Makalah Untuk AJARI 2013 Bangka Belitung
-
Upload
awwab-hafizh -
Category
Documents
-
view
107 -
download
1
description
Transcript of Makalah Untuk AJARI 2013 Bangka Belitung
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Bangka Belitung adalah pulau besar yang di kelilingi oleh banyak
pulau-pulau kecil, menyimpan banyak cerita sejarah dan peradaban yang besar
sejak zaman dahulu. Letaknya yang strategis dengan kekayaan alam yang
melimpah sejak pertama kali mampu direkam oleh catatan sejarah membuktikan
bahwa pulau Bangka Belitung adalah pulau yang bernilai historisitas tinggi.
Awal penambangan timah sudah ada sejak abad ke-17 lalu. Proses
penambangan timah pertama kali dilakukan oleh orang cina yang kemudian
memperkenalkan gerakan pembaharuan dalam proses penambangan timah dengan
menggunakan mesin, pembakaran dan sebagainya. Hal ini menandakan
bahwasanya penambangan timah sudah menjadi mata pencaharian yang populer
sejak zaman dahulu.
Pada sektor pertanian,seperti lada,Bangka Belitung termasuk jajaran yang
memproduksi lada terbesar di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan data statistik
pada tahun 2005 menunjukkan bahwa lada putih yang diekspor dari Bangka Belitung
mencapai 20.000-35.000 ton per tahun. Hal tersebut akan terus meningkat setiap
tahunnya. Sudah tidak diragukan lagi kontribusi dari komoditas lada untuk daerah
dan negara.
Permasalahan pada saat ini adalah upaya untuk meningkatkan dan menata
produksi timah dan lada agar keuntungannya bisa didapatkan secara lebih baik dan
wajar bagi daerah dan negara. Sudah 3 abad lamanya penambangan timah menjadi
mata pencaharian tapi masyarakat dan daerah belum cukup makmur. Ditambah lagi
cadangan timah semakin menipis sehingga akan menjadi hambatan juga untuk
menjadi daerah yang makmur dan sejahtera. Dan lada putih yang menjadi
primadona kota Mentok juga harus ditingkatkan pasarnya agar menjadi pengganti
timah yang semakin menipis.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
2
a. Bagaimana upaya meningkatkan dan menata produksi timah dan lada di
Bangka Belitung?
b. Bagaimana mengatasi krisis timah di Bangka Belitung agar pertambangan
tetap menjadi penunjang ekonomi daerah dan negara ?
1.3 Manfaat dan Tujuan
Adapun manfaat dan tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan solusi yang tepat untuk mangatasi krisis timah di Bangka
Belitung
b. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan dan menata produksi timah dan
lada di Bangka Belitung
c. Memberikan wawasan daerah dan lingkungan sekitar
d. Mengajak pembaca untuk berpartisipasi aktif melestarikan produksi lokal yang
telah mendunia dan membangun peradaban Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Timah dan Manfaatnya
Timah adalah salah satu bahan kimia dengan tabel periodik yang bersimbol
Sn. Sn dalam bahasa Latin merupakan kepanjangan dari Stannum. Timah memiliki
nomor atom 50. Unsur timah ini adalah jenis logam miskin keperakan yang dapat
ditempa serta tidak gampang teroksidasi udara. Hal ini menjadikan timah sebagai
bahan kimia yang tahan terhadap karat. Timah pada umumnya dijumpai dalam
banyak aloy dan dimanfaatkan untuk melapisi logam-logam. Sumber utama timah
adalah mineral kasiterit yang selanjutnya terbentuk sebagai oksida.
Mineral yang terdapat pada biji timah, biasanya berupa mineral utama yang
disebut kasiterit. Sementara mineral ikutan timah terdiri atas kuarsa, pirit, ilmenit,
zircon, bismut, plumbum, stibnite, arsenk, kuprit, kalkopirit, monasit, dan xenotim.
Timah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelapis logam, cendera mata,
solder, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk timah abu-abu memiliki sedikit
manfaat. Timah dapat diubah menjadi sedemikian licin dan dimanfaatkan untuk
melapisi logam lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya korosi serta aksi
3
kimia. Lapisan tipis timah yang terdapat pada baja dimanfaatkan untuk
memperpanjang umur makanan.
Campuran logam timah sangat penting dalam pembentukan solder lunak,
logam babbit, perunggu, logam bel, serta logam putih. Campuran dari logam
bentukan dan perunggu fosfor ini mengandung timah.
Garam timah yang disemprotkan pada bidang gelas dipergunakan untuk
membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi jenis ini telah dipergunakan untuk jenis
kaca mobil yang tahan terhadap beku. Pada umumnya kaca jendela yang dijumpai
sekarang terbuat dari gelas cair dalam timah cair yang berguna untuk membentuk
permukaan datar atau proses pilkington.
Penemuan terbaru adalah pemanfaatan campuran logam kristal timah–
niobium yang dijadikan superkonduktor pada suhu sangat rendah. Hal ini
mengantarkan timah menjadi bahan konstruksi magnet superkonduktif yang sangat
menjanjikan. Magnet yang terbuat dari kawat magnet-niobium hanya berbobot
beberapa kilogram yang dilengkapi dengan baterai kecil yang menghasilkan medan
magnet dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dioperasikan dengan sumber
listrik yang besar.
2.2 Pengertian Lada dan Manfaatnya
Lada (piper nigrum linn atau pepper) yang oleh ibu rumah tangga sering
disebut "merica", merupakan salah satu komoditas unggulan bagi Indonesia. Secara
ekonomi lada merupakan sumber pendapatan petani dan devisa negara non migas.
Secara sosial merupakan komoditas tradisional yang telah dibudidayakan sejak
lama dan aktivitas usahanya menjadi penyedia lapangan kerja yang cukup luas
terutama di daerah sentra produksi. Manfaat lada dalam rumah tangga sebagai
bumbu penyedap rasa yang mengandung senyawa alkolid piperin,berasa pedas.
Sedang manfaat untuk kesehatan, lada dapat melonggarkan saluran pernapasan
dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala. Oleh karena itu masakan yang
berbumbu pedas merica cocok untuk penderita influenza, kepala pusing, perut
kembung dan mual akibat masuk angin.
Menurut jenisnya lada ada dua macam yaitu lada putih dan lada hitam. Lada
putih adalah buah lada yang dipetik saat buah lada itu sudah matang. Lantas
dikupas kulitnya dengan cara merendamnya dalam air mengalir selama dua
minggu, kemudian dijemur selama tiga hari. Dan lada hitam ialah buah lada yang
4
saat dipetik sudah matang tapi kulitnya masih hijau, dan langsung di jemur selama
tiga hari.
Selama ini lada digunakan masih sebatas untuk industri makanan khususnya
untuk pengawet daging, bumbu penyedap masakan, dan campuran obat-obatan.
Namun ada juga digunakan untuk industri farmasi sebagai salah satu bahan
wewangian. Selain itu juga lada dapat diolah menjadi lada bubuk, lada putih, saus
lada hitam, lada hijau kering, lada hijau kering yang dibekukan, lada beku, sambal,
sause lada hijau, lada putih tanah, lada hitam tanah, lada yang digunakan untuk
kesehatan, kue kering lada, minyak lada, wewangian lada, lada manis, teh lada,
youghurt lada, lada hijau yang diawetkan.
Sementara produk yang dikembangkan dari lada dibagi dalam tiga kelompok
yakni lada hitam, lada putih dan lada hijau. Pada umumnya lada hitam dan lada
putih digunakan untuk keperluan dapur, bumbu masak, parfum dan obat-obatan.
Negara maju mengimpor lada hitam kebanyakan dijadikan bubuk. Amerika
Serikat adalah pasar potensial untuk lada hitam dan produk lada hitam. Pengolahan
lada hitam secara tradisional, yakni buah lada dipanen dan dipisahkan dari
tangkainya dengan cara diinjak-injak sebelum dijemur atau dikeringkan. Untuk
meningkatkan efisiensi pengolahan, telah direkayasa alat perontok lada baik yang
digerakkan dengan pedal berkapsitas 120 kg per jam. Berbeda dengan proses
pengolahan lada putih. Biji lada yang sudah matang lantas direndam dalam air
mengalir selama tujuh sampai sembilan hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas kulit
tersebut digosok dan dicuci lalu dikeringkan. Lada putih sering digunakan untuk
makanan ringan, kuah dan sup. Eropa Barat adalah pasar potensial untuk lada putih.
Pengolahan lada putih secara tradisional dilakukan dengan cara merendam
buah lada di selokan atau sungai 10-14 hari hari untuk melunakkan kulitnya. Lantas
diinjak-injak untuk melepaskan kulitnya sambil dicuci. Untuk mengatasi masalah bau
akibat terjadinya mikroba, telah direkayasa alat pengolah lada secara mekanis.
Keunggulan yang diperoleh dari alat ini adalah waktu pengolahan lebih cepat, aroma
lebih baik dan higienis. Buah lada yang akan dikupas terlebih dahulu dirontokkan
dari tangkainya, kemudian dimasukkan ke alat pengupas.
2.3 Peluang Timah dan Lada di Pasar Dunia
Keuntungan pulau Bangka Belitung adalah tempatnya yang strategis dalam
perdagangan dunia. Hal ini bisa kita lihat dalam peta yang di mana pulau Bangka
5
Belitung tidak jauh letaknya dengan Singapura yang di mana sekarang ini sebagai
gerbang perdagangan di Asia Tenggara.
Importir terbesar lada Bangka adalah negara-negara maju, mereka adalah
USA, Jepang, Jerman, Singapura dan Belanda. Menurut data yang diperoleh
bahwasanya pertumbuhan lada putih dan hitam berbeda jauh. Lada hitam dengan
tingkat pertumbuhan 14,60% dan 19,26% dan lada putih 14,68% dan 20,29%. Hal ini
menujukkan bahwa tingakat pertumbuhan lada putih lebih pesat, tapi hal tersebut
juga menandakan bahwa tingkat pertumbuhannya mengalami fluktuasi yang tinggi
pula. Jika terjadi hal tersebut, maka tingkat ketidakpastiannya tinggi juga.
Pemerintah seharusnya memperhatikan hal ini.
Terlebih lagi pemahaman tentang tingkat permintaan terhadap lada Bangka
dari Importir harus dipertimbangkan. Berdasarkan data yang diperoleh bahwasanya
permintaan terhadap lada hitam lebih besar daripada lada putih. Hal ini dikarenakan
lada putih lebih mahal dibandingkan dengan lada hitam.
Sedangkan dalam sektor pertambangan, yaitu timah, Indonesia termasuk
dalam katagori eksportir terbesar di Dunia. Bahkan PT. Timah sudah melebarkan
sayapnya di Myanmar untuk mengeksploitasi timah. Timah yang menjadi primadona
bagi kebutuhan utama dalam teknologi zaman modern ini mengakibatkan Indonesia
menjadi sasaran tepat bagi negara-negara maju yang sangat membutuhkannya,
seperti Jepang, USA, dan lainnya.
Sebagai pengekspor timah terbesar di dunia setelah Iran, Indonesia sudah
seharusnya bisa makmur dan mensejahterakan seluruh rakyatnya, mengingat
Indonesia sudah melakukan penambangan timah sejak 400 tahun lalu lamanya. Tapi
sampai sekarang peluang itu belum terealisasikan dengan baik.
Sampai sekarang ini Indonesia masih menjual timah ke Malaysia untuk diberi
label dan dijual di kalangan negara banyak. Padahal Malaysia tidak cukup banyak
memngahsilkan timah dari negaranya. Pemerintah sudah layak mengatasi
permasalahan yang terus merajalela ini.
2.4 Upaya Peningkatan dan Penataan Produksi Timah dan Lada di Bangka
Sejahtera adalah cita-cita yang belum diraih oleh Indonesia saat ini. Sebagai
negara yang kaya raya dengan sumber daya alamnya, Indonesia belum cukup mahir
memanajemen semuanya. Buktinya Indonesia masih terjajah oleh pertambangan itu
sendiri.
6
Hubungan sesama negara yang dijalin belum cukup menjamin kesejahteraan
dalam perdagangan antar negara. Singapura yang sama sekali tidak punya
penghasilan SDA mampu menjadi penentu harga perkebunan di pasaran dunia. Hal
ini bisa menjadi cerminan bagi negara Indonesia. Begitu juga Malaysia yang saat ini
menjadi salah satu penentu harga timah di dunia yang notabene produksi timahnya
jauh lebih sedikit dari Indonesia. Tentunya perlu ada penataan yang tepat untuk
masalah-masalah tersebut.
a. Jadikan Indonesia sebagai salah satu penentu harga timah dunia
Sebagai pengekspor timah terbesar kedua, kita memang sudah sewajarnya
menyandang gelar sebagai penentu harga timah di pasaran dunia. Jika pemerintah
belum melakukan hal ini, maka sama sajar Indonesia masih terjajah dengan negara
lain. Penjual itu yang menentukan harga jika tidak mau rugi, bukan pembeli.
Kini Indonesia memang sudah ada wacana untuk menjadi penentu harga
timah dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peraturan baru tentang
perdagangan timah yang harus melalui bursa nasional. Tentunya hal ini menjadi
sesuatu yang harus dipertahankan dan dijalankan agar Indonesia bisa
memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah ini.
Penjualan timah mengalami kenaikan signifikan dari 19.000 dolar per ton
menjadi 23.000 dolar per ton. Menurut Dirut PT. Timah, penjualan timah akan
mencapai harga 25.000 dolar per ton. Hal tersebut bisa dicapai jika penjualan timah
melalui bursa nasional diwujudkan.
b. Pengaturan penjualan lada agar tidak terjadi oversupply dan overstock
Total demand / pembeli lada mendekati angka 180.000 ton per tahun.
Menggunakan trend tahun sebelumnya, konsumsi dunia akan meningkat rata-rata
2%/tahun. Sehingga jika di ekstrapolasi, pada 2010, diperlukan 225.000 ton lada.
Lantas bagaimana dengan produksi lada / supply lada yang diekspor? Jumlah
pasokan melebihi permintaan sampai dikatagorikan oversupply yang berlebihan.
Jika jumlah supply/ekspor berbagai negara produsen dijumlahkan, dari Barazil,
Vietnam, Malysia, Indonesia dll, maka dalam beberapa tahun terakhir, jumlah supply
mencapai 190.000-200.000 ton. Atau telah terjadi oversupply yang mengakibatkan
carry stock di pasar dunia sebanyak 10.000-20.000 ton dan berakibat meningkatnya
7
stock ratio hingga 87%. Oversupply dan overstock inilah yang menyebabkan harga
lada secara umum akan menurun.
Itu merupakan faktor eksternal, sedangkan faktor internal adalah yang terjadi
di kalangan petani lada di Indonesia. Struktur pasar lada yang belum termenejemen
dengan baik menyebabkan kurangnya pemahaman agen dan petani dalam produksi
lada. Struktur pasar lada di Indonesia ini adalah oligopsoni, sehingga kurang
tepatnya harga sering terjadi yang akhirnya dapat merugikan petani itu sendiri.
Pada saat ini sudah banyak didirikan komunitas lada di Indonesia. Hal
tersebut bisa menjadi hal yang baik. Karena petani dan pengumpul dapat
mersosialisasi dengan pemerintah agar terciptanya hubungan kerja sama yang bijak
dan sukses. Pemerintah pun harus mendukung dari pemasokan bahan dan alat
produksi agar maksimal proses produksi lada di Indonesia
Perlu jadi bahanpertimbangan bahwa lada putih itu lebih mahal dari lada
hitam, sehingga pasar lebih memilih lada hitam untuk dibeli dan dikembangkan lebih
lanjut. Dalam hal ini tentunya harus ada kesetimbangan produksi lada hitam dan
lada putih agar sesuai dengan permintaan pasar yang ada. Tentunya hal ini tidak
terlepas dari kerjasama petani dan pemerintah.
c. Pemerintah mempersiapkan generasi penerus untuk pergantian
pertambangan timah ke pertambangan mineral elemen tanah jarang.
Mineral timah yang kita produksi ini banyak diikuti dengan mineral yang
mempunyai harga jual lebih dari pada timah. Seperti ilminit, mineral ini sangat
dibutuhkan oleh negara-negara modern.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BATAN, Bangka memiliki banyak
cadangan moneral torium yang sering dicari orang untuk kegiatan nuklir di negara
mereka. Sekarang sedang dilakukan zona pemetaan keterdapatan torium di Bangka
ini yang kemungkinan hal tersebut bisa menjadi pengganti pergantian pasca
penambangan timah. Harga torium itu 100 kali lipat harga timah karena torium
adalah mineral elemen tanah jarang yang sangat sulit ditemukan.
8
Pemerintah daerah dan pusat sudah seharusnya fokus dalam hal ini agar
Indonesia memang menjadi negara yang mampu merajai pasar dalam sektor
pertambangan dunia. Perlu dilakukan kaderisasi kepada anak pemuda-pemuda
mulai sekarang ini untuk belajar pertambangan torium. Sehingga pemerintah tidak
susah payah mencari sumberdaya manusia di Indonesia dan tidak perlu bantuan
dari perusahaan asing.
BAB III
PENUTUP
Menjadi negara kaya raya sumberdaya alam adalah anugerah Tuhan. Tugas
kita adalah mengatur,menata dan mengelola dengan baik sehingga bisa mendapat
keuntungan bagi masyarakat dan negara. Bangka Belitung yang memiliki potensi
pertambangan dan perkebunan dan sampai sekarang ini masih ikut serta dalam
membangun perdaban Indonesia sangat perlu diperhatikan dan dikembangkan.
Prioritas Bangka Belitung dalam mengembangkan sektor timah dan lada
sangat banyak manfaatnya bagi Indonesia. Tapi hingga sampai sekarang ini Bangka
Belitung belum mampu mendapatkan kesejahteraan yang setimpal dengan apa yang
telah diberikan. Maka dari itu perlu dilakukan penataan dan peningkatan prosuksi
sehingga timah dan lada mampu mensejahterakan rakyat dan negara. Di antaranya
adalah: Pemerintah harus persiapkan generasi penerus untuk menggantikan pasca
penambangan timah, menejemen produksi lada agar tidak terjadi oversupply dan
Indonesia harus mengontrol perdagangan timah dunia karena sebagai eksportir
terbesar.
3.1Kesimpulan
a. Upaya yang dilakukan untuk menata dan memenejemen produksi timah
adalah dengan diajukannya Indonesia sebagai penentu harga timah di pasar
dunia agar keuntungan lebih bisa didapatkan. Sedangkan untuk menata dan
meningkatkan produksi lada adalah dengan memenejemen produksi lada
agar tidak terjadi oversupply yang dapat menjatuhkan harga lada itu sendiri.
Dan perlu disetimbangkan antara produksi lada hitam dan putih menyangkut
9
lada hitam lebih banyak diminati oleh negara luar karena harganya lebih
murah.
b. Memperisapkan generasi penerus untuk menghadapi pasca timah di Bangka
Belitung agar tidak kesulitan mencari sumberdaya manusia. Terutama
menyangkut pertambangan torium yang di mana Bangka Belitung memiliki
cadangan yang besar.
3.2Saran
a. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dan sama-sama bekerja
dalam memajukan ekonomi daerah dan negara.
b. Timah dan Lada Bangka yang telah lama membangun peradaban Indonesia
adalah aset terbesar Kep. Bangka Belitung dan Negara Indonesia yang harus
dijaga dan diperjuangkan bersama.
c. Generasi penerus harus berpikir kritis dan kreatif untuk membangun
peradaban yang lebih maju di masa depan. Sehingga pemerintah harus
membentuk kaderisasi mulai saat ini
10
DAFTAR PUSTAKA
- Somers,Mary. 2008. Timah Bangka dan Lada Mentok. Jakarta : Yayasan
Nabil
- Budi Marwoto,Pan. 2008. Kontroversi Pembentukan Kantor Pemasaran
Bersama Lada di Bangka. Artikel (Online), (www.bangka.go.id, diakses 12
Juni 2008)
- _______________, 2008. Benarkah Lada Telah Kehilangan Keunggulan
Komperatif dan Kompetitif? . Artikel. (Online), (www.bangka.go.id, diakses 11
Juni 2008)
- _______________, 2008. Permintaan dan Penawaran Lada Bangka di Pasar
Dunia. Artikel. (Online), (www.bangka.go.id, diakses 12 Juni 2008)
- “Kolektor di Bangka Kesulitan Jual Timah”. 12 Oktober 2013. (Online).
(http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/12/kolektor-di-bangka-
kesulitan-jual-timah )
- “Jangan Jual Timah di Bawah 26 Ribu Dolar”, 4 Agustus 2013. (Online).
(http://bangka.tribunnews.com/2013/08/04/johan-jangan-jual-timah-di-
bawah-26-ribu-dollar