Makalah Yoyok(Hukum)

27
KATA PENGANTAR Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar kepada setiap orang yang baru mulai belajar hukum Indonesia. Hal ini berkenan dengan banyaknya referensi tentang pelajaran hukum sebagai pengantar yang bermateri tata hukum saja. Sementara saja, aspek sejarahnya diuraikan tersendiri, sehingga agak sulit bagi yang baru belajar hukum Indonesia untuk merangkai padukan dalam berfikir sistematis. Selain itu, sejarah hukum Indonesia fungsinya sebagai pegangan dalam studi hukum lebih lanjut, sehingga dalam pembentukan hukun nasional yang menyeluruh dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik. Khusus bagi Mahasiswa Fakultas Hukum yang baru mulai studi Ilmu Hukum dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Makalah ini kiranya dapat digunakan sesuai adanya perubahan mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) menjadi Pengantar Hukum Indonesia (PHI) setelah memahami materi dari pengantar Ilmu Hukum. Kelangkaan referensi makalah akan dipenuhi dengan makalah ini. Sesuai judulnya, sifat dari makalah ini hanya mengantar pelajaran Hukum Indonesia dalam batas-batas tertentu. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyajiaanya tidak dapat dihindarkan. Kritik-kritik dan membangun untuk perbaikan sistematika dan materi selalu akan diterima dengan besar hati. PENDAHULUAN Suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri manusia hidup berdampingan, bahkan berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubungan antar sesamanya. Hubungan itu terjadi berkenaan dengan kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin selalu dapat dipenuhi sendiri. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Pemenuhan kebutuhan hidup tergantung dari hasil yang diperoleh melalui daya upaya yang dilakukan. Setiap waktu manusia ingin memenuhi kebutuhannya dengan baik. Kalau dalam saat yang bersamaan dua manusia ingin memenuhi kebutuhan yang sama dengan hanya satu objek kebutuhan, sedangkan keduanya tidak mau mengalah, bentrokan dapat terjadi. Suatu bentrokan akan terjadi juga dalam suatau hubungan, antara manusia satu dan manusia lain ada yang tidak memenuhi kewajiban. Hal-hal semacam itu sebenarnya merupakan akibat dari tingkah laku manusia yang ingin bebas. Suatu kebebasan dalam bertingkah laku tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang baik, apalagi kalau kebebasan tingkah laku seseorang tidak dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan ketentraman dalam suatu kelompok sosial, baik dalam situasi kebersamaan maupun dalam situasi sosial diperlukan ketentuan-ketentuan. Ketentuan itu untuk membatasi kebebasan tingkah laku itu. Ketentuan-ketentuan yang diperlukan adalah ketentuan yang timbul dari dalam pergaulan hidup atas dasar kesadaran dan biasanya dinamakan hukum. PEMBAGIAN HUKUM A . Pembagian Hukum Menurut Sumbernya. 1. Hukum Undang-Undang yaitu : Hukum yang tercantum dalam buku perundang-undangan. 2. Hukum Kebiasaan yaitu : Hukum yang timbul dalam masyarakat dan berlaku secara umun.

Transcript of Makalah Yoyok(Hukum)

Page 1: Makalah Yoyok(Hukum)

KATA PENGANTAR

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar kepada setiap orang yang baru mulai belajar hukum Indonesia. Hal ini berkenan dengan banyaknya referensi tentang pelajaran hukum sebagai

pengantar yang bermateri tata hukum saja. Sementara saja, aspek sejarahnya diuraikan tersendiri, sehingga agak sulit bagi yang baru belajar hukum Indonesia untuk merangkai padukan dalam berfikir sistematis. Selain itu, sejarah hukum Indonesia fungsinya sebagai pegangan dalam studi hukum lebih lanjut, sehingga dalam pembentukan hukun nasional yang menyeluruh dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat dengan baik. Khusus bagi Mahasiswa Fakultas Hukum yang baru mulai studi Ilmu Hukum dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Makalah ini kiranya dapat digunakan sesuai adanya

perubahan mata kuliah Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) menjadi Pengantar Hukum Indonesia (PHI) setelah memahami materi dari pengantar Ilmu Hukum. Kelangkaan referensi makalah akan

dipenuhi dengan makalah ini.Sesuai judulnya, sifat dari makalah ini hanya mengantar pelajaran Hukum Indonesia dalam batas-

batas tertentu. Oleh karena itu, kemungkinan terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyajiaanya tidak dapat dihindarkan. Kritik-kritik dan membangun untuk perbaikan sistematika dan

materi selalu akan diterima dengan besar hati.

PENDAHULUANSuatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri manusia hidup berdampingan, bahkan

berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubungan antar sesamanya. Hubungan itu terjadi berkenaan dengan kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin selalu dapat dipenuhi sendiri. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Pemenuhan kebutuhan hidup tergantung dari hasil yang diperoleh

melalui daya upaya yang dilakukan. Setiap waktu manusia ingin memenuhi kebutuhannya dengan baik. Kalau dalam saat yang bersamaan dua manusia ingin memenuhi kebutuhan yang sama dengan

hanya satu objek kebutuhan, sedangkan keduanya tidak mau mengalah, bentrokan dapat terjadi. Suatu bentrokan akan terjadi juga dalam suatau hubungan, antara manusia satu dan manusia lain ada

yang tidak memenuhi kewajiban.Hal-hal semacam itu sebenarnya merupakan akibat dari tingkah laku manusia yang ingin bebas. Suatu

kebebasan dalam bertingkah laku tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang baik, apalagi kalau kebebasan tingkah laku seseorang tidak dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan ketentraman dalam suatu kelompok sosial, baik dalam situasi kebersamaan

maupun dalam situasi sosial diperlukan ketentuan-ketentuan. Ketentuan itu untuk membatasi kebebasan tingkah laku itu. Ketentuan-ketentuan yang diperlukan adalah ketentuan yang timbul dari

dalam pergaulan hidup atas dasar kesadaran dan biasanya dinamakan hukum. 

PEMBAGIAN HUKUM

A . Pembagian Hukum Menurut Sumbernya.1. Hukum Undang-Undang yaitu : Hukum yang tercantum dalam buku perundang-undangan.2. Hukum Kebiasaan yaitu : Hukum yang timbul dalam masyarakat dan berlaku secara umun.

3. Hukum Traktaa yaitu : Hukum yang ditetapkan dalam suatu perjanjian antara satu dengan negara lain.

4. Hukum Jurisprudensi yaitu : hukum yang dibentuk karena keputusan hakim.

B . Pembagian Menurut Berlakunya1. Hukum tak tertulis

2. Hukum tertulis

C . Menurut Tempat Berlakunya 1. Hukum nasional yaitu : Hukum yang berlaku pada waktu dan tempat dalam suatu negara.

Page 2: Makalah Yoyok(Hukum)

2. Hukum Internasional yaitu : Hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia Internasional.3. Hukum Asing yaitu : Hukum yang berlaku dalam negara lain.

4. Hukum Gereja yaitu : Hukum yang berlaku didalam suatu gereja untuk pada anggotanya.

D . Menurut Waktu berlakunya :1. Ius Constituentum yaitu : Hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat dan daerah

tertentu.2. Ius Constituendam yaitu : hukum yang diharapkan berlaku pada waktu akan datang.

3. Hak Asasi (Hukum Alam) yaitu : Hgukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di Dunia.

E . Menurut Cara Mempertahankannya 1. Hukum Materiil yaitu : Hukum yang memuat aturan-aturan kepentingan dan hubungan yang

berwujud perintah dan larangan.2. Hukum Formal yaitu : Hukum yang memuat peraturan cara bagaimana melaksanakan dan

memperytahankan hukum materiil.

F . Menurut Wujudnya 1. Hukum Obyektif.2. Hikum Subyektif.

G . Menurut Isinya 1. Hukum Privat yaitu : Hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dengan lain.

2. Humkum Publik yaitu : Hukum yang mengatur antara negara dengan perorangan atau masyarakat.

MAZHAB ILMU HUKUM

A . MAZHAB HUKUM ALAMMenurut Aristoteles hukum Alam itu adalah “Hukum yang oleh orang-orang berfikiran sehat dirasakan

sebagai selaras dengan kodrat alam” sedangkan menurut Thomas Van Aquino bahwa manusia dikarunia Tuhan dengan kemampuan berpikir dan kecakapan untuk dapat membedakan baik dan

buruk dan mengenal berbagai peraturan perundangan yang langsung berasal dari “Undang-Undang Abadi (Lex eterna) atau dinamakan “Hukum Alam” dan menurut Hugo de Groot ialah pertimbangan

pikiran yang menunjukkan mana yang benar dan mana yang tidak benar.

B . MAZHAB KETUHANANBahwa perintah yang datang dari Tuhan yang ditulis dalam kitab suci dari bermacam-macam Agama tujuan mengenai hukum dikaitkan dengan agama dan teori ini mendasarkan perlakunya hukum atas kehendak Tuhan. Pada dasarnya agama memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan hukum oleh sebab itu setiap pemeluk agama wajib taat dan tunduk pada hukum, prinsip yang paling

mendasar adalah bahwa kaidah agama-agama tersebut datangnya dari Tuhan.

C . MAZHAB SEJARAHReaksi terhadap para pemuja hukum alam di Eropa timbul suatu aliran baru yang dipelopori oleh Von Savigny, yang menyatakan bahwa hukum itu harus dipandang suatu penjelmaan dari jiwa atau rohani

suatu bangsa, selalu ada hubungan yang erat antara hukum dan kepribadian. Hukum bukannlah disusun dan diciptakan oelh orang, tetapi hukum itu tumbuh ditengah masyarakat dari penjelmaan

dan kehendak rakyat yang pada suatu saat juka akan mati apabila sutau bangsa kehilangan kepribadiannya. Jelas bahwa hukum itu tidak terlepas dari sejarah suatu bangsa dan waktu yang serba

relatif sebab hukum selalu berubah sesuai dengan keadaan.

Page 3: Makalah Yoyok(Hukum)

D . TEORI KEDAULATAN RAKYATPada zaman Reinassance, timbul teori yang mengajarkan bahwa dasar hukum itu adalah atau ratio

manusia atau biasa disebut aliran Rationalisme. Menurut aliran ini, raja dan penguasa negara memperoleh kekuasaan bukan dari Tuhan tetapi dari rakyat.

Pada ajaran Rationalisme ini berpandangan bahwa kekuasaan raja berasal dari suatu perjanjian antara raja dengan rakyat, yang menaklukkan dirinya pada raja kemudian dengan surat yang disebutkan dalam perjanjian itu. Kemudian pada abad ke-18 Jean Jaeque Rousseau memperkenalkan teorinya

bahwa dasar terjadinya suatu negara ialah dengan perjanjian denga masyarakat atau contract social yang diadakan oleh antara masyarakat untuk mendirikan suatu negara. Teori Rousseau yang menjadi

paham kedaulatan rakyat mengajarkan bahwa negar bersandar atas kemauan rakyat, dan semua peraturan adalah penjelmaan dari rakyat.

E . TEORI KEDAULATAN NEGARA Teori kedaulatan negara atau teori perjanjian masyarakat dan Naderatorim yang menyatakan,

kekuasan hukun tidak dapat didasarkan atas kemauan masyarakat. Hukum ditaati karena masyarakat menaatinya. Hukum adalah kehendak negara dan negara mempunyai kekuasaan atau power yang

tidak terbatas.Teori ini dinamakan Kedaulatan Rakyat yang timbul pada abad memuncaknya pengetahuan alam dan di pelopori oleh Hans Kalsen, yang menyatakan bahwa hukum itu tidak lain dari pada kemauan negara , namun demikian Hans Kalsen menyadari bahwa orang mentaati hukum karena ia merasa wajib untuk

menaatinya sebagai perintah negara.

F . TEORI KEDAULATAN HUKUMTeori ini dipelopori oelh Prof Mr. Krabbe, yang menyatakan bahwa sumber hukum ialah rasa keadilan.

Hukum hanyalah apa yang memenuhi rasa keadilan orang banyak, yang tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hukum itu ada karana anggota masyarakat mempunyai perasaan hukum, hanya kaidah yang timbul dari persaaan tersebut yang dapat mempunyai suatu kewibawaan

atau kekuasaan. Inilah yang dinamakan Teori Kedaulatan Hukum.

G . TEORI KESEIMBANGAN Teori keseimbangan ini dipelopori oleh Prof R. Kranenburg yang berusaha mencari dalil yang menjadi dasar berfungsi keadaan darurat yang dapat menimbulkan suatu keseimbangan didalam masyarakat.

Kranenburg membela ajara Karabbe yang berpendapat bahwa kesadaran hukum orang itu adalah sumber hukum da hukum itu berfungsi menurut suatu dalil yang nyata sebagaimana dirumuskan

Kranenburg, tiap orang menerima keuntungan atau mendapat kerugian sebanyak dasar–dasar yang telah ditetapkan atau diletakkan terlebih dahulu.

Pembagian keuntungan dan kerugian ini yang dalam hal ditetapkan terlebih dahulu dasar-dasarnya ialah tiap anggota masyarakat hukum sederajat dan sama.

PENUTUP

Pengantar hukum Indonesia adalah suatu sistem pengetahuan yang mempelajari tentang hukum-hukum terdapat di Indonesia, sehingga kita dapat mengenal tentang hukum di Indonesia. Makalah ini

dimaksudkan agar kita mempelajari tentang hukum secara singkat tapi dapat dipahami dengan mudah.

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan

Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah  PendidikanPancasila

Page 4: Makalah Yoyok(Hukum)

dan Kewarganegaraan yang berjudul “Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Indonesia” sebagai tugas Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) Semester satu.

            Sebelumnya penulis ingin berterimakasih kepada:

1. Drs. Andi Subri, M.Pd selaku Dosen PPKn di FKIP UHAMKA

2. Teman-teman dan keluarga yang telah membantu.

Adapun isi dari Makalah ini adalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Indonesia, Penjabaran Nilai - Nilai Pancasila, Upaya Menjaga Nilai – Nilai Luhur

Pancasila.

Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat

memenuhi kriteria tugas yang bapak berikan serta dapat menjadi nilai tambah untuk

penulis.

Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Oleh

sebab itu penulis menerima kritik positif dari pembaca sebagai perbaikan bagi penulis

dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfat.

Akhir kata penulis ucapkan “Terima Kasih”

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I         PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang..............................................................................................1

B.   Rumusan Masalah.........................................................................................2

C.   Tujuan Penulisan...........................................................................................3

BAB II        PEMBAHASAN

A.   Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia......................4

B.   Penjabaran Nilai - Nilai Pancasila..............................................................9

C.   Upaya Menjaga Nilai – Nilai Luhur Pancasila...........................................18

BAB III       PENUTUP

A.   Saran.............................................................................................................20

B.   Kesimpulan...................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Makalah Yoyok(Hukum)

A.   Sumber Buku................................................................................................21

B.   Sumber Lain.................................................................................................21

j

BAB IPENDAHULUAN

A.      Latar BelakangPancasila selain sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup

bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa dari

seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup kepada bangsa

Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin

baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Pancasila yang diterima dan ditetapkan sabagai dasar Negara seperti yang

tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup

bangsa. Pembelajaran pancasila menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila

merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di

dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan

ajaran moralitas.

Kadang kala nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan

penjelmaan dari seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-

hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-nila luhur tersebut dengan sendirinya

akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu

diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai

luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia,

penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik

di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi

kelestarianya.

Oleh karena itu sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur pancasila,

perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa,

salah satunya lewat pendidikan pancasila untuk mahasiswa disemester awal. Atas

dasar realita inilah penyulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam

Page 6: Makalah Yoyok(Hukum)

bentuk makalah dengan judul “ PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA”B.      Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-

masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Bagaimana hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?

2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?

3. Apa saja upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila?

C.      Tujuan PenulisanPenulisan Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan,

yaitu:

1. Untuk mengetahui hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

2. Untuk mengetahui penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila

3. Untuk mengetahui upaya – upaya dalam menjaga nilai – nilai luhur pancasila

BAB IIPEMBAHASAN

A.      Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia1.   Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa

Sejak tanggal 28 Oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu

kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan keturunan yang

bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa dan bernegara.

Page 7: Makalah Yoyok(Hukum)

Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi

masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa

Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan

masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti

halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan

suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu bangsa akan  terombang

ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah

yang dicapai.  Dengan pandangan hidup, suatu bangsa akan : dengan mudah

memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi; dengan mudah mencari pemecahan

masalah-masalah yang dihadapi; memiliki pedoman dan pegangan; dan membangun

dirinya.

Dengan uraian di atas jelaslah betapa pentingnya pandangan hidup suatu

bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar muncul pada diri kita sendiri “ apakah

pandangan hidup itu sesungguhnya?”.

Pandangan hidup suatu bangsa adalah :

a.    Cita-cita bangsa;

b.    Pikiran-pikiran yang mendalam;

c.    Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.

            Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai

yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan pengalaman

sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya

dalam kehidupan sehari-hari.

2.   Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaDalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang

dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Oleh

karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi

kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Republik Indonesia memang

tergolong muda dalam barisan Negara-negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia

lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya,

Majapahit dan Mataram.  Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga

setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya

Page 8: Makalah Yoyok(Hukum)

pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut

kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri.

Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang

merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan

cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk

kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya

sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu

ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila. Bangsa Indonesia

lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri sendiri juga merupakan salah

satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara

mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang panjang,

dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman

bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan besar

bangsa kita sendiri.

Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam

kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup

ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam

rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki 

yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat

dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di

dalamnya.

Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, Pancasila

selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman

terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila memang

selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa,

dikehendaki sebagai Dasar Negara.

3.   Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BangsaManusia yang diciptakan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, dikodratkan hidup

secara berkelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan

perkembangan. Perkembangan manusia dari yang mengelompok sampai pada suatu

keadaan dimana mereka itu terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi. Ini adalah

pertanda adanya kelompok manusia dengan ciri-ciri kelompok tertentu, yang

Page 9: Makalah Yoyok(Hukum)

membedakan mereka dengan kelompok-kelompk manusia lainya. Kelopmok ini

membesar dan menjadi suku-suku bangsa. Tiap suku bangsa dibedakan oleh

perbedaan nilai-nilai dan moral yang mereka patuhi bersama. Berdasarkan hal ini kita

dapat menyebutkan adanya kelompok suku bangsa Minangkabau, Batak, Jawa, Flores,

Sunda, Madura, dan lain sebagainya. Semua suku itu adalah modal dasar terbentuknya

kesadaran berbangsa dan adanya bangsa Indonesia yang kita miliki adalah bagian dari

bangsa itu sekarang ini.

Kelompok-kelompok manusia tersebut dikatakan suku bangsa, karena

mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup kelompok ini akan membedakan mereka

dengan kelompok suku bangsa lain di Nusantara. Jadi kita kenal dengan pandangan

hidup suku Jawa, Sunda, Batak, Flores, Madura, dan lain-lain sebagainya.

Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk

memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri

dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari akhir.

Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan hidup di antara suku-

suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka adanya dua dunia kehidupan.

Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia, walaupun mereka

terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia yang terikat oleh keyakinan

Kepada Tuhan yang Maha Kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma dan nilai

kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara berbagai

suku bangsa di Nusantara ini. Pandangan hidup kita berbangsa dan bernegara

tersimpul dalam falsafah kita Pancasila.

Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang

masa depan yang  ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia

sebagaimana tertuang dalam kelima Sila Pancasila.

B.     Penjabaran Nilai - Nilai Pancasila 1.   Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Dengan adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada

adanya Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam

semesta serta segala hidup dan kehidupan di dalamnya.

Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk memeluk

agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal 29 UUD 1945. Hal ini

Page 10: Makalah Yoyok(Hukum)

berarti bahwa, Negara Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan lebih

kurang 200 lebih juta penduduk yang menganut beberapa agama, menghendaki semua

itu hidup tentram, rukun dan saling menghormati.Denga demikian semua agama diakui

di Negara Republik Indonesia, dapat bergerak dan berkembang secara leluasa.

Sila pertama pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” terdiri dari dua

pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang Yang Maha Esa. 

Ketuhanan

Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang Maha Esa, pencipta

segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh karena itu Tuhan sering

disebut juga “sebab yang pertama” yang tidak disebabkan lagi. Alam beserta

kekayaanya seperti sumber-sumber minyak bumi, batubara, air dan lain-lainya

merupakan ciptaanya. Demikian dengan makhluk hidup merupakan cipataan Tuhan

juga.

Yang Maha Esa

Yang maha Esa berarti yang maha satu atau maha tunggal dan tidak ada yang

mempersekutukan-Nya. Dia esa dalam zat-Nya, esa dalam sifat-Nya, esa dalam

perbuatan-Nya. Oleh kaena adanya kekhususanya itu, maka tidak ada yang

menyamainya dan Dia maha sempurna.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa kita bangsa Indonesia

percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta beserta

isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup.

2.   Sila Kemanusiaan Yang Adil dan BeradabInternasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi

kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya dengan

bangsa-bangsa lain. Manusia adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan  tidak mengadakan

perbedaan antara sesama manusia. Pandangan demikian menimbulkan pandangan

yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau bangsa sendiri, melainkan Negara

harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia atas dasar persamaan derajat.

Manusia mempunyai hak-hak yang sama, oleh karena itu tidaklah dibenarkan

manusia yang satu menguasai manusia yang lain, atau bangsa yang satu menguasai

bangsa yang lain.  Berhubung dengan hal itu maka  tidak membenarkan adanya

penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri

Page 11: Makalah Yoyok(Hukum)

kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri. Sesungguhnhya

manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-

hak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah

diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.

Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan beradab mengandung beberapa pengertian

pokok diantarnya:

Kemanusiaan

Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan makhluk ciptaan tuhan

Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan rohani, yang keduanya

merupakan satu kesatuan serasi, yang sering disebut pribadi manusia.

Adil

Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita

memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu merupakan

haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.

Beradab

Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya. Dengan

demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti manusia yang

tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Niali-niali budaya tidak lain

ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung tinggi oleh manusia, yang karena luhurnya itu

dijadikan pedoman, ukuran, atau tuntunan untuk diikuti. Kalau sesuai berarti baik, kalau

tidak sesuai berarti tidak baik.

3.   Sila Persatuan Indonesia Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa

Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga,

tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat

dan satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara

golongan dan suku bangsa.

Paham kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang menuju kepada

persaudaraan dunia, yang menghendaki bangsa-bangsa itu saling hormat-menghormati

dan harga-menghargai. Paham kebangsaan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah:

a.  Ke dalam, menggalang seluruh kepentingan rakyat dengan tidak membedakan suku

atau golongan.

Page 12: Makalah Yoyok(Hukum)

b.  Ke luar; tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun dengan berdiri tegak atas dasar

kebangsaan sendiri juga menuju kea rah hidup berdampingan secara damai, berdasar

atas persamaan derajat antar bangsa serta berdaya upaya untuk melaksanakan

terciptanya perdamaian dunia yang kekal; dan abadi, serta membina kerja sama untuk

kesejahteraan umat manusia. Sila Persatuan Indonesia mengandung beberapa

pengertian di antaranya:

         PersatuanPersatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah, persatuan

mengandung pengertian disatukanya berbagai macam corak yang beraneka ragam

menjadi satu kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu

setelah disatukan menjadi sesuatu hal yang serasi, utuh dan tidak saling bertentangan

antar yang satu dengan yang lain.

         IndonesiaYang dimaksud dengan Indonesia ialah dalam pengertian geografis dan bangsa

yang mendiami wilayah Indonesia.

4.   Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan bahwa Negara

Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa kekuasaan

tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan seluruh

rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan

dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan”. Demokrasi

Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah demokrasi yang

tercantum dalam pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan demokrasi pancasila.

Asas demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan pancasila yang meliputi

bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-

masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh jalan permusyawaratan untuk

mencapai mufakat.

Hakikat dari musyawarah untuk mufakat dalam kemurnianya adalah suatu tata

cara khas yang bersumber pada inti paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksaan dalam permusywaratan/ perwakilan untuk merumuskan dan atau

memutuskan sesuatu hal berdasrkan kehendak rakyat, dengan jalan mengemukakan

Page 13: Makalah Yoyok(Hukum)

hikmat kebijaksanaan yang tiada lain dari pada pikiran (rasio) yang sehat yang

mengungkapkan dan mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa,

kepentingan  rakyat sebagaimana yang menjadi tujuan pemebentukan pemerintah

Negara termaksud dalam alinea ke empat Pembukaan UUD 1945. Oleh semua

wakil/utusan yang mencerminkan penjelmaan seluruh rakyat, untuk mencapai

keputusan berdasarkan kebulatan pendapat yang diitikadkan untuk dilaksanakan

secara jujur dan bertanggung jawab. Keputusan berdasrakan mufakat adalah sah

apabila diambil dalam rapat yang dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang hadir.

Sila  Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratn/Perwakilan mengandung beberapa pengertian diantaranya:

         KerakyatanKerakyatan berasal dari kata rakyat yang berarti sekelompok manusia yang

mendiami suatu wilayah tertentu. Kerakyatan berarti suatu prinsip yang mengakui

bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga

kedaulatan rakyat, artinya rakyat yang berdaulat, berkuasa. Hal ini disebut juga

demokrasi yang berarti rakyat yang memerintah.

         Hikmat KebijaksanaanHikmat Kebijaksanaan berarti suatu sikap yang dilandasi dengan penggunaan

pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesataun bangsa.

Kepentingan rakyat akan dijamin dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab serta

didorong oleh iktikad baik sesuai dengan hati nurani yang murni.

         PermusyawaratanPermusyawaratan berarti suatu tata cara yang khas Indonesia untuk merumuskan

dan atau memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai

keputusan berdasarkan mufakat. Pelaksanaan dari kebenaran ini memerlukan

semangat mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan daerah,

golongan dan pribadi.  Hal ini memerlukan pula iktikd yang baik dan ikhlas, dilandasi

oleh pikiran yang sehat serta ditopang oleh kesadaran bahwa kepentingan bangsa dan

Negara mengalahkan kepentingan yang lain.

         PerwakilanPerwakilan berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat

mengambil bagian dalam urusan Negara. Bentuk keikutsertaan itu ialah badan-badan

Page 14: Makalah Yoyok(Hukum)

perwakilan, baik di pusat seperti MPR dan DPR maupun di daerah yang berwujud

DPRD. Keanggotaan badan-badan perwakilan itu ditentukan melalui suatu pemilihan

yang bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia.

5.   Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam pidato 1 Juni 1945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip

tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat

masyarakat adil dan makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada  penghisapan,

tidak ada penindasan, dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan

pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan

yang adil dalam bidan hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pengertian keadilan mencakup

pula pengertian adil dan makmur Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

mengandung beberapa pengertian diantaranya:

         Keadilan SosialKeadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang

kehidupan baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan itu tidak hanya berlaku

bagi orang yang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi orang miskin, bukan hanya untuk

para pejabat, tetapi untuk rakayta biasa pula.

         Seluruh Rakyat IndonesiaSeluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia

baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun warga Negara

Indonesia yang berada di Negara lain.

C. Upaya Menjaga Nilai – Nilai Luhur Pancasila

Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari kehidupan

masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian yang tak terpisahkan

dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu

menjaga nilai – nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang

didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Upaya – uapaya tersebut antara lain :

1.    Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus pancasila pada setiap satuan

pendidikan bahkan sampai ke perguruan tingg;

2.    Lebih memasyarakatkan pancasila;

3.    Menerapkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari;

Page 15: Makalah Yoyok(Hukum)

4.    Memberikan sanksi kepada pihak – pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pancasila;

5.    Menolak dengan tegas paham – paham yang bertentangan dengan pancasila.

BAB IIIPENUTUP

A.     KesimpulanBerdasarkan hasil penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Pandangan

Hidup Bangsa Indonesia, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan

bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila nilai-nilai pancasila diamalkan oleh

seluruh warga negara Indonesia maka tidak mustahil cita-cita negara Indonesia yaitu

mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 dapat terwujud.

B.     SaranSehubungan dengan pentingnya pengamalan butir-butir pancasila, maka penulis

menyarankan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk mengamalkan nilai-nilai

luhur pancasila mulai dari diri sendiri dengan kesadaran dan keteladan yang mungkin

akan dicontoh oleh orang lain dan menjadi budaya yang positif bagi bangsa Indonesia

serta mampu mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa sesuai yang terkandung dalam

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 16: Makalah Yoyok(Hukum)

DAFTAR PUSTAKAA.     Sumber Buku

Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya

paramita.

Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan

Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.

Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah

Umum. Surakarta: PT. Pabelan.

UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal

 B.     Sumber Lainhttp://www.isomwebs.com/2011/makalah-pkn-pancasila/

http://www.isomwebs.com/2011/pancasila-sebagai-pandangan-hidup/

Page 17: Makalah Yoyok(Hukum)

PengantarPuji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan limpahan rahmat-Nya dan meluangkan waktu kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila ini yang berjudul "Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia" sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu dengan mengumpulkan dan mengkaji materi Pendidikan Pancasila dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan, serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca dengan materi yang dipandang melalui berbagai subjek. Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Sehingga tidak ada perombakan total dari sumbernya.

Makalah tentang Pancasila ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah Pendidikan Pancasila. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh tentang Pancasila sebagai kepribadian bngs Indonesia, serta tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang. Dalam makalah ini pun disajikan beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Irton,SE,.MM sebagai pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing kami. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan, khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikn Pncasila, Irton,SE.,MM, agar penulis bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya ilmu Pendidikan Pancasila.

Page 18: Makalah Yoyok(Hukum)

Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah perwujudan dari nilai-nilai

budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara yang sah, Indonesia memang sudah sejak dulu menganut nilai-nilai Budaya luhur yang telah tercipta ditengah-tengah masyarakat nenek moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad - abad lamanya. Oleh karena itu, pancasila adalah Pribadi bangsa Indonesia itu sendiri. Yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai - nilai yang sama yang terkandung dalam adat - istiadat, kebudayaan, dan agama - agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia juga mencerminkan jiwa sekaligus sebagai Pandangan Hidup bagi rakyat Indonesia.

Era globalisasi yang sekarang tengah melanda masyarakat dunia, sedikit demi sedikit mendorong identitas yang dimiliki bangsa hingga melebur menjadi satu, yaitu suatu Tatanan Dunia Baru. Untuk itu, masyarakat Indonesia ditantang untuk memperkokoh jatidirinya yang sebenarnya di dalam dunia baru. Namun saat ini banyak fakta telah berbicara. Telah banyak dijumpai masyarakat Indonesia yang dilihat dari segi perilaku yang sama sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia. Bukankah bangsa ini telah memiliki identitas yang jelas yang berbeda paham dengan ideolog-ideologi lain. Bangsa Indonesia telah menetapkan pancasila sebagai asas dan nilai tertinggi atas semua penyelenggaraan ataupun kegiatan-kegiatan di Indonesia. Maka, seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan dijadikanya Pancasila sebagai asas, maka sudah seharusnya didukung seluruh masyarakat Indonesia dengan menampilkan jati diri khas yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu. Dengan demikian maka akan muncul dan terlihat karasteristik serta identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai Pedoman Hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak.

Pada masa ini telah banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang sangat merugikan bangsa ini. Baik yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara dengan melakukan tindak korupsi, dan juga dilakukan oleh masyarakat-masyarakat dengan melakukan berbagai tindak kriminal, para remaja yang melakukan penyalahgunaan narkoba, sex bebas, gengster-gengster, tawuran antar blok dan yang lainya, yang melakukan semua itu hanya semata-mata untuk menunjukan eksistensi mereka agar dianggap. Bahkan kebanyakan dari mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut malah merasa banggaatas penyimpangan-penyimpangan yang telah mereka lakukan. Dalam hal seperti ini, nilai-nilai yng terkandung dalam pancasila sudah mulai tidak dianggap lagi. Pancasila kini hanya menjadi bahan bacaan untuk hafalan saja dikalangan pelajar maupun masyarakat, tanpa mengetahui apa makna yang terkandung dan bagaimana perjuangan pahlawan - pahlawan untuk mencapainya untuk membangun bangsa ini.

Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila. Perilaku, sikap, dan kepribadian yang tidak sesuai dengan Pancasila berarti bukan perilaku, sikap, dan kepribadian masyarakat

Page 19: Makalah Yoyok(Hukum)

Indonesia. Manakala masyarakat tidak menampilkan identitas ini yang sesungguhnya, berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat. Sedangkan pancasila ingin mengangkat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki warna, yang memiliki perbedaan dari bermacam-macam ideologi yang ada di seluruh dunia. Namun yang ada sekarang adalah ketidakpercayaan bangsa ini terhadap identitas bangsanya sendiri, yang telah mana The Founding Fathers susah-susah merumuskannya, seolah tidak ada apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalis oleh bangsa ini

Sungguh ironis memang. Bisa dibilang Bangsa ini sekarang malah bangga mempunyai identitas “baru” yang bila diperhatikan merupakan perwujudan antara identitas kapitalis dan komunis. Akankah Indonesia mengalami apa yang disebut dengan krisis identitas?, yang dimana kini Nampak sebuah kepribadian “ikut-ikutan”, yang mungkin nanti membuat hancur bangsa ini secara perlahan.

Pancasila sebagai kepribadian  bangsa  Indonesia,  artinya  Pancasila  lahir bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakannya dengan bangsa lain. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalahpencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang.

Mungkin di berbagai daerah di seluruh Indonesia memiliki identitasnya masing-masing, misalnya di daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dri bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita. Pancasila digali dari bumi Indonsia sendiri yang merupakan jiwa bangsa Indonesia, karena pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia. Itulah yang membedakan secara jelas antara Bangsa Indonesia dengan bangsa lainya.

Terdapat kemungkinan bahwa tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini. Akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan, yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

Pancasila yang kita gunakan saat ini adalah rumusan pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, karena rumusan itulah yang telah ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia

Page 20: Makalah Yoyok(Hukum)

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sepeti yang telah ditunjukan didalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Karena, memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.

Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena Pancasila dibuat dengan tujan yakni sebagai dasar Bangsa Indonesia. Selanjutnya Pancasila digunakan baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan juga sebagai dasar sertafalsafah negara Republik Indonesia.

KesimpulanPancasila sebagai kepribadian bangsa erat kaitanya dengan kehidupan sehari hari

masyarakat yang di kenal dengan keramahaan, kesopananya, kemajemukan, suku budayanya yang merupakan manifiestasi dalam pandangan hidup bangsa. Bahkan sejak sebelum berdirinya bangsa Indonesia, nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sudah melekat di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Di dalam pancasila tersebut banyak mengandung makna – makna yang sanga erat kaitannya dengan keragaman budaya, adat istiadat, religius bangsa seperti masyakarat yang merupkan kepribadian bangsa yaitu adanya pengakuan atas tuhan, dalam menyelesaikan suatu masalah selalu bermusyawarah untuk mencpai kata mufakat, saling hormat - menghormati orang lain, meletakan kepentingan golongan di atas kepentingan pribadi, serta selalu bersikap adil untuk mencapai tujuan bersama.

Kemudian dari situlah Pancasila dibentuk dengan menggali nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang telah tertanam dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang jelas berbeda jauh dengan nilai-nilai Ideologi bangsa lain.

Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, kita sebagai warga Negara Indonesia yang juga telah menganut nilai-nilai pancasila harus mempertahankan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai penunjuk arah semua aktifitas atau kegiatan dan kehidupan didalam segala bidang, yang berarti semua tingkah laku dan tindak atau perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila didalam Pancasila. Karena Pancasila selalu merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara sila yang satu dengan yang lainnya, dan saling berkaitan satu sama lain yang menunjukkan bahwa sila dalam Pancasila merupakan satu - kesatuan organis.

Pancasila yang harus dihayati ialah Pancasila yang sebagaimana telah tercantum di dalamPembukaan UUD 1945, yang dengan demikian jiwa keagamaan (sebagai manifestasi atau perwujudan dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa), jiwa yang berperi kemanusiaan (sebagai manifestasi atau perwujudan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab), jiwa kebangsaan (sebagai manifestasi atau perwujudan dari sila Persatuan

Page 21: Makalah Yoyok(Hukum)

Indonesia), jiwa kerakyatan (sebagai manifestasi dari sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan), dan jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sosial (sebagai manifestasi dari sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) yang selalu terpancar dalam segala tingkah laku dan tindak atau perbuatan serta sikap hidup seluruh bangsa Indonesia.

Daftar Pustaka-http://metodeilmiah.com/penjelasan-fungsi-pancasila-http://satrio-aji-p.blogspot.com/2013/03/pancasila-sebagai-jiwa-bangsa-indonesia.html-http://navigasmaritime.blogspot.com/2013/01/implementasi-pancasila-sebagai-jiwa.html

-http://hukum.kompasiana.com/2013/03/06/pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-indonesia-539744.html