makalah.docx

download makalah.docx

of 9

description

makalah.docx

Transcript of makalah.docx

MAKALAH TRANSFER ILMUSENAM VERTIGO

Oleh:

Zulzi Gustina, S.Kep (1341312034)Trinovalaila , S.Kep (1341312035)Kharisma Adytama Putra, S.Kep (1341312036)Maryam , S.Kep (1341312037)Melisa Adelid La Disesaria, S.Kep (1341312038)Filmafara Zandi Ibhar, S.Kep (1341312039)Nurul Humayra, S.Kep (1341312040)Miftahul Husna, S.Kep (1341312041)Mila Desriani R, S.Kep (1341312043)Vina Resti Jasdila, S.Kep (1341312044)Neni Legawinarni, S.Kep (1341312045) PRAKTEK PROFESI NERS GERONTIKFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS ANDALAS2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangVertigo menduduki peringkat ketiga sebagai keluhan terbanyak setelah nyeri kepala (migrain) dan low back pain. Menurut Abdulbar Hamid dalam presentasinya di The 3rd Updates in Neuroemergencies Maret 2006, vertigo menjadi momok pada 50% orang tua berusia sekitar 70 tahun di Amerika. Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem keseimbangan tubuh.Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik, toksik, vaskular, atau autoimun.Penyebab terbanyak vertigo adalah masalah pada organ vestibular telinga dalam. Vertigo jenis Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah gangguanorgan vestibular telinga dalam yang paling banyak ditemukan. Tipe yang paling banyak adalah canalithiasis dan subtipe posterior canalbenign paroxysmal positional vertigo (PC BPPV) 80-90%. BPPV adalah perasaan berputar disebabkan gangguan mekanik pada bagian telinga dengan karakteristik vertigo yang muncul singkat dan periodik ketika posisi kepala relatif berubah terhadap gravitasi. Adanya infeksi, trauma,toksik dan proses agingmenyebabkan otoconia (crystals of calcium carbonate) terlepas dari tempatnya dan terkumpul didalam salah satu bagian di telinga dalam (cupula atau canal semicircularis). Perubahan posisi kepala akan mengerakkan otoconia dan selanjutnya menstimulasi nerve hair yang sensitif mengirimkan sinyal yang salah ke otak. Otak merespon sinyal tersebut yang pada akhirnya mengakibatkan timbulnya vertigo dan gejala yang lain.Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang berarti kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang secara defi nitif merupakan ilusi gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala seperti ini lebih jarang dirasakan. Kondisi ini merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo merupakan gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya, obat, hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya). Berbeda dengan vertigo, dizziness atau pusing merupakan suatu keluhan yang umum terjadi akibat perasaan disorientasi, biasanya dipengaruhi oleh persepsi posisi terhadap lingkungan. Dizziness sendiri mempunyai empat subtipe, yaitu vertigo, disekuilibrium tanpa vertigo, presinkop, dan pusing psikofisiologis.

B. Tujuan Untuk mengetahui apa itu vertigo Untuk mengetahui penatalaksanaan vertigo Untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan perawat mengenai penatalaksanaan vertigo.

C. Rumusan MasalahDari masalah yang ditemukan ditetapkan rumusan masalah yaitu mengenai pentalaksaan keperawatan vertigo.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PengertianSecaraawam banyak orang mengenal istilah vertigo dengan terjadinya perasaan sakit dikepala seperti berputar-putar, bergoyang benarkah demikian ? Vertigo merupakan proses illusi bergerak atau ada yang menyebutnya dengan halusinasi gerakan seperti merasakan dan melihat keadaan lingkungannya bergerak dan berputar. Kemungkinan semua orang pernah merasakan apa itu vertigo apalagi pada anak-anak yang suka bermain putar-putaran kemudian berhenti dan diam mendadak maka ia akan merasakan keadaan sekelilingnya berputar padahal dirinya diam.

B. Tanda dan GejalaPenderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

C. PenyebabSebenarnya penyakit vertigo disebabkan oleh adanya gangguan padavestibular system yang merupakan gangguan keseimbangan , disebut dengan gangguan orientasi diruangan. Banyak organ tubuh kita yang ikut berperan aktif dalam mengatur proses keseimbangan tubuh seperti integrasinya berbagai sistemvisual, sistem vestibular, dan sistem somatosensorik atau proprioseptif. Terjadinya vertigo bisa disebabkan olehsentralatau pusat batang otak,serebelumatau otak yang disebutvertigo sentral sedangkan vertigo yang disebabkan oleh sistema perifer atau sistema persyarafan vestibular yang ada ditelinga bagian dalam disebutvertigo perifer.

D. Keluhan Lanjutan VertigoPenyakit vertigo ini seringkali disertai dengan adanya banyak keluhan lanjutan seperti terjadinya gangguan pada sistem otonom tubuh misalnya rasa mual dan pingin muntah, percepatan gerakanperistaltik usus, kelihatan pucat, keluar keringat dingin, serta perubahan laju denyut nadi dan perubahan tekanan darah.

E. PengobatanPengobatan tergantung kepada penyebabnya.Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.

F. Penatalaksanaan Keperawatan Dari berbagai macam penyakit vertigo diatas ada beberapa proses terapi yang bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan kimia ataupunherbaltetapi akan lebih efektif dengan terapi latihan atau terapi fisik (exercisetherapeutic)yaitu terapi latihan olahraga adaptif. Terapi ini disesuaikan dengan kemampuan kapasitas fungsional tubuh penderita. Susunan syaraf pusat mempunyai kapasitas tertentu untuk mengkompensasikan adanya gangguan keseimbangan dan mengadaptasikan dengansinyal-sinyal visual(penglihatan),sinyal vestibular dansinyal somatosensorik. Kemampuan adaptasi susunan syaraf pusat ini dapat dilatihkan dengan latihan gerak atau latihan fisik dengan tingkat lamanya terapi latihan ditentukan oleh kemampuan adaptasi susunan syaraf pusat.Bentuk Terapi Latihan Olahraga Adaptif untuk Gangguan Vertigo Terapi latihan olahraga adaptif ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapasitas fungsional tubuh yang mengalami gangguan terutama pada sistem keseimbangan, tingkat visual dan perasaan. Latihan fisik yang dilakukan terutama pada bagian kepala sebagai pencetus vertigo, latihan bola mata, latihan pada tangan, lengan, tungkai dan kaki serta melatih keseimbangan gerak tubuh.Latihan bagian pertama pada daerah kepala, yaitu :1. Gerakkan kepala kekanan dan kekiri secara perlahan, menengok kanan dan kiri, menarik kepala kedepan, mendorong kepala kebelakang dan menekan kepala kesamping kanan dan samping kiri.2. Posisi kepala diam, bola mata melihat kearah vertikal (atas dan bawah) dan kearah horizontal (kanan dan kiri) secara perlahan,3. Posisi kepala diam dan mata melihat suatu benda yang bergerak kekanan dan kekiri atau gerak benda keatas dan kebawah secara perlahan,4. Melihat dengan kebalikan atau benda yang dilihat dalam keadaan diam sedangkan kepala bergerak kekanan atau kekiri dan keatas atau kebawah juga bisa kesegala posisi,5. Memandang ujung tangan yang bergerak kedepan dan kesamping, 6. Pandangan mata menjauhi dari perasaan telinga yang berdengung atau telinga yang kemampuannya berkurang atau fungsinya menurun,7. Membuka mata dan menutup mata dalam posisi duduk, tiduran, berdiri sampai dalam keadaan jongkok.Latihan bagian kedua pada daerah tangan dan lengan, yaitu :1.Latihan menunjuk hidung sendiri dengan telunjuk,2.Latihan menunjuk hidung orang lain,3.Memegang jari orang lain kemudian menunjuk hidung sendiri kemudian menunjuk hidung orang lain,4.Memegang ujung daun telingan dengan tangan sejajar maupun tangan disilang bawah kepala maupun silang atas kepala.Pada bagian ini latihan pertama dengan keadaan mata terbuka kemudian dilanjutkan dengan keadaan mata tertutup.Latihan bagian ketiga pada daerah kaki, tungkai dan koordinasi, yaitu:1. Dari posisi duduk kemudian berdiri dengan mata tertutup dilanjutkan dengan mata terbuka,2. Berjalan perlahan dikamar atau ruangan dengan mata tertutup,3. Berjalan tandem atau posisi tumit dan ujung kaki saling bersentuhan ,4. Jalan ditempat ditempat yang dilingkari dan jangan sampai keluar lingkaran,5. Bergeser kekanan atau kekiri, kedepan atau kebelakang dalam keadaan mata tertutup.

Latihan keempat pada gerakan lanjutan berupa koordinasi, yaitu :1. Duduk dibibir tempat tidur dengan pandangan mata kearah satu titik fokus kemudian merebahkan badan kekanan dan kekiri secara perlahan,2. Lakukan rebahan kekanan dan kekiri dengan melihat fokus atas/tengadah atau melihat eternit,3. Dalam posisi duduk dengan gerakan kepala melihat keatas /tengadah dan kebawah secara perlahan,4. Latihan kombinasi dengan melihat keatas sambil rebahan kebelakang atau tidur telentang kemudian bangun dan melihat kebawah dengan posisi membungkuk.

DAFTAR PUSTAKA

(Inggris)Martin A. Samuels M.D. (2004).Manual of Neurology Therapeutic. Lippincott Williams & Wilkins. -.(Inggris)Mark Mumenthaler,MD.,Heinrich Mattle,MD. (2004).NEUROLOGY 4th Edition. Thieme.ISBN 3-13-523904-7.(Inggris)Mark Mumenthaler, M.D.,Heinrich Mattle, M.D. (2006).Fundamental Neurology. Thieme.ISBN 1-58890-450-4http://id.wikipedia.org/wiki/Vertigohttp://medicastore.com/artikel/260/Vertigo_si_Pusing_Tujuh_Keliling.htmlhttp://www.yastroki.or.id/read.php?id=270http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/15/vertigo-penanganan-dan-terapi-rehabilitasi/http://www.solusisehat.net/berita.php?id=403http://evktiyas.blogspot.com/2009/11/penyakit-vertigo.html