Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

9
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produksi pertanian bergntung terhadap usaha dalam meningkatkan produktivitas pertanian sehingga hasil yang didapatkan dapat semaksimal mungkin, serta pemanfaatan produksi pertanian juga dapat dimaksimalkan. Meningkatkan produksi pertanian perlu adanya upaya-upaya yang intensif, sehingga output yang dihasilkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian juga sebisa mungkin dimanfaatkan semaksimal mungkin. Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian lebih dititk beratkan pada penanganan pasca panen. Sebelumnya beberapa upaya dalam meningkatkan produksi pertanian yaitu dangan memanfaatkan energi matahari semaksimal mungkin, sehingga hasil produksi pertanian juga semaksimal mungkin. Sehingga penangan pasca panen seperti penangan penyimpanan bahan dan hasil dari tanaman yang dibudidayakan, dapat dikondisikan sedemikian mungkin serta pemnfaatan produk pertanian dapat maksimal. B. Tujuan Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian bertujuan pada penanganan pemanfaatan hasil produksi 1 | Page

Transcript of Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

Page 1: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi pertanian bergntung terhadap usaha dalam meningkatkan

produktivitas pertanian sehingga hasil yang didapatkan dapat semaksimal

mungkin, serta pemanfaatan produksi pertanian juga dapat dimaksimalkan.

Meningkatkan produksi pertanian perlu adanya upaya-upaya yang intensif,

sehingga output yang dihasilkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

dan maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian juga sebisa mungkin

dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian lebih dititk beratkan

pada penanganan pasca panen. Sebelumnya beberapa upaya dalam

meningkatkan produksi pertanian yaitu dangan memanfaatkan energi

matahari semaksimal mungkin, sehingga hasil produksi pertanian juga

semaksimal mungkin. Sehingga penangan pasca panen seperti penangan

penyimpanan bahan dan hasil dari tanaman yang dibudidayakan, dapat

dikondisikan sedemikian mungkin serta pemnfaatan produk pertanian dapat

maksimal.

B. Tujuan

Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian bertujuan pada

penanganan pemanfaatan hasil produksi pertanian agar lebih dimanfaatkan

semaksimal mungkin, seperti produk yang dihasilkan dari tanaman samapai

pada penyimpanannya.

1 | P a g e

Page 2: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

II. PEMBAHASAN

Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian merupakan bentuk upaya

dalam rangkan memanfaatkan produksi pertanian. Bentuk upaya-upayanya

dimulai dari faktor yang menyebabkan hasil pertanian maksimal seperti

meningkatkan pengolahan lahan, memberikan pupuk, sehingga hasil produksi

pertanian menjadi maksimal. Sebagaimana contohnya tanaman, ada tanaman yang

pemanfaatan hasilnya berasal dari daunnya, seperti tanaman sawi, kangkung,

bayem, dan lain sebaginya. Tanaman yang dimanfaatkan bunganya seperti

tanaman hias sebagai contoh tanaman anggrek, dan yang bunganya bisa

dikonsumsi yaitu tanaman kol. Tanaman yang bisa dimanfaatkan batangnya sepeti

tanaman tebu, bagian tanaman yang akarnya bisa dimanfaatkan seperti wortel,

yang semua pada intinya bisa menghasilkan produksi yang semuanya bermanfaat

dan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Selain dari segi intensifikasi seperti perluasan lahan, pengolahan lahan,

pemberian pupuk, pemberian bahan organik, dan lain sebagainya yang dapat

meningkatkan hasil pertanian, juga ada pemanfaatan energi matahari. Matahari

adalah sumber cahaya yang sebagai sumber utama kehidupan dimuka bumi,

namun pemanfaatannya belum maksimal. Padahal energi matahari sangat berguna

bagi tanaman seperti membantu proses fotosintesis. Proses fotosintesis sangat

dibutuhkan oleh tanaman dalam hal pertumbuhkembangan tanaman. Selai itu juga

sebagai pembantu proses respirasi dan metabolisme tanaman.

Hasil tanaman tersebut kemudian bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sebelum dimanfaatkan perlu adanya penangan dalam hal pasca panen, yaitu

penyimpanan. Seperti pembuatan gudang penyimpanan. Gudang penyimpanan

berfungsi untuk menyimpan hasil produksi, melindungi hasil panen dari serangan

hama pasca panen, penyimpanan produk yang berlebih agar tidak meruah pada

satu musim, dan lain sebagainya. Salah alat penyimpanan adalah seperti tabung

yang bisa mengatur suhu ruangan sehingga produk pertanian tidak busuk dan

tetap segar walau bukan pada musimnya.

2 | P a g e

Page 3: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

Pemanfaatan hasil pertanian bisa dicontohkan misalnya pada tanaman

kakao, yaitu pemanfaatan biji kakao. Setelah buah kakao dipanen,hasil buah

kakao akan diolah dengan melalui tahapan-tahapan sortasi buah, pemeraman.

pemecahan buah, fermentasi biji, pencucian , pengeringan dan sortasi serta

pengemasan dan penyimpanan biji kakao. Pertama adalah Sortasi yaitu

memisahkan buah yang baik dengan dengan buah yang rusak atau terserang hama/

penyakit. Buah yang terserang hama/ penyakit langsung dibuang dengan cara

membenamkannya ke dalam tanah. Selanjutnya buah yang baik diolah lebih lanjut

dengan pemeraman atau penyimpanan buah kemudian dipecahkan .

Pemeraman bertujuan untuk memudahkan pengeluaran biji dari buah

kakao. Caranya buah dimasukkan dalam keranjang atau karung goni dan disimpan

ditempat yang bersih dengan dialasi daun-daunan ,kemudian tumpukan buah

ditutup dengan daun-daunan . Waktu pemeraman berkisar 5 - 12 hari tergantung

kondisi setempat dan tingkat kemasakan buah.

Pemecahan buah Kakao, dimaksudkan untuk mengeluarkan dan

memisahkan biji kakao dari kulit buah dan placentanya. Buah dipecah kulitnya

dengan dipukul kearah punggung buah arah miring menggunakan pemukul kayu

yang bulat atau dengan memukulkan sesama buah kakao. Dilakukan secara

berhati-hati agar tidak melukai atau merusak biji kakao. Bila kulit telah terbagi

dua, diambil bijinya dan disimpan dalam plastik atau dalam keranjang yang diberi

alas. Setelah pemecahan buah selesai, kulit buah dibenamkan pada tanah areal

pertanaman yang dapat sebagai penambah hara bagi tanaman sedalam 0,5 m.

Selanjutnya pisahkan biji yang cacat dengan biji yang baik.

Fermentasikan biji yang baik, sedangkan biji yang cacat langsung

dikeringkan.

Fermentasi biji kakao, merupakan inti pengolahan biji kakao, karena dalam proses

ini terbentuknya cita rasa khas coklat. mutu, aroma dan warna coklat cerah dan

bersih ,pengurangan rasa pahit dan sepat serta perbaikan kenampakan fisik biji.

Proses fermentasi dapat dilakukan didalam wadah fermentasi dapat berupa

keranjang bambu atau kotak kayu/ peti yang berlubang disisinya dengan jarak

lubang 10 -15 cm dengan diameter 1 cm .Kotak fermentasi sebaiknya dibuat

3 | P a g e

Page 4: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

ukuran 40 x 40 cm, tinggi 50 cm untuk skala kecil. Sedang skala besar lebar 100 -

120 cm, panjang 150 - 165 cm, tinggi 50 cm. Cara fermentasi dengan menumpuk

biji kakao dengan daun pisang dalam keranjang bambu atau dimasukkan ke dalam

kotak kayu atau bisa juga dengan menumpuk diatas ranting-ranting kayu yang

dialasi dengan daun pisang, kemudian ditutup dengan daun pisang. Tinggi

minimum tumpukan biji dalam kotak 40 cm. Selama fermentasi, biji dihindarkan

bersinggungan dengan logam. Biji dibalikkan setelah 48 jam ( hari ke 3) proses

fermentasi. Proses fermentasi biasanya berlangsung 4 -6 hari. Setelah hari ke 6

biji-biji dikeluarkan dan siap untuk dijemur.

Perendaman dan pencucian tidak mutlak dilakukan tergantung permintaan

konsumen. Biji kakao dari buah yang sudah diperam selama 5 - 12 hari tidak perlu

dicuci karena kadar kulitnya sudah rendah. Pencucian bertujuan untuk

menghentikan proses fermentasi, mengurangi lapisan lendir agar pengeringan

dapat dipercepat, kadar kulit lebih rendah dan rupa luar lebih menarik. Biasanya

biji yang mengalami pencucian menghasilkan kulit biji yang tipis sehingga rapuh

dan mudah terkelupas. Sedangkan biji yang tanpa pencucian memiliki rendemen

yang tinggi dan kulitnya tidak rapuh. Aroma biji tanpa pencucian juga lebih baik

karena tidak ada bagian yang dibilas air. Pencucian yang terlalu bersih dapat

menghilangkan selaput lendir dan kehilangan berat serta membuat kulit biji

mudah terkelupas. Oleh karena itu disarankan melakukan pencucian setengah

bersih agar kenampakan baik, pengeringan cepat dan tidak terlalu menurunkan

rendemen (berat). Sebelum dicuci, biji kakao direndam lebih dahulu selama 2 jam

untuk meningkatkan jumlah biji bulat, kenampakan menarik. Pencucian dilakukan

secara manual dengan tangan atau dengan dengan mesin cuci selama 1 jam.

Setelah biji dicuci, ditiriskan dan dikeringkan. Pengeringan dapat

dilaksanakan dengan penjemuran atau pengering buatan atau kombinasi keduanya.

Tujuan pengeringan untuk menurunkan kadar air dari 60 % menjadi 6 - 7 %. dan

menyempurnakan pembentukan aroma dan warna. Pengeringan dapat dilakukan

dengan menjemur biji kakao dengan menggunakan balai bambu setinggi 1 m dari

tanah atau diatas terpal/ lantai jemur. Tinggi tumpukan tidak lebih dari 3 lapis biji

(tebal 3- 5 cm). Lama penjemuran 6 hari sampai biji benar-benar kering. Dibalik

4 | P a g e

Page 5: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

1- 2 jam sekali, tergantung cuaca.Dengan pengeringan buatan pada temperatur 55

- 60 derajat celcius selama 30 jam dengan pembalikan biji setiap 3 jam. Kriteria

biji kering : rapuh/ mudah patah.

Sortasi biji kering, merupakan tahap terakhir dari pengolahan untuk

menentukan mutu biji kakao. Tujuannya untuk memisahkan biji kakao dari

kotoran yang terikut, biji yang pecah, rusak atau benda asing lainnya. Selain itu

memisahkan biji berdasar kenampakan fisik dan ukuran/ berat biji. Sortasi

dilakukan secara visual dengan membuang biji-biji yang jelek dan mutu rendah.

Penetapan kualitas biji didasarkan dari kulit ari, kadar lemak dan kadar air.

Biji yang telah disortasi dikemas dalam karung goni yang berukuran

minimum 60 kg disimpan dalam gudang yang bersih dan memiliki ventilasi udara

yang baik. Sebaiknya berlantai beton dan beralaskan balok-balok kayu sehinggga

tumpukan goni tidak langsung menyentuh lantai. Penyimpanan dianjurkan tidak

melebihi 3 bulan. Penyimpanan selama 3 bulan masih dapat mempertahankan

mutu biji. Lebih dari 3 bulan telah ditumbuhi jamur dan asam lemak bebas akan

meningkat.

5 | P a g e

Page 6: Maksimalisasi Pemanfaatan Produksi Pertanian.doc

III. KESIMPULAN

Maksimalisasi pemanfaatan produksi pertanian merupakan suatu usaha

untuk memanfaatkan hasil pertanian semaksimal mungkin. Memanfaatkan dari

segi yang dihasilkan oleh tanaman pertanian. Pemanfaatan produk pertanian

beranekaragam, ada yang dimanfaatkan daunya, bunganya, bijinya, batangnya,

buahnya, serta akarnya. Semua merupaka hasil pertanian yang perlu dimanfaatkan

semaksimal mungkin sehingga usaha yang dilakukan dalam melakukan budidaya

tanaman pertanian sangat bermanfaat. Cara meningkatkan produksi pertanian bisa

melalui intesifikasi output sehingga hasilnya lebih maksimal. Intensifikasi ouput

seperti perluasan lahan dan pemanfaatan energi matahari semaksimal mungkin.

Pemanfaatan produksi pertanian misalnya pada biji tanaman kakao. Sebelum

dimanfaatkan tanaman kakao perlu disimpan terlebih dahulu. Perlu adanya

pembuatan gudang agar biji kakao tetap aman dari hama dan kadar air tetap tinggi

agar biji tetap segar.

6 | P a g e