Makalah Wis

8/18/2019 Makalah Wis

1/22

KATA PENGANTAR

Assalamu΄Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan

Taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga Allah ST senantiasa melimpahkan !idayah dan Rahmat-Nya

kepada kami se"ara khusus dan masyarakat se"ara umum agar senantiasa mensyukuri

akan ilmu# iman# dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah $ Manusia#

Moralitas dan !ukum%% yang kami susun ini dapat menam&ah 'a'asan kami.

Makalah ini disusun dengan &er&agai literatur khususnya mata kuliah (imia

a'asan )lmu Sosial# &uku-&uku yang dianggap rele*an# serta pengetahuan dari

kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan &aik sesuai yang diharapkan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengu"apkan &anyak terima

kasih kepada dosen pem&im&ing yang telah mem&erikan &antuannya sehingga

makalah ini dapat terselesaikan.(ami menyadari &ah'a makalah ini masih perlu

per&aikan# olehnya itu sum&ang saran dari pem&a"a sangat kami harapkan.

Makassar# +, Maret +/

Penyusun

2


2/22

DAFTAR ISI

!A0AMAN 12320i

(ATA PEN4ANTAR....................................................................................................ii

3A5TAR )S)................................................................................................................iii

6A6 ) PEN3A!202AN.............................................................................................

. 0ATAR 6E0A(AN4......................................................................................

.+ R2M2SAN MASA0A!.................................................................................+

.7 T212AN..........................................................................................................7

6A6 )) PEM6A!ASAN...............................................................................................8

+. MAN2S)A# M9RA0)TAS 3AN !2(2M.....................................................8

+.+ N)0A) M9RA0 SE6A4A) S2M6ER 623AYA 3AN (E623AYAAN.....:

+.7 M9RA0)TAS# N9RMA MASYARA(AT 3AN NE4ARA.........................7

+.8 3)A0E(T)(A !2(2M 3AN M9RA0 3A0AM MASYARA(AT 3AN

NE4ARA......................................................................................................7

+.; T2NT2TAN 3AN SAN(S) M9RA0# N9RMA# !9(2M 3A0AM

MASYARA(AT 3AN NE4ARA................................................................8

+.; (EA3)0AN# (ETERT)6AN 3AN (ESE1A!TERAAN MASYARA(AT

SE6A4A) 2123 6ERM9RA0 3AN MENAAT) !9(2M...................;

3


3/22

6A6 )) PEN2T2P......................................................................................................:

7. (ES)MP20AN............................................................................................:

7.+ SARAN........................................................................................................+

3A5TAR P2STA(A..................................................................................................+

4


4/22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia# nilai# moral# dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan. 3e'asa ini masalah-masalah serius yang dihadapi &angsa )ndonesia

&erkaitan dengan nilai# moral# dan hukum antara lain mengenai kejujuran#

keadilan# menjilat# dan per&uatan negatif lainnya sehingga perlu dikedepankan

pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan# nilai# &im&ingan#

dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepri&adian indi*idu atau

jati diri manusia# lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai

yang mengarah kepada pem&entukan moral yang sesuai dengan norma ke&enaran

menjadi sesuatu yang esensial &agi pengem&angan manusia yang utuh dalam

konteks sosial.Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk menjadikan manusia

&er&udaya.6udaya dalam pengertian yang sangat luas men"akup segala aspek

kehidupan manusia# yang dimulai dari "ara &erpikir#&ertingkah laku sampai

produk-produk &erpikir manusia yang &er'ujud dalam &entuk &enda


5/22

keseluruhan proses ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pendidikan di

masyarakat.Pemun"ulan ke&udayaan &aru tidak sepenuhnya mem&erikan efek positif

terhadap perkem&angan suatu &angsa tetapi ada juga yang &erdampak negatif

2ntuk menghindari hal-hal negatif dari suatu ke&udayaan &aru# diperlukan

&er&agai upaya untuk mengadakan saringan ke&udayaan yang dianggap paling

tepat untuk diterapkan. 9leh karena itu# pemahaman terhadap ke&udayaan

menjadi penting &agi seorang pendidik agar pendidik memahami se"ara persis

ke&udayaan dan pengaruhnya terhadap perkem&angan masyarakat.

1.2 Rumusan asala!

. Apa pengertian dari manusia# moralitas dan hokum>

+. Apa saja nilai moral se&agai sum&er &udaya dan ke&udayaan>7. 6agaimana moralitas# norma masyarakat dan Negara>

8. 6agaiamana dialektika hokum dan moral dalam masyarakat dan Negara>

;. Apa tuntutan dan sanksi moral# norma# hokum dalam masyarakat dan Negara>/. 6agaimana keadilan# keterti&an dan kesejahteraan masyarakat se&agai 'ujud

&ermoral dan menaati hokum>

1." Tu#uan

. Mahasis'a mampu mengetahui pengertian dari manusia# moralitas dan hokum

2


6/22

+. Mahasis'a mampu mengetahui nilai moral se&agai sum&er &udaya dan

ke&udayaan7. Mahasis'a mampu mengetahui moralitas# norma masyarakat dan Negara

8. Mahasis'a mampu mengetahui dialektika hokum dan moral dalam

masyarakat dan Negara

;. Mahasis'a mampu mengetahui tuntutan dan sanksi moral# norma# hokum

dalam masyarakat dan Negara/. Mahasis'a mampu mengetahui keadilan# keterti&an dan kesejahteraan

masyarakat se&agai 'ujud &ermoral dan menaati hokum.

3


7/22

BAB II

PEBAHASAN

2.1 anus$a% &ral$tas 'an Hukum

2.1.1 anus$a

Se"ara &ahasa manusia &erasal dari kata $manu?


8/22

untuk hidup. 2ntuk dapat hidup# ia mem&utuhkan sesuatu. Alat untuk

memenuhi ke&utuhan itu &ersum&er dari lingkungan.

2.1.2 &ral$tas

Moral &erasal dari kata &ahasa 0atin mores yang &erarti adat ke&iasaan.

(ata mores ini mempunyai sinonim mos# moris# manner mores atau manners#

morals.3alam &ahasa )ndonesia# kata moral &erarti akhlak


9/22

Ada dua ma"am moral dalam menentukan &aik dan &uruknya

perilaku manusia# yaitu1. Moral deskriptif# yaitu etika yang &erusaha meneropong se"ara kritis dan

rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia

dalam hidup ini se&agai sesuatu yang &ernilai. !al ini mem&erikan fakta

se&agai dasar untuk mengam&il keputusan tentang perilaku atau sikap

yang mau diam&il.

2. Moral normatif# yaitu etika yang &erusaha menetapkan &er&agai sikap dan

pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia. Moral normatif

mem&erikan penilaian sekaligus mem&eri norma se&agai dasar dan

kerangka tindakan yang akan diputuskan.

2.1." Hukum

!ukum adalah himpunan peraturan-peraturan


10/22

&uruk hukum juga mem&eri petunjuk sehingga segala sesuatunya &erjalan

terti& dan teratur &egitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati

anggota masyarakat.

2. Se&agai sarana untuk me'ujudkan keadilan sosial lahir &atin

a. !ukum mempunyai "iri memerintah dan melarang

(. !ukum mempunyai sifat memaksa !ukum mempunyai daya yang

mengikat fisik dan Psikologis karena hukum mempunyai "iri# sifat# dan

daya mengikat maka hukum dapat mem&eri keadilan ialah dapat

menentukan siapa yang &ersalah dan siapa yang &enar.". Se&agai penggerak pem&angunan

3aya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau di daya

gunakan untuk menggeraakkan pem&angunan di sini hukum dijadikan alat

untuk mem&a'a masyarakat kearah yang le&ih maju.

). Se&agai fungsi kritis hukum

!erimanto# dalam &ukunya# )lmu sosial &udaya dasar hal ;; mengatakan

$3e'asa ini sedang &erkem&ang suatu pandangan &ah'a hukum

mempunyai fungsi kritis# yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata

melakukan penga'asan pada aparatur pemerintah


11/22

&ertingkah laku. Nilai atau *alue &erasal dari kata *alere yang &erarti kuat#

&aik# &erharga


12/22

dirinya sendiri maupun menyelenggarakan hu&ungan hidup &ermasyarakat

se"ara terti& dan utuh.(e&udayaan memiliki 7 dimensi yaitu hu&ungan manusia dengan

manusia# alam dan Tuhan. 9rang yg &ermoral adalah orang yang &er&udaya.. Nilai moral se&agai sum&er &udaya

Ada + jenis sum&er moralDetika yaitu Tuhan YME# dan dari

manusia. (e&udayaan memiliki 7 'ujuda. (eseluruhan ide# gagasan# nilai# norma# peraturan yg &erfungsi

mengatur mengendalikan dan mem&eri arah pada kelakuan manusia

dalam &ermasayrakat


13/22

Etika adalah nilai dan norma yg dijadikan pedoman hidup &agi

seseorang. Etika ialah sistem &udaya# Sistem nilai &udaya merupakan

gam&aran perilaku &ai# &enar# dan &ermanfaat yg terdapat dalam pikiran.

7. Nilai moral se&agai nilai-nilai luhur &udaya &angsaMoral &ersifat kodrati sejak di"iptakan manusia telah di&ekali

dengan sifat &aik# jujur dan adil. Per&uatan moral selalu menjadi a"uan

dalam hidup masyarakat dan &erfungsi se&agai pengayaan terhadap sistem

nilai &udaya yg ada. Selagi manusia &erpegang pada &udaya# akan selalu

ter'ujud keterti&an# kedamaian# ketentraman# dan kesejahteraan.

8. Nilai moral se&agai hasil penilaian

Per'ujudan &udaya penekanannya pada akal# nurani dan kehendak

se&agai satu kesatuan yang utuh yang dapat dise&ut dengan ke&udayaan

tinggi dan rendah karena diukur dengan manfaatnya &agi manusia. Apa&ila

ke&udayaan dihu&ungkan dengan perada&an akan mun"ul pernyataan

'alaupun perada&an rendah &elum tentu ke&udayaannya rendah.;. Nilai moral se&agai nilai o&jektif dan nilai su&jektif &angsa

Sistem nilai &udaya akan dipahami dan dipatuhi oleh orang lain

apa&ila di'ujudkan dengan per&uatan nyata yang dapat dijadikan teladan.

Apa&ila yg &er&uat adalah tokoh atau pemimpin dalam masyarakat# sistem

ini "epat &erkem&ang dan diikuti oleh semua anggota masyarakat sehingga

menjadi ter&iasa dan mem&udaya./. Nilai moral se&agai ke&udayaan dan perada&an se&agai nilai masyarakat

Sistem yang sudah &erpola# merupakan gam&aran dan sikap#

pikiran# dan tingkah laku yang di'ujudkan dalam &entuk sikap dan

per&uatan. Sistem nilai ini adalah produk &udaya hasil pengalaman hidup

10


14/22

yang &erlangsung terus-menerus ter&iasa yang akhirnya disepakati &ersama

se&agai pedoman hidup mereka dan se&agai identitas kelompok masyarakat.

2." &ral$tas% n&rma mas*arakat 'an Negara

2.) D$alekt$ka !ukum 'an m&ral 'alam mas*arakat 'an Negara

!ukum dapat dikatakan adil atau tidak tergantung dari 'ilayah penilaian

moral. !ukum tidak &isa menilai dirinya sendiri apakah hukum itu adil atau tidak#

namun hukum sendiri yang harus menilai &ah'a semestinya sifat dari hukum itu

adalah adil. Aturan hidup &ersama yang dijadikan norma hukum# nilai# etika dalam

masyarakat harus dijelaskan dengan melihat hu&ungan hukum itu dengan

moralitas.

Aturan hidup &ersama yang diajdikan norma hukum# nilai# dan etika dalam

masyarakat dijelaskan dengan melihat hu&ungan antara hukum itu sendiri dengan

moralitas. !u&ungan terse&ut &erupa hukum yang terkandung norma-norma moral#

artinya &ah'a hukum meruapakan ungkapan moralitas sosial masyarakat tertentu

yang pelaksanaannya dapat dituntut dan pelanggarannya mendapatkan sanksi.

Akan tetapi# tidak semua norma moral perlu dan dapat dijadikan se&agai norma

hukum karena moral menyangkut aspek &atiniah


15/22

perilaku yang diper&olehkan dan yang tidak diper&olehkan=. (alau demikian#

&erarti moralitas mendasari hukum.

Moralitas mendasari hukum &erarti hukum yang tidak sesuai dengan norma

moral se"ara sah untuk ditolak. Akan tetapi# tidak semua norma moral perlu dan

dapat dijadikan norma hukum karena moral menyangkut aspek &atiniah dan

hukum lahiriah.

2.+ Tuntutan 'an sanks$ m&ral% n&rma% !&kum 'alam mas*arakat 'an Negara

Tidak ada ke'aji&an dan aturan &erarti tidak ada tindakan ke&aikan. 9leh

karena itu# pada umumnya apa&ila seseorang telah melakukan kesalahan didalam

masyarakat# tuntutan dan sanksi yang akan diterimanya adalah diku"ilkan# merasa

dipermalukan# di"ap orang se&agai orang yang tidak tahu aturan# dan lain

se&againya.

(riteria untuk menilai &aik &uruknya manusia adalah aturan dan prinsip-

prinsip yang &erlaku dalam masyarakatnya. 9rang tidak tertantang untuk

melakukan ke&aikan yang mengatasi aturan. (asarnya# orang hanya melakukan

ke&aikan kalau itu merupakan se&uah perintah atau larangan. Tidak ada ke'aji&an

dan aturan &erarti tidak ada tindakan ke&aikan. 9leh karena itu# pada umumnya

apa&ila seseorang telah melakukan kesalahan di dalam masyarakat# tuntutan dan

sanksi yang akan diterimanya adalah diku"ilkan# merasa dipermalukan# di"ap

orang se&agai orang yang tidak tahu aturan dan lain se&gainya.

12


16/22

2., Kea'$lan% ketert$(an 'an kese#a!teraan mas*arakat se(aga$ -u#u'

(erm&ral 'an menaat$ !&kum.

(ualitas manusia tidak ditentukan oleh keahlian atau kemampuan yang

dia miliki melainkan oleh kualitas 'atak pri&adinya. Seseorang dianggap &aik

hanya se"ara moral memang dia &aik. 9leh karena itu# se&agai 'arga masyarakat

yang &aik seharusnya &isa mentaati dan mematuhi norma dan nilai yang &erlaku#

sehingga kita &isa menjadi 'arga yang &ermoral dan &eretika. 3engan sikap

moralitas yang tinggi# akan ter'ujud keadilan# keterti&an# dan kesejahteraan

dalam masyarakat. 1adi# moralitas memiliki otoritas tertinggi untuk menilai

apakah seseorang itu &aik atau tidak se&agai manusia.

Telah menjadi se&uah kesepakatan &ersama &ah'a manusia adalah

makhluk sosial yaitu mekhluk yang selalu &erinteraksi dan mem&utuhkan

&antuan orang lainnya atau sesamanya. 3alam konteks hu&ungan dengan

sesamanya seperti itulah perlu adanya keteraturan sehingga setiap indi*idu dapat

&ehu&ungan se"ara harmonis dengan indi*idu lain di sekitarnya. 2ntuk

ter"iptanya keteraturan terse&ut diperlukan aturan yang dise&ut oleh kita yaitu

hukum. !ukum dalam masyarakat merupakan tuntutan# mengingat &ah'a kita

tidak mungkin menggam&arkan hidupnya manusia tanpa atau di luar masyarakat.

Maka manusia# masyarakat dan hukum merupakan pengertian yang tidak dapat

dipisahkan# sehingga pameo $2&i So"ietas )&i )us?


17/22

!ukum di"iptakan dengan tujuan yang &er&eda-&eda# ada yang

menyatakan &ah'a tujuan hukum adalah keadilan# ada juga yang menyatakan

kegunaan# ada yang menyatakan kepastian hukum dan lain-lain. Akan tetapi

dalam kaitan dengan masyarakat# tujuan hukum yang utama dapat direduksi

untuk keterti&an


18/22

permasalahan moral yang kurang ditanggapi manusia. Ketiga# dapat menjadi

penarik perhatian manusia kepada gejala $pem&iasaan emosional$.

Selain itu fungsi dari nilai# moral dan hukum yaitu dalam rangka untuk

pengendalian dan pengaturan. Pengendalian dan pengaturan dilakukan

&erdasarkan sistem hukum. Pentingnya sistem hukum ialah se&agai perlindungan

&agi kepentingan-kepentingan yang telah dilindungi kaidah agama# kaidah

kesusilaan dan kaidah kesopanan. Meskipun kaidah-kaidah terse&ut ikut &erusaha

menyelenggarakan dan melindungi serta menjamin kepentingan orang dalam

masyarakat# tetapi &elum "ukup kuat untuk melindungi dan menjamin# mengingat

terdapat kepentingan-kepentingan yang tidak teratur. 2ntuk melindungi le&ih

lanjut kepentingan yang telah dilindungi kaidah-kaidah tadi maka diperlukanlah

sistem hukum. !ukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan nyata &erlaku

dalam masyarakat# dise&ut hukum positif.

Per'ujudan nilai# moral dan hukum dalam masyarakat dan negara dapat

diartikan dengan makna kesadaran hukum dalam masyarakat. Pada umumnya

kesadaran hukum dikaitkan dengan ketaatan hukum atau efekti*itas

hukum. (esadaran hukum memiliki per&edaan dengan perasaan hukum.

Perasaan hukum diartikan se&agai penilaian hukum yang tim&ul se"ara serta

merta dari masyarakat dalam kaitannya dengan masalah keadilan. (esadaran

hukum le&ih &anyak merupakan perumusan dari kalangan hukum mengenai

penilaian terse&ut# yang dilakukan se"ara ilmiah. 1adi kesadaran hukum

se&enarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat dalam manusia

15


19/22

tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada atau dengan

perkataan lain kesadaran hukum merupakan persepsi seseorang atau masyarakat

tentang hukum. 3engan demikian yang ditekankan dalam hal ini adalah nilai-

nilai yang tum&uh dan &erkem&ang dalam masyarakat dan &ukan terhadap

kejadian-kejadian konkret dalam masyarakat yang &ersangkutan.

Aristoteles mem&erikan "ontoh keutamaan moral# yaitu

a. (e&eranian# yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan penge"ut.

(. 2gahari


20/22

BAB III

PENUTUP

".1 Kes$m/ulan

. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri

dengan lingkungannya pada masa &ayi sepenuhnya manusia tergantung

kepada indi*idu lain.

+. Moral &erasal dari kata &ahasa 0atin mores yang &erarti adat ke&iasaan.

(ata mores ini mempunyai sinonim mos# moris# manner mores atau manners#

morals.

7. !ukum adalah himpunan peraturan-peraturan


21/22

ter"iptanya keadilan


22/22

DAFTAR PUSTAKA

3r. M. Rafiek# M.Pd. +. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar . Yogyakarta Pustaka

Prisma

Elly M. Setiadi# dkk. +F. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. 1akarta (en"ana Prenada

Meida 4rup

!erimanto# Ilmu sosial budaya dasar . 1akarta 6umi Aksara. +,.

Noor# Arifin# 3rs. !. ::F. Ilmu Sosial Dasar. 6andung CG Pustaka Setia.

Setiadi#Elly. Ilmu sosial budaya dasar . 1akarta Putra 4rafika. +F.

19

Makalah Wis

Documents

Transcript of Makalah Wis