Makalh Pemilihan Vegetasi Yang Sesuai

download Makalh Pemilihan Vegetasi Yang Sesuai

of 15

Transcript of Makalh Pemilihan Vegetasi Yang Sesuai

PEMILIHAN VEGETASI YANG SESUAI

Disusun Oleh:

Aulia Tawardi 0805106010069

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2011

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pertambahan penduduk telah meningkatkan kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air bersih dan energi. Hal tersebut mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya alam semakin tinggi serta cenderung mengabaikan aspek-aspek lingkungan hidup. Pertambahan jumlah penduduk dengan segala konsekuensinya akan memerlukan lahan yang luas untuk melakukan aktivitasnya dan memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan berdampak pada penurunan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan (Kartodihardjo, dkk.,2005). Kerusakan sumber daya alam terus mengalami peningkatan, baik dalam jumlah maupun sebaran wilayahnya. Secara fisik kerusakan tersebut disebabkan oleh tingginya eksploitasi yang dilakukan, bukan hanya dalam kawasan produksi yang dibatasi oleh daya dukung sumber daya alam, melainkan juga terjadi di dalam kawasan lindung dan konservasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kerusakan tersebut disebabkan baik oleh usaha-usaha komersial yang secara sah mendapat ijin maupun oleh individu-individu yang tidak mendapat ijin. Pada tahun-tahun terakhir ini bencana alam seperti erosi, sedimentasi, longsor dan banjir terus terjadi hamper di seluruh wilayah Indonesia. Kenyataan ini menunjukan bahwa berbagai bentuk upaya yang dilakukan dalam menjaga keseimbangan sumberdaya hutan dan lahan belum membawa hasil yang memuaskan. Pelaksanaan program rehabilitasi hutan dan lahan di Indonesia sudah lama

berlangsung, namun pada kenyataannya hutan dan lahan terdegradasi terus meninggkat setiap tahunya. Kawasan hutan dan lahan yang mengalami kerusakan mencapai lebih dari 43 juta hektar, dengan laju deforestasi sebesar 1.6-2 juta hektar per tahun (jatnika.J.H,2003). Penghijauan dalam arti luas adalah upaya untuk memulihkan, memelihara, dan menigkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air maupun sebagain pelindung lingkungan.

Penghijauan Lingkungan adalah usaha untuk menghijaukan lingkungan dengan melaksanakan penanaman di taman, jalur hijau, pemukiman, perkantoran, dan lain-lain. Vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal, atau hutan yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi (Arsyad, 1989). Asdak (1995) mengemukakan bahwa yang lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi adalah tumbuhan bahwa karena ia merupakan stratum vegetasi terakhir yang akan menentukan besar kecilnya erosi percikan.

B. Tujuan Tujuan penulis kali ini, untuk mencoba mengenalkan tentang perlunya tindakan vegetasi karena curah hujan yang tinggi menyebabkan sering kita melihat terjadinya erosi didaerah kita akibat kekurangan vegetasi, namun banyak yang tidak tau apa penyebab terjadinya erosi tersebut.

II. PEMBAHASAN A. EROSI Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya bagian-bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain oleh media alami dapat terjadi secara normal ataupun tibatiba. Erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah paling atas yang paling banyak mengandung unsur hara organik dan mineral. Dampak buruk dari erosi ada dua yaitu dampak di tempat kejadian erosi (onsite) dan dampak di luar tempat kejadian erosi (off-site). Dampak langsung erosi onsite antara lain kehilangan lapisan tanah yang baik bagi berjangkarnya akar tanaman, kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah, turun/rusaknya bangunan konservasi atau bangunan lainnya, turunnya pendapatan petani. Dampak tidak langsung erosi on-site adalah berkurangnya alternatif penggunaan tanah, timbulnya dorongan untuk membuka lahan baru, munculnya biaya lain untuk perbaikan lahan dan bangunan yang rusak. Dampak langsung di luar tempat kejadian erosi (off-site) adalah pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya, tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya, rusaknya mata air dan kualitas air, rusaknya ekosistem perairan serta meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan. Dampak tidak langsung di luar tempat kejadian erosi yaitu kerugian akibat memendeknya umur waduk, meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi 1. Iklim Faktor iklim yang besar pengauhnya terhadap erosi tanah adalah hujan. Tenaga yang dimiliki oleh butir-butir hujan mengikis permukaan tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran permukaan. Tingkat erosi tanah yang dihasilkan bergantung pada jumlah dan intensitas curah hujan. 2. Tanah Faktor tanah mempengaruhi erosi adalah sebagai berikut. a) Tekstur tanah, yaitu perbandingan antara jenis liat, lempung, dan pasir (geluh)

b)

Struktur tanah, yaitu susunan butir-butir tanah yang terdiri dari liat, lempung, dan pasir.

c) Infiltrasi, yaitu proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah secara vertikal. d) Kandungan bahan organik, yaitu banyaknya bahan organik dan humus sehingga menentukan struktur tanah dan daya tahan air tanah.

3. Topografi Topografi adalah bentuk kemiringan dan panjang lereng yang dapat menentukan laju aliran air di permukaan. Pada lahan datar percikan air melemparkan partikel tanah ke segala arah, sedangkan pada lahan miring partikel tanah banyak terlempar ke arah bawah sesuai kemiringan lereng. 4. Vegetasi Vegetasi penutup lahan antara lain berfungsi menahan jatuhnya air hujan lansung ke tanah dan menahan kecepatan aliran permukaan.

5. Campur tangan manusia Kegiatan manusia yang kurang bijaksana dalam mengelola hutan dan mengelola lahan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan, terutama terjadinya erosi.

Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dibagi dalam empat bagian (Arsyad, 1989), yakni: 1. Sebagai intersepsi hujan oleh tajuk tanaman. 2. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air. 3. Pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetasi dan pengaruhnya terhadap stabilitas struktur dan porositas tanah. 4. Transpiransi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang sehingga meningkatkan kapasitas infiltrasi.

Vegetasi adalah: suatu kegiatan untuk memulihkan suatu keadaan lingkungan dengan cara menanam tanaman atau sering disebut dengan menanam pohon.

B. PEMILIHAN VEGETASI YANG SESUAI 1. Menanam Pepohonan/Tanaman Tahunan Fungsi : y y Media intersepsi hujan strata/lapis pertama. Membentuk sistem perakaran yang dalam dan menyebar, sehingga mengikat massa tanah. y Guguran daun, ranting dan cabang dapat melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan. y Menyalurkan air ke sekitar perakaran dan merembeskannya ke lapisan yang lebih dalam serta melepasnya secara perlahan-lahan. Pemilihan tanaman : y y y y Mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat. Relatif cepat tumbuh. Perakarannya rapat dan dalam. Contoh: sonokeling, bambu, mahoni, kaliandra, lamtoro, gamal, akasia, angsana, kayu manis, kemiri petai, jengkol, melinjo, nangka, coklat, kopi, lengkeng-lengkeng. Cara penanaman : y Ditanam dengan jarak yang rapat sehingga kanopi tanaman rapat menutupi permukaan tanah. y Menggunakan biji agar perakarannya dalam dan kuat .

Gambar 1. Pepohonan berkanopi lebat, berakar dalam sebagai pegendali longsor yang efektif. 2. Menanam Semak Fungsi : y y y Sebagai media intersepsi hujan strata/lapisan kedua setelah pepohonan. Mengikat massa tanah di lapisan yang lebih dangkal. Menghasilkan guguran daun, ranting dan cabang yang dapat melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan. y Menyalurkan air ke sekitar perakaran dan melepasnya secara perlahan-lahan.

Pemilihan tanaman : y y y y Mudah beradaptasi. Relatif cepat tumbuh. Perakaran dalam, kanopi lebat, tahan pemangkasan. Contoh: sadagori (Sida acuta), opo-opo/hahapaan (Flemingia sp.), orok-orok (Crotalaria sp.), dll.

Cara penanaman : y y y Bisa dikombinasi dengan pepohonan. Ditanam dengan jarak yang rapat. Menggunakan biji agar perakarannya dalam dan kuat.

Gambar 2. Flemingia, salah satu jenis semak pengendali longsor. 3. Menanam Rumput Fungsi : y Sebagai media intersepsi hujan strata/lapisan ketiga setelah pepohonan dan semak. y y y Menghasilkan eksudat akar sebagai pemantap agregat tanah. Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan. Menyalurkan air ke sekitar perakarannya dan kemudian melepas air secara perlahan-lahan. Pemilihan jenis rumput : y y y Mudah tumbuh pada tanah yang kurang subur. Tumbuh rapat, merayap dan atau mempunyai perakaran yang rapat dan dalam. Tahan terhadap pemangkasan.

y y

Menghasilkan hijauan yang banyak. Contoh: vetiver (Vetiveria zizanoides), rumput Bermuda (Cynodon dactylon), atau bahia (Phaspalum notatum), gelagah dan bambu juga efektif dalam menanggulangi longsor.

Cara penanaman : y y Ditanam dengan stek, pools atau sobekan. Ditanam secara zig-zag dan rapat mengikuti kontur.

Gambar 3. Vetiver yang ditanam rapat sebagai pengendali longsor.

3. PEMILIHAN POHON UNTUK LAHAN TERDEGRASI lahan-lahan tergedrasi yang terbentuk akibat adanya banjir atau tanah longsor, umumnya memiliki kondisi tanah yang buruk, yaitu mengalami kehilangan secara berlbihan atas beberapa unsure hara dari daerah perakaran, serta berkurangnya kemampuan tanah tersebut utntuk menyerap dan menahan air. Oleh karena itu hal pemilahan jenis-jenis pohon/tanaman yang akan digunakan untuk memulihkan kondisi tersebut, disarankan untuk menggunakan jenis-jenis yang dalam

pertumbuhannya tidak memerlukan air terlalu banyak, evepontranspirasi rendah dan

mempunyai sifat tahan terhadap kekeringan(Cendrawasih et al, 2000). Secara lebih lengkap Arsyad (1989) menyebutkan bahwa jenis-jenis yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: Termasuk jenis yang cepat tumbuh . Harus mampu menghasilkan serasah yang banyak. Bertajuk lebat. Mampu hidup dengan baik ditempat tersebut Sistem perakaran melebar, kuat, dalam dan berakar serabut cukup banyak. Mudah dtanam dan tidak memerlukan pemeliharaan Tahan terhadapat hama dan penyakit Mampu memperbaiki tanah terutama untuk kandungan unsure nitrogen. Sedapat mungkin bernilai ekonomis dan dalam jangka pendek dapat menghasilkan bahan makanan seperti buah-buahan, makanan ternak dan lainlain. Menurut ginting et al. (1995) persyaratan yang perlu dipenuhi dalam pemulihan jenis-jenis pohon untuk tujuan roboisasi atau pemulihan lahan terdegradasi antara lain: Mampu tumbuh ditempat terbuka dengan penyinaran penuh (jenis pioneer, intoleran, beriap sehat). Dapat tumbuh dewasa dan bersaing dengan alang-alang serta cepat menutup tanah Mudah bertunas setelah terbakar atau dipangkas Biji ata bagian vegetatif untuk pembiakan mudah didapat/diperoleh Untuk tujuan penghijauan, jenis pohon yang dipilih harus disenangi oleh masyarakat.

Jenis-jenis tanaman yang terpilih

Berdasarkan kreteria dasar-dasar pemilhan jenis pohon yang telah disebutkan diatas, maka jenis-jenis yang direkomendasikan untuk dipilih dengan persyaratan tumbuh adalah: a) Sebagai pengendali erosi Dengan ciri sebagai berikut: Berakar intensif dengan akar tunggang panjang Tumbuh cepat diwaktu muda Jenis pohon yang memenuhi syarat antara lain: a. Sengon laut b. Waru gunung c. Marmojo d. Gianti e. Hapaan f. Kemlandingan g. Johar h. Mindi i. j. Balsa Wungu/bungur (Paraseriathes Falcataria) (Hibiscus Macrophyllus) (Indifera Galegoides) (Sesbania Sesban) (Flemingia Congesta) (Leucaena Glauca) (Cassia Siamea) (Melia Azadarach) (Ochoma Bicolor) (Lagerstroemia Speciosa) (Homalium Tomentosum) ( Eucalyptus Alba) (Vitex Pubescens) (Aleurites Moluccana) (Agthis Sp)

k. Alingsem l. Eucalyps

m. Laban n. Kemiri o. Damar

b) Sebagai pengendali longsor Dengan cirri sebagai berikut: Berakar kurang intensif Akar tunggang tumbuh cepat dan dalam Pertumbuhan batang kurang cepat di waktu muda Jenis pohon yang memenuhi syarat antar lain:

a. Tekik b. Pilang c. Asem d. Tajuman e. Trengguli f. Sono kling g. Sono sisso h. Sono kembang i. Mahoni daun lebar

(Albizzia Lebeck) (Acacia Leucophlocea) (Tamaridus Indica) (Bauhinia Malabarica) (Cassia Fistula) (Dalbergia Latifolia) (Dalbergia Sisso) (Pterocarpus Indicus) (Swietenia Macrophylla) (Gluta Rengas) (Chleichera Oleosa) (Tectona Garandis)

j. Rengas k. Kesambi l. Jati

c) Tanaman pohonb buah-buahan/pertanian yang dianjurkan untuk tanah dan air. Dengan ciri: Berumur panjang Jenis pohon memenuhi syarat antara lain adalah: a. Cengkeh b. Jambu mete c. Rambutan d. Sirsak e. Alpukat f. Nangka g. Aren (Eugenia Aromatic) (Psidium Guajava) (Nephelium Lappaceum) (Annona Muricata) (Persea Americana) (Artocarpus Heterophyllus) ( Arenga Pinnata)

d) Untuk tujuan penyedian makanan ternak Jenis tanaman yang memenuhi syarat antara lain a. Segon b. Kemlandigan c. Putrid malu d. Orok-orok (Paraserianthes Falcataria) (Leucaena Glauca) ( Mimosa Pudica) (Crotalaria Spp)

e. Turi f. Dadap g. Rumput gajah h. Sentro i. Stilo j. Rumput raja

(Sesbania Grandifolia) (erythrina lithosperma) (Pennisetum Purpureum) (Centrocema Pubescens) (Stilosanthes Spp) (Pennisetum Purpoides) (Setaria Anceps) (Paspalum Notarum)

k. Rumput setaria l. Rumput bahia

e) Tanaman penguat teras atau tepi sungai/tebing juga sebagai penahan longsor . Jenis pohon yang sesuai antara lain: a. Aren b. Bamboo c. Kaliandra d. Gamal e. Salak f. Rotan (Arenga Pinnata) (Giganthochloa Sp) (Calliandra Calothyrsus) (Glyricidia Sepium) (Salaccca Edulis) (Calamus Sp)

f) Jenis-jenis andalan di jawa barat Jenis pohon antara lain: a. Jati b. Pinus c. Mahoni daun lebar d. Damar e. Sungkai (Tectona Garandis) (Pinus Merkusii) (Swietenia Macrophylla) (Agthis Sp) (Paronema Canescens) (Maesopsis Eminii) (Hevea Brasiliensis) (Durio Zibethinus)

f. Kayu afrika g. Karet h. Durian

III. PENUTUP

A. Kesimpulan Vegetasi adalah: suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggulangi terjadinya erosi dengan cara menanami tanaman serta dapat memperbaiki lingkungan yang sudah rusak sebelumnya akibat erosi dan banjir. Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena stres yang yang ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan tanah atau dasar perairan. Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh faktor alam secara alami maupun oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan lingkungan demi kepentingannya Faktor yang mempengaruhi erosi: 1. Iklim 2. Tanah 3. Topografi 4. Vegetasi 5. Campur tangan manusia

Pemilihan Vegetasi Yang Sesuai: Menanam pepohonan/tanaman tahunan Menanam semak Menanam rumput

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor Cendrawasih, P.O Setiawan, G, Tjakrawarsa, H. Yudono SHN, dan W. Handayani. 2000. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta:Bumi Aksara

Gintings,A.N.; C.A. Siregar, Masano; Hendromono; M.Y. Mile; dan Hidayat. 1995. Pedoman Pemilihan Jenis Pohon Hutan Tanaman dan Kesesuaian Lahan. Jakarta. Kartasapoetra, A.G, dan M.M. Sutedjo. 1985. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Kartodihardjo, H., Safitri, M., Ivalerina, F., Khan A., Tjendronegoro, S.M.P., 2005, Di Bawah Satu Payung Pengelolaan Sumber Daya Alam, Suara Bebas, Jakarta .