Manado Post Senin 27 Mei 2013

41
KURSI Ketua Komisi Pe- milihan Umum (KPU) Sulut akhirnya diraih Jessy Y Mo- mongan. Mantan ketua KPU Minahasa periode 2003-2008 ini unggul tipis atas Ardiles Mewoh dengan meraih 3 suara, dari total 5 suara anggota KPU Sulut. ‘’Pemilihan berlang- sung demokratis. Semua pihak menerima hasilnya dengan tersenyum,’’ kata Fachrudin SELURUH direksi BUMN dapat tambahan tugas baru yang sangat rumit: memperbaiki sistem alih daya atau outsourcing (OS). Langkah ini dilakukan sambil menunggu apa yang akan dibahas dan diputuskan panitia kerja (panja) Komisi IX DPR. Sesuai dengan hasil rapat kerja Komisi IX DPR dengan menteri tenaga kerja dan transmigrasi serta menteri BUMN dua bulan lalu, Komisi IX memutuskan untuk membentuk panja guna mem- bahas seluruh sistem ketenagakerjaan di BUMN. Saya merasa beruntung pernah “disekolahkan” menteri BUMN se- belum saya, Pak Mustafa Abubakar, untuk menjadi Dirut PLN, sebuah BUMN yang juga banyak menggu- nakan OS. Dengan demikian, saya tidak perlu lagi mempelajari apa yang Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama Wisata Rohani, Sembilan Remaja Tondano Tewas Tenggelam NOMOR: 8048 SENIN, 27 MEI 2013 RP.4.000,- Baca SHS.....Hal 11 Baca Toko.....Hal 11 Baca Jessy.....Hal 11 Baca Selamatkan....Hal 11 Baca Agar.....Hal 4 Thrift Shop, toko cabo, diangkat menjadi judul lagu. Top banget, nomor satu di Billboard Hot 100 Amerika Serikat. Memecahkan rekor baru di USA, bersamaan den- gan Wall Street mulai pulih. Laporan Suhendro Boroma New York, USA Hey, Macklemore, can we go thrift shopping What? What? What? What? What? What? What? What? Setelah Lima Tahun Krisis Ekonomi di USA Toko Cabo vs Kebangkitan Kembali Wall Street Wartawan koran ini di Time Squere, Manhattan, New York, kemarin. GUBERNUR Sulawesi Uta- ra Dr SH Sarundajang kem- bali mengingatkan semua pihak Editor: Idham Malewa Peliput: Firman Tobeleu KOTAMOBAGU Janji Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ir Hatta Rajasa memberi ban- tuan pembangunan Masjid Molinow bukan janji politik Editor: Budi Siswanto Peliput: Benny Alo BUPATI Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow (JWS) memberikan perha- tian lebih terhadap tewasnya sembilan remaja saat iba- dah pantai, Sabtu (25/5). TEPATI JANJI: Yasti Soepredjo Moko- agow menyerahkan bantuan ke Masjid Molinow yang diterima Arya Sukma Mala. Yasti Bantu Masjid 500 Juta Baca Yasti.....Hal 11 Baca JWS.....Hal 11 ANGKAT PENDIDIKAN: Gubernur Sulawesi Utara Dr SH Sarundajang akrab bersama sejumlah civitas akademika yang ada di Sulut. ‘‘Tuhan Kuatkan Kami’’ SHS Terus Tingkatkan Pendidikan di Sulut Jessy Y Momongan Banyak cerita memilukan yang terjadi saat sembilan remaja di Kelurahan Lini- ngaan, Kecamatan Tondano Timur, tewas tenggelam di Pantai Kawis, perbatasan Desa Tulap dan Lalumpe. Salah satunya adalah aksi heroik Rezky Chandra. Editor: Stenly Kowaas SEJUMLAH piala dipa- jang berjejer di atas meja yang terletak di sudut ruang tamu. Refny Walangitan nampak telaten menatanya kembali, membetulkan beberapa di antaranya yang sudah rusak. Piala-piala itu memang meninggalkan kesan men- dalam buat Refny, ibu Rezky Chandra, salah satu korban yang tewas tenggelam di Pantai Kawis, Sabtu (25/5) akhir pekan lalu. Benda lambang prestasi itu adalah hasil dari prestasi Rezky dalam olahraga catur. Selama ini, Rezky memang langganan juara di sebagian besar kejuaraan yang ia ikuti. Di Sulut, pembina remaja Kisah Heroik dan Sedih Rezky Chandra-Walangitan Selamatkan Beberapa Teman, Malah Jadi Korban Jessy Ketua KPU Editor: Idham Malewa Penjaga Pantai AWAN gelap menyelimuti Sulut. Sembilan remaja Desa Liningaan Kecamatan Tondano Timur, Minahasa, tewas tenggelam saat mandi di Pantai Kawis, Desa Tulap, Kecamatan Kombi, Sabtu (25/5). Sembilan remaja GMIM Sentrum Tondano itu diterjang ombak dan terjerembab di pantai yang agak dalam. Tewas terseret ombak sering terjadi di daerah ini. Lima tahun lalu (2008), di lokasi yang tak jauh dari situ juga, lima remaja GPdI dari Desa Raringis, Langowan, meninggal saat mandi di pantai. Masih banyak lagi kejadian serupa, tetapi karena korbannya hanya satu orang, tidak terlalu menghebohkan. Memang hidup itu di tangan Tuhan. Tetapi peristiwa ini harus menjadi pembelajaran semua pihak. Antara lain, Komisi Pelayanan Remaja GMIM dan remaja gereja lain ter- masuk remaja mesjid, jika melakukan ibadah tamasya. Kalau anak-anak remajanya tidak tahu berenang, tentu harus melarang dan men- jaga jangan sampai mereka mandi di pantai. Memang Sulut banyak obyek wisata. Tetapi masyarakat kebanyakan ingin selalu ke pantai. Karena itu obyek wisata yang paling diserbu saat libur, yaitu daerah pantai. Sepanjang Tondano pante mulai dari Pantai Parentek Lembean Timur, Pantai Makalisung Kombi bahkan sampai Kema, dipadati warga. Begitu juga di pantai Utara mulai dari Pantai Malala- yang, Tasik Ria, Manga Tasik, bahkan sampai Pantai Moinit Minsel. Pemerintah seharusnya memperhatikan keselamatan masyarakatnya. Memang salah satu tugas pemerintah, menyediakan sarana rekreasi bagi warganya. Tetapi saat ini sarana rekreasi itu sudah ada. Tinggal bagaimana pemerintah menyediakan penjaga pantai di lokasi-lokasi yang ramai dikunjungi warga. Agar ke depan tidak ada lagi masyarakat yang meninggal saat mencari hiburan di pantai. (#) JWS Ajak Doakan Korban DUKA MENDALAM: JWS saat menghadiri ibadah tou Langowan di Jakarta, kemarin. Editor: Tommy Waworundeng Editor: Stenly Kowaas Peliput: Kim Tawaan, Harry Paat, Melky Karwur TONDANO— Tangis dan air mata membasahi pipi sebagian besar pelayat di rumah duka Mentu-Sambul. Semua seperti masih belum percaya melihat tubuh Pingkan Mentu (16), terbujur kaku dalam balutan baju berwarna putih. Di samping kiri tempat di mana Pingkan dibaringkan, Syaloom Sambul tak henti menangis. Ibunda Pingkan ini terlihat begitu terpukul. Tangisnya me- raung, ia tak henti mencium, memegang dan memeluk tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa. “Tuhan, kuatkan kami .... Beda dengan ibu Pingkan yang begitu terpukul, Novi Mentu mencoba terlihat tetap tegar. Lebih banyak berada di luar ruang rumah, Novi mengaku sudah ikhlas melepas anaknya menuju pangkuan Bapa di sorga. “Sebagai papa kita bangga. Pingkan anaknya dengar- dengaran dengan orang tua dan sangat rajin dalam pelayanan gereja,” tutur lelaki berbadan tegap ini. Novi sendiri memiliki peran besar dalam episode peristiwa maut yang merenggut sembilan nyawa remaja asal Kelurahan Liningaan, Kecamatan Tondano Timur, di Pantai Kawis, Ke- camatan Kombi. Saat kejadian, ia adalah salah satu dari beberapa orang tua yang kebetulan ikut bersama rombongan. Saat kejadian, sekira pukul 15: 30 Wita, Novi mengaku berada kira-kira Baca Tuhan.....Hal 11

description

"Tuhan Kuatkan Kami"

Transcript of Manado Post Senin 27 Mei 2013

Page 1: Manado Post Senin 27 Mei 2013

KURSI Ketua Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sulut akhirnya diraih Jessy Y Mo-mongan. Mantan ketua KPU Minahasa periode 2003-2008 ini unggul tipis atas Ardiles

Mewoh dengan meraih 3 suara, dari total 5 suara anggota KPU Sulut. ‘’Pemilihan berlang-sung demokratis. Semua pihak menerima hasilnya dengan tersenyum,’’ kata Fachrudin

SELURUH direksi BUMN dapat tambahan tugas baru yang sangat rumit: memperbaiki sistem alih daya atau outsourcing (OS). Langkah ini dilakukan sambil menunggu apa yang akan dibahas dan diputuskan panitia kerja (panja) Komisi IX DPR. Sesuai

dengan hasil rapat kerja Komisi IX DPR dengan menteri tenaga kerja dan transmigrasi serta menteri BUMN dua bulan lalu, Komisi IX memutuskan untuk membentuk panja guna mem-bahas seluruh sistem ketenagakerjaan di BUMN.

Saya merasa beruntung pernah “disekolahkan” menteri BUMN se-belum saya, Pak Mustafa Abubakar, untuk menjadi Dirut PLN, sebuah BUMN yang juga banyak menggu-nakan OS. Dengan demikian, saya tidak perlu lagi mempelajari apa yang

Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama

Wisata Rohani, Sembilan Remaja Tondano Tewas Tenggelam

NOMOR: 8048 S E N I N , 2 7 M E I 2 0 1 3 RP.4.000,-

Baca SHS.....Hal 11

Baca Toko.....Hal 11

Baca Jessy.....Hal 11

Baca Selamatkan....Hal 11

Baca Agar.....Hal 4

Thrift Shop, toko cabo, diangkat menjadi judul lagu. Top banget, nomor satu di Billboard Hot 100 Amerika Serikat. Memecahkan

rekor baru di USA, bersamaan den-gan Wall Street mulai pulih.

LaporanSuhendro Boroma

New York, USA

Hey, Macklemore, can we go thrift shopping

What? What? What? What?What? What? What? What?

Setelah Lima Tahun Krisis Ekonomi di USA

Toko Cabo vs Kebangkitan Kembali Wall Street

Wartawan koran ini di Time Squere, Manhattan, New York, kemarin.

GUBERNUR Sulawesi Uta-ra Dr SH Sarundajang kem-bali mengingatkan semua pihak

Editor: Idham MalewaPeliput: Firman Tobeleu

KOTAMOBAGU— Janji Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ir Hatta Rajasa memberi ban-tuan pembangunan Masjid Molinow bukan janji politik

Editor: Budi SiswantoPeliput: Benny Alo

BUPATI Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow (JWS) memberikan perha-tian lebih terhadap tewasnya sembilan remaja saat iba-dah pantai, Sabtu (25/5). TEPATI JANJI: Yasti Soepredjo Moko-

agow menyerahkan bantuan ke Masjid Molinow yang diterima Arya Sukma Mala.

Yasti Bantu Masjid 500 Juta

Baca Yasti.....Hal 11 Baca JWS.....Hal 11

ANGKAT PENDIDIKAN: Gubernur Sulawesi Utara Dr SH Sarundajang akrab bersama sejumlah civitas akademika yang ada di Sulut.

‘‘Tuhan Kuatkan Kami’’

SHS Terus Tingkatkan Pendidikan

di Sulut

Jessy Y Momongan

Banyak cerita memilukan yang terjadi saat sembilan remaja di Kelurahan Lini-

ngaan, Kecamatan Tondano Timur, tewas tenggelam di Pantai Kawis, perbatasan Desa Tulap dan Lalumpe. Salah satunya adalah aksi

heroik Rezky Chandra.

Editor: Stenly Kowaas

SEJUMLAH piala dipa-jang berjejer di atas meja yang terletak di sudut ruang tamu. Refny Walangitan nampak telaten menatanya kembali, membetulkan beberapa di antaranya yang sudah rusak.

Piala-piala itu memang meninggalkan kesan men-dalam buat Refny, ibu Rezky Chandra, salah satu korban yang tewas tenggelam di Pantai Kawis, Sabtu (25/5) akhir pekan lalu.

Benda lambang prestasi itu adalah hasil dari prestasi Rezky dalam olahraga catur. Selama ini, Rezky memang langganan juara di sebagian besar kejuaraan yang ia ikuti. Di Sulut, pembina remaja

Kisah Heroik dan Sedih Rezky Chandra-Walangitan

Selamatkan Beberapa Teman, Malah Jadi Korban

Jessy Ketua KPUEditor: Idham Malewa

Penjaga Pantai AWAN gelap menyelimuti Sulut. Sembilan

remaja Desa Liningaan Kecamatan Tondano Timur, Minahasa, tewas tenggelam saat mandi di Pantai Kawis, Desa Tulap, Kecamatan Kombi, Sabtu (25/5). Sembilan remaja GMIM Sentrum Tondano itu diterjang ombak dan terjerembab di pantai yang agak dalam.

Tewas terseret ombak sering terjadi di daerah ini. Lima tahun lalu (2008), di lokasi yang tak jauh dari situ juga, lima remaja GPdI dari Desa Raringis, Langowan, meninggal saat mandi di pantai. Masih banyak lagi kejadian serupa, tetapi karena korbannya hanya satu orang, tidak terlalu menghebohkan.

Memang hidup itu di tangan Tuhan. Tetapi peristiwa ini harus menjadi pembelajaran semua pihak. Antara lain, Komisi Pelayanan Remaja GMIM dan remaja gereja lain ter-masuk remaja mesjid, jika melakukan ibadah tamasya. Kalau anak-anak remajanya tidak tahu berenang, tentu harus melarang dan men-jaga jangan sampai mereka mandi di pantai.

Memang Sulut banyak obyek wisata. Tetapi masyarakat kebanyakan ingin selalu ke pantai. Karena itu obyek wisata yang paling diserbu saat libur, yaitu daerah pantai. Sepanjang Tondano pante mulai dari Pantai Parentek Lembean Timur, Pantai Makalisung Kombi bahkan sampai Kema, dipadati warga. Begitu juga di pantai Utara mulai dari Pantai Malala-yang, Tasik Ria, Manga Tasik, bahkan sampai Pantai Moinit Minsel.

Pemerintah seharusnya memperhatikan keselamatan masyarakatnya. Memang salah satu tugas pemerintah, menyediakan sarana rekreasi bagi warganya. Tetapi saat ini sarana rekreasi itu sudah ada. Tinggal bagaimana pemerintah menyediakan penjaga pantai di lokasi-lokasi yang ramai dikunjungi warga. Agar ke depan tidak ada lagi masyarakat yang meninggal saat mencari hiburan di pantai. (#)

JWS Ajak Doakan Korban

DUKA MENDALAM: JWS saat menghadiri ibadah tou Langowan di Jakarta, kemarin.

Editor: Tommy Waworundeng

Editor: Stenly KowaasPeliput: Kim Tawaan, Harry Paat, Melky Karwur

TONDANO— Tangis dan air mata membasahi pipi sebagian besar pelayat di rumah duka Mentu-Sambul. Semua seperti masih belum percaya melihat tubuh Pingkan Mentu (16), terbujur kaku dalam balutan baju berwarna putih.

Di samping kiri tempat di mana Pingkan dibaringkan, Syaloom Sambul tak henti menangis. Ibunda Pingkan ini terlihat begitu terpukul. Tangisnya me-raung, ia tak henti mencium, memegang dan memeluk tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa. “Tuhan, kuatkan kami....”

Beda dengan ibu Pingkan yang begitu terpukul, Novi Mentu mencoba

terlihat tetap tegar. Lebih banyak berada di luar ruang rumah, Novi mengaku sudah ikhlas melepas anaknya menuju pangkuan Bapa di sorga. “Sebagai papa kita bangga. Pingkan anaknya dengar-dengaran dengan orang tua dan sangat rajin dalam pelayanan gereja,” tutur lelaki berbadan tegap ini.

Novi sendiri memiliki peran besar dalam episode peristiwa maut yang merenggut sembilan nyawa remaja asal Kelurahan Liningaan, Kecamatan Tondano Timur, di Pantai Kawis, Ke-camatan Kombi. Saat kejadian, ia adalah salah satu dari beberapa orang tua yang kebetulan ikut bersama rombongan.

Saat kejadian, sekira pukul 15: 30 Wita, Novi mengaku berada kira-kira

Baca Tuhan.....Hal 11

Page 2: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 3: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 4: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 5: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 6: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 7: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 8: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 9: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 10: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 11: Manado Post Senin 27 Mei 2013

11SENIN, 27 MEI 2 013

SAMBUNGAN HAL 1JESSY...........

SAMBUNGAN HAL 1SELAMATKAN...........

SAMBUNGAN HAL 1TOKO...........

SAMBUNGAN HAL 1JWS...........

SAMBUNGAN HAL 1YASTI...........

Bantuan untuk Masjid Molinow senilai Rp500 Juta, dise-rahkan Yasti Soepredjo Mokoagow yang juga Bendahara DPP PAN, ke-marin. Srikandi Bolmong yang sekarang menduduki kursi Komisi V DPR RI menyerahkan bantuan mesjid secara tunai Rp500 juta di hadapan ribuan masyarakat dan tokoh masyarakat, tokoh agama Kelurahan Molinow. Warga yang melihat secara langsung, berdecak kagum dengan jumlah uang yang diserahkan. “Bukan kertas biasa apalagi cuma janji, duit asli itu, trus cash (tunai) lagi. Apa lagi kalau sudah begitu. Lantik saja ibu Tatong sebagai wali kota,” ungkap seorang ibu yang akrab disapa mama Fandri.

Bantuan diserahkan Yasti dan diterima tokoh masyarakat Molinow Arya Sukma Mala disaksikan pasangan nomor urut satu Ir Tatong Bara dan Jainuddin Damopolii. “Ini adalah bukti, bukan janji apalagi dusta. Kader PAN jika berjanji, pasti

akan ditepati, tidak seperti yang lain,” tegas Yasti. “Uang ini, untuk sementara saya titipkan dulu ke pengurus atau panitia pembangunan mesjid lewat pak Arya Sukma Mala. Nanti pada 14 Juni kita serahkan secara resmi, langsung di mesjid,” ungkapnya disambut acungkan jari telunjuk pertanda nomo urut satu.

Seperti diketahui, saat dekla-rasi pasangan calon Tatong Bara-Jainudin Damopolii di Lapangan Molinow, Hatta Rajasa berjanji akan memberikan bantuan sum-bangan untuk pembangunan mes-jid. Namun ironinya, niat dan janji Ketua Umum PAN tersebut justru sengaja dibelokkan oleh kelompok pasangan calon tertentu, yang tidak senang kepada Ir Tatong Bara dan Yasti Soepredjo.

Menurut Taufik Mokoginta, Ketua PAN Ranting Kelurahan Molinow, kelompok ini men-ebarkan isu bahwa janji bantuan sumbangan mesjid tersebut cuma bohong dan dusta belaka. “Setiap hari mereka menebarkan isu, tidak mungkin menyumbangkan uang senilai Rp500 Juta kepada

mesjid di Molinow. Lebih baik masyarakat membuat proposal ke pemerintah dan nanti peme-rintah yang akan membantu ke Jakarta. Namun Alhamdulillah, masyarakat tidak percaya dengan janji dan tawaran mereka,” ungkap Taufik.

Arya Sukma Mala mengu-capkan banyak terima kasih ke-pada Yasti dan Tatong. “Karena jasa beliau berdua, Hatta Rajasa dapat memberikan bantuan un-tuk pembangunan mesjid kami. Insya Allah, apa yang mereka berikan akan Allah SWT akan memberi amalan yang setimpal.

Yasti Soeprejo Mokoagow dalam sambutannya menegas-kan, dirinya tidak akan pernah berhenti untuk mempercepat pembangunan khususnya in-frastruktur di Bolaang Mon-gondow Raya. Terlebih jika rakyat Kotamobagu memberikan amanah kepada pasangan Tatong Bara Jadi. “Ketua umum kami, Hatta Rajasa, sudah berjanji, jika Ir Tatong Bara Jadi terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, Insya Allah sebagai

menko ekuin yang membawahi 17 kementerian strategis akan dengan sepenuh hati membantu percepatan pembangunan di Kotamobagu,” kata Yasti. Selain itu, Yasti juga menyinggung salah satu pejabat di Kotamobagu yang menyalahkan Pemprov Sulut terkait dengan masih ban-yaknya jalan provinsi yang rusak. Menurut Yasti, tidak baik hanya menyalahkan pihak lain. “Mana anggota DPRD Provinsi dari Bolmong Raya, kan ini tugas anggota DPRD terkait dengan politik anggaran,” kritik Yasti.

Jufri Kobandaha, pengurus DPD PAN Kotamobagu men-yakini, bantuan yang diserah-kan langsung oleh Yasti akan lebih menaikkan elektabilitas Tatong Bara Jadi di Keluarahan Molinow. “Sebelumnya angka dan data yang ada pada kami, sudah 70 persen pemilih yang akan menentukan pilihannya ke pasangan Tatong Bara Jadi. Namun dengan bantuan ini, ke-mungkinan bisa naik lagi 75 – 80 persen,” tegas mantan anggota DPRD Bolmong tersebut.(*)

yang dipercayakan sebagai juru bicara KPU SUlut tadi malam.

Pemilihan ketua KPU di Hotel Borobudur berlangsung ketat. Ini terlihat dari proses terpilihnya Jessy yang harus menunggu dua hari. Sejatinya, lima komisioner ini sudah me-milih ketua KPU Jumat malam pekan lalu. Namun, ditunda karena tak ada kata sepakat. Setelah dilakukan lobi, mereka berlima sepakat voting den-gan cara terbuka. Fachrudin

Noh yang dipercaya sebagai pemimpin rapat menawarkan metode pemilihan dua putaran. ‘’Karena ada tiga calon, maka yang meraih minimal dua suara berhak dipilih sebagai calon ketua,’’ tandas alumnus IAN Alauddin di Sulut ini.

Sesuai prediksi, putaran per-tama, Ardiles dan Jessy mer-aih dua suara, sementara Vivi George hanya satu dukungan. Setelah dilakukan putaraan kedua, wewene cantik kelahiran Tomohon 35 tahun akhirnya meraih dukungan Fachrudin Noh dan Vivi George. ‘’Voting

berlangsung sepuluh menit, ber-langsung suasana akrab dan cair. Semua menerima hasil dengan senyum dan lapang dada,’’ kata Fachrudin calon ketua Pokja So-sialisasi, Pendidikan dan SDM. Vivi George, senior Jessy di LSM perempuan mengaku menerima keputusan yang dilakukan secara terbuka. ‘’Saya komit perempuan pilih perempuan,’’ ungkap Vivi dari Jakarta tadi malam.

Jessy sendiri pantas menjadi ketua. Ibu satu anak ini dike-nal giat sebagai pekerja LSM yang mengadvokasi masalah perempuan. Selain itu, ia pen-

galaman sebagai ketua KPU Minahasa 2003-2008. Seka-rang ini, selain aktif di LSM, alumni pascasarjana Unsrat 2011 aktif sebagai Sekretaris Komisi Pelayanan Remaja (KPR) GMIM Eben Heazer Tembe dan sempat guru Se-kolah Minggu GMIM Eben Heazer Tember, 1993-2003.

Sekretaris KPU Jouna Oroh SH, MH saat dikonfirmasi mengatakan setelah pemilihan ketua KPU, mereka berlima akan melakukan pembagian tu-gas dan kewenangan kelompok kerja (Pokja). (*)

GMIM Sentrum Tondano ini adalah bibit muda yang ramai diprediksi akan bersinar di pentas nasional dan internasional.

Rezky adalah gambaran anak idaman banyak orang tua. Pin-tar, olahragawan, aktif dalam kerohanian dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Di Tondano, cowok yang baru saja lulus dari SMAN 1 Tondano itu adalah sosok fenomenal. Di usia yang masih sangat muda, dia sudah menjadi “raja” olahraga catur. “Esok rencana dia ikut kejuaraan

catur di Manado,” tutur ibunya.Meski terpukul, Refny beru-

saha tegar. Apalagi, sebelum ber-pulang Rezky melakukan sebuah tugas mulia yang benar-benar membanggakan. Ya, kematian cowok yang sangat aktif dalam kegiatan kepramukaan ini me-nyisahkan cerita heroik sekaligus memilukan.

Rezky sejatinya tidak bersa-ma dengan sejumlah korban saat air bergulung dengan cepat dan menyedot mereka ke posisi yang lebih dalam. Rezky sebenarnya sedang bermain catur dengan teman-temannya di bibir pantai.

Saat kejadian dan rekan-

rekannya dilanda kepanikan, Rezky menjadi salah satu orang paling pertama yang menyusul belasan temannya yang tergu-lung air sekira 100 meter dari bibir pantai. Keputusan yang sebenarnya sangat beresiko, mengingat Rezky sebenarnya tidak tahu berenang.

Nekat menerjang bahaya, Rezky berhasil menyelamatkan beberapa teman. “Teman-teman Rezky bilang, dia prioritaskan yang perempuan-perempuan, karena memang perempuan lebih lemah dalam situasi seperti ini,“ ungkap Christian Walangitan, paman Rezky.

What? What? What? What?

What? What? What? What?

What? What? What? What?What? What? What? What?What? What? What? What?What? What? What? What?

I’m gonna pop some tagsOnly got twenty dollars in

my pocketI’m, I’m, I’m hunting, look-

ing for a come upThis is fucking awesome....

Itu awal lirik lagu “Thrift Shop”. Lagu ciptaan Mack-lemore ini dinyanyikan ber-sama Wanz, dengan produser Ryan Lewis. Thrift shop, toko yang menjual barang-barang bekas di Amerika Serikat (AS), semacam toko cabo di Indonesia (Manado). Bedanya, thrift shop menjual aneka barang bekas, toko cabo identik dengan toko pakaian bekas.

Dirilis pertama kali pada 28 Agustus 2012, “Thrift Shop” langsung menjadi hit di seantero United State of America (USA). Terjual 6,2 juta copy, nomor satu di Billboard Hot 100, barometer tertinggi tangga lagu di USA dan dunia. Kepopuleran lagu bertahan hingga kini. Orang-orang berjingkrak kegirangan saat mendengar lagu ini.

Dikemas dalam album Heist, lagu ini juga menjadi jawara satu di Inggris, Irlandia, Canada, Pran-cis, Denmark, Belanda, Australia, dan New Zealand. Macklemore yang terlahir dengan nama Ben Haggerly di Seattle pada Juni 1983 itu memecahkan rekor baru lagu top di daftar Billboard Hot 100, setelah sebelumnya dipegang Lisa Loobs lewat tem-bang “Stay (I Missed You)” yang bertahan sejak 1994.

Artis yang bisa MC dan songwriter itu menangkap de-ngan pas situasi umum di USA setelah diterpa krisis ekonomi pada 2008. Tetap mempertahan-kan gaya hidup tinggi dengan isi kantong cekak. Macklemore menggunakan idiom-idiom masyarakat kebanyakan. Domi-nan dengan bahasa slank, lirik lagu tak sungkan-sungkan me-makai bahasa jalanan yang kasar dan keras.

Ajakan ke thrift shop, toko cabo, disambut dengan per-tanyaan cibiran. Sampai 32 kali bertanya “What?”. Seperti sungguh tidak yakin, sindiran berulang-ulang, dan ketidak-berdayaan yang akut karena bangkrut. Dengan USD20 hanya bisa ke thrift shop. Membeli t-shirt, sepatu, ikat pinggang dan jacket yang masih lebih bagus koleksi pakaian tua kakeknya. Dengan dandanan itu, bergaya pergi ke pub dan merayu gadis. Sang gadis hanya mencibir dan menghina: pakaian, cepatu, ikat pinggang, dan jacketmu lusuh. Bau tengik.

Bergenre hip-hop komedi, lagu berdurasi 3,55 menit itu seperti menyihir tua muda, ABG dan ibu-ibu muda di USA. Per-asaan dan situasi yang mereka alami seperti terwakili dengan bagus. Kehidupan yang sulit, ke-hilangan pekerjaan dan penghasi-lan, banyak yang hanya berharap tunjangan sosial dari pemerintah. Berharap situasi ekonomi segera pulih, tapi entah kapan.

Di tengah himpitan kesulitan ekonomi, kebiasaan-kebiasaan lama jalan terus. Beli pakaian baru, minum-minum beralko-hol, pergi ke pub, merayu gadis, dan life style serba enak lainnya

tetap jalan. Tetapi kantong ker-ing. Alternatif tersedia pergi ke thrift shop, toko cabo. Lalu, dengan modal belanjaan di thrift shop itu bergaya ke pub: simbol kesenangan.

Dilantunkan dengan irama rapp, “Thrift Shop” digubah dengan lirik dan gaya komedi. Disambut luar biasa, menjadi nomor satu di Amerika dan negara-negara Eropa. Secara ber-sama-sama, lewat lagu itu, seperti ingin menertawakan diri sendiri. Jatuh miskin tapi happy...

Entah ini olok-olok terhadap kondisi masyarakat. Setelah kri-sis 2008, ekonomi USA belum juga pulih. Sudah tidak seburuk 2-3 tahun lalu. Tahun ini sudah mulai bersinar. Pengangguran menurun, penjualan mobil dan properti bergairah lagi, dan bank-bank sudah tidak sekarat.

The Economist edisi 11 Mei 2013 membuat laporan utama bertajuk “Wall Street is back.” Ada kilas balik pengalaman buruk krisis 2008. Sebelum krisis, pasar keuangan dunia dikuasai oleh tujuh raksasa dari USA. Yakni Lehman Brothers, Merril Lynch, Bank of America, American International Group (AIG), Morgan Stanly, City Gruop, dan Goldman Sachs. Saat krisis Lehman Brothes bangkrut, Merrill Lynch, Bank of America, dan AIG harus dibail out. Morgan Stanly dan Goldman Sachs ter-ancam mengikuti jejak Lehman Brothes.

Krisis ini dilihat sebagai kejatu-han kapitalisme Amerika. Konse-lir Jerman Angela Merkel menilai, krisis ekonomi USA terjadi akibat longgarnya aturan perbankan dan pasar modal di negeri Paman Sam. Banyak yang berpendapat, ini akhir dari dominasi raksasa-raksasa Amerika menguasai pasar keuangan dunia. Bank-bank di Eropa memanfaatkan kejatuhan bank-bank investasi di USA seba-gai momentum untuk menguasai keuangan internasional. Barclays, raksasa Inggris, dan Deutsche Bank, raksasa Jerman, mengakui-sisi saham Lehman Brothers dan bank-bank investasi Amerika yang sedang terancam kolaps.

Sebelum krisis, bank-bank investasi di Eropa bertumbuh. Credit Suisse, USB, Barclays dan Deutsche kukuh sebagai lembaga keuangan yang siap memangsa para saingannya. Tetapi dalam pasar keuangan internasional, semua keuangan bank-bank in-vestasi di dunia mengalir ke Wall Street. Sepertiga dari keuntungan di Wall Street itu dinikmati JP Morgan, Goldman Sachs, dan Citi Group.

Barclays dan Deutsche Bank juga kecipratan. Tetapi raksasa keuangan Inggris dan Jerman itu tidak bisa melakukan ekspansi besar untuk menguasai keuangan dunia karena dibatasi oleh regulasi yang sangat ketat dari pemerintah masing-masing. Nilai saham Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) meningkat. Tetapi masih kalah dengan JP Morgan, Goldman Sachs dan Citi Group.

Respon USA dan Eropa terhadap krisis berbeda. Bank-bank investasi di USA berani menghadapi krisis, memberi respon yang cepat, baik banker maupun pemerintah. Mereka merestrukturisasi kredit macet, memulihkan kepercayaan pu-blik, dan giat menggalang dana masyarakat. Modal bank-bank besar kembali pulih dan kualitas likuiditas membaik.

Pemerintah USA melakukan tindakan cepat, dengan mela-kukan bail out terhadap bank-bank bermasalah. Pemerintah “murtad” terhadap ideologi ka-pitalisme untuk kebaikan umum.

Goldman Sachs yang menyata-kan tak butuh bail out, tetap men-dapat kucuran miliaran dolar.

Kini, lima tahun setelah krisis, bank-bank besar di USA tumbuh, sehat, dan mulai mengembalikan dana talangan pemerintah. Bank-bank sudah kembali menyalur-kan kredit, melakukan fungsi intermediasi, dan menstimulus pergerakan ekonomi.

Sebaliknya bank-bank Eropa masih berjuang keras untuk menutup defisit modal. Mereka membutuhkan suntikan dana sekira USD30 miliar. Deutsche Bank, bank yang paling likuid dan menyatakan tak butuh sun-tikan modal, akhirnya memerlu-kan dana talangan USD4 miliar.

Eropa mengatasi krisis de-ngan melakukan efisiensi dan meningkatkan likuiditas. Efisiensi dan pemotongan ang-garan membuat bank-bank Eropa tidak fleksibel keluar dari krisis. Tetapi mempertahankan likuiditas bank dalam tingkat yang sehat amat membantu bank-bank Eropa keluar dari krisis. Kejatuhan ekonomi Irlandia, Yunani, Spanyol, Prancis dan Italia memberi pelajaran mahal untuk menahan kebangkrutan bank-bank di Inggris dan Jerman.

Krisis 2008 membuat Eropa maupun Amerika menyadari harus ada regulasi yang memagari lembaga-lembaga keuangan dan pasar modal. Aturan ini membuat bank-bank investasi USA dan Eropa yang sudah pulih makin solid dan tahan terhadap hanta-man krisis. Di bawah aturan pasar keuangan dan pasar modal internasional yang lebih ketat, sebagai pelajaran mahal dari krisis 2008, ketangguhan bank-bank investasi di USA dan Eropa itu membuat ekonomi dunia punya masa depan yang lebih baik. Kapitalisasi dari semua itu akan mengalir dan ‘beranak pinak’ di Wall Street. Bursa saham bernama resmi The New York Stock Exchange (NYSE) itu sudah kembali bertenaga, melipatgandakan keuntungan. Mayoritas dinikmati oleh raksasa bank-bank investasi USA: JP Morgan, Goldman Sachs, dan Citi Group.

Lima tahun pasca krisis 2008, tetap saja Amerika domi-nan menguasai pasar finan-sial dunia. Multiplier effect dari keuletan ini akan menstimulus ekonomi USA, bahkan dunia. Tapi, seperti di banyak tempat di dunia, belum tentu merembes dengan deras kepada kelompok masyarakat bawah. Maka, thrift shop mungkin masih punya pasar yang besar di USA. Tem-bang Macklemore masih terasa amat menghibur publik keban-yakan: di USA, Inggris, Cana-da, Irlandia, Prancis, Denmark, Belanda, Australia, dan New Zealand. Kebangkitan kembali Wall Street membuktikan ka-pitalisme bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Tetapi tetap ada kenyataan lain: thrift shop, simbol dan realita kemiskinan. Hal yang hingga kini belum bisa diatasi oleh kapitalisme.

Bagi USA, thrift shop mung-kin hanya “pilihan pasar”, ke-bebasan memilih yang diberi-kan oleh demokrasi sebagai kembaran kapitalisme. Kelak, mungkin akan tersingkir. Tetapi, Macklemore sudah memberi tanda, hati-hati terhadap keraku-san kapitalisme. Ada siklus krisis, sebagaimana great depression di tahun 1930. Ada kenikmatan, ada kemiskinan di dunia yang tak pernah selesai. Realitas di dunia yang belum bisa diatasi oleh kapitalisme, pun sosialisme. Entah dengan Pancasila.*****

Setelah menyelamatkan be-berapa rekan perempuan, Rezky kewalahan. Dikuasai rasa capek dan juga karena tidak tahu ber-enang, cowok tinggi ganteng ini tak kuasa lagi melawan gulungan arus bawah yang makin lama makin kuat. Tubuhnya yang kuat akhirnya roboh dan tenggelam.

“Dalam situasi begitu, pasti banyak yang ingin cari selamat masing-masing. Tapi Rezky tidak begitu. Dia berusaha se-lamatkan teman-teman meski tidak tahu tidak bisa berenang,” ungkap Christian. “Dia meng-akhiri hidup dengan sebuah tugas mulia,” tutupnya. (*)

untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap dunia pen-didikan. Hal ini disampaikan Sarundajang terkait pengumuman Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA yang serentak disampaikan pada, Kamis (23/5) lalu, dimana presentasi kelulusan di Sulut mencapai 99 %, dengan perincian sebanyak 13.088 siswa SMK dan 15.365 siswa SMA/MA. Artinya setidaknya ada 28.453 siswa yang diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tingkat universitas, atau mungkin ada beberapa siswa yang memu-tuskan untuk mencari pekerjaan karena merasa cukup dengan bekal di sekolah kejuruan tingkat SMK. ‘’Pendidikan yang maju dan berkualitas menjadi komit-men dan tujuan bersama dalam meningkatkan Indeks Pemban-gunan Manusia (IPM). Dengan meningkatnya IPM membukti-kan bahwa kesejahteraan suatu daerah juga meningkat. Untuk itu saya menghimbau agar semua pihak dapat lebih berkomitmen dalam memajukan pendidikan di Sulut,’’ tegas gubernur pilihan rakyat dua periode ini.

Menurut Sarundajang, pen-didikan dapat dikatakan seba-gai sentral pembangunan suatu daerah. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu didukung dengan pendidikan yang memadai. Untuk itu pen-didikan harus digarap bersama seluruh pihak, tanpa terkecuali. Pemprov sendiri sudah menem-puh beberapa langkah progresif, antara lain menerapkan kebijakan alokasi anggaran pendidikan lebih dari 20 persen, memberi-kan beasiswa kepada sejumlah siswa dan mahasiswa, terlebih memperhatikan kemampuan dan

kesejahteraan guru dan tenaga pendidik secara bertahap dan berkesinambungan. Dan langkah progresif ini terus menuai hasil, buktinya dari segi keaksaraan, angka melek huruf atau kemam-puan baca tulis penduduk usia 10 tahun ke atas di Sulut mencapai 99,4 persen. Bahkan hal ini menjadi prestasi luar biasa ka-rena mampu mengalahkan DKI Jakarta yang tingkat melek huruf mencapai 99,13 persen.

Sebagaimana diketahui, meningkatnya angka melek huruf suatu daerah menggam-barkan mutu pendidikan di daerah tersebut. Semakin tinggi kemampuan membaca dan menulis, semakin tinggi pula kualitas sumber daya manu-sia. Melalui terobosan dan komitmen yang terus diban-gun Sarundajang dan semua pihak, kesempatan memperoleh pendidikan bagi masyarakat Sulut saat ini semakin ter-buka. Data terakhir yang ada menunjukkan bahwa angka partisipasi kasar (APK) tingkat SD mencapai sekitar 103,86 persen dan tingkat SMP sebesar 109,63 persen. Demikian pula pada APK SMA/SMK terus mengalami peningkatan men-jadi 87,16 persen. ‘’Ada tiga pilar utama yang harus terus ditingkatkan agar pendidikan di Sulut semakin maju, yakni mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta relevansi dan daya saing pendidikan, kemudian juga diikuti dengan peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap pendidikan,’’ tegas doktor cum laude jebolan UGM Yogyakarta ini.

Lanjut Sarundajang mengi-ngatkan, jika dunia pendidikan di Sulut terus maju maka otomatis Sulut akan mampu mencetak generasi muda yang berkualitas.

Dengan sendirinya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan, tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dika-renakan bekal pendidikan yang baik yang memampukan mereka untuk bekerja. Dan hal ini sudah mulai kentara, buktinya tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sulut terus menurun hingga mencapai 7,19 persen. Dari sisi jumlah, selama satu semester pencari kerja berkurang 2,5 ribu orang dihitung dari jumlah ang-katan kerja pada Februari 2013 sebanyak 1,089 juta orang.

Komitmen Sarundajang untuk terus memajukan dunia pendidikan disambut gembira se-jumlah civitas akademika. Bah-kan mereka mengaku bersyukur

200 meter dari rombongan yang asik bercengkerama di pantai. Ia mengaku kaget saat ada yang memangggilnya dan menyam-paikan peristiwa yang terjadi. “Kita langsung lari sekuat tenaga,” ungkapnya.

Saat sampai di bibir pantai tempat dimana rombongan be-rada, dia kemudian melihat ke arah para korban. “Jarak antara bibir pantai dengan anak-anak kira-kira 100 meter. Lumayan jauh. Tapi meski ombak dan arus, kita coba tetap bergerak mendekat,” katanya. Satu per satu korban ia tarik dan dorong menuju dekat bibir pantai. Usai menarik korban keenam, ia kaget saat korban ketujuh yang hendak ia evakuasi ternyata anaknya sendiri. “Kita kaget waktu lihat celana warna kuning. Oh Tu-han, ini Kaka (Pingkan, Red) pe celana,” ujarnya meniru Mentu.

Dengan tenaga sisa, Novi memboyong tubuh anaknya ke

bibir pantai. Saat sampai di jalan dan beberapa korban dimuat di mobil pick up, ia tetap setia membopong tubuh anaknya. “Biar nanti Papa yang antar Kaka (Pingkan, Red) di rumah sakit,” begitu kalimat Novi, meski tahu bahwa anaknya sudah meninggal. Novi menambahkan, saat kejadian ia begitu terpukul karena dianggap tidak mampu me-nyelamatkan korban dan anaknya sendiri. “Kita memang masih ndak sangka salah satu korban kita pe anak sendiri,” katanya.

Novi memang terguncang dengan peristiwa tersebut. Pingkan menurutnya adalah tipikal anak yang membanggakan orang tua. Selain pintar, rajin dan tidak neko-neko, Pingkan memiliki impian manis. “Dia mau kuliah di Unima karena ingin jadi guru seperti saya dan istri saya,” ungkap-nya. “Ren-cana esok (hari ini, Red) torang ke Unima untuk mendaftar,” tutupnya sembari tertawa getir.

VALDO DAN JERO DITEMUKAN BERPELUKAN

Pantauan Manado Post,

SAMBUNGAN HAL 1SHS...........

SAMBUNGAN HAL 1TUHAN...........

Mengawali sambutannya dalam ibadah Paskah tou Langowan se Jabodetabek, Minggu (26/5) kemarin, ia mengajak 10 ribu warga mendoakan para korban.Ibadah yang berlangsung di Balai Samudra, Kelapa Gad-ing Barat, Jakarta Utara ini berlangsung hening. Orang nomor satu di tanah Toar Lu-mimuut ini mengajak warga berdiri dan mendoakan para korban tragedi Pantai Kawis.

Selaku Ketua Remaja GMIM, dirinya sangat terke-jut mendengar berita tersebut saat baru tiba di Jakarta. Se-andainya kabar itu diterima sebelum berangkat, ia hanya akan mewakilkannya kepada Wakil Bupati Ivan Sarunda-

memiliki gubernur yang begitu peduli terhadap dunia pendidi-kan. ‘’Pak Sarundajang bukan hanya peduli pada dunia pen-didikan tapi juga mengimbangi dengan menciptakan lapangan pekerjaan lewat lobby investasi, sehingga begitu para mahasiswa lulus kuliah tidak khawatir jadi pengangguran karena lapangan pekerjaan di Sulut terus ter-buka lebar. Terima kasih bapak Gubernur Sarundajang,’’ ujar salah satu mahasiswa Kedok-teran Unsrat Manado Andrew Batas yang langsung diiyakan beberapa mahasiswa Unsrat lain-nya, Patricia Ilat, Clairy Bolung, dan Indah Kindangen. (Jubir Pemprov Sulut, Drs. Jackson Ruaw, M.Si)

jang yang sedang Diklat di Jakarta.

Dalam sambutannya, JWS juga mengajak warga Lan-gowan di Jakarta untuk pulang kampung dan membangun tanah kelahiran mereka. Bela-jar dari filsafat orang Batak, marsipature hutanabe, pulang dan bangun kampung.

“Mari kita sama-sama membangun Kota Langowan karena sebentar lagi akan otonom,” ajaknya. Usai itu, JWS mengajak jajaran Pem-kab seperti camat, hukum tua dan masyarakat Minahasa menyanyikan lagu Minahasa tempat lahirku. Bupati juga tampil memainkan kolintang dan menutup acara dengan bernyanyi bersama Tantowi Yahya.

Di tempat yang sama, Gu-

bernur Sulut Dr Sinyo H Sarundajang yang ikut hadir memaparkan sejumlah ke-majuan daerah dan pembagu-nan yang akan dilaksanakan. “Pemprov Sulut dalam waktu dekat akan melakukan perlu-asan Bandara Sam Ratulangi, bangun tol Manado-Bitung,” jelasnya.

“Pelebaran jalan alternatif

Manado-Tondano, peningka-tan pelabuhan Bitung yang akan menjadi tujuan ekspor dunia. Semuanya sudah ada anggaran dan siap dijalan-kan,” tambah Sarundajang yang dijemput panitia Jeffrey J Massie (ketua), Sisca Tasik Saerang (sekretaris) dan Den-ny R Langkutoy (bendahara) saat tiba di lokasi.

Bukan itu saja Sarunda-jang juga menyampaikan soal komitmennya untuk memacu status Langowan menjadi kota. ”Kita tahu bersama, Langowan termasuk wilayah termaju di Sulut dan saya su-dah bertekad mendorong dan memacu Langowan menjadi daerah administrative,” janji Sarundajang.(*)

kehilangan sangat mendalam dialami Thamrin Mailantang dan Meike Pense, orang tua Geronimo Mailantang yang harus mengubur impiannya me-rayakan hari ulang tahun (HUT), Senin (27/5) hari ini. Thamrin mengatakan, dirinya tidak memi-liki firasat harus kehilangan Jero (sapaan akrab Geronimo) untuk selamanya. “Sabtu kemarin, saya sudah melarangnya untuk ikut ke pantai. Namun, karena dia membujuk ibunya, sehingga saya mengijinkan sambil me-nyarankan dirinya tidak ikut mandi ke pantai,” jelas Thamrin yang terlihat sangat terpukul de-ngan kejadian ini. “Aduh kasihan Jero, ini teman-teman sudah menghadiahi kalung salib un-tukmu,” ujar Meike, ibu korban yang sekejap mengheningkan suasana penuh kesedihan.

Dijelaskan Thamrin, Geroni-mo yang seharusnya penuh kegembiraan hari ini sudah dise-diakan surprise dari kedua orang tuanya. “Geronimo adalah nama yang diambil dari pahlawan legenda Suku Apache yang menyatukan lima suku Indian di Benua Amerika,” jelas Tham-rin. Dia menerangkan, anaknya yang terdaftar di SMK 3 Ton-dano kelas 2 ini, termasuk pintar

(sering ranking II) dan sangat patuh kepada orang tua. “Dia berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di Unima Jurusan Elek-tro,” tuturnya, sedih.

Sementara di rumah duka keluarga Tengkel-Kapoyos, seluruh keluarga dan kerabat sangat terhenyak dengan kead-aan Angie yang telah terbujur kaku di hadapan mereka. Men-genakan pakaian putih bercorak merah, kata kerabat, Angie telah mengikuti ibunya yang baru setahun lalu dipanggil Tuhan. Kedua adik kembarnya (Patricia dan Pricilya) papa, nenek, paman dan bibi, serta teman-temannya terus me-manggil nama Angie. “Kakak Angie, bangun ka. Bilang mau pergi beli minyak wangi sama-sama,” seru Patricia, salah satu adik Angie. “Angie bilang mau tidur sama papa Sabtu lalu. Kenapa jadi begini? Siapa yang mau lihat adik dan mami, kalau kami sakit,” ratap Youla Ka-poyos, tantenya Angie. Diakui Youla, Jumat (24/5) lalu, Angie sangat berbeda dari biasanya. “Sewaktu sedang duduk santai di rumah, dirinya memeluk erat dan beberapa kali mencium pipi saya. Sabtu pagi, jam 5 subuh dia sudah bangun dan meminta

saya membuatkan sarapan,” ujarnya kepada Manado Post. Youla menambahkan, sebelum berangkat ke Pantai Kawis, Angie dan Morina (korban meninggal lainnya) berulang kali diingatkan untuk tidak mandi di pantai. “Kalau mau berangkat, pakai mobil sendiri saja nanti diantar Om Hans,” ucap Youla, mengenang per-kataannya pagi itu. Tapi Angie bersikukuh untuk ikut bersama rombongan. Begitupun, dikata-kan Patricia dan Pricilia (adik korban) yang menyarankan agar kakaknya tidak berangkat ke pantai Sabtu lalu. “Saya beberapa kali memohon kakak Angie tidak pergi. Tapi, kakak hanya berujar sudah mau be-rangkat,” ujar si kembar ini seraya menjelaskan. Menu-rut Patricia, kakaknya Angie sempat berbalik ke rumah untuk mengambil sesuatu yang lupa, tapi tidak dijelaskan oleh Angie.

Robert Tengkel, ayah korban mengungkapkan tidak ada firasat sebelumnya akan kehilangan Angie untuk selamanya. Namun, Kamis (23/5) lalu, dia disarankan oleh Angie untuk mengganti foto wallpaper di HP. “Saya sempat mengganti foto yang kurang

disukai Angie tersebut. Tapi yang bisa ditampilkan hanya foto si kembar,” terang Robert yang seakan teringat, mungkin inilah salah satu tandanya harus kehilangan anak tertuanya itu.

Sementara itu, di rumah ke-luarga Surentu-Pense, Dekky dan Stella, orang tua Valdo Surentu begitu terpukul melihat anak tertuanya harus mendahului mereka. “Paling menyedihkan begitu mendengar Valdo dan Jero (keduanya sepupu) ditemukan meninggal dalam keadaan saling pelukan. Hal ini terjadi karena Valdo ingin menolong Jero yang tidak mahir berenang. Namun, harus tenggelam karena diterpa ombak,” ujar Dekky, ayah korban.

Dikatakannya, kakak dari Tesio dan Angelia yang memiliki tinggi badan sekira 178 cm ini, baru saja lulus dari SMA 1 Ton-dano. “Kami sempat ajak bercan-da kepada Valdo, di mana kami mengatakan dirinya tidak lulus sesuai amplop yang dibagikan,” ucap Dekky. Tapi, lanjutnya, hal tersebut diketahui Valdo dan langsung memeluk dan men-cium papa dan mamanya. “Dia juga sudah terdaftar di Unima setelah lulus penerimaan. Dan juga berencana untuk berlibur ke Balikpapan untuk bertemu

saudara di sana,” katanya. Sementara di kediaman Ga-

briela Angela Surentu, silih berganti pelayat melihat jasad yang terbujur kaku itu. Ibunda almarhum, Pdt Meity Manus STh terlihat tegar menghadapi kenyataan anak kedua dari ketiga bersaudara ini harus pergi untuk selamanya. “Saya harus kuat su-paya anak dan suami juga kuat,” ujar Pdt Meity. “Anak hanya titipan Tuhan,” kata Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Elim Palamba ini.

Dia menuturkan sebagai hamba Tuhan harus memberi contoh yang baik kepada jemaat meskipun ditimpa kedukaan. “Sering saat jemaat dalam kedu-kaan, kita selalu mengatakan harus kuat dan berserah kepada Tuhan. Maka ketika saya meng-alami kedukaan, maka harus juga kuat,” ujarnya.

Diceritakannya, tidak ada fira-sat buruk akan terjadi sesuatu pada anaknya. “Sebelumnya ia meminta izin untuk tamasya, karena sudah selesai ujian,” ungkapnya. Dia mengaku menerima kabar tersebut saat sedang pelayanan di GMIM Elim Palamba. “Memang sebe-lumnya juga pernah mengalami hal yang sama tapi masih bisa selamat,” katanya. (*)

Page 12: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 13: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 14: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 15: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 16: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 17: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 18: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 19: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 20: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 21: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 22: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 23: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 24: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 25: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 26: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 27: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 28: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 29: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 30: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 31: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 32: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 33: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 34: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 35: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 36: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 37: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 38: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 39: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 40: Manado Post Senin 27 Mei 2013
Page 41: Manado Post Senin 27 Mei 2013