Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN...

20
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mewujudkan pelaksanaan pemerintahan daerah tentunya harus diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan daerah adalah lembaga pemerintahan daerah dalam hal ini pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan, artinya bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah tersebut memiliki kedudukan yang sama atau sejajar dan tidak saling membawahi. Adapun tujuan dibentuknya Undang-Undang pemerintahan daerah ini adalah agar daerah dapat secara mandiri menyelenggarakan pemerintahan daerah dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonessia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (1) Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kebupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pasal 18 ayat (2) pemernitahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. 1

Transcript of Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN...

Page 1: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mewujudkan pelaksanaan pemerintahan daerah tentunya harus

diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini

adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan daerah adalah lembaga

pemerintahan daerah dalam hal ini pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah. Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan

hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan, artinya bahwa

diantara lembaga pemerintahan daerah tersebut memiliki kedudukan yang sama

atau sejajar dan tidak saling membawahi.

Adapun tujuan dibentuknya Undang-Undang pemerintahan daerah ini

adalah agar daerah dapat secara mandiri menyelenggarakan pemerintahan daerah

dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dalam system dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar

Negara Republik Indonessia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (1) Negara kesatuan

Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu

dibagi atas kebupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu

mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pasal 18

ayat (2) pemernitahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan.

1

Page 2: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

2

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah Pasal 1 angka:

(2) Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

(3) Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

(4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

(10) Peaturan daerah selanjutnya disebut Perda adalah peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupaten/kota.

(14) Anggaran pendapatan dan belanja daerah selanjutnya disebut APBD, adalah rencana tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

Dari ketentuan Pasal tersebut diatas pemerintahan daerah terdiri dari

pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota dan perangkat daerah

serta DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945.

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah Pasal 120 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:

(1) Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD,

dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.

(2) Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat

DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.

Page 3: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

3

Pemerintah daerah dikenal dengan adanya perangkat daerah dimana

perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas

daerah, dan lembaga teknis. Sedangkan untuk daerah kabupaten/kota perangkat

daerahnya terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah,

lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan. Dimana setiap perangkat

daerah tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan merupakan satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan atau pelaksanaan

kebijakan pemerintah daerah yang tentunya harus sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Di dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah ditegaskan bahwa DPRD merupakan lembaga perwakilan

rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Selanjutnya dalam Pasal 41 DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran,

dan pengawasan. Fungsi DPRD dipertegas dalam Pasal 42 ayat (1) mengenai

tugas dan wewenang menegaskan bahwa:

a. membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama;

b. membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama dengan kepala daerah;

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di daerah;

Dari ketentuan Pasal 41 dan 42 Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah tersebut diatas, DPRD mempunyai fungsi salah satunya

adalah pengawasan. Dalam hal pengawasan, DPRD melaksanakan pengawasan

Page 4: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

4

terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya,

peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam

melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di

daerah.

Kegiatan pengawasan bukanlah tujuan dari suatu kegiatan pemerintah, akan

tetapi sebagai salah satu sarana untuk menjamin tercapainya tujuan pelaksanaan

suatu perbuatan atau kegiatan. Dalam hukum tata negara dan hukum

pemerintahan berarti untuk menjamin segala sikap tindak lembaga-lembaga

kenegaraan dan lembaga-lembaga pemerintahan (Badan dan Pejabat Tata usaha

Negara) berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Perbuatan tercela yang dilakukan oleh aparat pemerintah tendensinya akan

menimbulkan kerugian bagi pihak yang terkena perbuatan tersebut. Demi

keadilan perbuatan yang demikian ini pasti tidak dikehendaki adanya. Menyadari

hal ini, Negara selalu akan berusaha untuk mengendalikan aparatnya jangan

sampai melakukan perbuatan yang tercela ini. Sehubungan dengan ini,

diadakanlah suatu sistem pengawasan (control system) terhadap perbuatan aparat

pemerintahan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya perbuatan yang

merugikan masyarakat, setidaknya menekan seminimal mungkin terjadinya

perbuatan tersebut. 1

Mengenai Angaran Pendapatan dan Belanja Derah diatur di dalam Pasal

179 Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun

1 Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 2007, hal.36.

Page 5: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

5

anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Di

dalam Pasal 181 ayat (1) Kepala daerah mengajukan rancangan Perda tentang

APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD

untuk memperoleh persetujuan bersama. Pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD terdapat pada Pasal 184 ayat (1) Kepala daerah menyampaikan rancangan

Perda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa

laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling

lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Dalam menjalankan Perda, kepala daerah membuat peraturan kepala

daerah terdapat dalam Pasa1 190 berbunyi Peraturan kepala daerah tentang

Penjabaran APBD dan peraturan kepala daerah tentang Penjabaran Perubahan

APBD dijadikan dasar penetapan dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja

perangkat daerah. dipertegas di dalam Pasa1 146 ayat (1) Untuk melaksanakan

Perda dan atas kuasa peraturan perundangundangan, kepala daerah menetapkan

peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah. Dan ayat (2)

Peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dilarang bertentangan dengan kepentingan umum, Perda,

dan peraturan perundang undangan yang lebih tinggi.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka meningkatkan peran dan

tanggung jawab lembaga perwakilan daerah untuk mengembangkan kehidupan

demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah dalam melaksanakan tugas

dan wewenang lembaga, serta mengembangkan mekanisme checks and balances

Page 6: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

6

antara lembaga legislatif dan eksekutif, serta meningkatkan kualitas,

produktivitas, dan kinerja.

Menurut Irfan Fachrudin: Pelaksanaan pengawasan terhadap pemerintah, dapat ditentukan oleh beberapa teori konsekuensi pengawasan yang berpeluang dapat menjelaskan penyebab keberhasilan dan kegagalan atau efektivitas suatu sistem pengawasan. Pertama; teori kekuatan yuridis. Kedua; teori tipe pengawasan. Dikenal dua tipe pengawasan yang paling menonjol, (a) pengawasan represif, oleh A. Dunsire diartikan sebagai pengawasan yang menggunakan cara memaksa dan mengancam dengan sanksi untuk mencapai tujuannya; dan (b) pengawasan normatif, pengawasan ini oleh A. Etzioni dimaksudkan sebagai pengawasan yang menggunakan cara sinkronisasi pemahaman nilai-nilai dan tujuan. Ketiga; teori otoritas pengawasan, yang mencakup: (a) keabsahan (legitimiteit), pengawasan dilakukan oleh badan yang diakui berwenang; (b) pengawasan dilakukan oleh suatu keahlian (deskundigheid), (c) pengawasan yang mendapat kepercayaan (geloof), dan (d) kesadaran hukum (rechsbewustzijn). Keempat; teori komunikasi, yaitu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau lambing-lambang yang mengandung arti tertentu. Kelima; teori publisitas, yaitu mempublikasikan masalah kepada khalayak ramai yang dapat memberi pengaruh kepada tekanan public akibat dari opini publik (public opinion) Keenam; teori arogansi kekuasaan.2

Fungsi pengawasan tidak hanya dilaksanakan oleh DPRD tetapi juga

dilaksanakan oleh pemerintah itu sendiri yaitu didalam Pasal 218 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi

Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh

Pemerintah yang meliput: a. Pengawasan atas pelaksanaan-urusan pemerintahan

di daerah; b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

Di dalam ayat (2) berbunyi Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dilaksanakan oleh aparat pengawas intern Pemerintah sesuai petaturan

perundang-undangan.

2 Irfan Fachrudin, Pengawasan Peradilan Adminstrasi Terhadap Tindakan Pemerintah, P.T Alumni, Bandung, 2004, hal. 16.

Page 7: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

7

Dalam sistem pemerintahan di Indonesia pengawasan dapat dilakukan oleh

lembaga-lembaga diluar organ pemerintahan yang diawasi (pengawasan

eksternal) dan dapat pula dilakukan oleh lembaga-lembaga dalam lingkungan

pemerintahan itu sendiri (pengawasan internal). Pengawasan yang bersifat

eksternal dilakukan oleh lembaga-lembaga Negara seperti Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung dan

lembaga-lembaga peradilan dibawahnya. Pengawasan eksternal ini juga

dilakukan oleh masyarakat, yang dapat dilakukan oleh orang perorangan,

kelompok masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media massa

(pers). Dalam pengawasan internal, pengawasan dapat dilakukan oleh lembaga-

lembaga yang dibuat khusus oleh pemerintah seperti Badan pengawasan

keuangan dan pembangunan (BPKP), pengawasan yang dilakukan oleh

Inspektorat Jenderal Departemen, Badan Pengawas Daaerah (Bawasda).

Pengawasan internal dalam lingkungan pemerintah juga dilakukan oleh atasan

langsung pejabat/badan tata usaha Negara. Pengawasan ini sering juga

dinamakan pengawasan melekat (Waskat).

Dilihat dari sifatnya, pengawasan pemerintah ada yang bersifat preventif

dan yang bersifat represif. Pengawasan yang bersifat preventif adalah

pengawasan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya perbuatan atau sikap

tindak pemerintah yang melanggarhukum, baik hukum tertulis maupun tidak

tertulis. Sedangkan pengawasan yang bersifat represif adalah pengawasan yang

dilakukan untuk menindak perbuatan pemerintah yang sudah dilakukan dengan

Page 8: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

8

cara melanggar hukum. Pengawasan represif ini pada dasarnya adalah suatu

tindakan penegakkan hukum.3

Di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 1 angka:

1. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

2. Badan Pemeriksa Keuangan, yang selanjutnya disebut BPK, adalah Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintahan Daerah yaitu:

Pasal 43

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan fungsinya dapat melakukan

pengawasan atas pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah di dalam wilayah

kerjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Pasal 1

angka:

5. Pengawasan DPRD adalah pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi/kabupaten/kota.

3 Galang Asmara, Ombudsman Nasional dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2005, hal.125-126.

Page 9: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

9

9. Fungsi Pengawasan DPRD adalah pengawasan terhadap Pemerintah Daerah yang bersifat pengawasan kebijakan dan bukan pengawasan teknis.

Di dalam Pasal 298 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang

Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menegaskan bahwa:

(1) DPRD provinsi mempunyai hak:a. interpelasi; b. angket; danc. menyatakan pendapat.

(3) Hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah hak DPRD provinsi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah provinsi yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Mekanisme pengaturan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Perda

APBD tidak hanya dilakukan oleh DPRD tetapi fungsi pengawasan tersebut juga

dilakukan oleh pemerintah itu sendiri yaitu didalam Pasal 218 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang berbunyi

Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh

Pemerintah yang meliputi: a. Pengawasan atas pelaksanaan-urusan pemerintahan

di daerah; b. Pengawasan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

Di dalam ayat (2) berbunyi Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dilaksanakan oleh aparat pengawas intern Pemerintah sesuai petaturan

perundang-undangan.

Fungsi pengawasan DPRD seharusnya memberikan suatu tujuan

tercapainya pemerintahan yang baik dan berjalan sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai. Kepala daerah untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa

Page 10: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

10

peraturan perundangundangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala

daerah dan atau keputusan kepala daerah. DPRD dalam menjalankan fungsi

pengawasannya jika ada suatu peraturan kepala daerah yang bertentangan dengan

Perda, DPRD tidak mempunyai kewenangan untuk mencabut atau membatalkan

peraturan kepala daerah tersebut. dengan kata lain fungsi pengawasan tidak

didukung dengan tindakan penegakan hukum. Seharusnya fungsi pengawasan

DPRD juga harus bersifat pengawasan represif, sebagai pengawasan yang

menggunakan cara memaksa dan mengancam dengan sanksi untuk mencapai

tujuannya.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaturan fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan

Perda APBD?

2. Bagaimana Implementasi fungsi pengawasan DPRD terhadap pemerintah

daerah dalam pelaksanaan Perda APBD?

Page 11: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

11

II. PEMBAHASAN

A. Pengaturan fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan Perda

APBD

Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah Pasal 1 angka:

(2) Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

(3) Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

(4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

(10) Peaturan daerah selanjutnya disebut Perda adalah peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupaten/kota.

(14) Anggaran pendapatan dan belanja daerah selanjutnya disebut APBD, adalah rencana tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

Di dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah ditegaskan bahwa DPRD merupakan lembaga perwakilan

rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Selanjutnya dalam Pasal 41 DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran,

dan pengawasan. Fungsi DPRD dipertegas dalam Pasal 42 ayat (1) mengenai

tugas dan wewenang menegaskan bahwa:

a. membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama;

b. membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama dengan kepala daerah;

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan

Page 12: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

12

pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di daerah;

Dari ketentuan Pasal 41 dan 42 Undang-Undang 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah tersebut diatas, DPRD mempunyai fungsi salah satunya

adalah pengawasan. Dalam hal pengawasan, DPRD melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya,

peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam

melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di

daerah.

Di dalam Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintahan Daerah

menyatakan bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan fungsinya

dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah di

dalam wilayah kerjanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.

Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Pasal 1

angka:

5. Pengawasan DPRD adalah pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi/kabupaten/kota.

9. Fungsi Pengawasan DPRD adalah pengawasan terhadap Pemerintah Daerah yang bersifat pengawasan kebijakan dan bukan pengawasan teknis.

Page 13: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

13

Pasal 292 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menegaskan bahwa:

(1) DPRD provinsi mempunyai fungsi:

a. legislasi;

b. anggaran; dan

c. pengawasan.

(2) Ketiga fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam

kerangka representasi rakyat di provinsi.

Di dalam Pasal 298 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang

Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menegaskan bahwa:

(1) DPRD provinsi mempunyai hak:a. interpelasi; b. angket; danc. menyatakan pendapat.

(3) Hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah hak DPRD provinsi untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah provinsi yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Pasal 293 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menegaskan bahwa:

(1) DPRD provinsi mempunyai tugas dan wewenang: a. membentuk peraturan daerah provinsi bersama gubernur; b. membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah

mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi yang diajukan oleh gubernur;

Page 14: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

14

c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi;

B. Implementasi fungsi pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan Perda

APBD

Pengawasan merupakan tugas dan wewenang DPRD yang bersifat politisi

(terhadap kebijakan) dan bukan merupakan pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan

merupakan fungsi dan tugas aparat pengawasan fungsional pemerintah.4 Dalam

pengawasan pengelolaan keuangan daerah DPRD memiliki kendala dan keterbatasan

sumber daya manusia yang ahli dalam hal itu, kondisi itu menjadi hal yang sangat

memprihatinkan apabila dewan keliru dalam memberikan penilaan terhadap kinerja

eksekutif apalagi menyangkut pengelolaan keuangan daerah yang sangat rentan

terhadap penyelewengan. Badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP) dan

Badan Pengawas Daerah (Bawasda) yang merupakan lembaga intern yang

membantu DPRD dalam Pemeriksaan keuangan daerah. Peran kedua lembaga intern

ini untuk mengantisipasi kelemahan ataupun kendala-kendala yang ada dalam

pengawasan yang dilakukan oleh DPRD. Pengawasan yang dilakukan pemerintah

pusat hanya menekankan pada aspek pengawasan represif guna lebih memberi

kebebasan kepada daerah otonom dalam mengambil keputusan, sehingga peran

legeslatif daerah dalam melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap pelaksanaan

pemerintah daerah dapat berjalan dengan baik. Fungsi pengawasan dalam

pemerintahan sangat diperlukan karena dengan adanya pengawasan akan terciptanya

4 Muhamad Djumhana, Pengantar Hukum Keuangan Daerah dan Himpunan peraturan Perundang-undangan di Bidang Keungan Daerah, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, hal. 45.

Page 15: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

15

suatu usaha untuk menjamin keserasian dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan

antara pusat dan daerah selain itu juga untuk menjamin pemerintahan yang berdaya

guna dan berhasil guna. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap APBD,

DPRD dapat melakukan pengawasan preventif yaitu ketika penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan Daerah (RAPBD) dan pengawasan represif yaitu ketika

pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah prosedur pengelolaan

keuangan daerah ditetapkan kepala daerah sesuai Perda dan kepala daerah

mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah kepada dewan.

Partisipasi masyarakat tersebut dapat dilihat pada saat Perumusan APBD

yakni melalui perwakilan tokoh-tokoh masyarakat atau ketua ormas maupun

LSM lainya dan partisipasi pada saat Proses penganggaran yakni melalui system

hearing dimana DPRD lebih pro aktif untuk mengundang publik bila ada

proyekproyek yang akan dibangun. APBD adalah dokumen publik artinya publik

dalam hal ini masyarakat berhak mempengaruhinya melalui DPRD, meski tidak

terlibat dalam Tim Teknis Anggaran. Pengaruh publik tersebut tidak saja

membuat pemerintah dan DPRD bisa memperoleh masukan dari masyarakat,

namun merupakan bentuk keseriusan dari pemerintah dan DPRD dalam

melaksankan akuntabilitas publik, transparansi anggaran sekaligus menjadi suatu

uji publik. Bentuk konsultasi yang dilakukan publik terhadap draft perencanaan

dan pemanfaatan APBD bukan untuk mewujudkan penyetujuaan melainkan lebih

mengarah dan mempengaruhi pada keputusan pengambil kebijakan. Sistem

pengawasan sangat menentukan kemandiriaan satuan otonomi. Agar tidak

Page 16: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

16

melemahkan otonomi maka sistem pengawasan ditentukan secara spesifik, baik

lingkup maupun tata cara pelaksanaannya.

Page 17: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

17

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Paradigma pengawasan politik telah mengakibatkan fungsi pengawasan

yang sesungguhnya terabaikan, sehingga hasil pengawasan kurang memberikan

manfaat bagi pengelolaan pemerintahan daerah. Pengawasan yang dilakukan,

belum memberikan umpan balik (feed back) yang substansial bagi pengelolaan

pemerintahan daerah, Pengawasan belum mampu untuk m€encegah terjadinya

penyimpangan dan melakukan koreksi perbaikan. Saluran melalui para wakilnya

tidak mampu masuk dan menembus gedung parlemen. Sementara keberanian

masyarakat untuk langsung menyarakan haknya ke pemerintahan masih belum

muncul karena takut atau apatis. Hak masyarakat untuk mengawasi belum

sepenuhnya diberikan atau dijamin oleh negara, sementara DPRD sebagai wakil

rakyat, belum optimal mengkoordinasikan serta menyalurkan hak-hak

pengawasan masyarakat.

Pengawasan DPRD terhadap pelaksanaan peraturan daerah terdapat dalam

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 42 huruf c Undang-Undang Nomor

32 tahun 2004 menyatakan bahwa: Tugas dan wewenang DPRD melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-

undangan lainya peraturan Kepala Daerah, APBD, Kebijakan Pemerintah Daerah

dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama Internasional

di daerah. Tanpa dirinci lebih lanjut tentang batas kewenangan serta cara

pengawasan. Akibatnya masing-masing DPRD menjabarkan fungsi pengawasan

sesuai dengan apa yang diinginkanya. Adanya tumpang tindih terhadap kegiatan

Page 18: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

18

pengawasan siapa yang seharusnya disebut aparat pengawasan didaerah? adanya

BPK ini dikenal sebagai pemeriksaan ekstren. Lalu ada pula yang dikenal dengan

lembaga pemeriksaan intern yaitu BPKP dengan kewenangannya berdasarkan

Kepres No.31 tahun 1983 yang masuk ke instansi pemerintah bahkan kebadan

usaha milik negaradan daerah. Ada pula Inspektorat Jenderal pada Departemen

dan Inspektorat Wilayah pada Pemerintah Daerah Propinsi dan Inspektorat

Daerah untuk Kabupaten/Kota. Sedangkan menurut , Undang-Undang No32

tahun 2004 adanya Pengawasan legislatif. Jadi wajarlah instansi pemerintah

banyak yang mengeluh karena terjadinya tumpang tindih.

B. Saran

Pengawasan dilaksanakan selama ini terkesan sporadis dan reaktif, tanpa

program Pengawasan lebih banyak terfokus dan ”terjebak” pada aktivitas

pemeriksaan yang berupa kunjungan kerja. Akibatnya, permasalahan masyarakat

tak terselesaikan dan sering tak muncul jalan keluar menuju perbaikan yang

diharapkan oleh masyarakat. Upaya tindak lanjut itu dapat efektif, jika

monitoring terus dilakukan oleh DPRD secara berkelanjutan. DPRD juga dapat

menggunakan hak angket dan interpelasinya dalam memantau dan mendorong

tindak lanjut hasil pengawasannya.

Dalam rangka penguatan peran DPRD di bidang pengawasan, sebaiknya

DPRD secara institusional melakukan meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan, konsepsional dan operasional tentang pengawasan Anggaran dan

Pendapatan Belanja Daerah. Guna memudahkan fungsi pengawasan yang bersifat

Page 19: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

19

kebijakan, sebaiknya DPRD memakai tenaga ahli yang memiliki kemampuan di

masing-masing bidang yang bertugas melakukan pengkajian guna memberikan

input. Tenaga ahli ini dapat diambil dari perguruan tinggi yang memang ahli

dibidangnya Dengan menggunakan hasil kajian itu diharapkan DPRD tidak salah

dalam mengambil kebijakan.

Page 20: Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN  PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ;  KARANGAN ILMIAH

20

Daftar Pustaka

Arief Sidaharta, Bernard. 1999. Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju: Bandung.

Asmara, Galang. 2005. Ombudsman Nasional dalam Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, Laksbang Pressindo: Yogyakarta.

Djumhana, Muhamad. 2007. Pengantar Hukum Keuangan Daerah dan Himpunan peraturan Perundang-undangan di Bidang Keungan Daerah, PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Fachrudin, Irfan. 2004. Pengawasan Peradilan Adminstrasi Terhadap Tindakan Pemerintah, P.T Alumni: Bandung.

Mahmud Marzuki, Peter. 2010. Metode Penelitian Hukum, Kencana: Jakarta.

Muchsan. 2007. Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Liberty: Yogyakarta.