!

    TABEL GAJI

    3. Hak-Hak Anggota Polri

    Hak anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuaidengan peraturan pemerintah Nomor 42 tahun 2010, selainmemperoleh penghasilan (gaji), juga menerima:

    a. Pelayanan kesehatanSetiap anggota Polri beserta keluarganya berhakmendapat pelayanan kesehatan, diantaranya

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 37

    1) Kesehatan promotif, adalah peningkatan derajatkesehatan seperti; penyuluhan kesehatan, keluargaberencana, kesehatan reproduksi, kesehatanperorangan, kesehatan kerja, dan kesehatanolahraga, serta kesehatan jiwa.

    2) Kesehatan preventif, adalah pencegahan penyakitseperti imunisasi, profilaksis (vaksin dan antibiotik),dan sanitasi lingkungan.

    3) Kesehatan kuratif, adalah pengobatan penyakitseperti pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawatinap.

    4) Kesehatan rehabilitatif, adalah pemulihan kesehatansetelah sembuh dari penyakit, seperti rehabilitasimedis, dan rehabilitasi vocasional(pembentukan/pembinaan penyandang cacat).

    b. Bantuan hukum dan Perlindungan Keamanan1) Setiap anggota Polri dan keluarganya berhak

    memperoleh bantuan hukum dari Dinas baik didalammaupun diluar proses peradilan.

    2) Setiap anggota Polri yang melaksanakan tugaskhusus menangani perkara tindak pidana tertentu,berhak memperoleh perlindungan keamanan.

    c. CutiSetiap anggota Polri berhak memperoleh cuti.Jenis-jenis dan pemberian Cuti.1) Cuti Tahunan.

    a) Diberikan setiap tahun selama 12 hari kerja dandapat dibagi dalam dua bagian.

    b) Untuk pertama kali diberikan setelah memenuhimasa kerja satu tahun setelah dinas dalamKepolisian.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 38

    c) Jangka waktu penerimaan cuti tahunanberikutnya dihitung berdasarkan almanak (1Januari s/d 31 Desember).

    d) Apabila dilaksanakan di tempat terpisah olehlautan dari tempat kedudukan/bekerja, dapatditambah waktu pulang pergi yang tidak bolehlebih dari 7 hari (seminggu).

    e) Pemberian cuti tahunan bagi anggota Polri yangbertugas di Lemdik, waktunya disesuaikandengan masa liburan yang berlaku di Lemdik.

    f) Apabila dalam masa 1 bulan karena situasi dankondisi tertentu anggota Polri tidakmemungkinkanuntuk mengambil cuti tahunan,maka hak cuti tahunan tersebut dapatdiakumulasikan kedalam cuti tahunan berikutnyaselama-lamanya 18 hari.

    g) Bagi anggota Polri yang bertugas diluar Polriberlaku ketentuan cuti ditempat dimana iabertugas.

    2) Cuti Sakit.a) Personel yang sakit selama 3 hari diperlukan

    Surat Keterangan dokter yang dapatdiperpanjang selama-lamanya 3 hariberikutnya,apabila 7 hari (1 minggu) masih sakit,maka harus dirujuk dengan Surat KeteranganDokter untuk pemeriksaan lebih lanjut di rumahsakit Polri/ Rumah sakit umum.Apabila selama29 hari masih sakit maka yang bersangkutanharus rawat inap dan perlu dikeluarkan SuratKeterangan rawat inap dari dokter yangmerawatnya.

    b) Apabila lebih dari 30 Hari dibuatkan Skep daripejabat yang berwenang berdasarkanKeterangan Dokter yang merawatnya.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 39

    c) Surat cuti sakit diberikan untuk masa selama-lamanya 6 bulan dan jika perlu dapatdiperpanjang paling lama 2x6 bulan berikutnya.

    d) Apabila setelah 11/2 tahun dinyatakan belumsembuh dari sakitnya maka cuti sakit dapatdiperpanjang untuk jangka waktu 31/2 tahun,berikutnya dengan pelaksanaan perpanjangancuti sakit setiap 6 bulan hingga mencapaiselama-lamanya 5 tahun.

    e) Apabila setelah 5 tahun dinyatakan belumsembuh dari sakitnya maka diusulkan untukdiberhentikan dengan hormat dari dinas Polri.

    3) Cuti Kawin.a) Apabila pernikahan dilaksanakan di tempat

    kedudukan/bekerja Personel Polri yangbersangkutan, untuk pria 3 hari dan untuk PolriWanita 6 hari.

    b) Apabila dilaksanakan di luar tempatkedudukan/bekerja yang dipisahkan oleh lautanditambah waktu perjalanan pulang pergi tidakboleh lebih dari 7 hari(1 minggu).

    4) Cuti Luar Biasa.a) Cuti yang diberikan kepada anggota Polri untuk

    memenuhi kewajiban menghadap sebagaiterdakwa atau saksi dalam suatu perkara yangtidak dapat dilaksanakan di luar dinas.

    b) Suami/istri, anak, ibu kandung/tiri, bapakkadung/tiri mertua sakit atau meninggal dunia.

    c) Anggota keluarga meninggal dunia danpenguburannya harus diatur oleh yangbersangkutan.

    d) Diberikan sebanyak-banyaknya 8 hari dalamsatu tahun sesuai keperluan, apabila lebih maka

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 40

    cuti tahunan yang akan datang dipotongsebanyak kelebihan hari tersebut.

    5) Cuti Istimewa.a) Cuti Istimewa diberikan dalam hal setelah

    menjalankan tugas operasi kepolisian,tugaspendidikanpembentukanpertama,pengembangan dan tugas ke luarnegeri. Tugas tersebut dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 bulan.

    b) Diberikan sebanyak-banyaknya 12 hari.

    c) Apabila cuti istimewa tersebut dijalankan diluartempat kedudukan bekerja, maka biayapengangkutan ketempat yang dituju dan kembalike tempat kedudukan bari ditanggung olehnegara.

    6) Cuti Ibadah Keagamaan, meliputi;a) Ibadah Haji.

    (1) Cuti Ibadah Haji adalah cuti keluar negeridalam rangka menunaikan ibadah agamaIslam yang dilaksanakan sesuai waktu danketentuan.

    (2) Masa kerja minimal 5 tahun.(3) Belum pernah menjalankan Ibadah Haji.(4) Dinas mengijinkan dan memenuhi syarat

    umum sebagai calon jemaah.(5) Jangka waktu 45 hari.(6) Cuti ibadah haji kedua dan seterusnya

    dapat diberikan setiap 3 tahun sekali.b) Cuti Ibadah Umroh.

    (1) Cuti ibadah Umroh adalah cuti keluarnegeri dalam rangka menunaikan ibadahagama Islam yang dilaksanakan tidakterikat waktunya.

    (2) Masa kerja minimal 5 tahun.(3) Diberikan selama 12 hari.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 41

    (4) Cuti Ibadah Umroh yang kedua danseterusnya diberikan setiap 1 tahun sekalidan sama dengan cuti tahunan.

    c) Cuti Ibadah Keagamaan (Nasrani, Hindu danBudha).(1) Cuti Ibadah keagamaan adalah cuti ke

    Luar Negeri dalam rangkamengunjungi/ziarah ke tempat-tempatsuci/peribadatan yang dilaksanakan olehpemeluk agama Nasrani, Hindudan Budha.

    (2) Masa kerja minimal 5 tahun.(3) Diberikan selama 12 hari.(4) Cuti Ibadah Keagamaan yang ke 2 dan

    seterusnya diberikan setiap 1 tahun sekalidan sama dengan cuti tahunan.

    7) Cuti Hamil dan Melahirkan.a) Diberikan kepada Personel Polri Wanita

    sebanyak-banyaknya 3 bulan dapat diambilsebelum atau setelah melahirkan sesuai dengankebutuhan.

    b) Apabila ketentuan waktu tersebut diatas tidakdilaksanakan sebagaimana mestinya, maka hakcuti yang seharusnya diambil sebelummelahirkan dinyatakan gugur/hilang.

    c) Dalam hal keguguran atau bayi meninggal duniadalam kandungan diberikan istirahat cuti palinglama 1,5 bulan.

    d) Anggota Polwan yang menjalani cutihamil/melahirkan menerima gaji dan tunjanganpenuh kecuali tunjangan jabatan.

    8) Cuti diluar tanggungan negara.a) Karena alasan-alasan pribadi yang penting dan

    mendesak sehingga harus meninggalkan tugaskedinasan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 42

    b) Masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun.

    c) Diberikan selama 3 tahun dan dapatdiperpanjang paling lama 1 tahun dengan alasanyang sangat penting.

    d) Selama cuti yang bersangkutan tidak berhakmenerima penghasilan dari Negara, lamanya cutitidak diperhitungkan sebagai masa kerja Polri .

    e) Selesai cuti wajib lapor secara tertulis kepadaKapolri,apabila tidak melaporkan diri tepat waktu,yang bersangkutanakan diberhentikan denganhormat sebagai anggota Polri.

    f) Cuti diluar tanggungan Negara bukanmerupakan hak oleh sebab itu permohonan cutidapat dikabulkan atau ditolak oleh pejabat yangberwenang didasarkan untuk kepentingan dinas.

    9) Cuti karena alasan penting.a) Menghadiri undangan seminar/ lokakarya/

    kegiatan akademi; biaya sendiri, diberikanselama 6 hari kerja.

    b) Ijin berobat,biaya sendiri, diberikan selama 6 harikerja.

    c) Ijin mengantar/menjemput orang sakit; biayasendiri, diberikan selama 6 hari kerja.

    d) Mengambil/mengantar jenasah; biaya sendiri,diberikan selama 6 hari kerja.

    e) Ijin keluar negeri dalam rangka kepentinganpribadi; biaya sendiri, diberikan selama 6 harikerja.

    d. Kapor PolriDalam rangka melaksanakan tugas, setiap anggota Polriberhak mendapat Kapor Polri sesuai kepentingan dan

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 43

    kebutuhan tugasnya. Kapor Polri sebagaimanadimaksud terdiri atas:

    1) Kapor pembinaan :a) Kapor pokokb) Kapor fungsi, danc) Kelengkapan satuan lapangan

    2) Kapor Operasi:a) Kapor operasi dalam negerib) Kapor operasi luar negeri

    3) Kapor Pendidikan luar negeria) Musim panasb) Musim dingin

    4) Kapor Kunjungan luar negeri

    5) Kpor Pendidikan Pertamaa) Pendidikan pertama akademi kepolisianb) Pendidikan pertama perwira polisi sumber

    Sarjanac) Pendidikan pertama Bintara

    6) Kapor Pendidikan Pengembangana) Sekolah staf dan pimpinan administrasi tingkat

    tinggib) Sekolah staf dan pimpinan Polric) Perguruan tinggi Ilmu Kepolisiand) Sekolah lanjutan Inspektur, dane) Sekolah lanjutan Brigadir

    e. Tanda Kehormatan dan Pemakaian Tanda JasaTanda kehormatan diberikan dengan keputusanPresiden sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan, antara lain; berupa gelar, tandajasa, dan tanda kehormatan.

    1) Tanda jasa berupa gelar adalah penghargaan negarayang diberikan Presiden kepada seseorang yangtelah gugur atau telah meninggal dunia atas

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 44

    perjuangan, pengabdian, dharma bakti, dan karyayang luar biasa kepada bangsa dan negara.

    2) Tanda jasa adalah penghargaan negara yangdiberikan Presiden kepada seseorang yang berjasadan berprestasi luar biasa dalam mengembangkandan memajukan suatu bidang tertentu yangbermanfaat besar bagi bangsa dan negara.

    3) Tanda kehormatan adalah penghargaan negara yangdiberikan Presiden kepada seseorang, kesatuan,institusi pemerintah, atau organisasi atas dharmabakti dan kesetiaan yang luar biasa kepada bangsadan negara.

    Pemakaian Tanda Jasa Kehormatan.1) Dipakai dalam bentuk asli (medali besar) dengan

    patranya secara lengkap pada pakaian dinasupacara 1 (PDU I) pada peringatan hari-hari besarnasional dan menghormati peristiwa penting.

    2) Dipakai dalam bentuk miniatur (medali kecil) denganpatranya pada:a) PDU 1 dalam upacara apel kehormatan dan

    renungan suci (AKRS) di TMP.b) PDU II pada acara resmi malam.

    3) Dipakai dalam bentuk pita harian tanpa patra pada:a) PDU III dalam upacara hari kesaktian pancasila.b) PDU IV saat ziarah perorangan/rombongan di

    TMP.c) PDH.

    Macam-macam Tanda Jasa Kehormatan (dalamlingkungan Polri).

    1) Bintang Bhayangkara Nararia dianugerahkan atasdasar :a) Karena prestasi atau jasa luar biasa melebihi

    panggilan kewajiban tanpa merugikan tugaspokok.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 45

    b) Masa bakti dalam dinas sebagai anggota Polriselama 24 tahun terus menerus tanpa cacat dananggota yang bersangkutan harus memilikiSatya Lencana Kesetian 24 tahun.

    2) Satya Lencana PengabdianDianugerahkan kepada anggota Polri yang dalammelaksanakan tugas pokok dengan menunjukkanetika profesi secara terus menerus selama 8(delapan) tahun, 16 (enam belas) tahun, 24 (duapuluh empat) tahun, atau 32 (tiga puluh dua) tahun,sehingga dapat dijadikan teladan anggota Polri yanglainnya.

    3) Satya Lencana Bhakti Pendidikana) Dianugerahkan kepada anggota Polri yang

    menjadi tenaga pendidik dan tenagakependidikan di lembaga pendidikan kepolisianyang bertugas paling singkat 2 (dua) tahunsecara terus menerus atau 3 (tiga) tahun secaratidak terus menerus.

    b) Dianugerahkan kepada anggota Polri yangditugaskan menjadi tenaga pendidik diluartenaga pendidikan kepolisian, paling singkat 2(dua) tahun secara terus menerus, atau 3 (tiga)tahun secara tidak terus menerus.

    f. Perumahan dinas/ asrama/ MessAnggota Polri untuk mendukung pelaksanaan dankelancaran tugas memperoleh perumahan dinas/asrama / mess. Bagi anggota Polri yang belummemperoleh perumahan dinas/ asrama/ mess, dapatdiberikan kompensasi sewa rumah sesuai kemampuankeuangan negara.

    g. Transportasi atau Angkutan DinasUntuk mendukung pelaksanaan dan kelancaran tugas,anggota Polri dapat memperoleh fasilitas transportasiatau angkutan dinas. Bagi anggota yang belummendapatkan fasilitas transportasi atau angkutan dinas,

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 46

    dapat diberikan uang transportasi dalam kota sesuaikemampuan keuangan negara.

    h. Masa persiapan pensiun (MPP)1) Anggota Polri yang akan memasuki usia pensiun

    maksimum diberikan kesempatan menjalani MPP,paling lama 1 (satu) tahun.

    2) Anggota Polri yang diberhentikan dengan hormatberhak atas :a) Hak pensiun diberikan apabila :

    (1) Mempunyai masa kerja dalam dinas Polripaling singkat 20 (dua puluh) tahun, atau

    (2) Tidak mampu lagi bekerja baik dalam dinasPolri maupun diluar dinas Polri, karenacacat berat jasmani dan/ rohani, yangdisebabkan tidak dalam/ pada saat dinas.

    b) Tunjangan bersifat pensiun bagi anggota Polridiberikan apabila :(1) Mempunyai masa kerja dalam dinas Polri

    maupun diluar dinas Polri, paling singkat 15(lima belas) tahun dan paling lama 19(sembilan belas) tahun, atau

    (2) Tidak mampu lagi bekerja baik dalam dinasPolri maupun diluar dinas Polri, karenacacat berat jasmani dan/ rohani, yangdisebabkan tidak dalam/ pada saat dinas.

    c) Hak tunjangan bagi anggota Polri yangmempunyai masa kerja dalam dinas Polri palingsingkat 5 (lima) tahun, dan paling lama 14(empat belas) tahun, diberikan untuk jangkawaktu yang sama dengan masa dinas yang telahdijalaninya.

    d) Anggota Polri yang gugur, tewas, atau meninggaldunia biasa, hilang dalam tugas, diberhentikandengan hormatdari dinas Polri, kepada ahliwarisnya diberikan penghasilan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 47

    i. Pemakaman dinas/ Uang duka, danAnggota Polri atau purnawirawan Polri dapatdimakamkan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan, antara lain :1) Taman makam pahlawan2) Taman makam polisi pemuliaan3) Taman makam polisi kehormatan

    Ahli waris dari anggota Polri yang gugur, tewas, ataumeninggal dunia biasa memperoleh uang duka.

    j. Pembinaan rohani, mental, dan tradisi.Setiap anggota Polri berhak atas pembinaan rohani,mental dan tradisi, meliputi 3 (tiga) pokok ajaran:1) Keimanan/ keagamaan2) Moral/ etika3) Sosial/ kemasyarakatan

    Yang dimaksud pembinaan rohani adalah pembinaanjiwa seseorang untuk mempertinggi moral, budi pekertiyang luhur dengan memperkuat keyakinan beragama.

    Yang dimaksud dengan mental adalah segala usaha,tindakan, dan kegiatan dalam membentuk, memelihara,serta meningkatkan kondisi/ keadaan jiwa anggota Polriterhadap hal-hal tertentu dalam hubungan waktu, tempatdan kondisi tertentu.

    Yang dimaksud dengan pembinaan tradisi adalah usaha,tindakan, dan kegiatan yang sadar berencana danberlanjut untuk memelihara dan meningkatkan tradisi-tradisi yang tidak bertentangan dengan Tribrata, CaturPrasetya, dan kode etik profesi Polri dengan maksuduntuk membangkitkan semangat pengabdian danprofesionalisme dalam rangka memelihara identitasPolri.

    4. Pemberhentian Sementara (Skorsing)

    a. Anggota Polri yang sedang dalam pemeriksaan ataupenahanan yustisial, hak-haknya diberikan penuhkecuali tunjangan jabatan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 48

    b. Anggota Polri yang sedang ditahan selama prosespemeriksaan maka uang lauk pauk yang bersangkutandiserahkan kepada Lembaga yang melaksanakanpemeriksaan.

    c. Anggota Polri yang dijatuhi hukuman penjara ataukurungan serendah-rendahnya satu bulan sesuai suratKeputusan diberikan hak-haknya:1) Gaji 75% atau 50% dari gaji pokok sesuai dengan

    Skep yang diterima tanpa tunjangan jabatan.

    2) Mandapat tunjangan keluarga (TunjanganIstri/Suami dan Tunjangan Anak) dan Tunjanganberas.

    d. Pemberian gaji oleh Kasatker terhadap anggota Polriberdasarkan keputusan Hakim yang telah memilikikekuatan hukum yang ancaman hukumannya 4tahunatau lebih dengan hukuman tambahandiberhentikan dari dinas Polri makaKasatkermenerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Gaji.

    5. Disersi.

    Anggota Polri yang meninggalkan tugas berturut-turutselama 30 hari, maka gajinya diberhentikan untuksementara atas dasar Surat Perintah Kasatker denganketentuan:

    a. Selama 2 bulan terus menerus meninggalkan tugas,maka gaji personel tersebut diberhentikan sementara.

    b. Lebih dari 2 bulan meninggalkan tugas terus menerustetapi kurang dari 6 bulan diberhentikan dengan hormattetapi gaji selama menjalankan tugas tidak dibayarkan.

    c. Lebih dari 6 bulan terus menerus meninggalkan tugasanggota yang bersangkutan diberhentikan dengan tidakhormat dan gaji diberhentikan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 49

    6. Hilang Dalam Melaksanakan Tugas.

    a. Terhadap Personel yang hilang dalam tugas Operasi/dinas diberi tenggang waktu selama 1 tahun untukmencari personel yang bersangkutan dan untukmaksud tersebut Kasatker menerbitkan Surat PerintahPencarian Orang Hilang.

    b. Selama masa pencarian (1 tahun) kepada Personeltersebut dibayar gaji penuh.

    c. Setelah masa pencarian berakhir bila personel tersebutbelum ditemukan maka personel tersebut dinyatakangugur atau tewas.

    d. Apabila dikemudian hari ditemukan masih hidup, makadilakukan peninjauan kembali terhadap keputusandiatas.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 50

    BAB VIPEMISAHAN / PENGAKHIRAN DINAS

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang pemisahan dan pengakhiran dinas personelPolri.

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Masa Persiapan Pensiun Personel Polri.2. Menjelaskan Tentang Pensiun Personel Polri.3. Menjelaskan Tentang Tunjangan Bersifat Pensiun.4. Menjelaskan Tentang Tunjangan.5. Menjelaskan Tentang Pesangon.6. Menjelaskan Hak Personel Apabila Personel Polri Masih

    Aktif Meninggal.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 51

    1. Masa Persiapan Pensiun.

    Kesempatan Masa Persiapan Pensiun (MPP) dapatdiberikan kepada Anggota Polri bertujuan untukpenyelesaian Administrasi pensiun dan penyesuaian diridalam kehidupan di luar Polri.

    Masa Persiapan Pensiun diberikan selama-lamanya 1 tahunkepada Anggota Polri yang diberhentikan dengan hormatdengan Hak Pensiun, hak gaji diberikan penuh selama 12bulan tetap berhak atas KGB kecuali tunjangan jabatan danselama menjalani MPP:

    a. Berstatus sebagai Anggota Polri.b. Diperhitungkan penuh sebagai Masa Dinas Kepolisian.c. Dapat bekerja di luar lingkungan Polri.

    2. Pensiun

    Pensiun adalah jaminan sosial Pemerintah yang diberikansebagai penghargaan kepada Anggota Polri, setelahdiberhentikan dengan hormat.

    Pensiun dapat diterimakan kepada Istri/Suami dan anaknyaberupa Pensiun Warakawuri/Duda dan Tunjangan Anakyatim/piatu atau tunjangan anak yatim piatu, apabilaAnggota yang bersangkutan meninggal dunia.

    Yang berhak menerima Pensiun adalah :a Anggota Polri yang telah menjalani Dinas Kepolisian

    sekurang-kurangnya atau sama dengan 20 tahun tanpapersyaratan usia. Sedangkan, bagi anggota Polri yangmemiliki masa kerja minimal 15 tahun, dikenakanpersyaratan usia, yakni untuk Perwira 48 tahun danBintara 42 tahun.

    b Anggota Polri, prajurit sukarela dinas pendek (PSDP)yang menyandang :1) Cacat sedang akibat tindakan langsung lawan.2) Cacat berat/sedang didalam dan atau oleh karena

    dinas bukan akibat tindakan langsung lawan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 52

    3. Tunjangan Bersifat Pensiun

    Tunjangan Bersifat Pensiun (TBP) adalah jaminan sosialPemerintah yang diberikan sebagai penghargaan kepadaAnggota Polri setelah diberhentikandengan hormat danmemenuhi syarat untuk menerima tunjangan bersifatpensiun.

    Pensiun dapat diterimakan kepada Istri/Suami dan anaknyaberupa Pensiun Warakawuri/Duda dan Tunjangan Anakyatim/piatu atau tunjangan anak yatim piatu, apabilaAnggota yang bersangkutan meninggal dunia.

    Yang berhak menerima TBP adalah:a. Anggota Polri yang telah menjalani dinas Kepolisian

    sekurang-kurangnya 15 tahun hingga kurang dari 20tahun tanpa persyaratan usia.

    b. Anggota Polri yang telah mencapai usia sekurang-kurangnya 45 tahun bagi Perwira dan 35 tahun bagiBintara dan telah menjalani dinas Kepolisian sekurang-kurangnya 10 tahun hingga kurang dari 15 tahun.

    c. Anggota Polri penyandang cacat berat atau sedangtidak dalam dan atau karena dinas.

    d. Perhitungan pokok pensiun/tunjangan bersifat pensiunMDK X 2,50 % X Gaji Pokok terakhir.

    4. Tunjangan

    Tunjangan adalah jaminan sosial Pemerintah yangdiberikan sebagai penghargaan kepada anggota Polri yangberlaku selama jumlah tahun masa dinasKepolisian setelahdiberhentikan dengan hormat dari dinas Polri.

    Tunjangan tersebut tidak dapat diterimakan atau dialihkankepada istri atau suami dan anaknya apabila yangbersangkutan meninggal dunia.

    Yang berhak menerima tunjangan :a. Bagi anggota Polri yang telah menjalani masa dinas

    Kepolisian sekurang-kurangnya 5 tahun hingga kurang

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 53

    dari 15 tahun dan belum mencapai usia 45 tahun bagiPerwira dan 35 tahun bagi Bintara.

    b. PSDP yang telah menjalani masa dinas Kepolisiansekurang-kurangnya 5 tahun.

    c. Anggota Polri penyandang cacat sedang tidak dalamtugas dan atau karena dinas.

    5. Pesangon

    Pesangon adalah jaminan sosial Pemerintah yang diberikansekaligus kepada Anggota Polri yang diberhentikandengan hormat. Yang berhak menerima pesangon adalahAnggota Polri yang telah menjalani masa dinas Kepolisiankurang dari 5 tahun.

    6. Hak Personel Polri yang Masih Aktif Meninggal Dunia:

    Kepada warakawuri/duda/anak menerima penghasilanpenuh menurut daftar gaji, termasuk tunjangan jabatan dantunjangan ULP dengan ketentuan :

    a. Selama 6 bulan apabila meninggal dunia biasa.b. Selama 12 bulan apabila meninggal dunia dalam

    melaksanakan tugas/mempunyai bintang BhayangkaraNararia.

    c. Selama 18 bulan apabila meninggal dunia karena gugurdan ditetapkan sebagai pahlawan Nasional dengankeputusan Presiden.

    d. Tidak dipotong Iuran Wajib untuk DP, dan THTsedangkan DPK sebesar 2 % tetap dipotong.

    e. Besarnya uang duka/wafat/tewas/gugur:1) Uang duka wafat sebesar 3 kali penghasilan

    terakhir sebulan (termasuk ULP) tidak adapotongan dan pajak.

    2) Uang duka Tewas/gugur sebesar 6 kalipenghasilan terakhir sebulan (termasuk ULP) tidakada potongan dan pajak.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 54

    BAB VII

    ASURANSI SOSIAL ABRI (ASABRI)

    Kompetensi Dasar

    Memahami tentang Asuransi Sosial ABRI (ASABRI).

    Indikator Hasil Belajar

    1. Menjelaskan Pengertian ASABRI.2. Menjelaskan Tujuan ASABRI3. Menjelaskan Fungsi ASABRI.4. Menjelaskan Peserta ASABRI.5. Menjelaskan Kewajiban Anggota/ Peserta ASABRI.6. Menjelaskan Jaminan yang Diterima Peserta ASABRI.7. Menjelaskan Besaran Penerimaan Pensiunan.8. Menjelaskan Persyaratan untuk Mendapatkan KPR.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 55

    1. Pengertian Asabri

    PT Asabri (Persero) merupakan asuransi sosial bagipeserta Asabri, asuransi ini sifatnya wajib diikuti olehpeserta Asabri. Asabri juga merupakan sebuah BUMN,yang bergerak dibidang jasa asuransi sosial berdasarkanundang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem JaminanSosial Nasional.

    2. Tujuan ASABRI

    Asabri bertujuan meningkatkan kesejahteraan Personel TNIdan keluarganya sehingga dihari tua memperolehketentraman dan ketenangan lahir batin.

    3. Fungsi Asabri

    a. Menyelenggarakan usaha dan kegiatan dibidangpengelolaan manajemen resiko, keuangan, danpelayanan program asuransi sosial dan pembayaranpensiun.

    b. Menyelenggarakan pembayaran manfaat santunansesuai dengan perhitungan aktuaria dan pembayaranpensiun prajurit TNI, anggota Polri, PNS Dephan danPolri.

    c. Menyelenggarakan pembayaran pensiun prajurit TNI,anggota Polri, PNS Dephan dan Polri.

    d. Mengelola investasi dana dan pengembangan usaha.e. Mengelola administrasi peserta Asabri, pensiunan TNI,

    anggota Polri, PNS Dephan dan Polri.

    4. Peserta Asabri

    Anggota/Peserta Asabri adalah seluruh personel Polri yangkeanggotaannya diwajibkan sebagai peserta Asabri.

    5. Kewajiban Anggota/Peserta:

    a. Membayar premi dipotong dari gaji setiap bulan.b. Memiliki Kartu Asabri.c. Melaporkan kepada Satminkal/Kasatker jika terjadi

    sesuatu hal yang berkaitan dengan Asabri/perubahanstatus peserta.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 56

    6. Jaminan yang Diterima Peserta:

    a. Santunan Asabri, diberikan kepada peserta yangdiberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atautunjangan yang bersifat pnsiun.

    b. Santunan Nilai Tunai Asuransi diberikan kepadapeserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun/Tunjangan yang bersifat pensiun atau meninggal duniadalam status dinas aktif.

    c. Santunan Resiko kematian, diberikan kepada ahli warispeserta yang berhenti karena meninggal dunia dalamstatus dinas aktif, permohonan harus dilengkapi suratahli waris serta surat keputusan dari yang berwenangtentang pemberhentian pembayaran gaji sebagaiPolri/PNS karena meninggal dunia dengan ketentuansebagai berikut:

    1) Santunan Resiko Kematian Khusus (SRKK)diberikan kepada ahli waris peserta yang guguratau tewas yang tetapkan berdasarkan SkepKapolri sebesar Rp. 35.000.000,00 per orang.

    2) Santunan Biaya Pemakaman diberikan kepada ahliwaris peserta/pensiun Polri. Anggota Polri yangmeninggal dunia TMT 1 Oktober 2001 dari Rp.500.000,00 menjadi Rp. 1.500.000,00.

    d. Santunan biaya pemakaman istri/ suami, yaitu santunanyang diberikan kepada peserta Asabri aktif/ pensiunanpeserta/ ahli waris dalam hal istri/ suami pesertameninggal dunia.

    e. Santunan biaya pemakaman anak, yaitu santunan yangdiberikan kepada peserta Asabri dalam hal anakpeserta pensiunan meninggal dunia.

    f. Pemilikan rumah dengan cara kredit (KPR),bantuanuang muka dari Asabri berupa pinjaman tanpa bunga(bagi Personel Polri) atau sumbangan/subsidi untukmantan Anggota/ Warakawuri/Wredatama/Janda/Duda.

    g. Santunan cacat karena dinas yaitu santunan yangdiberikan kepada peserta akibat tindakan langsunglawan, maupun bukan tindakan langsung lawan dan

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 57

    atau dalam tugas kedinasan bagi prajurit TNI, anggotaPolri, PNS Dephan dan Polri.

    h. Santunan cacat bukan karena dinas, yaitu santunanyang diberikan kepada peserta, yang terjadi dalammasa kedinasan bagi prajurit TNI, anggota Polri, PNSDephan dan Polri.

    i. Pengembalian premi, diberikan kepada peserta yangpengangkatan pertama menjadi Perwira melampuibatas usia pensiun maksimal golongan Bintara (MantanCapa Kilat).

    7. Besaran Penerimaan PensiunBerdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1966a. Penerimaan kotor

    1) Pensiunan Pokok (PP) = 2,5% x Masa Dinas x GajiPokok Terakhir Maksimal 75% dari Gaji PokokTerakhir

    2) Tunjangan Istri (TI) = 10% x PP3) Tunjangan Anak (TA) = 2% x PP, tiap anak maksimal

    2 anak TMT 1 April 19944) Tunjangan Beras = Rp 38.480,00/ jiwa TMB Januari

    2006b. Potongan

    Asuransi kesehatan = 2% x (PP + TI +TA)Hutang bila ada

    c. Penerimaan bersih :Penerimaan kotor - potongan

    8. Persyaratan untuk mendapatkan KPR :a. Persyaratan Umum :

    1) Belum mempunyai rumah sendiri.2) Tidak memiliki rumah sehat.3) Benar-benar tidak mampu.

    b. Persyaratan Khusus :

    1) Berhasrat untuk diberikan uang muka Asabri.2) Masa Dinas Keprajuritan (MDK):

    a) Perwira/PNS minimal 15 tahun.b) Bintara minimal12 tahun.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 58

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Skep Kapolri No. Pol :Skep/1861/XII/1998 tanggal 30Desember 1998 tentang Bujuk Min PendelegasianWewenang Kapolri dalam Pengangkatan dalam Jabatan,Pemberhentian dan Pemberhentian Sementara dari Jabatandi Lingkungan Polri.

    2. Skep Kapolri No. Pol :Skep/977/XII/2004 tanggal 28Desember 2004 tentang Pedoman Administrasi PembinaanKarir anggota Polri.

    3. Skep Kapolri No. Pol:Skep/991/XII/2004 tanggal 29Desember 2004 tentang Pedoman Administrasi Penugasananggota Polri diluar Organisasi Polri..

    4. Skep Kapolri No. Pol:Skep/1005/XII/2004 tanggal 30Desember 2004 tentang Pedoman Administrasi tata caraPengajuan dan Pemberian ijin di lingkungan Polri.

    5. Skep Kapolri No. Pol:Skep/233/IV/2005 tanggal 19 April2005 tentang Pedoman Administrasi KPH di lingkunganPolri.

    6. Skep Kapolri No. Pol:Skep/234/IV/2005 tanggal 19 April2005 tentang KPLB dan KPLBA di lingkungan Polri.

    7. Skep Kapolri No. Pol:Skep/232/IV/2005 tanggal 9 April 2005tentang Pedoman Administrasi Kenaikan Pangkat Regulerdi lingkungan Polri.

    8. Kep Menhan No. Kep/08/V/2003 tanggal 8 Mei 2003tentang Bagian Gugur atau Tewas TMT 1 Januari 2003diberikan SRKK sebesar RP.35.000.000,-.

    9. Perkap No. 6 tahun 2011 tentang Tunjangan Kinerja.10. Peraturan SDM No.1 thn 2010 tentang Tata Cara Penilaian

    Kinerja dengan Sistem Manajemen Kinerja (SMK).11. PP No. 35 thn 2010 tentang Pemberian Gelar dan Tanda

    Jasa.12. PP No. 16 thn 2011 tentang Pemberian Pensiun.13. Perkap No.4 thn 2010 tentang Sistem Pendidikan

    Kepolisian Negara Republik Indonesia.14. PP No. 42 thn 2010 tentang Hak-hak Anggota Kepolisian

    Negara Republik Indonesia.15. UU No. 40 thn 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

    Nasional (ASABRI) untuk anggota TNI, Polri, dan PNSDephan/ Polri beserta keluarganya.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 59

    16. Perkap No. Pol 9 thn 2006, tentang Masa Dinas Surut bagianggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yangberijazah Sarjana/ Diploma.

    17. Perkap No. 10 thn 2005 tentang Pemberlakuan Masa DinasSurut bagi Bintara Polri berijazah S1/D4/D3.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 60

    BIN LOGISTIK

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 61

    MANAJEMEN PEMBINAAN LOGISTIK POLRI

    1. Pengantar

    Logistik merupakan salah satu fungsi organik yang berperansebagai pendukung dari setiap upaya untuk mencapaitujuan organisasi Polri, keterpaduan seluruh fungsi padasetiap tingkat kesatuan Polri merupakan kunci keberhasilanpelaksanaan tugas pokok Polri. Lalu fungsi yang keduayaitu untuk mencapai efektivitas dan efisien sistempembinaan logistik Polri disusun berdasarkan pengertian-pengertian universal, bersifat kenyal dan mencakup segalaaspek kegiatan pada setiap tingkat organisasi. Selain itu,juga untuk melaksanakan tugas-tugas pokok Polri denganbaik yang dibebankan kepada badan, komando, satuanpersonil perorangan Polri maka mutlak diperlukanpembinaan kemampuan yang tak terpisahkan dari systempembinaan kekuatan/personil (Binku, Binpres, Binlog).

    2. Standar Kompetensi

    Memahami hakekat dan prinsipprinsip dasar manajemenPembinaan logistik Polri dan proses pengadaan barang/jasapemerintah.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 62

    BAB I

    PENGETAHUAN DASAR PEMBINAANLOGISTIK POLRI

    Kompetensi Dasar

    Memahami pengetahuan dasar pembinaan Logistik Polri

    Indikator

    1. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkait denganlogistik Polri.

    2. Menjelaskan tentang Tugas Pokok Logistik Polri.3. Menjelaskan tentang Pokokpokok Kebijaksanaan di Bidang

    Logistik4. Menjelaskan tentang Visi dan Misi Logistik Polri5. Menjelaskan asas dan prinsip logistik

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 63

    1. Pengertian-pengertian

    a. Logistik Polri adalah proses dan kegiatan penentuankebijaksanaan, pengorganisasian, penggantian danpengendalian serta pengawasan seluruh fungsi dalamlingkup logistik Polri yang bulat dan utuh terpadu danterarah, dalam rangkaian upaya pengusahaan danpenyediaan serta pendayagunaan/pengarahan materiil,fasilitas dan jasa secara tepat, agar fungsi logistik Polridapat diselenggarakan secara mantap, efektif danefisien.

    b. Pembinaan logistik Polri adalah segala usaha, tindakan,kegiatan yang terpadu dan terarah yang berhubungandengan penentuan kebijaksanaan, perencanaan,pengorganisasian, pengendalian / pelaksanaan danpengendalian/pengawasan yang mencakup pembinaanmateriil Polri dan pembinaan fungsi logistik Polri secaraberdaya guna dan berhasil guna dengan menganuttatanan strategis, dukungan dan operasional.

    c. Barang Milik Negara adalah semua barang yang berasalatau dibeli dengan dana yang bersumber dariseluruhnya maupun sebagian dari APBN, APBD danHibah yang dikuasai oleh Polri.

    d. Barang adalah bagian dari kekayaan Negara yangterdiri dari satuan-satuan tertentu yang dapat dihitung,diukur, ditimbang dan dinilai yang diperlukan untukpembekalan, har dan dukungan bagi kegiatan Polriuntuk menunjang operasional dan administrasi.

    e. Barang Inventaris adalah barang yang merupakanbagian dari kekayaan Negara baik yang berupa barangbergerak maupun barang yang tidak bergerak sertahewan yang mendukung pelaksanaan tugas.

    f. Barang bergerak adalah barang yang menurut sifat danpenggunaannya dapat dipindah-pindahkan, misalnyakendaraan bermotor, kendaraan tempur, kapal, pesawatterbang, senjata api dan amunisi.

    g. Barang tidak bergerak adalah barang yang menurut sifatdan penggunaannya tidak dapat dipindah-pindahkanatau menurut peraturan perundang-undangan yangberlaku misalnya tanah dan bangunan.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 64

    h. Materiil Top adalah materiil yang masuk dalam tabelorganisasi dan peralatan yaitu materiil yang merupakanstandar satuan untuk pelaksanaan tugas pokok sesuaispesifikasi /design dari satuan yang bersangkutan.

    i. Bendaharawan materiil adalah orang yang karenajabatan diangkat dan diberhentikan oleh ordonaturmateriil untuk melaksanakan pengurusankebendaharaan dengan kewajiban untuk melaksanakantugas yang dibebankan oleh ordonatur materiil danmempertanggung jawabkan tugas dankepengurusannya berdasarkan undang-undangperbendaharaan, membuat dan mengirimkanperhitungan dan pertanggung jawaban sertamelaporkan pelaksanaannya kepada ordonatur materiilatau instansi lain yang ditunjuk.

    j. Ordonatur materiil adalah seseorang yang karenajabatannya diberi tugas pengurusan umum materiildengan mendapatkan wewenang untuk menetapkan,memberi kuasa serta memerintahkan tindakan yangdapat mengakibatkan penerimaan, penyimpanan danpengeluaran materiil serta pertanggung jawaban dalampemakaian dan penghapusan.

    k. Pengawasan materiil adalah pejabat-pejabat yangsengaja diangkat untuk mengadakan pengawasandalam pelaksanaan tugas pengurusan kebendaharaanmateriil atau pejabat yang ditetapkan oleh peratuaranperundang-undangan.

    l. Administrasi pergudangan adalah penyelenggaraanpengurusan kebendaharaan beserta administrasipendukungnya, meliputi kegiatan-kegiatan penerimaan,penyimpanan/penimbunan, pengangkutan/ pengiriman,pengeluaran/penyaluran dan penghapusan materriil.

    m. Barang Inventaris Polri adalah semua barang yangdibina dan digunakan oleh Polri berupa BarangBergerak (BB) dan Barang Tidak Bergerak (BTB) sepertitanah bangunan dan konstruksi yang didapat melaluipengadaan dengan menggunakan dana APBN danAPBD serta hibah sebagai perlengkapan untukpelaksanaan tugas pokok Polri.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 65

    n. Pencelaan adalah suatu pernyataan terhadap suatukondisi atau kegunaan suatu barang karena barangtersebut sudah tidak lagi memenuhi fungsinya.

    o. Penghapusan adalah segala usaha dan kegiatan untukmembebaskan barang inventaris dari pertanggungjawaban perbendaharaan Negara menurut ketentuanyang berlaku.

    2. Tugas Pokok Logistik Polri.

    a. Penyiapan atau perumusan kebijakan Kapolri,pengkajiandan penyusunan strategi bidang logistiktermasuk sarana/prasarana kesehatan, telekomunikasidan informasi.

    b. Perumusan dan pengembangan sistem metode danpetunjuk-petunjuk pelaksanaan fungsi pembinaanlogistik termasuk sarana/prasarana kesehatan,telekomunikasi dan informatika sebagai pedoman bagiseluruh jajaran Polri serta pengawasan dan pengarahanatas pelaksanaannya.

    c. Perencanaan kebutuhan pembangunan logistik bagiseluruh jajaran Polri dan pengendalian pelaksanaanprogram kerja dan anggaran bidang logistik oleh satuankerja dalam lingkungan Polri.

    d. Pelaksanaan program-program pengadaan,pemeliharaan, pendistribusian dan penghapusan,perbekalan umum, peralatan, fasilitas dan konstruksisesuai lingkup tugas tanggung jawabnya.

    e. Penyelenggraan pengawasan/pengendalian termasukanalisa dan evaluasi pelaksanaan program-program dankegiatan bidang logistik dengan melakukan supervisiserta kegiatan lainnya.

    3. Pokok pokok Kebijaksanaan di Bidang Logistik

    Kondisi kebutuhan logistik yang semakin meningkat belumsebanding dengan tersedianya sumber dana, sehinggaperlu langkah-langkah efisien yang menyeluruh secaraoptimal agar tercapai pemenuhan kebutuhan materiil yangberkualitas dengan mengintegrasikan semua komponenpenyelenggaraan logistik.Agar penyelenggaraan materiil

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 66

    fasilitas dan jasa lebih terarah dan tercapai sarana yangdiharapkan ditetapkan 7 pokok-pokok kebijakan logistikantara lain :

    a. Penyelenggaraan dukungan logistik secara integrativepada semua komponen prosedur dan ketentuan yangberlaku dengan memerhatikan kualitas matreriil sesuaistandarisasi dan dilakukan efisiensi secara optimalpada semua sumber daya serta sumber dana yangtersedia.

    b. Pembinaan materiil fasilitas dan jasa diprioritaskanpada upaya mencukupi kebutuhan peralatan danperbekalan yang langsung mendukung kegiatanoperasional dan pendidikan.

    c. Dukungan peralatan dan perbekalan untuk satuankewilayahan, terutama Polres dan Polsek harusmendapat porsi yang lebih besar berupa saranamobilitas, sarana komunikasi, peralatan pendukungfungsi-fungsi kepolisian serta pemenuhan perbekalanperorangan maupun lapangan dengan standar yangtelah ditentukan.

    d. Penyelenggraan pengadaan fasilitas dan konstruksibangunan disesuaikan dengan tuntutan pelayananmasyarakat diseluruh tingkat satuan Polri,pembangunan asrama/rumah dinas layak huni yangberkulitas dengan memperhatikan kondisi lingkungansecara berkesinambungan.

    e. Pembinaan materiil fasilitas dan jasa dikembangkanagar kesatuan kewilayahan mampu melaksanakansecara professional penyelenggaraan pengadaanmateriil, peralatan dan bekal umum secaradesentralisasi sesuai dengan kemampuan wilayahserta didukung dengan penyempurnaan Pilun sesuaidengan kebutuhan organisasi.

    f. Penerapan penyelenggaraan pengadaan materiilsecara sentralisasi masih diterapkan dengan systemsatu pintu secara selektif.

    g. Merekomendasi penyelenggaraan system pengadaandesentralisasi yang diselaraskan dengan ketentuanlain yang berlaku.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 67

    4. Visi dan Misi Logistik Polri

    a. Visi logistik Polri adalah logistik Polri yang profesional,proporsional dan bermoral dalam mendukungkeberhasilan pelaksanaan tugas pokok Polri, untukmenuju Polri yang berwibawa dan bebas dari KKN.

    b. Misi logistik Polriadalah :

    1) Merumuskan dan mengembangkan system danmetode dalam pelaksanaan tugas dibidanglogistik.

    2) Memberikan pelayanan dan bantuan teknismengenai penyelenggaraan pembinaan logistikditingkat Mabes Polri dan kewilayahan.

    3) Melaksanakan program, merencanakankebutuhan penganggaran, pengadaan,pemeliharaan, pengendalian, inventarisasi danpenghapusan materiil logistik secara profesional,transparan serta akuntabel demi menjagakewibawaan dan kepastian hukum.

    4) Melaksanakan pengawasan dan supervisi bidanglogistik ditingkat Mabes Polri dan kewilayahan.

    5) Mempercepat proses desentralisasi pengadaanbarang dan jasa baik ditingkat Mabes Polri dankewilayahan yang transparan serta akuntabel.

    5. Azas Dan Prinsip Logistik

    a. Azas Logistik

    Azas Logistik secara universal meliputi tiga hal yaitu :

    1) Bahwa logistik akan senantiasa mengikuti danmenyesuaikan secara terus menerus terhadapkebutuhan operasional dan perkembanganteknologi.

    2) Bahwa logistik harus senantiasa tertumpu padakemampuan ekonomi atau mendasarkan padaanggaran yang disediakan oleh pemerintah.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 68

    3) Bahwa logistik harus senantiasa patuh danmengikuti / mempedomani ketentuan atau /perundang-undangan yang berlaku.

    b. Prinsip Logistik

    1) Tepat Mutu : sebagai tolak ukur diperolehnyameteril, fasilitas dan jasa memenuhi persyaratanteknis dan operasional berdasarkan standar mutuyang telah ditetapkan.

    2) Tepat Jenis : Setiap jenis kegiatan pembinaanLogistik harus memenuhi yang dibutuhkan Polribaik dalam tugas operasional maupunpembinaan.

    3) Tepat Jumlah : dalam pembinaan dukunganpersiapan dan ketersediaan barang / jasa harusrealitas dan sesuai dengan anggaran yangtersedia dan sesuai dengan kebutuhan dalammendukung tugas operasional di lapangan.

    4) Tepat Waktu : bahwa kesiapan dan tersedianyamateril hasil pengadaan maupun dalampelaksanaan pendistribusian harus tepat harussesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

    5) Tepat Tempat : Teralokasinya materiil hasilpengadaan maupun dalam pelaksanaanpendistribusian harus tepat sasaran sesuaidengan kebutuhan yang telah ditetapkan.

    6) Tepat Harga : Sebagai tolak ukur diperolehnyamateriil dengan harga yang kompetitif dansebanding dengan harga standar yang telahditetapkan serta dapat dipertanggung jawabkan.

    7) Tepat Guna : Pemakai yang tepat dan sesuaiprosedur penggunaan sesuai dengan kebutuhandilapangan guna terwujudnya dukungan logistikyang optimal.

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 69

    BAB II

    FUNGSI LOGISTIK DAN PENERAPAN MANAJEMENPEMBINAAN LOGISTIK POLRI

    Kompetensi dasar

    Memahami fungsi logistik dan penerapan manajemen PembinaanLogistik Polri

    Indikator

    1. Menjelaskan fungsi logistik Polri.2. Menjelaskan siklus pembinaan logistik Polri3. Menyebutkan pengelompokkan materiil Logistik Polri.4. Menjelaskan sasaran pembinaan logistik Polri5. Menjelaskan Penerapan Manajemen Pembinaan Logistik

    Polri6. Menjelaskan metode pembinaan logistik Polri

  • LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

    MANAJEMEN FUNGSI PEMBINAAN 70

    1. Fungsi Pembinaan Logistik

    a. Fungsi Organik

    Fungsi organik pada dasarnya meliputi seluruh fungsipembinaan, namun berdasarkan analisa tidak seluruhfungsi dapat diangkat sebagai fungsi organik pembinaanlogistik. Fungsi Organik Pembinaan Logistik tersebutterinci kedalam sebelas fungsi yang kemudiandikelompokkan kedalam dua kelompok fungsi yaitu :1) Fungsi Utama

    a) Penentuan Kebutuhan

    Penentuan kebutuhan meliputi segala usaha,kegiatan dan pekerjaan yang berhubungandengan penentuan jenis, fasilitas dan jasayang dibutuhkan selama kurun waktu tertentudalam rangka menjamin tersedianyakebutuhan logistik. Penentuan kebutuhanmerupakan dasar untuk menyusunperencanaan kebutuhan yang harusmemperhitungkan :

    (1) Kebutuhan untuk membangun kekuatan(bersifat investasi) perlu diproyeksikankedalam program pembangunankekuatan Polri (Probangkuat).

    (2) Kebutuhan rutin untuk pembinaankekuatan.

    (3) Kebutuhan untuk mendukung kesiapandan kesiagaan operasi dan penggunaankekuatan/operasi.

    Dalam penentuan kebutuhan/perencanaankebutuhan senantiasa akan berhubung