Makalah Valas Tuga Ke 6

46
Tugas 6 Valas Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Ekonomi Makro Yang di bimbing oleh Bpk. Iskandar , S.Ag.,S.E. Di susun oleh : NYOHARDI 08102173 PERGURUAN TINGGI STIE / STMIK ASIA Jl. Soekarno Hatta – Rembuksari IA-Malang Tahuh Ajaran 2009-2010

Transcript of Makalah Valas Tuga Ke 6

Page 1: Makalah Valas Tuga Ke 6

Tugas 6

Valas

Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Ekonomi Makro

Yang di bimbing oleh Bpk. Iskandar , S.Ag.,S.E.

Di susun oleh :

NYOHARDI

08102173

PERGURUAN TINGGI STIE / STMIK ASIA

Jl. Soekarno Hatta – Rembuksari IA-Malang

Tahuh Ajaran 2009-2010

Page 2: Makalah Valas Tuga Ke 6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah Swt karena dengan limpahan rahmat dan

inayahnya-Nya kepada penulis, serta dengan limpahan syafa’at utusan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan lancar tanpa

hambatan.

Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah pengantar ekonomi makro yang diampu oleh bapak

Iskandar,S.Ag,S.E Makalah ini disusun dengan mematuhi metodologi yang

berlaku.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap

semua pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang

diantaranya:

1. Bapak Iskandar selaku dosen pengampu pengantar ekonomi makro

2. Kedua orang tua penulis yang mendukung secara moral dan material

3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungan, sekaligus

memberikan pinjaman buku referensi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh untuk

memperoleh kesempurnaan, oleh karena itu untuk menyempurnakan kelengkapan

data-data laporan ini kritik dan saran para pembaca yang sifatnya membangun

sangatlah diharapkan oleh penulis.

Malang, Januari 2010

Penulis

ii

Page 3: Makalah Valas Tuga Ke 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… ………………………………………….…...... ii

DAFTAR ISI …………………………………………........................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................2

C. Tujuan Penulisan Makalah....................................................................2

D. Manfaat Penulisan Makalah..................................................................2

1. Manfaat Internal...................................................................................2

2. Manfaat Eksternal................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................3

A. Pengertian Valas.....................................................................................3

B. Pengertian Kurs Valas …………………………………………………4

C. Penentuan Kurs Valas …………………………………………………5

1. Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas…………………………………...5

a. Permintaan Valuta Asing. …………………………………………..5

b. Penawaran Valuta Asing ……………………………………………6

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Kurs ………….9

D. Pelaku Pasar Valuta Asing ……………………………………...……13

E. Jenis-jenis Valuta Asing ………………………………………………14

F. Kondisi & Persyaratan Trading Valas ……………………………. ..16

G. Pofit &Loss Calculation Valuta Asing ……………………………….17

iii

Page 4: Makalah Valas Tuga Ke 6

H. Faktor Penggerak Pasar Valuta Asing ……………………………..19

I. Terjadinya Perubahan NIlai Rupiah Terhadap Valuta Asing ……..19

BAB III TINJAUAN REALITA ...............................................................21

A. Kurs Uang Kertas Asing ..............................................................21

B. Kurs Transaksi Bank Indonesia ....................................................22

C. Kurs Tengah USD-IDR ................................................................23

D. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang AUD ..........................23

E. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD ..........................24

BAB IV PENUTUP ..................................................................................26

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka

iv

Page 5: Makalah Valas Tuga Ke 6

v

Page 6: Makalah Valas Tuga Ke 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang

berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam

melakukan suatu transaksi perdagangan dengan negara lain dibutuhkan suatu

perhitungan suatu nilai tukar antara mata uang suatu negara terhadap negara

lain.

Perhitungan ini lebih dikenal dengan Kurs Valuta Asing (Foreign

Exchange Rate), kurs ini bisa memberikan patokan berapa –berapa nilai mata

unga asing dilihat dari Rupiah kita, sehingga memudahkan terjadinya transaksi

karena bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk

membeli produk dari negara asing. Dan juga akan bisa mengetahui berapa

jumlah uang yang akan diterima dari pembayaran penjualan poduk dalam

negeri ke negara asing.

Surplus dalam valuta asing merupakan salah satu faktor yang dapat

dijadikan ukuran bahwa suatu negara stabil dalam perkembangan

perekonomiannya, namun pada kenyataannya surplus dalam valuta asing

sangat sulit dicapai apalagi di Negara berkembang seperti Indonesia yang kurs

mata uangnya rendah di bandingkan dengan mata uang Negara lain.

Mata uang Indonesia (Rupiah ) dan mata uang negara-negara lain dapat

dibandingkan sebagi komoditas , mata uang asing juga bisa dibeli maupun

dijual diseluruh dunia. Kurs mata uang bisa sering mengalami perubahan baik

naik(menguat) atau turun (melemah) perubahan nilai dari kurs valuta asing

dapat disebabkan oleh banyak faktor, maka dalam makalah ini akan dibahas

mengenai tentang valas , kurs valas, macam-macam kurs dan factor yang

mempengaruhi perubahan kurs.

vi

Page 7: Makalah Valas Tuga Ke 6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yanga akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Valas ?

2. Apa saja macam transaksi Valas ?

3. Bagaimana Penentuan Nilai (kurs) Valas ?

4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Agar dapat mengetahui pengertian dari valas

2. Dapat mengetahui macam-macam transaksi valas

3. Mengetahui dan memahami kurs valuta asing dan penentuan nilai kurs

4. Bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan valuta asing

D. Manfaat Penulisan Makalah

1. Bagi Penulis

a) Menambah wawasan tentang valas dan kurs valas

b) Bisa mengetahui cara penentuan kurs valas

2. Bagi Pembaca

a) Sebagai referensi penulisan makalah berikutnya yang berhubungan dengan valas.

b) Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa

vii

Page 8: Makalah Valas Tuga Ke 6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Valuta Asing

Forex (Foreign Exchange) atau Valuta Asing adalah pasar mata uang

yang merupakan pasar derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada

tahun 1971 berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang menetapkan

perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs tetap menjadi kurs

mengambang yang nilainya ditentukan oleh pasar.

Definisi sederhana dari forex adalah perubahan nilai dari satu mata uang

ke mata uang lainnya. Besarnya transaksi pasar valuta asing berdasarkan

survey yang dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS) adalah

US$ 80 juta per hari pada tahun 1980 dan saat ini meningkat menjadi US$ 1.5

triliun per hari, dimana lebih dari 50% dari jumlah tersebut ditransaksikan di

pasarLondon.

Foreign Exchange (FOREX) atau dalam pengertian Bahasa Indonesia

boleh juga disebut sebagai Valuta Asing (VALAS) adalah suatu mata uang

tertentu yang dimiliki oleh negara lain sebagai alat pembayaran yang sah.

Valuta asing akan mempunyai suatu arti apabila valuta tersebut dapat

ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Tempat bertemunya

penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta Asing

atau Foreign Exchange Market.

Valuta asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan Foreight ,

sedangkan dalam istilah Arab disebut al-sharf. Dalam kamus al-Munjid fi al-

Lughah disebutkan bahwa al-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya.

yang secara harfiyah berarti penambahan, penukaran, penghindaran, atau

viii

Page 9: Makalah Valas Tuga Ke 6

transaksi jual beli. Dengan demikian adalah perjanjian jual beli satu valuta

dengan valuta lainnya,Valas atau al-sharf secara bebas diartikan sebagai mata

uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di

negara lain.

Muhammad al-Adnani mendefinisikan dengan tukar menukar uang.

Taqiyyudin an-Nabhani mendefinisikan dengan pemerolehan harta dengan

harta lain, dalam bentuk emas dan perak, yang sejenis dengan saling

menyamakan antara emas yang satu dengan emas yang lain, atau antara

perak yang satu dengan perak yang lain atau berbeda jenisnya semisal emas

dengan perak, dengan menyamakan atau melebihkan antara jenis yang satu

dengan jenis yang lain. Beliau juga menyatakan bahwa jual beli mata uang

merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya

mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti

pertukaran uang kertas dinar baru Irak dengan dinar lama.

2. Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran

dolar dengan pound Mesir

3. Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata

uang tersebut dengan mata uang asing seperti membeli pesawat

dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak dalam

suatu kesepakatan.

4. Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dolar Amerika

dengan dolar Australia.

5. Penjulan promis (surat perjanjian untuk membeayar sejumlah

uang) dengan mata uang tertentu.

6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang

tertentu.

Jadi dari pengertian diatas maka dapat disinpulkan bahwa valas (forex)

adalah mata uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk pembayaran

transaksi perdagangan internasional.

ix

Page 10: Makalah Valas Tuga Ke 6

B. Pengertian Kurs Valuta Asing

Kurs adalah jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk

mendapatkan satu satuan mata uang asing

Kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang

sesuatu Negara dinyatakan dalam mata uang Negara lain, kurs juga dapat

didefisinikan sebagai jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan, yaitu

banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing.

C. Penentuan Kurs Valuta Asing

1. Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas

Penentuan kurs mata uang asing dalm pasar bebas tergantung pada

jumlahnya permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut. Kurs

pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam penentuan

apakah barang-barang di negara lain adalah lebih ”murah” atau lebih

”mahal” dari barang-barng yang diproduksi dalam negeri.

a. Permintaan valuta asing

Adalah keinginan dari suatu negara untuk memperoleh sesuatu

jenis mata uang asing, sehingga makin murah harga mata uang suatu

negara, makin banyak mata uang tersebut yang diminta , sebaliknya

makin mahal harga mata uang suatu negara, makin sedikit mata uang

negara tersebut yang diminta.

Rp. 150

Rp. 100

Rp. 50

D

U$1 U$2 U$3 Jumlah Dolar

x

Har

ga D

olar

ata

s R

up

iah

Page 11: Makalah Valas Tuga Ke 6

b. Penawaran valuta asing

Adalah keinginan dari penduduk suatu negara untuk

menawarkan sesuatu jenis valuta negara tersebut. Sehingga makin

mahal harga mata uang suatu negara makin banyak penawarannya,

P

S

Rp. 150

Rp. 100

Rp. 50

Q

U$1 U$2 U$3 Jumlah Dolar

Di dalam pasar dari suatu barang, harga ditentukan pada

keadaan dimana penawaran dan permintaan barang mencapai

keseimbangan, yaitu jumlah penawaran sama dengan jumlah

permintaan. Dalam pasar valuta asing, harga atau kurs valuta asing

juga ditentukan oleh mekanisme pasar.

Kelebihan Penawaran S

Rp. 200

Rp. 150

Rp. 50

Kelebihan Permintaan D

U$eq Jumlah Dolar

xi

Har

ga D

olar

Ata

s R

up

iah

Har

ga D

olar

Ata

s R

up

iah

Har

ga D

olar

Ata

s R

up

iah

Page 12: Makalah Valas Tuga Ke 6

Pada Harga Rp. 200

Permintaa

<

penawaran

Harga Valuta Asing

akan turun

Pada Harga Rp. 150

Permintaan

=

penawaran

Harga valuta asinga

akan stabil

Pada Harga Rp. 50

Permintaan

>

penawaran

Harga valuta Asing

akan naik

Efek Kenaikan Permintaan

P

D1 S

200 D

150 D1

50 S

0 D Quantitas Dolar

Q1 Q2

Keterangan :

Dalam grafik ditunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh

perubahan permintaan mata uang Usdolar. Dalam grafik dimisalkan

dimisalkan bahwa pada mulanya permintaan atas dolar adalah DD dan

permintaan atas dolar adalah SS, maka kurs pertukaran adalah satu

dolar sama dengan 150 rupiah, dan quantitas dolar yang dijual belikan

adalah Q1. Sebagai akibat dari suatu kenaikan dalm permintaan dolar

bergerak dari DD ke D1D1. Kurva permintaan yang baru ini

xii

Har

ga D

olar

Page 13: Makalah Valas Tuga Ke 6

menaikkan harga dolar dari 150 rupiah setiap unit menjadi 200

rupiah setiap unit, dan menambahkan quantitas valuta dolar yang

diperjualbelikan dalam pasaran valuta asing dari Q1 unit menjadi Q2

unit.

Efek Perubahan Penawaran

S S1

250 D

200

150

100 S

50 S1

0 D

Qa Qb Quantitas Dolar

Keterangan:

Dalam grafik diatas yang ditunjukkan adalah perubahan

penawaran. Kurva SS dan DD menggambarkan penawaran dan

permintaan uang dolar yang pada mulanya. Sesudahnya penawaran

bertambah dari S1S1. Sebagai akibatnya kurs pertukaran untuk setiap

dolar turun dari 200 rupiah menjadi 150 rupiah dan quantitas mata uang

dolar yang diperjualbelikan bertambah dari Qa dolar menjadi Qb.

Oleh karena kurs pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar

di mana kurs tersebut akan terus-menerus mengalami perubahan dalam

permintaan dan penawaranuang asing, maka kurs pertukaran yang

xiii

Har

ga D

olar

Page 14: Makalah Valas Tuga Ke 6

ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs pertukaran berubah

bebas atau kurs mengambang(terapung). Sedangkan kurs pertukaran

yang ditetapkan oleh pemerintah dinamakan kurs pertukaran tetap

atau kurs pertukaran resmi.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs

1). Perubahan dalam citarasa masyarakat

Citarasa masyarakata mempengaruhi corak konsumsi mereka.

Maka perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak

konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri

maupun yang di impor. Perbaikan kualitas barang - barang dalam negeri

menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapt pula

menaikakan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang- barang impor

menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor permintaan

dan penawaran valuta asing.

2). Perubahan harga barang Ekspor dan Impor

Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor penting

yang menentukan apakah sesuatu barang akan diimpor atau diekspor.

Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang

relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik

maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan

menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang

impor akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga-harga

barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam

penawaran dan permintaan dan permintaan atas mata uang negara

tersebut.

3). Kenaikan harga-harga umum (inflasi)

Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran

valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk

menurunkan nilai sesuatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini

wujud disebabkan efek inflasi yang beikut: inflasi menyebabkan

harga barang-barang didalam negeri lebih mahal dari pada harga

xiv

Page 15: Makalah Valas Tuga Ke 6

barang diluar negeri dan oleh karena itu inflasi berkecenderungan

menambah impor, inflasi menyebabkan harga barang-barang

ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan

mengurangi ekspor. Keadaan pertama menyebabkan penawaran atas

valuta asing bertambah dan keadaan kedua menyebabkan penawaran

atas valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah

(berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi akan

merosot).

4). Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat

penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku

bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan

menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Sedangkan

suku bunga dan tingkat pengambalian investasi yang tinggi akan

menyebabkan akan menyebabkan modal luar negeri masuk kenegara

itu. Apabila banyak modal mengalir kesuatu negara, permintaan atas

mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah.

Mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal

negara dialirkan keluar negeri karena suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

5). Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi

kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak

pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama oleh

perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu

bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai

mata uang negara itu naik. Akan tertapi apabila kemajuan tersebut

menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, maka

penawaran mata uang negara tersebut lebih cepat bertambah dari

permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan

merosot.

xv

Page 16: Makalah Valas Tuga Ke 6

2. Ditetapkan Oleh Pemerintah

Pemerintah dapat melakukan campur tangan di dalam

menentukan kurs valuta asing, biasanya campurtangan tersebut

adalah dengan menentukan suatu kurs pertukaran tertentu, dan kurs

pertukaran yang ditetapkan selalu akan dipertahankan untuk periode

yang lama, karena keadaanya yang tidak berubah- ubah maka

kemudian dinamakan dengan kurs tetap atau kurs resmi, kurs resmi

ini digunakan untuk membedakan denga kurs yang berlaku di pasar

gelap (Black Market).

KelebihanPenawaran S

Rp. 200 Dinilai Terlalu Rendah

Rp. 150 (Andervalued)

Rp. 50 Dinilai Terlalu Tinggi

Kelebihan Permintaan D (Overvalued)

U$eq Jumlah Dolar

xvi

Har

ga D

olar

Ata

s R

up

iah

Page 17: Makalah Valas Tuga Ke 6

Didalam penentuan kurs biasanya pemerintah tidak dapat

menentukan tepat sama seperti yang ditentukan oleh mekanisme

pasar, ini berarti pada umumnya kurs yang ditetapkan oleh pemerintah

lebih tinggi (Overvalued) atau lebih rendah (Undervalued) nilainya

dari pada kurs yang akan wujud apabila pemerintah selalu berbeda

dengan kurs yang ditetapkan oleh pasar cenderung dalam keadaan

tidak seimbang. Implikasi yang timbul apabila kurs tetap yang di

tentukan oleh pemerintah terlalu tunggi (Overvalued) atau terlalu

rendah(Undervalued) adalah:

Didalam sistem kurs tetap pemerintah perlu memiliki cadangan

valuta asing dan melakukan jual beli valuta asing.

Pemerintah perlu melakukan devaluasi (menurunkan nilai mata

uang terhadap domestik terhadap mata uang asing) dalam

merespon perubaha ekonomi.

Pemerintah perlu melakukan revaluasi (Menaikkan nilai mata

uang domestik terhadap mata uang asing) dalam rang

merespon kondisi full employment

D. Pelaku Pasar Valuta Asing

1. Perusahaan. Perusahaan menggunakan pasar valuta asing untuk

mempermudah pelaksanaan transfer investasi atau komersil.

perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar valuta asing

untuk tujuan investasi.

2. Masyarakat atau Perorangan. Masyarakat dan perorangan dapat

melakukan transaksi valas untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya

yaitu, Ayah mengirimkan uang untuk anaknya yang sedang sekolah di

Amerika, maka terlebih dahulu Ayah harus membeli dolar atau

menukar rupiah dengan dolar Amerika.

3. Bank Umum dan Non Bank. Bank Umum dan non bank beroperasi di

kedua pasar antar bank dan nasabah. Mereka melayani nasabah yang

ingin bertransaksi valas. Mereka ini memperoleh keuntungan dengan

xvii

Page 18: Makalah Valas Tuga Ke 6

membeli valuta asing pada harga permintaan (bid) dan menjualnya

kembali pada harga yang sedikit lebih tinggi dari pada harga

penawaran (offer).

4. Broker atau Perantara. Broker atau perantara adalah orang atau

persahaan yang tugasnya adalah menjadi perantara aktifitas transaksi

valas.

5. Pemerintah. Pemerintah melakukan valas untuk berbagai tujuan antara

lain membayar cicilan hutang ke luar negeri, penerimaan hutang dari

luar negeri yang harus ditukar ke valuta sendiri.

6. Bank Sentral. Di banyak negara, Bank sentral tidak berada di bawah

kendali pemerintah, dia merupakan lembaga independen yang bertugas

menstabilkan perekonomian. Bank-bank sentral menggunakan pasar valas

ini untuk memperoleh cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga di

mana mata uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan

langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau

mendongkrak nilai mata uang sendiri. Kebijakan atau strategi seperti ini

banyak dilakukan oleh bank-bank sentral.

7. Spekulator dan arbitrase. Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar

valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya

merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam valuta asing, di

mana mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat keuangan

kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk memperoleh

keuntungan. Kegiatan arbitrase ini dimungkinkan mudah dan cepat

dilakukan transfer dengan menggunakan alat telegrafik antara pusat

keuangan satu dengan pusat keuangan dunia lainnya. Motif mereka ini

berbeda dengan dealer, karena spekulator dan arbitrase beroperasi hanya

untuk kepentingan mereka sediri tanpa suatu kebutuhan atau kewajiban

untuk melayani klien atau untuk memastikan kontinuitas pasar. Sedangkan

dealer mencari keuntungan dari spread antara permintaan dan penawaran

dan hanya secara insedentil mencari keuntungan dari perubahan-perubahan

xviii

Page 19: Makalah Valas Tuga Ke 6

harga. Sementara spekulator mencari seluruh keuntungan dari perubahan-

perubahan harga secara simultan. Spekulasi dan arbitrase dalam

jumlah besar biasanya dilakukan oleh trader. Bank-bank dalam hal

ini dapat bertindak sebagai dealer, spekulator dan arbitrase.

E. Jenis-jenis Valuta Asing

1. Transaksi Spot

Transaksi spot adalah pembelian dan penjualan valuta asing untuk

penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling

lambat dalam jangka waktu dua hari. Misalnya kontrak jual beli suatu mata

uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 12 juni 2002, penyerahan dan

penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 14 juni 2002. Apabila

tanggal 14 juni 2002 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu, maka

penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya. Tanggal penyelesaian

transaksi seperti ini disebut value date. Penyerahan dana dalam transaksi

spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara berikut ini:

a) Value today, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang

sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).

b) Value tomorrow, yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja

berikutnya atau hari keja setelah diadakannya kontrak.

c) Value spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal

transaksi.

2. Transaksi Forward

Transaksi forward disebut juga dengan transaksi berjangka yang pada

prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah

mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs

ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan

penyerahan baru dilakukan pada saat kontrak jatuh tempo. Transaksi

forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.

Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata

untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.

xix

Page 20: Makalah Valas Tuga Ke 6

3. Transaksi Swap

Transaksi swap adalah transaksi pembelian dan penjualan bersamaan

sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang

berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank

lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap

forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan

secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang

sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu

transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan

menghadapi resiko valas yang tidak diperkirakan. Seperti dijelaskan di atas

bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai

suatu mata uang untuk jangka waktu tertentu. Transaksi swap berbeda

dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua

transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan

membeli atau menjual dan membeli suatu mata uang yang sama.

Sementara pada spot dan forward, transaksi terjadi hanya sekali saja yaitu

membeli dan menjual. Penggunaan transaksi swap sebanarnya

dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang

disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan

antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia

(disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar

swap point yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Transaksi swap antara

bank dengan BI:

a. Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana

yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap

bank maksimum 20 % dari modal bank tersebut.

b. Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank

berdasarkan swap bank dengan nasabah yang dananya berasal

dari pinjaman luar negeri untuk keperluan ivestasi di Indonesia.

Sebelum disebutkan jenis valuta asing selanjutnya, maka perlu

diketahui dulu perbedaan dari ketiga jenis transaksi di atas, yaitu bahwa

xx

Page 21: Makalah Valas Tuga Ke 6

transaksi swap terjadi dua transaksi pada saat yang sama (double

transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual. Sedangkan pada spot dan

forward hanya terjadi satu kali transaksin saja (one single transaction),

yaitu jual saja beli saja.

4. Transaksi Option

Transaksi option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka

membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah

unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu .

F. Kondisi & Persyaratan Trading Valuta Asing

1. Trading Hours :Senin 06.30 – Sabtu 04.30 (winter) dan 03.30

(summer).

2. Month of Contrack : SPOT

3. Final Trading day : No Limit

4. Contract Retail : US$ 100,000

5. Warranty Fund/Lot : US$ 1,000

6. Commission/Lot : US$ 50

7. Minimum Spread : 8 point

8. Maximum Lot/ DQ : 30 Lot

9. Rate IDR :IDR 6000,8000, 10.000 dan kurs mengambang

(Floating Rate)

G. Produk- Produk Valuta Asing

1. US$ = United State Dollar

2. EUR = Euro Uni Eropa

3. GBP = Great Britain Poundsterling

4. JPY = Japanese Yen

5.CHF = Confederation Helvetica Franc (Swiss Frank)

6. AUD = Australian Dollar

xxi

Page 22: Makalah Valas Tuga Ke 6

G. Pofit &Loss Calculation Valuta Asing

(Harga Jual – Harga Beli) x ∑ Lot x Nilai – (komisi x ∑ Lot)

Keterangan:

• Lot : Besarnya volume transaksi

• Nilai : Besarnya nilai per poin yang berbeda dari setiap mata uang

• EURO = $10/ Lot

• GBP = $10/ Lot

• AUD = $10/ Lot

• JPY = $9.5/ Lot (Indirect Currency)

• CHF = $8.5/ Lot (Indirect Currency)

Ilustrasi Profit

Contoh transaksi perdagangan mata uang EURO.

Pada tanggal 3 Jan 2005, FOMC (Federal Open Market Committee)

mengumumkan bahwa tingkat suku bunga di Amerika Serikat akan dinaikkan

dari 2.25% menjadi 3.5% pada tahun 2005. Hal ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengurangi tingkat inflasi yang disebabkan karena pertumbuhan

ekonomi yang terlalu cepat.

Pada tanggal 3 Jan 2005 tersebut, nilai Euro sebesar 1.3580 terhadap US$.

Artinya untuk membeli satu Euro diperlukan 1.3580 US$.

Setelah FOMC mengumumkan akan menaikkan tingkat suku bunganya

menjadi 3.5%, pasar memberikan respon yang positif terhadap berita tersebut

sehingga terjadi penguatan US$ terhadap Euro. Berita ini menyebabkan nilai

Euro bergerak turun dari 1.3580 menjadi 1.3380 (Euro melemah 200 poin).

Bagaimana melakukan transaksi atas informasi diatas?

Berdasarkan informasi diatas dan didukung oleh analisa teknikal maka

diputuskan untuk masuk pasar dengan mengambil posisi JUAL (Open Sell)

Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib. Hari itu juga

Euro terus mengalami pelemahan sampai 1.3450 pada jam 17.00 wib, maka

diputuskan untuk melikuidasi/ menutup posisi (keluar pasar) dengan

mengambil posisi BELI (Buy Liquid) sebanyak 1 lot pada harga 1.3480.

Berapa keuntungan yang diperoleh?

xxii

Page 23: Makalah Valas Tuga Ke 6

Rumus Perhitungan Laba/Rugi

(Sell-Buy) x Nilai/ poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)

= (1.3530-1.3480) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)

= 50 poin x $10 x 1 lot - $50

= $450

Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,-

Keuntungan transaksi pada tanggal 3 Jan 2005 adalah $450 atau setara dengan

Rp. 4.185.000,-

Ilustrasi Loss

Bagaimana cara menghitung Loss?

Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisa dari contoh diatas, dimana

diputuskan oleh investor dan trader untuk masuk pasar dengan mengambil

posisi awal BELI (OPEN BUY) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530

pada jam 14.00 wib dengan rencana transaksi adalah: target profit pada

harga 1.3580 dan target loss pada harga 1.3500.

Dan ternyata Euro terus melemah sampai dengan level 1.3480. Sesuai dengan

encana transaksi, maka dilakukan aksi keluar dari pasar dan menghentikan

transaksi, dengan mengambil posisi tutup Jual (SELL LIQUID) Euro

sebanyak 1 lot pada harga 1.3500. Berapa Kerugian/ Loss yang terjadi?

Rumus Perhitungan Laba/ Rugi

(Sell-Buy) x Nilai/poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)

= (1.3530-1.3530) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)

= -30 poin x $10 x 1 lot - $50

= -$350

Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,-

Kerugian transaksi pada tanggal 2 Jan 2005 adalah $350 atau setara dengan

Rp. 3.255.000,-

xxiii

Page 24: Makalah Valas Tuga Ke 6

H. Faktor Penggerak Pasar Valuta Asing

Faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara

adalah neraca perdagangan, kondisi ekonomi, faktor politik dan implikasi

yang disebabkan oleh hasil analisa secara grafik maupun psikologis pasar.

Pasang surut aliran modal antar negara atau yang dikenal dengan Purchasing

Power Parity (PPP) adalah faktor utama yang menentukan momentum pasar.

Kekuatan ekonomi fundamental seperti tingkat inflasi dan suku bunga adalah

contoh dua faktor yang mempengaruhi harga mata uang. Hal ini dilakukan

dalam dua cara: kontrol dan intervensi.

Kontrol, membatasi warga negaranya untuk melakukan sesuatu yang

memiliki efek negatif terhadap nilai tukar (seperti mengirim uang ke negara

lain). Intervensi dengan merubah tingkat suku bunga untuk menjadikannya

kurang menarik bagi orang asing, atau membeli atau menjual mata uangnya.

Jika kondisi ekonomi tersebut berubah maka akan menyebabkan

perubahan yang dramatis terhadap nilai mata uang suatu negara. Hal ini

menunjukkan bahwa konsep dasar dari pergerakan mata uang adalah untuk

mengantisipasi suatu kondisi ekonomi.

Pergerakan nilai mata uang juga dipengaruhi oleh hasil analisa teknikal

grafik yang dilakukan oleh para manager keuangan manager investasi. Dalam

hal ini prilaku pasar menjadi lebih bersifat teknikal dan reaksi dari para

manager seringkali serupadanmudahditebak.

I. Terjadinya Perubahan Nilai Rupiah terhadap Valuta Asing

a. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai mata

uang rupiah terhadap mata uang asing disebut devaluasi, sebalikny ajika

pemerintah menaikkan nilai rupiah terhadap mata uang asing disebut

revaluasi

b. Mekanisme Pasar

Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suat mata uang dapat

mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah.

xxiv

Page 25: Makalah Valas Tuga Ke 6

c. Kurs yang dipakai

Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila

pemerintah tidak mengubah ketettapan tetapi karena Indonesia

menggunakan kurs mengambang maka nilai rupiah sering mengalami

perubahan.

d. Jumlah Uang yang Beredar

Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang

akan turun, begitu pula sebaliknya jika jumlah uang yang beredar sedikit

maka nilai uang akan naik.

xxv

Page 26: Makalah Valas Tuga Ke 6

BAB III TINJAUAN REALITA

A. KURS UANG KERTAS ASINGUpdate Terakhir 11 January 2010

Kode Singkatan

Mata Uang

Nilai Kurs Jual Kurs Beli Graph

AUD 1.00 8,953.97 8,020.72

BND 1.00 6,933.05 6,206.85

CAD 1.00 9,368.62 8,392.49

CHF 1.00 9,461.58 8,471.58

DKK 1.00 1,874.74 1,678.89

EUR 1.00 13,946.17 12,495.38

GBP 1.00 15,479.26 13,869.27

HKD 1.00 1,241.78 1,112.69

JPY 100.00 10,424.33 9,339.83

NOK 1.00 1,710.51 1,531.04

NZD 1.00 7,124.27 6,375.84

PGK 1.00 3,763.40 3,162.90

SEK 1.00 1,367.45 1,222.85

SGD 1.00 6,933.05 6,206.85

THB 1.00 291.38 260.88

USD 1.00 9,630.00 8,630.00

xxvi

Page 27: Makalah Valas Tuga Ke 6

B. KURS TRANSAKSI BANK INDONESIAUpdate Terakhir 11 January 2010

Kode Singkatan

Mata Uang

Nilai

Kurs Jual

Kurs Beli Graph

AUD 1.00 8,531.84 8,442.67

BND 1.00 6,606.19 6,533.37

CAD 1.00 8,926.94 8,834.00

CHF 1.00 9,015.52 8,917.25

CNY 1.00 1,343.98 1,330.50

DKK 1.00 1,786.36 1,767.21

EUR 1.00 13,288.68 13,152.72

GBP 1.00 14,749.50 14,598.90

HKD 1.00 1,183.24 1,171.22

JPY 100.00

9,932.89 9,831.17

KRW 1.00 8.18 8.10

MYR 1.00 2,743.61 2,713.67

NOK 1.00 1,629.87 1,611.58

NZD 1.00 6,788.40 6,711.26

PGK 1.00 3,585.98 3,329.29

PHP 1.00 201.49 199.34

SEK 1.00 1,302.98 1,287.18

SGD 1.00 6,606.19 6,533.37

THB 1.00 277.64 274.61

USD 1.00 9,176.00 9,084.00

xxvii

Page 28: Makalah Valas Tuga Ke 6

Kurs Tengah USD - IDR

KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA

MATA UANG AUD

Grafik Time Series

Nilai

Kurs Jual

Kurs Beli

Tanggal

1.00 8580.31 8493.33 19 Jan 2010

1.00 8523.72 8435.50 18 Jan 2010

1.00 8568.28 8482.15 15 Jan 2010

1.00 8558.72 8469.45 14 Jan 2010

1.00 8516.52 8430.68 13 Jan 2010

1.00 8543.29 8456.32 12 Jan 2010

1.00 8531.84 8442.67 11 Jan 2010

1.00 8516.19 8428.14 8 Jan 2010

1.00 8557.12 8469.48 7 Jan 2010

1.00 8541.12 8452.51 6 Jan 2010

xxviii

Page 29: Makalah Valas Tuga Ke 6

1.00 8540.18 8449.74 5 Jan 2010

1.00 8398.98 8312.93 4 Jan 2010

KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA

MATA UANG USD

Grafik Time Series

Nilai Kurs Jual Kurs Beli Tanggal

1.00 9271.00 9179.00 19 Jan 2010

1.00 9276.00 9184.00 18 Jan 2010

1.00 9251.00 9159.00 15 Jan 2010

1.00 9196.00 9104.00 14 Jan 2010

1.00 9226.00 9134.00 13 Jan 2010

1.00 9231.00 9139.00 12 Jan 2010

1.00 9176.00 9084.00 11 Jan 2010

1.00 9286.00 9194.00 8 Jan 2010

1.00 9274.00 9182.00 7 Jan 2010

1.00 9355.00 9261.00 6 Jan 2010

1.00 9355.00 9261.00 5 Jan 2010

1.00 9377.00 9283.00 4 Jan 2010

xxix

Page 30: Makalah Valas Tuga Ke 6

Dalam perhitungan kurs dibagi dua :

Kurs Beli : Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar ( Bank, Money Changer) membeli valuta asing.

Kurs Jual : Perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank , Money Changer) menjual valuta asing.

xxx

Page 31: Makalah Valas Tuga Ke 6

BAB IV PENUTUP

Simpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:1. Pengertian dari valas adalah Uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk perdagangan internasional (ekspor atau impor)2. Dalam penentuan niali valas ada dua jenis, yaitu : Ditentukan oleh pemerintah (Kurs Tetap) dan di tentukan oleh pasar (Kurs Mengambang), dalam kurs tetap pemerintan menetapkan harga terlalu tinggi (Overvalued) atau terlalu rendah (Undervalued) sehingga dalam neraca pembayaran cenderung dalam keadaan tidak seimbang.3. Faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs di pasar bebas ada 5 macam, yaitu: Perubahan dalm citarasa masyarakat

Perubahan harga dari barang-barang ekspor Inflasi Perubahan dalm tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi Perkembangan ekonomi

4.Surplus valas di suatu Negara menunjukkan bahwa Negara tersebut perkembangan ekonominya stabil.

SaranPemerintah sebaiknya terus berusaha untuk meningkatkan jumlah ekspor

dan mempermudah ekspor barang, karena dengan meningkatnya jumlah ekspor juga akan meningkatkan cadangan valas dalam negeri sehinggga bisa terjadi surplus valas.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang berikutnya.

xxxi

Page 32: Makalah Valas Tuga Ke 6

Daftar Pustaka

an-Nabhani, Taqyuddin. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspefektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti

Berlianta, Heli Charisma. 2005. Mengenal valuta asing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukirno, sadono, 2004 , Pengantar Teori Makro Ekonomi , Rajawali Pers, Jakarta

WWW. BI.GO.ID (Laporan Kurs Valas 2009)

WWW. Google.co.id

http://www.quantumfutures.co.id/index.ph…

Susanto, Ivan. 2007. Forex trading. Yogyakarta: Andi Offset.

Thaher, Asmuni M. 2008. * http://msi-uii.net/baca.asp

xxxii