Makalah vegetasi dan karakteristik

28
VEGETASI Disusun Oleh : Riza Dwi Maulidiyah (201510070311060) Niakhairani Putri Maretta (201510070311061) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Transcript of Makalah vegetasi dan karakteristik

Page 1: Makalah vegetasi dan karakteristik

VEGETASI

Disusun Oleh :

Riza Dwi Maulidiyah (201510070311060)

Niakhairani Putri Maretta (201510070311061)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: Makalah vegetasi dan karakteristik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vegetasi.........................................................................................2

2.2 Formasi Vegetasi.............................................................................................2

2.3 Asossiasi Vegetasi...........................................................................................9

2.4 Ekoton Vegetasi...............................................................................................10

2.5 Fisiognomi Vegetasi........................................................................................11

2.6 Life Cover Vegetasi.........................................................................................11

2.7 Leaf Area Indeks.............................................................................................12

2.8 Kajian Islam ....................................................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................13

Daftar Pustaka.......................................................................................................14

ii

Page 3: Makalah vegetasi dan karakteristik

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izinnya kami

dapat menyelesaikan Makalah Ekologi Tumbuhan yang terkait dengan “Vegetasi

dan Karakteristiknya” dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si selaku dosen mata kuliah;

2. Semua staff perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan informasi dan fasilitas dalam menyelesaikan makalah ini;

3. Teman-teman Biologi III.B Universitas Muhammadiyah Malang, karena telah

memberikan bantuan informasi.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami

mengharap kritik dan saran dari pembaca, untuk hasil yang lebih baik.

Malang, 21 Oktober 2016

Penulis

iii

Page 4: Makalah vegetasi dan karakteristik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah

untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang

tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe

hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.

Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari

kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu

tempat. Persebaran Tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti

ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan.Semakin tinggi suatu tempatdari

permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut

suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan

laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun

50 C, dari perbedaan-perbedan itulah muncul macam-macam vegetasi.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Untuk mengetahui Formasi pada konsep dasar komunitas (vegetasi)

1.2.2 Untuk mengetahui Assosiasi pada konsep dasar komunitas (vegetasi)

1.2.3 Untuk mengetahui Ekotone pada konsep dasar komunitas (vegetasi)

1.2.4 Untuk mengetahui Fisiogromi pada konsep dasar komunitas (vegetasi)

1.2.5 Untuk mengetahui Life From Dan Cover pada konsep dasar komunitas

(vegetasi)

1.2.6 Untuk mengetahui Leaf Area Index pada konsep dasar komunitas (vegetasi)

1

Page 5: Makalah vegetasi dan karakteristik

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunitas (Vegetasi)Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk

keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang

tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem.

2.2 Formasi Vegetasi

Berdasarkan ukuran keluasan vegetasi dapat dikelompokan dalam beberapa

formasi, yang kesemuanya merupakan suatu tipe vegetasi yang sangat luas yang

menutupi semua permukaan bumi.

1. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma Hutan hujan Tropis memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau

sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan

yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana).

Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan. Bioma hutan

hujan tropis terdapat di kawasan garis khatulistiwa di seluruh dunia, seperti Asia

tengah termasuk Indonesia, Amerika tengah dan selatan, Afrika, serta Australia.

Hutan hujan tropis memiliki temperatur dengan kisaran 25°C per tahun dan curah

hujan yang tinggi sekitar 200 cm per tahun. Tumbuhan dan hewan yang hidup di

bioma ini paling beragam dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan yang hidup

di bioma-bioma lainnya. Tumbuhan yang khas yang hidup di bioma ini adalah

tumbuhan liana (tumbuhan merambat) seperti rotan dan tumbuhan epifit seperti

anggrek. Hewan yang khas di bioma ini adalah harimau, badak, babi hutan, dan

orangutan.

2. Bioma Tundra

Bioma Tundra memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes)

dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada. Bioma tundra

2

Page 6: Makalah vegetasi dan karakteristik

terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki curah hujan

yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Pada

musim dingin, air dalam tanah dingin dan membeku sehingga tumbuhan tidak

dapat tumbuh besar. Produsen utama di bioma ini adalah lichenes dan lumut.

Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub, reindeer

(rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musim-musim

tertentu. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan

yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan

kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi

dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap

dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang

menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya rusa kutub, beruang

kutub, dan serangga terutama nyamuk dan lalat hitam.

3. Bioma Taiga

Bioma Taiga memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan

terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia. Bioma taiga

dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma ini

memiliki curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat

basah karena penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma

taiga terdapat di daerah yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100 cm

per tahun. Terdapat di Amerika bagian utara dan selatan, Eropa bagian barat, dan

Asia bagian timur. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga umumnya konifer dan

pinus. Hewan yang hidup di bioma ini di antaranya adalah rusa, beruang hitam,

salamander, dan tupai. Ciri-ciri lainnya adalah suhu di musim dingin rendah.

Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,

pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya

antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke

selatan pada musim gugur.

4. Bioma Hutan

3

Page 7: Makalah vegetasi dan karakteristik

Bioma Hutan meranggas (4 musim), Bioma hutan gugur memiliki ciri-ciri

vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada

musim dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia

dan Amerika. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang dan tersebar

di Amerika Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki ciri-ciri

suhu yang sangat rendah pada musim dingin dan sangat panas pada musim panas

(-30°C hingga 30°C). Curah hujan tinggi dan merata, serta jenis pohon yang dapat

menggugurkan daunnya pada saat musim panas (pada hutan gugur daerah tropis)

dan pada saat musim dingin (pada hutan gugur iklim sedang). Hewan yang hidup

di bioma ini antara lain tikus, beruang, bajing, dan burung. Beberapa hewan pada

bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama musim dingin

dengan terlebih dahulu mengonsumsi banyak makanan. Ciri-ciri lainnya adalah

curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat

musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit dan tidak terlalu

rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan

rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma Padang Rumput

Bioma Padang Rumput memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan

berupa rumput (Graminae). Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara,

Argentina dan Rusia Selatan. Ciri-ciri lainnya adalah curah hujan kurang lebih 25

– 30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi

dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna

(herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya

antara lain bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru,

serangga, tikus, dan ular.

6. Bioma gurun,

Bioma Gurun memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit

yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah

dalam waktu pendek (efermer). Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun

4

Page 8: Makalah vegetasi dan karakteristik

Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan). Bioma gurun terdapat di

Asia, Afrika, India, Amerika, dan Australia. Tanah yang tandus dan kandungan air

yang sangat rendah membuat tumbuhan dan hewan-hewan tertentu saja yang

dapat bertahan di daerah ini. Tumbuhan yang dapat bertahan di gurun di antaranya

kaktus, sedangkan hewan yang dapat bertahan di gurun di antaranya adalah unta

dan ular. Ciri-ciri lain bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25

cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mencapai 45°C) sehingga penguapan juga

tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan

suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di

gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun

berdaun seperti duri atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai

jaringan untuk menyimpan air, contohnya kaktus. Hewan yang hidup di gurun

antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

7. Bioma Savana

Bioma Savana memiliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan.

Terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia. Bioma savana (padang

rumput) terdapat di wilayah beriklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25

cm sampai 75 cm per tahun. Tumbuhan yang dominan di bioma ini adalah rumput

. Hewan yang hidup di bioma ini adalah hewan-hewan yang bisa bertahan di

kondisi padang rumput, di antaranya adalah kuda, zarafah, dan singa. Di Indonesia

bioma savana dapat ditemukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB)

8. Hutan bakau,

Hutan Bakau memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah

dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api

(Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). Terdapat di

daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.

9. Hutan lumut

5

Page 9: Makalah vegetasi dan karakteristik

Hutan Lumut memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di

daerah pegunungan.Semua suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia.

Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih terbatas maka belum semuanya

dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang menunggu untuk

dipelajari. Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250

sampai 12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut

ditemukan hampir 3.000 jenis dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia.

Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis mewakili seperempat

jumlah paku-pakuan yang ada di dunia. Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan

berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jumlah yang ada di dunia. Sebaran jenis

tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah terkaya adalah daerah hutan

hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas 10.000 jenis tumbuhan

berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.

Contoh – Contoh Vegetasi

Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-

contoh vegetasi.

a.      Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonana

dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-

wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon

dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta

pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling

penting.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat

menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di

dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama

pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-

tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup

6

Page 10: Makalah vegetasi dan karakteristik

semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang

pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang

jelas. Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim

dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di

luarnya. Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam

berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil

manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan

hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti

penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan

peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan

yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya

berjuta tanaman.

Gambar 1.1 : Hutan

http://4.bp.blogspot.com

b.      Kebun

         Kebun dalam pengertian di Indonesia adalah sebidang lahan, biasanya di

tempat terbuka, yang mendapat perlakuan tertentu olehmanusia, khususnya

sebagai tempat tumbuh tanaman.

      Pengertian kebun bersifat umum karena lahan yang ditumbuhi tumbuhan

secara liar juga dapat disebut kebun, asalkan berada di wilayah permukiman.

Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan dari hutan dilihat dari jenis dan

7

Page 11: Makalah vegetasi dan karakteristik

kepadatan tumbuhannya. Dalam ungkapan sehari-hari, kebun sering kali

digunakan untuk menyebut perkebunan (seperti "kebun karet" atau "kebun

kelapa") terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak diusahakan secara

intensif komersial. Kata kebun juga dipakai untuk

menyebut pekarangan dan taman. Kebun dapat merupakan suatu pekarangan,

namun tidak selalu demikian. Keseluruhan atau sebagian kebun dapat ditata

menjadi taman.

      Kebun dapat dipadankan secara baik dengan orchard dalam bahasa Inggris.

Kebun dengan pengertian demikian adalah suatu pertamanan pohon atau semak

secara monokultur, tetapi bukan tema, untuk menghasilkan. Lahan bagi kebun

demikian ini telah dikenal sejak dulu, seperti kebun pala di Maluku dan berbagai

kebun buah-buahan di berbagai tempat di (seperti kebundurian, duku, rambutan,

dan salak). Kebun dalam pengertian di Indonesia biasanya tidak memiliki sistem

budidaya yang intensif dan sekedar menjadi tempat untuk menumbuhkan tanaman

serta pengumpulan hasil panen. Tidak ada fasilitas penyortiran atau pengemasan

yang tersedia di lahan tersebut. Di luar negeri, kebun apel, jeruk, pisang,

dan zaitun diusahakan secara intensif dan dapat dikatakan se

bagai perkebunan.

Gambar 1.2 : kebun sayur

(http://www.berita9online.com)

c. Padang Rumput

8

Page 12: Makalah vegetasi dan karakteristik

      Sebuah padang rumput merupakan lapang yang dipenuhi oleh rumput dan

tanaman tak berkayu. Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh trenak, domba

dan kambing.

                                          Gambar 1.3 : Padang Rumput

(http://sebandung.com)

d.  Tundra

Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan

rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut daerah tanpa pohon. Pada

area ini mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya brerupa lumut,rerumputan.

Tundra biasanya hidup di daerah dingin. Pertumbuhan tanaman di daerah ini

hanya 60 hari.

Terdapat diwilayah utara dan terdapat dipuncak gunung yang tinggi. Iklim

kutub dengan musim dingiin yang panjang serta gelap dan musim panas yang

panjang dan terang terus menerus

2.3 Asosiasi Vegetasi

Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah

yang dapat digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan

sembarang umur. Komunitas merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun

juga dapat merupakan  satuan yang sangat sempit. Istilah  komunitas juga dapat

digunakan untuk satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya

lumut yang beraneka ragam di pohon tertentu.

Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan batasan suatu

komunitas tumbuhan demikian juga dengan  perubahan komponen vegetasi yang

9

Page 13: Makalah vegetasi dan karakteristik

terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang mudah

berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya.

      Seringkali vegetasi serupa mudah dan sering ditemukan pada lokasi yang

mempunyai kondisi yang sama, sebagai contoh adalah hadirnya vegetasi yang

berupa padang rumput yang mudah ditemui di manapun. Asosiasi lebih

merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi.  Suatu komunitas

besar  dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil  yang didalamnya

terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut.

Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi

umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya

dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga

sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi.

Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri sebagai berikut:

a.       Mempunyai komposisi floristik yang seragam

b.      Fisiognomi yang seragam

c.       Terdapat pada habitat yang relatif konsisten

Gambar 4. Asosiasi pada hutan hujan basah

      Gambar diatas menunjukan minimal tiga  kanopi penyusun dalam suatu

asosiasi. Demikian juga untuk asosiasi yang lainnya yang sudah anda pelajari

diatas. Dengan banyaknya pembatas yang terdapat dalam vegetasi, maka perlu

pemisahan dan pembatasan dalam tujuan yang berfungsi untuk lebih detail dalam

mempelajari vegetasi tersebut. 

2.4 Ekotone Vegetasi

Ekoton adalah transisi daerah antara dua bioma tetapi berbeda wilayah dari

lanskap seperti antara hutan dan padang rumput. Secara harfiah kata ekoton 10

Page 14: Makalah vegetasi dan karakteristik

diambil dari kombinasi eco(logy) ditambah –tone, dari bahasa yunani tonos atau

tension, dengan kata lain ekoton adalah tempat dimana ekologi berada dalam

tekanan.

Pada skala lokal dan regional, komunitas bervariasi sebagaimana individu

spesies merespon terhadap gradien lingkungan. Batasan antara individu spesies,

komunitas dan bioma tidaklah jelas dan secara tiba-tiba, tetapi tidak jelas dan

gradual. Bioma melebur antara satu sama lain di sepanjang ekoton. Peta vegetasi

menumpang tindihkan batasan pada kontinuum ini, mengindikasikan perkiraan

dimana satu bioma berakhir dan yang lainnya memulai.

2.5 Fisiognomi

Fisiognomi adalah kenampakan eksternal vegetasi, struktur vertical

(arsitek tur atau struktur biomas), dan bentuk pertumbuhan (growth form) taksa

dominan. Fisiognomi merupakan sifat yang muncul pada komunitas. Struktur

vertical mengacu pada tinggi dan penutupan kanopi tiap lapisan dalam komunitas.

Penutupan kanopi dinyatakan sebagai persentase tanah yang ditutupi oleh kanopi

bila kanopi diproyeksikan kebawah. Penutupan dapat juga dinyatakan sebagai leaf

area index (LAI).

2.6 Life form and cover

Menurut Chain (1950) dalam Aryanto 2014 , Bentuk kehidupan (life form)

merupakan keseluruhan proses hidup dan muncul secara langsung sebagai respon

atas lingkungan. Bentuk kehidupan (life form) dikelompokkan atas dasar adaptasi

organ kuncup untuk melalui kondisi yang tidak menguntungkan bagi tumbuhan.

Raunkier mengelompokkan bentuk kehidupan (life form) tumbuhan bersarakan

posisi dan tingkat perlindungan tunas dalam untuk memunculkan kembali tubuh

tumbuhan pada musim yang sesuai.Sesuai dasar ini, maka tumbuhan dapat

dikelompokkan menjadi 5 kelas utama life form yang neliputi: Phanerophyte,

Chamaephyte, Hemikriptophyte, Chryptophyte, dan Therophyte. Tampilan

bersama dari persentase setiap kelas life form tersebut dinamakan spektrum

biologi life form. Kemiripan distribusi persentase spektrum biologi dari area yang

berbeda mengindikasikan kemiripan iklim. Tipe vegetasi yang terdiri dari 11

Page 15: Makalah vegetasi dan karakteristik

beberapa bagian vegetasi dicirikan oleh bentuk kehidupan (life form) dari

tumbuhan dominan, terbesar atau paling melimpah atau tumbuhan yang

karakteristik.

2.7 Leaf Area IndexIndeks Luas Daun (Leaf Area Index) adalah salah satu parameter penting

untuk mengidentifikasi produktivitas. Tanaman pertaniasn. LAI dapat diturunkan

dari data penginderaan jauh dengan berbagai pendekata, salah satunya melalui

indeks vegetasi. Nilai-nilai LAI yang dihasilkan mempunyai tingkat akurasi yang

dipengaruhi oleh jenis data citra yang digunakan dan analisis yang digunakan.

Menurut Beadle (1993) dalam suwarsono (2011) secara sederhana fungsi

LAI memenuhi persamaaan:

LAI = s/G

Keterangan:

s= Luas daun pada kanopi

G= Luas permukaan tanah yang tertutupi kanopi

Istilah luas daun pada kanopi (s) secara umum diukur sebagai luas daun

yang diproyeksikan pada bidang datar, yaitu setelah menempatkan contoh daun

pada permukaan bidang datar. Menurt asner (2003) dalam suwarno (2011)

metode pengukuran LAI secara langsung dilapangan, yaitu dengan beberapa

pendekatan yaitu:

a. Metode Destructive Harvesting

b. Metode penimbangan berat daun

c. Metode allometry

d. Metode secara tidak langsung seperti garis timbangan pengukurgaris tegak

lurus atau (plumb lines

e. Metode tidak kontak secara langsung menggunakan peralatan Decagon

Ceptometer

12

Page 16: Makalah vegetasi dan karakteristik

2.8 Surat Az-Zumar Ayat 21

Artinya:  Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah

menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi

Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-

macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan,

Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai

akal.

Penjelasan: 

Bahwa Allah SWT telah menurunkan air dari langit dan menjadikannya sumber-

sumber air di bumi dan ditumbuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman yang

bermacam-macam. Dan itu  sebetulnya adalah rahmat dan anugerah yang besar

bagi manusia yang memiliki akal untuk melihatnya sebagai bentuk keadilan dan

kasih saying Allah kepada umatnya.

13

Page 17: Makalah vegetasi dan karakteristik

BAB IIIPenutup

3.1 Kesimpulan

a. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang

menempati suatu ekosistem

b. Formasi Vegetasi terdiri dari bioma hutan hujan tropis, bioma tundra, bioma

taiga, bioma hutan, bioma padang rumput, bioma gurun, bioma savanna, bioma

bakau, hutan lumut

c. Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri mempunyai

komposisi floristik yang seragam, fisiognomi yang seragam, terdapat pada habitat

yang relatif konsisten

d. Ekoton adalah transisi daerah antara dua bioma tetapi berbeda wilayah dari

lanskap seperti antara hutan dan padang rumput.

e. Fisiognomi merupakan sifat yang muncul pada komunitas. Struktur vertical

mengacu pada tinggi dan penutupan kanopi tiap lapisan dalam komunitas.

f. Life form and cover merupakan tipe vegetasi yang terdiri dari beberapa bagian

vegetasi dicirikan oleh bentuk kehidupan (life form) dari tumbuhan dominan,

terbesar atau paling melimpah atau tumbuhan yang karakteristik.

g. Indeks Luas Daun (Leaf Area Index) adalah salah satu parameter penting untuk

mengidentifikasi produktivitas

3.2 Kritik dan Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

14

Page 18: Makalah vegetasi dan karakteristik

Seharusnya dalam suatu vegetasi bisa ditaman tumbuhan yang berguna

bagi lingkungan untuk mencegah akibat-akibat yang dapat ditimbulkan .

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto.J ; Widoretno.S ; Nurmiyati1; Dan Agustina.P. 2014. Bentuk Kehidupan

(Life Form) Tumbuhan Penyusun Vegetasi Di Kotamadya Surakarta. Jurnal

Bioedukasi. Vol 7 (2). Hal 10-17

Heddy, S., S.B Soemitro, dan S. Soekartomo.

1986. PengantarEkologi. Jakarta :   Rajawali

Mckenzie, Aulay ; Ball, Andy s. ; Virdee, Sonia. 1998. Instant Notes in Ecology.

Springer Verlag : New York.

Suwarsono., Muchlisin A.,Hidayat., Sayyidah, S.,Nenik,

S.H.,Herry,S.,Kuncoro,T.S. 2011. Pengembangan Metode Penentun Indeks

Luas Daun Pada Penutup Lhan Hutan Dari Data Satelit Penginderaaan Jauh

Spot-2. Jurnal Penginderaan Jauh, vol . 8:50-59

15