Makalahku.shinta

16
Makalah Ilmu Kesehatan Anak tentang Meningitis Disusun Oleh: 1. Riani Dwi Indah Sari 2. Puji Kurniawati 3. Shinta Maharani Dosen Pembimbing: Ns.Yusniarita S.Kep, M.Kes DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK DEPKES BENGKULU PRODI KEBIDANAN CURUP TAHUN 2009/2010

description

Makalah Meningitis ini ku susun bersama teman kelompokKu mbak Riani n Puji,,,, semoga bermanfaat,,, ^&^

Transcript of Makalahku.shinta

Page 1: Makalahku.shinta

Makalah Ilmu Kesehatan Anak tentang

Meningitis

Disusun Oleh:

1. Riani Dwi Indah Sari

2. Puji Kurniawati

3. Shinta Maharani

Dosen Pembimbing: Ns.Yusniarita S.Kep, M.Kes

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK DEPKES BENGKULU

PRODI KEBIDANAN CURUP

TAHUN 2009/2010

Page 2: Makalahku.shinta

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga

penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah “ Meningitis ” ini adalah sebagai tugas dalam mata kuliah

Ilmu Kesehatan Anak dan membahas tentang satu factor Penyebab penyakit Meningitis, gejala-

gejala, serta pencegahan dan pengobatan Meningitis

Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, masyarakat dapat lebih mengetahui

mengenai Manfaat Meningitis dan penyebabnya supaya masyarakat dapat lebih waspada terhadap

penyakit ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilm Kesehatan Anak , yaitu:

Bunda Ns.Yusniarita, S.Kep,M.Kes , atas bimbingannya selama ini. Dengan adanya tugas

makalah ini, penulis bisa mengetahui lebih mendalam tentang bahan yang dibahas dan juga dapat

mengasah kemampuan menulis sehingga dapat berguna di hari yang akan datang.

Penulis sadar bahwa penulis masih dalam tahap belajar, jadi apabila dalam makalah ini

terdapat kekeliruan, penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya. Penulis sangat mengharapkan

saran dan kritik dari pembaca sekalian agar di kemudian hari , penulis tidak akan melakukan

kesalahan yang sama. Terima kasih

Page 3: Makalahku.shinta

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…..…………………………………………………………… i

Daftar Isi…………………………………….……………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan masalah………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan ………………………………………………….……….. 2

1.4 Manfaat………………….…………………………………………. 2

BAB III.PEMBAHASAN

2.1 Definisi Meningitis……………………………………………….. 3

2.2 Penyebab Meningitis………………………………………………. 4

2.3 Letak Penyakit Meningitis………………………………………… 5

2.4 Jenis/Tipe Meningitis……………………………………………… 5

2.5 Gejala Meningitis…………………………………………………. 7

2.6 Pencegahan Meningitis……………………………………………. 8

2.7 Pengobatan Meningitis…………………………………………….. 8

BAB III.PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………… 12

Saran……………………………………………………………... 12

Daftar Pustaka………………………………………………………………… 13

Page 4: Makalahku.shinta

BAB I

PENDAHULUAN

I.Latar Belakang

Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat

disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah

penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan

kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.

Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri,

jamur atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Daerah "sabuk meningitis" di

Afrika terbentang dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih

300 juta manusia. Pada 1996 terjadi wabah meningitis di mana 250.000 orang menderita

penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa.

Oleh karena itu dalam Makalah ini kami akan membahas secara detail tentang

Meningitis. Tujuannya agar pembaca Mengerti dan Waspada terhadap penyakit meningitis.

Selain itu, harapan kami , Dengan Mengetahui Meningitis, kasus meningitis di Indonesia dapat

menurun.

II.Rumusan masalah

1. Apa itu meningitis ?

2. Apa Penyebab meningitis ?

3. Di mana meningitis menyerang ?

4. Apa saja Jenis meningitis ?

5. Apa saja Gejala meningitis ?

6. Bagaimana cara Pencegahan Meningitis ?

7. Bagaimana Cara pengobatan meningitis ?

Page 5: Makalahku.shinta

III.Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah Untuk :

1. Mengetahui definisi meningitis

2. Mengetahui Penyebab Meningitis

3. Mengetahui dibagian mana saja Meningitis menyerang

4. Mengetahui jenis-jenis/ tipe dari meningitis

5. Mengetahui Gejala yang ditimbulkan dari meningitis

6. Mengetahui cara pencegahan meningitis

7. Mengetahui cara pengobatan meningitis

IV. Manfaat

1. Pembaca Mengetahui definisi Meningitis

2. Pembaca Mengetahui penyebab Meningitis

3. Pembaca mengetahui, dimana letak meningitis Menyerang

4. Pembaca memahami jenis-jenis atau tipe-tipe meningitis

5. Pembaca mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan dari meningitis

6. Pembaca menjadi tahu cara pencegahan meningitis

7. Pembaca Mengetahui pengobatan pada meningitis

Page 6: Makalahku.shinta

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi meningitis

Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges,lapisan yang tipis/encer yang

mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus,

riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis.

Meningitis adalah infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis

berasal dari cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus tersebut dapat berpindah

melalui udara dan menularkan kepada orang lain yang menghirup udara tersebut.

Meningitis yg disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal dibandingkan meningitis

penyebab lain karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak yg disebabkan oleh bakteri

maupun produk bakteri lebih berat,” kata Dr. Setyo Handryastuti, SpA, Divisi Neurologi

Departemen Kesehatan Anak RSCM-FKUI.

Bakteri pneumokokus adalah salah satu penyebab meningitis terparah. Penelitian yang

diungkapkan konsultan penyakit menular dari Leicester Royal Infirmary, Inggris, Dr Martin

Wiselka, menunjukkan bahwa 20-30 persen pasien meninggal dunia akibat penyakit tersebut,

hanya dalam waktu 48 jam. Angka kematian terbanyak pada bayi dan orang lanjut usia. Pasien

yang terlanjur koma ketika dibawa ke rumah sakit, sulit untuk bisa bertahan hidup. Infeksi

pneumokokus lebih sering terjadi pada anak dibanding orang dewasa karena tubuh anak belum

bisa memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri tersebut.

Sebanyak 50 persen pasien meningitis yang berhasil sembuh biasanya menderita

kerusakan otak permanen yang berdampak pada kehilangan pendengaran, kelumpuhan, atau

keterbelakangan mental. Komplikasi penyakit tersebut akan timbul secara perlahan dan semakin

parah setelah beberapa bulan.

Penderita meningitis perlu mendapat antibiotik sesegera mungkin. Perawatan umumnya

dilakukan selama 10-14 hari. Pengobatan panjang itu dianggap perlu untuk mencegah komplikasi

atau mencegah infeksi datang kembali. Pada kasus yang dianggap berat, diperlukan perawatan

intensif di UGD dan ketersediaan ventilasi udara untuk membantu pernapasan.

Page 7: Makalahku.shinta

Terjadinya meningitis dapat secara langsung sebagai akibat cedera traumatis atau secara tidak

langsung dipindahkan dari tempat lain didalam tubuh dalam cairan serebrospinalis (CSS

2.2 Penyebab meningitis

Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : Penumococcus, Meningococcus,

Hemophilus influenza, Staphylococcus, E.coli, Salmonella.

Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur :

1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes

2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus.

3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus.

Meningitis dapat diidentifikasi penyebabnya , berdasarkan tipe-tipe meningitis itu sendiri

Seperti pada Meningitis Purulenta yang penyebabnya antara lain : Diploccoccus

pneumoniae(pneumokok), Neisseria meningitides(meningokok), Streptoccoccus haemolyticus,

Straphyloccoccus aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, kiebsiella

pneumonia,Pseudomonas aeruginosa .

Kemudian pada Meningitis Bakterial, infeksi dapat mencapai selaput otak melalui :

1. Aliran darah (Hematogen)karena infeksi di tempat lain seperti faringitis, tonsillitis,

endokarditis , pneumonia, infeksi gigi, Pada keadaan ini sering didapatkan biakan kuman

yang positif dalam darah, yang sesuai dengan kuman yang ada dalam cairan otak.

2. Perluasan langsung dari infeksi ( per kontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari

sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus kavernosus.

3. Implamasi langsung :trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, fungsi lumbal , dan

mielokel.

4. Meningitis pada neonatus dapat terjadi karena :

Aspirasi dari cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau

oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahir.

Infeksi bacterial secara transpasental terutama listelia

Sebagian besar infeksi susunan saraf pusat, terjadi akibat penyebaran hematogen. Saluran

napas merupakan port d‟entrée utama bagi banyak penyebab meningitis purulenta. Proses

Page 8: Makalahku.shinta

terjadinya meningitis bacterial melalui jalur hematogen diawali dengan perlekatan bakteri pada

sel epitel mukosa nasofaring dan melakukan kolonisasi, kemudian menembus rintangan mukosa

dan memperbanyak diri dalam aliran darah dan menimbulkanbakteremia. Selanjutnya bakteri

masuk ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri didalamnya. Bakteri ini

menimbulkan peradangan pada selaput otak (meningen) dan otak.

2.3 Letak Penyakit meningitis

Otak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur syaraf

yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan

serebrospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:

a. Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang

belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk

struktur-struktur ini.

b. Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.

c. Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan

ikat tebal dan kuat.

2.4 Jenis/Tipe meningitis

Meningitis Kriptikokus

adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. Jamur ini bisa masuk ke

tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang kering. Kriptokokus ini dapat

menginfeksikan kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Meningitis Kriptokokus ini paling

sering terjadi pada orang dengan CD4 di bawah 100.

Diagnosis

Darah atau cairan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus dengan dua

cara. Tes yang disebut „CRAG‟ mencari antigen ( sebuah protein) yang dibuat oleh

kriptokokus. Tes „biakan‟ mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh cairan.

Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasi pada hari yang sama. Tes biakan

Page 9: Makalahku.shinta

membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk menunjukkan hasil positif. Cairan

sumsum tulang belakang juga dapat dites secara cepat bila diwarnai dengan tinta India.

Viral meningitis

Termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, dan umumnya si

penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi viral meningitis biasanya meningkat di musim

panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen pengantar virus. Banyak virus

yang bisa menyebabkan viral meningitis. Antara lain virus herpes dan virus penyebab flu

perut.

Bacterial meningitis

disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah satu

bakterinya adalah meningococcal bacteria. Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan

atau kecoklatan pada kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang

mengurangi suplai darah ke organ-organ lain dalam tubuh dapat berakibat fatal dan

menyebabkan kematian.

Meningitis Tuberkulosis Generalisata

Gejala : demam, mudah kesal, obstipasi, muntah- muntah, ditemukan tanda-tanda

perangsangan meningen seperti kaku kuduk, suhu badan naik turun, nadi sangat

labil/lambat, hipertensi umum, abdomen tampak mencekung, gangguan saraf otak.

Penyebab : kuman mikobakterium tuberkulosa varian hominis.

Diagnosis : Meningitis Tuberkulosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan otak,

darah, radiologi, test tuberkulin.

Meningitis Purulenta

Gejala : demam tinggi, menggigil, nyeri kepala yang terus-menerus, kaku kuduk,

kesadaran menurun, mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, kelemahan umum, rasa

nyeri pada punggung serta sendi.

Penyebab : Diplococcus pneumoniae(pneumokok), Neisseria meningitidis(meningokok),

Stretococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia

coli, Klebsiella pneumoniae, Pneudomonas aeruginosa.

Page 10: Makalahku.shinta

Diagnosis : dilakukan pemeriksaan cairan otak, antigen bakteri pada cairan otak, darah tepi,

elektrolit darah, biakan dan test kepekaan sumber infeksi, radiologik, pemeriksaan EEG

2.5 Gejala meningitis

Manifestasi Klinis

Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan

punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot

ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala

tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran menurun. Tanda Kernig‟s dan

Brudzinky positif.

Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang

menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek,

mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan

kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena

meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan

nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti

tangannya membuat gerakan tidak beraturan. Dibawah ini merupakan tanda-tanda atau gejala

dari Meningitis yang Umum pada bayi dan anak-anak

Bayi

* Demam

* Kejang pada tengkuk

* Rewel/gelisah

* Susah makan

* Menangis terus-menerus

* Lemah

* Intensitas interaksi berkurang

* Ubun-ubun membenjol

Anak

Page 11: Makalahku.shinta

* Demam

* Kejang pada tengkuk

* Sakit kepala

* Mual

* Bingung/disorientasi

* Serangan mendadak

* Tidak suka cahaya terang (fotofobia)

* Ruam di sekujur tubuh

2.6 Pencegahan Meningitis

Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau bakteri

penyebab meningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu cuci tangan,

terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi

makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu

lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HiB, MMR, dan IPD.

Untuk mencegah IPD, termasuk meningitis, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak

Indonesia merekomendasikan vaksin konjugat pneumokokus. Vaksin tersebut dianjurkan untuk

diberikan kepada bayi dan anak yang berusia 2 bulan hingga 9 tahun. Pemberian vaksin paling

baik dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 – 15 bulan. “Data yang dikeluarkan

Centers for Disease Control and Prevention pada 2005 menyatakan infeksi pneumokokus

berkurang hingga 97 persen dalam 6 tahun setelah pemberian vaksin,” kata Dr. Aman. Selain itu,

vaksin juga mengurangi jumlah anak yang menjadi pembawa bakteri penyakit tenggorok serta

mengurangi penyebaran IPD dari anak ke orang dewasa.

Vaksin konjugat pneumokokus juga hanya menimbulkan efek samping yang ringan

seperti kulit kemerahan, sedikit bengkak dan nyeri pada daerah sekitar suntikan. Gejala umum

setelah pemberian vaksin seperti demam, mengantuk, rewel, nafsu makan berkurang, jarang

ditemukan pada bayi. “Vaksinasi pneumokokus boleh diberikan bersamaan dengan vaksin lain,

seperti vaksin DTP/HiB, DtaP, Hib, IPV, Hepatitis B, MMR, dan Varicella,” kata Dr. Aman.

2.7 Pengobatan meningitis

Page 12: Makalahku.shinta

Pengobatan meningitis dapat diobati,tetapi tergantung dari penyebabnya. Pengobatan

meningitis dapat dilakukan terapi. Terapi tersebut bertujuan untuk memberantas penyebab

infeksi disertai perawatan intensif suportif . Selain itu harus dilakukan pemberian obat sesuai

anjuran dokter. Seperti pada tipe Meningitis dibawah ini :

A. Meningitis Tuberkulosis Generalisata

1. Rejimen terapi :2HRZE-7RH

a. 2 Bulan pertama

-INH :1 x 400mg/hari, oral

-Rifampisin : 1 x 600mg/hari, oral

-Pirazinamid : 15 – 30 mg/kg/hari, oral

-Sterepsomisin: 15mg/kg/hari, oral Atau

-Etambutol : 15 – 20 mg/kg/hari, oral

b. 7-12bulan berikutnya

-INH :1 x 400mg/hari, oral

-Rifampisin : 1 x 600mg/hari, oral

2. Steroid

Diberikan untuk:

Menghambat reaksi inflamasi

Mencegah komplikasi infeksi

Menurunkan edema serebri

Mencegah perlekatan

Mencegah arteritis

Indikasi:

kesadaran menurun

deficit neurologi fokal

Dosis:

Page 13: Makalahku.shinta

Deksametason 10 mg bolus intravena,kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 – 3

mingguselanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.

Disamping tuberkulostatik dapat diberikan rangkaian pengobatan dengan deksametason

untuk menghambat edema serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid

dan otak.

B. Pada Meningitis Purulenta :

1. Kombinasi ampisilin 12 – 18 gram, kloramfenikol 4 gram, intravena dalam dosis

terbagi 4 kali per hari.

2. Dapat ditambahkan campuran trimetoprim 80 mg, sulfametoksazol 400 mg intravena.

3. Dapat pula ditambahkan seftriakson 4 – 6 gram intravena.

C. Meningitis tuberculosis

Pengobatan biasanya terdiri dari INH,rifampisin,dan Pirazinamid, kalau berat dapat

ditambah etambutol atau streptomisin. Pengobatan Minimal 9 bulan,dapat lebih lama.

Pemberian Kortikosteroid sebagai anti imflamasi ,menurunkan tekanan intrakarnial dan

mengobati edema otak. Pemberian kortikosteroid selama 2-3 minggu kemudian

diturunkan secara bertahap sampai lama pemberian 1 bulan. Ada yang memberinya

sampai 3 bulan.

D. Meningitis Bacterial

Cairan intravena

Koreksigangguan asaam-basa dan elektrolit

Kortikosteroid . Berikan deksametason 0,6 mg/kgBB/hari selama 14 hari,15-20

menit sebelum pemberian antibiotic

Antibiotik. Terdiri dari 2 fase, yaitu empiric dan setelah ada hasil biarkan dan uji

resistensi.Pengobatan empiric pada neonatus adalah kombinasi ampisilin dan

aminoglikosida atau ampisilin dan sefotaksim.Pada umur 3bulan sampai 10 tahun

kombinasi ampisilin dan kloramfenikol atau sefuroksim /Sefutaksim/Seftriakson.

Pada usia lebih dari 10 tahun digunakan penisilin. Pada Neonatus pengobatan

selama 21 hari, pada bayi dan anak 10-14 hari

Page 14: Makalahku.shinta

Antibiotik yang digunakan untuk Meningitis Bakterial

Kuman Antibiotik

H.influenzae Ampisilin, kloramfenikol, seftriakson, sefotaksim

S.pneumoniae Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson , vankomisin

N.meningitidis Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson

Stafilokok Nafsilin, vankomisin, rifampisin

Gram negative Sefotaksim, seftazidim, seftriakson, amikasin

Dosis yang diberikan Untuk Meningitis Bakterial

Antibiotik Dosis

Ampisilin 200-300mg/kgBB/hari(tunggal 400mg)

Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari;Neonatus :50mg/kgBB/hari

Sefuroksim 250mg/kgBB/hari

Sefotaksim 200mg/kgBB/hari; Neonatus 0-7 hari:100mg/kgBB/hari

Seftriakson 100mg/kgBB/hari

Seftazidim 150mg/kgBB/hari; Neonatus :60-90mg/kgBB/hari

Gentamisin Neonatus 0-7hari :5mg/kgBB/hari

7-28hari:7,5mg/kgBB/hari

Amikasin 10-15mg/kgBB/hari

Page 15: Makalahku.shinta

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Meningitis merupakan Radang umum pada arakhnoid dan piamater , disebabkan

oleh bakteri , virus ,riketsia atau protozoa yang dapat terjadi secara akut dan kronis.

3.1.2 Jenis/ tipe Meningitis terdiri dari :

Meningitis Kriptokosus Merupakan meningitis yang disebabkan oleh jamur

Kriptokokus

Viral Meningitis Merupakan penyakit ringan yang gejalanya mirip sakit flu

biasa dan umumnya si penderita dapat sembuh sendiri

Bakterial meningitis adalah meningitis yang disebabkan oleh bakteri dan

merupakan penyakit yang serius.

Meningitis Purulenta radang bernanah araknoid dan piamater yang meliputi

otak dan medulla spinalis.

3.2 Saran

Sebaiknya kita harus menjaga kebersihan,karena kebersihan menjadi kunci utama proses

pencegahan terjangkit virus atau bakteri penyebab meningitis. Marilah kita ajari anak-anak dan

Orang dewasa, serta masyarakat untuk selalu menjaga personal hygiene, kebersihan lingkungan,

serta mencuci tangan saat melakukan aktivitas terutama sebelum makan dan setelah dari kamar

mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu

mencegah penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin

seperti HiB, MMR, dan IPD.

Page 16: Makalahku.shinta

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A.Aziz Alimul.2006.Pengantar ilmu keperawatan Anak.Salemba Medika:Jakarta

Mansjoer, Arif Dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapius: Jakarta

Arvin, Behrman Kliegaman.1999. Ilmu Kesehatan Anak Vol 2. EGC:Jakarta

Biddulpn John.1999.Kesehatan Anak.Gadjah Mada University: Jogjakarta

Askep Meningitis ditulis oleh Hidayat2 : http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/24/askep-

meningitis/. Diunduh pada tanggal 06 April 2010