Malapari yang Produktif - CIFOR

1
tumbuh pada beragam kondisi lingkungan, mulai dari pesisir, genangan air pasang surut dan lahan kering [4] dapat tumbuh pada lahan terdegradasi dan marjinal – tidak ada persaingan dengan lahan yang subur [5] Pengikatan/Fiksasi N 2 memiliki kandungan minyak yang tinggi (mencapai 40% dari berat biji) [3] adalah pohon jenis legum (kacang-kacangan) yang tumbuh cepat – dapat mengikat nitrogen sendiri dari tanah [2] memiliki sistem perakaran yang dalam, toleran terhadap kekeringan dan salinitas [6] memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan makanan, pakan ternak, sumber energi dan pemulihan lahan [1] Madu Suplemen makanan Minyak esensial Diesel nabati Bahan bakar nabati untuk penerbangan Pupuk Organik Minyak sayur Potensi sekuestrasi karbon yang tinggi Bermanfaat dalam mitigasi dampak perubahan iklim dengan menyimpan karbon. Sebuah studi menunjukkan bahwa hutan tanaman Malapari yang berusia lima tahun memiliki simpanan karbon sebanyak ± 49,28 t ha-1 India Indonesia Myanmar Kandungan untuk obat-obatan Bagian-bagian dari tanaman ini secara tradisional dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk bronkitis, batuk rejan, rematik, diare. Bagian tersebut juga dapat dioleskan ke kulit untuk menyembuhkan luka serta mengobati eksim Tahan hama Toleran terhadap salinitas Pengikat nitrogen Mendukung keanekaragaman hayati Burger sayuran Makanan Obat-obatan Pupuk (Unsur Hara) Diesel nabati Bahan bakar nabati Pakan ternak Polinasi/ Penyerbukan Menyimpan karbon Toleransi terhadap salinitas Estetika Kesehatan Keanekaragaman Hayati Fotosintesis Pengikatan/ Fiksasi N 2 Iklim Toleransi terhadap kekeringan Pengobatan tradisional (Ayurveda) Pengendali hama Toleran terhadap kekeringan Malapari merupakan jenis asli di Pongamia pinnata... Proses dan manfaat utama Malapari Pongamia pinnata secara alami bersifat... Termasuk dalam produk makanan yang berbasis Malapari adalah Protein Tepung Susu Pakan ternak Pongamia pinnata memiliki... 1. Ahirwal J, Maiti SK dan Singh AK. 2016. Ecological restoration of coal mine-degraded lands in dry tropical climate: What has been done and what needs to be done? Environmental Quality Management, 26(1):25–36. 2. Samuel S, Scott PT dan Gresshoff PM. 2013. Nodulation in the legume biofuel feedstock tree Pongamia pinnata. Agric Res, 2(3):207–214. 3. Nabi MN, Hoque SMN dan Akhter MS. 2009. Karanja (Pongamia Pinnata) biodiesel production in Bangladesh, characterization of karanja biodiesel and its effect on diesel emissions. Fuel Processing Technology 90:1080-1086. https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2009.04.014 4. Csurhes S dan Hankamer C. 2016. Invasive Plant Risk Assessment: Pongamia (Millettia pinnata syn. Pongamia pinnata); Queensland, Australia. 5. Agus C, Wulandari D , Primananda E dan Faridah E. 2017 The role of organic pot on the growth of pongamia pinnata (L.) pierre seedling for rehabilitation of post coal mining land. Dalam Proceeding on the International Symposium on Bioeconomics of Natural Resources Utilization (ISBINARU), 12-14 October 2017. Center for Plant Conservation Botanic Gardens LIPI: Bogor, Indonesia. 6. Leksono B, Rahman S, Purbaya D, Samsudin Y, Lee S, Maimunah S, Maulana A, Wohono J dan Baral H. 2018. Pongamia (Pongamia pinnata): A Sustainable Alternative for Biofuel Production and Land Restoration in Indonesia. Preprints. https://doi.org/10.20944/preprints201811.0604.v1 dan beberapa negara lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara [6] [8] [10] [11] [12] 7. Groom A. 2012. Pongamia pinnata. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T168724A20129906. https://doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012.RLTS.T168724A201 29906.en 8. Chaukiyal SP, Sheel SK dan Pokhriyal TC. 2000. Effects of seasonal variation and nitrogen treatments on nodulation and nitrogen fixation behaviour in Pongamia pinnata. Journal of Tropical Forest Science 12 (2): 357-368. https://www.jstor.org/stable/23616470 9. Shankar U, Abrol DP dan Singh A. 2017. Plants For Bees Pongamia Pinnata (L.) Pierre. Journal of Palynology 53: 133-137. 10. Terviva 2020. Tervivva sustainability report 2020. Oakland, California.https://www.terviva.com/wp-content/uploads/202 0/05/2020-TerViva-Sustainability-Report.pdf 11. Rathod T, Padalia H dan Chanda S. 2017. Chemical constituents of Mentha piperita and Pongamia pinnata essential oils and their synergistic anticandidal activity with some antibiotics against multidrug resistant clinical isolates of Candida. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 6(5):579-589. https://www.phytojournal.com/archives/2017/vol6issue5/Pa rtI/6-4-390-712.pdf 12. Bobade SN dan Khyade VB. 2012 Detail study on the Properties of Pongamia Pinnata (Karanja) for the Production of Biofuel. Research Journal of Chemical Sciences 2: 16–20. [13] [14] [6] [10] [10] [10] [10] [10] [15] [10] [16] [12] [8] [17] Manfaat sebagai pupuk dalam pertanian Bungkil biji malapari merupakan sumber nutrisi tanaman yang bernilai tinggi untuk pertanian yang berkelanjutan [14] [15-16] 13. Murphy HT, O’Connell, DA, Seaton G., Raison RJ, Rodriguez LC, Braid AL, Kriticos DJ, Jovanovic T, Abadi A, Betar M, Brodie H, Lamont M, McKay M, Muirhead G, Plummer J, Arpiwi NL, Ruddle B, Saxena S, Scott PT, Stucley C, Thistlethwaite B, Wheaton B, Wylie P dan Gresshoff PMA 2012. Common View of the Opportunities, Challenges, and Research Actions for Pongamia in Australia. Bioenergy Res 5: 778–800. https://doi.org/10.1007/s12155-012-9190-6 14. Chandrashekar, LA, Mahesh NS, Gowda B dan Hall W. 2012. Life cycle assessment of biodiesel production from pongamia oil in rural Karnataka. Agricultural Engineering International: CIGR Journal 14(3):67-77. https://cigrjournal.org/index.php/Ejounral/article/view/2159 15. Orwa C, Mutua A, Kindt R, Jamnadass, R dan Anthony S. 2010. Agroforestree Database: a tree reference and selection guide version 4.0. https://www.worldagroforestry.org/publication/ agroforestree-database-tree-reference-and-selection-guide-versi on-40. Accessed 12 January 2021. Kenya, Nairobi: World Agroforestry (ICRAF). 16. Sangwan S, Rao DV dan Sharma RA. 2010 A Review on Pongamia Pinnata (L.) Pierre: A Great Versatile Leguminous Plant. Nature and Science 8 (11):130-139. 17. Edrisi, SA dan Abhilash PC. 2016. Exploring marginal and degraded lands for biomass and bioenergy production: An Indian scenario. Renewable and Sustainable Energy Reviews 54:1537-1551. https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.10.05 Referensi KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Malapari yang Produktif: Berpotensi memulihkan keseimbangan antara manusia dan planet [7] [9] Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) CIFOR meningkatkan kesejahteraan manusia, kesetaraan dan integritas lingkungan dengan melakukan penelitian inovatif, mengembangkan kapasi- tas para mitra dan terlibat secara aktif dalam dialog dengan semua pemangku kepentingan untuk memberi masukan terhadap berbagai kebijakan dan praktik yang memengaruhi hutan dan masyarakat. CIFOR merupakan bagian dari Pusat Penelitian CGIAR, dan memimpin Program Penelitian CGIAR pada Hutan, Pohon dan Wanatani (FTA). Kantor pusat kami berada di Bogor, Indonesia, dengan kantor wilayah di Nairobi, Kenya; Yaounde, Kamerun; Lima, Peru dan Bonn, Jerman. Budi Leksono a , Yusuf B Samsudin b , Syed A Rahman b,c , Seongmin Shin b , Jino Kwon b,d dan Himlal Baral b a FORDIA MoEF, b CIFOR, c Peking University, d NIFoS M E N D U K U N G M E N Y E D I AK A N M E N G A T U R B U D A Y A Jasa lingkungan pohon Malapari

Transcript of Malapari yang Produktif - CIFOR

Page 1: Malapari yang Produktif - CIFOR

tumbuh pada beragam kondisi lingkungan, mulai dari pesisir, genangan air pasang surut dan lahan kering [4]

dapat tumbuh pada lahan terdegradasi dan marjinal – tidak ada persaingan dengan lahan yang subur [5]

Pengikatan/Fiksasi N2

memiliki kandungan minyak yang tinggi (mencapai 40% dari berat biji) [3]

adalah pohon jenis legum (kacang-kacangan) yang tumbuh cepat – dapat mengikat nitrogen sendiri dari tanah[2]

memiliki sistem perakaran yang dalam, toleran terhadap kekeringan dan salinitas [6]

memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan makanan, pakan ternak, sumber energi dan pemulihan lahan [1]

Madu Suplemen makanan

Minyak esensial Diesel nabati Bahan bakar nabati untuk penerbangan

Pupuk Organik

Minyak sayur

Potensi sekuestrasi karbon yang tinggi Bermanfaat dalam mitigasi dampak perubahan iklim dengan menyimpan karbon. Sebuah studi menunjukkan bahwa hutan tanaman Malapari yang berusia lima tahun memiliki simpanan karbon sebanyak ± 49,28 t ha-1

IndiaIndonesia Myanmar

Kandungan untuk obat-obatan Bagian-bagian dari tanaman ini secara tradisional dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk bronkitis, batuk rejan, rematik, diare. Bagian tersebut juga dapat dioleskan ke kulit untuk menyembuhkan luka serta mengobati eksim

Tahan hama

Toleran terhadap salinitas

Pengikat nitrogen

Mendukung keanekaragaman hayati

Burger sayuran

Mak

anan

Obat-ob

atan

Pupuk

(Unsur Hara)

Diesel nabati

Bahan bakar nabati

Pakan ternak Polinasi/

Penyerbukan

Menyim

pan

karbon

Toleransi terhadap

salinitas

Estetika

Kesehatan

KeanekaragamanHayati

Fotosintesis

Pengikatan/

Fiksasi N2

IklimToleransi terhadap kekeringan

Pengobatan

tradisional (Ayurveda)

Peng

enda

li ha

ma

Toleran terhadap

kekeringan

Malapari merupakan jenis asli di

Pongamia pinnata...

Proses dan manfaat utama Malapari

Pongamia pinnata secara alami bersifat...

Termasuk dalam produk makanan yang berbasis Malapari adalah

Protein

Tepung

Susu Pakan ternak

Pongamia pinnata memiliki...

1. Ahirwal J, Maiti SK dan Singh AK. 2016. Ecological restoration of coal mine-degraded lands in dry tropical climate: What has been done and what needs to be done? Environmental Quality Management, 26(1):25–36.

2. Samuel S, Scott PT dan Gresshoff PM. 2013. Nodulation in the legume biofuel feedstock tree Pongamia pinnata. Agric Res, 2(3):207–214.

3. Nabi MN, Hoque SMN dan Akhter MS. 2009. Karanja (Pongamia Pinnata) biodiesel production in Bangladesh, characterization of karanja biodiesel and its effect on diesel emissions. Fuel Processing Technology 90:1080-1086. https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2009.04.014

4. Csurhes S dan Hankamer C. 2016. Invasive Plant Risk Assessment: Pongamia (Millettia pinnata syn. Pongamia pinnata); Queensland, Australia.

5. Agus C, Wulandari D , Primananda E dan Faridah E. 2017 The role of organic pot on the growth of pongamia pinnata (L.) pierre seedling for rehabilitation of post coal mining land. Dalam Proceeding on the International Symposium on Bioeconomics of Natural Resources Utilization (ISBINARU), 12-14 October 2017. Center for Plant Conservation Botanic Gardens LIPI: Bogor, Indonesia.

6. Leksono B, Rahman S, Purbaya D, Samsudin Y, Lee S, Maimunah S, Maulana A, Wohono J dan Baral H. 2018. Pongamia (Pongamia pinnata): A Sustainable Alternative for Biofuel Production and Land Restoration in Indonesia. Preprints. https://doi.org/10.20944/preprints201811.0604.v1

dan beberapa negara lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara

[6]

[8] [10]

[11] [12]

7. Groom A. 2012. Pongamia pinnata. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T168724A20129906. https://doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012.RLTS.T168724A20129906.en

8. Chaukiyal SP, Sheel SK dan Pokhriyal TC. 2000. Effects of seasonal variation and nitrogen treatments on nodulation and nitrogen fixation behaviour in Pongamia pinnata. Journal of Tropical Forest Science 12 (2): 357-368. https://www.jstor.org/stable/23616470

9. Shankar U, Abrol DP dan Singh A. 2017. Plants For Bees Pongamia Pinnata (L.) Pierre. Journal of Palynology 53: 133-137.

10. Terviva 2020. Tervivva sustainability report 2020. Oakland, California.https://www.terviva.com/wp-content/uploads/2020/05/2020-TerViva-Sustainability-Report.pdf

11. Rathod T, Padalia H dan Chanda S. 2017. Chemical constituents of Mentha piperita and Pongamia pinnata essential oils and their synergistic anticandidal activity with some antibiotics against multidrug resistant clinical isolates of Candida. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 6(5):579-589. https://www.phytojournal.com/archives/2017/vol6issue5/PartI/6-4-390-712.pdf

12. Bobade SN dan Khyade VB. 2012 Detail study on the Properties of Pongamia Pinnata (Karanja) for the Production of Biofuel. Research Journal of Chemical Sciences 2: 16–20.

[13]

[14]

[6]

[10] [10] [10]

[10] [10] [15]

[10]

[16] [12]

[8]

[17]

Manfaat sebagai pupuk dalam pertanianBungkil biji malapari merupakan sumber nutrisi tanaman yang bernilai tinggi untuk pertanian yang berkelanjutan [14]

[15-16]

13. Murphy HT, O’Connell, DA, Seaton G., Raison RJ, Rodriguez LC, Braid AL, Kriticos DJ, Jovanovic T, Abadi A, Betar M, Brodie H, Lamont M, McKay M, Muirhead G, Plummer J, Arpiwi NL, Ruddle B, Saxena S, Scott PT, Stucley C, Thistlethwaite B, Wheaton B, Wylie P dan Gresshoff PMA 2012. Common View of the Opportunities, Challenges, and Research Actions for Pongamia in Australia. Bioenergy Res 5: 778–800. https://doi.org/10.1007/s12155-012-9190-6

14. Chandrashekar, LA, Mahesh NS, Gowda B dan Hall W. 2012. Life cycle assessment of biodiesel production from pongamia oil in rural Karnataka. Agricultural Engineering International: CIGR Journal 14(3):67-77. https://cigrjournal.org/index.php/Ejounral/article/view/2159

15. Orwa C, Mutua A, Kindt R, Jamnadass, R dan Anthony S. 2010. Agroforestree Database: a tree reference and selection guide version 4.0. https://www.worldagroforestry.org/publication/ agroforestree-database-tree-reference-and-selection-guide-version-40. Accessed 12 January 2021. Kenya, Nairobi: World Agroforestry (ICRAF).

16. Sangwan S, Rao DV dan Sharma RA. 2010 A Review on Pongamia Pinnata (L.) Pierre: A Great Versatile Leguminous Plant. Nature and Science 8 (11):130-139.

17. Edrisi, SA dan Abhilash PC. 2016. Exploring marginal and degraded lands for biomass and bioenergy production: An Indian scenario. Renewable and Sustainable Energy Reviews 54:1537-1551. https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.10.05

Referensi

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Malapari yang Produktif:Berpotensi memulihkan keseimbangan antara manusia dan planet

[7]

[9]

Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR)CIFOR meningkatkan kesejahteraan manusia, kesetaraan dan integritas lingkungan dengan melakukan penelitian inovatif, mengembangkan kapasi-tas para mitra dan terlibat secara aktif dalam dialog dengan semua pemangku kepentingan untuk memberi masukan terhadap berbagai kebijakan dan praktik yang memengaruhi hutan dan masyarakat. CIFOR merupakan bagian dari Pusat Penelitian CGIAR, dan memimpin Program Penelitian CGIAR pada Hutan, Pohon dan Wanatani (FTA). Kantor pusat kami berada di Bogor, Indonesia, dengan kantor wilayah di Nairobi, Kenya; Yaounde, Kamerun; Lima, Peru dan Bonn, Jerman.

Budi Leksonoa, Yusuf B Samsudinb, Syed A Rahmanb,c, Seongmin Shinb, Jino Kwonb,d dan Himlal Baralb

aFORDIA MoEF, bCIFOR, cPeking University, dNIFoS

MENDUKUNG

MENYEDIAKAN

MENGATUR

BUD

AYA

Jasa lingkungan

pohon Malapari