Makalahfull 140329101805-phpapp02

51
TUGAS MAKALAH KWN JUDUL “HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA” Dosen Pembimbing: Khamim, S.HI, S.H, M.H. DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 Kelas 1B ASP Arya Suteja (4201314029) Dini Audi (4201314051) Tisa Saraswati (4201314027)

Transcript of Makalahfull 140329101805-phpapp02

Page 1: Makalahfull 140329101805-phpapp02

TUGAS MAKALAH

KWN

JUDUL

“HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA INDONESIA”

Dosen Pembimbing: Khamim, S.HI, S.H, M.H.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9Kelas 1B ASP

Arya Suteja (4201314029)Dini Audi (4201314051)

Tisa Saraswati (4201314027)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKPOLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Makalahfull 140329101805-phpapp02

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Hak dan Kewajiban Warga

Negara Indonesia dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan yaitu

bapak Khamim, S. HI, S.H, M.H.

Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman

pembaca terhadap Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. Pemahaman tersebut dapat

dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam

makalah ini .

Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ini disajikan dalam konsep dan

bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini.

Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban

sebagai anggota warga negara.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

berkarya menyusun makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. Tidak lupa

penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa

konsep dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak,

begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang

konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada

tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

 Pontianak, 22 September 2013

Penulis

Kelompok 9

Page 3: Makalahfull 140329101805-phpapp02

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan Masalah.........................................................................................................2

D. Sistematika Penulisan Masalah................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangsa dan Negara.................................................................................3

B. Pengertian Warga Negara Indonesia........................................................................5

C. Pengertian Hak dan Kewajiban...............................................................................10

D. Studi Kasus Mengenai Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia..................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................21

B. Saran.......................................................................................................................21

PERTANYAAN DAN JAWABAN

DAFTAR PUSTAKA

SITUS WEB

Page 4: Makalahfull 140329101805-phpapp02

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah suatu negara demokrasi yang kekuasaan pemerintahannya

berasal dari warga negara. Indonesia sebagai negara demokrasi tentunya mempunyai

elemen, seperti masyarakat. Masyarakat sangat berperan dalam pembangunan suatu

Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula

dengan warga negaranya yang juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap

negaranya. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya

dipertanggungjawabkan oleh masing-masing elemen tersebut? Makalah ini akan

mencoba membahas tentang hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya.

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk

mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak

adalah unsur-unsur dari negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah

satu unsur negara adalah rakyat, rakyat yang tinggal di suatu negara tersebut

merupakan penduduk dari negara yang bersangkutan. Warga negara adalah bagian dari

penduduk suatu negaranya. Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan

merupakan warga negara bisa tinggal di suatu negara lain yang bukan merupakan

negaranya sendiri. Suatu negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau peraturan

yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa

saja yang bisa dianggap sebagai warga negara. Indonesia merupakan salah satu negara

yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut.

Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang merupakan

bagian dari latar belakang kewarganegaraan. Tujuan agar para generasi muda

mempelajari pendidikan kewarganegaraan untuk menyadarkan kita bahwa semangat

perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan

kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan. Perjuangan ini dilandasi oleh nilai-

nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran

bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta

kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.

Page 5: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan menumbuhkan wawasan dan

kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan,

wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Kajian utama dalam penyusunan makalah ini adalah pelaksanaan hak dan

kewajiban warga negara Indonesia. Kajian utama ini dirumuskan pada beberapa

masalah, yakni :

1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?

2. Apa wujud hubungan antara warga negara dengan negara?

3. Apakah hak dan kewajiban warga negara sudah terealisasi seperti yang tercantum

pada UUD 1945?

C. Tujuan Masalah

Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:

1. Memahami pengertian hak dan kewajiban warga negara.

2. Mengetahui korelasi hubungan warga negara dengan negaranya.

3. Memahami situasi hak dan kewajiban warga negara yang ada di Indonesia.

D. Sistematika Penulisan Masalah

Makalah ini disusun dengna sistematika pembahasan yang meliputi:

BAB I: PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah dan sistematika

penulisan;

BAB II: PEMBAHASAN

Membahas tentang hak dan kewajiban warga negara yang meliputi: Pengertian Hak,

Kewajiban dan Warga Negara, Asas Kewarganegaraan, Hak dan Kewajiban WNI

yang tercantum pada UUD 1945 dan Contoh Hak dan Kewajiban WNI;

BAB III : PENUTUP

Menyajikan Kesimpulan dan Saran.

Page 6: Makalahfull 140329101805-phpapp02

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangsa dan Negara

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,

bahasa dan sejarah serta memiliki pemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan

manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka

bumi (Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan

demikian, bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai

kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses

dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia. Ada beberapa pendapat mengenai

pengertian bangsa  menurut para ahli, antara lain:

i) Rawink, bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan

memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan

terletak dalam geografis tertentu.

ii) Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting

pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran

bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak untuk

hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan

bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah air), sejarah dan masa depan (merasa

memiliki sejarah dan perjuangan masa depan yang sama), dan politik (memiliki

hak untuk menjalankan pemerintahan sendiri).

iii) Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan

karakteristik (nasib).

iv) Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Munandar lebih menekankan pengertian

bangsa pada persatuan antara orang dan tempat.

v) Hans Kohn, pengertian bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam

sejarah.

vi) Jalobsen dan Libman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan

kesatuan (Politic unity).

Page 7: Makalahfull 140329101805-phpapp02

vii) F. Ratzel, bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul

karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggal (geolitik).

viii)Ernest Renan, bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama

(Sejarah & cita-cita)

ix) Benedict Anderson menyatakan bahwa bangsa lebih mengacu kepada

pemahaman atas suatu masyarakat yang mempunyai akar sejarah yang sama

dimana praxis pengalaman atas penjajahan begitu kental dirasakan oleh

masyarakat terjajah dan semakin lama akan semakin mengkristalkan pengalaman

atas rasa solidaritas kebersamaan yang tinggi diantara mereka.

x) Rudolf Kjellen membuat suatu analogi ataumembandingkan bangsa dengan suatu

organisme biotis dan menyamakan jiwa bangsa dengan nafsu hidup dari

organisme termaksud. Suatu bangsa mempunyai dorongan kehendak untuk hidup,

mempertahankan dirinya dan kehendak untuk berkuasa.

Dari berbagai pendapat menurut para ahli di atas ada berbagai definisi tentang

bangsa, tetapi syarat dan pengertian bangsa mencakup sebagai berikut:

i) Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan menyatakan diri ingin bersatu.

ii) Wilayah, yaitu batas territorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.

iii) Pemerintah, yaitu organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan

kekuasaaan, fungsi-fungsi, dan kebijakan dalam mencapai tujuan.

iv) Kedaulatan, yaitu supremasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi

negara lain, serta negara memperoleh pengakuan dunia internasional.

Negara memiliki sifat yang membedakannya dengan organisasi lain, sifat

tersebut adalah:

i) Sifat memaksa

ii) Sifat monopoli

iii) Sifat totalitas

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat

mengembangkan bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju

berkembang serta mengekspresikan daya cipta atau kreaitivitas sebebasnya, bahkan

Page 8: Makalahfull 140329101805-phpapp02

negara memberikan pembinaan. Secara umum, setiap negara mempunyai 4 fungsi

utama bagi bangsa bahkan negara memberikan pembinaan. Secara umum, setiap

negara mempunyai 4 fungsi utama bagi bangsanya, yaitu:

i) Fungsi pertahanan dan keamanan

ii) Fungsi pengaturan dan ketertiban

iii) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran

iv) Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban

Bagaimana fungsi-fungsi negara itu terlaksana, sangat tergantung pada

partisipasi politik semua warga negara dan mobilitasi sumber daya kekuatan negara.

Adapun elemen kekuatan negara tercermin dalam hal-hal berikut:

i) Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai

budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.

ii) Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah negara (darat dan laut), letak

geografis dan situasi negara tetangga.

iii) Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa kandungan

mineral, kesuburan serta kekayaan laut dan hutan.

iv) Kapasitas pertanian dan industry, yaitu tingkat budaya usaha warga negara dalam

bidang pertanian, industry dan perdagangan.

v) Kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu kapasitas power (kekuatan) yang

dimiliki militer dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi

tercapainya tujuan negara.

vi) Elemen kekuatan yang tidak nyata (tak berwujud), yaitu segala factor yang

mendukung kedaulatan negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi

birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa

(nasionalisme) dan sebagainya.

B. Pengertian Warga Negara Indonesia

Menurut Kansil, warga negara adalah mereka yang telah memenuhi syarat-

syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,

diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Warga negara mempunyai kewajiban atas negaranya dan warga negara juga

Page 9: Makalahfull 140329101805-phpapp02

mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Seorang Warga

Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara

Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP),

berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai

penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor

Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di

kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai

bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional. Setiap negara

berdaulat untuk berwenang dalam menentukan siapa-siapa saja yang menjadi warga

negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas

kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan

perkawinan.

Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada kriterium kelahiran dan

pewarganegaraan (naturalisasi).

1. Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

i) Ius Soli

Ius Soli adalah kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran. Di dalam

asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat

di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara

tersebut. Pada awalnya asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ini hanya

satu, yakni ius soli saja. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa karena

sesorang lahir di suatu wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi

warga negara tersebut. Akan tetapi dengan semakin tingginya tingkat mobilitas

manusia, diperlukan suatu asas lain yang tidak hanya berpatokan pada tempat

kelahiran saja. Selain itu, kebutuhan terhadap asas lain ini juga berdasarkan

realitas empirik bahwa ada orang tua yang memiliki status kewarganegaraan

yang berbeda. Hal ini akan bermasalah jika kemudian orang tua tersebut

melahirkan anak di tempat salah satu orang tuanya (misalnya, di tempat

ibunya). Jika tetap menganut asas ius soli, maka si anak hanya akan

mendapatkan status kewarganegaraan ibunya saja, sementara ia tidak berhak

atas status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah,  maka asas ius

Page 10: Makalahfull 140329101805-phpapp02

sanguinis dimunculkan, sehingga si anak dapat memiliki status

kewarganegaraan bapaknya.

ii) Ius Sanguinis

Ius sanguinis adalah kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan. Di dalam

asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan

asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan. Jika suatu

negara menganut asas ius sanguinis, seseorang yang lahir dari orang tua yang

memiliki kewarganegaraan suatu negara, seperti Indonesia, maka anak tersebut

berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara

Indonesia.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan

mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli

dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride)

atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan

itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel

kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.

Pelaksanaan kedua stelsel ini kita bedakan dalam hak opsi dan hak reputasi. Hak opsi

ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif) dan hak reputasi

ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006

tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi

Warga Negara Indonesia (WNI) adalah:

i) Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.

ii) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.

iii) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga

negara asing (WNA), atau sebaliknya.

iv) Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang

tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak

memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

v) Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal

dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.

Page 11: Makalahfull 140329101805-phpapp02

vi) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.

vii) Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh

seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak

tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.

viii) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir

tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

ix) Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia

selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

x) Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya

tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

xi) Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu

WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan

memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

xii) Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:

i) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan

belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.

ii) Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai

anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.

iii) Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat

tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan

Indonesia.

iv) Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah

menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk

dalam situasi sebagai berikut:

Page 12: Makalahfull 140329101805-phpapp02

i) Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat

tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh

kewarganegaraan Indonesia.

ii) Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak

secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara

Indonesia.

Sudah selayaknya keturunan warga negara RI adalah WNI. Sebagaimana telah

diterangkan di atas yang menentukan status anak ialah ayahnya. Apabila tidak ada

hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya atau apabila ayahnya tidak

mempunyai kewarganegaraan ataupun (selama) tidak diketahui kewarganegaraannya,

maka barulah ibunya yang menentukan status anak itu. Hubungan hukum

kekeluargaan antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak baru

turut kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum

kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu menjadi

dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya.

2. Kriterium Pewarganegaraan

Pewarganegaraan atau naturalisasi ialah proses perubahan status dari

penduduk asing menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu

memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan

kewarganegaraan negara yang bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara

berbeda-beda. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-

Undang No. 12 tahun 2006. Adapun syarat-syarat memperoleh naturalisasi menurut

UU No. 12 Tahun 2006 yaitu:

a. Naturalisasi biasa

Syarat-syarat naturalisasi biasa yaitu:

i) Bertempat tinggal terakhir di Indonesia minimal 5 tahun

Seseorang pemain atau atlit bisa di naturalisasi secara biasa jika dia sudah

menetap di Indonesia minimal 5 tahun. Dan dalam kurun waktu lima tahun

tersebut dia tidak keluar dalam waktu yang lama ke negara lain. 

ii) Telah berusia 21 tahun atau lebih

Page 13: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Pada usia 21 tahun seseorang berhak untuk menentukan status

kewarganegaraannya.

iii) Sudah menikah dan mendapatkan persetujuan dari pasangannya

Seseorang yang sudah menikah jika ingin berpindah kewarganegaraan harus

terlebih dahulu mendapatkan ijin dari pasangannya yang sah.

iv) Sehat jasmani dan rohani 

Harus dalam keadaan sehat baik jasmaninya maupun rohaninya sebelum

masuk menjadi warga negara Indonesia, hal tersebut ditunjukkan oleh surat

keterangan dari pihak dokter.

v) Mampu berbahasa Indonesia secara lancar

Berbahasa Indonesia menjadi syarat pendukung seseorang dalam

mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.

vi) Tidak mempunyai kewarganegaraan lain selain Indonesia 

Jika ingin mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, seorang pemain atau

atlit harus terlebih dahulu melepas kewarganegaraannya yang lama. Karena

tidak memungkinkan seseorang mempunyai kewarganegaraan ganda.

b. Naturalisasi khusus

Naturalisasi khusus diberikan kepada pemain (atlit) atau individu yang telah

menunjukkan jasanya kepada Indonesia. Dia bisa mengajukan diri atau atas

permintaan pemerintah untuk menjadi WNI. Untuk lebih jelasnya mengenai ketentuan

naturalisasi pemain ataupun warga negara asing (WNA) kita bisa mengacu pada UU

Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI sebagai pengganti UU Nomor 62

Tahun 1958.

C. Pengertian Hak dan Kewajiban

1. Pengertian Hak

Dari segi etimologi kata Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak adalah

mempunyai, kekuasaan berbuat sesuatu, atau kekuasaan yang benar akan sesuatu. Hak

adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada

kita sendiri. Pada umumnya hak didapat dengan cara diperjuangkan melalui

pertanggungjawaban atas kewajiban Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak

Page 14: Makalahfull 140329101805-phpapp02

mendapatkan nilai dari dosen dan sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro

mendefinisikan hak sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau

melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu

dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat

dituntut secara paksa olehnya.” Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah

dimiliki seseorang sejak ia berada di dalam kandungan. Hak asasi manusia berlaku

secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika

Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD

1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal-pasal berikut ini:

i) Pasal 27 Ayat (2): “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan.”

ii) Pasal 28 A: “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan

hidup dan kehidupannya.”

Setiap manusia terutama warga negara Indonesia, sejak ia lahir mempunyai hak

yang sama dalam hal hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya. Tidak

ada satu orang pun yang bisa membeli nyawa orang lain atau menghilangkan

nyawa orang lain dengan alasan apa pun. Jika ada yang menghilangkan nyawa

orang lain dengan atau apa lagi tanpa alasan, maka orang tersebut harus

menanggung hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

iii) Pasal 28 B Ayat (1): “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan

keturunan melalui perkawinan yang sah.”

Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk membentuk

keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Perkawinan

yang sah adalah perkawinan di mata hukum, yaitu tercatat di Kantor Urusan

Agama (KUA). Jika tidak, maka keluarga tersebut tidak sah di mata hukum dan

hak-hak sebagai warga negara Indonesia tidak dijamin oleh negara. Jika sah, maka

keluarga tersebut berhak untuk membentuk keluarga dan hak-hak seluruh anggota

keluarga tersebut terjamin di mata hukum negara.

iv) Pasal 28 B Ayat (2): “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”

Setiap anak sejak ia lahir, memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan

berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir anak

Page 15: Makalahfull 140329101805-phpapp02

tersebut harus diasuh dan diperlakukan selayaknya manusia. Tidak boleh ada yang

melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal tersebut dilakukan oleh

keluarganya sendiri. Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak tersebut

oleh keluarga sendiri, apalagi orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan

atas anak tersebut harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara

Indonesia.

v) Pasal 28 C Ayat (1): “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi

meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”

Setiap orang berhak untuk mengembangkan diri dalam hal pendidikan, teknologi

dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahteraan manusia terutama rakyat indonesia. Keluarga berkewajiban

membantu mewujudkan hal ini, jika keluarga kurang mampu maka negara

berkewajiban membantu mewujudkan hal ini terutama bagi warga negara yang

memiliki kemauan dan kemampuan yang besar.

vi) Pasal 28 C Ayat (2): “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam

memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa

dan negaranya.”

Setiap orang berhak memajukan dirinya secara kolektif unntuk membangun

masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Setiap orang berhak mencalonkan

dirinya untuk menjadi pilihan rakyat dalam hal pembangunan negara dalam arti

dapat ikut serta dalam calon Presiden, DPR, MPR, Mentri, Bupati, Gubernur, 

bahkan Rukun Tetangga (RT). Atau jika terbebani, dapat membangun bangsa

secara sukarela melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau semacamnya.

Semuanya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 

vii) Pasal 28 D Ayat (1): “Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.”

viii)Pasal 28F: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi

untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”

Page 16: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi melalui

segala jenis saluran informasi, baik itu melalui media cetak, media audio, audio

visual, ataupun dari mulut ke mulut. Selama hal tersebut merupakan fakta dan

tidak merugikan orang lain atau digunakan untuk mencari fakta maka hal tersebut

diperbolehkan. 

ix) Pasal 28 I Ayat (1): “Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup,

hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,

hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,

dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi

manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.”

2. Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau

diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada

prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.

Notonagoro). Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan

penuh rasa tanggung jawab atau pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan

dengan sesama atau dengan negara. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka

apapun itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan

apapun itu. Pada umumnya kewajiban mengarah pada suatu keharusan / kewajiban

bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna

mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

Adapun kewajiban warga negara Indonesia ialah sebagai berikut:

i) Wajib menaati hukum dan pemerintahan

Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di

dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya.”

ii) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara

Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam upaya pembelaan negara.”

iii) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain

Page 17: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Pasal 28J Ayat (1) UUD 1945: “Setiap orang wajib menghormati hak asai

manusia orang lain.”

iv) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang

Pasal 28J Ayat (2) UUD 1945: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap

orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang

dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak

kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam

suatu masyarakat demokratis.”

v) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan

tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap

warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang

layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan

kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah

dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak dari pada kewajiban. Padahal

menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka

berkewajiban untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga memikirkan

kehidupan rakyatnya khususnya rakyat yang belum merasakan kesejahteraan. Jika

keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika

keseimbangan itu tidak ada maka tidak akan terjadi kesenjangan sosial yang

berkepanjangan. Agar terhindarnya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpangan

akan hak dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu

akan kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai

atas pelaksanaan kewajiban tersebut.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara

mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara kita harus tahu hak

dan kewajiban kita. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan

kewajibannya seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang

Page 18: Makalahfull 140329101805-phpapp02

berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat

akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang

apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan

pernah mengubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih

memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat

ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita

sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini

dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban

kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang

menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan

diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat

demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan

kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan

maju yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan

memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan

tidak mendapatkan hak-haknya. Adapun tugas dan tanggung jawab negara yaitu:

i) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya.

ii) Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan, khususnya pendidikan

dasar.

iii) Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan sosial.

iv) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari

anggaran belanja negara dan belanja daerah.

v) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia.

vi) Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia dengan

menjamin kebebasan masyarakat, dengan memelihara dan mengembangkan

nilai-nilai budayanya.

Page 19: Makalahfull 140329101805-phpapp02

vii) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan

kebudayaan nasional.

viii) Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan

menguasai hidup orang banyak.

ix) Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

x) Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.

xi) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat, serta

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan.

xii) Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan

fasilitas pelayanan umum yang layak.

D. Studi Kasus Mengenai Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Tokoh Masyarakat Sesalkan Kejari Garut

Lambat Tangani Kasus Korupsi Dana Bantuan Gempa

KORANBOGOR.com, GARUT - Kasus korupsi dana bantuan gempa (Dugem) yang

melibatkan Kepala Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, A. Basit

hingga kini masih belum jelas tindak lanjutnya. Padahal sebelumnya berbagai upaya

telah dilakukan warga, diantaranya melaporkan kasus tersebut ke kantor Kejaksaan

Negeri Garut, mendatangi gedung DPRD Garut untuk melakukan audensi, melakukan

pertemuan dengan pihak Inspektorat serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa (BPMPD).

Bahkan belum lama ini, Seperti yang telah diberitakan

KORANBOGOR.COM sebelumnya, ratusan warga Desa Cigedug kembali turun

kejalan menggeruduk kantor Kejaksaan Negeri Garut dan DPRD Garut untuk

mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut yang menurut mereka sepertinya sengaja di

peti es-kan.

Selain mempertanyakan kelanjutan proses dari kasus tersebut, warga pun

menuntut agar  Pemerintah Kabupaten Garut segera mencopot Kepala Desa Cigedug,

Page 20: Makalahfull 140329101805-phpapp02

A Basit yang menurut mereka telah melakukan korupsi bukan saja terhadap dana

bantuan gempa.

Tokoh masyarakat Kampung babakan, Desa Cigedug, Maman Syaifurohman

(72), mengatakan kini warga sudah merasa tidak nyaman lagi dengan kepemimpinan

kepala desa. Sebab menurutnya, Basit diduga telah melakukan korupsi terhadap

penyaluran dana bantuan korban gempa, beras untuk rumah tangga miskin (raskin),

dan pendistribusian e-KTP.

Dikatakan Maman, di Desa Cigedug, terdapat 30 kepala keluarga (KK) yang

terdaftar sebagai penerima bantuan renovasi rumah akibat gempa bumi yang terjadi

pada tahun 2009 lalu. Setiap korban, lanjut maman, berhak menerima bantuan antara

Rp 8 juta sampai Rp 15 juta, disesuaikan dengan tingkat kerusakan pada masing-

masing rumah.

Sebenarnya, ujar Maman, terdapat ratusan rumah warga yang mengalami

kerusakan akibat kejadian gempa tersebut. Namun, yang tercantum sebagai penerima

bantuan hanya 30 warga saja. Warga hanya menerima tidak lebih dari 10 persen dari

yang seharusnya diterima. Itupun, dari sekitar 30 orang belum semuanya menerima

bantuan.

“Saya tercatat sebagai korban yang mendapat bantuan sebesar Rp 10.220.000.

Tapi sampai sekarang saya belum menerima sedikitpun bantuan tersebut. Memang ada

sebagian korban yang sudah menerima, namun itupun jumlahnya hanya sekitar Rp 500

ribu hingga Rp 1 juta saja,” ujar Maman.

Tak hanya itu, Menurut Maman, para korban gempa yang berhak menerima

bantuan pun diancam dan disuruh tutup mulut agar tidak melaporkan pada siapapun

bahwa mereka hanya diberi bantuan dalam jumlah jauh lebih sedikit dari seharusnya.

Sementara, Pengawas Pemerintah pada Inspektorat Kabupaten Garut, Indra Satria,

mengatakan bahawa ia baru mendapat laporan tersebut dari satu pihak, yakni warga

yang menginginkan pencopotan jabatan kepala desa tersebut.

Menurutnya, beberapa hari lalu pihaknya pun telah turun ke Desa Cigedug

untuk melakukan penelusuran atas laporan yang diterimanya. Namun menurut Indra,

saat dilakukan pemeriksaan terhadap para korban gempa, dari 30 korban, hanya 20

orang saja yang bisa memberikan keterangan.

Page 21: Makalahfull 140329101805-phpapp02

“Kalau saat itu 10 korban lainnya bisa ditemui, pasti sekarang sudah didapat

angka dugaan korupsinya. Makanya, kami akan turun kembali ke Desa Cigedug untuk

mencari keterangan dari korban lainnya,” ujar Indra yang kini menjabat sebagai Ketua

Tim Pengaduan Masyarakat Peduli Garut Desa Cigedug tersebut.

Indra mengatakan, pihaknya tidak bisa meberikan target waktu penyelesaian

tindak lanjut laporan tersebut. Yang jelas, ujarnya, penyelidikan masih terus dilakukan

untuk mengungkap laporan tersebut.

Terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

(BPMPD) Kabupaten Garut, Elka Nurhakimah, mengaku baru akan memproses

pencopotan pangkat kepala desa jika Inspektorat bisa membuktikan kesalahan kepala

desa tersebut.

“Nantinya ada rekomendasi dari Bupati dulu. Setelah SK pembehentian tugas

turun, baru jabatannya bisa dicopot. Itu pun kalau terbukti bersalah. Hal tersebut

sesuai prosedur dalam Perda Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pencalonan,

Pengangkataan, dan Pemberhentian Kepala Desa,” kata Elka.

Dimintai tanggapannya tentang lambatnya penanganan terhadap kasus bantuan

dan gempa yang sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya, Sekjen Garut Governance

Watch (GGW), Agus Rustandi memgatakan, Hal itu menunjukan lambannya kinerja

pihak Kejaksaan dalam merespon setiap pangaduan masyarakat. Menurutnya, kalau

dilihat dari kasusnya, permasalahan tersebut sudah masuk pada tindak korupsi yang

jelas-jelas sangat merugikan masyarakat sebagi pihak yang berhak menerima bantuan

tersebut.

Dikatakan Agus, Seharusnya pihak Kejaksaan cepat tanggap dan menjadikan

kasus tersebut sebagai pintu masuk untuk mengungka kasus-kasus serupa yang tak

menutup kemungkinan terjadi juga didaerah lain.

“Seharusnya pihak Kejaksaan cepat tanggap, karena kasusnya sudah jelas

dimana warga yang harusnya mendapatkan bantuan tetapi nyatanya tidak sampai, dan

itu sudah masuk pada tindak pidana korupsi. Selain itu kasus tersebut dapat dijadikan

pintu masuk bagi kejaksaan untukmengungkap kasus-kasus serupa, karena

kemungkinan besar kasus yang menimpa masyarakat korban gempa di Kecamatan

Cigedug tersebut hanya merupakan salah satunya saja. kalau dikembangkan lagi, pasti

akan ditemukan kasus serupa, apalagi di daerah Garut Selatan.” Pungkas Agus. (Agus)

Page 22: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Pembahasan:

Setiap warga negara memang sudah mempunyai tanggung jawab dan

imbalannya masing-masing. Tapi selalu saja ada kesenjangan sosial serta

ketidakadilan karena kebutaan pemerintah dan para pejabat sehingga banyak warga

yang dituntut kewajibannya (seperti pajak) namun tidak setimpal dengan hak yang

didapat contohnya penggunaan berbagai fasilitas yang tidak layak untuk dipakai (Halte

bus, jalan raya, dll).

Korupsi merupakan salah satu cara ampuh untuk mematikan hak ekonomi,

sosial , maupun budaya. Bisa dilihat bagaimana korupsi merenggut hak hidup banyak

rakyat di Indonesia sehingga memeperparah tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan

yang rendah begitu juga dengan pelayanan kesehatan yang buruk serta pelayanan

sosial kepada warga yang kurang memadai dan sangat kurang. Korupsi memang tidak

dirasakan langsung oleh para penguasa dan orang-orang kaya. Namun sangat telak

dirasakan oleh rakyat miskin dan dibawah garis kemiskinan.

Dengan bencana yang terus melanda negeri ini seperti banjir, gempa bumi, dan

longsor membuat berbagai infrastruktur rusak, transportasi terhambat serta

pendistribusian makanan yang terhambat merupakan salah satu efek korupsi yang

harus dirasakan masyarakat. Perubahan kekuasan dari sentralisasi ke otonomi daerah

justru menimbulkan persoalan baru, dimana korupsi berpindah dari pusat ke daerah.

Dengan berbagai modus yang mengatasnamakan kebijakan pemerintah mampu

merenggut pejabat daerah menjadi salah satu pelaku korupsi handal. Padahal tingkat

perekonomian di daerah sangat minim dibandingkan ibukota. Sumberdaya alam yang

dimiliki oleh banyak daerah di Indonesia sesungguhnya menyimpan potensi yang luar

biasa untuk memberikan kesejahateraan masyarakat di daerah, namun karena

perbuatan korupsi penderitaan juga dialami oleh masyarakat daerah.

Dengan keadaan seperti ini warga hanya dimintai kewajiban tanpa

mendapatkan hak yang setimpal. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan

sebagai pelanggaran Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya karena perbuatan ini justru

mendatangkan penderitaan bagi masyarakat banyak dan jika perbuatan ini terus

menerus terjadi, bukan tidak mustahil akan berujung pada kejahatan kemanusiaan

karena tingkat kemiskinan yang semakin meningkat.

Page 23: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Bicara mengenai hak sebagai warga negara Indonesia memang tidak ada

habisnya. Timbal balik yang kita rasakan sangat minim dalam pemenuhan hak, untung

saja udara masih gratis, mungkin saja kalau udara itu harus membayar, entah berapa

banyak orang yang tidak mendapatkan udara (oksigen) untuk hidup. Sebagai warga

negara yang baik tanpa memikirkan pajabat yang super duper nol sikap

kepemimpinannya. Kita wajib memenuhi kewajiban kita sebagai warga negara. Tidak

usah muluk-muluk cukup dengan menjaga infrastruktur, merawat fasilitas, membayar

pajak, mentaati peraturan pemerintah. Semuanya bisa dijalankan asal kita ikhlas dan

sadar kalau itu memang perlu sebagai tabungan untuk masa depan lingkungan dan

keutuhan wilayah negara kita.

Sikap bela negara juga merupakan contoh kewajiban warga Indonesia.

Menjaga batas wilayah kita dari gangguan warga negara seberang yang ingin

mengambil kekayaan alam negara kita. Jangan sampai aset berharga seperti

kebudayaan, adat istiadat, makanan khas, dan berbagai warisan leluhur diambil hak

miliknya oleh negara lain. Kita wajib memepertahankan. Intinya Hak dan kewajiban

sebagai warga negara harus imbang.

Page 24: Makalahfull 140329101805-phpapp02

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya

tergantung kepada kita sendiri. Hak-hak kita sebagai warga negara sebagai anggota

masyarakat telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar seperti pada Pasal 27 Ayat

(2), Pasal 28 A, Pasal 28 B Ayat (1), Pasal 28 B Ayat (2), Pasal 28 C Ayat (1), Pasal

28 C Ayat (2), Pasal 28 D Ayat (1), Pasal 28F, Pasal 28 I Ayat (1). Sedangkan

kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Keduanya harus menyatu, maksudnya dikala hak-hak kita sebagai warga negara telah

didapatkan, maka kita juga harus menuaikan kewajiban kita kepada negara seperti:

membela negara, ikut andil dalam mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang

positif yang bisa memajukan bangsa ini.

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah

Negara tersebut dan mengakui pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk

menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang

ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai

tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan

2 kriterium, yaitu kriterium kelahiran dan pewarganegaraan.

B. Saran

Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Hak dan Kewajiban

Warga Negara Indonesia ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang

apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika

ada hak-hak yang belum kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga

sebaliknya, jika hak-hak sebagai warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita

menjalankan kewajiban kita sebagai warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan

maju dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.

Page 25: Makalahfull 140329101805-phpapp02

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pertanyaan : Apa hak WNI yang melakukan tindakan kriminal di luar negeri?

Jawaban : Bagi WNI yang mendapat ancaman hukuman, menjalani

hukuman maupun yang akan dideportasi karena pelanggaran

hukum yang dilakukan di luar negeri, Departemen Luar Negeri

dan Perwakilan RI di luar negeri mengupayakan langkah-langkah

bantuan hukum dan kemanusiaan melalui sistem hukum yang

berlaku maupun melalui jalur diplomatik.

2. Pertanyaan : Jelaskan fungsi negara dalam hal pertahanan dan keamanan!

Jawaban : Dalam hal pertahanan dan keamanan, negara berfungsi

mempertahankan kelangsungan hidup suatu bangsa dari setiap

ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun datang

dari luar negeri. Ancaman dan gangguan tersebut mungkin berupa

serangan (Invasi) dari luar negeri maupun golongan-golongan

dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan

kesatuan bangsa.

3. Pertanyaan : Mengapa fungsi pertahanan dan keamanan tergantung pada

situasi politik?

Jawaban : Pertahanan dan keamanan tergantung pada situasi politik karena

saat pemerintahan tidak stabil maka kepemimpinan menjadi tidak

beraturan dan kondisi politik bangsa mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi hambatan

dan gangguan dari luar maupun dalam.

4. Pertanyaan : Jelaskan sifat totalitas yang dimiliki negara!

Jawaban : Sifat totalitas negara yaitu segala hal tanpa terkecuali mencakup

kewenangan negara, misalnya semua orang harus membayar

pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang sama

dihadapan hukum/berdasarkan hukum.

Page 26: Makalahfull 140329101805-phpapp02

5. Pertanyaan : Apa yang dimaksud efisiensi birokrasi dalam elemen kekuatan

yang tidak nyata!

Jawaban : Efisiensi birokrasi dalam elemen kekuatan yang tidak nyata yaitu

terbentuknya birokasi yang efisien bila digunakan untuk

mengimplementasikan kebijakan-kebijakan.

6. Pertanyaan : Jelaskan fungsi negara dalam hal pengaturan dan ketertiban?

Jawaban : Dalam hal pengaturan dan ketertiban, negara berfungsi mengatur

ketertiban masyarakat supaya tercipta kondisi yang stabil juga

mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat.

Dengan tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan dilakukan

oleh warga negara dapat dilaksanakan.

7. Pertanyaan : Apa saja syarat-syarat untuk menjadi warga negara menurut

Kansil?

Jawaban : Menurut Kansil, orang-orang yang berada dalam wilayah suatu

negara itu dapat dibedakan menjadi penduduk dan bukan

penduduk. Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-

syarat tertentu yang ditetapkan  oleh peraturan negara yang

bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok

(domisili) dalam wilayah negara itu.

Penduduk terbagi menjadi dua, yaitu penduduk warga negara dan

penduduk bukan warga negara. Penduduk warga negara adalah

penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah negara

tersebut dan mengakui pemerintahnya sendiri. Sedangkan

penduduk bukan warga negara atau orang asing adalah penduduk

yang bukan warga negara.

Kemudian yang termasuk bukan penduduk adalah mereka yang

berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan

yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara

tersebut. Mereka adalah imigran yang berasal dari negara lain

Page 27: Makalahfull 140329101805-phpapp02

yang ingin berlibur atau mengurus suatu urusan ke negara lain

dan tidak bermaksud menetap di negara tersebut.

Untuk menentukan siapa- siapa saja yang menjadi warga negara,

digunakan dua kriteria, yaitu kriteria kelahiran menurut asas

keibubapaan atau disebut pula “Ius Sanguinis”. Di dalam asas ini,

seseorang telah memperoleh kewarganegaraan suatu negara

berdasarkan asas kewarganegaraan orangtuanya, dimanapun ia

dilahirkan.

Kriteria yang kedua yaitu kriteria kelahiran menurut asas tempat

kelahiran atau disebut juga “Ius Soli”. Di dalam asas ini,

seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan negara

tempat di mana ia dilahirkan, meskipun orangtuanya bukan warga

negara dari negara tersebut. Kedua prinsip ini digunakan secara

bersama dengan mengutamakan salah satu, tetapi tanpa

meniadakan yang satu.

Konflik antata Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan

terjadinya kewarganegaraan rangkap (bipatride) atau tidak

mempunyai kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubung

dengan itu, maka untuk menentukan kewarganegaraan seseorang

digunakan 2 stelsel kewarganegaraan yaitu stelsel aktif dan stelsel

pasif.

Pelaksanaan kedua stelsel ini dibedakan menjadi 2, yaitu hak opsi

dan hak repudiasi. Hak opsi yaitu hak untuk memilih

kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif). Kemudian hak

repudiasi adalah hak untuk menolak kewarganegaraan

(pelaksanaan stelsel pasif).

Syarat- syarat warga negara republik Indonesia adalah orang-

orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-

perjanjian dan atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak

proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara republik

Indonesia. Lalu orang yang pada waktu lahirnya mempunyai

hubungan hukum dengan ayahnya, seorang warga negara RI.

Page 28: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Kemudian anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya

meninggal dunia, orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga

negara Indonesia, orang yang lahir di dalam wilayah Indonesia

selama tidak diketahui kedua orangtuanya, dan orang yang

mempunyai kewarganegaraan RI menurut aturan undang-undang

ini. Selanjutnya kewarganegaraaan Indonesia diperoleh karena

kelahiran, pengangkatan, dikabulkan permohonan, naturalisasi,

sebagai akibat dari perkawinan, turut ayah/ibunya, dan

pernyataan.

Naturalisasi adalah suatu proses hukum yang menyebabkan

seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai

kewarganegaraan negara lain. Bagi warga Negara asing yang

ingin menjadi warga negara Indonesia (naturalisasi) harus

memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut adalah telah

berusia 21 tahun, lahir di wilayah Republik Indonesia atau

bertempat tinggal yang paling akhir minimal 5 tahun berturut-

turut atau 10 tahun tidak berturut-turut, apabila ia seorang laki-

laki yang sudah menikah, ia perlu mendapat persetujuan istrinya.

Kemudian orang tersebut harus dapat berbahasa Indonesia, sehat

jasmani dan rohani, bersedia membayar kepada kas negara

tergantung kepada penghasilan setiap bulan, mempunyai mata

pencaharian tetap, dan tidak mempunyai kewarganegaraan lain

apabila ia memperoleh kewarganegaraan atau kehilangan

kewarganegaraan RI.

Persyaratan tersebut di atas merupakan persyaratan naturalisasi

biasa. Untuk naturalisasi istimewa, diberikan kepada warga

negara asing yang telah berjasa kepada Negara RI dengan

pernyataan sendiri (permohonan) untuk menjadi WNI, atau dapat

diminta oleh pemerintah negara Republik Indonesia.

8. Pertanyaan : Jelaskan pengertian hak menurut Prof. Dr. Notonegoro! “Hak

Page 29: Makalahfull 140329101805-phpapp02

adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang

semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu

dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang

pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.”

Jawaban : Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang

semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu

dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang

pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Menurut

pengertian tersebut individu maupun kelompok ataupun elemen

lainnya jika menerima hak hendaknya dilakukan sesuai dengan

aturan yang berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain

jadi harus pihak yang menerimannya lah yang melakukan itu.

Dari pengertian yang lain hak bisa berarti sesuatu yang mutlak

menjadi milik kita dan penggunanya tergantung kepada kita

sendiri.

9. Pertanyaan : Apa saja yang termasuk elemen kekuatan yang tidak nyata?

Jawaban : Berikut ini adalah hal-hal yang termasuk elemen kekuatan yang

tidak nyata.

a. Kepemimpinan dan kepribadian

Tidak diragukan bahwa ketidakcakapan, kearifan,

keefektivan dalam pemimpinan sangat berpengaruh terhadap

power yang dimiliki oleh suatu Negara.

b. Efisiensi organisasi birokasi

Terbentuknya birokasi yang efisien bila digunakan untuk

mengimplementasikan kebijakan-kebijakan.

c. Tipe pemerintah

d. Persatuan masyarakat

Merupakan elemen power yang beraneka ragam. Sebab

persatuan da perpecahaan bisa dimulai dari diversitas, ras dan

keagamaan dan lain-lain.

e. Reputasi

Page 30: Makalahfull 140329101805-phpapp02

Elemen power yang susah diukur.

f. Dukungan luar negri dan ketrgantungan

Dukungan luar negri tidak selamanya menjadi elemen power

yang positif. Kadang-kadang dukungan luar negri bisa

sekaligus menjadi ketergantungan terhadap pihak luar negri.

Akibatnya strategis akan sangat terbatas antara Negara yang

tergantung via Negara pelindungnya.

g. Kecelakaan

Misalnya kematian pemimpin secara tiba-tiba, dapat

mempengaruhi hubungan power suatu Negara. Karena suatu

kecelakaan tidak bisa diprediksi.

10. Pertanyaan : Apakah kedudukan warga negara sama?

Jawaban : Dalam kehidupan bermasyarakat, kedudukan setiap warga negara

adalah sama di berbagai aspek, yaitu menjadi anggota masyarakat

yang memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa harus dibeda-

bedakan.

11. Pertanyaan : Jelaskan fungsi negara dalam hal kesejahteraan dan kemakmuran?

Jawaban : Dalam hal kesejahteraan dan kemakmuran, negara berupaya agar

masyarakat dapat hidup dengan sejahtera, terutama dibidang

ekonomi dan sosial masyarakat.

Page 31: Makalahfull 140329101805-phpapp02

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H.M. Arifin Noor. 2007. ISD (Ilmu Sosial Dasar) Untuk UIN, STAIN, PTAIS Semua

Fakultas dan Jurusan Komponen MKU. Bandung: Pustaka Setia.

Prof. DR. H. Kaelani, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si. 2007. Pendidikan

Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.

Hridito, Ivo, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Surabaya: Unesa

University Press.

Page 32: Makalahfull 140329101805-phpapp02

SITUS WEB

Thomas Matulessi http://matulessi.wordpress.com/2010/09/27/pengertianbangsa/

Pengertian Bangsa

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikisource.org/wiki/Undang-

Undang_Republik_Indonesia_Nomor_12_Tahun_2006

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Naturalisasi

Naturalisasi

Koran Bogor http://koranbogor.com/nusantara/10/10/2012/tokoh-masyarakat-sesalkan-

kejari-garut-lambat-tangani-kasus-korupsi-dana-bantuan-gempa.html

Tokoh Masyarakat Sesalkan Kejari Garut lambat Tangani Kasus Korupsi Dana Bantuan

Gempa