MAKROMOLEKUL (POLIMER)
description
Transcript of MAKROMOLEKUL (POLIMER)
Pendahuluan
Kurikulum
MateriKesimpulan
Penyusun
MAKROMOLEKULPOLIMER
1
Latihan Soal
Menjelaskan system klasifikasi dan kegunaan polimer STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Mengklasifikasikan polimer Menjelaskan kegunaan polimer
KURIKULUM2
1. Siswa dapat mendefinisikan polimer2. Siswa dapat mengklasifikasikan polimer3. Siswa dapat menyebutkan jenis reaksi polimerisasi4. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat polimer sintetik5. Siswa dapat menggunakan tata penamaan polimer sintetik6. Siswa dapat menyebutkan manfaat polimer sintetik
dalam kehidupan sehari-hari.
TUJUAN PEMBELAJARAN
3
POKOK MATERIPOLIMER
• Mengamati dan menganalisis untuk mengidentifikasi jenis dan sifat polimer sintetis dan polimer alam.• Menentukan reaksi polimer
berdasarkan asal dan jenis monomer pembentuknya.
4
BACK
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai beraneka ragam zat atau barang bukan sebagai senyawa sederhana melainkan sebagai molekul besar atau dengan berat molekul berkisar seribu bahkan ratusan ribu. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut tersusun dari molekul-molekul kecil yang saling bergabung membentuk struktur yang sangat besar, dan sifat-sifatnya berbeda dengan molekul-molekul penyusunnya. Molekul dengan ciri-ciri semacam ini disebut dengan makromolekul.
5
Senyawa makromolekul mudah kita jumpai, seperti :
Kayu berupa lignin dan selulosa Bahan makanan seperti beras, tepung terigu
berupa karbohidrat, daging, telur yang mengandung protein.
Bahan pakaian seperti polyester peralatan yang terbuat dari plastik berupa
polietilena, teflon, polivinilklorida dan polistirena
6
BACK
POLIMER
7
Latin : Poli = Banyak Meros = Bagian
Molekul kecil Molekul raksasa Monomer (monos = satu) Polimer
Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unitnya.
Kantong plastik Piringan hitam paralon Panci anti lengket
Politetra Fluoro Etilena (TEFLON)
Polivinil Klorida (PVC)
Polietilena
Contoh :
Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.
9
Monomer, rumus molekul unit ulangannya dan nama polimer.
10
KLASIFIKASI POLIMER
POLIMER
1). POLIMER ALAM
2). POLIMER SINTETIS
11
Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein.
1). Polimer Alam
Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.
12
Polimer sintetik merupakan jenis polimer yang dihasilkan melalui sintesis kimia, produksi umumnya dilakukan dalam skala besar untuk kepentingan hidup manusia. Bentuk polimer sintetik yang dihasilkan dapat berupa plastik dan serat buatan.
2). Polimer sintetik13
Plastik merupakan polimer yang memiliki sifat mencair atau mudah mengalir jika dipanaskan, sehingga mudah dibentuk atau dicetak.
Pipa dan mainan anak-anak Dapat pula berbentuk lembaran seperti
pembungkus makanan atau bahan dan berupa cairan pelapis cat mobil, pernis.
Beberapa produk dari plastik:
14
Polimer sintetik lainnya adalah polimer termoset, polimer ini dapat dilebur pada tahap tertentu selanjutnya menjadi keras selamanya, dan tidak dapat dicetak ulang. Bakelit adalah contoh yang mudah kita temukan sebagai casing pada peralatan elektronika, toilet, dan lain-lain.
15
Serat buatan merupakan produk polimer berupa untaian atau seperti benang yang dapat ditenun atau dijalin membentuk lembaran-lembaran tipis dan panjang yang kuat dan ulet
16
Penggabungan molekul-molekul kecil atau monomer menjadi molekul yang sangat besar siberi istilah reaksi polimerisasi.
Polimerisasi
Berdasarkan peristiwa yang terjadi selama reaksi, maka polimerisasi dibagi menjadi dua jenis yaitu:1) Polimerisasi adisi 2) Polimerisasi kondensasi
17
1) Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer-monomer yang sejenis dan mempunyai ikatan tak jenuh (rangkap).
Polimerisasi adisi dari senyawa propilen
18
19
Monomer mengadisi monomer lain sehingga produk polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer awal.
C CH
H H
HC C
H
H H
H+...... + + ...... C C C C C
H H H H
H H H H H
H
Etilena Polietilena
20BEBERAPA POLIMER ADISI
Etilena Poli Etilena
H2C CH
CH3 C C
CH3
H
H
H
n
Poli-Propilena
H2C CH
C C
H
H
H
n
Poli-Stirena
21
H2C CHCl C C
Cl
H
H
H
n
F2C CF2 C C
F
F
F
F
n
H2C CHCN C C
CN
H
H
H
n
Polivinil Klorida
Teflon
Poliakrilo Nitril
22
Proses polimerisasi diawali dengan pembukaan ikatan rangkap dari setiap monomernya, dilanjutkan dengan penggabungan Monomer-monomernya membentuk rantai yang lebih panjang dengan ikatan tunggal.
Polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi adisi hanya mengandung satu macam monomer saja, sehingga disebut homopolimer, Struktur homopolimer adalah –A – A – A – A – A, dan Aadalah monomer.
04/1
7/20
23
23
Beberapa senyawa yang mengikuti pola reaksi adisi, seperti etilen dalam membentuk polietilen, tetrafloro etilen dalam membentuk Teflon dan polimer lainnya.
24
Dalam polimerisasi adisi dari senyawa propilen akan terbentuk tiga jenis struktur polimer didasari pada kedudukan atau posisi dari gugus alkil atau fenil. Isotaktik propilen berbentuk jika gugus metil pada posisi yang sama didalam polimer tersebut.
25
Jika gugus alkil/fenil memiliki kedudukan yang tidak sama misalnya cis dan trans, namun kedudukan tersebut berubah secara beraturan, maka polimer tersebut dikatakan sebagai sindiotaktik, perhatikan ilustrasi struktur berikut.
26
Jika gugus alkil/fenil yang berada pada rantai karbonnya berposisi secara random, maka polimer ini disebut dengan polimer ataktik. Perhatikan ilustrasi struktur berikut.
Struktur ataktik propilen dengan gugus yang posisi random atau acak.
2727
2) Polimerisasi kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi penggabungan monomer membentuk polimer dengan melepaskan molekul kecil seperti air (H2O) atau ammonia (NH3).Untuk mempermudah ilustrasi dari reaksi polimerisasi kondensasi dapat kita amati pada persamaan reaksi dibawah ini :
28
HO
C
O
CH2CH2CH2CH2CH2 N
H
H HO C
O
H2C CH2CH2CH2CH2 N
H
H
+
+
C
O
CH2CH2CH2CH2CH2 N
H
C
O
CH2
CH2CH2CH2CH2 N
H
x H2O+
Gugus KarboksilGugus Amina
Ikatan Amida
Asam 6-Aminoheksanoat Nilon
29
Pada polimerisasi kondensasi, banyak monomer pembentuk polimer lebih dari satu jenis atau terbentuk dari bermacam-macam monomer, sehingga disebut kopolimer. Struktur umum kopolimer adalah –A – B – A – B – A – B – A – B – .Pembentukan polimer semacam ini ditunjukan pada ilustrasi berikut, pada pembuatan karet sintetik.
30
Contoh Kopolimer untuk senyawa strirena dengan butadiena
31
Begitu besar molekul-molekul penyusun polimer dan tidak hanya dari satu jenis polimer saja, namun dapat pula terdiri dari beberapa unit polimer seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.Penamaan polimer didasari oleh atas nama monomernya baik dari nama sumber ataupun nama umum, yang kedua didasari atas taktisitas dan isomernya.
Tata Nama Polimer
3232
Untuk nama polimer yang didasari atas namamonomernya adalah polimer yang disusun oleh satu kata monomer. Penamaan dilakukan dengan memberikan awal kata poli pada nama monomernya. Misalnya untuk polimer dengan monomer stirena, maka nama polimer tersebut adalah polistirena. Untuk contoh lainnya perhatikan Tabel Berikut.
MONOMER POLIMER
Etilen Polietilen
Propilen Polipropilen
Stiren Polistiren
Tetrafluoroetilena Politetrafluoroetilena
33
Penamaan berubah jika nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka. Penamaan dilakukan dengan meletakkan nama monomer didalam kurung dan diawali dengan kata poli, sebagai contoh, jika monomernya adalah asam akrilat, maka penamaan polimer menjadi poli(asam akrilat).
MONOMER POLIMER
Asam akrilat Poli (asam akrilat)
α-metil striren Poli (α-metil striren)
1-pentena Poli (1-pentena)
Metil metakrilat Poli (Metil metakrilat)
34
Penggunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari beberapa polimer tersebut adalah :
Polietilena
Secara umum sifat polietilena adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis pembungkus makanan, kantung-kantung plastik dan jas hujan.
35
Polipropilena
Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuatlebih tipis dari pada polietilena.
36
Teflon
Penggunaan teflon sebagai pelapis barang yang tahan panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis panci dan kuali anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika.
Polivinil klorida (PVC)
Polivinil klorida banyak dipergunakan untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan lantai, piringan hitam, dan lain-lain.
38
OHH2COH
OH
H+
OHH2C
OH
CH2OH
+ H2O
OH
C OH
H+ 2
OH
C OH
H
H
OH
C HH
OHFenol Formaldehida OrtoPara
REAKSI PEMBUATAN BAKELIT
Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.
Bakelit
39
HO
CH2
OH
CH2
HO OH
CH2
HO
CH2
OH
CH2
OH
HO
HO
CH2
H2C
Struktur Bakelit
STRUKTUR BAKELIT
40
Penggunaan dari polimer ini adalah pengganti bahan pakaian yang berasal dari kapas.Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang sebagai serat tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama dagang mylar.
Poliester
41
Karet sintetik merupakan kopolimer yang terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena disingkat dengan SBR. Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan silang dengan atom belerang (sulfide) melalui proses vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat.
Karet sintetik
42VULKANISASI
Proses pengikat – silangan rantai hidrokarbon dengan atom-atom Belerang (S)
Karet tervulkanisasi
Lebih keras Lebih kuat
Cocok untuk ban mobil
S S S
S
43
MOLEKUL SBR
C C
CH2
H
H2C
CH
H2C
H
H2C
C C
H2C
HH
Unit Butadiena
Unit Butadiena
Unit Stirena
Lebih tahan terhadap oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam tapi sifat mekanis kurang memuaskan
BACK
Karet SBR = Koplimerisasi Stirena 25 % dan Butadiena 75 % molekul SBR
44
KESIMPULAN1. Polimer adalah makromolekul yang biasanya
memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unitnya.
2. Pengklasifikasian yang paling sederhana dan sering dipergunakan didasari atas asal atau sumbernya, yaitu polimer alam dan polimer sintetik.
3. Polimer sintetik merupakan jenis polimer yang dihasilkan
4. melalui sintesis kimia.5. Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari
proses metabolisme mahluk hidup.
10. Sindiotaktik adalah polimer yang kedudukan atau posisi dari gugus alkil/fenil kedudukan tidak sama namun berubah secara beraturan.
11. Polimer ataktik adalah polimer yang posisi dari gugus alkil/fenil pada rantai karbonnya random.
12. Perbedaan utama dari polimer alam dan Polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba.
13. Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar molekul, percabangan, dan ikatan silang antar rantai polimer.
6. Monomer adalah unit terkecil sebagai penyusun polimer.
7. Penggabungan molekul-molekul kecil atau monomer menjadi molekul yang sangat besar siberi istilah reaksi polimerisasi.
8. Penamaan polimer didasari oleh atas nama monomernya baik dari nama sumber ataupun nama umum, yang kedua didasari atas taktisitas dan isomernya.
9. Isotaktik propilen berbentuk jika gugus metil pada posisi yang sama didalam polimer.
47
10. PTFE adalah dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu tetrafluoroetilena (CF2 = CF2), polimer ini disebut juga dengan teflon.
BACK
48
1. Makromolekul yang memiliki bobot molekul tinggi, dan dibangun dari pengulangan unit-unitnya disebut dengan
A. KarbohidratB. PolietilenC. PolipropilenD. Polimer
2. Jika polimer dibentuk dari monomer tetrafloroetilen melalui reaksi didalam laboratorium, maka polimer dapat
digolongkan sebagaiA. Polimer laboratoriumB. Polimer sintetikC. Polimer alamD. Benar semua
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
49
3. Dari senyawa dibawah ini yang mungkin membentuk polimer isotaktik adalahA. PolietilenB. TeflonC. PolipropilenD. Bakelit
4. Polimer ataktik memiliki ciri dimana gugus alkil atau fenil pada rantai utamanya berposisi …..
A. SamaB. BeraturanC. RandomD. Tidak sama namun beraturan
50
5. Sifat-sifat polimer sintetik sangat dipengaruhi oleh beberapa factor kecuali :
A. panjangnya rantaiB. gaya antar molekulC. ikatan silang antar rantai polimerD. Titik leleh
6. Bakelit merupakan termoseting, yang memiliki sifat kaku dan keras. Hasl ini disebabkan olehA. panjangnya rantaiB. gaya antar molekulC. ikatan silang antar rantai polimerD. Titik leleh
BACK
51
TERIMA KASIH