MAKALAH_PANCASILA

12
MAKALAH PERKULIAHAN PANCASILA TENTANG KERUKUNAN HIDUP ANTAR UMAT BERAGAMA DIINDONESIA Ir. Deni Almanda, MT Disusun oleh NAMA : Jefri Muhlisin NIM : 2013420053 SEMESTER : 2 ( Dua ) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

description

kjjk

Transcript of MAKALAH_PANCASILA

MAKALAH

PERKULIAHAN PANCASILA TENTANG

KERUKUNAN HIDUP ANTAR UMAT BERAGAMA DIINDONESIA

Ir. Deni Almanda, MT

Disusun oleh

NAMA : Jefri Muhlisin

NIM : 2013420053

SEMESTER : 2 ( Dua )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2013 / 2014

INTI SARIKeharmonisan suatu umat beragama sudah lama dirindukan oleh setiap orang. Semua umat beragama menginginkan keharmoniasan tercipta pada lingkungan masyarakat dan dikehidupan sebagai warga negara.dalam hal ini yang tercerminkan pada sila pertama, yaitu: " Ketuhanan Yang Maha Esa " Sering kita jumpai dikehidupan sehari-hari pada lingkungan antar umat beragama sering muncul perselisihan antara kedua belah pihak yang mengakibatkan keharmonisan sudah tidak ada lagi. Tapi pada dasarnya negara Indonesia itu adalah negara yang berpedoman pada (Pancasila ) yang mengatur bahwa setiap warga negara itu harus memiliki keharmonisan antar pemeluk agama.Seperti apa yang kita jelaskan dalam makalah kali ini yang berjudul “ Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Indonesia” Pembahasan yang kami gunakan dalam makalah ini yaitu: Historitical, Sosiologis, dan Yuridis.Yang pertama Historitical adalah menurut sejarah yang dimasudkan sejarah dalam makalah ini yaitu apa yang menjadi dasar dari kerukunaan antar umat beragama itu sendiri. Yang kedua menurut Sosiologis yaitu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, perilaku masyrakat, dan perilaku sosial oarng terhadap agama yang mereka anut masing-masing. Yang ketiga menurut Yuridis yaitu ilmu yang mempelajari tentang masalah yang berkaitan dengan hukum di negara .Yang terjadi mengapa keharmonisan dari antar umat beragama bisa pecah dan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara intern umat beragama dan sampai ke pemerintahan.

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari dilingkungan kita sering terjadi adanya perbedaan pendapat antara pemeluk agama satu dengan yang lain. Hal tersebut sering menimbulkan perselisihan antar agama. Padahal dalam landasan negara republik indonesia (pancasila) sudah diatur setiap warga negara untuk hidup rukun antar pemeluk agama lain seperti yang tertulis dalam sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.Negara indonesia akhir – akhir ini sering terjadi teror, kejadian itu menimbulkan perpecahan antar umat beragama karena teror tersebut dilakukan kebanyakan oleh umat islam kepada pemeluk agama lain. Hal tersebut memicu permusuhan dan lebih parahnya terjadi perang antar agama. Sebenarnya hal tersebut tidak akan terjadi jika dalam suatu negara masyarakatnya saling mengerti antara pemeluk agama yang satu dengan yang lain dan saling menghormati.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah yang berjudul Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Indonesia ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut:1. Kenapa terjadi perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama!2. Bagaimana terjadinya perselisihan antara kerukunan interen umat beragama!3. Bagaimana terjadinya perselisihan antar umat beragama dan pemerintah!

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pendekatan

a. Pendekatan HistorisPendekatan historis atau sering disebut juga dengan pendekatan menurut sejarah

kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia. Kaitanya antara kerukunan hidup antar umat beragama dalam makalah ini dengan kehidupan sejarah sebagai berikut.

"Rukun" dari Bahasa Arab "ruknun" artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama. Kerukunan umat beragama adalah program pemerintah meliputi semua agama, semua warga negara RI.

Pada tahun 1967 diadakan musyawarah antar umat beragama, Presiden Soeharto dalam musyawarah tersebut menyatakan antara lain: "Pemerintah tidak akan menghalangi penyebaran suatu agama, dengan syarat penyebaran tersebut ditujukan bagi mereka yang belum beragama di Indonesia. Kepada semua pemuka agama dan masyarakat agar melakukan jiwa toleransi terhadap sesama umat beragama".Pada tahun 1972 dilaksanakan dialog antar umat beragama. Dialog tersebut adalah suatu forum percakapan antar tokoh-tokoh agama, pemuka masyarakat dan pemerintah.

b. Pendekatan Sosiologis

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, dan sosial.

c. Pendekatan Yuridis

Mempelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah kewajiban moral seluruh warga negara Indonesia. Pancasila yang benar dan sah (otentik) adalah yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu ditegaskan melalui Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968, tanggal 13 April 1968. Penegasan tersebut diperlukan untuk menghindari tata urutan atau rumusan sistematik yang berbeda,

yang dapat menimbulkan kerancuan pendapat tentang isi Pancasila yang benar dan sesungguhnya.

Dalam rangka mempelajari Pancasila, Laboratorium Pancasila IKIP Malang (1986:9-14) menyarankan dua pendekatan yang semestinya dilakukan untuk memperoleh pemahaman secara utuh dan menyeluruh mengenai Pancasila. Pendekatan tersebut adalah pendekatan yuridis-konstitusional dan pendekatan komprehensif.

Pendekatan yuridis-konstitusional diperlukan guna meningkatkan kesadaran akan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan karenanya mengikat seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk melaksanakannya. Pelaksanaan Pancasila mengandaikan tumbuh dan berkembangnya pengertian, penghayatan dan pengamalannya dalam keseharian hidup kita secara individual maupun sosial selaku warga negara Indonesia.

D. Pembahasana. Wadah kerukunan kehidupan beragama.

Pada awalnya wadah tersebut diberi nama Konsultasi Antar Umat Beragama, kemudian berubah menjadi Musyawarah Antar Umat Beragama. Ada tiga kerukunan umat beragama, yaitu sebagai berikut:1. Kerukunan antar umat beragama.2. Kerukunan intern umat beragama.3. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah.Usaha memelihara kesinambungan pembangunan nasional dilakukan antara lain:1. Menumbuhkan kesadaran beragama.2. Menumbuhkan kesadaran rasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap Pancasila dan UUD 1945.3. Menanamkan kesadaran untuk saling memahami kepentingan agama masing-masing.4. Mencapai masyarakat Pancasila yang agamis dan masyarakat beragama Pancasialis.

Usaha tersebut pada prinsipnya:a. Tidak mencampuradukan aqidah dengan bukan aqidah.b. Pertumbuhan dan kesemarakan tidak menimbulkan perbenturan.c. Yang dirukunkan adalah warga negara yang berbeda agama, bukan aqidah dan ajaran agama.

b. Kenapa terjadi perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama!

Terjadinya perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama dikarenakan ada beberapa hal yang tidak terlaksana di Indonesia ini antara lain:

a. Manusia Indonesia satu bangsa, hidup dalam satu negara, satu ideologi Pancasila. Ini sebagai titik tolak pembangunan yang tidak tercapai didalam kehidupan masyarakat Indonesia.

b. Berbeda suku, adat dan agama saling memperkokoh persatuan ini sering terjadi perbedaan dan perpecah belahan sehingga timbul suatu perselisihan.c. Kerukunan menjamin stabilitas sosial sebagai syarat mutlak pembangunan tetapi dikalangan masyarakat kita stabilitas ini tidak terlaksana di dalam pemerintahan sekarang ini sehingga antara masyarakat kecil dan kalangan masyarakat atas saling berselisih.d. Ketidak rukunan menimbulkan bentrok dan perang agama, mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara.e. Kebebasan beragama merupakan beban dan tanggungjawab untuk memelihara ketentraman masyarakat tetapi di indonesia sering terjadi suatu paksaan dalam hal memeluk agama.

c. Bagaimana terjadinya perselisihan kerukunan intern umat beragama!

Terjadinya perselisihan kerukunan intern umat beragama ini karena ada dua hal yang sering diabaikan oleh para pemeluk agama yang ada di Indonesia diantaranya sebagai berikut:

a. Pertentangan di antara pemuka agama yang bersifat pribadi jangan mengakibatkan perpecahan di antara pengikutnya.

b. Persoalan intern umat beragama dapat diselesaikan dengan semangat kerukunan atau tenggang rasa dan kekeluargaan.

Jika dua hal tersebut terlaksana maka kerukunan hidup intern umat beragama akan berjalan dengan rukun dan tidak timbul perselisihan antar umat beragama yang menimbulkan teror-teror seperti yang terjadi sekarang ini. Hal ini juga diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan sebagai berikut:a. Keputusan Menteri Agama No.70 tahun 1978 tentang pensyiaran agama sebagai rule of

game bagi pensyiaran dan pengembangan agama untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama.

b. Pemerintah memberi perintah pedoman dan melindungi kebebasan memeluk agama dan melakukan ibadah menurut agamanya masing-masing.

c. Keputusan Bersama Mendagri dan Menag No.l tahun 1979 tentang tata cara pelaksanaan pensyiaran agama dan bantuan luar negeri bagi lembaga keagamaan di Indonesia.

d. Bagaimana terjadinya perselisihan antar umat beragama dan pemerintah!Seharusnya antara umat beragama dengan pemerintah harus saling mengisi antara

satu dengan yang lain. Tetapi di negara ini hal-hal berikut ini sering diabaikan sehingga terjadi salah paham antara umat beragama dengan pemerintah.

a. Semua pihak menyadari kedudukannya masing-masing sebagai komponen orde baru dalam menegakkan kehidupan berbangsa dan bernegara.b. Antara pemerintah dengan umat beragama ditemukan apa yang saling diharapkan untuk dilaksanakan.c. Pemerintah mengharapkan tiga prioritas, umat beragama, diharapkan partisipasi aktif dan positif dalam:1) Pemantapan ideologi Pancasila;2) Pemantapan stabilitas dan ketahanan nasional;3) Suksesnya pembangunan nasional;4) Pelaksanaan tiga kerukunan harus simultan.Pembinaan tiga kerukunan tersebut harus simultan dan menyeluruh sebab hakikat ketiga bentuk itu saling berkaitan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah yang berjudul kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia menggunakan metode historis, sosiologis dan yuridis. Penelitian ini menghasilkan suatu hasil yang berkaitan dengan kerukunan hidup antar umat beragama yaitu wadah kerukunan kehidupan beragama, terjadinya perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama, terjadinya perselisihan kerukunan intern umat beragama dan terjadinya perselisihan antar umat beragama dan pemerintah.

B. Saran

Penelitian ini bermaksud untuk membina kerukunan hidup antar umat yang ada di indonesia agar dinegara ini tidak terjadi suatu perpecahan maupun perselisihan. Adapun saran yang lain semoga berguna untuk orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5

James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10

Pitirim Sorokin. 1928. Contemporary Sociological Theories. New York: Harper. Hlm. 25

Randall Collins. 1974. Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. New York: Academic Press. Hlm. 19

George Ritzer. 1992. Sociological Theory. New York: Mc Graw-Hill. Hlm. 28

Ocw.gunadarma.ac.id