1

Disampaikan dalam Konferensi Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif, “Extracting the Future: Menata Sumberdaya Ekstraktif untuk Pembangunan Berkelanjutan.” Jakarta, 17 November 2015

management of extractive industries for sustainable development

OLEH : KANG YOTO-BOJONEGORO Konfrensi Nasional- PWYP Event- “Extracting the Future ” Jakarta 17 Nopember 2015

11/18/2015 2

Disampaikan dalam Konferensi Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif, “Extracting the Future: Menata Sumberdaya Ekstraktif untuk Pembangunan Berkelanjutan.” Jakarta, 17 November 2015

11/18/2015 3

ABRAHAM LINCOLN

“KEKAYAAN HUTAN JATI”

• TIDAK MEMBERIKAN DAMPAK PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

• BANYAK MASYARAKAT TERJERAT KASUS KRIMINAL YANG BERAWAL DARI “HUTAN”

SEJARAH KABUPATEN BOJONEGORO TERKAIT KEKAYAAN ALAM

SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT BEREKSPEKTASI

AMAT TINGGI TERHADAP PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MEREKA

“KEKAYAAN MIGAS”

11/18/2015 4

ABOUT BOJONEGORO

EAST JAVA

BOJONEGORO

11/18/2015 5

INDONESIA - Kabupaten Bojonegoro secara geografis terletak pada koordinat 111º25' BT - 112º09' BT dan 6º59' LS - 7º37' LS. -Secara administrasi terdiri dari 28 kecamatan. -Luas wilayah 230.706 Ha, merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 Km dari ibukota Propinsi Jawa Timur.

Sebanyak 40,15% wilayah Bojonegoro merupakan wilayah hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah selatan Bojonegoro, sebanyak 32,58% berikutnya berupa lahan sawah yang sebagian besar berada di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Sebanyak 22,42% merupakan tanah kering dan sisanya 4,85% adalah perkebunan dan lain-lain

“KEMISKINAN ENDEMIK” • SEJARAH KEMISKINAN YANG

PANJANG • TINGKAT KEMISKINAN 23,87%

DARI TOTAL PENDUDUK (1,2 JUTA JIWA) PADA TAHUN 2008

• RATA2 MASYARAKAT SEKITAR AREA PROYEK MIGAS ADALAH PETANI / BURUH TANI YANG LAHANNYA TERBEBASKAN UNTUK KEPENTINGAN PROYEK

MASALAH MENDASAR

“TINGKAT PENGANGGURAN”

• TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA 5,93 % PADA TAHUN 2008

• MASYARAKAT SEKITAR AREA PROYEK BERPOTENSI MENJADI PENGANGGURAN AKIBAT KEHILANGAN LAHAN MATA PENCAHARIAN

11/18/2015 6

PERMASALAHAN INDUSTRI EXSTRACTIVE

• Konflik Sosial

• Kerusakan Alam / Lingkungan Hidup

• Mental Pesta dan Korup

11/18/2015 7

TIGA JEBAKAN

11/18/2015 8

PETA WILAYAH EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MIGAS DI BOJONEGORO DAN SEKITARNYA (BLOK CEPU, TUBAN,BLORA DAN NONA)

Oil, where ?

9

mining sector

(oil & gas sector)

contributes of 38,40% of

Bojonegoro GRDP

Bojonegoro’s oil reserve is 20% of total national oil

reserve

In contstruction and peoduction stage involes local worker, local business, and local good & services

1. Penataan Lingkungan

2.Optimalisasi Potensi Lokal Selama Kontruksi dan Eksplorasi

10 18/11/2015

Belanja Hanya FOKUS pada :

- Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

- Infrastruktur Yang Relevan dengan Pertumbuhan Ekonomi

- Pembentukan Fiskal Pasca Eksploitasi

4. Transparansi, Open Data dan Akuntabilitas

Jalan MENDAKI BOJONEGORO

Untuk

Kesejahteraan

Berkelanjutan

5. Patnership

11/18/2015 11

- Air Jernih , belum tercemar

dan layak dikonsumsi - Udara belum begitu tercemar, sejuk dan nyaman - Jumlah Tanah Longsor Relatif Kecil - Sampah masih sedikit dari sampah rumah tangga dan publik

- Air Tercemar disekitar kawasan migas mulai terjadi

- Udara Ter cemar dikawasan Industri ,fasilitas publik dan pemukiman - Tanah Longsor akibat banjir

bandang terjadi - Sampah/limbah dari RT, Industri dan publik meningkat dan belum terkelola secara baik

- Hutan masih bagus (68%) - Kegiatan Ekonomi masih tradisional - Eksploitasi SDA / lingkungan masih

rendah - Jumlah Penduduk masih sedikit

1.165.401 jiwa - Sumber Polusi Limbah rumah

tangga, kendaraan masih belum banyak

- Meskipun banjir dan kekeringan masih terjadi

- Hutan Rusak - Penebangan Liar - Eksploitasi SDA / lingkungan

meningkat - Jumlah Penduduk meningkat

1.209.973 jiwa - Sumber Polusi Limbah rumah

tangga meningkat, kendaraan meningkat, industrialisasi migas mulai produksi

- Banjir, kekeringan sering terjadi

- Reboisasi Hutan, tutupan vegetasi digalakkan

- Eksploitasi SDA / lingkungan terkendali

- Jumlah Penduduk meningkat tapi terkendali 1.472.865 jiwa

- Sumber Polusi Limbah, sampah terkelola, kendaraan ramah lingkungan

- Masyarakat mitigasi bencana banjir dan kekeringan

- Pencanangan perbaikan kualitas LH

Periode Sebelum tahun 2000 Periode Tahun 2000 - 2007 Periode Tahun 2008 s/d sekarang

- Pencemaran Air, Tanah dan Udara di kawasan industri migas, fasilitas publik dan pemukiman menurun dan dibawah baku mutu kualitas LH

- Tanah Longsor akibat banjir bandang berkurang

- Sampah/limbah dari RT, Industri dan publik terkelola dengan baik di TPA, TPST, Bank Sampah

VISI LINGKUNGAN HIDUP : Kawasan yang Aman, Nyaman dan Produktif

• Mewujudkan Bojonegoro sebagai Lumbung Pangan dan Energi dengan Lingkungan Hidup yang berkualitas.

• Bojonegoro menjadi sumber oksigen tidak saja bagi rakyat tapi juga bagi lingkungan sosial sekitar

• Sosial ekonomi Bojonegoro tumbuh pesat dengan kualitas lingkungan yang terkendali

• Mewujudkan wong Bojonegoro yang Sehat, Produktif dan Bahagia dengan meningkatnya kualitas

lingkungan hidup

KEBIJAKAN DASAR

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

• MENATA RUANG - RTRW, Perda, dll • MENATA PERILAKU - Rumah Tangga,Komunitas,dll

• MENATA INFRASTRUKTUR - Pembangunan Bendung Gerak - Program 1000 Embung - Program 1 Milyar Pohon - Pembangunan Jalan Paving - Pemb. 100.000 sumur resapan - Penghijauan - Sarana Air Bersih - Sanitasi Masyarakat - IPAL - TPA, TPS 3R, TPS

• TATA KELOLA AIR - Pembangunan Waduk

Gongseng - Pembangunan Embung - Pembangunan / Rehabilitasi

Jaringan Irigasi - Pompanisasi Air Permukaan

berbasis listrik

• MENATA KAWASAN HUTAN - Rehabilitasi, Vegetasi,

Ekosistem Hutan • PENGATURAN POLA TANAM

- Mempertahankan kesuburan tanah

• PEMUPUKAN BERIMBANG - Mengurangi run off

• MENGENDALIKAN PENCEMARAN - Air, Udara, dan Tanah • MEMINIMALISIR POLUSI

- Uji kelayakan kualitas kendaraan angkutan barang (9.000 kendaraan/6 bulan)

- Car Free Day, Amdal Lalin/ Smoke tester - Penggunaan Lampu PJU dengan teknologi

Solar cell

1. MENCEGAH KERUSAKAN

2. MEMPERBAIKI KERUSAKAN

3. MEMPERTAHANKAN

KUALITAS LINGKUNGAN

4. MENINGKATKAN KUALITAS

LINGKUNGAN

Warga dan Aparatur Yang

Sadar Lingkungan

Beberapa program implementasi KEBIJAKAN DASAR

1. Pendidikan : Living harmoni, pendidikan Strategi hidup di Bojonegoro dalam

perubahan lingkungan, Festival Bengawan Solo

2. Pengelolaan limbah-Sampah : TPA, TPST, IPAL, Bank Sampah

3. Perbaikan lingkungan : Penghijauan, Pemanfaatan Pekarangan, Buffer Zone

4. Pembuatan Taman : RTH, Menanam Bunga

5. Konservasi Lingkungan : Tutupan Vegetasi

6. Pembangunan Infrastruktur : Waduk, Embung, Geo membran, Sumur Resapan,

Biopori,

7. Penegakan Hukum : Pembuatan Perda, Perbub, Pemberian Sanksi, Pengawasan

8. Kolaborasi , Dengan Perhutani, NGO, Komunitas, Ormas, Relawan

9. ODF : Pembangungan fasilitas jamban sampai tuntas (100 %) di seluruh wilayah

Kab. Bojonegoro

2. Optimalisasi Potensi Lokal Selama Kontruksi dan Eksplorasi

11/18/2015 16

Ruang Lingkup :

Mengatur, Melindungi serta Memberdayakan kandungan lokal di daerah

Tanggungjawab K3S dan Mitra K3S serta pengolah migas dalam pemenuhan

dana CSR dan PKPO dalam kerangka percepatan pembangunan daerah

Tujuan :

Meningkatkan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian daerah

Mengembangkan kemampuan daerah untuk berdaya saing ditingkat regional,

nasional dan internasional berlandaskan keunggulan kompetitif daerah

Mengendalikan permasalahan sosial dan ekonomi yang berpotensi

menghambat kelancaran rangkaian pelaksanaan eksplorasi & eksploitasi serta

pengolahan migas

PERDA NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG TENTANG

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DALAM

PELAKSANAAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MIGAS

ESENSI UTAMA :

11/18/2015 17

Meski pemanfaatan kekayaan migas tidak sepenuhnya public oriented, namun sebagai wujud tanggungjawab daerah dalam

memberikan perlindungan pada masyarakat, adalah meletakkan strategi melalui rumusan kebijakan daerah yang

harus mampu menjawab beberapa point penting, diantaranya :

• Bagaimana mengarahkan pendayagunaan potensi migas yang ada didaerah, nantinya juga mampu memberikan kesejahteraan masyarakat di daerah, melalui perwujudan kemandirian dan keunggulan daerah

1

• Bagaimana masyarakat mendapatkan intended impect (bukan unintended impact) dari implementasi kebijakan pendayagunaan potensi migas. Singkatnya, bagaimana masyarakat didaerah turut “berdaya” dengan kepemilikan keunggulan kompetitif potensi migas

2 11/18/2015 18

PRODUKSI MINYAK DI BOJONEGORO

14,700

11,800 17,670

19,200

24,360 24,600 22,931 33,310

2,241 6,580 9,090 12,370

22,020

22,818 22,690 21,521 10,383 6,140

18,027

24,904 33,890

60,329 62,515 62,164 58,962

57,054

165,000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2016

DATA LIFTING

Prognosa (Ribu Brl)

Realisasi (Ribu Brl)

BOPD

Peak Production

(Banyu Urip), belum

termasuk prod Blok

Sukowati

11/18/2015 19

28,800

21,020 68,500

61,800 131,400

167,900

291,700

459,930

591,930

49,490

12,750

88,100 37,900

164,000

213,500

457,600

422,372

576,250

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Target DBH Minyak (Juta Rp)

Real DBH Minyak (Juta Rp)

PROGRES DBH MINYAK DI BOJONEGORO

TAHUN 2014, REALISASI DBH MIGAS SEBESAR 576,25 MILYAR DARI TARGET 591,93 11/18/2015 20

Kinerja Sosial Ekonomi

POVERTY RATE HUMAN DEVELOPMENT INDEX

ECONOMIC GROWTH

2010 2011 2012 2013 2014

11.526.58312.889.818

14.579.52816.427.043

14.579.528

GDP PERCAPITA

21 0

10

20

30

40

50

60

70

80

2010 2011 2012 2013 2014

66,92 67,32 67,73 68,08 68,50

HDI

Education Index

Health Index

Buying Parity Index

18.78 17.47 16.60 15.95 14.75

-4.00 8.00

12.00 16.00 20.00

2010 2011 2012 2013 2014

11,84

9,19

5,68 5,306,75

6,45

6,607,40

7,027,78

6,67 7,22 7,27

6,55 6,556,106,49

6,235,78

5,78

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

2010 2011 2012 2013 2014

BJN (Oil n Gas) BJN (No oil n Gas)

East Java National

Setelah Transformasi..

11/18/2015 22

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

2012 2013 2014

1,686,213

2,071,170 2,472,878

1,861,387 2,024,348

2,517,678

Target

Realisasi

PENDAPATAN DAERAH

Capaian realisasi tahun 2014 meningkat sebesar 24,37% dari realisasi tahun 2013.

2012 2013 2014

Plafon 1,900,273 2,429,184 2,716,134

Realisasi 1,693,112 2,034,120 2,416,061

0

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

89,10%

83,74% 88,95%

Plafon & Realisasi Belanja Daerah (Juta)

Realisasi Belanja Daerah tahun 2014 terealisasi sebesar 88,95%

11/18/2015 23

102.45 102.65

102.5

103.93

103.03

101.5

102

102.5

103

103.5

104

104.5

2010 2011 2012 2013 2014

NTP

NTP

NILAI TUKAR PETANI

4.18 3.51

5.82

3.21

0

2

4

6

8

2011 2012 2013 2014

TPT TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

0

2

4

6

8

10

2011 2012 2013 2014

BojonegoroJawaTimur

INFLASI KAB.BOJONEGORO 2014

TAHUN 2011 2012 2013 2014

BOJONEGORO 4,17 4,05 7,39 7,34

JAWA TIMUR 4,27 4,5 7,59 7,77

Nasional 3,79 4,3 8,38 8,36

3. Belanja Hanya FOKUS pada : - Peningkatan Sumber Daya

Manusia (SDM) - Infrastruktur Yang Relevan dengan Pertumbuhan Ekonomi - Pembentukan Fiskal Pasca

Eksploitasi

11/18/2015 24

TARGET INDIKATOR

KINERJA

PEMBANGUNAN BOJONEGORO 6 PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : PILAR EKONOMI PILAR LINGKUNGAN HIDUP PILAR MODAL MANUSIA

DAN MODAL SOSIAL PILAR KEBIJAKAN FISKAL

BERKELANJUTAN PILAR SMART GOOD AND

CLEAN GOVERNMENT PILAR KEPEMIMPINAN

TRANSFORMATION

6 ELEMENT TRANSFORMASI : TRANSFORMASI VISI TRANSFORMASI STRATEGI TRANSFORMASI

PENGATURAN TRANSFORMASI LEVEL

OPERASIONAL TRANSFORMASI BUDAYA TRANSFORMASI NIAT

RPJMD

IKU KABUPATEN

IKU SKPD

RKPD

RENSTRA

PERJANJIAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESELON II,

III, IV

TARGET INDIKATOR

KINERJA

INDIKATOR MAKRO

RPJP

RPJMN

Pelatihan vocasional untuk 12.000 orang dan sertifikasi tenaga terlatih bersifat

Internasional

Jenis Pelatihan

1.Pelatihan Usaha Kecil , seperti :

perbengkelan kendaraan, mengelas,

listrik, pengolahan

makanan,keperawatan,pengolahan

hasil pertanian dan pengolahan rokok

dll

2. Pelatihan khusus untuk mendapat

sertifikat (BNSP), seperti : pelayanan

kebersihan,pelatihan las listrik

khusus,pelatihan terkait proses

pengolahan industri pertanian,

operator komputer, instalasi listrik dll

11/18/2015 26

Tujuan : meningkatkan ketrampilan,membuka

lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran

Pembiayaan : Rp. 9,8 Miliar

Sasaran : 12.000 orang

masyarakat – KTP Bojonegoro

Dilakukan secara

bertahap dan dibiayai oleh pemerintah

Gerakan Ayo Sekolah dan Anti Drop Out

• Validasi Data anak usia : SD, SLTP, dan SLTA yang tidak sekolah / Drop Out.

• Gerakan ini mengajak /melibatkan pemerintah, orang tua dan pemangku kepentingan

• Pemkab menyediakan bantuan biaya pendidikan (DAK pendidikan) Rp.500.000 di tahun 2015 untuk siswa SMA sederajat dan akan meningkat menjadi Rp.2.000.000 di thn 2016.

• Bantuan Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan menyelohkan dokter umum mjd dr spesialis

Tujuan: Wajib Belajar 12 tahun dan memastikan semua usia sekolah harus sekolah, termasuk pemanfaatan paket belajar

27

Melibatkan masyarakat dan membangun infrastruktur jalan menggunakan Paving

Paving • 80% jalan rusak di tahun 2008

• Masalah konektifitas

• Kurang partisipasi

• Kurang bahagia

• Masalah lingkungan

• Kekurang percayaan pada pemerintah

28 11/18/2015

• 80 % jalan kami sekarang

sudah bagus

• Hubungan /konekfitas yang

lebih baik

• Perbaikan ekonomi lokal

• Mutu yang lebih baik

• Partisipasi yang lebih tinggi

• Mengurangi konflik sosial

• Daya dukung lingkungan

• Masyarakat sekitar lebih

bahagia

• Meningkat kepercayaan

masyarakat

PETROLEUM FUND (DANA ABADI)

KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI BOJONEGORO : 1. PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA 2. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG BENAR-BENAR MENJADI “TRIGER”

PERTUMBUHAN EKONOMI 3. KEMANDIRIAN FISKAL (MELALUI PEMBENTUKAN DANA ABADI)

FILOSOFI : 1. MENGHINDARI KUTUKAN SUMBER DAYA ALAM (NATURAL RESOURCES CURSE) 2. MENYADARI SDA MIGAS DALAM KURUN WAKTU TERTENTU AKAN HABIS 3. MENGHINDARI NAFSU BELANJA YANG BERLEBIHAN UNTUK JANGKA WAKTU

YANG PENDEK ,MENAHAN EUPHORIA DAN MENTAL PESTA PORA TERUTAMA BAGI PARA POLITISI

4. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN FISKAL NON MIGAS SEBAGAI SALAH SATU PILAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI BOJONEGORO

5. MENCIPTAKAN “GENERASI EMAS” BOJONEGORO MELALUI SERANGKAIAN KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

11/18/2015 29

PETROLEUM FUND (DANA ABADI)

HAMBATAN DALAM PEMBENTUKAN DANA ABADI: 1. BELUM ADA ATURAN BAIK UU, PP, PERPRES MAUPUN PERATURAN MENTERI

YANG BENAR-BENAR BISA MEWADAHI TUJUAN MULIA PEMBENTUKAN DANA ABADI. KALAUPUN ADA PEMDA HARUS BERUPAYA KERAS UNJTUK MELAKUKAN PENYESUAIAN.

2. PERLU BANYAK PIHAK UNTUK MEMBUKA HATI DAN MELIHAT BAHWA ADA DAERAH PENGHASIL MIGAS YANG BERKOMITMEN UNTUK MEMANFAATKAN SDA MIGAS SEBAGAI SALAH SATU SUMBER EKONOMI YANG MEMBAWA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

SAAT INI PROSES PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH TERKAIT “PETROLEUM FUND” SEDANG DI FINALISASI OLEH TIM PEMKAB

BOJONEGORO BERSAMA-SAMA DENGAN PARA PIHAK ANTARA LAIN WORLD BANK, NRGI DAN NGO LOKAL YAITU BOJONEGORO INSTITUE

11/18/2015 30

KONDISI MINUS BOJONEGORO

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

-

100,000

200,000

300,000

2010 2011 2012 2013

227,200 212,859 201,900 196,000 TAHUN 2014 15,91%

PENDUDUK BOJONEGORO

MISKIN

BURUH TANI

PENGANG-GURAN

PEKERJA MUSIMAN

PEKERJA SEKTOR

DOMESTIK

CACAT/ LANSIA

MASY. PINGGIRAN

HUTAN

196.000 ORANG MASIH HIDUP DIBAWAH GARIS KEMISKINAN. INDEKS DAYA BELI (PPP) PALING

RENDAH SEJATIM YAITU Rp. 627.060

AKUMULATIF DARI PENDIDIKAN RENDAH, BUTA HURUF, TIDAK MEMILIKI KETRAMPILAN

11/18/2015 31

STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN

KOLABORASI ANTARA

PEMERINTAH PUSAT,

PROPINSI DAN DAERAH

PENYEDIAAN PELAYANAN DASAR UNIVERSAL : PENDIDIKAN (BOS, BKSM, BOSDA), KESEHATAN (JAMKESMAS, JAMKESDA), RASKIN, PKH (MENGURANGI PENGELUARAN)

MEMBUKA PELUANG TUMBUH : PNPM PERKOTAAN DAN PERDESAAN, PEMBERIAN MODAL UMKM, KOPERASI (MENINGKATKAN PENDAPATAN)

MENJAGA KETAHANAN HIDUP : PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENINGKATAN KETRAMPILAN LAINNYA

PEMBERIAN AKSES HIDUP : PERUMAHAN (PEMUGARAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI), PEMBANGUNAN LINGKUNGAN, AIR BERSIH

11/18/2015 32

STRATEGI MENGURANGI HAL MINUS PENYEBAB KEMISKINAN (2008-2013)

MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TERUTAMA JALAN DARI YANG SEMULA ASPAL MENJADI PAVING TERUTAMA UNTUK JALAN POROS DESA. HEMAT ANGGARAN, MENUMBUHKAN EKONOMI. MEMBANGUN EMBUNG UNTUK MENGATASI MASALAH AIR

MEMPERBAIKI KINERJA BIROKRASI MENJADI LEBIH PROFESIONAL, PELAYANAN CEPAT, PENGELOLAAN KEUANGAN AKUNTABEL

MEMBUKA RUANG KOMUNIKASI PUBLIK MELALUI PROSES 4 D (DIALOG, DIRECT, DISTRIBUTE, DAN DIGITAL), TRANSPARASI DAN OPEN GOVERNMENT

PENANGANAN MASALAH BENCANA (BANJIR) LEBIH RESPONSIF, MELIBATKAN SEMUA ELEMEN MASYARAKAT, MEMBALIK FILOSOFI DARI TAKUT BANJIR MENJADI HARMONI DENGAN BANJIR.

MEMBANGUN “TRUST”

MERUBAH MINDSET (OPEN MIND, OPEN HEART, OPEN WILL), DARI EGO KE ECO SYSTEM, MENSINERGIKAN SEMUA STAKEHOLDER, (PENGUSAHA, MASYARAKAT, SWASTA, PERGURUAN TINGGI, CSO) 11/18/2015 33

MEMBANGUN TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN MIGAS

KEBIJAKAN PENGELOLAAN

MIGAS

TRANSPARANSI : PEMBEBASAN LAHAN, PERIJINAN, PELUANG KERJA, POD, PEMANFAATAN DBH

PENGELOLAAN DBH : PENYERTAAN MODAL KE BANK JATIM, BPR (400 M) DAN BANK UMKM (100 M)

PENGELOLAAN PI : DIALOKASIKAN MENJADI SIMPANAN ABADI (PETROLEUM FUND)------REGULASI SEDANG DISIAPKAN

PEMBERDAYAAN : SOCIAL APPROACH, MEMBUKA PELUANG USAHA BARU, ALOKASI ADD

REGULASI : PERDA 23/2011, PERDA 28/2012, PERDA 26/2011, PERDA 11/2012, PERBUP 27/2012, PERBUP 31/2009

11/18/2015 34

GERAKAN DESA

SEHAT DAN CERDAS

MEMBANGUN TUGAS PEMERINTAH

PERUBAHAN MJD LEBIH BAIK

MANUSIA : SEHAT, CERDAS, PRODUKTIF

LINGKUNGAN : SEHAT, BERSIH

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI,

KESEHATAN, PENDIDIKAN, EKONOMI

SEJAHTERA, BAHAGIA,

BERKELANJUTAN

LOGICAL FRAME ANALYSIS

BERSINERGI : PENGUSAHA, MASYARAKAT, TOKOH/AHLI

BUDAYA KERJA APARATUR

HARUS RESPONSIF,

TEPAT, CEPAT DAN

BERMANFAAT UNTUK RAKYAT

KELEMBAGAAN HARUS BERSIH, TRANSPARAN,

DIPERCAYA MENGAPA DESA ????

11/18/2015 35

DESA SEBAGAI LOKUS

SEMUA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DARI PUSAT SAMPAI DAERAH BERMUARA KEPADA DESA (MASYARAKAT DESA)

PEMBANGUNAN HARUS DIRASAKAN MERATA BERKEADILAN SAMPAI KE TINGKAT DESA (MENJANGKAU MASYARAKAT YANG PALING BAWAH)

PERCEPATAN PENANGANAN KEMISKINAN MEMERLUKAN KETEPATAN DATA DAN IDENTIFIKASI AKAR PERMASALAHAN SEHINGGA TEPAT SASARAN. DALAM HAL INI PEMERINTAH DESA YANG PALING DEKAT UNTUK MEMOTRET KONDISI-KONDISI TERSEBUT

DESA MEMPUNYAI OTONOMI NAMUN TIDAK SELURUH APARATUR DI DESA MENGGUNAKAN DENGAN BAIK KEWENANGAN ATAS OTONOMI TERSEBUT SEHINGGA PERLU UNTUK DILAKUKAN PENGUATAN TERMASUK DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN

DESA AKAN MENDAPAT ALOKASI ANGGARAN (ADD) DARI DAERAH MAUPUN PUSAT DALAM JUMLAH YANG CUKUP BESAR, SEHINGGA DIPERLUKAN SUATU PEDOMAN PENGELOLAAN ANGGARAN YANG TEPAT, EFEKTIF, EFISIEN, DAN BERMANFAAT UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

11/18/2015 36

GERAKAN DESA SEHAT DAN CERDAS : “GERAKAN BERSAMA-SAMA MEMBANGUN MANUSIA BOJONEGORO

YANG SEHAT DAN CERDAS”

WUJUDKAN WONG JONEGORO YANG SEHAT, PRODUKTIF DAN BAHAGIA (FILOSOFI MEMBANGUN MANUSIA BOJONEGORO)

WUJUDKAN INDONESIA YANG SEHAT, PRODUKTIF, DAN BAHAGIA BERKELANJUTAN

11/18/2015 37

PARAMETER SEHAT PARAMETER CERDAS

8 Indikator : 1. Open Defecation Free (ODF) 2. Sanitasi non ODF 3. Angka Kematian Ibu – Angka Kematian Bayi 4. Balita Kurang Gizi 5. Lantai Rumah Sehat 6. Lingkungan Sehat 7. Kepesertaan JKN 8. Kepesertaan KB

DESA SEHAT DAN CERDAS adalah Kondisi suatu pemerintah desa dan masyarakat desa yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, berperilaku sehat dan cerdas sehingga mampu produktif, berdaya saing, mandiri, bahagia dan sejahtera.

12 Indikator : 1. Lama Belajar 2. Buta Aksara 3. Taman Baca Masyarakat/ Perpustakaan 4. Pemanfaatan Lahan 5. Manajemen Pengelolaan Air 6. Pemanfaatan Ruang (RTRW) 7. Produksi Pangan 8. Industri Pengolahan 9. Penanganan bencana 10. Infrastruktur desa 11. Tata Kelola Administrasi Desa yang Baik 12. Pendidikan Vokasional

11/18/2015 38

IMPLEMENTASI GERAKAN DESA SEHAT DAN CERDAS

MELAKUKAN SOSIALISASI KEPADA SELURUH APARATUR TERUTAMA APARATUR PEMERINTAH DESA DAN KECAMATAN

MENETAPKAN DATA EKSISTING (TAHUN 2014) SEBAGAI TITIK NOL (POSISI START) UNTUK MEMANTAU PERKEMBANGAN MASING-MASING INDIKATOR

MEMASTIKAN BAHWA DANA DESA HANYA BOLEH DIALOKASIKAN UNTUK 20 INDIKATOR. KASI PEMERINTAHAN DAN KASI PMD KECAMATAN

BERTANGGUNGJAWAB MENDAMPINGI PENYUSUNAN APBDes DAN RKP DESA

MENERBITKAN 3 PERBUP YAITU : PERBUP GERAKAN DESA SEHAT DAN CERDAS, PERBUP PENYUSUNAN APBDes, PERBUP LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PEMERINTAH DESA

11/18/2015 39

SIAPA YANG MENGAWASI PELAKSANAAN GERAKAN DESA SEHAT DAN CERDAS

WALI AMANAH

DESA

TOKOH ORMAS, GURU, ILMUWAN (ORANG-ORANG YANG DIPERCAYA)

BERTANGGUNGJAWAB DALAM MENYALURKAN BANTUAN BERUPA HIBAH ATAU DANA ALOKASI KHUSUS DESA (CASE : PROGRAM BOSDA UNTUK ANAK SMA/MA/SMK)

MENGAWASI SELURUH IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN YANG ADA DI DESA

11/18/2015 40

INISIATIF PEMBENTUKAN POVERTY RESOURCE CENTER (PRC)

SALAH SATU WUJUD KOLABORASI PENANGANAN KEMISKINAN, MAKA PEMERINTAH DAERAH MELALUI TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DAERAH (TKPKD) BERSINERGI DENGAN BOJONEGORO INSITUTE (BI)DAN PWYP UNTUK MEMBANGUN SISTEM

DATA KEMISKINAN TERPADU YAITU POVERTY RESOURCES CENTER (PRC) YANG DIINTEGRASIKAN

DENGAN MENU TKPK DI www.bojonegorokab.go.id

11/18/2015 41

11/18/2015 42

11/18/2015 43

4.Transparansi, Opendata dan Akuntabilitas

11/18/2015 44

Kondisi (-)

MEMBUTUHKAN SOLUSI

Transformasi

Pemerintah yang

bersih dan efektif

45

Transparency

Accountability

Effectivity

Participation • Pelayanan Publik

Meningkat Mutunya

• Tingkat kepuasan

publik meningkat

• Kepercayaan pada

pemerintah meningkat

• Partisipasi meningkat

4 D Target

- Mendengarkan semua masukan

- Malayani - Memberikan

Kepastian Hukum - Hadir - Transparan - Akuntabel

Kepuasan Publik Kepercayaan Partisipasi

TRANSFORMASI

GOOD GOVERNMENT

11/18/2015 46

Penyelenggaraan Pemerintahan Secara

MANUAL

Penyelenggaraan Pemerintahan

Berbasis Information Communication Tehnology

(ICT)

Government (Before) to e-Government (After)

TRANSFORMASI BOJONEGORO ?

Distance Disconected Less Participation Government not present

All voice Acoount Direct Distribuite -> Present Dialogue

STRATEGI BOJONEGORO “BOJONEGORO SMART CITY”

TRANSFORMASI

11/18/2015 47

STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bojonegoro Smart City

PERBUB NOMOR

30 TAHUN 2013

TENTANG

MANAJEMEN

INOVASI

PEMBANGUNAN

BERBASIS

PARTISIPASI

PUBLIK

SMS : Bjn (spasi) 1708

(LAPOR!-UKP4) Surat Keluhan Masyarakat Surat Pembaca Media

Cetak maupun elektronik Radio Malowopati Bojonegoro

Kotak Saran SMS dari telepon seluler

pejabat Dialog Publik (tiap Jum’at)

MENINGKATKAN KUALITAS PARTISIPASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO MELALUI

TEHNOLOGI INFORMASI 11/18/2015 48

BEST PRACTISE TATA KELOLA MIGAS DAN PENGELOLAAN PENDAPATAN MIGAS

AKUNTABILITAS &

TRANSPARANSI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAPABILITAS TATA KELOLA

11/18/2015 49

URAIANNYA :

AKUNTABILITAS &

TRANSPARANSI

Perda No. 28/2012 tentang Transparansi Tata Kelola Pemerintahan di Bidang Industri Ekstraktif

Membuka seluas mungkin akses publik (direct maupun indirect), serta penerapan prinsip-prinsip extractive industries transparency initiative (EITI) di Bojonegoro telah menjadikan Indonesia model untuk penerapan EITI pada level Nasional dan khususnya pada Sub Nasional (Kabupaten)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perda No. 23/2011 (Konten Lokal)

Peraturan Bupati No. 31/2009 tentang Alokasi Dana Desa

Perda No. 11/2011 tentang Penyertaan Modal di Kabupaten Bojonegoro (endowment fund)

KAPABILITAS TATA KELOLA

Pembentukan BUMD, PT ADS (Pengelolaan PI) dan PT. BBS (Pengelolaan Sarana Pendukung Migas)

Perda No. 26/2011 tentang RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2031, berikut Rencana Detailnya

Peraturan Bupati No. 27/2012 tentang Zona Development

11/18/2015 50

OPEN DATA

1. PORTAL DATA INDONESIA (www.data.go.id) link dengan UKP4. KURANG LEBIH 300 DATA TELAH DI UP LOAD. BOJONEGORO URUTAN KE 2 TERBANYAK MENG UPLOAD DATA KE PORTAL DATA INDONESIA SETELAH DKI JAKARTA

2. APLIKASI LAPOR DAN SISMON (LINK DENGAN UKP4)

3. PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN SAMPAI DENGAN SP2D SERTA DATA-DATA LAINNYA DAPAT DI UNGGAH DI www.bojonegorokab.go.id.

4. PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI MELALUI PEMBENTUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) YANG DI KELOLA OLEH DINAS KOMINFO

11/18/2015 51

5. Patnership

Partnership ( kemitraan) dilakukan untuk mempercepat analisis,evaluasi dan pelaksanaan pembangunan

Contoh :

• Kemitraan penanggulangan kemiskinan dibawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan ( TKPK) mitra : antar SKPD dan NGO yaitu Bojonegoro Institue dan Publish What You Pay , Idfos dan CSR perusahaan

11/18/2015 56

• Kemitraan dengan investor nasional maupun internasional dalam rangka pelaksanaan investasi di Bojonegoro

• Kerjasama dengan NGO : NRGI untuk pembuatan regulasi dana abadi/cadangan

• Kerjasama dengan UNDP terkait pembangunan berkelanjutan dan pembangunan inklusif

• Kerjasama penulisan tentang Transformasi Bojonegoro dengan Prof Rheinald Kasali,Prof Munir Mulkhan dll

• Kerjasama dengan BUMN untuk pembangunan Bojonegoro seperti PT.Perhutani, PT.KAI dll

• Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan dengan Berbagai Perguruan Tinggi seperti dengan UGM,Unair,IPB,UMY dll

• Kerjasama analisis mencari solusi masalah pembangunan dengan World Bank pada study RAAPId dan study BIGS, dengan hasil sebagai berikut : 11/18/2015 57

Hasil Study World Bank di BOJONEGORO tahun 2015

(Bojonegoro Inclusive Growth Strategy )

18/11/2015 58

PERTUMBUHAN NON MIGAS BOJONEGORO MENUNJUKKAN

KETAHANAN DAN TERUS BERAKSELERASI

• Tingkat pertumbuhan rata-rata2 2001-2013: 5,2%, pertumbuhan senatiasa terakselerasi selama periode tersebut ...

• ... Membawa Bojonegoro mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2013

• Saat ekonomi jatuh di tahun 2009, pertumbuhan tetap baik di Bojonegoro padahal angka pertumbuhan di Indonesia dan Jawa Timur menurun

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

7.0%

8.0%

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pertumbuhan riil Produk Domestik Regional Bruto (non-Migas), 2001-2013

Bojonegoro East Java Indonesia

PAD naik dua kali lipat secara riil dalam 5 tahun

sebagian besar berkat “PAD lainnya" dan pajak daerah

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Rp

Mili

ar (

har

ga k

on

stan

20

10

)

Penerimaan Asli Daerah (PAD), 2008-2013

Others OSR (include profit from local publicservice centre)Profit from local asset (local SOE)

Retribution

Tax

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

2008 2009 2010 2011 2012 2013R

p M

iliar

(h

arga

ko

nst

an 2

010)

Pajak lokal, 2008-2013

Hotel tax Restaurant tax

Entertainment tax Advertisement tax

Street light tax Parking tax

Underground water tax Bird nest tax

Non metal mining and bowlder tax Local property tax

Property transfer fee

Belanja dan penerimaan publik

sebagai bagian dari PDRB non Migas, telah meningkat baru-baru ini

1,212

1,108 1,103 1,130

1,447

1,667

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Rp

Mili

ar (

har

ga k

on

stan

201

0)

Penerimaan dan belanja, 2008-2013

Revenue Expenditure

• Dana Bagi Hasil (DBH) Migas telah meningkat secara signifikan sejak 2011

• Belanja publik meningkat dari 8% menjadi 10% dari Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) non Migas antara 2010/1 dan 2013

6.7

5.6 5.0 4.7

5.6 6.2

6.5 5.8 5.5 5.5

6.2 6.2

-0.2

0.5 0.8 0.6 0.0

-2

0

2

4

6

8

10

12

2008 2009 2010 2011 2012 2013

%

Penerimaan, belanja dan defisit terhadap PDRB, 2008-2013

Expenditure - as share of total GRDP

Expenditure - as share of non O&G GRDP

Revenue - as share of total GRDP

Non OG revenue- as share of non OG GRDP

OG NR revenue sharing- as share of non OG GRDP

Fiscal deficit as a share of GRDP

HASIL STUDY BOJONEGORO INCLUSIVE GROWTH STRATEGY (BIGS) WORLD BANK - th2015

15 62

Penurunan Kemiskinan di Bojonegoro dalam 8 tahun terakhir dengan cukup signifikan

Angka kemiskinan di Bojonegoro Tahun 2008 sebesar : 23,87 % sedangkan pada tahun 2014 sebesar : 14,75 %

11/18/2015 63

TIDAK ADA KABUPATEN MISKIN… YANG ADA HANYALAH KABUPATEN YANG SALAH URUS… (KANG YOTO)

11/18/2015 64