Makalahku.shinta
-
Upload
shinta-maharani -
Category
Education
-
view
9.764 -
download
2
description
Transcript of Makalahku.shinta
Makalah Ilmu Kesehatan Anak tentang
Meningitis
Disusun Oleh:
1. Riani Dwi Indah Sari
2. Puji Kurniawati
3. Shinta Maharani
Dosen Pembimbing: Ns.Yusniarita S.Kep, M.Kes
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK DEPKES BENGKULU
PRODI KEBIDANAN CURUP
TAHUN 2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah “ Meningitis ” ini adalah sebagai tugas dalam mata kuliah
Ilmu Kesehatan Anak dan membahas tentang satu factor Penyebab penyakit Meningitis, gejala-
gejala, serta pencegahan dan pengobatan Meningitis
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, masyarakat dapat lebih mengetahui
mengenai Manfaat Meningitis dan penyebabnya supaya masyarakat dapat lebih waspada terhadap
penyakit ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilm Kesehatan Anak , yaitu:
Bunda Ns.Yusniarita, S.Kep,M.Kes , atas bimbingannya selama ini. Dengan adanya tugas
makalah ini, penulis bisa mengetahui lebih mendalam tentang bahan yang dibahas dan juga dapat
mengasah kemampuan menulis sehingga dapat berguna di hari yang akan datang.
Penulis sadar bahwa penulis masih dalam tahap belajar, jadi apabila dalam makalah ini
terdapat kekeliruan, penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya. Penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca sekalian agar di kemudian hari , penulis tidak akan melakukan
kesalahan yang sama. Terima kasih
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…..…………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………….……………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan masalah………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan ………………………………………………….……….. 2
1.4 Manfaat………………….…………………………………………. 2
BAB III.PEMBAHASAN
2.1 Definisi Meningitis……………………………………………….. 3
2.2 Penyebab Meningitis………………………………………………. 4
2.3 Letak Penyakit Meningitis………………………………………… 5
2.4 Jenis/Tipe Meningitis……………………………………………… 5
2.5 Gejala Meningitis…………………………………………………. 7
2.6 Pencegahan Meningitis……………………………………………. 8
2.7 Pengobatan Meningitis…………………………………………….. 8
BAB III.PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………… 12
Saran……………………………………………………………... 12
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis adalah
penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri,
jamur atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Daerah "sabuk meningitis" di
Afrika terbentang dari Senegal di barat ke Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih
300 juta manusia. Pada 1996 terjadi wabah meningitis di mana 250.000 orang menderita
penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa.
Oleh karena itu dalam Makalah ini kami akan membahas secara detail tentang
Meningitis. Tujuannya agar pembaca Mengerti dan Waspada terhadap penyakit meningitis.
Selain itu, harapan kami , Dengan Mengetahui Meningitis, kasus meningitis di Indonesia dapat
menurun.
II.Rumusan masalah
1. Apa itu meningitis ?
2. Apa Penyebab meningitis ?
3. Di mana meningitis menyerang ?
4. Apa saja Jenis meningitis ?
5. Apa saja Gejala meningitis ?
6. Bagaimana cara Pencegahan Meningitis ?
7. Bagaimana Cara pengobatan meningitis ?
III.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah Untuk :
1. Mengetahui definisi meningitis
2. Mengetahui Penyebab Meningitis
3. Mengetahui dibagian mana saja Meningitis menyerang
4. Mengetahui jenis-jenis/ tipe dari meningitis
5. Mengetahui Gejala yang ditimbulkan dari meningitis
6. Mengetahui cara pencegahan meningitis
7. Mengetahui cara pengobatan meningitis
IV. Manfaat
1. Pembaca Mengetahui definisi Meningitis
2. Pembaca Mengetahui penyebab Meningitis
3. Pembaca mengetahui, dimana letak meningitis Menyerang
4. Pembaca memahami jenis-jenis atau tipe-tipe meningitis
5. Pembaca mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan dari meningitis
6. Pembaca menjadi tahu cara pencegahan meningitis
7. Pembaca Mengetahui pengobatan pada meningitis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi meningitis
Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges,lapisan yang tipis/encer yang
mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus,
riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
Meningitis adalah infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis
berasal dari cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus tersebut dapat berpindah
melalui udara dan menularkan kepada orang lain yang menghirup udara tersebut.
Meningitis yg disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal dibandingkan meningitis
penyebab lain karena mekanisme kerusakan dan gangguan otak yg disebabkan oleh bakteri
maupun produk bakteri lebih berat,” kata Dr. Setyo Handryastuti, SpA, Divisi Neurologi
Departemen Kesehatan Anak RSCM-FKUI.
Bakteri pneumokokus adalah salah satu penyebab meningitis terparah. Penelitian yang
diungkapkan konsultan penyakit menular dari Leicester Royal Infirmary, Inggris, Dr Martin
Wiselka, menunjukkan bahwa 20-30 persen pasien meninggal dunia akibat penyakit tersebut,
hanya dalam waktu 48 jam. Angka kematian terbanyak pada bayi dan orang lanjut usia. Pasien
yang terlanjur koma ketika dibawa ke rumah sakit, sulit untuk bisa bertahan hidup. Infeksi
pneumokokus lebih sering terjadi pada anak dibanding orang dewasa karena tubuh anak belum
bisa memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri tersebut.
Sebanyak 50 persen pasien meningitis yang berhasil sembuh biasanya menderita
kerusakan otak permanen yang berdampak pada kehilangan pendengaran, kelumpuhan, atau
keterbelakangan mental. Komplikasi penyakit tersebut akan timbul secara perlahan dan semakin
parah setelah beberapa bulan.
Penderita meningitis perlu mendapat antibiotik sesegera mungkin. Perawatan umumnya
dilakukan selama 10-14 hari. Pengobatan panjang itu dianggap perlu untuk mencegah komplikasi
atau mencegah infeksi datang kembali. Pada kasus yang dianggap berat, diperlukan perawatan
intensif di UGD dan ketersediaan ventilasi udara untuk membantu pernapasan.
Terjadinya meningitis dapat secara langsung sebagai akibat cedera traumatis atau secara tidak
langsung dipindahkan dari tempat lain didalam tubuh dalam cairan serebrospinalis (CSS
2.2 Penyebab meningitis
Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : Penumococcus, Meningococcus,
Hemophilus influenza, Staphylococcus, E.coli, Salmonella.
Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur :
1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes
2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza, meningococcus, Pneumococcus.
3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus.
Meningitis dapat diidentifikasi penyebabnya , berdasarkan tipe-tipe meningitis itu sendiri
Seperti pada Meningitis Purulenta yang penyebabnya antara lain : Diploccoccus
pneumoniae(pneumokok), Neisseria meningitides(meningokok), Streptoccoccus haemolyticus,
Straphyloccoccus aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, kiebsiella
pneumonia,Pseudomonas aeruginosa .
Kemudian pada Meningitis Bakterial, infeksi dapat mencapai selaput otak melalui :
1. Aliran darah (Hematogen)karena infeksi di tempat lain seperti faringitis, tonsillitis,
endokarditis , pneumonia, infeksi gigi, Pada keadaan ini sering didapatkan biakan kuman
yang positif dalam darah, yang sesuai dengan kuman yang ada dalam cairan otak.
2. Perluasan langsung dari infeksi ( per kontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari
sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus kavernosus.
3. Implamasi langsung :trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, fungsi lumbal , dan
mielokel.
4. Meningitis pada neonatus dapat terjadi karena :
Aspirasi dari cairan amnion yang terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir atau
oleh kuman-kuman yang normal ada pada jalan lahir.
Infeksi bacterial secara transpasental terutama listelia
Sebagian besar infeksi susunan saraf pusat, terjadi akibat penyebaran hematogen. Saluran
napas merupakan port d‟entrée utama bagi banyak penyebab meningitis purulenta. Proses
terjadinya meningitis bacterial melalui jalur hematogen diawali dengan perlekatan bakteri pada
sel epitel mukosa nasofaring dan melakukan kolonisasi, kemudian menembus rintangan mukosa
dan memperbanyak diri dalam aliran darah dan menimbulkanbakteremia. Selanjutnya bakteri
masuk ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri didalamnya. Bakteri ini
menimbulkan peradangan pada selaput otak (meningen) dan otak.
2.3 Letak Penyakit meningitis
Otak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur syaraf
yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan
serebrospinal. Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:
a. Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang
belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk
struktur-struktur ini.
b. Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.
c. Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan
ikat tebal dan kuat.
2.4 Jenis/Tipe meningitis
Meningitis Kriptikokus
adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur kriptokokus. Jamur ini bisa masuk ke
tubuh kita saat kita menghirup debu atau tahi burung yang kering. Kriptokokus ini dapat
menginfeksikan kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Meningitis Kriptokokus ini paling
sering terjadi pada orang dengan CD4 di bawah 100.
Diagnosis
Darah atau cairan sumsum tulang belakang dapat dites untuk kriptokokus dengan dua
cara. Tes yang disebut „CRAG‟ mencari antigen ( sebuah protein) yang dibuat oleh
kriptokokus. Tes „biakan‟ mencoba menumbuhkan jamur kriptokokus dari contoh cairan.
Tes CRAG cepat dilakukan dan dapat memberi hasi pada hari yang sama. Tes biakan
membutuhkan waktu satu minggu atau lebih untuk menunjukkan hasil positif. Cairan
sumsum tulang belakang juga dapat dites secara cepat bila diwarnai dengan tinta India.
Viral meningitis
Termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, dan umumnya si
penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi viral meningitis biasanya meningkat di musim
panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen pengantar virus. Banyak virus
yang bisa menyebabkan viral meningitis. Antara lain virus herpes dan virus penyebab flu
perut.
Bacterial meningitis
disebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah satu
bakterinya adalah meningococcal bacteria. Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan
atau kecoklatan pada kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang
mengurangi suplai darah ke organ-organ lain dalam tubuh dapat berakibat fatal dan
menyebabkan kematian.
Meningitis Tuberkulosis Generalisata
Gejala : demam, mudah kesal, obstipasi, muntah- muntah, ditemukan tanda-tanda
perangsangan meningen seperti kaku kuduk, suhu badan naik turun, nadi sangat
labil/lambat, hipertensi umum, abdomen tampak mencekung, gangguan saraf otak.
Penyebab : kuman mikobakterium tuberkulosa varian hominis.
Diagnosis : Meningitis Tuberkulosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan otak,
darah, radiologi, test tuberkulin.
Meningitis Purulenta
Gejala : demam tinggi, menggigil, nyeri kepala yang terus-menerus, kaku kuduk,
kesadaran menurun, mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, kelemahan umum, rasa
nyeri pada punggung serta sendi.
Penyebab : Diplococcus pneumoniae(pneumokok), Neisseria meningitidis(meningokok),
Stretococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia
coli, Klebsiella pneumoniae, Pneudomonas aeruginosa.
Diagnosis : dilakukan pemeriksaan cairan otak, antigen bakteri pada cairan otak, darah tepi,
elektrolit darah, biakan dan test kepekaan sumber infeksi, radiologik, pemeriksaan EEG
2.5 Gejala meningitis
Manifestasi Klinis
Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan
punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot
ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala
tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran menurun. Tanda Kernig‟s dan
Brudzinky positif.
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang
menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek,
mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan
kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena
meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan
nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti
tangannya membuat gerakan tidak beraturan. Dibawah ini merupakan tanda-tanda atau gejala
dari Meningitis yang Umum pada bayi dan anak-anak
Bayi
* Demam
* Kejang pada tengkuk
* Rewel/gelisah
* Susah makan
* Menangis terus-menerus
* Lemah
* Intensitas interaksi berkurang
* Ubun-ubun membenjol
Anak
* Demam
* Kejang pada tengkuk
* Sakit kepala
* Mual
* Bingung/disorientasi
* Serangan mendadak
* Tidak suka cahaya terang (fotofobia)
* Ruam di sekujur tubuh
2.6 Pencegahan Meningitis
Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau bakteri
penyebab meningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu cuci tangan,
terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi
makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu
lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin seperti HiB, MMR, dan IPD.
Untuk mencegah IPD, termasuk meningitis, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia merekomendasikan vaksin konjugat pneumokokus. Vaksin tersebut dianjurkan untuk
diberikan kepada bayi dan anak yang berusia 2 bulan hingga 9 tahun. Pemberian vaksin paling
baik dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 12 – 15 bulan. “Data yang dikeluarkan
Centers for Disease Control and Prevention pada 2005 menyatakan infeksi pneumokokus
berkurang hingga 97 persen dalam 6 tahun setelah pemberian vaksin,” kata Dr. Aman. Selain itu,
vaksin juga mengurangi jumlah anak yang menjadi pembawa bakteri penyakit tenggorok serta
mengurangi penyebaran IPD dari anak ke orang dewasa.
Vaksin konjugat pneumokokus juga hanya menimbulkan efek samping yang ringan
seperti kulit kemerahan, sedikit bengkak dan nyeri pada daerah sekitar suntikan. Gejala umum
setelah pemberian vaksin seperti demam, mengantuk, rewel, nafsu makan berkurang, jarang
ditemukan pada bayi. “Vaksinasi pneumokokus boleh diberikan bersamaan dengan vaksin lain,
seperti vaksin DTP/HiB, DtaP, Hib, IPV, Hepatitis B, MMR, dan Varicella,” kata Dr. Aman.
2.7 Pengobatan meningitis
Pengobatan meningitis dapat diobati,tetapi tergantung dari penyebabnya. Pengobatan
meningitis dapat dilakukan terapi. Terapi tersebut bertujuan untuk memberantas penyebab
infeksi disertai perawatan intensif suportif . Selain itu harus dilakukan pemberian obat sesuai
anjuran dokter. Seperti pada tipe Meningitis dibawah ini :
A. Meningitis Tuberkulosis Generalisata
1. Rejimen terapi :2HRZE-7RH
a. 2 Bulan pertama
-INH :1 x 400mg/hari, oral
-Rifampisin : 1 x 600mg/hari, oral
-Pirazinamid : 15 – 30 mg/kg/hari, oral
-Sterepsomisin: 15mg/kg/hari, oral Atau
-Etambutol : 15 – 20 mg/kg/hari, oral
b. 7-12bulan berikutnya
-INH :1 x 400mg/hari, oral
-Rifampisin : 1 x 600mg/hari, oral
2. Steroid
Diberikan untuk:
Menghambat reaksi inflamasi
Mencegah komplikasi infeksi
Menurunkan edema serebri
Mencegah perlekatan
Mencegah arteritis
Indikasi:
kesadaran menurun
deficit neurologi fokal
Dosis:
Deksametason 10 mg bolus intravena,kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 – 3
mingguselanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.
Disamping tuberkulostatik dapat diberikan rangkaian pengobatan dengan deksametason
untuk menghambat edema serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid
dan otak.
B. Pada Meningitis Purulenta :
1. Kombinasi ampisilin 12 – 18 gram, kloramfenikol 4 gram, intravena dalam dosis
terbagi 4 kali per hari.
2. Dapat ditambahkan campuran trimetoprim 80 mg, sulfametoksazol 400 mg intravena.
3. Dapat pula ditambahkan seftriakson 4 – 6 gram intravena.
C. Meningitis tuberculosis
Pengobatan biasanya terdiri dari INH,rifampisin,dan Pirazinamid, kalau berat dapat
ditambah etambutol atau streptomisin. Pengobatan Minimal 9 bulan,dapat lebih lama.
Pemberian Kortikosteroid sebagai anti imflamasi ,menurunkan tekanan intrakarnial dan
mengobati edema otak. Pemberian kortikosteroid selama 2-3 minggu kemudian
diturunkan secara bertahap sampai lama pemberian 1 bulan. Ada yang memberinya
sampai 3 bulan.
D. Meningitis Bacterial
Cairan intravena
Koreksigangguan asaam-basa dan elektrolit
Kortikosteroid . Berikan deksametason 0,6 mg/kgBB/hari selama 14 hari,15-20
menit sebelum pemberian antibiotic
Antibiotik. Terdiri dari 2 fase, yaitu empiric dan setelah ada hasil biarkan dan uji
resistensi.Pengobatan empiric pada neonatus adalah kombinasi ampisilin dan
aminoglikosida atau ampisilin dan sefotaksim.Pada umur 3bulan sampai 10 tahun
kombinasi ampisilin dan kloramfenikol atau sefuroksim /Sefutaksim/Seftriakson.
Pada usia lebih dari 10 tahun digunakan penisilin. Pada Neonatus pengobatan
selama 21 hari, pada bayi dan anak 10-14 hari
Antibiotik yang digunakan untuk Meningitis Bakterial
Kuman Antibiotik
H.influenzae Ampisilin, kloramfenikol, seftriakson, sefotaksim
S.pneumoniae Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson , vankomisin
N.meningitidis Penisilin, kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson
Stafilokok Nafsilin, vankomisin, rifampisin
Gram negative Sefotaksim, seftazidim, seftriakson, amikasin
Dosis yang diberikan Untuk Meningitis Bakterial
Antibiotik Dosis
Ampisilin 200-300mg/kgBB/hari(tunggal 400mg)
Kloramfenikol 100mg/kgBB/hari;Neonatus :50mg/kgBB/hari
Sefuroksim 250mg/kgBB/hari
Sefotaksim 200mg/kgBB/hari; Neonatus 0-7 hari:100mg/kgBB/hari
Seftriakson 100mg/kgBB/hari
Seftazidim 150mg/kgBB/hari; Neonatus :60-90mg/kgBB/hari
Gentamisin Neonatus 0-7hari :5mg/kgBB/hari
7-28hari:7,5mg/kgBB/hari
Amikasin 10-15mg/kgBB/hari
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Meningitis merupakan Radang umum pada arakhnoid dan piamater , disebabkan
oleh bakteri , virus ,riketsia atau protozoa yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
3.1.2 Jenis/ tipe Meningitis terdiri dari :
Meningitis Kriptokosus Merupakan meningitis yang disebabkan oleh jamur
Kriptokokus
Viral Meningitis Merupakan penyakit ringan yang gejalanya mirip sakit flu
biasa dan umumnya si penderita dapat sembuh sendiri
Bakterial meningitis adalah meningitis yang disebabkan oleh bakteri dan
merupakan penyakit yang serius.
Meningitis Purulenta radang bernanah araknoid dan piamater yang meliputi
otak dan medulla spinalis.
3.2 Saran
Sebaiknya kita harus menjaga kebersihan,karena kebersihan menjadi kunci utama proses
pencegahan terjangkit virus atau bakteri penyebab meningitis. Marilah kita ajari anak-anak dan
Orang dewasa, serta masyarakat untuk selalu menjaga personal hygiene, kebersihan lingkungan,
serta mencuci tangan saat melakukan aktivitas terutama sebelum makan dan setelah dari kamar
mandi. Usahakan pula untuk tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu
mencegah penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin
seperti HiB, MMR, dan IPD.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.Aziz Alimul.2006.Pengantar ilmu keperawatan Anak.Salemba Medika:Jakarta
Mansjoer, Arif Dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapius: Jakarta
Arvin, Behrman Kliegaman.1999. Ilmu Kesehatan Anak Vol 2. EGC:Jakarta
Biddulpn John.1999.Kesehatan Anak.Gadjah Mada University: Jogjakarta
Askep Meningitis ditulis oleh Hidayat2 : http://hidayat2.wordpress.com/2009/03/24/askep-
meningitis/. Diunduh pada tanggal 06 April 2010