Manajemen Asset Dan Liabilitas

download Manajemen Asset Dan Liabilitas

of 23

Transcript of Manajemen Asset Dan Liabilitas

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    1/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 1

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    2/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Manajemen asset dan liabilitas adalah suatu usaha untuk mengoptimalkan struktur neraca

    bank sedemikian rupa agar diperoleh laba maksimal sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil

    mungkin. Manajemen aktiva dan pasiva disebut pula dengan Asset and Liability

    Management (ALMA). Kedua sisi neraca, dimana sisi pasiva yang menggambarkan sumber dana

    dan sisi aktiva yang menggambarkan penggunaan dana harus dikelola secara efisien, efektif,

    produktif secara optimal.

    Organisasi Manajemen Asset dan Liabilitas (ALMA) terdiri dari Asset Liability Commite

    (ALCO) dan ALCO Support Group (ASG). Anggota ALCO terdiri dari pimpinan unit kerja

    operasional dan unit kerja yang berhubungan dengan tugas ALMA. Sedang anggota ASG terdiri

    dari sekelompok manajer/staf propesional yang bertugas membantu ALCO. Secara spesifik

    ALCO berfungsi sebagai berikut:

    1.

    Mereview laporan tentang risiko likuiditas, risiko pasar, dan manajemen permodalan.2. Mengidentifikasi isu-isu dalam manajemen neraca yang dapat mempengaruhi kinerja bank.

    3. Untuk melakukan review atas strategi penetapan ekspektasi dana pihak ketiga dan

    ekspektasi keuntungan dari sisi pembiayaan.

    4. Untuk melakukan review atas rencana kontijensi bank.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    3/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS/ASSET AND LIABILITY

    MANAJEMENT (ALMA)

    Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan

    sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana beberapa manfaat ekonomi masa depan (s)

    dapat diharapkan mengalir ke perusahaan. Kepemilikan aset itu sendiri adalah tidak berwujud.

    Namun, aset yang dimiliki dapat berwujud atau tidak berwujud "(International Valuation

    Standard 2003.

    Manajemen Aset didefinisikan menjadi sebuah proses pengelolaan segala sesuatu baik

    berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomik, dan mampu mendorong tercapainya

    tujuan dari individu dan organisasi. Melalui proses manajemen yaitu POLC planning, organizing,

    leading dan controling agar dapat dimanfaatkan atau dapat mengurangi biaya (cost) secara

    effisien dan effektif.Manajemen Liabilitas yaitu kemampuan bank dalam menyediakan dana

    yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan

    kepada nasabah.

    Penggelolaan atas Reserve Requirement (RR) atau Primary Reserve (PR) atau Giro Wajib

    Minimum (GWM) sesuai dengan ketentuan BI dan secandary Reserve (SR). Risiko yang dapat

    timbul dalam Manajemen liabilitas yaitu risiko pendanaan dan risiko bunga.

    B. RUANG LINGKUP ALMA

    ALMA adalah manejemen struktur neraca bank dengan tujuan untuk mengoptimalkan

    pendapatan dan meminimalkan biaya dalam batas-batas risiko tertentu. Risiko-risiko ALMA

    dalam suatu bank pada umumnya berupa:

    a.

    Financing risk, yaitu debitur akan memenuhi kewajibannya (keterlambatan angsuran atau

    pelunasan) tepat pada waktunya. Risiko kredit dapat menimbulkan risiko likuiditas.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    4/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 4

    b. Liquidity risk, yaitu risiko bahwa bank tidak dapat memenuhi kewajibannya pada waktunya

    atau hanya dapat memenuhi kewajiban melalui pinjaman darurat (bagi hasil yang tinggi) dan

    atau menjual aktivanya dengan harga yang rendah.

    c.

    Pricing risk, yaitu risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bagi hasil, menentukanbentuk penurunan margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya nilai

    aktiva. Risiko ini sebagai akibat Net Interest Margin (NII) atau tidak terpenuhinya likuiditas,

    atau terjadinya gap karena tidak tepatnya perhitngan pricing atas asset dan liabilitas.

    d. Foreign exchange risk, yaitu risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat kurs terhadap

    open position karena adanya pergerakan kurs yangmerugikan.

    e. Gap risk, yaitu risiko kerugian dari ketidakseimbangan interest rate maturity karena adanya

    pergerkan tingkat bunga yang merugikan.

    f. Kontinjen risk, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen, contohnya bank

    garansi dan kontrak valuta asing berjangka.

    Risiko likuiditas adalah risiko yang ada diperbankan yang biasanya timbul dari cara bank

    mengelola primary dan secondary rerserve serta pendanaannya sehari-hari. Risiko yang ada

    dalam pengelolaan Primary rerserve dapat berupa:

    Reserve yang dikelola terlalu tinggi dari yang dibutuhkan.

    Reserve requirement tidak dapat dipenuhi sehingga berakibat dikenakan pinalti atau sanksi

    oleh bank indonesia serta timbulnya masalah bagi bank sendiri.

    C. MANAJEMEN LIKUIDITAS

    Likuiditas ialah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup utuk

    memenuhi kewajibanya setiap saat. Dalam kewajiban di atas termasuk penarikan yang tidak

    dapat diduga seperti commitment loan maupun penarikan penarikan tidak terduga lainya.[3]

    Beberapa pakar perbankan memberikan beberapa macam pengertian dari manajemen

    likuiditas. Duane B Graddy memberikan definisi manajemen likuiditas melibatkan perkiraan

    dana oleh masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan. Sedangkan

    Oliver G wood menyatakan manajemen likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dan

    penyediaan kas secara terus-menerus baik kebutuhan jangka pendek atau musiman maupun

    kebutuhan jangka panjang.

    http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn3http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn3http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn3http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn3
  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    5/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 5

    Dalam hal ini bank sangat panting dalam mengelola likuiditas dengan baik,dikarenakan

    untuk memperkecil resiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan dana dalam

    memenuhi kewajibanya. Pada dasarnya keberhasilan bank dalam manajemen likuiditas ,dapat

    diketahui dari:a. kemampuan dalam memprediksi kebutuhan dana di waktu yang akan datang

    b. kemampuan untuk memenuhi permintaan akan cashdengan menukarkan harta lancarnya

    c. kemampuan memperoleh cashsecara mudah dengan biaya yang sedikit

    d. kemampuan pendataan pergerakan cash indan cash outdana (cash flow)

    e. kemampuan untuk memenuhi kewajiban tanpa harus mencairkan aktiva tetap apapun

    kedalan cash

    Ada empat macam teori likuiditas perbankan yang dikenal, yaitu sebagai berikut:

    1. Commecial Loan Theory; teori ini beranggapan bahwa bank hanya boleh memberikan

    pinjaman dengan surat jangka pendek yang dapat dicairkan dengan sendirinya (self

    liquidating).

    2. Shiftability Theory; teori ini beranggapan bahwa likuiditas sebuah bank tergantung pada

    kemampuan bank memindahkan aktivanya kepada kepada orang lain dengan harga yang

    dapat diramalkan.

    3.

    Anticipated Income Theory; yaitu semua dana yang dialokasi atau setiap uapaya

    mengalokasikan dana ditujukan pada sektor yang feasible dan layak yang akan

    menguntungkan bagi bank.

    4. The liability Management Theory; teori ini dinyatakan bagaiman bank dapat mengelola

    pasivanya sedemikian rupa sehingga pasiva itu dapat menjadi sumber likuditas.[6]

    Sejak dulu dunia perbankan memerlukan likuiditas dan likuiditas sendiri menjadi salah

    satu faktor penting dalam pengelolaan dananya dan Resiko likuiditas adalah salah satu resiko

    yang mendasar dalam dunia perbankan.Kemungkinan kerugian terjadi karena keharusan

    menjual aset atau mengumpulkan dana dalam waktu singkat untuk menghadapi situasi

    tertentu.dan diperlukan juga likuiditas yang cukup papbila bank ingin memenuhi pemintaan

    kredit yangtidak terduga dari nasabah.Penolakan akan suatu permintaan kredit mungkin akan

    http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn6http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn6http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn6http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn6
  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    6/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 6

    mengakibatkan kehilangan nasabah yang akan menyimpan uangnya atau bahkan kehilangan

    calon nasabah yang prima.

    Sulit untuk mengatakan berapakah tingkat likuiditas yang ideal(seimbang) untuk suatu

    bank. Untuk mempertahankan tingkat likuiditas yang seimbang , sedapat mungkin biaya dana

    yang tinggi yang dibutuhkan ntuk mempertahankan tingkat likuiditas yang seimbang harus

    dibuat seminimal mungkin dengan pengelolaan spread yang baik. Laporan perencanaan

    likuiditas juga dapat membantu pengelola dana untuk membuat biaya dana seminimum

    mungkin. Dengan melihat laporan perencanaan likuiditas ini ank dapat mengindikasi adanya

    kelebihan dan sampai seberapa besar dana itu lebih.

    Sesungguhnya konsep likuiditas adalah konsep yang sederhana hanya saja sulit unruk

    menentukan berapakah yang betul betul sesuai untuk masing masing bank dengan kondisi bank

    yang berbeda beda.

    Secara singkat pengaturan likuiditas adalah:

    a. Kemampuan bank untuk menaikan sejumlah tertentu dan kas yang ada,

    b. Pada ongkos tertentu

    c. Dalam waktu yang singkat dan tepat

    Semakin banyak dana yang dihimpun oleh bank dalam waktu tertentu maka bank akan

    semakin likuid, semakin rendah ongkos yang dibutuhkan untuk menambah dana dalam waktu

    tertentu maka aset tersebut akan semakin likuid. Dan jumlah uang kas yang bertambah

    seharusnya juga disesuaikan dengan kebutuhan akan uang kas tersebut

    Bank mempunyai beberapa alternatif untuk mencapai likuiditas

    menyediakan uang kas yang cukup

    mengkonventir aset kedalam uang kas

    meminjam dari bank lain

    Dalam pengaturan likuiditas jangka pendek mungkin masih sulit untuk dpastikan

    berapakah tingkat likuiditas bank yang ideal, dikarenakan dalam bisnis pebankan bank

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    7/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 7

    dihadapkan kepada ketidakpastian (uncertainty).Berapa dan kapan nasabah akan mengambil

    ataupun menyetor uang tidak dapat diketahui,oleh karena itu di perlukan perencanaan likuiditas.

    Likuiditas jangka pendek dapat diambil dari contoh beberapa kejadian yaitu hal hal

    yang bersifat musiman,bank bank yang lokasinya dekat dengan daerah pertanian akan

    mengalami lebih banyak setoran dana pada saat musim panen.dana ini akan menumpuk apabila

    tidak direncanakan alokasinya.Dan sebaliknya para petani akan membutuhkan uang pada waktu

    musim menanam untuk membeli bibit,pupuk obat hama dan sebagainya.

    Dalam memelihara likuiditas sendiri sangat terkait dengan tujuan likuiditas.dalam

    menetapkan strategi apa yang akan di ambil sangat tergantung pada skill manajer likuiditas yang

    ada bagaimana mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar dan kebutukan likuiditas bank, baik

    dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Faktor-faktor tersebut diatas akan menjadi

    panduan apakah tidak akan mengambil sikap agresif,berhati hati atau konservatif dalam

    manajemen likuiditasnya,yang tercermin dari limit dan target likuididas yang di tetapkan.

    D. MANAJEMEN INVESTASI

    Investement dalam pengertian perusahaan (bank) adalah aktivitas bank untuk

    menggunakan dana yang dimilikinya, membeli harga tetap yang mempunya nilai jangka

    panjang,atau membeli surat berharga jangka panjang (1 sampai 10 tahun).[7]Investasi disebut

    juga sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan di masa

    datang.[8]Atau dalam pengertian lain, investasi merupakan pengeluaran modal unut pembelian

    aset (asset) fisik seperti pabrik, mesin, peralatan, dan persediaan, yaitu investasi fisik atau riil.[9]

    Dalam bukunya, Ahmad Ifham Sholihin menyatakan bahwa investasi merupakan

    penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva tetap atau pembelian

    saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan (investment).[10]

    Tujuan bank dalam membeli surat berharga ada dua macam, yaitu:

    a) Untuk menambah likuiditas bank

    b) Untuk menambah income bank

    http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn7http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn7http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn7http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn8http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn8http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn8http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn9http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn9http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn9http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn10http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn10http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn10http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn10http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn9http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn8http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn7
  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    8/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 8

    Meskipun saat ini alokasi dana bank yang paling besar adalah untuk pemberian kredit,

    tetapi ada beberapa persen dana yang dialokasikan pada surat surat berharga yang meliputi surat

    berharga yang meliputi surat berharga jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Surat

    berharga sendiri dapat digunakan untuk menutup kekurangan likuiditas apabila terlalu banyaknasabah ingin menarik depositonya dikarenakan surat berharga ini dapat di jual dengan cepat

    tanpa mengalami kerugianyang berati dan dana yang di peroleh dapat dipakai untuk enutup arus

    deposito yang mengalir keluar.

    Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan investasi

    jangka waktu

    bagi hasil

    Pajak

    mudah dipasarkan atau tidak

    kualitas dan keamanan

    harapan di masa mendatang

    Diversifikasi

    E. MANAJEMEN GAP (MISMATCH)

    1. Pengertian

    Manajemen gap juga diartikan sebagai sebuah strategi untuk memaksimumkan net

    income margin melalui siklus bagi hasil[11]. Sedangkan dalam konvensional manajemen

    gap diartikan sebagai upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (Gap)

    antara asset dan liabities pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal

    jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya

    (kesenjangan tercampur atau mix match)[12].

    Gap adalah perbedaan antaraRate Sensitive Assets(RSA) danRate Sensitive

    Liabilities(RSL). RSA adalah aktiva yang dapat berubah dikarenakan :

    Tanggal jatuh waktu aktiva yang bersangkutan, contoh: surat-surat berharga dan

    pinjaman yang tingkat bagi hasilnya tertentu/tetap, seperti sukuk ijarah.

    http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn11http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn12http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn12http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn11
  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    9/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 9

    Tanggal jatuh waktu peninjauan bagi hasilnya, contoh: surat-surat berharga yang tingkat

    bagi hasilnya mengambang (tidak tentu tingkat untung dan ruginya) v RSL adalah pasiva

    yang imbal hasilnya dapat berubah

    Tanggal jatuh waktu pasiva yang bersangkutan, contoh : deposito berjangka.

    Tanggal tertentu sesuai perjanjian, contoh dana yang interestnya dikaitkan dengan

    SIBOR/LIBOR

    Tanggal tertentu menurut bank, contoh jasa giro v GAP : RSA-RSL

    Positif Gap adalah ketika RSA lebih besar dibandingkan RSL dalam suatu periode

    tertentu. Sebaliknya negatif gap apabila RSA dan RSL tidak dikelola dengan baik, maka

    dapat mengakibatkan turunnya pendapatan bank (Net Interest Income). Oleh karena itu,

    managemen gap mengusahakan peraturan struktur RSA dan RSl berdasarkan jatuh waktu

    bagi hasilnya dengan tujuan:

    a. Menghindari kerugian dari gejolak tingkat bagi hasil yang berlaku di pasar.

    b. Mengusahakan pendapatan dalam batas risiko tertentu.

    c. Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.

    Dalam neraca bank hampir selalu terjadi ketidakseimbangan antara sumber daya di sisi

    liabilities dengan penggunaan dana di sisi asset. Adapun tujuan dari manajemen gap

    adalah[13] :

    Menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat bunga.

    Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu.

    Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.

    Mengelola risiko serendah mungkin.

    Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan tingkat suku bunga

    yang wajar.

    2. Pengukuran Gap

    Pengukuran besarnya gap antara sisi aktiva dengan sisi pasiva diukur denganmenggunakan interest maturity ladder,yaitu berupa suatu tabel yang disusun dari aset dan

    liabilities yang dikelompokkan menurut periode peninjauan bagi hasilnya. Besarnya gap

    akan menentukan besarnya potensi keuntungan atau kerugian yang akan timbul dari

    http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn13http://d/UNIVERSITAS%20ISLAM%20INDONESIA/KAMPUS%20UII/Semester%20V/Manajemen%20Keuangan%20Mikro%20Syariah/SEBELUM%20UTS/makalah%20MKMS/makalah%20MKMS.docx%23_ftn13
  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    10/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 10

    perubahan tingkat bagi hasil tersebut. Besarnya gap dapat berubah membesar atau mengecil

    karena transaksi-transaksi yang dilakukan.

    Profil PeriodAsset Liabilities GAP Kumulatif

    s.d 1 minggu 10.000 8.000 2.000 2.000

    8-30 Hari 6.500 9.000 {2500} {500}

    1-3 bulan 7.000 5.000 2.000 1.500

    3-6 bulan 12.000 10.000 1.500 3.000

    6-12 bulan 8.500 9.500 (1.000} 2.000

    12 bulan keatas 8.000 8.000 2.000

    Berdasarkan contoh diatas, gap untuk periode s.d 1 minggu positif sebesar 2.000

    juta artinya RSA > RSL pada periode ini. Dalam kondisi tingkat bagi hasil yang diterima

    bank menurun lebih cepat dari bagi hasil yang diberikan pada nasabah, sebaliknya apabila

    tingkat bagi hasil yang diterima bank meningkat maka bank akan meraih keuntungan karena

    pendapatan meningkat lebih cepat dari bagian bagi hasil yang diberikan pada nasabah.

    Dengan demikian, besarnya gap akan menentukan besarnya potensi keuntungan atau

    kerugian yang timbul dari perubahan tingkat bagi hasil tersebut.

    Besarnya gap dapat berubah karena transaksi yang dilakukan, misalnya : jika bank

    menarik dana berupa deposito berjangka 1 tahun kemudian ditanamkan pada pinjaman bagi

    hasil tetap dengan jangka waktu 30 hari. Maka gap untuk periode 6-12 bulan akan berkurang

    dan gap untuk periode 8hari-1 bulan akan bertambah.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    11/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 11

    3. Strategi Gap

    Terkait manajemen bank serta arahnya, gap biasanya ditentukan positif atau negatif

    tergantung pada 3 hal, yaitu :

    Prakiraan perkembangan bagi hasil Tingkat manajemen terkait prakiraan tersebut

    Hasrat bank untuk mengambil risiko jika tindakan yang diambil salah.

    Selain 3 hal tersebut, hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah posisi dan likuiditas

    bank. Strategi negatif gap yang ditetapkan sebagai antisipasi terhadap turunnya tingkat bagi

    hasil akan mengurangi likuiditas bank karena jatuh tempo assets akan lebih panjang daripada

    jatuh tempo liabilitiesnya.

    Hal yang perlu diperhatikan juga bahwa adanya beberapa kesulitan dan masalah yang

    menyertai pelaksanaan strategi gap diantaranya adalah :

    a. Benar bahwa imbal balik(margin) dapat kita perkirakan bila kita dapat memprediksi porsi

    bagi hasil yang sudah sejak awal di tentukan. Tetapi bila bank salah memprediksi maka

    peningkatan gap dapat menurunkan margin tersebut.

    b. Harus ada prakiraan jangka waktu yang tepat untuk mengubah besarnya gap dan siklus

    bagi hasil harus dalam durasi yang tepat pula.

    Agar strategi gap suatu bank dapat lebih efektif, maka yang harus dilakukan adalah dengan

    melakukan manajemenpricingyang sesuai dan terdapat infrastruktur yang dapat memberikan

    informasi data RSA dan RSL dengan cepat, tepat dan kontinu untuk keperluan analisis.

    Dengan demikian, profesionalnya bank dalam ALMA, maka penggunaan gap management

    sofware untuk melakukan analisis dan scenario interest rate akan menjaid hal yang umum.

    4. Pengaruh Strategi Gap terhadap Pendapatan

    Dalam menentukan strategi gap senantiasa dipertimbagkan risiko yang akan dihadapi yakni

    dengan menetapkan target/ limit risiko sampai pada tingkat tertentu yang dapat diterima.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    12/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 12

    F. MANAJEMEN PRINCING

    1. Pengertian

    Manajemen princing adalah suatu kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat bagi hasil

    dari produk-produk yang ditawarkan bank, baik disisi assetsmaupun liabilities. Tujuanutama dari manajemenprincingtersebut adalah untuk mendukung strategi dan taktis ALMA

    bank dalam mencapai tujuan-tujuan operasional lainnya dan mencapai tujuan penghasilan

    bank.

    2. Faktor yang mempengaruhi Manajemen Pricing

    Keputusan ataupun kebijakanpricingbiasanya dipengaruhi beberapa faktor dibawah ini,

    yaitu:

    Faktor-faktor pasar, seperti tingkat bagi hasil di pasar sekarang dan yang diharapkan

    serta tekanan persaingan danpricingpesaing.

    Faktor ALMA, seperti tujuan manajemen gap, tujuan manajemenearning dan risiko

    mata uang.

    Faktor operasional bank, seperti tujuan strategi

    Faktor kebijakan BI dan Pemerintah

    Selain hal-hal di atas, hal-hal yang dapat menjadi pertimbanganpricing secara umum,

    faktor-faktor yang harus dipertimbangkan oleh suatu bank dibedakan antara pinjaman dan

    simpanan. Untuk pinjaman, faktor-faktor tersebut adalah cost of fund, premi risiko, biaya

    pelayanan, termsuk biaya overhead dan personel, margin kentungan, struktur target

    maturity, pricing yield curve simpanan berjangka dan cadangan wajib likuiditas.

    3. Konsep Market Fund Rates, Marginal Cost of Funds, Average Cost of Funds dan

    Blended Marginal Cost of Funds.

    Market fund ratesadalah tingkat bagi hasil yang menjadi salah satu dasar penetapan

    keputusanpricing. Market fund ratesjuga menjadi suatu komponen yang penting guna

    menganalisi prifitabilitas suatu bank. Apabila suatu pinjaman menghasilkan risk adjusted

    return lebih tingi darimarket fund rates,maka pinjaman tersebut dipertimbangkan sebagai

    yang menguntungkan atas dasar market fund. Sementara itu, apabila biaya simpanan lebih

    kecil dari market funds rates maka simpanan itu dipertimbangkan sebagai yang

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    13/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 13

    menguntungkan atas dasar market funds.Kemudian penggunaan market fund ratesini juga

    akan memudahkan bank membedakan margin keuntungan/kerugian yang diakibatkan oleh

    operasional/produk bank atau keputusan ALMA.

    Margin cost of fundsmerupakan perhitungan biaya tambahan dana/simpanan gunamelakukan tambahan dana pemberian pinjaman atau penanaman aktiva lainnya. Pada saat

    ini, tingkat bagi hasil antar bank di Indonesia dianggap mewakili marginal cost of funds dan

    seringkali menjadi bahan pertimbangan market fund ratespada sebagian besar bank-bank,

    hal ini adalah karena :

    Pasar uang di Indonesia telah berkembang dalam tahun-tahun terakhir, baik pelaku

    maupun volume usaha.

    Pertumbuhan sebagian besar bank-bank dilakukan dengan menggunakan dana antar

    bank.

    Pricing assetsdan liabilitiesmencerminkan biaya sumber dana antarbank.

    Sementara itu, average cost of funds adalah suatu perhitungan historis dari simpanan yang

    sudah ada di bank. Penggunaan konsep ini untuk pricing assets dan liabilities. Bank kurang

    tepat karena tidak mencerminkan biaya sebenarnya dari biaya pendanaan dan menunjukkan

    ketidakakuratan dan kerancuan dalam mengukur profitabilitas produk yang sebenarnya.

    Sedangkan yang dimaksud dengan blended marginal cost of fundsadalah suatu perhitungan

    untuk jenis pinjaman tertentu. Sumber dana pinjaman tersebut hanya sebagian kecil yang

    merupakan dana bank sendiri seperti pinjaman yang mendapat bantuan KLBI.

    4. PricingPinjaman yang Diberikan

    Fungsi dari adanyapricingpinjaman ini adalah minimal untuk dapat menutupi semua yang

    berkaitan dengan biaya pinjaman sehingga pihak bank mendapati pengembalian yang

    memadai. Di sisi lainpricingpinjaman juga berfungsi untuk mrncapai target pangsa pasar,

    penetrasi sektor ekonomi dan pertumbuhan aktiva serta kualitasnya disamping mencapai

    manajemen gap.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    14/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 14

    Berikut adalah beberapa metodepricingpinjaman :

    Marginal cost of fundsyang dihitung secara tetap untuk menentukan kapan perubahan

    dari base rate suatu pinjaman dan besar base bagi hasil tersebut.

    Premi risiko industri, mencerminkan risiko yang terdapat dalam industri tertentu, dapatberubah apabila kondisi industri tersebut berubah.

    Premi risiko perusahaan, antisipasi terhadap tingkat penghapusan pinjaman yang lebih

    tinggi.

    Biaya pelayanan, seperti biaya SDM dan overhead

    Margin keuntungan, disesuaikan untuk menghadapi situasi persaingan atau mencapai

    tujuan-tujuan strategis.

    5. PricingDeposito Berjangka

    Tujuan adanyapricing deposito berjangka tidak jauh berbeda dengan tujuan adanya pricing

    pinjaman yaitu untuk mendapatkan keuntungan produk dengan meningkatkan jumlah dana

    yang lebih murah dibandingkan dengan market funds rates dan mendukung pemenuhan

    target likuiditas dengan menyediakan dana yang sesuai dengan struktur jangka waktu yang

    sesuai. Adapun beberapa komponen yang mempengaruhi adanya biaya dari simpanan

    berjangka, sebagai berikut :

    Bagian bagi hasil yang dibayarkan kepada deposan berkaitan dengan jumlah simpanan

    maupun bagi hasil nominal.

    Biaya cadangan wajib likuiditas

    Biaya pelayanan, seperti biaya SDM dan overhead

    Margin Keuntungan, yang termasuk target penghasilan sumber dana di pasar.

    Dalam hal ini agar pendanaan stabil sebaiknya bank melakukan diversifikasi bagi hasil

    dengan menarik deposan kecil dan deposan yang kurang sensitif terhadap perhitungan bagi

    hasil.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    15/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 15

    G. MANAJEMEN DANA

    Manajemen dana merupakan suatu proses bagaimana suatu bank mengelola dananya,

    artinya adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemupukan

    sumber dana, baik pemupukan dari masyarakat atau dari modal sendiri di samping kebijakanyang berkaitan dengan pengalokasian atau penempatan dana sedemikian rupa sehingga dapat

    mencapai tingkat pendapatan yang optimal serta sesuai dengan peraturan yang ditetapan bank

    sentral.

    Manajemen dana mencakup semua kegiatan bank yang dapat dilihat dalam pos-pos sisi

    aktiva maupun pasiva. Di sisi lain, seberapa banyak dana berhasil dihimpun dan sebaerapa baik

    dalam pengalokasian dana serta produk bank lainnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan

    strategi pasar yang dianut oleh suatu bank, yaitu terkait dengan Strategi Pemasaran yang

    ditetapkan dan Rencana Strategi Pemasaran.

    Secara spesifik usaha banka di atas dapat dipengaruhi oleh faktor ekstren dan intern dengan

    rincian sebagai berikut:

    Faktor Ekstern

    a. Kondisi Perekonomian

    b. Kegiatan dan Kondisi Pemerintah

    c.

    Kondisi atau perkembangan Pasar uang dan pasar modal

    d. Kebijakan pemerintah

    e. Peraturan bank Indonesia

    H. MANAJEMEN SUMBER DANA

    Sumber dana yang terliat pada sisi pasiva neraca adalah suatu proses di mana bank

    berusaha mengembangkan sumber-sumber dana yang nontradisional melalui pinjaman di pasar

    uang atau dengan menerbitkan instrumen utang untuk digunakan secara menguntungkan

    terutama untuk memenuhi alokasi yang produktif.

    Faktor Intern

    a. Produk bank

    b. Kebijakan bagi hasil

    c.

    Kualitas layanand. Suasana kantor bank

    e. Lokasi kantor

    f. Reputasi Bank

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    16/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 16

    Sumber dana bank yang terbesar berasal dari dana masyarakaat di samping sumber dana

    lainnya yang berasal dari pinjaman dan model sendiri. Sumber dana pihak ketiga seperti giro,

    tabungan, dan deposito lazim juga disebut sebagai sumber dana tradisional.

    Keberhasilan bank dalam menghimpun dana atau mobilisasi dana sangat dipengaruhioleh beberapa faktor, antara lain kepercayaan masyarakat, ekspektasi, keamanan, ketepatan

    waktu pengembalian, pelayanan yang cepat, dan pengelolaan dana.

    Berikut akan dikemukakan dana menurut sumbernya, yaitu sebagai berikut:

    1. Penghimpunan Dana

    a. Giro-Wadiah dan Qard; merupakan produk penghimpunan dana di mana nasabah dapat

    melakukan penarikan setiap saat dan dapat terus melakukan penarikan sampai maksimum

    sebesar dana qard yang telah disepakati

    b. Tabungan dan Giro Automatic transfer-Mudharabah dan Wadiah; merupakan kombinasi

    antara tabungan dan giro (2 rekening dalam 1 produk), dimana setiap rekening dapat

    pindah secara otomatis apabila rekening yang lain membutuhkan dana yang lebih.

    c. Deposito; terbagi menjadi enam, yaitu:

    Deposito Mudharabah Muqayadah (Murabahah);yaitu solusi investasi jangka pendek

    dan jangka menengah untuk memperoleh hasil investasi dan kegiatan penyaluran dana

    yang menggunakan akad murabahah.

    Deposito-Mudharabah Muqayyadah (Komoditi Murabahah); yaitu produk depositi

    yang akan disalurkan untuk kegiatan jual dan beli komoditas (misalnya logam) pada

    pasar global dengan prinsip transaksi murabahah.

    Depositi dan Reksadana-Mudharabah; merupakan kombinasi keuntungan dari produk

    deposito dan reksadana.

    Deposito-Musyarakah; merupakan produk penghimpunan dana yang hanya dapat

    ditarik/dicairkan pada periode tertentu sesuai kesepakatan nasabah dengan bank, dan

    dan yang akan dikelola oleh bank tidak 100% milik nasabah, namun ada yang

    merupakan dana dari bank itu sendiri.

    Deposito Untestricted Recurring Invesment-Mudharabah; adalah produk investasi di

    mana bank menginvestasikan dana nasabah secara berulang pada beberapa instrumen

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    17/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 17

    yang memberikan keuntungan kompetitif, dan keuntungan akan dikreditkan ke

    rekening nasabah pada saat jatuh tempo.

    Deposito-Wakalah bil Ujrah; yaitu produk jasa di mana bank memberikan jasa sebagai

    agen investasi. Nasabah menginvestasikan dananya dalam jumlah beser dengankeinginan khusus, misalnya jangka waktu, tingkat pengembalian (return).

    2. Penyaluran dana

    CAR Financing al-Ijara Thumma al Bai (AITAB)

    Home Financing Bai Bithaman Ajil (BBA)

    Home Financing-Musyarakah Mutanaqisah

    Islamic Card-Bai al-Inah

    Islamic Card-Tawaruq

    Personal Financing-Bai Al Inah

    Personal Financing-Murabahah

    Personal Financing-Tawaruq

    Agriculture Implements Invesment-Shirkatul Mel, Ijarah, Bai

    Micro Industries Invesment-Shirkatul Melk, Ijarah, Bai

    Islamic Overdraft (Cash Line Facility)-BBA dan Bai al Inah

    Cash Line Facility-Bai Bithaman Ajil

    Revolving Financing-Bai Bithaman Ajil (BBA)

    Revolving Financing-Mudharabah

    Term Financing and Variable Rate-Bai Bithaman Ajil (BBA)

    Industrial Hire Purchase-alIjarah Thumma al Bai

    Hire Purchase-Shirkatul Melk

    Unsecured Bisiness Financing-Tawaruq

    Working Capital and Term Financing

    Export Credit Refinancing-Bai Dayn

    Export Credit Refinancing-Murabahah

    Export Credit Refinancing-Murabahah dan Bai Dayn

    Export Financing-Musyarakah

    Forward Rate Agreement-Murabahah

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    18/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 18

    Islamic Profit Rate Swap-Murabahah

    Islamic Treasury Instrument-Salam Paralel

    Sukuk Invesment-Wakalah bil Ujrah

    Pembiayaan dengan Penjaminansemua akad pembiayaan Syariah Share FinancingMurabahah (Trading)

    Share FinancingMurabahah (Invesment)

    I. TANTANGAN BANK SYARIAH DARI SISI ALMA

    Tantangan yang banyak dihadapi oleh bank syariah pada saat ini adalah komposisi

    terbesar dari DPK(dana pihak ketiga) yang mana bersumber dari deposito yang memiliki

    ekspektasi keuntungan bagi hasil yang lebih tinggi dari 2 produk liabilitas lainnya. Hal ini terjadi

    dikarenakan beberapa hal dibawah ini yaitu :

    1. Tantangan teknologi.

    Pada dasarnya bank syariah telah memiliki jaringan dan sistem teknologi yang memadai

    namun agar bank syariah dapat terus bersaing dengan bank konvensional yang mana telah

    memiliki keunggulan dari berbagai segi diantaranya : dari sisi jaringan ATM yang luas,

    internet banking,dan merchant untuk transaksi dipusat perbelanjaan serta dengan

    memberikan bonus dan hadiah atas jumlah saldo DPK. Hal ini berdampak pada lebih

    tingginya minat nasabah untuk menggunakan pilihannya dibank konvensional baik untuk

    menabung maupun dalam bentuk giro sehingga jumlah dana investasi meningkat dan

    mendorong permodalan yang ada. Oleh karena itulah bank syariah perlu meningkatkan

    jaringan dan sistem teknoliginya agar dapat terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan

    sehingga dapat meningkatkan minat nasabah untuk menjatuhkan pilihannya dibank syariah.

    2. Masalah likuiditas

    Menjaga Likuiditas atau ketersedian dana pihak ketiga amatlah penting bagi sebuah bank

    baik konvensional maupun syariah, hal ini dikarenankan likuiditas atau DPK adalah nyawa

    bagi sistem intermediasi suatu perbankan. Bank syariah harus mencari sumber pendanaan

    yang memadai agar dapat terus menjalankan peranannya. Pilihannya adalah pada bentuk

    deposito yang memiliki tingkat ekspektasi bagi hasil yang lebih tinggi.DPK pada bank

    syariah memiliki nkecenderungan bahwa deposito memiliki porsi yang lebih besar, sehingga

    bank syariah dihadapkan pada pilihan ekspekyasi bagi hasil DPK yang lebih tinggi.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    19/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 19

    3. Rationale market

    Tidak dapat dipungkiri bahwasannya banyak dari nasabah perbankan adalah rationale

    market yaitu nasabah yang berfikir secara rasional akan sebuah tindakan perbankan yang

    mereka akan pilih, apakah dapat memberikan return atau nilai tambah (lebih) dari apa yangmereka investasikan.oleh kerfenanyan tingkat kompetitif dari sebuah bank syariah harus

    dapat ditingkatkan dengan lebih baik lagi.

    4. Larangan perbankan syariah dipasar derivatif.

    Tidak dibolehkannya bank syariah melakukan transaksi atau berbisnis dipasar derivatif

    akan mempengaruhi tingkat pendapatan bank tersebut, karena bank hanya memperoleh

    pendapatan dari pertumbuhan pembiayaan dan pendapatan jasa lainnya (fee based income).

    Berbeda dengan bank konvensional yang memiliki portofolio dipasar tersebut.

    J. SOLUSI DALAM PENGELOLAAN ALMA

    Dalam menghadapi tantangan tantangan bank syariah dalam pengelolaannya terdapat beberapa

    alternatif solusi, diantaranya adalah:

    1. Meningkatkan segmentasi DPK

    Dalam usaha meningkatkan segmentasi DPK, perbankan syariah dapat melakukan

    peningkatan terhadap beberapa bidang misalnya peningkatan standarisasi pelayanan,sistem

    dan jaringan teknologi, aksesibilitas ysng mudah, cepat dan aman, serta meningkatkan

    jaingan baik dari sisi kantor maupun virtual office (internet banking,dll).

    2. Penguatan segmentasi korporasi untuk meningkatkan pendapatan.

    Segmentasi korporasi merupakan satu segmen yang baik untuk dibidik oleh bank syariah,

    dimana segmentasi korporsi dapat ditingkatkan melalui optimalisasi giro yang aman dan

    memiliki aksesibilitas tinggi terhadap korporasi, sehingga mengahasilkan ekspektasi bagi

    hasil yang rendah tetapi jumlah yang didapatkan dari sisi DPK lebih besar.

    3. Peningkatan fee based income

    Fee based income atau pendapatan berbasis jasa layanan tidak termaksuk yang

    dibagihasilkan ke nasabah DPK oleh karena itu bank syariah dapat menunkan ekspektasi

    keuntungan dari sisi pembiayaan dan mentrasformasikan dalam bentuk fee besad incom.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    20/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 20

    4. Peningkatan peranan regulator

    Perlunya peningkatan peran regulator dalam menggunakan jasa keuangan dari perbankan

    syariah,sehingga peranan bank syariah dapat lebih meningkat lagi. Hal ini dikarenakan dana-

    dana pemerintah maupun BUMN dapat menjadi sumber DPK yang potensial padaperbankan syariah, regulator juga dapat menjadi solusi atas kebutuhan sistem permodalan

    bagi bank syariah.

    5. Peningkatan sistem akuntabilitas

    Peningkatan sistem akuntabilitas pada bank syariah dapat dilakukan dengan beberapa cara

    diantaranya : peningkatan SDM yang memiliki kompetensi dan perbankan syariah secara

    baik, penerapan manajemen resiko yang komperhensif, sistem laporan yang informatif dan

    bertanggung jawab,sistem audit syariah dan bisnis yang berintegritas,sosialisasi yang merata

    kepada setiap masyarakat dll.

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    21/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 21

    BAB III

    PENUTUP

    A.

    KESIMPULANManajemen Aset didefinisikan menjadi sebuah proses pengelolaan segala sesuatu

    baik berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai ekonomik, dan mampu mendorong

    tercapainya tujuan dari individu dan organisasi. Sedangkan Manajemen Liabilitas yaitu

    kemampuan bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua

    kewajibannya maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabah. Risiko-risiko

    ALMA dalam suatu bank pada umumnya berupa Financing risk, Liquidity risk, Pricing risk,

    Foreign exchange risk, Gap risk, dan Kontinjen risk.

    Likuiditas ialah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup

    utuk memenuhi kewajibanya setiap saat.dalam kewajiban di atas termasuk penarikan yang

    tidak dapat diduga seperti commitment loan maupun penarikan penarikan tidak terduga

    lainya.Ada empat macam teori likuiditas perbankan yang dikenal, yaitu sebagai berikut:

    Commecial Loan Theory, Shiftability Theory, Anticipated Income Theory, The

    liability Management Theory. Bank mempunyai beberapa alternatif untuk mencapai likuiditas

    yaitu menyediakan uang kas yang cukup, mengkonventir aset kedalam uang kas, meminjam

    dari bank lain.

    Investement dalam pengertian perusahaan (bank) adalah aktivitas bank untuk

    menggunakan dana yang dimilikinya, membeli harga tetap yang mempunya nilai jangka

    panjang,atau membeli surat berharga jangka panjang (1 sampai 10 tahun). Faktor faktor yang

    mempengaruhi keputusan investasi yaitu jangka waktu bagi hasil, pajak, mudah dipasarkan

    atau tidak, kualitas dan keamanan, harapan di masa mendatang, dan Diversifikasi.

    Manajemen gap juga diartikan sebagai sebuah strategi untuk memaksimumkan net

    income margin melalui siklus bagi hasil. Sedangkan dalam konvensional manajemen gap

    diartikan sebagai upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (Gap) antara

    asset dan liabities pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah

    dana, suku bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya (kesenjangan

    tercampur atau mix match).

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    22/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 22

    Manajemen princing adalah suatu kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat

    bagi hasil dari produk-produk yang ditawarkan bank, baik disisi assetsmaupun liabilities.

    Tujuan utama dari manajemenprincing tersebut adalah untuk mendukung strategi dan taktis

    ALMA bank dalam mencapai tujuan-tujuan operasional lainnya dan mencapai tujuanpenghasilan bank. Keputusan ataupun kebijakanpricingbiasanya dipengaruhi beberapa faktor

    dibawah ini, yaitu Faktor-faktor pasar, Faktor ALMA, Faktor operasional bank, Faktor

    kebijakan BI dan Pemerintah

    Manajemen dana merupakan suatu proses bagaimana suatu bank mengelola dananya,

    artinya adalah bagaimana bank menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pemupukan

    sumber dana, baik pemupukan dari masyarakat atau dari modal sendiri di samping kebijakan

    yang berkaitan dengan pengalokasian atau penempatan dana sedemikian rupa sehingga dapat

    mencapai tingkat pendapatan yang optimal serta sesuai dengan peraturan yang ditetapan bank

    sentral.

    Secara spesifik usaha bank di atas dapat dipengaruhi oleh faktor ekstren dan intern.

    Faktor Ekstern yaitu Kondisi Perekonomian, Kegiatan dan Kondisi Pemerintah, Kondisi atau

    perkembangan Pasar uang dan pasar modal, Kebijakan pemerintah, Peraturan bank Indonesia.

    Sedangkan faktor intern yaitu Produk bank, Kebijakan bagi hasil, Kualitas layanan, Suasana

    kantor bank, Lokasi kantor, Reputasi Bank.

    Sumber dana yang terliat pada sisi pasiva neraca adalah suatu proses di mana bank

    berusaha mengembangkan sumber-sumber dana yang nontradisional melalui pinjaman di

    pasar uang atau dengan menerbitkan instrumen utang untuk digunakan secara menguntungkan

    terutama untuk memenuhi alokasi yang produktif.

    Tantangan bank syariah dari sisi alma antara lain Tantangan teknologi, Masalah

    likuiditas, Rationale market, Larangan perbankan syariah dipasar derivatif. Dalam

    menghadapi tantangan tantangan bank syariah dalam pengelolaannya terdapat beberapa

    alternatif solusi, diantaranya adalah Meningkatkan segmentasi DPK, Penguatan segmentasi

    korporasi untuk meningkatkan pendapatan, Peningkatan fee based incom, Peningkatan

    peranan regulator, Peningkatan sistem akuntabilitas

  • 8/10/2019 Manajemen Asset Dan Liabilitas

    23/23

    MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS2014

    Universitas Islam Majapahit Page 23

    B. REFERENSI

    Anggota Ikapi. 2010.Portofolio dan Investasi. Kanisius. Yogyakarta.

    Ifham Sholihin, Ahmad. 2010.Buku Pintar Ekonomi Syariah. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

    Imaduddin, Ahmad. September 2010.Manajemen Asset dan Liabilitas Dalam Perbankan

    Syariah. Jurnalekonomi islam al-infaq vol 1 no 1. Fakultas Agama Islam Universitas Ibn

    Khaldun Bogor.

    Leon, Leon. Dkk. 2007.Manajemen Aktiva Pasiva Bank Nondevisa.PT. Grafindo. Jakarta.

    Rivai, Veithzal; Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, danAplikasi. Bumi Aksara. Jakarta.

    Widjajanta, Bambang. Dkk. 2007.Mengasah Kemampuan Ekonomi. Citra Praya. Bandung.

    http://duniamanajemenku.blogspot.com/2009/02/manajemen-aset-dan-liabilitas-alma.html

    http://irfanmnugraha.blogspot.com/2012/02/definisi-manajemen-aset.html

    http://duniamanajemenku.blogspot.com/2009/02/manajemen-aset-dan-liabilitas-alma.htmlhttp://duniamanajemenku.blogspot.com/2009/02/manajemen-aset-dan-liabilitas-alma.htmlhttp://irfanmnugraha.blogspot.com/2012/02/definisi-manajemen-aset.htmlhttp://irfanmnugraha.blogspot.com/2012/02/definisi-manajemen-aset.htmlhttp://irfanmnugraha.blogspot.com/2012/02/definisi-manajemen-aset.htmlhttp://duniamanajemenku.blogspot.com/2009/02/manajemen-aset-dan-liabilitas-alma.html