Makna Persahabatan Dalam Film High School Musical 3
-
Upload
muthia-amanda -
Category
Art & Photos
-
view
454 -
download
3
Transcript of Makna Persahabatan Dalam Film High School Musical 3
MAKNA PERSAHABATAN DALAM FILM “HIGH SCHOOL MUSICAL 3”
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Nama : Muthia Zulfa Amanda NIM : 2012.16.0924 Konsentrasi : Mass Communication
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
JAKARTA 2016
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS – JAKARTA
PROGRAM SARJANA ILMU KOMUNKASI
Nama : Muthia Zulfa Amanda NIM : 2012.16.0924 Judul Skripsi : Makna Persahabatan dalam Film High School Musical 3 Jumlah Halaman : 5 bab, 98 halaman Referensi : 25 buku, 9 situs dan 1 jurnal Penelitian ini membahas tentang makna persahabatan dalam adegan film High School Musical 3 dari segi penokohan dan interaksi antar tokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui makna persahabatan yang terkandung dalam film melalui adegan dan potongan dialog yang dikaitkan dengan teori persahabatan DeVito. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Dimana Peirce memfokuskan pada tanda, objek dan interpretan untuk melihat representasi dan makna persahabatan dalam film ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film High School Musical 3 memiliki 7 adegan yang memenuhi unsur persahabatan yang dikemukakan oleh DeVito. Kata Kunci: Persahabatan, semiotika, film
ABSTRACT
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS – JAKARTA
BACHELOR DEGREE IN COMMUNICATION
Name : Muthia Zulfa Amanda NIM : 2012.16.0924 Thesis Title : The Meaning of Friendship in “High School Musical 3” Total Pages : 5 chapters, 98 pages Reference : 25 books, 9 websites, 1 journal
This research describes the meaning of friendship in the film “High School Musical 3” in terms of characterization and interaction between characters in the movie. The purpose of this study is to analyze the meaning of friendship contained in this film through the scenes and pieces of dialogue using the DeVito friendship theory. The research uses the qualitative research method with Charles Sanders Peirce's semiotic analysis. Peirce focuses on the sign, object, and interpretant to see representations of friendship in this film. The result of this study is that High School Musical 3 has 7 scenes which conform to the DeVito theory.
Keywords: Friendship, semiotic, film
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia,
rahmat, kekuatan dan dukungan yang telah diberikan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Makna Persahabatan Dalam Film High School
Musical 3” ini merupakan prasyarat guna meraih gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi, The London School of Public Relations – Jakarta.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan,
dukungan, bimbingan, saran, petunjuk serta dorongan, baik secara moril
maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (UK)., Ketua STIKOM The
London School of Public Relations – Jakarta
2. Mr. Tunggul David K Siahaan, MA, Dean of Mass Communication and
DMCA Studies of STIKOM The London School of Public Relations –
Jakarta.
3. Bapak Deddy Irwandy, M.Si., Dosen Pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu dan kesabarannya untuk memberikan bimbingan
yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh staf akademik STIKOM – LSPR yang telah membantu dalam
mepermudah perizinan untuk penelitian ini.
5. Kedua orang tua dan adik penulis atas doa serta dukungannya skripsi ini
dapat terselesaikan.
6. Teman-teman batch 16, Nanni Resmana, Felicia Ivana, Violla Georgie
yang tiada henti memberi semangat dan dukungannya.
7. Adhvidya, Eka, Putri, Priyanti, Chalis, Vitara, dan Christina yang selalu
memberikan semangat dan turut membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas
segala bantuannya kepada penulis.
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis mohon maaf dan pengertian sebesar-
besarnya apabila terdapat kekeliruan, kesalahan ataupun segala kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, baik yang disadari amaupun yang tidak disadari.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan pihak-pihak lainnya.
Jakarta, 14 Juli 2016
Muthia Zulfa Amanda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia perlu
berinteraksi dan berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
menemukan potensi dalam dirinya. Aristoteles menyebutkan bahwa
manusia dinamakan Zoon Politicon. Zoon artinya hewan, sedangkan
Politicon artinya masyarakat. Secara harfiah, manusia disebut hewan
yang bermasyarakat. Namun manusia di anugrahi akal dan pikiran dan
itulah yang membedakan dengan hewan, sehingga manusia tidak bisa
hidup tanpa bersosialisasi. Sosialisasi itu sendiri dimulai dengan adanya
interaksi antar individu satu dengan yang lainnya.
Menurut Gillin & Gillin (1954) (dalam Soekanto, 2007, interaksi
sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual,
antar kelompok orang dan orang perorangan dengan kelompok.
Sedangkan menurut H Booner (1988) (dalam Ahmadi, 2007, p. 49),
interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih dimana
kelakuan individu yang satu mempengaruhi, merubah atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Dari definisi para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan
timbal balik yang dapat mempengaruhi satu sama lain, baik dalam
hubungan antar individu maupun antar kelompok.
Salah satu syarat terjadinya interaksi adalah adanya komunikasi.
Dimanapun kita tinggal dan apapun pekerjaan kita, kita selalu
membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain,
komunikasi membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Komunikasi adalah
interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih. Komunikasi di definisikan
secara luas sebagai berbagi pengalaman. Sampai batas tertentu, setiap
makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian
berbagi pengalaman (Mulyana, 2009, p. 46).
Berkaitan dengan manusia merupakan makhluk sosial dan
bermasyarat, memungkinkan mereka untuk melakukan komunikasi
antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-
orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
maupun nonverbal (Mulyana, 2009, p. 81). Ada beberapa jenis
komunikasi antarpribadi yang terjadi di sekitar kita. Komunikasi
antarpribadi tersebut dibedakan menjadi beberapa tingkat keintiman,
yaitu hubungan keluarga, hubungan kolega atau pekerjaan, hubungan
romantic dan hubungan persahabatan.
Dengan demikian, hubungan persahabatan lebih sempit dan
spesifik. Persahabatan membuat hidup kita menjadi lebih berwarna dan
bahagia karena kita dapat mengutarakan apa yang kita rasa dengan
sahabat kita. Persahabatan membutuhkan kerjasama. Persahabatan
mau menerima dan tidak menjadikan kekurangan sahabatnya menjadi
kelemahan. Melainkan menjadi suatu kekuatan untuk kesempurnaan
jalinan persahabatan tersebut.
Hubungan persahabatan sangat menarik menjadi pembahasan
karena persahabatan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia,
terutama remaja. Dengan persahabatan, kita lebih bisa mengenal dan
memahami satu sama lain karena di dalamnya terdapat karakter yang
berbeda-beda. Dalam hubungan persahabatan, terdapat komunikasi
verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi antar sesama dengan
menggunakan lisan dan tulisan secara langsung. Komunikasi verbal
paling banyak digunakan karena lebih memudahkan komunikan
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sedangkan
komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol
tertentu atau bahasa tubuh.
Media massa merupakan media yang digunakan untuk
menyebarkan informasi penting kepada khalayak. Media massa
mencakup media elektronik (televisi dan radio) dan media cetak (buku,
koran, majalah, dll) serta media baru (online). Tidak hanya sebagai media
penyampaian pesan, media massa juga digunakan sebagai sarana
hiburan, salah satunya adalah film.
Film adalah media paling sering digunakan sebagai sarana
hiburan. Pasalnya, film bisa membuat orang tertahan, setidaknya saat
mereka menontonnya, secara lebih intens ketimbang medium lainnya
(Vivian, 2008 p. 159). Film dapat mejadi media untuk memberikan
pendidikan nilai-nilai budi pekerti suatu kehidupan untuk penontonnya.
Cerita dalam film dapat diambil dari kehidupan realita sosial yang ada di
masyarakat atau di lingkungan sekitar. Karena banyaknya realita sosial di
masyarakat, banyak sutradara yang membuat inti cerita film berdasarkan
realita sosial tersebut. Tema yang diangkat pun beragam, salah satunya
tema persahabatan. Tema persahabatan menarik untuk dijadikan tema
film karena mengajarkan nilai-nilai penting dalam menemukan sahabat
dengan segala prosesnya.
Film High School Musical 3 adalah salah satu film dengan unsur
persahabatan yang kuat di dalamnya. Film ini menjadi film seri terakhir
High School Musical milik Disney Pictures yang dirilis pada tahun 2008.
Penulis memilih film High School Musical 3 karena film ini merupakan
film drama musikal terpopuler dikalangan remaja dan memiliki rating
tinggi di masanya. Namun demikian, kekompakan dan kebersamaan
yang terjalin dalam film ini hingga kini masih menjadi panutan remaja
yang sedang menjalin hubungan pesahabatan. Film ini merupakan film
pertama dari seri High School Musical yang rilis di bioskop. Sebelumnya,
dua film terdahulu: High School Musical dan High School Musical 2
hanya di putar di televisi Disney Channel saja. Karena dua film tersebut
mendulang kesuksesan, pihak Disney memutuskan untuk
memutarkannya di layar lebar untuk seri terakhirnya.
Dalam film High School Musical 3 terlihat adanya ikatan kelompok
persahabatan yang cukup kuat, walaupun ada beberapa perbedaan sifat
dan karakter didalam kelompok tersebut. Melalui film High School
Musical 3 kita bisa melihat bagaimana perbedaan bisa menyatukan
individu dengan ikatan yang kuat dengan adanya nilai-nilai persahabatan
yang terjalin dalam kelompok persahabatan film High School Musical 3.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis ingin meniliti tentang “Bagaimana makna persahabatan
dalam film High School Musical 3?”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui makna persahabatan dalam film High School
Musical 3 yang mengandung unsur persahabatan DeVito.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Untuk mengembangkan Ilmu Komunikasi dari berbagai ilmu,
khususnya dalam komunikasi verbal dan nonverbal.
2. Untuk menampilkan persepsi lain tentang makna persahabatan
yang ditampilkan sebuah film.
3. Untuk mendeskripsikan fungsi komunikasi antarpribadi yang
terjadi dalam film.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Untuk memberikan arti dan manfaat persahabatan.
2. Untuk memberikan panduan kepada para remaja yang sedang
atau ingin menjalin persahabatan.
3. Untuk memberikan gambaran komunikasi verbal dan nonverbal
dalam kelompok persahabatan bagi pembaca.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi terdiri dari lima bab. Dalam
sistematika penulisan ini, akan dijelaskan secara singkat isi dari tiap bab.
Pembagiannya adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini mengulas tentang manusia sebagai makhluk sosial, pengertian
interaksi, komunikasi, arti persahabatan dan film High School Musical 3:
Senior Year, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
secara akademis dan praktis serta sistematika penulisan.
BAB 2 KERANGKA TEORETIS
Dalam bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori yang
mendukung dan berkaita dengan topik yang diangkat dalam skripsi ini.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan hal yang berkaitan dengan
metodologi yang di gunakan oleh penulis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis akan menguraikan analisis berdasarkan penelitian
yang sudah dilakukan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan yang di
peroleh penulis setelah melakukan penelitian dan saran yang bisa
diberikan oleh peneliti.
BAB II
KERANGKA TEORETIS
2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang digunakan penelitian ini berjudul
Representasi Whiteness Dalam Film Machine Gun Preacher yang diteliti
oleh Davin Wiratama, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di
Universitas Kristen Petra Surabaya pada tahun 2013.
Penelitian ini menganalisis tentang pemakaian orang berkulit putih
sebagai pemeran utama dalam film tersebut, sedangkan orang kulit hitam
berperan sebagai pendamping tokoh utama atau terkadang dijadikan
tokoh antagonis sebagai lawan orang kulit putih. Pada penelitian ini
menggunakan konsep “whiteness” yang ditujukan untuk memberikan
identitas rasial yang terhubung ke dalam makna sosial terkait dengan
perbedaan ras.
Metode yang dipakai oleh peneliti beruapa metode semiotika yang
akan dikaitkan dengan kode-kode televisi Fiske yang berupa level reality,
level representation dan level ideology. Teknik analisis data yang
dilakukan peneliti menggunakan data-data yang diperoleh dari
kepustakaan dan analisis yang memakai sistem dokumentasi dan
capture. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa
orang kulit putih dalam film ini di representasikan sebagai orang yang
memiliki behavior berupa tindakan spontan dan responsive, bekerja kers,
kompetitif, agresif, introspeksi diri dan berani mengambil resiko.
Sedangkan orang kulit hitam memiliki behavior tidak beradap, kurang
memiliki inisiatif, tidak memiliki pendirian, ceroboh, dan tidak suka
mengambil resiko.
Hubungan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam dalam
sebuah media film digambarkan secara berbeda. Dimana orang kulit
putih selalu digambarkan sebagai tokoh protagonis dalam
menyelamatkan kehidupan orang kulit hitam. Walaupun orang kulit putih
tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan kehidupan orang kulit
hitam. Hal ini menunjukan bahwa tanpa keterlibatan orang kulit putih
maka orang kulit hitam tidak dapat mencapai kehidupan yang lebih baik.
Padahal pada realitasnya orang kulit putih dan orang kulit hitam memiliki
kedudukan yang sama.
Dari penelitian terdahulu diatas, peneliti akan melihat representasi
dan makna persahabatan, baik dari segi verbal dan non verbal yang
digambarkan dalam film High School Musical 3.
Tabel 1 Perbandingan penelitian
Penelitian Sebelumnya Penelitian yang akan
dilakukan
Judul Penelitian Representasi Whiteness Dalam
Film Machine Gun Preacher
Makna Persahabatan
Dalam Film High School
Musical 3
Tujuan
Penelitian
Untuk melihat gambaran
whiteness berdasar film berlatar
belakang Afrika yang terdapat
pada film Machine Gun Preacher.
Untuk mencari pesan yang
terdapat dalam film tersebut
Untuk mengetahui
maknai persahabatan
dalam film High School
Musical 3
Metode
Penelitian
Metode kualitatif deskriptif Metode kualitatif
deskriptif
Teori Semiotika John Fiske Semiotika Charles
Sanders Peirce
Hasil Analisa Film menggambarkan karakter
orang kulit putih memiliki derajat
yang lebih tinggi dibanding orang
kulit hitam. Hal ini membuat
Representasi
persahabatan dalam film
ini digambarkan dengan
adanya komunikasi
orang kulit hitam digambarkan
sebagai orang yang tidak bisa
apa-apa tanpa bantuan orang
kulit putih. Padahal pada
realitasnya orang kulit putih dan
orang kulit hitam memiliki derajat
yang sama.
verbal dan nonverbal
dengan intensitas yang
tinggi sehingga
menambah keintiman
diantara para pemain.
Hasil Penelitian Film yang berlatar belakang
Afrika ini semakin mengukuhkan
gambaran orang kulit putih
sebagai orang yang memiliki
peranan besar dalam membantu
kehidupan orang kulit hitam.
Film High School Musical
3 memiliki 7 adegan
yang sesuai dengan
unsur persahabatan
dengan Teori DeVitto.
Sumber: Olahan pribadi, 2015
2.2 Persahabatan
Menurut Bennet Helm (2013) dalam The Stanford Encyclopedia of
Philosophy menuliskan:
Friendship, as understood here, is a distinctively personal relationship that is grounded in a concern on the part of each friend for the welfare of the other, for the other's sake, and that involves some degree of intimacy. As such, friendship is undoubtedly central to our lives, in part because the special concern we have for our friends must have a place within a
broader set of concerns, including moral concerns, and in part because our friends can help shape who we are as persons. Ia menjelaskan bahwa persahabatan merupakan hubungan
personal yang didasari oleh kepedulian antar masing-masing anggota
demi kesejahteraan dan melibatkan beberapa tingkat keintiman. Dengan
demikian, persahabatan tidak dapat dipungkiri dari kehidupan kita
lantaran rasa kepedulian kita terhadap teman-teman pasti memiliki suatu
wadah, termasuk dukungan moral dan teman-teman dapat membantu
kita untuk menjadi sesorang yang lebih baik.
Sedangkan menurut Wright dalam DeVito (2013) “friendship is a
relationship between interdependent persons that is mutually productive
and characterized by mutual positive regard”. (p. 257)
2.2.1 Karakteristik Persahabatan
DeVito (2013, p. 257 - 258) menjelaskan karakteristik dalam
hubungan persahabatan:
1. Friendship must be mutually productive
Persahabatan harus meningkatkan potensi setiap orang atau setiap
anggota untuk menjadi lebih baik lagi sehingga dapat produktif. Jika
salah seorang anggota merusak hubungan tersebut, maka
persabatan akan retak dan tidak akan produktif.
2. Friendship are characterized by mutual positive regard
Esensi dari persahabatan ialah harus adanya saling menyukai
diantara anggota dan melakukan kegiatan postif bersama.
2.2.2. Jenis-Jenis Persahabatan
1. Persahabatan timbal balik (reciprocity)
Ini adalah tipe ideal, ditandai dengan kesetiaan, pengorbanan diri,
saling kasih sayang dan kemurahan hati. Persahabatan timbal
balik didasarkan pada kesetaraan. Setiap individu yang sama
dalam memberi dan menerima manfaat dari hubungan.
2. Persahabatan penerimaan (receptivity).
Sebaliknya, ada ketidakseimbangan dalam memberi dan
menerima; satu orang adalah pemberi utama dan satu penerima
utama. Ketidakseimbangan ini, bagaimanapun, adalah salah satu
yang positif karena setiap orang memperoleh sesuatu dari
hubungan. Kebutuhan yang berbeda dari kedua orang yang
menerima dan orang yang memberi kasih sayang terpenuhi.
Bahkan, perbedaan status sangat penting untuk berkembang.
Contohnya persahabatan yang terjalin antara guru dengan murid
atau pasien dengan dokter.
3. Persahabatan asosiasi (association)
Mungkin digambarkan sebagai hubungan baik dari pada
persahabatan. Persahabatan asosiatif adalah jenis yang sering
kita miliki seperti teman sekelas, tetangga, atau rekan kerja. Tidak
ada loyalitas yang besar, tidak ada kepercayaan yang besar, tidak
ada pemberian yang besar atau penerima. Asosiasi ini ramah
tetapi tidak intens. (DeVito, 2013, p. 258)
2.2.3 Unsur Persahabatan
Pada umumnya, hubungan persabahatan yang kuat terjalin
apabila mengandung unsur-unsur berikut ini:
1. Utility
Seseorang yang mungkin memiliki bakat khusus, keterampilan, atau
sumber daya yang berguna dalam mencapai tujuan tertentu dan
kebutuhan.
2. Peneguhan
Seseorang yang akan menegaskan nilai pribadi dan membantu untuk
mengenali atribut.
3. Dukungan Ego
Seseorang yang berperilaku dalam cara yang mendukung,
mendorong, dan membantu.
4. Stimulasi
Seseorang yang memperkenalkan dengan ide-ide baru untuk melihat
segala sesuatu dengan luas.
5. Keamanan
Seseorang yang tidak melakukan apapun untuk menyakiti,
menekankan atau memperhatikan kekurangan dan kelemahan.
(DeVito, 2013, p. 259)
2.3 Film
Menurut Barsam (2007,p. 48) pengertian film dijelaskan sebagai
berikut:
1. Rangkaian gambar yang berurutan yang bergerak dengan cepat
dan di proyeksikan dalam layar dengan objek yang diletakkan
pada posisi berurutan sehingga dapat menghasilkan efek optik
pada rangkaian gambar dari objek yang bergerak tersebut.
2. Rangkaian foto dalam film yang diproyeksikan dengan cepat ke
dalam layar oleh cahaya. Sementara itu film layar lebar diartikan
sebagai film yang kerena gambarnya dibuat sedemikian rupa
harus diputar dan dipertunjukkan di layar yang berukuran besar.
Dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang
disiarkan di televisi. Film dengan kemampuan visualnya yang didukung
dengan audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan dan juga
sebagai media pendidikan dan penyuluhan. Film juga bisa diputar
berulangkali pada tempat dan khalayak yang berbeda (Cangara, 2006, p.
126).
Namun Metz (dalam Danesi, 2010, p. 150) menuliskan bahwa
“hampir semua film fitur pada dasarnya adalah narasi visual. Oleh karena
itu, semua dapat dilihat sebagai yang memeiliki struktur sama dengan ciri
struktural bahasa. Namun bagi Danesi hal tersebut tidak terlalu benar,
yang lebih akurat adalah teks sinematik dengan mengembangkan
kategori bahasa yang digabungkan dengan dialog, musik, pemandangan,
dan aksi secara kohesif”. Hal tersebut dapat di karakteristikkan melalui
tanda komposif dari penada verbal dan non verbal (Danesi, 2010, p. 150)
Bagi Iskandar (2004, p. 2), film adalah serangkaian gambar yang
bergerak. Bahasa film adalah bahasa gambar. Film dapat menyampaikan
ceritanya melalui serangkain gambar yang bergerak, dari satu adegan ke
adegan lainnya, dari satu emosi ke emosi yang lain dan dari satu
peristiwa ke peristiwa lain. Secara menyeluruh apa yang ingin
diungkapkan untuk direkam oleh kamera yang memungkinkan
menangkap berbagai simbol atau ekspresi yang bisa melibatkan emosi
penonton. Mata yang memancarkan harapan, tangan yang dikepalkan,
mulut yang bersiul, sekedar menyebut detail yang dapat di ekspresikan
oleh gerak kamera, yang mampu menghidupkan sebuah suasana.
2.3.1 Jenis-jenis Film
Film di kelompokkan menurut genre-nya. Genre dalam film
membantu penonton untuk memilih film berdasarkan spesifikasinya
(Pratista, 2008, p. 13). Genre dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Genre Induk Primer
Genre-genre pokok yang telah ada sejak dulu, pada era tahun 1900
sampai 1930an.
a. Aksi
b. Drama
c. Fantasi
d. Fiksi Ilmiah
e. Horor
f. Komedi
g. Kriminal
h. Musikal
i. Petualangan
j. Perang
k. Western
2. Genre Induk Sekunder
Genre popular yang merupakan pengembangan atau turunan dari
induk primer, tapi genre ini mempunyai ciri yang lebih khusus.
a. Biografi
b. Detektif
c. Olahraga
d. Superhero
e. Supranatural
f. Thriller
Jenis-jenis film dibagi mejadi tiga jenis, yaitu: dokumenter, fiksi
dan eksperimental. Film fiksi mempunyai struktur naratif yang jelas,
sementara film dokumenter dan eksperimental tidak mempunyai struktur
naratif.
1. Film Naratif
Film fiksi terikat oleh plot. Dari sisi cerita, film fiksi sering
menggunakan cerita rekaan diluar kejadian nyata dan memiliki
konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal. Cerita
biasanya juga memiliki karakter protagonist dan antagonis,
masalah dan konflik, penutupan serta pola pengembangan cerita
yang jelas. Seperti halnya film dokumenter, cerita film fiksi juga
sering kali diangkat dari kejadian nyata. (Pratista, 2008, p. 6 – 7)
2. Film Dokumenter
Kunci utama dari film dokumenter adalah penyajian fakta. Film
documenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa
dan lokasi yang nyata. Film documenter tidak menciptakan suatu
peristiwa atau kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-
sungguh terjadi. Film dokumenter merekam langsung pada saat
peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Film dokumenter juga dapat
merekonstruksi ulang peristiwa yang sudah terjadi (Pratista, 2008,
p. 4-5)
3. Film Eksperiemental
Film Eksperimental merupakan jenis film yang sangat berbeda
dengan dua jenis film sebelumnya. Para sineas eksperimental
umumnya bekerja diluar industri film utama dan bekerja pada
studio independen atau perorangan. Mereka umunya terlibat
penuh dalam seluruh produksi film sejak awal. Film eksperimental
tidak mempunyai alur, namun tetap mempunyai struktur.
Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subjektif seperti
gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin. Film eksperimental
juga tidak bercerita tentang apapun. Film eksperimental umumnya
berbentuk abstrak dan tidak mudah di pahami. Hal ini lantaran
mereka menggunakan simbol-simbol personal yang mereka
ciptakan sendiri (Pratista, 2008, p. 7-8)
2.3.2 Unsur-unsur Film
Pratista (2008, p. 1), mengemukakan bahwa secara umum, film
dibagi menjadi dua unsur pembentuk, yaitu unsur naratif dan unsur
sinematik.
Sumber: Pratista (2008, p. 1)
Kedua unsur tersebut berkaitan satu dengan yang lain untuk
membentuk sebuah film. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang
nantinya akan diolah, sedangkan unsur senimatik adalah cara (gaya)
untuk mengolahnya.
1. Unsur Naratif
Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film.
Didalamnya terdapat elemen-elemen pembentuk unsur naratif
keseluruhan. Dalam Pratista (2008, p. 43 – 44) menuliskan bahwa
unsur naratif film terdiri atas tiga elemen, yaitu:
Pelaku Cerita
Setiap film umunya memiliki karakter utama dan
pendukung. Tokoh utama sering diistilahkan pihak
antagonis, sedangkan karakter pendukung bisa berada
pada pihak protagonis maupun pihak antagonis. Karakter
Film
Unsur Sinematik
Unsur Naratif
pendukung sering beryindak sebagai pemicu konflk atau
kadang sebaliknya dapat membantu karakter utama dalam
menyelesaikan masalahnya.
Permasalahan dan Konflik
Permasalahan dalam film dapat diartikan sebagai
penghalang yang dihadapi oleh tokoh utama untuk
mencapai tujuannya. Permasalahan seringkali ditimbulkan
pihak antagonis akrena memiliki tujuan yang sama atau
berlawanan dengan pihak protagonis, yang dapat memicu
konflik fisik. Permasalahan juga bisa muncul tanpa pihak
antagonis, yaitu dari dalam diri tokoh utama sendiri yang
akhirnya memicu konflik batin.
Tujuan
Setiap tokoh utama dalam setiap film memiliki tujuan
harapan atau cita-cita. Dimana tujuan dari setiap film
memiliki khasnya sendiri. Seperti pada film kriminal
betujuan mengungkapkan kasus dan menangkap pelaku
kejahatan. Pada film-film drama dan melodrama seringkali
seperti mencari kebahagiaan, kepuasan batin, eksistensi
diri dan lainnya.
2. Unsur Sinematik
Unsur sinematik adalah unsur yang merupakan aspk-aspek tknis
dalam produksi sebuah film yang memiliki empat elemen.
Keempat elemen tersebut saling terkait untuk membantuk unsur
sinematik secara keseluruhan. Berikut uraiannya:
Mise-en-scene
Mise-en-scene adalah segala hal yang berada didepan
kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah
produksi film. Mise-en-secen mencakup empat aspek
utama, yakni setting (latar cerita), kostum dan tata rias
wajah (make up), pencahayaan, serta para pemain dan
pergerakannya (akting).
Sinematografi
Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan
filmnya serta hubungan kaera dengan objek yang diambil.
Unsur sinematografi secara umum terdiri atas tiga aspek,
yakni kamera dan film, framing serta durasi gambar.
Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat
dilakukan melalui kamera dan stok film seperti warna,
penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar. Framing
mengatur hubungan kamera dengan objek yang akan
diambil seperti jarak, ketinggian, pergerakan kamera, durasi
gambar mencakup lama sebuah gambar dalam satu objek
yang diambil oleh kamera (Pratista, 2008, p. 89)
Editing
Editing adalah proses pemilihan serta penyambungan
gambar-gambar yang telah dipilih juga diambil menjadi satu
kesatuan yang utuh. Editing dibagi menjadi empat aspek
yang disesuaikan dengan kebutuhan sineas, yaitu
kontinuitas grafik. Berdasarkan aspek temporal, editing
dibagi menjadi dua jenis, yakni editing kontinu dan editing
diskontinu. Editing kontinu adalah perpindahan shot tanpa
terjadi lompatan waktu (Pratista, 2008, p. 123)
Suara
Suara dalam film dapat dipahami sebagai seluruh suara
yang keluar dari gambar, yaitu dialog, musik, dan efek
suara. Dalam film, dialog mencakup bahasa komunikasi
verbal yang digunakan oleh tokoh di dalam ataupun luar
cerita (narasi) juga suara iringan musik serta lagu yang
berada di dalam ataupun luar film (musik latar). Efek suara
sangat berkaitan erat dengan dialog meliputi semua suara
yang dihasilkan semua objek (tokoh dan benda) yang
berada di dalam ataupun di luar cerita film (Pratista, 2008,
p. 149)
2.3.3 Jenis Shot
Menurut Pratista (2008, p. 105 – 106), jenis shot dibagi menjadi
tujuh, antara lain:
1. Extreme Long Shot
Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari
objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini
umumnya untuk menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh
atau panorama yang luas.
2. Long Shot
Pada jarak long shot, tubuh fisik manusia telah tampak jelas
namun latar belakang masih dominan. Long shot sering kali
digunakan sebagai establishing shot, yaitu shot pembuka sebelum
digunakan shot-shot yang berjarak dekat
3. Medium Long Shot
Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke
atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang.
4. Medium Shot
Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke
atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia
mulai dominan dalam frame.
5. Medium Close-up
Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas.
Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak
lagi dominan. Adegan percakapan normal biasanya menggunakan
jarak medium close-up.
6. Close-up
Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek
kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah
dengan jelas serta gestur yang mendetail. Close-up biasanya
digunakan untuk adegan dialog yang ebih intim. Close-up juga
memperlihatkan sangat mendetail sebuah benda atau objek.
7. Extreme Close-up
Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail
bagian dari wajah. Seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau
bagian dari sebuah objek.
Jenis shot atau pengambilan gambar menjadi salah satu bagian
dari sinematografi dalam unsur sinematik. Shot dapat membantu
penonton untuk membedakan karakter dan merasakan perasaan yang
diperankan oleh tokoh. Selain itu, shot juga dapat memperjelas penonton
akan pesan dan hal-hal mendetail yang ingin ditunjukkan oleh sutradara.
Pada penelitian ini, shot akan menjadi salah satu tanda visual atau non
verbal yang menunjukkan persahabatan pada adegan film High School
Musical 3.
2.4 Semiotika
Semiotika biasanya didefinisikan sebagai pengkajian tanda-tanda
(the study of signs), pada dasarnya marupakan sebuah studi atas kode-
kode, yaitu sistem apapun yang memungkinkan kita memandang entitas-
entitas tertentu sebagai tanda atau sebagai sesuatu yang bermakna
(Budiman, 2011, p. 3)
Pendapat yang sama dilontarkan oleh Alex Sobur (2009, p. 15)
bahwa semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisi untuk mengkaji
tanda. Sementara Danesi mengatakan “semiotika adalah disiplin ilmu
yang bertujuan mempelajari perilaku yang didasarkan atas tanda, bukan
alat untuk melakukan kritik terhadap sistem-sistem politik dan sosial”
(2010, p. 40)
“Semiotic resources are not restricted to speech and writing and picture making. Almost everything we do or make can be done or made in different ways and therefore allows, at least in principle, the articulation of different social culture meaning” (Leeuwen, 2005, p. 2)
Dalam bukunya, Leeuwen menyampaikan bahwa sumber semiotik
tidak dibatasi untuk berbicara, menulis dan membuat gambar. Hampir
semua yang dilakukan dan dibuat bisa diselesaikan melalui berbagai
jalan dan secara prinsip diperbolehkan, terhantung pada situasi sosial
dan budaya.
Adapun pendapat lain mengenai definisi semiotika menurut
Chandler (2007, p. 11):
“Learn from semiotics that we live in in a world of signs and we have no way of understanding anything except through signs and codes become aware that these signs and codes are normally transparent and disguise our task in reading them”
Chandler mengatakan bahwa kita tidak dapat memahami apapun
(sesuatu) kecuali dengan tanda dan kode yang sudah diatur. Melalui
studi semiotika dapat menyadarkan untuk dapat memahami tanda
ataypun kode yang secara normal.
Pada dasarnya semiotika adalah konsep tentang tanda, tidak
hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda.
Bahasa merupakan sistem tanda yang paling fundamental bagi manusia,
sedangkan tanda-tanda non verbal seperti gerak gerik, bentuk pakaian
serta beraneka praktik sosial konvensional lainnya dapat dipandang
sebagai jenis bahasa yang tersusun dari tanda-tanda bermakna yang
dikomunikasikan berdasarkan relasi-relasi (Sobur, 2009, p. 13)
Pada penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders
Peirce yang mengkaji pada segitiga makna. Meskipun terdapat kajian
semiotika yang mengkhususkan pada film, yaitu dari seorang tokoh
bernama Christian Metz. Metz (dalam Danesi, 2010, p. 150) menjelaskan
bahwa hampir semua fitur film pada dasarnya adalah narasi visual. Oleh
karena itu, seluruhnya dapat dilihat memiliki struktur yang sama dengan
kultural bahasa.
Selain itu, Metz menggunakan “syntagmatic analysis” dalam teori
yang disebut “grande syntacmatique”, dimana Metz menggabungkan
tanda-tanda yang diperoleh dari setiap adegan pada sebuah film. Setelah
memperoleh tanda-tanda setiap adegan, Metz menggabungkan tanda-
tanda tersebut sehingga membentuk benang merah dan memperlihatkan
makna yang terkandung dalam film.
Syntagma adalah kombinasi teratur dari penanda yang
berinteraksi membentuk keseluruhan makna. Sehingga Metz
“syntagmatic analysis” bertujuan untuk mengetahui makna keseluruan
pada film (dalam Chandler, 2007 p. 85). Namun dalam penelitian ini,
peneliti hanya ingin melihat tanda-tanda yang diwujudkan oleh pelaku
cerita yang menggambarkan persahabatan pada film High School
Musical 3. Sehingga menurut peneliti, kajian Metz kurang cocok, karena
bertujuan untuk mencari tanda-tanda yang menunjukkan bagaimana
gambaran persahabatan dalam beberapa adegan dan potongan dialog
pada film tersebut.
2.4.1 Semiotika Charles Sander Peirce
Charles Sanders Peirce adalah salah seorang filsuf Amerika yang
paling orisinal dan multidimensional. Peirce adalah seorang pemikir yang
argumentative. Namun ironisnya di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat, teman-temannya membiarkan dia hidup dalam
kesusahan sampai meninggalnya tahun 1914 (Sobur, 2009, p. 39).
Peirce terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika,
Peirce seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah
yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Ia mengatakan suatu tanda tak
pernah berupa suati entitas yang sendirian, tapi memiliki tiga aspek,
yakni: tanda, objek dan penafsirnya. (Sobur, 2009, p. 41)
Bagi Peirce tanda selalu terdapat dalam hubungan triadik, yaitu:
Ground, Object dan Interpretant.
1. Berdasarkan Ground, Peirce membagi menjadi tiga, yakni
qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas pada
tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lemah atau merdu. Sinsign
adalah eksistensi actual benda atau peristiwa yang ada pada
tanda, misalnya kata kabur atau keruh pada kata air sungai keruh
yang menandakan bahwa ada hujan dihulu sungai. Legisign
adalah norma yang ada pada tanda, misalnya rambu-rambu lalu
lintas yang menandakan boleh atau tidak boleh dilakukan
manusia.
2. Berdasarkan objeknya, terbagi menjadi tiga, yaitu ikon, indeks dan
simbol. Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan
yang bersifat kemiripan, misalnya potret dan peta. Indeks adalah
hubungan tanda dan petanda yang bersifat kausal atau sebab-
akibat, misalnya ada asap, sebagai tanda adanya api. Simbol
adalah hubungan penanda dengan petanda yang bersifat arbitrer.
3. Berdasarkan interpretant, dibagi atas rheme, dicent sign atau
dicisign dan argument. Rheme adalah tanda untuk orang
menafsirkan berdasarkan pilihan, contohnya orang yang bermata
merah menunjukkan sehabis menangis atau sakit mata. Dicisign
adalah tanda sesuai dengan kenyataan, contohnya jika disuatu
jalan sering terjadi kecelakaan, maka dipasang rambu lalu lintas
yang menyatakan sering terjadi kecelakaan. Sedangkan argument
adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.
(Sobur, 2009, p. 41 – 42)
Gambar 1. Unsur makna dari Peirce, dari J. Fiske, 2011, p. 63
Menurut Peirce (Short, 2007, p. 165) menuliskan:
A sign, or representamen, is a first which in such a gemine triadic relation to a second, called it object, as to be capable of determining a third, called its interpretant, to assume the same triadic relation to its object in which it stands itself to to the same object (where the same idea is more elaborately stated but “sign” is made a subclass of representamina, those having as interpretant “a cognition of mind”)
Dari ketiga elemen utama pembentukan tanda, kemudian
dihasilkan tiga trikotomi. Menurut Christomy (2010, p. 116) trikotomi
berdasarkan representamen tanda terbagi atas qualisign (bersifat
potensial), sinsign (bersifat keterkaitan) dan legisign (bersifat
kesepakatan).
2.5 Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah antara dua orang yang secara fisik
berada pada lokasi yang sama. Akan tetapi, ini dapat terjadi jika mereka
secara fisik terpisah namun secara emosional saling berhubungan
(Vivian, 2008, p. 450). Komunikasi antarpribadi juga bisa terjadi dimana
saja seperti dilingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat bekerja,
Tanda
Interpretant Objek
lingkungan sekolah atau perguruan tinggi dan lingkungan bergaul.
Melalui komunikasi antapribadi, individu lebih mampu mengeskpresikan
kepribadiannya dan dapat dirasakan dampaknya.
Kathleen S. Verdeber et al (dalam Budyatna dan Ganiem, 2011, p.
14 – 150 menuliskan bahwa “komunikasi antarpribadi merupakan proses
melalui mana orang menciptakan dan mengelola hubungan mereka,
melaksanakan tanggung jawab secara timbal balik dalam menciptakan
makna”. Berikut penjelasannya:
1. Komunikasi antarpribadi sebagai proses. Proses
merupakan rangkaian sistematis perilaku yang bertujuan
yang terjadi dari waktu ke waktu.
2. Komunikasi antarpribadi bergantung kepada makna yang
diciptakan oleh pihak yang terlibat.
3. Melalui komunikasi kita menciptakan dan mengelola
hubungan kita.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijabarkan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi adalah proses
komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau lebih secara
tatap muka dimana dapat menangkap umpan balik secara
langsung dalam bentuk verbal maupun non verbal.
2.5.1 Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Tindakan komunikasi antarpribadi penuh dengan tujuan. Setiap
tindakan komunikasi memiliki tujuan, begitu pula dengan komunikasi
antarpribadi. DeVito (2008, p.17) menuliskan tujuan komunikasi
antarpribadi adala::
1. Untuk belajar
2. Untuk berhubungan
3. Untuk mempengaruhi
4. Untuk bermain
5. Untuk membantu
2.6 Verbal dan Non Verbal
Verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih. Hampir semua pesan yang kita sadari termasuk ke dalam
kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan
secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan
(Mulyana, 2009, p. 260)
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan
aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan
dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama
untuk menyatakan pikiran, persaan dan maksud. Bahasa verbal
menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas
individual manusia (Mulyana, 2009, p.260 – 261)
Menurut Hidayat (dalam Sobur, 2009, p. 274), bahwa dalam
pengertian popular, bahasa adalah percakapan. Sedangkan menurut
Wibowo (dalam Sobur, 2009, p. 274), dalam wacana linguistik bahasa
diartikan sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi, yang
bersifat arbitrer dan konvesional, yang dipakai sebagai alat komunikasi
oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pada penelitian ini, tanda verbal akan digunakan dalam
menganalisis dialog dari film High School Musical 3 secara deskriptif.
Dimana dialog tersebut dianggap dapat mewakilkan representasi nilai
persahabatan.
2.6.1 Non Verbal
Secara harfiah, komunikasi non verbal adalah komunikasi tanpa
bahasa atau tanpa kata (Sobur, 20, p. 122). Menurut Mulyana (2009, p.
343) non verbal adalah semua isyarat, bukan kata-kata. Komunikasi non
verbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi
verbal (Mulyana, 2009, p. 349).
Bidang non verbal adalah suatu wilayah yang menekankan
pentingnya fenomena yang bersifat empiris, factual atau konkret tanpa
ujaran-ujaran bahasa. Dapat diartikan bidang non verbal berkaitan
dengan benda konkret, nyata dan dapat dibuktikan melalui indera
manusia, menurut Budianto (dalam Sobur, 2009, p. 124)
Mark L. Knapp (dalam Mulyana, 2009, p. 347) menyatakan bahwa
istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa
komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Komunikasi non verbal
dilangsungkan melalui kode-kode seperti gestur, gerak mata, ataupun
suara. Bahasa non verbal terbatas pada komunikasi tatap muka atau
komunikasi yang komunikatornya ada pada saat itu (Fiske, 2011, p. 94)
Menurut Argyle (dalam Fiske, 2011, p. 95 – 98), ada 10 kode
dalam tubuh manusia yang merupakan kode-kode presentasional
1. Kontak tubuh
Orang yang kita sentuh, tempat dan waktu bisa menyampaikan
pesan-pesan penting tentang relasi. Kode dan jarak merupakan salah
satu yang beragam pada berbagai kebudayaan
2. Proksimitas
Jarak dapat menentukan relasi kita terhadap seseorang. Jarak dalam
lingkaran 3 kaki adalah intim, 4 – 8 kaki adalah personal, lebih dari 8
kaki semi publik dan seterusnya.
3. Orientasi
Posisi kita terhadap orang lain adalah cara lain untuk mengirimkan
pesan tentang relasi. Menghadap langsung pada wajah dapat
menunjukkan keakbaran atau agresi.
4. Penampilan
Penampilan digunakan untuk mengirimkan pesan tentang
kepribadian, status sosial dan konformitas.
5. Anggukan kepala
Hal ini banyak digunakan dalam manajemen interaksi, khsusunya
dalam mengambl giliran berbicara. Satu anggukan berarti
mengizinkan orang lain untuk berbicara dan anggukan cepat
mengartikan kalau Anda ingin berbicara.
6. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah memungkinkan untuk menulis sebuah “tata bahasa”
dari kombinasi dan maknanya. Namun ekspresi wajah menunjukkan
kurang bervariasi secara lintas-kultural dibandingkan kode-kode
presentasional lainnya.
7. Gestur
Lengan dan tangan adalah transmitter utama gestur, meski gestur
kaki dan kepala juga penting. Semuanya terhubung erat dengan
pembicaraan dan pelengkap komunikasi verbal
8. Postur
Postur seringkali terkait dengan sikap interpersonalL bersahabat,
bermusuhan, superioritas dan inferioritas yang semuanya data
ditunjukkan lewat postur. Postur pun jga dapat menunjukkan kondisi
emosi (ketegangan atau kesantaian).
9. Kontak mata
Seberapa lama kita menatap mata orang lain merupakan cara lain
menyampaikan pesan tentang relasi. Kontak mata pada awal
pembicaraan, membuat mereka memberi perhatian. Sedangkan
kontak mata pada akhir pembicaraan lebih afiliatif, untuk memperoleh
umpan balik dan melihat bagaimana pendengar bereaksi.
10. Aspek non verbal percakapan
Terbagi menjadi dua kategori, yaitu kode prosodic yang menekan
pada nada suara untuk mengambil makna kata-kata dan kode
paralinguistik yang fokus pada irama. Volume, aksen, salah ucap dan
kecepatan bicara.
2.7 Kerangka Teori
Penelitian ini akan meneliti tentang makna persahabatan yang terjalin
dalam film High School Musical 3, baik dalam bentuk verbal atau pun non
verbal. Representasi persahabatan tersebut diteliti dengan menggunakan teori
analisis semiotika Charles Sanders Peirce.
Gambar 2. Bagan Kerangka Teori, Olahan Pribadi.
PERSAHABATAN
- UTILITY
- PENEGUHAN
- DUKUNGAN EGO
- STIMULASI
- KEAMANAN
FILM
SEMIOTIKA
MAKNA PERSAHABATAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan analisis semiotika. Hal tersebut karena penelitian
digunakan untuk mengetahui makna persahabatan yang terdapat pada
film High School Musical 3.
Menurut Cresswell (dalam Raco, 2010, p. 7) menjelaskan bahwa
metode penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Data yang diperoleh
biasanya berbentuk kata atau teks yang kemudian dianalisis. Hasil
analisis dapat berupa penggambaran atau deksripsi atau dapat pula
dalam bentuk tema. Sedangkan menurut Robert E. Stake (Stake, 2010,
p. 20), menuliskan bahwa penelitian kualitatif merupakan sebuah
instrumen, mengamati tindakan dan konteks, dan menggunakan
pengalaman pribadi dalam membuat interpretasi.
Penelitian kualitatif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis
apa yang tidak terlihat dan ingin melihat komunikasi yang tersirat
(Wibowo, 2011, p. 21). Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2006),
penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, namun diperoleh
setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi
fokus penelitian dan kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penelitian
kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam
tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yng dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks
aturan tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh (Ruslan, 2006)
3.2 Unit Analisis
Dalam penelitian kualitatif, unit analisis dalam penelitian ini adalah
adegan-adegan yang menunjukkan representasi persahabatan dalam film High
School Musical 3. Sesuai dengan teori yang digunakan, film tersebut akan di
analisis melalui analisa semiotika Charles Sanders Peirce. Melalui analisis
semiotika, akan dilihat tanda dari adegan berupa visual dan dialog yang
merepresentasikan makna persahabatan.
3.3 Fokus Penelitian
Penelitian berfokus pada tanda-tanda mengenai persahabatan yang ada
dalam visual dan dialog dari beberapa adegan dalam film High School Musical
3. Objek penelitian membatasi ruang lingkup yang menyangkut persahabatan.
Penelitian ini ingin mengetahui makna persahabatan melalui tanda-tanda
dengan menggunakan semiotika Charles Sander Peirce, dimana berfokus pada
tanda, objek dan interpretan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2013, p. 157) sumber
utama dalam penelitian kualitatif adalah lata-kata dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitan ini terdiri dari
dua jenis, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.
Data primer dalam penelitian ini menggunakan DVD High School Musical 3.
Sedangkan untuk data sekundernya, peneliti menggunakan buku-buku, karya
ilmiah dan data kepustakaan lainnya yang akan dikumpulkan sebagai pelengkap
dan pendukung data primer.
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat kualitatif dan merupakan salah satu isi yang
menggunakan analisis semiotika komunikasi. Analisis semiotika merupakan
upaya untuk menggambarkan berbagai pilihan makna yang tersedia. Aspek
metodologi semiotika ini dikenal dengan nama interpretasi.
3.5.1 Analisis Semiotika Charles Sander Peirce
Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis semiotika.
Menurut Sobur (2009, p. 15) “semiotika adalah suatu ilmu atau metode untuk
mengkaji tanda”. Penelitian ini difokuskan pada representasi dalam adegan dari
potongan dialog pada film High School Musical 3. Representasi itu sendiri
berarti pesan yang mewakilkan sesuatu yang lain yang berbentuk fisik. Maka
dalam penelitan ini menggunakan model Charles Sander Peirce karena model
ini dianggap sangat kompleks dan cocok dengan objek penelitian. Di dalam
model ini, tanda merupakan sebuah penanda bagi tanda lainnya. Sehingga
tanda yang satu dengan lainnya saling berhubungan.
Analisis semiotika bekerja dengan mempelajari tanda. Melalui objek
penelitian, yaitu film High School Musical 3 yang diputar tahun 2008. Film ini
sebagai sarana penyampaian suatu pesan tertentu kepada penonton. Penonton
dapat mengambil manfaat berupa pesan dengan mengetahui gambaran bentuk
persahabatan yang dilakukan dari film tersebut. Sehingga pesan dari gambaran
yang dimaksud dapat dilihat dari adegan dan dialog melalui metode yang
digunakan.
3.6 Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan keterpercayaan yang dilakukan
yakni dengan meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan dalam
penelitian berarti melakukan pengamatan secara lebih teliti, mendalam dan
berkesinambungan untuk memperoleh kepastian data. Dengan cara tersebut,
maka kepastian data dari urutan peristiwa akan dapat ditelaah secara pasti dan
sistematis.
Menurut Sugiyono (2009, p. 272), meningkatkan ketekunan serupa
dengan pengecekan soal-soal atau makalah yang telah dikerjakan, ada yang
salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yan telah ditemukan salah atau
tidak. Selain itu, peneliti juga dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati.
Sebagai landasan untuk meningkatkan ketekunan, peneliti membaca
berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokmentasi. Dengan
demikian peneliti akan memperluas wawasan sehingga dapat memeriksa data
yang telah ditemukan benar atau tidak.
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian
No Kegiatan Waktu
1 Menyusun Proposal Skripsi (bab 1 –
bab 3)
September – November 2015
Tabel 2
Waktu Penelitian
2 Diskusi dengan dosen pembimbing
untuk analisis bab 4
Februari 2016
3 Analisis dan penulisan bab 4 Februari – April 2016
4 Penulisan bab 5 Mei 2016
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Peneliti akan melakukan penelitian teks media yang dilakukan di Jakarta
yang bertempat di perpustakaan The London School of Public Relations -
Jakarta
3.8 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang diperoleh dalam melakukan penelitian film ini
adalah peneliti tidak dapat menjamin apakah film ini asli atau sudah melalui
proses cut / pemotongan scene karena peneliti mendapatkan film ini dari DVD.
Selain itu, penelitian ini hanya berfokus pada 7 karakter saja yang
mereprentasikan persahabatan.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
High School Musical 3 adalah film drama musikal remaja yang di
rilis oleh Walt Disney Pictures pada tahun 2008 dan menjadi sekuel
terakhir dari film High School Musical dan High School Musical 2. Film ini
bercerita tentang persahabatan enam pemain utama yang bersekolah di
East High School, yakni Troy, Gabriella, Sharpay, Ryan, Chad dan
Taylor. Mereka harus menerima kenyataan bahwa tahun ini merupakan
perpisahan mereka dan akan melanjutkan ke Universitas yang dipilih.
Sebagai pertunjukan terakhir, sekolah memutuskan untuk menampilkan
drama musikal yang melibatkan seluruh siswa di tahun terakhir. Namun
rencana tersebut tidak berjalan dengan mulus lantaran kesibukan dan
ego masing-masing.
4.1.1 Data Film
Judul Film : High School Musical 3
Tangal Rilis : 24 Oktober 2008
Sutradara : Kenny Ortega
Produser : Bill Borden & Barry Rosenbush
Co. Produser : Don Schain
Producer Executive : Kenny Ortega
Pemeran Utama : Zac Efron
Vanessa Hudgens
Ashley Tisdale
Lucas Grabeel
Corbin Bleu
Monique Choleman
Penulis Naskah : Peter Barsocchini
Penata Musik : David Lawrence
Penata Fotografi : Daniel Aranyo
Produksi : Walt Disney Pictures
Waktu : 111 menit
4.1.2 Sinopsis Film
Film dimulai dengan pertandingan basket antara Wildcats dan
West High Knights di East High School. Wildcats tertinggal beberapa poin
dari West High Knights. Ketika babak pertama pertandingan selesai,
pelatih basket, Bolton memberikan nasihat di kamar ganti. Setelah Bolton
memberikan nasihat dan masukan, Troy dan Chad mendiskusikan
strategi yang akan di gunakan dalam babak kedua dan menyanyikan lagu
“Now or Never” sebagai penyemangat. Setelah melalui pertandingan
yang sengit, akhirnya Wildcats keluar menjadi pemenang.
Untuk merayakan kemenangan Wildcats, Troy membuat pesta
dirumahnya. Semua sahabat dan teman-teman sekelas datang ke pesta
tersebut, kecuali Sharpay dan Ryan. Troy menghampiri Gabriella dan
mengajak ke rumah pohonnya untuk mendiskusikan masa depan mereka
yang akan memilih perguruan tinggi masing-masing. Mereka berdua
sedih karena akan terpisah dengan jarak yang sangat jauh. Dalam
kesedihannya, mereka berdua menyanyikan lagu “Right Here Right
Now”.
Di hari berikutnya, Sharpay tiba di sekolah dengan gaya dan
cirinya yang sangat khas. Saat Sharpay menuju lokernya, Ia dihampiri
oleh murid baru dari Inggris, Tiara Gold dan menyatakan bahwa Tiara
ingin menjadi asisten pribadinya Sharpay. Untuk meyakinkannya, Tiara
membelikan minuman kesukaan Sharpay dan mengatur jadwalnya.
Sharpay pun terpukau dan menerima Tiara menjadi asisten pribadinya.
Saat kegiatan belajar dimulai oleh sang wali kelas, Nyonya Darbus
mengumumkan akan membuka pendaftaran untuk pertunjukan musikal
musim semi. Merasa dirinya pantas untuk tampil, Sharpay dengan segera
mendaftarkan dirinya di pertujukkan tersebut. Mengetahui hal itu, Kelsi
khawatir pertunjukan tersebut tidak akan menjadi “Pertunjukan Musikal
Musim Semi” melainkan “Pertunjukan Solo Sharpay”. Ia pun mengajukan
pendapat ke Nyonya Darbus untuk mendaftarkan seluruh murid senior
untuk ikut dalam pertunjukan musikal tersebut. Meski mendapat protes
dari teman-temannya di Wildcats, Nyonya Darbus setuju dengan Kelsi
dan memutuskan tema pertunjukan musikal adalah “Tahun Senior”,
dimana seluruh murid memerankan dirinya sendiri dan meminta mereka
untuk menjadi apa yang mereka inginkan dimasa depan. Nyonya Darbus
memilih Troy dan Gabriella sebagai pemain utama dalam pertunjukan
tersebut. Berbeda dengan yang lain, Troy tidak yakin dengan apa yang ia
inginkan. Nyonya Darbus mengumumkan bahwa Universitas Juilliard,
perguruan tinggi musik terkenal di dunia, akan hadir dalam acara tersebut
untuk memilih salah satu dari empat pelamar beasiswa mereka, Kelsi,
Ryan, Sharpay dan Troy. Troy terkejut karena ia tak pernah mengetahui
hal apapun tentang Juilliard dan tak pernah medaftarkan diri sebagai
penerima beasiswa. Namun rupanya, kehebatan dan keunikan Troy telah
sampai ke telinga Juilliard.
Jam istirahat pun tiba. Sharpay membujuk saudara kembarnya,
Ryan untuk fokus ke masa depan dan menyingkirkan semuanya,
termasuk semua teman-temannya. Ryan ragu untuk melakukan hal itu
dan khawatir jika Sharpay sudah mendapatkan semua yang ia mau,
dirinya akan ditinggalkan. Namun Sharpay meyakinkan Ryan bahwa
hanya dengannya lah ia bisa mendapatkan impiannya dan mereka
melantunkan lagu “I Want It All”. Sharpay meminta Ryan untuk berteman
dengan Kelsi dan mengajaknya sebagai pasangan Prom, dengan tujuan
untuk mengambil lagu-lagu terbaik.
Sementara itu, Troy dan Gabriella berbincang-bincang di taman
atap sekolah dan menyanyikan lagu “Can I Have This Dance?”. Setelah
itu, Troy dan Chad mengusili dua temannya, Jimmie dan Donnie dengan
mengambil pakaian mereka. Mengetahui hal itu, Nyonya Darbus
menghukum Troy dan Chad untuk menjadi relawan untuk persiapan
acara.
Di ruang panitia buku tahunan, Chad meminta Taylor untuk
menjadi pasangannya di Prom, namun ia ditolak lantaran dianggap
kurang romantis. Setelah memutar otak untuk memikirkan bagaimana
cara agar ia diterima oleh Taylor, Ia memutuskan untuk memberinya
bunga dan disaksikan oleh teman-temannya dikantin. Taylor pun
menerimanya dan langsung menyanyikan lagu “A Night To Remember”
sebagai latihan untuk pertunjukan musikal bersama semua teman-
temannya. Kembali ke ruang panitia, Gabriella menunjukkan Taylor surat
penerimaan di Universitas Stanford dan diundang untuk melakukan
orientasi lebih awal. Itu artinya Gabriella tidak akan mengikuti pertunjukan
musikal, prom dan upacara kelulusan. Diruang yang sama, Tiara sengaja
mendengan percakapan tersebut dan melaporkan ke Sharpay.
Keesokan paginya, Ryan mengunjungi Kelsi yang sedang berlatih
diruang musik. Saat berlatih bersama, Ryan mengajak Kelsi untuk pergi
bersama saat prom dan mereka melantunkan lagu “I Just Wanna Be With
You”. Sharpay kemudian meminta lagu yang telah Ryan curi, namun
Ryan mengatakan tidak mencuri satu lagu pun dari Kelsi, melainkan
mengajaknya ke prom. Sharpay mengira ini adalah bagian dari rencana.
Ia memeritahkan Ryan untuk mengambil lagu untuknya, tapi Ryan tidak
setuju karena Sharpay bukanlah Gabriella.
Malamnya, Troy dan Chad pergi ke tempat barang rongsokan
untuk memperbaiki truk Troy yang rusak. Mereka teringat ketika kecil
mereka berpura-pura menjadi pahlawan dan mendendangkan lagu “The
Boys Are Back”.
Hari berikutnya, Sharpay mendekati Troy dan memberitahu bahwa
Gabriella sudah mendapatkan impiannya, lolos ke Universitas Stanford
dan menyuruhnya untuk merelakan Gabriella pergi. Kendati demikian,
Sharpay meminta Troy untuk menerimanya sebagai pengganti Gabriella
dalam acara musikal. Mengetahui hal tersebut, Troy langsung menuju
rumah Gabriella malam harinya dengan membawa makanan. Gabriella
mengatakan dan menceritakan bahwa ia harus pergi ke Stanford. Mereka
pun sedih dan Gabriella menyanyikan lagu “Walk Away”.
Nyonya Darbus menginformasikan ke seluruh murid senior bahwa
Gabriella sudah pergi ke Stanford dan meminta Sharpay untuk
menggantikan posisi Gabriella. Sedangkan posisi Sharpay digantikan
oleh Tiara. Seluruh murid nampaknya tidak setuju dengan keputusan
Nyonya Darbus, sementara Sharpay dan Tiara sangat senang bukan
kepalang.
Malam harinya, Troy berdebat dengan Ayahnya tentang masa
depan sehingga ia melarikan diri ke sekolah untuk menenangkan diri. Ia
berjalan menelusuri lorong-lorong sekolah sampai pada akhirnya di atas
panggung dan menyanyikan lagu “Scream”. Seusai bernyanyi, ia
menyadari bahwa Nyonya Darbus sedang duduk dibangku penonton
selama Troy bernyanyi. Nyonya Darbus mengungkapkan pada Troy
bahwa dirinya lah yang menempatkan namanya di beasiswa Juilliard dan
memberinya nasihat.
Beberapa hari kemudian Gabriella menelpon Troy dan
mengatakan ia tak akan kembali untuk prom. Chad mencoba menghibur
Troy, namun Troy tidak menyerah. Troy memberi kejutan kepada
Gabriella dengan datang ke Stanford. Gabriella terkejut dengan
kedatangan Troy dan mereka menari sekaligus bernyanyi lagu “Can I
Have This Dance?”
Troy mengirimkan pesan singkat ke Jimmie untuk menggantikan
possinya di pertunjukan musikal. Mengetahui hal tersebut, Jimmie panik
sekaligus tak percaya akan berperan menjadi Troy. Akhirnya pertunjukan
dimulai tanpa kehadiran Troy.
Lagu demi lagu dimainkan dan perwakilan dari Universitas Juilliard
mengomentari penampilan masing-masing aplikan. Sharpay muncul di
atas panggung sebagai Gabriella dengan harapan Troy akan tampil
bersamanya. Ia berulang kali menyanyikan lirik lagu agar Troy segera
keluar, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Tanpa sepengetahuan
Sharpay, Jimmie muncul ke atas panggung dan menyanyikan lagu yang
seharusnya dinyanyikan oleh Troy. Kekacauan tak berhenti disitu. Tiara
menghampiri Sharpay dibelakang panggung dan mengatakan dirinya
murid pertukaran dari Akademi Drama London dan sengaja berpura-pura
menjadi asisten pribadu Sharpay hanya untuk mengambil alih posisi
ketua Klub Drama.
Kembali ke atas panggung, semua pemain dan penonton ikut
menari dan menyanyikan lagu “I Just Wanna Be With You”. Dilagu
selanjutnya, ternyata Tiara tampil seorang diri. Sharpay tak mau kalah. Ia
pun juga ikut ke atas panggung menyanyikan lagu yang sama.
Di akhir pertunjukkan tersebut, para murid senior memilih
perguruan tinggi masing-masing berikut dengan jurusannya. Di adegan
ini mereka menyanyikan lagu “We’re All In This Together”. Pengumuman
penerima beasiswa pun diumumkan dan nama yang dipanggil adalah
Kelsi. Lalu dilanjutkan dengan Ryan yang juga menerima beasiswa dari
Juilliard. Troy lebih memilih Universitas Berkeley, yang mempunyai
jurusan basket dan drama, ketimbang U of A atau Stanford.
Hari kelulusan pun tiba. Troy mewakili angkatan senior
memberikan pidatonya. Setelah itu semua murid termasuk Wildcats
memnyanyikan lagu penutup sekaligus lagu terakhir “High School
Musical”. Ke enam pemain utama sekaligus sahabat (Troy, Gabriella,
Sharpay, Ryan, Taylor, dan Chad) melompat bersama dan tirai pun
ditutup.
4.1.3 Tokoh dan Karakter Pemain Film
Troy Bolton
Gambar 3. Troy Bolton, Olahan Pribadi, 2016
Troy Bolton diperankan oleh Zac Efron dan merupakan tokoh
protagonist dalam serial High School Musical dan pacar dari Gabriella
Montez. Troy sangat terkenal di East High School lantaran ketua tim
basket, Wildcats. Awal pertemuannya dengan Gabriella adalah pada saat
liburan dan keduanya bernyanyi bersama. Tak disangka, mereka juga
bersekolah di East High School. Di semua serial High School Musical,
Troy menjalin hubungan percintaan dengan Gabriella. Namun di tahun
terakhir ia harus menerima kenyataan akan terpisah jauh karena
melanjutkan ke Universitas Barkeley dan Gabriella ke Universitas
Stanford. Troy bersahabat dengan Chad Danforth dan Ryan Evans.
Gabriella Montez
Gambar 4. Gabriella Montez, Olahan Pribadi, 2016
Gabriella Montez adalah salah satu pemeran protagonis yang
diperankan Vanessa Hudgens. Kecantikan dan kecerdasan Gabriella
mampu meluluhkan hati Troy yang sekaligus menjadi kekasihnya di serial
High School Musical. Disekolahnya, Gabriella dikenal sebagai anak yang
rajin, pemalu dan sangat pintar di pelajaran kimia serta mempunyai bakat
bernyanyi. Berkat kepintarannya, Gabriella menjadi anak yang popular
disekolah sehingga Sharpay Evans iri dengannya. Gabriella sangat
berteman baik dengan Taylor.
Sharpay Evans
Gambar 5. Sharpay Evans, Olahan Pribadi, 2016
Sharpay Evans adalah pemain antagonis utama dalam serial High
School Musical yang diperankan oleh Ashley Tisdale. Disekolahnya, Ia
dikenal sebagai “Ratu Drama” karena menjabat sebagai ketua Klub
Drama East High. Gadis yang mempunyai ciri khas yang centil dan ingin
menjadi pusat perhatian ini sangat menyukai Troy, sang ketua tim basket
Wildcats. Di High School Musical 3, terlihat Sharpay sangat licik untuk
mengambil lagu-lagu terbaik yang dimiliki Kelsi guna memperebutkan
beasiswa. Namun rencana Sharpay tak berhasil lantaran saudara
kembarnya, Ryan mendukung Kelsi dan teman-teman lainnya.
Ryan Evans
Gambar 6. Ryan Evans, Olahan Pribadi, 2016
Ryan Evans, yang diperankan oleh Lucas Grabeel adalah saudara
kembar dari Sharpay Evans. Dalam semua serial High School Musical,
karakter Ryan cenderung feminim dan merupakan tokoh tritagonis
sekaligus penengah, antara perseturuan Sharpay dengan Gabrielle.
Berbekal keahliannya dalam bidang musik dan koreografi, Ryan terpilih
menjadi penerima beasiswa dari Universitas Juilliard bersama Kelsi.
Walaupun saudara kembarnya tidak terpilih, namun mereka saling
mendukung satu sama lain.
Chad Danforth
Gambar 7. Chad Danforth, Olahan Pribadi, 2016
Chad Danforth adalah sahabat dari Troy Bolton dan juga anggota
tim basket Wildcats yang sekaligus juga kekeasuh dari Taylor McKessie.
Laki-laki berambut ikal ini sangat menyukai bola basket, maka tak jarang
ia selalu membawa bola basket kemana pun ia pergi, tak terkecuali
diruang kelas. Selaku wakil ketua tim basket disekolahnya, Chad kerap
menyemangati teman-temannya dengan menyerukan “What team?” dan
teman-temannya menjawab “Wildcats!”. Di serial terakhir, Chad memilih
perguruan tinggi Universitas Albuquerque seperti Sharpay.
Taylor McKessie
Gambar 8. Taylor McKessie, Olahan Pribadi. 2016
Taylor McKessie adalah saalah satu pemeran utama dalam serial
High School Musical yang diperankan oleh Monique Coleman. Gadis
berambut pendek ini sangat berteman dekat dengan Gabriella dan
kekasih Chad. Dalam High School Musical 3, Taylor menjabat sebagai
ketua kelas sekaligus editor untuk buku tahunan. Selepas masa sekolah,
ia akan melanjutkan ke Yale University dan bercita-cita sebagai presiden.
Kelsie Nielsen
Gambar 9. Kelsie Nielsen, Olahan Pribadi, 2016
Walaupun bukan termasuk kategori pemeran utama, peran Kelsie
Nielsen dapat dikatakan cukup penting dalam serial High School Musical
3. Pasalnya, wanita yang hobi memakai topi ini adalah orang yang
menciptakan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh semua pemain High
School Musical 3. Gayanya yang ceria dan murah senyum membuat Troy
dan kawan-kawan senang bergaul dengannya.
4.2 Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna persahabatan
dalam film High School Musical 3. Pada metodologi diterapkan bahwa
penelitian in menggunakan metode Charles Sander Peirce. Analisis ini
akan dilakukan berdasarkan pada segitiga makna Peirce. Tanda, Objek
dan Interpretan akan dikorelasikan dengan potongan adegan-adegan
pada film High School Musical 3 yang mengandung makna
persahabatan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti dalam bentuk:
1. Verbal
Dialog : Peneliti akan meneliti dialog-dialog yang terdapat dalam
film High School Musical 3. Hal itu bertujuan untuk mengetahui makna
yang terdapat didalamnya dengan makna tipe simbol.
2. Nonverbal
Adegan : Peneliti akan meneliti adegan yang mempunyai makna
persahabatan dalam film High School Musical 3
4.2.1 Scene Pertama
Gambar 10. Olahan Pribadi, 2016
Pada potongan adegan gambar 10 menceritakan bila Gabriella
sedang membujuk sahabat-sahabatnya untuk mau membuat pertunjukan
musikal musim semi sekaligus menjadi pertunjukan terakhir para senior
di East High School. Namun, mereka menolak mengikuti pertunjukkan
tersebut lantaran memiliki kesibukannya masing-masing.
Tanda:
Verbal: Dialog Gabriella “We should do this. This is our last chance to do
something together. All of us. Something really fun”
Non verbal: Gabriella mengajak sahabat-sahabatnya untuk mau
menyetujui pertunjukkan musikal.
Objek
Gabriella yang sedang membantu Kelsie untuk membuat
pertunjukkan musikal musim semi sebelum perpisahan dan wisuda.
Tabel 3
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Gabriella sedang
membela Kelsie dan
membujuk sahabat-
sahabatnya untuk
mengikuti pertunjukan
musikal musim semi.
Adegan ini terjadi
lantaran Kelsie
mengusulkan untuk
membuat pertunjukkan
musikal musim semi
yang melibatkan
seluruh sahabatnya
Dialog Gabriella:
“We should do this. This
is our last chance to do
something together. All of
us. Something really fun”.
Dalam adegan ini
Gabriella menunjukkan
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Pada tanda verbal dan non verbal menunjukkan bahwa Gabriella
mencoba untuk membujuk semua sahabatnya agar mau mengikuti
pertujukan musikal musim semi sebelum kelulusan dan mau meluangkan
waktu untuk latihan sebelum pertujukkan. Ini dibuktikan dengan dialog
“We should do this. This is our last chance to do something together. All
of us. Something really fun”. Walaupun Gabriella mendapat penolakan
dari semua sahabatnya, ia tetap berusaha demi kebersamaan sebelum
hari kelulusan.
Pada tanda non verbal, yaitu posisi Gabriella yang menghadap
langsung dan bertatap muka dengan semua sahabatnya. Menurut Argyle
(dalam Fiske, 2011, p. 95), posisi ini dapat menujukkan keakraban atau
kedekatan dalam berinteraksi serta keterbukaan.
Pada adegan ini menggunakan jarak kamera long shot. Long shot
merupakan pengambilan gambar obyek atau tubuh manusia tampak jelas
namun mereka tidak
setuju.
bahwa ia mencoba
bijaksana dan melakukan
sesuatu yang
menyenangkan sebelum
perpisahan.
namun latar belakang masih dominan (Pratista, 2008, p. 105). Ini terlihat
ketika Gabriella sedang berdiskusi dan mengajak seluruh sahabatnya
mengikuti pertunjukkan musikal.
Merujuk ke teori persahabatan, adegan ini menunjukkan stimulasi,
yaitu seseorang yang memperkenalkan ide baru, memberikan cara baru
untuk melihat dunia dan membantu untuk memperluas pandangan.
Dalam film ini terlihat Gabriella mencoba untuk memperluas pandangan
sahabat-sahabatnya untuk melakukan pertunjukkan musikal musim semi
demi adanya kebersamaan sebelum hari kelulusan tiba.
4.2.2 Scene Kedua
Gambar 11. Olahan Pribadi, 2016
Gambar 12. Olahan Pribadi, 2016
Pada potongan gambar 11 menceritakan Troy Bolton dan Chad
Danforth yang menjadi pusat perhatian seluruh siswa East High School
pada jam istirahat. Pada gambar tersebut juga terlihat Gabriella, Taylor,
Kelsie dan Martha yang sedang makan siang sekaligus membahas
tentang buku tahunan dan acara perpisahan. Mengingat acara
perpisahan akan segera tiba, Chad mencoba mengajak Taylor untuk
menjadi pasangannya pada saat Prom. Namun, usaha Chad tidak
berjalan mulus lantaran Taylor menginginkan usaha yang lebih keras lagi
dari Chad. Melihat sahabatnya yang hampir putus asa, Troy pun
membantunya.
Tanda:
Verbal: Dialog Troy “Excuse me everybody….Well excuse me… Yooo!!
My friend has something to say”
Non verbal:
1. Troy mengambil alih dengan meninggikan suara dan berteriak agar
seisi ruangan menjadi sunyi dan Chad dapat mengajak Taylor.
2. Troy menunjukkan jari telunjuknya ke arah Chad.
Objek
Sikap Troy yang mengejutkan sehingga menjadi pusat perhatian
seluruh siswa East High School demi membantu sahabatnya, Chad untuk
mengungkapkan perasaannya sekaligus mengajaknya ke pesta dansa.
Tabel 4
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Troy menjadi pusat
perhatian di kantin saat
jam istirahat
Troy berteriak untuk
membantu Chad agar
suasana bisa kondusif
dan tenang, sehingga
Chad berkesampatan
mengajak Talor ke
prom.
Dialog Troy:
“Excuse me
everybody….Well
excuse me… Yooo!! My
friend has something to
say”.
Dalam adegan ini Troy
berusaha membantu
serta memberikan
dukungan kepada Chad
sebagai sahabatnya.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Sebagai seorang sahabat, Troy berusaha untuk membantu Chad
untuk bertanya kepada Taylor apakah ia bersedia menjadi pasangannya
di pesta dansa. Namun, lantaran suasana di kantin yang terbilang cukup
gaduh dan Taylor tidak dapat mendengarkan apa yang dikatakan Chad,
Troy pun mengambil tindakan. Ini merupakan suatu bentuk usaha Troy
yang dibuktikan dengan dialog “Excuse me everybody….Well excuse
me… Yooo!! My friend has something to say” dengan suara yang
lantang.
Pada tanda non verbal, Troy menunjukkan jari telunjuk ke arah
Chad. Aksi non verbal ini berfungsi untuk memperteguh, menekankan
atau melengkapi perilaku verbal (Mulyana, 2009, p. 350). Verbal yang
ditekankan pada Troy adalah “My Friend”. Ini menunjukkan bahwa Troy
sedang membantu Chad untuk berinteraksi dengan Taylor.
Pengambilan gambar pada adegan ini menggunakan extreme long
shot. Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh.
Teknik uni umumnya untuk menggambarkan panorama yang luas
(Pratista, 2008, p. 105) Ini terlihat dengan hiruk pikuk dan ramainya
suasana kantin, sehingga Troy meninggikan suaranya guna membatu
Chad.
Merujuk pada persahabatan, pada adegan ini termasuk dalam
dukungan ego. Dukungan ego dalam Devito yang artinya seseorang
berperilaku mendukung, mendorong dan membantu. Troy memberikan
bantuan kepada Chad agar dapat mengajak Taylor ke pesta dansa.
Seorang sahabat akan selalu memberi dorongan, bantuan, dan
dukungan kepada sahabatnya agar tercapainya sebuah tujuan. Dalam
film ini terlihat adanya dukungan ego Troy kepada Chad.
4.2.3 Scene Ketiga
Gambar 13. Olahan Pribadi, 2016
Pada potongan gambar 13 menceritakan Gabriella yang memberi
info kepada Taylor bahwa dirinya berhasil lolos beasiswa di Stanford
University dan berkesempatan mengikuti pra-orientasi. Mendengar kabar
tersebut, sontak Taylor berteriak kegirangan atas keberhasilan
sahabatnya itu.
Tanda:
Verbal: Dialog Taylor: “Oh my God it’s huge! Your mom must be so proud
of you!
Non verbal:
1. Gabriella mengibas-ngibaskan surat ke hadapan Taylor sambil
tersenyum lirih.
2. Taylor bersorak kegirangan ketika membaca isi surat tersebut.
Objek:
Surat pemberitahuan dari Stanford University milik Gabriella yang
sengaja ditunjukkan kepada Taylor. Setelah membaca isi surat tersebut,
Taylor merasa turut senang dan bangga atas pencapaian Gabriella
lantaran berhasil masuk ke perguruan tinggi ternama melalui beasiswa.
Tabel 5
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Gabriella memberikan
surat kepada Taylor dan
Taylor senang sambil
mengucapkan selamat
Surat itu berisi informasi
bahwa Gabriella
berhasil masuk ke
Stanford University.
Dengan sigap, Taylor
mengambil dan
membaca surat
tersebut. Taylor sangat
senang sekaligus
bangga atas pencapaian
Gabriella
Dialog Gabriella:
“Taylor, you’re the only
one that knows”. Ini
menunjukkan bahwa
Taylor adalah orang
satu-satunya yang tahu
tentang penerimaan
Gabriella di salah satu
universitas ternama.
Selain itu, adanya dialog
Taylor: “Oh my God it’s
huge! Your mom must
be so proud of you! Ini
menunjukkan betapa
bangganya ia dan
orangtua mendapati
kabar menggembirakan
ini dan Taylor selalu
mendukung Gabriella.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Pada potongan gambar tersebut terlihat Gabriella sedang berjalan
di yang melewati meja Taylor. Tanpa sepatah kata pun, Gabriella
memberikan kode kepada Taylor dengan cara mengibaskan surat di
hadapan Taylor seraya tersenyum kecil. Walaupun Gabriella tidak
mengatakan secara verbal bahwa ia menginginkan Taylor membaca
surat tersebut, Taylor sudah mengerti apa yang di isyaratkan oleh
Gabriella kepadanya.
Dalam Mulyana (2009, p. 350), perilaku non verbal dapat
menggantikan perilaku verbal. Ini dibuktikan dengan Gabriella yang
menunjukkan surat tersebut kepada Taylor. Jika diartikan secara verbal
akan menjadi “Baca surat ini”. Non verbal lain yang diperlihatkan oleh
Gabriella adalah ketika ia tersenyum. Ini menandakan bahwa ia sedang
senang dan bahagia. Selain itu pula, terlihat eskpresi Taylor tersenyum
sumringah dan terkejut setelah membaca surat tersebut.
Dilihat dari jarak kamera terhadap objek, gambar 13 menggunakan
medium shot. Shot ini memperlihatkan gestur dan ekspresi wajah pemain
(Pratista, 2008, p. 105). Meskipun lebih memfokuskan karakter atau
pemain, namun masih terlihat latar tempat keberadaan pemain.
Adegan yang ditampilkan oleh Taylor ketika mengetahui Gabriella
berhasil masuk ke Stanford University adalah dorongan dan dukungan
emosional. Ini terlihat pada respon dan dialog Taylor pada Gabriella
bahwa ia mendukung sepenuhnya keputusan Gabriella untuk
meneruskan pendidikannya di Stanford University.
4.2.4. Scene Keempat
Gambar 14. Olahan Pribadi, 2016
Pada potongan gambar 14 memperlihatkan Gabriella sedang
bersedih lantaran harus berpisah dengan sahabat di East High School
dalam waktu dekat. Gabriella ragu untuk meninggalkan mereka karena ia
akan melewatkan pertunjukkan musikal musim semi dan wisuda.
Tanda:
Verbal: Dialog Taylor “Your future is calling you loud and clear. You have
to grab it while you can”
Non verbal:
1. Ekspresi wajah Gabriella yang terlihat murung.
2. Adanya kontak tubuh antara Taylor dan Gabriella dengan cara
memeluk.
Objek:
Taylor berusaha menenangkan pikiran Gabriella yang sedang
dilanda kebingungan dan kesedihan karena akan pergi ke luar kota demi
mewujudkan mimpinya menuntut ilmu di Stanford University.
Tabel 6
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Taylor memeluk
Gabriella
Terlihat Gabriella yang
memiliki ekspresi sedih
karena akan berpisah
dengan sahabatnya.
Dialog Taylor “Your
future is calling you loud
and clear. You have to
grab it while you can”.
Ini menunjukkan Taylor
mendukung sepenuhnya
Gabriella untuk
mengambil kesempatan
emas di Stanford
University karena
kesempatan itu hanya
datang sekali.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Pada potongan gambar 14, Gabriella mencurahkan isi hatinya
kepada Taylor bahwa ia belum siap untuk pergi ke Stanford University
dalam waktu dekat. Ia ingin tetap berada di East High School dan
mengikuti pertunjukkan musikal musim semi sekaligus wisuda. Namun,
Taylor menyemangatinya bahwa ini adalah kesempatan yang tidak boleh
dilewatkan. Ini dibuktikan dengan dialog “Your future is calling you loud
and clear. You have to grab it while you can”.
Tanda non verbal yang ditunjukkan adegan tersebut merupakan
komunikasi wajah. Komunikasi wajah ini dapat memperlihatkan berbagai
macam emosi seperti kesenangan, kesedihan, ketakutan, atau pun
kemarahan (DeVitto, 2013, p. 146). Dalam hal ini, Gabriella menunjukkan
ekspresi kesedihannya dengan kepala dan mata yang menunduk ke
bawah. Selain itu, nonverbal Taylor yang merangkul Gabriella
menandakan kehangatan dalam persahabatan. Ini meliputi sentuhan
yang yang menandakan afeksi atau hubungan yang akrab (Mulyana,
2009, p. 380)
Jarak kamera terhadap objek dalam adegan ini menggunakan
jenis medium shot (Pratista, 2008, p. 105). Selain memperlihatkan gestur
dan ekspresi wajah, adegan ini juga memperlihatkan latar tempat.
Terlihat terdapat lampu tidur yang menandakan bahwa mereka berada di
kamar tidur.
Sedangkan dalam persahabatan, adegan ini menunjukkan
dukungan dan dorongan emosional, dimana serang sahabat selalu
suportif dan terus mendukung sahabatnya untuk meraih apa yang
diimpikannya selama ini dan berani mengambil kesempatan. Dalam
adegan ini Taylor memberikan dukungannya kepada Gabriella untuk
tetap mengambil beasiswa di Stanford University.
4.2.5 Scene Kelima
Gambar 15. Olahan Pribadi, 2016
Gambar 16. Olahan Pribadi, 2016
Pada adegan ini, Gabriella menelpon Troy untuk memberi kabar
bahwa dirinya tak akan kembali ke East High School dan akan
melewatkan pertunjukkan musikal. Pada gambar 15 memperlihatkan
Chad sedang berusaha membangkitkan semangat Troy yang sedang
bersedih mendengar kabar tersebut.
Tanda:
Vebal: Dialog Chad pada gambar 15 “Gabriella is one step ahead, as
usual, but now, you snap out of it, dude. We’re all starting over. She’s at
Stanford, Taylor’s
heading to Yale. We’re at U of A”
Non verbal:
1. Gambar 15, Gabriella dan Troy berbincang di telepon.
2. Gambar 16, Chad menyemangati Troy.
Objek
Troy dilanda kesedihan yang mendalam setelah mendapat kabar
bahwa Gabriella tidak akan kembali ke East High School dan tentu saja
akan melewatkan pertunjukkan musikal musim semi. Chad, sebagai
sahabatnya menyemangati Troy untuk bangkit dan memberikan motivasi
untuk masa depan.
Tabel 7
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Gambar 15, Gabriella
menelpon Troy
Gabriella menelpon
Troy untuk memberi
kabar bahwa dirinya
tak akan kembali ke
Dialog Gabriella “I love
Wildcats, but I need o
stay right where I am”.
Dialog ini menunjukkan
Gambar 16, Chad
memberi Troy
semangat.
East High School dan
akan melewatkan
pertunjukkan musikal
serta perpisahan.
Troy dirundung
kesedihan setelah
mendapat telpon dari
Gabriella, bahwa
dirinya tak akan
kembali ke East High
School untuk
mengikuti acara
perpisahan.
Gabriella tidak bisa
kembali ke East High
School karena harus
menetap di Stanford
University, walaupun
sebenarnya Gabriella
ingin sekali turut serta
dalam acara
perpisahan.
Adanya dialog Chad
“Gabriella is one step
ahead, as usual, but
now, you snap out of it,
dude. We’re all starting
over. She’s at
Stanford, Taylor’s
heading to Yale. We’re
at U of A”. Pada dialog
menunjukkan bahwa
sudah saatnya untuk
berpisah dan
melanjutkan hidup
dengan tujuan
perguruan tingginya
masing-masing.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan:
Adapun pada potongan gambar diatas merupakan bentuk
dukungan Chad terhadap Troy yang sedang bersedih lantaran Gabriella
tidak akan mengikuti pertunjukkan musikal musim semi dan perpisahan
kelas. Melihat Troy tidak bersemangat ketika mengetahui hal tersebut,
Chad memberikan dorongan dan motivasi bahwa suatu saat kehidupan
akan berubah sesuai dengan impiannya masing-masing. Ini dibuktikan
dengan dialog “Gabriella is one step ahead, as usual, but now, you snap
out of it, dude. We’re all starting over. She’s at Stanford, Taylor’s heading
to Yale. We’re at U of A”.
Sementara itu bahasa nonverbal yang ada dalam gambar tersebut
adalah ekspresi wajah Troy dengan mata yang mengarah ke bawah.
Menurut Mulyana (2009, p. 349), pandangan ke bawah dapat
menunjukkan depresi atau kesedihan. Sedangkan tangan Chad yang
menyentuh pundak troy merupakan suatu bentuk dukungan dan
menunjukkan afeksi diantara mereka berdua (Mulyana, 2009, p. 380).
Dilihat dari jarak kamera, adegan ini menggunakan medium shot.
Medium shot ini memperlihatkan gestur dan ekspresi wajah pemain
(Pratista, 2008, p. 105). Meskipun memfokuskan karakter atau pemain,
namun masih terlihat latar tempat keberadaan pemain, yaitu di kamar
Troy.
Merujuk ke persahabatan, adegan tersebut masuk dalam unsur
dukungan ego, yaitu seseorang yang berprilaku mendukung, mendorong
dan membantu. Dalam adegan ini, Chad memberikan dorongan
emosional sekaligus motivasi kepada Troy bahwa lambat laun semuanya
akan berubah sesuai pilihan hidup masing-masing. Gabriella sudah di
Stanford University, Taylor di Yale University dan sekarang waktunya
untuk mengejar masa depan. Komunikasi verbal yang berupa dukungan
dan dorongan penting didalam persahabatan karena dapat memberikan
hal positif untuk mencapai tujuan tertentu dan sebagai sahabat, kita
harus selalu mendukung dan mendorong sahabat kita kepada hal-hal
yang positif. Didalam film tersebut terlihat bahwa Chad memberikan
dorongan kepada Troy agar tetap semangat melangsungkan pertunjukan
musikal tanpa kehadiran Gabriella, karena Gabriella sudah menemukan
masa depannya, yaitu di Stanford University.
4.2.6 Scene Keenam
Gambar 17. Olahan Pribadi, 2016
Gambar 18. Olahan Pribadi, 2016
Gambar 19. Olahan Pribadi, 2016
Pada potongan adegan diatas menceritakan tentang Troy yang
mengunjungi Stanford University guna menjemput Gabriella untuk
kembali ke East High School. Troy melakukan hal ini karena pertunjukkan
musikal musim semi tidak akan berjalan sempurna tanpa kehadiran
Gabriella, lantaran Gabriella adalah pemain utama dalam pertunjukkan
musikal. Ini dibuktikan pada gambar 18, dimana Ryan dan Kelsie terkejut
dengan kehadiran Gabriella ketika pertunjukkan sudah dimulai.
Kedatangan Gabriella menyukseskan pertunjukan musikal musim semi
yang terlihat pada gambar 19.
Tanda
Verbal:
1. Dialog Troy pada gambar 17 “We’re all friends and we’re all supposed
to do a show together. East High changed when you got there, and
now it’s changed because you left”
2. Dialog Ryan pada gambar 18 “She’s finally here!”
Nonverbal
1. Gambar 17, Troy menjemput Gabriella di Stanford University.
2. Gambar 18, Troy dan Ryan memberi tahu Kelsie.
3. Gambar 18, Kelsie terkejut dengan kehadiran Gabriella.
Objek
Troy menjemput Gabriella di Stanford University. Sesampainya di
East High School, sahabat-sahabatnya, yakni Ryan dan Kelsie terkejut
bukan kepalang karena kehadiran Gabriella untuk ikut ambil bagian
dalam pertunjukkan musikal.
Tabel 8
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Gambar 17, Troy
menjemput Gabriella.
Troy menjemput
Gabriella di Stanford
University karena
pertunjukkan musikal
Dialog Troy “We’re all
friends and we’re all
supposed to do a show
together. East High
Gambar 18, Gabriella
hadir dibelakang
panggung bersama
Troy.
tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa
kehadiran Gabriella.
Ryan terkejut dengan
kehadiran Gabriella
dibelakang panggung,
sehingga ia memberi
tahu Kelsie dengan
bahasa tubuhnya.
changed when you got
there, and now it’s
changed because you
left”. Dialog tersebut
menunjukkan harus
adanya kebersamaan
ketika perpisahan tiba
dan East High sangat
membutuhkan
Gabriella.
Dialog Ryan “She’s
finally here!”. Pada
dialog menunjukkan
bila Ryan sedang
memberi tahu Kelsie
bahwa Gabriella
datang ke
pertunjukkan.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Komunikasi verbal pada potongan dialog Troy diatas menunjukkan
kekhawatiran Troy pada pertujukkan musikal tanpa peran serta dari
Gabriella. Ia pun menjemput Gabriella yang berada di Stanford University
untuk ikut bersamanya, terlihat pada dialog “We’re all friends and we’re
all supposed to do a show together. East High changed when you got
there, and now it’s changed because you left”. Menandakan bahwa East
High School Nampak berbeda tanpa Gabriella. Selain itu, dialog “She’s
finally here!” yang dilontarkan Ryan mengindikasikan bahwa ia telah
menantikan kehadiran Gabriella di pertunjukkan musikal tersebut.
Sedangkan non verbal yang ditunjukkan pada adegan tersebut
adalah ketika Troy , Gabriella, dan Ryan yang tersenyum sumringah
dibelakang panggung seraya memberi kode kepada Kelsie dengan
mengacungkan ibu jarinya yang mengartikan “Ok” atau jika diartikan ke
bahasa verbal “Ok, Gabriella sudah datang”. Dalam Mulyana (2008, p.
350), fungsi nonverbal disini adalah menggantikan perilaku verbal
Sementara itu dilihat dari jarak kamera, gambar 17 menggunakan
medium long shot, dimana medium long shot ini pemain dan latar
belakang terlihat seimbang (Pratista, 2008, p. 105). Pada gambar 18,
menggunakan medium shot, untuk memperlihatkan gestur dan ekspresi
para pemain. Terlihat bahasa tubuh yang diberikan oleh Ryan dan
ekspresi wajah Gabriella, Troy dan Kelsie yang terkejut sekaligus
senang.
Berkaitan dengan persahabatan, adegan ini menunjukkan unsur
persahabatan Utility, yang artinya seseorang yang memiliki bakat khusus
atau sumber daya yang berguna dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam
film ini, Gabriella mempunyai bakat menyanyi yang lebih unggul dari yang
lainnya sehingga ditunjuk menjadi pemain utama dalam pertunjukkan
musikal musim semi. Namun, karena Gabriella sedang berada di
Stanford University, Troy tak yakin jika pertunjukkan tersebut akan lancar.
Mengatasnamakan persahabatan, Troy rela menjemput Gabriella untuk
melancarkan pertunjukkan musikal tersebut.
Menurut John Vivian, Komunikasi antar pribadi adalah dua orang
secara fisik berasa pada lokasi yang sama. Dalam High School Musical
3, terlihat bahwa Troy, Gabriella, Ryan dan Kelsi berada di belakang
panggung pertunjukan. Karena komunikasi antar pribadu yang berjalan
dengan baik, acara musikal musim semi berlangsung dengan meriah.
Persahabatan yang terjalin antara Troy, Gabriella, Ryan dan
Kelsie menunjukkan bahwa Gabriella menggunakan keterampilan atau
bakat khusus untuk membantu sahabat-sahabatnya dalam pergelaran
pertunjukan musikal.
4.2.7 Scene Ketujuh
Gambar 20. Olahan Pribadi, 2016
Gambar 21. Olahan Pribadi, 2016
Adegan diatas bercerita tentang Sharpay yang menginginkan lagu
yang diciptakan oleh Kelsie, yang bertugas sebagai pencipta lagu
sekaligus komposer. Dalam pertunjukan musikal yang akan datang,
Kelsie menciptakan lagu untuk dua pemain utama, yaitu Troy dan
Gabriella. Mengetahui kabar tersebut, Sharpay memerintahkan saudara
kembarnya, Ryan untuk mengambil lagu yang diciptakan Kelsie dengan
berpura-pura baik padanya. Namun, Ryan menolak perintah Sharpay
dengan alasan Sharpay tidak cocok menyanyikan lagu Gabriella dan
selain itu, Kelsie adalah sahabatnya, jadi tidak mungkin Ryan
menghianatinya.
Tanda:
Verbal:
1. Dialog Sharpay pada gambar 20, “Kelsi always writes her best songs for
Troy and Gabriella. So you make certain we get those songs”
2. Dialog Ryan pada gambar 21, “Speaking of proms, I’d like to pick you up
a date”
Nonverbal
1. Gambar 20, Sharpay menyuruh Ryan untuk mengambil lagu ciptaan
Kelsie.
2. Gambar 21, Ryan mengajak Kelsie ke pesta prom
Objek
Sharpay menyuruh Ryan untuk mengambil lagu-lagu yang diciptakan
oleh Kelsie untuk Gabriella, namun Ryan tidak melakukan perintah
Sharpay. Sebaliknya, Ia mengajak Kelsie untuk berdansa bersama di
pesta perpisahan.
Tabel 9
Identifikasi Ikon, Indeks dan Simbol
Ikon Indeks Simbol
Gambar 20, Sharpay
berbicara kepada
Ryan
Gambar 21, Ryan
bermain piano dengan
Kelsie dan berbicara
dengannya.
Sharpay menyuruh
Ryan untuk mencuri
lagu yang diciptakan
Kelsie
Terlihat wajah mereka
yang senyum karena
tersipu malu lantaran
Ryan mengajak Kelsie
untuk pergi ke
Dialog Sharpay ““Kelsi
always writes her best
songs for Troy and
Gabriella. So you
make certain we get
those songs”.
Menunjukkan bila
Sharpay ingin
menggantikan posisi
Gabriella dengan
mengambil lagu yang
sudah diciptakan oleh
Kelsie.
Dialog Ryan “Speaking
of proms, I’d like to
pick you up a date”.
Menunjukkan bahwa
Ryan mempunyai niat
perpisahan
dengannya.
yang baik kepada
Kelsie dan tidak
menghiraukan perintah
saudara kembarnya,
Sharpay.
Sumber: Olahan Pribadi, 2016
Interpretan
Pada adegan diatas menunjukkan bahwa Ryan tidak mau
melakukan apa yang diperintahkan oleh saudara kembarnya, Sharpay.
Sebaliknya, Ryan meminta Kelsie untuk menjadi pasangannya di pesta
perpisahan. Ini ditunjukkan dengan verbal Ryan “Speaking of proms, I’d
like to pick you up a date”
Sementara itu, non verbal yang ditunjukan adalah kontak mata
yang dilakukan oleh Sharpay ketika berbicara dengan Ryan merupakan
isyarat dominan (Budyatna dan Ganiem, 2011, p. 126). Dominan yang
ditunjukan pada kontak mata Sharpay mengisyaratkan bahwa ia
mendominasi pertunjukkan musikal musim semi. Selain itu, kontak mata
Kelsie terhadap Ryan menunjukkan fungsi ekspresif untuk memberi tahu
orang lain bagaimana perasaan Anda terhadapnya. Disini, Kelsie
memberi tatapan kepada Ryan karena senang (Mulyana, 2009, p. 373)
Dilihat dari jarak kamera, gambar 19 menggunakan jenis shot
medium close up dan medium long shot untuk gambar 20. Menurut
Pratista (2008, p. 105), medium close up dapat membantu melihat
perubahan dalam ekspresi dan memberikan beberapa rincian dari
karakter. Pada medium long shot menunjukkan latar tempat dari pemain.
Dalam gambar terlihat Ryan dan Kelsie sedang berada diruang musik
karena ada piano yang sedang mereka mainkan.
Berkaitan dengan persahabatan, adegan ini termasuk dalam unsur
keamanan. Menurut Devito, keamanan adalah sesorang yang tidak
melakukan apapun untuk menyakiti, menekankan atau memperhatikan
kekurangan dan kelemahan. Dalam film High School Musical 3 ini terlihat
Ryan tidak mengambil lagu yang diciptakan Kelsie untuk Gabriella,
seperti yang dikatakan oleh Sharpay. Sebagai sahabat, ada kalanya kita
melindungi sahabat kita dari bahaya dan ini sudah dibuktikan oleh Ryan.
Lagu yang diciptakan oleh Kelsie aman dan tidak berpindah tangan,
sehingga Sharpay tetap menyanyikan lagu miliknya. Melainkan, Ryan
mengajak Kelsie untuk berdansa dengannya di pesta prom. Atas sikap
Ryan tersebut, pertunjukan musikal berlangsung lancar. Semua pemain
menyanyikan lagu dengan porsinya masing-masing.
Didalam persahabatan, keamanan diperlukan untuk saling
melindungi satu dengan yang lainnya. Baik verbal maunpun nonverbal
adalah hal yang bisa dilakukan untuk melindungi, seperti yang dilakukan
oleh Ryan terhadap Kelsie.
4.3 Analisis dan Pembahasan
Analisis data scene film High School Musical 3 dengan
menggunakan metode semiotika Charles Sander Peirce menunjukkan
bahwa film ini sesuai dengan teori persahabatan DeVito. Dalam film ini
hanya terdapat empat unsur dari lima unsur yang dipaparkan oleh teori
Wright dalam buku DeVito. Komunikasi antarpribadi yang yang
melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal antar sesama pemain
menunjukkan bahwa komunikasi antar sesama sahabat penting untuk
saling mempererat hubungan satu dengan yang lainnya. Scene High
Shool Musical 3 menunjukkan komunikasi antarpribadi yang dilakukan
oleh Troy, Gabriela, Taylor, Chad, Ryan, Sharpay dan Kelsie yang secara
fisik selalu berada dilokasi yang sama. Mereka juga mempunyai
hubungan secara emosional. Semua scene yang menunjukkan
komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh Troy, Gabriella, Taylor,
Chad, Ryan, Sharpay dan Kelsie menciptakan dan mengelola suatu
hubungan tertentu yang merupakan persahabatan dan ingin mencapai
tujuan tertentu, yaitu kebersamaan dalam kelulusan dan menyukseskan
pertunjukan musikal musim semi.
Komunikasi verbal adalah pesan yang dikirim melalui kata-kata
yang ditunjukkan oleh Troy, Gabriella, Chad, Taylor, Ryan, Sharpay dan
Kelsie dalam mengungkapkan pemikiran, gagasan dan maksud dari
tujuan mereka. Satu scene menunjukkan bahwa Gabriella
menyampaikan pemikirannya tentang pertunjukan musikal yang hendak
dilakukan senior di East High School. Bahasa yang digunakan juga
mempunyai peranan penting saat mereka berkomunikasi satu sama
lainnya dan tidak terjadi kesalahpahaman.
Komunikasi nonverbal juga penting dalam persahabatan karena
apa yang kita lakukan terkadang mempunyai makna yang lebih penting
daripada apa yang kita katakan. Pelukan yang diberikan oleh Taylor
kepada Gabriella ketika sedang bingung dan sedih adalah salah satu
bentuk bahasa tubuh untuk membantu menenangkan Gabriella. Selain
itu, intonasi suara Troy yang meninggi saat membantu Chad di kantin
sekolah juga suatu bentuk dedikasi seorang sahabat.
Dari segi film High School Musical sendiri menunjukkan bahwa
seorang sahabat bisa membantu kita mencapai tujuan tertentu seperti
yang dilakukan Troy, Gabriella, Taylor, Chad, Ryan, Sharpay dan Kelsie
dalam menentukan masa depan masing-masing. Selain itu adanya
kebersamaan dalam menyukseskan pertunjukkan musikal musim semi.
Dilihat dari segi komunikasi massa, film bertujuan untuk
memberikan hiburan dan edukasi untuk para penontonnya. Film High
School Musical memberikan edukasi tentang bagaimana seorang
sahabat saling membantu dengan ikhlas dan tulus tanpa imbalan
apapun. Hal tersebut sesuai dengan teori persahabatan Wright dalam
DeVito yang mengungkapkan bahwa sahabat adalah orang yang
membawa kita ke dalam hal positif dan selalu mendukung kita dalam hal
apapun serta bisa memperluas pandangan kita terhadap dunia.
Dalam elemen persahabatan masing-masing individu menilai
sahabatnya sebagai pribadi bukan berdasarkan keuntungan yang
diperoleh dari persahabatan tersebut. Troy, Gabriella, Taylor, Chad, Ryan
dan Kelsie saling mengasihi dan saling peduli satu sama lainnya karena
adanya kecocokan dan tujuan yang sama, yaitu menyukseskan
pertunjukkan musikal musim semi dan mendapatkan beasiswa ke
perguruan tinggi. Saling membantu dan mendukung satu dengan yang
lainnya karena adanya dukungan dan bantuan akan menjadi mudah
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam film ini, Troy,
Gabriella, Taylor, Chad, Ryan dan Kelsie selalu memberikan pengertian,
dukungan dan bantuan. Persahabatan yang mereka jalani murni tanpa
adanya suatu kepentingan pribadi.
Makna persahabatan yang dimiliki Troy, Gabriella, Taylor, Chad,
Ryan dan Kelsie dapat diartikan sebagai suatu keberhargaan,
kebersamaan dan kebaikan. Sifat dan kualitas yang dimiliki masing-
masing karakter sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka dan dapat
dijadikan motivasi alam mencapai tujuan akhir.
Berdasarkan analisis data dan dikatikan dengan teori Wright
dalam DeVito, utility adalah seseorang yang memiliki bakat khusus,
keterampilan atau sumber daya yang berguna dalam mencapai tujuan
tertetu. Film High School Musical 3 ini sesuai dengan teori dan hasil
analisis karena Gabriella mempunyai bakat dan keterampilan menyanyi
yang lebih unggul sehingga Troy menjemput Gabriella ke Stanford
University dan mengajaknya menyukseskan pertunjukkan musikal musim
semi. Diakhir film pun terlihat bahwa Troy dan sahabat lainnya berhasil
memukau para penonton dan mendapatkan beasiswa di sekolah seni,
Juilliard. Persahabatan yang memiliki kelebihan masing-masing akan
berguna untuk membantu sahabat lainnya yang memiliki kekurangan.
Teori persahabatan Wright dalam Devito sesuai dengan film High School
Musical 3.
Dukungan ego dalam teori persahabatan Wright dalam Devito
memaparkan bahwa seseorang yang berprilaku dalam cara mendukung,
mendorong dan membantu. Hasil analisis pada film ini menunjukkan ada
beberapa scene yang memiliki elemen atau unsur tersebut. Pertama,
ketika Troy membantu Chad untuk mengajak Taylor ke pesta prom.
Dukungan yang terlihat pada film itu adalah Troy menjadi pusat perhatian
dikantin sekolah lantaran berteriak agar suasana kantin kondusif. Berkat
usaha Troy, Chad pun bisa berbicara dengan Taylor dan mengajaknya ke
pesta prom. Kedua, pada saat Gabriella menunjukkan surat kepada
Taylor bahwa ia telah diterima di Stanford University. Disini terlihat Taylor
sangat bangga kepada Gabriella karena berhak mengikuti pra orientasi di
universitas tersebut. Taylor memberikan dukungan yang besar dan turut
berbahagia kepada sahabatnya itu karena berhasil lolos di salah satu
perguruan tinggi ternama.
Scene selanjutnya yang mengandung unsur dukungan ego yaitu
ketika Gabriella bersedih dan bingung lantaran harus berpisah lebih dulu
dengan sahabat-sahabatnya dan memulai aktifitasnya sebagai
mahasiswa di Stanford University. Terlihat Taylor berusaha
memotivasinya dengan komunikasi verbal dan nonverbal. Sentuhan dan
pelukan yang diberikan Taylor kepada Gabriella mampu membuatnya
merasa sedikit tenang.
Scene terakhir yang mengandung dukungan ego ialah saat Troy
bersedih dan hampir putus asa karena Gabriella tidak akan kembali ke
East High School. Itu menandakan bahwa Gabriella tidak akan mengikuti
pertunjukkan musikal musim semi. Chad yang berada di rumah Troy
memberikan nasihat, dorongan serta motivasi untuk tetap semangat
menjalani hari-hari terakhir di sekolah tanpa kehadiran salah satu
sahabatnya, Gabriella. Komunikasi verbal yang diberikan oleh Chad
kepada Troy ternyata mampu membuat Troy sedikit tenang. Dukungan
ego penting dan dibutuhkan dalam persahabatan. Dengan begitu, kita
jadi termotivasi dan semangat dalam mencapai sebuah tujuan.
Stimulasi menurut Wright dalam Devito yaitu seseorang yang
memperkenalkan ide-ide dan cara baru untuk melihat dunia serta
membantu untuk memperluas pandangan. Gabriella memberikan
pandangan dan sisi positif dari pertunjukkan musikal musim semi di
hadapan semua sahabatnya. Disini, Gabriella tengah berupaya untuk
membujuk mereka untuk mengikuti pertunjukkan tersebut yang nantinya
akan menjadi acara terakhir yang bisa dikenang jika sudah lulus nanti.
Berkat penjelasan Gabriella, satu persatu dari mereka menyetujui
pertunjukkan musikal demi sebuah kebersamaan.
Unsur persahabatan yang terakhir yaitu tentang keamanan, yang
artinya seseorang yang tidak melakukan apapun untuk menyakiti atau
menekankan atau memperhatikan kekurangan atau kelemahan. Difilm
tersebut terlihat bahwa Ryan melindungi Kelsie agar karyanya tidak di
ambil alih oleh Sharpay. Walaupun Sharpay telah memerintahkan Ryan
untuk berpura-pura baik kepada Kelsie agar mudah mengambil lagu-lagu
ciptaannya, namun Ryan tidak melakukan hal tersebut. Seorang sahabat
memang harus saling melindungi satu sama lainnya. Jika ada salah satu
sahabat yang terancam atau dalam bahaya, kita harus sigap dan
berusaha membantu atau menghindarkan sahabatnya dari bahaya
tersebut, seperti yang dilakukan Ryan terhadap Kelsie.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian, analisis dan pembahasan yang dilakukan
pada film High School Musical 3, dapat disimpulkan bahwa makna
persahabatan menggunakan semiotika Charles Sander Peirce dan teori
Wright dalam DeVito sudah terbukti dan diterapkan dalam dunia
perfilman.
Dari hasil analisis semiotika Peirce yang berupa tanda, objek dan
interpretan menunjukkan adanya jalinan persahabatan diantara Troy,
Gabriella, Chad, Taylor, Sharpay, Ryan dan Kelsie. Ini dibuktikan dengan
intensitas dan cara mereka berkomunikasi, adanya pengertian dan
simpati antara satu dengan yang lainnya dan melibatkan keintiman
diantara mereka. Makna persahabatan yang dapat diambil dari beberapa
scene yang diteliti adalah kebaikan, kebersamaan dan kekompakan di
masa penghujung sekolah. Berikut scene persahabatan yang
mengandung unsur persahabatan Wright dalam DeVito:
1. Utility, bakat khusus dan keterampilan yang ditunjukkan oleh
Gabriella dalam pertunjukkan musikal musim semi. Dengan
adanya bakat yang dimiliki oleh Gabriella sehingga dipilih menjadi
pemain utama, pergelaran musikal musim semi sukses digelar.
2. Dukungan Ego dengan eviden dukungan dan dorongan
emosional ada dalam beberapa scene, yakni:
Ketika Troy membantu Chad agar suasana kantin tidak
gaduh sehingga Chad bisa berbicara dengan Taylor dan
mengajaknya ke pesta dansa.
Ketika Taylor memberikan dukungan penuh kepada
Gabriella setelah mengetahui Gabriella berhasil lolos di
Stanford University.
Saat Taylor memberikan motivasi kepada Gabriella yang
bersedih lantaran harus berpisah terlebih dahulu dengan
sahabatnya di East High School.
Scene terakhir yang mengandung unsur dukungan ego
adalah ketika Chad memberikan motivasi dan dorongan
kepada Troy yang murung karena Gabriella tidak akan
kembali ke East High School dan akan melewatkan
pertunjukkan musikal.
3. Stimulasi merupakan pandangan luas yang diungkapkan oleh
Gabriella, yaitu sisi positif dari penyelenggaraan pertunjukkkan
musikal musim semi adalah bukti dari seorang sahabat yang
memberikan suatu pemikiran untuk mencapai tujuan kebersamaan
di tahun terakhir sekolah.
4. Keamanan, dimana Ryan melindungi Kelsie dari ancaman Kelsie
yang menginginkan lagu-lagu yang sudah diciptakannya. Seorang
sahabat akan melindungi satu sama lain agar merasa aman.
Sahabat akan selalu memperhatikan keselamatan dan tidak
menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademis
Diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai analisis
persahabatan dari sisi yang berbeda daru sebuah film. Pada penelitian
selanjutnya juga dapat menggunakan metode atau teori yang berbeda.
Sehingga dapat memperkaya pengetahuan akan makna persahabatan
bagi peneliti itu sendiri.
5.2.2 Saran Praktis
Film High School Musical 3 merupakan film yang diadaptasi dari
kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dalam film ini banyak pesan yang
disampaikan melalui adegan maupun karakter setiap pemain. Diharapkan
bagi sineas Indonesia dapat memproduksi film yang memiliki pesan
moral mendalam dan mendidik bagi penonton, sehingga penonton dapat
mengimplementasikan di kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Barsam, R. (2007). Looking At Movies: An Introduction to Film. New York: W.W Norton & Company Budiman, K. (2011). Semiotika Visual. Yoogyakarta: Jalasutra. Budyatna, M dan Ganiem, L, M. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta:
Kencana Chad Danforth. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Chad_Danforth Chandler, D. (2007). Semiotics: The Basics. New York: Routledge. Cangara, H. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Christomy, T & Yuwono, U. (2010). Semiotika Budaya. Depok: Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Budaya, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra. DeVito, J. A (2008). Human Communiation (The Basic Course). United States of
America: Pearsons Education,Inc
DeVito, J.A. (2013). Interpersonal Communication Book – 13th ed. Pearsons Education,Inc. Fiske, J. (2011). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra Gabriella Montez. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Gabriella_Montez
Helm, B. (2013). "Friendship” The Stanford Encyclopedia of Philosophy. Diakses dari Stanford University http://plato.stanford.edu/archives/fall2013/entries/friendship/
High School Musical Script. (2016, 29 Januari). Diakses dari
http://hsm3gnews.proboards.com/thread/263/high-school-musical-senior-script
Iskandar, E. D (2004). Panduan Praktis Menulis Skenario. Jakarta: Gagas Media. Kelsie Nielson. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Kelsie_Nielsen Leeuwen, T.V. (2005). Introducing Social Semiotics. New York: Routledge. Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Raco, J.R. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: Grasindo Ruslan, R. (2006). Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi Jakarta: RajaGrafindo Persada. Ryan Evans. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Ryan_Evans Sharpay Evans. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Sharpay_Evans Short, T. L. (2007). Peirce’s Theory of Sign. Cambridge: Cambridge University
Press
Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Stake, R, E. (2010). Qualitative Reseach, Studying How Things Work. London:
The Guilford Press
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Taylor McKessie. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Taylor_McKessie Troy Bolton. (2016, 29 Januari). Diakses dari http://high-school
musical.wikia.com/wiki/Troy_Bolton Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wibowo, I. S. W. (2011). Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian
dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media Wiratama, D. (2013). Representasi Whiteness Dalam Film “Machine Gun
Preacher”. Diakses dari http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/933
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Muthia Zulfa Amanda NIM : 2012160924 Konsentrasi : Mass Communication Dengan ini menyatakan bahwa data-data yang terjadi dalam skripsi saya
yang berjudul: Makna Persahabatan Dalam Film High School Musical 3
adalah MURNI hasil penelitian saya pribadi.
Bilamana di kemudian hari terbukti bahwa ada data dan judul tersebut
merupakan hal jiplakan atau plagiat dari karya tulis orang lain, maka sesuai
dengan kode etik ilmiah, saya menyatakan bersedia untuk diberikan sanksi
seberat-beratnya termasuk PENCOPOTAN / PEMBATALAN gelar akademik
saya oleh pihak Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of
Public Relations – Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 14 Juli 2016
Yang membuat pernyataan
Muthia Zulfa Amanda
RIWAYAT HIDUP
Muthia Zulfa Amanda lahir di Jakarta pada tanggal 2
Februari 1994, merupakan mahasiswa tingkat akhir
di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London
School of Public Relations – Jakarta. Lulus dari
SMAN 50 Jakarta dan SMPN 52 Jakarta.
Semasa kuliah, Muthia aktif di club kampus, yaitu
LSPR TV sebagai reporter sejak tahun 2013 – 2015.
Berkat ketertarikannya dibidang News Presenting, sempat menjadi salah satu
finalis News Anchor Competition di Universtitas Multimedia Nusantara dan
Universitas Padjadjaran pada 2013 lalu. Selain menyukai bidang broadcasting,
Ia kerap aktif sebagai kru dan volunteer di berbagai acara festival seni. Pada
akhir tahun 2015, Muthia menjalani magang di Kompas Cyber Media
(Kompas.com) selama 3 bulan.