Manajemen Agroekosistem Tanaman

17
TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN AGROEKOSISTEM Oleh: RIZKY MAULIDINA 115040200111024 IFFATUR ROKHMANIYAH 115040200111032 FANITA WIDYAH ALVIANA 115040200111044 DYAN KUSUMANING AYU 115040200111115 DIMAS SIGIT B 115040200111089 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

description

Agriculture, Education,manajemen agroekosistem

Transcript of Manajemen Agroekosistem Tanaman

Page 1: Manajemen Agroekosistem Tanaman

TUGAS TERSTRUKTUR

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Oleh:

RIZKY MAULIDINA 115040200111024

IFFATUR ROKHMANIYAH 115040200111032

FANITA WIDYAH ALVIANA 115040200111044

DYAN KUSUMANING AYU 115040200111115

DIMAS SIGIT B 115040200111089

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Manajemen Agroekosistem Tanaman

1. Diskusikan dan gambarkan diagram pola pertumbuhan tanaman mulai dari tanam sampai produksi dan siklus produksinya setiap tahun!

A. Diagram Pola Pertumbuhan Tanaman pada umumnya

B. Pola pertumbuhan tanaman semusim:

-Fase ekponensial (peningkatan kadar cepat )

-Fase linier (konstan)

-Fase penuaan (menurun menuju nol )

Gambar Fase Pertumbuhan Tanaman Semusim

Page 3: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Diagram pola pertumbuhan tanaman mulai dari tanam sampai produksi dan siklus produksinya setiap tahun (Contoh pada tanaman jagung)

Fase Pertumbuhan Vegetatif

Fase Pertumbuhan Generatif Panen Pasca Panen (washing,

grading,packaging,dll)

Budidaya dan Perawatan 3 bulan

Distribusi Produksi Benih

Page 4: Manajemen Agroekosistem Tanaman

C. Pola Pertumbuhan Tanaman Tahunan (Contoh pada tanaman apel)

Siklus tahunan apel

Sebagai tanaman sub tropis, apel akan merontokkan daunnya pada musim gugur. Selama musim dingin

tanaman beristirahat. Pada musim semi, yang akan tumbuh pertama tunas bunga. Hingga pada

pertengahan musim ini selalu tampak panorama yang sangat menarik di kebun apel. Hamparan tanaman

yang masih meranggas tak berdaun itu dipenuhi oleh bunga yang bermekaran. Panorama ini akan lebih

menarik lagi  dengan hadirnya kumbang, lebah, kupu-kupu dan serangga lainnya yang mencari nektar

serta polen dari bunga apel. Setelah itu, baru akan muncul daun-daun baru. Menjelang akhir musim panas,

buah apel telah mulai masak. Demikianlah siklus alami dari agribisnis apel di kawasan sub tropis.

Karenanya, panen apel di sana hanya terjadi sekali dalam setahun. Selanjutnya buah akan disimpan dalam

cold storage untuk dipasarkan sesuai dengan permintaan, sampai musim apel yang akan datang. Daya

tahan apel yang disimpan dalam cold storage ternyata terbatas. Setelah lebih dari 6 bulan, kualitas buah

akan cenderung menurun. Daging buah yang sebelumnya keras dan renyah, akan menjadi empuk dan

gembur. Itulah tanda-tanda buah apel yang mulai rusak.

Di kawasan tropis, siklus berbuah apel bisa diatur. Caranya dengan melakukan perompesan daun

(merontokkan daun), serta pemangkasan. Hingga apel dari kawasan tropis adalah apel segar yang baru

saja dipetik dari pohon. Bukan apel yang telah disimpan berbulan-bulan. Setelah buah-buah tua selesai

dipanen, biasanya para petani apel akan melakukan pemangkasan dan perompesan daun. Disusul dengan

pemupukan, penyiangan dan lain-lain perawatan tanaman. Kalau di kawasan tropis tanaman akan

beristirahat selama musim dingin, maka di Malang, apel yang telah dirompes akan langsung

mengeluarkan tunas bunga. Hingga dalam setahun, satu pohon  bisa dipanen sampai dua kali. Kalau

Page 5: Manajemen Agroekosistem Tanaman

dalam satu hamparan sentra apel, dilakukan pergiliran dalam membuahkan, maka di kawasan tersebut

akan bisa dijumpai tanaman yang sedang dirompes, sedang berbunga, berbuah muda maupun yang siap

panen. Sesuatu yang tidak mungkin dijumpai di kawasan sub tropis.

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan tunas dan buah Apel Tropis

Tahap pertumbuhan pada Apel Manalagi sebagai berikut:

Gambar 1. Tahap Pertumbuhan dan perkembangan bunga pada apel Manalagi

Pembungaan Apel

Apel adalah tanaman daerah dingin, yang mengalami dormansi. Untuk mematahkan dormansi

perlu suhu dingin (chilling requirement), paling efektif pada 2oC dibanding 6oC >10oC.  Di daerah tropika,

seperti di Batu Malang, apel layak dibudidayakan, karena suhunya relatif stabil dan mempunyai suhu

chilling, dan tanaman tidak memerlukan dormansi untuk menghadapi musim dingin (winter).

Page 6: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Teknik yang dilakukan adalah mencegah tanaman memasuki masa dormansi, dan perontokan

seluruh daun (defoliasi), sebelum kuncup tersebut memasuki dormansi. Teknik pengguguran daun

berhasil diterapkan untuk budidaya apel dan peach di beberapa negara tropika, sehingga berbuah dua kali

setahun.  Pengguguran daun dapat dilakukan langsung dengan cara mekanik atau kimia (10% CuSO4 atau

10% urea),  atau secara tidak langsung dengan pengeringan sehingga daun layu dan gugur.

Efektifitas defoliasi daun dalam menginduksi pembungaan, dapat ditingkatkan dengan cara

pemotongan pucuk pohon dan pelengkungan cabang.  Kedua cara ini, seperti pengaruh kekeringan

sementara, mengurangi kuatnya dominansi apikal dan mendorong induksi bunga dan perkembangan

bunga berikutnya; sementara pada pohon yang vigor memacu pertumbuhan spur, dapat berbunga pada

musim berikutnya.

Tahap Pertumbuhan dan perkembangan bunga pada apel Manalagi:

(1) dorman:

Phase Dorman: kuncup buah relatif tidak aktif. Phase ini terjadi saat musim dingin (berlaku untuk semua

pohon buah).

(2) silver tip:

Phase silver(kuncup perak): mata kuncup tampak membesar dan berwarna keperakan.

(3) phase green tip:

Phase kuncup menghijau, Mata Kuncup pecah, terlihat dengan panjang antara 1- 2 mm berwarna hijau.

(4) half-inch green:

Phase pucuk hijau 1 cm, bakal daun terlihat jelas dengan panjang kurang lebih 1 cm.

(5) tight cluster:

Phase kuncup bunga, Kuncup bunga terlihat jelas, bergabung rapat, tangkai bunga pendek.

(6) pink:

Semua bakal kuncup bunga dalam gerombolan berwarna pink, tangkai bunga telah memanjang penuh.

(7) bloom:

phase bunga mekar, kuncup kuncup bunga mekar semuanya.

Page 7: Manajemen Agroekosistem Tanaman

(8) petal fall:

phase gugurnya mahkota bunga, ditandai dengan 75% dari mahkota bunga telah gugur.

(9) fruit set:

phase pentil, Phase pembentukan bakal buah sampai sebesar kelereng.

Dari gambar 1 dan 2 bisa dilihat bahwa pohon Apel mulai mempunyai daun sempurna pada

phase kuncup bunga, yang dimulai dengan daun yang menutup kedalam, semakin lama daun ini tumbuh

melebar dan mencapai pembukaan sempurna pada phase selanjutnya. Daun akan hilang dari pohon apel

saat memasuki phase perempesan sampai phase pucuk hijau (green tip).

Warna daun akan mengikuti perkembangan daun Apel tersebut. Daun Apel pada awal

perkembangan tampak hijau terang (muda) semakin lama semakin tebal warnanya. Daun hijau tua tampak

pada saat apel sebesar kelereng.

Gambar 2 Tahap perkembangan Buah Apel Manalagi.

Pemanenan Apel

Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada

varietas dan iklim. Rome Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar,

Page 8: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Manalagi dapat dipanen pada umur 114 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi, pada

musim hujan dan tempat lebih tinggi, umur buah lebih panjang.

Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu

tingkat dimana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak

fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah

segar dan bila ditekan terasa kres.

Pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun.

Periode panen apel adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang telah dilakukan.

Produksi buah apel sangat tergantung dengan varietas, secara umum produksi apel adalah 6-15 kg/pohon.

Perempalan/Pemangkasan

Bagian yang perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas yang tumbuh di bawah

60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak

subur, cabang yang berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan, ranting

atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3 bulan sampai didapat bentuk yang

diinginkan(4-5 tahun).

2. Susunlah pola tanam pada lahan 100 ha pada ketinggian 400-500 mdpl (cropping system/pattern) yang paling memenuhi 5 sistem properties managemen agroekosistem ?

Penanaman three sisters plants yaitu jagung, labu dan kacang panjang. Ini tradisi pergiliran

jagung, kacang dan labu di gundukan yang sama, sistem yang berkelanjutan canggih yang disediakan

kesuburan tanah jangka panjang.

Jagung menyediakan tiang alami untuk tanaman merambat kacang untuk mendaki.

Kacang memperbaiki nitrogen pada akar mereka, meningkatkan kesuburan keseluruhan plot

dengan menyediakan nitrogen untuk tahun-tahun berikutnya jagung. Tanaman merambat kacang

juga membantu menstabilkan tanaman jagung, membuat mereka kurang rentan terhadap bertiup

di atas angin.Akar labu menjadi mulsa hidup, shading gulma muncul dan mencegah kelembaban

Page 9: Manajemen Agroekosistem Tanaman

tanah dari penguapan, sehingga meningkatkan kemungkinan tanaman keseluruhan hidup di

musim kemarau. Tanaman labu berduri juga membantu mencegah predator dari mendekati jagung

dan kacang-kacangan. Jumlah besar sisa tanaman dari penanaman kombinasi ini dapat

dimasukkan kembali ke dalam tanah pada akhir musim, untuk membangun bahan organik dan

memperbaiki struktur.

Jagung, kacang dan labu juga saling melengkapi gizi. Jagung menyediakan karbohidrat,

kacang kering kaya protein, menyeimbangkan kurangnya asam amino yang diperlukan ditemukan

dalam jagung. Akhirnya, labu menghasilkan kedua vitamin dari buah dan sehat, minyak lezat dari

biji.

Cara Menanam Three Sisters

Sebelum Ada Tanaman:

Melakukan tes tanah, dan mempersiapkan

lokasi taman.Menambahkan kompos atau

bahan lain seperti gambut atau pupuk ke

dalam tanah. Hal ini akan memperbaiki

struktur tanah dan menambah nutrisi.

Penanaman:

Menanam jagung pada akhir Mei. Hal terbaik adalah jika tanah telah menghangat dan tidak lagi

dingin dan basah.

Page 10: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Merendam benih jagung selama beberapa jam, tetapi tidak lebih dari delapan jam, sebelum

tanam. (Benih direndam dapat mengering dengan cepat, sehingga menjaga bibit disiram dengan

baik untuk minggu pertama atau dua jika tanah tidak tetap basah oleh hujan deras.)

Menyiapkan perbukitan rendah yang 3 sampai 4 kaki terpisah dalam dan di antara baris. Tempat

5-7 benih jagung, merata spasi ke kedalaman I ke I '/ 2 inci. Tutup dengan tanah.

Mempertahankan:

Setelah tanaman jagung muda muncul, mulai melakukan penyiangan gulma.

Ketika tanaman jagung sekitar 6 inci tinggi, kacang tiang dan labu dapat ditanam di sekitar

tanaman jagung.

Setelah benar-benar penyiangan, tanaman empat atau lima biji kacang di setiap bukit. Tanaman

empat atau lima biji labu di setiap bukit ketujuh, menempatkan mereka di sekitar tanaman jagung

muda.

Tanaman Anda akan membutuhkan air setiap minggu. Jika tidak hujan setidaknya satu inci per

minggu, penanaman perlu irigasi.

Sebagian besar nitrogen dikonversi oleh biji akan juga akan tersedia untuk jagung dan labu tahun

pertama, akar kacang harus memecah untuk melepaskan nitrogen. Jagung merupakan pengumpan

nitrogen berat, jadi sidedressing dengan pupuk yang diperlukan untuk mencapai hasil yang

memuaskan. Penggunaan pupuk kandang. kompos, atau pupuk komersial.

Page 11: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Panen & Penyimpanan

Panen dan menyimpan jagung, kacang-kacangan. dan labu dengan hati-hati. Ketika sekam jagung

sudah kering menyebar mereka di tempat yang kering, Untuk mencegah jamur, jangan menyimpan ketika

mereka pertama kali dipanen. Jika berencana untuk menggiling jagung. dibiarkan kering selama beberapa

minggu atau untuk menyimpan benih, memililih bibit dari yang paling kuat dan seragam.

Alasan memilih Penanaman three sisters plants

-Output yang dihasilkan sistem baik secara ekologis dan ekonomi.

-Biodivesrsitas lebih tinggi sehingga ekosistem stabil dan dapat berkelanjutan.

3. Buat laporan tertulis kelompok apa yang anda pelajari hari ini.

Review materi kuliah

Kriteria dan indikator dalam skala hamparan agroekosistem yang sama dari aspek tanaman,

biodiversitas tumbuhan dan pola tanam dari aspek ekonomi.

Aspek Tanaman

Pola pertumbuhan tanaman memicu perubahan bentuk secara perlahan dalam struktur organisme

yang akan berpengaruh terhadap struktur dalam ekosistem. Pola pertumbuhan tanaman dapat

menentukan pola tanam.

Biodiversitas Tumbuhan

Page 12: Manajemen Agroekosistem Tanaman

Biodiversitas tumbuhan dapat ditentukan dengan indikator pola tanam. Semakin tinggi

biodiversitas tanaman, stabilitas ekosistem akan semakin stabil.

Pola Tanam dari aspek ekonomi

Pola tanam menentukan cara perawatan tanaman budidaya dan output/ produktivitas yang akan

dihasilkan. Pola tanam yang baik adalah pola tanam yang mampu memenuhi 4 aspek utama yaitu

productivity, stability, sustainability dan equatability.

Page 13: Manajemen Agroekosistem Tanaman

DAFTAR PUSTAKA

Frahardi. 2008. PENGEMBANGAN APEL TROPIS DI INDONESIA.

http://foragri.blogsome.com/pengembangan-apel-tropis-di-indonesia/. Diakses tanggal 16 April 2013.

Prihatman, Kemal. 2000. APEL(Malus sylvestris Mill.). Deputi Menegristek Bidang

Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta.

Ruhiyat, Misbah. 2008. PEMANTAUAN STATUS N (NITROGEN) DAUN DALAM SIKLUS

PRODUKSI BUAH APEL [Jurnal]. FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG. Malang.

Subekti, Nuning Argo. 2013. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian

Tanaman Serealia Maros.

Syufri, Ahmad. 2011. PEMBUAHAN POHON SEPANJANG WAKTU.

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/pembuahan-pohon-sepanjang-waktu-1780. Diakses tanggal 16 April

2013.