Makro Ekonomi

38
DARI MAKRO KE MIKRO EKONOMI Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikro ekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar. Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnyaaa. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis yang berbeda ini ahli-ahli ekonomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi kepada teori mikro dan makro. Di samping perbedaan di atas, yang lebih penting lagi, mikroekonomi dan makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup dan titik berat (fokus) analisisnya. Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk: i. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya (resourcer)

Transcript of Makro Ekonomi

Page 1: Makro Ekonomi

DARI MAKRO KE MIKRO EKONOMI

Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi

bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikro

ekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan

atau suatu pasar.

Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih

menyeluruh sifatnyaaa. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan

konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan

perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis

yang berbeda ini ahli-ahli ekonomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu

ekonomi kepada teori mikro dan makro.

Di samping perbedaan di atas, yang lebih penting lagi, mikroekonomi dan

makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup dan titik berat (fokus) analisisnya.

Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah

membuat pilihan untuk:

i. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya

(resourcer)

ii. Mencapai kepuasan yang maksimum

Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang:

i. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat

kegiatan dalam perekonomian

ii. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian

iii. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi

masalah ekonomi yang dihadapi

Page 2: Makro Ekonomi

Anda yang telah pernah mempelajari teori mikroekonomi, tentu telah

menyadari bahwa masalah memilih tersebut dianalisis dalam teori mikroekonomi

dengan mengemukakan tiga pertanyaan:

i. Apakah jenis-jenis barang dan jas a yang harus diproduksikan?

ii. Bagaimanakah caranya memproduksikan berbagai barang dan jasa

yang dibutuhkan tersebut?

iii. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksikan.

Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi

Pertanyaan pertama, yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus

diproduksikan, merupakan persoalan yang akan menentukan kegiatan-kegiatan

ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan perkat aan lain, pilihan-

pilihan para konsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam menentukan

jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Analisis mengenai

interaksi di antara produsen dan konsumen (penjual dan pembeli) diterangkan

dalam teori permintaan dan penawaran. Dan teori perilaku konsumen

menerangkan dengan lebih terinci sikap para pembeli dalam memilih barang dan

jasa yang akan dibelinya.

Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien

Untuk mewujudkan barang dan jasa yang diperlukan faktor-faktor

produksi yang sering dinamakan juga sebagai sumber-sumber daya atau

resources. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian

terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk

Page 3: Makro Ekonomi

memperolehnya. Oleh sebab itu para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat

mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi.

Dengan perkataan lain, sebelum menjalankan kegiatan memproduksinya,

setiap pengusaha harus menyelesaikan persoalan kedua yang dinyatakan sebelum

ini, yaitu: Bagaimanakah caranya memproduksikan barang yang akan dijualnya

untuk memenuhi kebutuhan para konsumen? Analisis-analisis dalam teori

mikroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi (fungsi produksi), biya

produksi dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah produksi di

berbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang produsen

memecahkan persoalan tersebut.

Untuk Siapa Barang Akan Diproduksi?

Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkannya untuk

melakukan kegiatan memproduksi, produsen akan pergi ke pasar faktor untuk

mendapatkan faktor-faktor produksi yang diperlukannya. Sifat interaksi di antara

para pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga (pemilik faktor

produksi ) dalam pasaran faktor diterangkan dalam teori distribusi. Teori ini

menerangkan tentang (i) sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual

faktor produksi di pasaran faktor, dan (ii) caranya berbagai pendapatan faktor

produksi (upah, sewa, bunga dan keuntungan) ditentukan di pasar.

Perkembangan Teori Makroekonomi

Dalam tahun 1929-32 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia, yang

bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu dinamakan

the Great Depression. Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, sepere mpat dari

Page 4: Makro Ekonomi

tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya (ukuran

dari tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai sesuatu negara) mengalami

kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi yang serius itu meluas ke

seluruh dunia – ke negara-negara industri lain maupun ke negara-negara miskin.

Kemunduran ekonomi tersebut menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli

ekonomi bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan

pertumbuhan ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

Dan teori-teori ekonomi sebelumnya juga tidak dapat menerangkan mengapa

peristiwa kemunduran ekonomi yang serius tersebut dapat terjadi.

Ketidakmampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang

terkemuka pada masa tersebut yaitu John Maynard Keynes, mengemukakan

pandangan dan menulis buku yang pada akhirnya menjadi landasan kepada teori

makroekonomi modern. Pandangan tersebut dikemukakan dalam buku yang

berjudul : The General Theory of Employment, Interest and Money dan diterbitkan

pada tahun 1936.

Pandangan Umum Teori Keynes

Secara garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat

dibedakan kepada dua aspek. Di satu pihak buku tersebut mengemukakan

beberapa kritik kek atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-

faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian. Kritik-kritik

tersebut menunjukkan kelemahan-kelemahan dari pandangan yang menjadi

landasan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik bahwa penggunaan tenaga

kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai.

Page 5: Makro Ekonomi

Di pihak lain buku tersebut menerangkan pula faktor utama yang akan

menentukan prestasi kegiatan ekonomi sesuatu negara. Keynes berpendapat

pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa,

adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai

sesuatu negara. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas

penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan

kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh

dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI

Makroekonomi membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi

perekonomian. Analisisnya berusaha memberi jawaban kepada pertanyaan-

pertanyaan yang dikemukakan di bagian yang lalu, yaitu: faktor-faktor apakah

yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian? Mengapa pertumbuhan

ekonomi tidak selalu teguh? Mengapa kegiatan ekonomi tingkat berkembang

dengan stabil? Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?

Di samping menerangkan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan

ekonomi negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai masalah yang

baru saja dinyatakan, analisis makroekonomi menerangkan pula langkah-langkah

yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Penentuan Kegiatan Ekonomi

Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai sesuatu

perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis

tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan

Page 6: Makro Ekonomi

penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian

dalam suatu periode tertentu dan pendapatan nasional/produksi nasional yang

tercipta. Dalam analisis tersebut akan diterangkan pula komponen-komponen dari

pengeluaran agregat dan ciri-ciri dari setiap komponen tersebut. dalam suatu

perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan kepada

empat golongan:

i. pengeluaran konsumsi rumah tangga

ii. investasi perusahaan-perusahaan

iii. pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah

iv. ekspor (pembelian barang buatan dalam negeri oleh penduduk negara-

negara lain)

MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN

Masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapik suatu negara.

Masalah-masalah tersebut adalah:

i. Masalah pertumbuhan ekonomi

ii. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi

iii. Masalah pengangguran

iv. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi)

v. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan

dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan

dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang

Page 7: Makro Ekonomi

sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke

periode lainnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa

akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor

produksi akan selalu mengalami pertumbuhan dalam jumlah dan kualitasnya.

Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan

berkembang. Di samping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan

penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.

Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya

Perbedaan di antara pertumbuhan ekonomi potensial dan pertumbuhan

ekonomi sebenarnya dapat pula ditunjukkan oleh grafik yang menggambarkan

potensi perkembangan pendapatan nasional dalam jangka panjang dan

perkembangan sebenarnya pendapatan nasional. Perhatikan gambar 1.2.

Grafik (a) mengambarkan pendapatan nasional potensial, yaitu tingkat

pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.

Garis “pendapatan nasional potensial” yang semakin naik tersebut

mengambarkan bahwa faktor-faktor produksi yang semakin banyak jumlahnya

dari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan produktivitas

menyebabkan semakin lama semakin banyak produksi nasional yang dapat

diwujuskan. Akan tetapi perekonomian tidak selalu menggunakan semua faktor

produksi yang tersedia, termasuk tenaga kerja yang tersedia. Kekurangan

pengeluaran agregat menyebabkan sebagian tenaga kerja menganggur dan

perekonomian tidak akan mewujudkan pendapatan nasional potensial.

Page 8: Makro Ekonomi

Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan)

Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke

periode alatnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan

perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan

h gz. Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam

perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan benda di tingkat yang lebih

rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-

perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan

perusahaan (business cycle).

Masalah Pengangguran

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong

dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat

memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari

pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Sebagai contoh, ibu rumah tangga

yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong

sebagai penganggur. Seorang anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja karena

gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong sebagai

penganggur. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut dinamakan

penganggur sukarela.

Masalah Inflasi

Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang

berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan

kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula

Page 9: Makro Ekonomi

dari suatu negara ke negara lain. Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu

mencapai di bawah 2 atau 3 persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai di

antara 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa

puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.

Akibat buruk inflasi

Seperti pengangguran, inflasi juga menimbulkan beberapa akibat buruk

kepada individu, masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Oleh

sebab itu masalah tersebut perlu dihindari. Salah satu akibat penting dari inflasi

ialah ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.

Sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja-pekerja yang

bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para pekerja.

Oleh sebab itu upah riil para pekerja akan merosot disebabkan oleh inflasi dan

keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami

kemerosotan.

Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin

memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan

menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius

tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi

ekspor dan kenaikan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan

ekonomi.

Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran

Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dari k ganti

perekonomian suatu negara. Istilah perekonomian terbuka berarti sesuatu

Page 10: Makro Ekonomi

perekonomian itu mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain, dan

terutama ini dilakukan dengan menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Di

samping itu aliran modal untuk invetasi juga berlaku di antara berbagai negara.

Ketidakseimbangan di antara ekspor dan impor dan aliran keluar/masuk modal

dapat menimbulkan masalah seruis terhadap kestabilan sesuatu perekonomian.

Kebijakan Makroekonomi

Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan sesuatu negara

sangat tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu

dalam membicarakan mengenai bentuk-bentuk kebijakan mikroekonomi, ada

baiknya apabila terelbih dahulu diterangkan tujuan-tujuan dari menjalankan

kebijakan-kebijakan tersebut.

Tujuan-tujuan Kebijakan Makroekonomi

Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah

ekonomi yang dihadapi. Berdasarkan kepada masalah-masalah makroekonomi

yang diterangkan sebelum ini, tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat

dibedakan kepada lima aspek berikut:

i. Menstabilkan kegiatan ekonomi

ii. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh

tanpa inflasi

iii. Menghindari masalah inflasi

iv. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh

v. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing

Page 11: Makro Ekonomi

Menstabilkan Kegiatan Ekonomi

Kestabilan ekonomi yang diidam-idamkban setiap negara pada umumnya

diartikan sebagai suatu keadaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran

yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga-harga. Pengertian

tersebut meliputi pula kestabilan dalam neraca pembayarannya. Dengan demikian

pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari tiga hal berikut: (i)

tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi, (ii) tingkat harga-harga tidak

menunjukkan perubahan yang berarti, dan (iii) terdapat keseimbangan di antara

ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri.

Menghindari Masalah Inflasi

Telah ditunjukkan bahwa inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke

atas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan perekonomian. Adakalanya inflasi

berlaku sebagai akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu negara. Dalam

keadaan seperti ini biasanya tingkat inflasi tinggi dan sukar dikendalikan. Tetapi

sering sekali inflasi berlakuk sebagai akibat permintaan masyarakat yang

berlebihan, pertambahan penawaran uang yang berlebihan dan kenaikan dalam

biaya produksi. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengatasik masalah

inflasi seperti itu.

Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Teguh

Tujuan ini merupakan tujuan makroekonomi jangka panjang. Dari suatu

periode ke periode lainnya faktor-faktor produksi mengalami pertambahan dalam

kuantitas dan kualitasnya. Pertambahan penduduk pada akhirnya akan menambah

jumlah tenaga kerja. Pendidikan dan pengalaman kerja menambah keterampilan

Page 12: Makro Ekonomi

dan kemampuan tenaga kerja. Penawaran modal menambah barang-barang modal

dan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern. Keahlian

keusahawanan akan semakin berkembang. Berbagai perkembangan dan perbaikan

ini akan menambah kemampuan sesuatu negara untuk memproduksikan barang

dan jasa.

Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing

Krisis moneter yang dialami Indonesia dan beberapa negara Asia lain pada

tahun 1997-1999 merupakan satu pengalaman pahit yang menunjukkan

bagaimana sektor luar negeri dapat menimbulkan efek buruk terhadap kegiatan

ekonomi dalam negeri. Neraca pembayaran yang tidak kukuh akan mengurangi

kemampuan suatu negara dalam menghasilkan masalah pengaliran dana keluar

negeri yang melebihi kdnk yang biasanya berlaku. Sebagai akibatnya cadangan

mata uang asing akan merosot dan kurs mata uang asing meningkat.

Bentuk-bentuk Kebijakan Makroekonomi

Beberapa bukan kebijakan ekonomi dapat dijalankan pemerintah untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah diterangkan di atas. Kebijakan-kebijakan yang

dapat dijalankan dibedakan kepada tiga bentuk kebijakan:

i. Kebijakan fiskal

ii. Kebijakan moneter

iii. Kebijakan segi penawaran

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat

perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud

Page 13: Makro Ekonomi

untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dl m perekonomian. Menurut

pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi

pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat

dapat ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat

penggunaan tenaga kerja. Di bidang perpajakan langkah yang perlu dilaksanakan

adalah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajakk ini akan menambah

kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dan akan meningkatkan

pengeluaran agregat. Seterusnya pengeluaran agregat dapat lebih ditingkatkan lagi

dengan cara menaikkan penegluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa

yang diperlukannya maupun untuk menambah invetasi pemerintah.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang

dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank

Indonesia) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam

perekonomian atau mengubah suku bnga dengan maksud untuk mempengaruhi

pengeluaran agregat.

Salah satu komponen dari pengeluaran agregat adalah penanaman modal

(investasi) oleh perusahaan-perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi

penanaman modal dan apabila suku bunga rendah lebih banyak penawaran modal

akan dilakukan. Dengan demikian salah satu cara yang dapat dijalankan

pemerintah untuk mempengaruhi penanaman modal. Apabila pengangguran

berlaku dalam perekonomian, pengeluaran agregat perlu ditambah untuk

mengurangi pengangguran. Menurunkan suku bunga untuk menggalakkank

pertambahan penanaman modal adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan

Page 14: Makro Ekonomi

tersebut. tujuan ini dapat dicapai pemerintah dengan menjalankan kebijakan

moneter.

Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan-kebijakan fiskalk dan moneter seperti yang di terangkan

sebelum ini dapat dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran

agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter tersebut dapat dipandang

sebagai kebijakan dari segi permintaan. Di samping melalui permintaan, kegiatan

perekonomian negara dapat pula dipergunakan melalui segi penawaran. Kebijakan

segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-

perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang

lmurah atau dengan mutu yang lebih baik.

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Beberapa Istilah Pendapatan Nasional

Produk Domestik Bruto

Di negara-negara berkembang, yang sering juga dinamakan sebagai

“Dunia Ketiga” konsep produk domestik bruto adalah konsep yang paling penting

kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk

Domestik Bruto (PDB) dapatlah diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-

jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.

Di dalam sesuatu perekonomian di negara-negara maju maupun di negara-

negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan

milik penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain. Selalu didapati

produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar

Page 15: Makro Ekonomi

negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu

menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut.

perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli

kepada negara dimana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu

menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara, menambah

penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekail juga membantu

menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting dalam

kg ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu

dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto

atau dalam istilah Inggrisnya Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang

dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik

warga negara tersebut dan negara asing.

Produk Nasional Bruto

Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross

National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti bersamaan dengan

GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam

menghitung pendapatan nasional bruto, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam

pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-

faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan

nasionalnya dihitung. Oleh karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga

negara sesuatu negara terdapat di negara itu sendiri maupun di luar negeri, maka

nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan di

luar negeri juga dihitung dalam produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor

Page 16: Makro Ekonomi

produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara

tersebut.

Ini berarti secara konseptual, pendapatan warga negara Singapura yang

bekerja di Indonesia dan keuntungan perusahaan multinasional Jepang yang

beroperasi di Indonesia tidak termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia.

Tetapi sebaliknya pendapatan pekerja-pekerja Indonesia yang bekerja di luar

negeri termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia.

Dengan memperhatikan perbedaan di antara arti PDB dan PNB di atas

dapatlah dirumuskan sifat hubungan di antara Produk Domestik Bruo dan Produk

Nasional Bruto, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan di bawah ini:

PDB = PNB – PFN dari LN

Dimana PFN dari LN adalah pendapatan faktor netto dari luar negeri. PFN

dari LN adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri

dikurangi dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkank ke luar

negeri.

Dua Pengertian Pendapatan Nasional

Dalam analisis makroekonomi selalu digunakan istilah “pendapatan

nasional” atau “national income” dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk

menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Dengan

demikian dimulai konsep tersebut istilah pendapatan nasional adalah mewakili arti

Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto. Di samping itu ada arti lain

dari ‘pendapatan nasional ‘ dan untuk pengertian yang berlainan tersebut dalam

buku ini ia ditulis sebagai “Pendapatan Nasional” yaitu dengan menggunakan

huruf besar untuk P dan N . Pengertian lain dari pendapatan nasional adalah

Page 17: Makro Ekonomi

jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan

untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Dalam sistem

penghitungan pendapatan nasional, jumlah itu dinamakan Produk Nasional Netto

pada harga faktor atau secara ringkas : Pendapatan Nasional.

Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap

Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan

jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut

harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. cara ini adalah cara yang selalu

dilakukan dalam mengitung pendapatan nasional dari suatu periode ke periode

lainnya. Dapatlah diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan

nasional dalam berbagai tahun tersebut, nilainya akan berbeda-beda dan

menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pertambahan nilai tersebut disebabkan oleh dua faktor:

i. pertambahan fisikal barang dan jasa yang dihasilkan dalam

perekonomian, dan

ii. kenaikan harga-harga yang berlaku dari suatu periode ke periode

lainnya

Pertumbuhan sesuatu perekonomian diukur dari pertambahan yang

seebnarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat mengitung

kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah

dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu

yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada

tahun-tahun yang lain. Nilai pendapatan nasional yang didapat dalam

Page 18: Makro Ekonomi

penghitungan secara ini dinamakan pendapatan nasional pada harga tetap atau

pendapatan nasional riil.

Pendapatan Nasional Harga Pasr dan Harga Faktor

Barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat

dinilai dengan dua cara, dengan menggunakan harga pasar dan dengan

menggunakan harga faktor. Sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga pasar

apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh

pemebli. Misalnya seorang konsumen membeli baju dan sepatu di toko dengan

harga Rp 40.000 dan Rp 60.000. Dalam memperhitungkan nilai baju dan sepatu

ini ke dalam pendapatan nasional , nilai yang diperhitungkan adalah Rp 40.000

untuk sumbangan produksi baju kepada pendapatan nasional dan Rp 60.000 untuk

sumbangan produksi sepatu kepada pendapatan nasional.

Apabila pendapatan nasional ingin dihitung menurut harga faktor,

sumbangan baju dan sepatu di atas kepada pendapatan nasional tergantung kepada

jumlah pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan

barang-barang tersebut. Misalkan pendapatan faktor-faktor produksi untuk

memproduksikan baju dan sepatu masing-masing adalah Rp 30.000 dan Rp

50.000. Dalam penghitungan pendapatan nasional menurut harga faktor, nilai

yang disumbangkan oleh sepatu adalah Rp 50.000. Hubungan di antara harga

pasar dan harga fakta yang dinyatakan secara persamaan di bawah ini:

Page 19: Makro Ekonomi

Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi

Pendapatan Nasional Bruto dan Netto

Dalam setiap harga pasar sesuatu barang termasuk nilai penyusutan

(depresiasi). Industri-industri kak menggunakan barang-barang modal (mesin,

peralatan produksi, bangunan dan perabotan kantor) untuk menghasilkan barang-

barang mereka. Nilai barang-barang modal tersebut akan semakin susut dari satu

periode ke periode lain. Kesusutan nilai tersebut merupakan bagian dari biaya

produksi dan oleh sebab itu dalam setiap harga penjualan sesuatu barang termasuk

nilai depresiasi barang modal. Dengan perkataan lain, dalam pendapatan nasional

pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk

menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi

depresiasi dinamakan Produk Nasional Bruto. Untuk memperoleh Produk

Nasional Netto nilai depresiasik harus dikurangi dari Produk Nasional Bruto.

Dengan demikian Produk Nasional Netto adalah Produk Nasional Bruto kurang

Depresiasi.

Cara Penghitungan I : Cara Pengeluaran

Di negara-negara yang perekonomiannya sudah sangat maju seperti

Negeri Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat, penghitungan pendapatan

nasional dengan cara pengeluaran/perbelanjaan adalah cara yang paling penting.

Hal ini disebabkan karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan

yang sangat bergunga mengenai tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai.

Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan

dapat memberi gambaran tentang (a)k sampai dimana buruknya masalah ekonomi

Page 20: Makro Ekonomi

yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan

tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, dan (b) mbrkk informasi dari dan

data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi. Data pendapatan nasional

dan komponen-komponen data yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat

digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi

masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.

Komponen Pengeluaran Agrega dalam Perekonomian

Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan

pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada

4 komponen yaitu: konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah,

pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor netto ekspro dikurangi

impor.

Konsumsi Rumah Tangga

Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tanggak untuk membeli

berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran

konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut

sebagai konsumsi rumah tangga.

Pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk membeli

makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutkan, membayar

pendidikan anak, membayar sewa rumah dan membeli kendaraan. Barang-barang

tersebut dibeli rumah tangag untuk memenuhi kebutuhannya, dan perbelanjaan

tersebut dinamakan konsumsi, yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaskan

keinginan memiliki dan menggunakan barang tersebut.

Page 21: Makro Ekonomi

Pengeluaran Pemerintah

Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi

kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan

masyarakat. Pengeluaran untuk meneydiakan fasiiltas pendidikan dan kesehatan,

pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji untuk

pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan infrastruktur

dilakukan untuk kepentingan masyarakat.

Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada

dua golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang

termasuk dalam golongan yang pertama (konsumsi pemerintah) adalah pembelian

ke atas barang dan jasa yang akan digunakan untuk membeli bensin untuk

kendaraan pemerintah.

Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta

Pembentukan modal tetap sektor swasta atau lebih sering dinyatakan

sebagai investasi, pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk m embeli barang

modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang.

Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat-

alat memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai

investasi. Pengeluaran untuk investasi ini dilakukan bukan untuk dikonsumsi,

tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu akan datang.

Dalam pengumpulan data mengenai investasi, pengeluaran tersebut

dibedakan kepada tiga jenis perbelanjaan berikut:

i. Pengeluaran ke atas barang modal dan peralatan produksi

ii. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun

Page 22: Makro Ekonomi

iii. Pengeluaran-pengeluarana untuk mendirikan rumah tempat tinggal.

Ekspor Netto

Nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu

dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor netto.

Eksopr sesuatu negara, seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan

jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilanya harus dihitung ke

dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari negara lain,.

Oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional.

Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan

dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitngan. Sebagai contoh, ketika

seorang konsumen membeli mobil yang dipasang di dalam negeri, dia akan

membayar nilai barang impor yaitu benda-benda yang dipasang di dalam mobil

ktsb yang berasal dari impor. Contoh ini menunjukkan bahwa banyak di antara

barang jadi yang dibeli di dalam negeri (dan dibayar pada harga pasar) meliputi

juga nilai barang impor.

Produk Domestik Bruto, Produk Domestik Netto, dan Produk Nasional

Bruto

Meskipun GDP merupakan ukuran output nasional yang paling banyak dipakai di

Amerika Serikat, dua konsep yang lain sering disebut : produk domestik bruto dan

produk nasional bruto.

Ingatlah bahwa GDP meliputi investasik bruto, yang merupakan investasi

netto ditambah depresiasi. Sebuah pemikiran kecil menganjurkan bahwa

memasukkan depresiasi itu sedikit seperti memasukkan gandum seperti juga roti.

Page 23: Makro Ekonomi

Ukuran yang lebih baik hanya akan memasukkan investasi netto dalam total

ouput. Dengan mengurangkan depresiasi dari GDP kita mendapatkan net

domestic product (NDP = produk domestik netto). Jika NDP menjadi ukuran yang

lebih masuk akal dari output suatu negara daripada GDP, mengapa penghitungan

nasional memusatkan pada GDP? Memang demikian karena depresiasi agak sulit

untuk diperkirakan, sedangkan investasi bruto hampir dapat diperkirakan secara

akurat.

Suatu ukurakn alternatif dari output nasional, yang digunakan secara luas

sampai sekarang adalah gross national product (GNP = produk nasional bruto).

Apakah perbedaan antara GNP dan GDP? GNP merupakan total output yang

dihasilkan dengan tenaga kerja atau kapital yang dimiliki oleh penduduk Amerika

Serikat, sedangkan GDP merupakan output yang dihasilkan dengan tenaga kerja

dan kapital yang berlokasi di dalam Amerika Serikat. Sebagai contoh,k beberapa

dari GDP Amerika Serikat dihasilkan di dalam pabrik Honda yang dimiliki oleh

korporasi-korporasi Jepang. Keunungan dari pabrik ini dimasukkan di dalam GDP

Amerika Serikat tetapi tidak di dalam GNP Amerika SERikatk karena Hodna

merupakan perusahaan Jepang. Demikian pula, ketika seorang ekonom Amerika

terbang ke Jepang untuk memberikan mata kuliah yang dibayar mengenai ilmu

ekonomi baseball, pembayaran untuk mata kuliah itu akan dimasukkan di dalam

GDP Jepang dan GNP Amerika. Untuk Amerika Serikat GDP sangat mendekati

GNP, tetapi ini mungkin berbeda secara substansial untuk perekonomian-

perekonomian yang sangat terbuka.

Sebagai ringkasan:

Page 24: Makro Ekonomi

Net Domestic product (NDP) sama dengan total output akhir yang

dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun, dimana output hanya meliputi

investasi netto, atau investasi bruto dikurangi depresiasi:

NDP = GDP – depresiasi

Gross National Product (GNP) merupakan total output akhir yang

dihasilkan dengan input-input yang dimiliki oleh penduduk suatu negara dalam

waktu satu tahun.