Makalah ubuntu server

85
UBUNTU SERVER OLEH NAMA KELOMPOK : 1. Samsul 2. Muh. Sumardin 3. Winarni S 4. Nurhidayah Teknik Informatika Komputer Teknik Komputer Dan Jaringan

Transcript of Makalah ubuntu server

Page 1: Makalah ubuntu server

UBUNTU SERVER

OLEH

NAMA KELOMPOK :

1. Samsul2. Muh. Sumardin3. Winarni S4. Nurhidayah

Teknik Informatika KomputerTeknik Komputer Dan JaringanSmk Kartika XX-1 Wirabuana

Page 2: Makalah ubuntu server

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penyusunan makalah

ini telah selesai. Makalah ini disusun agar setiap siswa dapat mengetahui tentang

materi Ubuntu Server. Untuk mendukung tujuan tersebut, di makalah ini terdapat

materi-materi tentang ubuntu server dan konfigurasi jaringan.

Walaupun isi dari makalah ini sangat kurang lengkap, tetapi diharapkan

kepada siswa agar dapat menjadi motivasi untuk lebih giat untuk belajar. serta

sarandan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan untuk pengembangan

lebih baik.

SMK KARTIKA XX-1 MAKASSAR

PENULIS

Page 3: Makalah ubuntu server

DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan dan Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Ubuntu

B. Definisi Ubuntu Server

C. Perbedaan Ubuntu Desktop Dengan Server

D. Kelebihan dan Kekurangan

BAB 3 PEMBAHASAN MATERI

A. Menginstal Ubuntu Server

B. Konfigurasi Ubuntu Server

C. Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT

D. Instalasi dan Konfigurasi Squid Di Ubuntu Server

E. Setting OpenSSH Server Di Ubuntu Server

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran - Saran

Page 4: Makalah ubuntu server

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada

Debian. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan

milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep

ideologi di Afrika Selatan. "Ubuntu" berasal dari bahasa kuno Afrika, yang

berarti "rasa perikemanusian terhadap sesama manusia". Ubuntu juga bisa

berarti "aku adalah aku karena keberadaan kita semua". Tujuan

dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung

didalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem

operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai

dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga

ahli profesional. Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang

terdapat di dalam filosofi Ubuntu: 

bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya,

bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan

dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang

yang mempunyai keterbatasan fisik, dan

bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah

perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Page 5: Makalah ubuntu server

Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat

lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda

butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak

untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak

tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan. 

B. Tujuan Dan Manfaat

Agar setiap siswa SMK Kartika XX-I Makassar dapat mengetahui

seluruh materi tentang ubuntu baik versi desktop maupun versi server serta

cara menginstal sistem operasi dan meng-konfugurasi jaringan.

Jadi manfaatnya agar siswa SMK Kartika XX-I Makassar dapat

dengan mudah membuat sebuah jaringan melalui sistem operasi ubuntu

server. Dan dapat

Page 6: Makalah ubuntu server

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Definisi Ubuntu

Linux adalah sistem operasi open source yang cepat dan stabil

untuk personal komputer (PC) dan workstations yang memiliki fitur

berupa layanan internet pada level professional, perkakas pengembangan

yang bersifat extensive, graphical user interface (GUI) yang berfungsi

penuh, dan memiliki aplikasi yang beragam dimulai dari perkakas untuk

perkantoran sampai dengan perkakas untuk multimedia (Peterson, 2008).

Linux memiliki ratusan perangkat lunak, pustaka sistem, driver dan

hal lain – lain yang terintegrasi dalam satu kesatuan sistem yang disebut

sebagai distribusi linux atau distro linux. Distro linux yang banyak

dikembangkan menjadi distro lain dengan ciri khas masing – masing

adalah Slackware, Red Hat, dan Debian. Dari ketiga distro linux tersebut,

distro linux yang dikembangkan oleh komunitas dan paling banyak

penggunanya adalah Debian. Debian merupakan distro linux yang mudah

digunakan dan memiliki keamanan yang cukup hAndal. Kemudahan dan

keamanan ini kemudian dimiliki oleh distro turunannya yaitu Linux

Ubuntu.

Linux Ubuntu adalah sistem operasi yang merupakan distribusi

(distro) GNU/Linux yang bersifat open source dan free. Linux Ubuntu

menyediakan installer yang bisa di kustomisasi, framework untuk

Page 7: Makalah ubuntu server

melakukan instalasi software dari repositori Server yang bisa diakses

melalui internet, dan metode stAndar untuk konfigurasi berbagai macam

perangkat lunak.

B. Definisi Ubuntu Server

Linux Ubuntu Server adalah sistem operasi turunan dari Linux

Ubuntu yang di desain khusus dengan kernel yang telah dikustomisasi

untuk bekerja sebagai sistem operasi Server. Kernel Linux Ubuntu Server

di desain khusus untuk bisa bekerja dengan lebih dari satu proses

(multiprocessor) dengan dukungan NUMA pada 100Hz internal timer

frequency dan menggunakan penjadwalan deadline I/O.

Linux Ubuntu Server memiliki lisensi open source dan gratis serta

merupakan turunan dari distro linux debian sehingga memiliki keamanan

yang cukup tinggi. Selain itu, setiap bugs yang berkaitan dengan

keamanan cepat ditangani oleh Tim keamanan Linux Ubuntu yang bekerja

sama dengan Tim keamanan debian.

Linux Ubuntu Server memiliki kebutuhan minimum atau resource

yang harus dipenuhi diantaranya adalah prosesor 300 MHz, Memory

64MB, Hardisk 500MB, dan VGA 640×480. Namun, untuk menjalankan

aplikasi dengan komputasi yang cukup besar maka sebaiknya resource

pada komputer disediakan lebih tinggi untuk meningkatkan kinerja pada

aplikasi.

Page 8: Makalah ubuntu server

C. Perbedaan Ubuntu Desktop Dan Ubuntu Server

a) Pengguna

Ubuntu desktop umumnya di install untuk user yang memakai

ubuntu sebagai end user yang pemakainnya hanya sebatas

mendengarkan music, internet, office dan sejenisnya.

Ubuntu server  diinstall  di lingkungan enterprise atau

perusahaan untuk keperluan seperti web server ataupun router.

b) Default User interface

Ubuntu desktop secara default akan menginstall desktop Gnome

yang elegan dan mudah dipakai. Jika anda adalah user baru yang

bermigrasi dari windows, anda  tidak perlu waktu lama untuk

menyesuaikan diri dengannya. di ubuntu desktop sudah tersedia

aplikasi firefox dan openoffice (paket aplikasi perkantoran free

yang mirip dengan Microsoft office)  yang sebagian besar

pemakai windows sudah mengenalnya.

Ubuntu server sebaliknya, secara default versi server ini tidak

menyertakan antarmuka GUI, yang ada hanya shell alias

Command line.  jika anda pemula dilinux dan anda menginstall

ubuntu versi ini, dijamin anda akan kebingungan

mengoperasikan ubuntu server.

Page 9: Makalah ubuntu server

c) Aplikasi

Selain target pengguna dan User interface, Hal ketiga yang jelas

jelas berbeda yaitu aplikasi. Jika anda menggunakan ubuntu

desktop maka anda diberi menu yang isinya firefox, Openoffice

dan kawan kawannya yang cara penggunaannya tinggal klik

atau double klik.

Berbeda dengan aplikasi yang disertakan di versi server. Hampir

100% aplikasi yang disertakan harus anda ketik di konsole. dan

aplikasi bawaan dari ubuntu server sekedar info buat anda

berupa aplikasi server webserver, DNS server, DHCP server,

firewall, openSSH dan sofware lain yang mungkin anda baru

mendengarnya.

d) Teknologi

Hal ini tampak sekali jika anda adalah pengguna Linux yang

sudah lama bergelut di linux. Teknologi yang dipakai di Ubuntu

server di desain agar mampu menangani memori sampai puluhan Giga

ataupun menangani Multicore CPU. selain itu teknologi yang

dibenamkan diserver juga umumnya hanya dipakai oleh orang yang

benar benar advanced di Linux.

Page 10: Makalah ubuntu server

D. Kelebihan Dan Kekurangan

a) Ubuntu

1) Kelebihan :

3D Interface

Salah satu hal yang dibanggakan oleh Microsoft pada

Windows Vista adalah interface barunya, Aero. Sayangnya,

Aero dapat membuat komputer yang berspesifikasi tinggi

berjalan lambat. Laptop dengan memori 2 GB pun akan

terasa lambat. Ini disebabkan Windows Vista menuntut

spesifikasi hardware yang tinggi.

Sebetulnya sebelum Windows Vista di rilis, Ubuntu telah

mampu menampilkan interface 3D. Pada versi Ubuntu 7.04,

banyak orang yang mengatakan bahwa interface Ubuntu

(Beryl) justru lebih menawan daripada Aero – dan hanya

membutuhkan spesifikasi komputer yang tidak terlalu tinggi.

Kompatibilitas

Ubuntu kompatibel dengan hampir semua perangkat

keras terbaru. Banyak orang yang terkejut ketika menemukan

bahwa Ubuntu dapat menemukan semua perangkat keras

yang ada dikomputer mereka secara otomatis dan

mengkonfigurasinya sehingga siap pakai. Bahkan berbagai

W-LAN ccard, yang biasanya jarang dikenali, kini sudah

terdeteksi secara otomatis. Dengan update yang tergolong

Page 11: Makalah ubuntu server

cepat, Ubuntu siap untuk mendukung hardware-hardware

baru yang ada di pasaran. Patch kecil yang disediakan secara

berkala baik secara resmi maupun dari pihak ketiga akan

selalu disediakan untuk membantu kompatibilitas Ubuntu

dengan hardware terkini.

Kemudahan Migrasi

Sejak versi Ubuntu 7.04, Ubuntu sudah menyertakan

Migration Tool. Feature ini sudah menjadi tool default.

Utility akan membantu anda dalam memindahkan data anda

dari Windows ke Ubuntu dengan sangat mudah.

Mudah Didapatkan

Ubuntu bisa didapatkan dengan berbagai cara. Anda bisa

men-download-nya langsung dari berbagai lokasi di seluruh

dunia (termasuk Indonesia), memesan secara gratis melalui

http://shipit.com, atau memesan dari berbagai distributor

Linux di Indonesia. Untuk lebih detailnya silahkan baca pada

boks “Website Ubuntu”.

2) Kekurangan :

Fitur Standard

Setelah proses instalasi selesai, sistem operasi ubuntu

tidak sepenuhnya bisa dipakai langsung oleh pengguna.

Dalam pemakaiannya ada beberapa fitur yang harus kita

tambahkan sendiri setelah proses instalasi, seperti saat

Page 12: Makalah ubuntu server

pengguna akan memutar mp3 file, untuk menjalankan file

tersebut sang pengguna harus menambahkan plugin untuk

mp3 tersebut. Namun jika ingin di install secara offline, anda

harus mempunyai CD/DVD Repository yang berisi segala

kebutuhan yang terdapat di dalamnya.

Koneksi Internet

Dalam penginstalan software – software tambahan dan

pluginnya, ubuntu sangat memerlukan koneksi internet.

Ubuntu yang telah kita install terhubung dengan mirror untuk

installasi tambahan, update dsb. Pada saat kita akan

menambahkan aplikasi kedalamnya melalui Synaptic

Package Manager, atau install manual melalui Terminal, kita

akan melewati mirror site yang terdaftar di OS tersebut,

kemudian didownload-lah aplikasi tersebut.

Tidak User Friendly

Mungkin inilah salah satu kekurangan ubuntu yang

paling mengena dipara penggunanya. Dari segi penempatan

menu, management file & propertiesnya, aplikasi – aplikasi

di dalamnya dll, akan membuat kaku para penggunanya

karena ketidakbiasaan dalam menjalankannya (mungkin efek

dari penerapan pendidikan yang mengenalkan product

Microsoft semenjak bangku sekolah). Dalam

menggunakannya mungkin akan dibanding – bandingkan

Page 13: Makalah ubuntu server

dengan OS yang sering mereka pakai sebelumnya. Dalam

administrasinya seperti konfigurasi, installasi dsb secara

default Ubuntu masih menggunakan file teks dan

memerlukan terminal (console).

b) Ubuntu Server

1) Kelebihan :

Freeware yaitu software yang bersifat free tanpa ada tuntutan dari

hak cipta.

Kita bisa mencoba menggunakan Ubuntu tanpa perlu

menginstalnya kedalam harddisk komputer, dengan

menggunakan fitur Live CD pada Ubuntu melalui proses boot

pada CD atau flashdisk saja.

Start / shutdown cepat.

Tahan virus.

Tersedia banyak aplikasi mulai dari aplikasi Office

( libreOffice, OpenOffice), browsing (Firefox, chromunium),

multimedia (Rhythmbox, VLC player), grafik (GIMP,

shotwell), game (linecity, hedgewar), edukasi/pendidikan

(educational suite gcomprize, quran) dan berbagai Aplikasi

lainnya yang sebagian besar diantaranya adalah gratis (free).

Terdapat lebih dari 55 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Sehingga memudahkan anda dalam menggunakan Ubuntu,

jika anda tak mengerti bahasa Inggris.

Page 14: Makalah ubuntu server

Tidak begitu membutuhkan hardware yang terlalu besar

kapasitasnya maupun biayanya.

Akses data full proteksi dari pengguna.

2) Kekurangan :

Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang

sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux

sama sekali.

Proses instalasi agak lama karena paket yang di install harus

update secara online.

Belum user friendly, dikarena sebagian besar pengguna

Ubuntu berasal dari migrasi Windows dan lainnya

Tak semua aplikasi windows anda kompatibel dengan wine

sehingga aplikasi kegemaran anda mungkin tidak bisa

digunakan di Ubuntu.

Page 15: Makalah ubuntu server

BAB III

Pembahasan Materi

A. Menginstal Ubuntu

Ubuntu Server adalah varian dari Distro Linux Ubuntu yang

dispesialisasikan untuk kebutuhan penggunaan dalam hal server. pada

kesempatan ini saya akan mencoba memaparkan langkah-demi langkah

dalam melakukan instalsai Ubuntu Server 10.10. Namun sebelum

melakukan instalasi ada baiknya kita mengetahui spesifikasi minimun

yang dibutuhkan oleh Ubuntu Server 10.10. Spesifikasi minimal perangkat

keras yang dapat digunakan untuk Ubuntu Server 10.10 adalah sebagai

berikut:

1. Processor : x86 / AMD64

2. Memori : 128MB

3. Hard Disk

Sistem Dasar : 500MB

Semua Tugas : 1GB

Berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah dalam melakukan

instalasi Ubuntu Server 10.10:

Nyalakan komputer yang akan diinstalkan Ubuntu Server 10.10

dan pastikan CD instalasi Ubuntu Server 10.10 sudah ada dalam

CD-ROM dari komputer tersebut. Masuk ke pengaturan BIOS dari

komputer untuk mengatur firt boot agar langsung membaca CD-

ROM dengan menekan tombol F2 atau Del atau F12 (masing-

Page 16: Makalah ubuntu server

masing komputer berbeda). Maka akan muncul jendela pengaturan.

Masuk ke tab Boot dan geser CD-ROM ke urutan paling atas. Lalu

tekan F10untuk keluar dan menyimpan pengaturan.

Komputer akan restart dan kembali melakukan booting. Untuk kali

ini pengguna tidak menekan apapun, biarkan saja sampai muncul

jendela yang mengharuskan pengguna untuk memilih salah satu

bahasa yang akan digunakan untuk interface Ubuntu Server 10.10

dan bukan bahasa dalam instalasi. Pada kesempatan ini saya

menggunakan English.

Page 17: Makalah ubuntu server

Setelah memilih bahasa, pengguna akan diteruskan ke tampilan

jendela utama. Pengguna diharuskan memilih salah satu dari enam

pilihan yang ada. Karena disini saya akan melakukan instalasi,

maka saya memilih pilihan yang pertama, yaitu Install Ubuntu

Server.

Jendela selanjutnya pengguna akan dihadapkan lagi pada pemilihan

bahasa. Namun untuk bahasa yang akan dipilih pada tahap ini

adalah bahasa yang digunakan untuk proses instalasi. Disini saya

tetap memilih bahasa English.

Page 18: Makalah ubuntu server

Langkah berikutnya adalah menentukan negara. Pada tampilan

awal dari jendela pemilihan negara, tidak terdapat pilihan

Indonesia, jadi saya memilih Other kemudian memilih Asialalu

memilih Indonesia.

Selanjutnya pengguna akan ditanyakan apakah ingin melakukan tes

pada papan ketik (keyboard) yang digunakan, saya menjawab No,

karena saya merasa tidak perlu melakukannya.

Masih berhubungan dengan papan ketik yang digunakan, tahap

selanjutnya pengguna harus menentukan jenis papan ketik yang

digunakan. Rata-rata papan ketik yang beredar di Indonesia adalah

papan ketik dengan standar USA. Untuk itu saya

memilih USA sebagaiOrigin of the Keyboard dan Keyboard

Layout.

Page 19: Makalah ubuntu server

Langkah selanjutnya adalah menentukan primary network

interface. Karena pada tutorial ini saya menggunakan dua

buah ethernet card yang saya pasangkan di komputer, maka

Ubuntu Server akan menanyakan manakah ethernet card yang

menjadi primary. Saya memilih eth0 yang menjadi primary

ethernet card.

Page 20: Makalah ubuntu server

Setelah menentukan primary network interface, Ubuntu Server

akan langsung mencari DHCP (Dynamic Host Configuration

Protocol) yang terkoneksi ke network interface Ubuntu Server.

Karena Ubuntu Server belum terkoneksi dengan jaringan apapun,

saya menekan Cancel.

Selanjutnya pengguna dihadapkan pada tahap penentuan

konfigurasi jaringan. Saya akan melakukan konfigurasi jaringan

pada saat setelah Ubuntu Server 10.10 ini selesai diinstal, jadi

untuk tahap ini saya memilih Do not configure the network at this

time.

Page 21: Makalah ubuntu server

Proses selanjutnya adalah memasukkan nama host dari server yang

akan dibangun ini. Disini saya memberikan nama server01.

Pemberian nama host ini tidak membenarkan adanya spasi.

Selanjutnya pengguna diharuskan memilih zona waktu (time zone)

sesuai dengan kota pengguna. Karena pada langkah sebelumnya

saya sudah memilih Indonesia sebagai negara saya, maka disini

terdapat empat pilihan yaitu: Jakarta, Pontianak, Makasar,

Jayapura, dan terdapat satu pilihan Select from worldwide list jika

zona waktu yang diinginkan tidak ada yang sesuai.

Page 22: Makalah ubuntu server

Langkah selanjutnya adalah menetukan metode dalam memberikan

partisi harddisk. Pada tutorial ini saya menggunakan

metode Manual, karena saya ingin menentukan partisi sendiri.

Proses berikutnya adalah melakukan partisi harddisk, karena

sebelumya saya memilih melakukan partisi secara manual.

Pilih harddisk yang akan dipartisi atau dibagi. Pada tutorial

ini harddisk yang saya gunakan dikenal dengan nama SCSI3

(0,0,0) (sda).

Setelah dipilih maka akan muncul dialog yang menanyakan apakah

pengguna akan membuat partition table yang baru atau akan

menggunakan yang lama. Pada tutorial ini saya memilih Yes karena

saya akan membuat partition table yang baru dan menghapus yang

lama.

Selanjutnya masih dalam tahap melakukan partisi harddisk. Pada

langkah ini pengguna diharuskan membuat sebuah partisi baru

dengan memilih harddisk kosong yang telah dibuat partition table-

Page 23: Makalah ubuntu server

nya dan berstatus FREE SPACE dan belum memiliki format. Pada

tutorial, ini pertama kali saya akan membuat partisi swap, dimana

partisi ini digunakan untuk membantu kerja RAM pada komputer

apabila sewaktu-waktu RAM tidak sanggup menangani kerja yang

berlangsung.

Tampilan berikutnya yang muncul adalah pertanyaan apa yang

akan dilakukan oleh pengguna untuk free space ini. Karena

tujuannya adalah untuk membuat partisi yang baru, saya

memilih Creat a new partition.

Setelah itu pengguna diwajibkan untuk memasukkan kapasitas dari

partisi yang akan dibuat, yaitu partisi swap. Dalam membuat

partisi swap terdapat formulasi yang bisa dijadikan acuan, yaitu

apabila RAM berkapasitas lebih kecil 1GB maka jumlah swap yang

disarankan adalah 2 x jumlah RAM, sedangkan jika RAM lebih

besar atau sama dengan 1GB maka jumlah partisi swap yang

disarankan adalah 1 x jumlah RAM. Namun aturan ini hanya

Page 24: Makalah ubuntu server

berlaku untuk RAM yang tergolong berukuran kecil, apabila RAM

yang digunakan sudah tergolong berkapasitas besar, maka

partisi swap tidak perlu terlalu besar. Pada kesempatan ini saya

menggunakan RAM sebesar 512MB, jadi kapasitas swap yang saya

berikan adalah sebesar 1 GB.

Pengguna akan ditanya lagi terkait tipe dan lokasi dari partisi.

Untuk tipe saya menggunakan Primary dan untuk lokasi, saya

meletakkannya pada posisi Beginning.

Langkah berikutnya adalah melakukan pengaturan dari

partisi swap. Pada Use as, saya memilih swap area karena memang

partisi ditujukan untuk swap. Pilih Done setting up the

partition yang menandakan pengaturan swap telah selesai.

Page 25: Makalah ubuntu server

Berikutnya adalah membuat partisi untuk sistem. Langkah-langkah

yang dilalui hampir sama dengan membuat partisi swap yang

diawali dari nomor 17, yaitu dengan memilih partisi yang

berstatus FREE SPACE dan belum memiliki format file system,

setelah itu pilihCreate a new partition.

Kemudian memberikan kapasitas yang akan digunakan oleh partisi

tersebut, karena saya ingin menggunakan semua partisi sisa

dari swap tadi (41,9 GB), maka saya langsung saja menekan

tombol Enter. Sedangkan untuk tipe dan lokasi masih sama

dengan swap, yaitu bertipe Primary dan lokasi Beginning.

Untuk pengaturan partisi (Partition settings) hal yang dilakukan

yaitu: pada Use as saya menggunakan JFS journaling file system.

Pada Label saya memasukkan SYSTEM. Label digunakan untuk

penamaan, jadi bisa apa saja yang diinginkan pengguna. Kemudian

pilih Done setting up the partition yang artinya pengaturan partisi

sistem sudah selesai.

Page 26: Makalah ubuntu server

Pembagian partisi hampir selesai dilakukan. Selanjutnya saya

memilih Finish partitioning and write changes to disk untuk

menyelesaikan pembagian partisi hard disk. Ubuntu Server akan

memperlihatkan summary dari pembagian partisi yang sudah

dilakukan, dalam tampilan ini pengguna juga akan ditanya apakah

ingin menerapkannya kedalam harddisk, agar harddisk segera

dapat digunakan saya menjawab Yes dan instalasi sistem dasar pun

dilakukan.

Selanjutnya pengguna akan dihadapkah pada proses

pemberian user dan password. Untuk yang pertama dilakukan

adalah pemberian nama lengkap dari pengguna yang akan

menggunakan sistem. Pada tutorial ini saya memasukkan nama

saya yaitu  Adam Kurniawan Mrg. Selanjutnya

memasukkan user yang akan digunakan sebagai user login. Untuk

ini saya memasukkan adamkurniawan. Proses berikutnya

memasukkan password yang akan digunakan untuk masuk ke

Page 27: Makalah ubuntu server

sistem sebanyak dua kali. Kemudian Ubuntu Server menanyakan

apakah pengguna ingin melakukan enskripsi terhadap home

direcorty pengguna. Pada praktek ini saya menjawab No.

Proses berikutnya Ubuntu Server akan menanyakan apakah

pengguna ingin melakukan pembaharuan otomatis menggunakan

internet atau tidak. Pada tutorial ini saya memilih No automatic

update karena saya merasa tidak perlu melakukannya.

Tahap berikutnya adalah memilih peragkat lunak apa saja yang

ingin dipasangkan di Ubuntu Server. Secara default Ubuntu Server

10.10 menyediakan perangkat lunak yang biasanya berjalan

di server. Perangkat lunak yang disediakan oleh Ubuntu Server

adalah sebagai berikut: DNS server, LAMP server, Mail server,

OpenSSH server, PostgreSQL database, Print server, Samba file

server, Tomcat Java server, dan Virtual Machine host. Untuk

tutorial ini agar tidak terjadi loss dependecy, maka saya memilih

semuanya, karena apabila sewaktu-waktu ada dari perangkat lunak

Page 28: Makalah ubuntu server

diatas yang dibutuhkan untuk keperluan yang tidak

diduga, administrator tidak repot melakukan instalasi kembali.

Setelah menekan tombol Enter, maka instalasi pun dimulai.

Ditengah-tengah proses instalasi pengguna akan diminta

memasukkan password untuk MySQL sebanyak dua kali.

Masukkan password yang dinginkan dan dianggap aman. Masih

pada proses instalasi perangkat lunak, kembali pengguna akan

ditanya apakah ingin melakukan konfgurasi Postfix atau tidak.

Postfix sendiri adalah perangkat lunak yang digunakan untuk Mail

server. Pada kesempatan ini saya memilih No configuration. Proses

instalasi dilanjutkan.

Page 29: Makalah ubuntu server

Setelah proses instalasi perangkat lunak selesai, pengguna akan

kembali dihadapkan pada pilihan apakah pengguna ingin

melakukan instalasi GRUB boot loader. Pada tutorial ini saya

memilih Yes.

Setelah Grub Loader selesai diinstal, maka itu menandakan bahwa

instalasi Ubuntu Server sudah selesai dilakukan. Selain itu

ditandakan juga dengan munculnya tampilan baruFinish the

installation. Pilih Continue, maka komputer akan

melakukan restart, dan jangan lupa mengubah kembali first boot-

nya ke hard drive.

Page 30: Makalah ubuntu server

Setelah  first boot  diubah ke hard drive dan maka setelah

selesai booting akan langsung muncul tampilan awal dari Ubuntu

Server 10.10 yang langsung meminta pengguna untuk login dengan

tampilan CLI (Command Line Interface).

B. Konfigurasi Ubuntu Server

Linux merupakan sistem operasi gratis berbasis Open Source.

Linux terdiri dari 2 macam varian, yaitu Linux GUI dan Text. Untuk

Linux GUI biasanya berbasis desktop, sedangkan Linux Text biasanya

lebih dikhususkan sebagai sistem operasi untuk SERVER. Sebagai contoh:

Linux Ubuntu Server Edition, Linux ini dikhususkan bagi para pengguna

yang ingin membuat jaringan intranet (Local) maupun Luas yang

menggunakan model Client-Server. Maka Linux Ubuntu dalam hal ini

adalah sebagai sistem operasi untuk SERVER-nya. Konfigurasinya cukup

mudah meskipun berbasis teks. Dengan sedikit pemahaman maka kita bisa

menguasai perintah-perintah maupun konfigurasi internal sehinggan Linux

OS bisa digunakan sebagai SERVER.

Page 31: Makalah ubuntu server

Adapun langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut :

a) Konfigurasi Basic Network

Langkah pertama – Login & masuklah sebagai root ( super

user/admin ),

Masuk ke root, ketik

sudo –i ( tekan enter – diikuti password )

edit konfigurasi network,

vi /etc/network/interfaces

tambahkan baris berikut :

auto eth0

iface eth0 inet static

address 192.168.10.Xnetmask 255.255.255.0network 192.168.10.0broadcast 192.168.10.255gateway 192.168.10.1

auto eth1

iface eth1 inet static

address 192.168.0.1netmask 255.255.255.0network 192.168.0.0broadcast 192.168.0.255

( nilai “X” terserah/menyesuaikan )

simpan lalu restart network,

/etc/init.d/networking restart

edit file sysctl.conf,

vi /etc/sysctl.conf

Page 32: Makalah ubuntu server

hilangkan tanda # pada baris :

#net/ipv4/ip_forward=1>sehingga>menjadi>net/ipv4/

ip_forward=1

Simpan lalu lihat konfigurasinya,

sysctl -p

edit file rc.local,

vi /etc/rc.local

tambahkan baris berikut :

iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.0.0/24 -d 0/0 –j

MASQUERADE

Lalu restart komputer, reboot

Login – masuklah sebagai root ( sudo –i )

Lihat konfigurasi iptables :

iptables -L -t nat

c) DHCP - SERVER

install dhcp-server dengan perintah :

apt-get install dhcp3-server

edit file dhcpd.conf,

vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf

tambahkan ( boleh edit file yang sudah ada ), berikut :

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {range 192.168.0.2 192.168.0.X;option domain-name-servers server.tkj.com;option domain-name "tkj.com";option routers 192.168.0.1;

Page 33: Makalah ubuntu server

option broadcast-address 192.168.0.255;default-lease-time 600;max-lease-time 7200;}

( nilai “X” terserah )

edit file default dhcp3-server,

vi /etc/default/dhcp3-server

pada baris INTERFACES="" tambahkan eth yang akan di-

DHCP. misal eth1, sehingga menjadi INTERFACES="eth1"

simpan lalu restart dhcp-server,

/etc/init.d/dhcp3-server restart

d) DNS – SERVER

Install dns-server dengan perintah :

apt-get install bind9

edit file hosts,

vi /etc/hosts

edit baris berikut :

127.0.0.1 server> sehingga menjadi>192.168.0.1 server

edit file resolv.conf

vi /etc/resolv.conf

tambahkan baris berikut :

domain server.tkj.comnameserver 192.168.0.1nameserver 127.0.0.1

copy file db.local kedalam folder/direktori yang sama dengan

nama db.tkj

Page 34: Makalah ubuntu server

cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.tkj

begitu juga dengan file db.127 menjadi db.192

cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192

edit file db.tkj

vi /etc/bind/db.tkj

sesuaikan konfigurasinya sebagai berikut :

Save - selanjutnya edit pula file db.192, gunakan perintah :

vi /etc/bind/db.192

sesuaikan konfigurasinya seperti berikut :

Seperti biasa simpan - setelah itu, edit file named.conf

vi /etc/bind/named.conf

Page 35: Makalah ubuntu server

tambahkan baris berikut :

zone “tkj.com” {

type master;

file “/etc/bind/db.tkj”; };

zone “0.168.192.in-addr.arpa” {

type master;

file “/etc/bind/db.192”; };

simpan lalu restart dns-server,

/etc/init.d/bind9 restart

tes dns, apakah sudah berhasil…???

ping tkj.com

e) FTP – SERVER

Install ftp-server,

apt-get install vsftpd

edit file vsftpd.conf

vi /etc/vsftpd.conf

Hilangkan tanda # pada baris #local_enable=YES dan

#write_enable=YES

#local_enable=YES > local_enable=YES

#write_enable=YES > write_enable=YES

Setelah itu, simpan lalu restart ftp-server :

/etc/init.d/vsftpd restart

Page 36: Makalah ubuntu server

f) WEB – SERVER

Install Apache WebServer & aplikasi pendukung lain,

apt-get install apache2 php5 links

copy file default pada folder /etc/apache2/sites-available/

dengan nama www,

cp /etc/apache2/sites-available/default

/etc/apache2/sitesavailable/www

edit file www tersebut,

vi /etc/apache2/sites-available/www

sesuaikan konfigurasinya seperti berikut :

NameVirtualHost 192.168.0.1:80

<VirtualHost 192.168.0.1:80>

ServerAdmin [email protected]

ServerName www.tkj.com

( Lainnya biarkan pada kondisi default )

Setelah itu, copy file www kedalam directory

/etc/apache2/sites-enabled,

cp /etc/apache2/sites-available/www /etc/apache2/sitesenabled/www

edit file apache2.conf

vi /etc/apache2/apache2.conf

tambahkan baris berikut :

ServerName www.tkj.com

Page 37: Makalah ubuntu server

Simpan konfigurasi

buat file index.php pada directory /var/www,

vi /var/www/index.php

dengan isi file sbb :

<?php phpinfo(); ?>

Simpan, lalu restart apache2,

/etc/init.d/apache2 restart

Untuk me-ngetes konfigurasi, silahkan gunakan perintah :

links tkj.com

jika berhasil, maka akan muncul tampilan dari file “index.php”

g) PROXY – SERVER

Install squid–proxy Server

apt-get install squid

edit file squid.conf

vi /etc/squid/squid.conf

tambahkan baris berikut :

acl lan src 192.168.0.0/255.255.255.0

http_access allow lan

visible_hostname proxy.tkj.com

httpd_accel_host virtual

httpd_accel_port 80

httpd_accel_with_proxy on

httpd_accel_uses_host_header on

Page 38: Makalah ubuntu server

dan berikut adalah bagian-bagian yang harus di edit :

Simpan konfigurasi

Buat folder cache dir, sesuai konfigurasi. Misal : /cache,

gunakan perintah :

mkdir -p /cache ( lalu tekan enter )

chown proxy.proxy /cache

Buat cache, dengan perintah :

squid –z

Jalankan squid dengan perintah:

/etc/init.d/squid start

Selanjutnya edit file /etc/rc.local,

vi /etc/rc.local

lalu tambahkan baris berikut :

iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp -s 192.168.0.0/24 \--

dport 80 -j DNAT --to-destination 192.168.0.1:3128

restart computer, reboot

( Login – masuk sebagai root : sudo –i )

Page 39: Makalah ubuntu server

h) Konfigurasi Proxy Untuk Mem-Filter Situs

- Sesuai kata & domain

Edit file /etc/squid/squid.conf,

vi /etc/squid/squid.conf

Tambahkan baris berikut :

acl kata-terlarang url_regex -i “/etc/squid/kata-terlarang”

http_access deny kata-terlarang

acl domain dstdomain “/etc/squid/domain”

http_access deny domain

Simpan Konfigurasi

Selanjutnya edit file /etc/squid/kata-terlarang,

vi /etc/squid/kata-terlarang

masukkan kata2 yang ingin di filter/diblok, contoh :

pornsexetc…

edit pula file /etc/squid/domain

vi /etc/squid/domain

dan masukkan situs yang ingin di blok, misal :

www.facebook.comwww.youtube.cometc…

Langkah terakhir, restart squid

/etc/init.d/squid restart

Kemudian test dari Client!!!

C. Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT

Page 40: Makalah ubuntu server

Antar muka dari Ubuntu Server 10.10 adalah text mode, tidak ada

jendela, tidak ada klik, drag and drop, dan sebagainya yang biasa

dilakukan pada mode GUI (Graphic User Interface), semua operasi pada

Ubuntu Server dilakukan dengan mengetikkan secara manual perintah

melalui papan ketik (keyboard). Sebenarnya Ubuntu Server 10.10 juga

bisa dibuat dengan mode GUI, namun itu akan sangat memberatkan

bagi server, karena harus melakukan instalasi mode GUI yang memakan

banyak sumber daya, terutama Memory dan Hard Disk, selain itu juga,

pada dasarnya tingkat keamanan dengan menggunakan mode CLI akan

lebih baik ketimbang menggunakan mode GUI. Agar bisa melakukan

koneksi ke jaringan, baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah

awal yang dilakukan adalah melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk

mengkonfigurasi alamat IP langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur

pada langkah sebelumnya. Pada artikel ini username yang saya

gunakan adalah  adamkurniawan  dan password saya

juga adamkurniawan. Untuk password tidak akan terlihat pada saat

diketikkan karena alasan keamanan. Tekan tombol Enter jika sudah

yakin memasukkan username dan password dengan benar.

Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna

adamkurniawan terakhir login. Pada baris paling bawah terlihat

tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti pengguna dengan

id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa dan belum

Page 41: Makalah ubuntu server

bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan,

pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam

sistem (administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su, maka

akan akan muncul tulisan [sudo] password for adamkurniawan:itu

berarti sistem meminta password agar pengguna dengan id

adamkurniawan bisa masuk sebagai mode root. Password yang

digunakan untuk mode root ini adalah password yang sama yang

digunakan untuk login pada awal tadi. Masukkan password-nya dan

tekanEnter. Jika password yang dimasukkan benar, maka akan muncul

tulisanroot@server01:/home/adamkurniawan#, ini berarti pengguna

dengan id adamkurniawan sudah masuk sebagai mode root dan sudah

bisa melakukan konfigurasi.

Sebelum melakukan konfigurasi  pada  alamat IP, cek terlebih dahulu

apa nama kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan

dengan mengetikkan: # ifconfig –a | more. Penamaan kartu jaringan

pada sistem Linux diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu

jaringannya yang dimulai dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan

seterusnya. Karena pada artikel ini saya menggunakan dua buah kartu

jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –a | more, didapati bahwa

nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux dikenal dengan

nama eth0 dan eth1.

Page 42: Makalah ubuntu server

ketikkan perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk mulai

melakukan konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris

paling akhir ketikkan skrip berikut: 

auto eth0

iface eth0 inet static

address 192.168.6.200

netmask 255.255.255.0

gateway 192.168.6.254

Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan

kartu jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet.

Alamat IP yang saya berikan harus satu segmen dengan jaringan yang

ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan dan gateway dari

kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari perangkat

yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang saya

gunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan

kedua yang akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah

sebagai berikut:

auto eth1

iface eth1 inet static

Page 43: Makalah ubuntu server

address 10.10.1.254

netmask 255.255.255.0

Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan

konfigurasi yang telah dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi

yang baru saja dibuat, pada artikel ini saya tidak memberikan nama

baru, jadi saya langsung saja menekan tombol Enter. Kemudia tekan

tombol Ctrl + X untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan

perintah# /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru

saja dilakukan bisa terbaca oleh sistem.

Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi

menggunakan Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang

digunakan masih baru diinstal (fresh install), kartu jaringan yang

tertanam di komputer sudah terbaca namun belum aktif. Untuk

melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan

perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan

belum aktif.

Page 44: Makalah ubuntu server

Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0

up (mengaktifkan kartu jaringan pertama) dan # ifconfig eth1

up (mengaktifkan kartu jaringan kedua). Setelah itu restart kembali

kartu jaringan menggunaka # /etc/init.d/networking restart. Jika

dilakukan pengecekan kembali menggunakan perintah # ifconfig,

maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah

memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di konfigurasi.

Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name

System). DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke

alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi

apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu

berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu

74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10

pengguna harus membuat sebuah berkas baru

bernama resolv.conf yang diletakkan di direktori /etc dengan

mengetikkan# touch /etc/resolv.conf, namun sebelumnya pengguna

harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil membuatnya,

Page 45: Makalah ubuntu server

selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut dengan

alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan

sebaliknya, dengan cara mengetikkan

perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkannameserver dan

diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada

artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang

merupakan alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang

merupakan alamat penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi

penulisannya adalah sebagai berikut: nameserver 192.168.4.254

nameserver 8.8.8.8

Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace

nama yang lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali

restart jaringan dengan mengetikkan # /etc/init.d/networking.

Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu

Server 10.10 sudah bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah

DNS sudah bekerja dengan baik. Cara melakukannya adalah dengan

melakukan ping ke sebuah alamat domain. Pada artikel ini, saya

Page 46: Makalah ubuntu server

melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain

yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini

saya sudah mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu

Server 10.10 yang digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke

internet dengan baik, begitu juga dengan DNS-nya.

Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada

jaringan lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar

(internet) atau melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-

paket yang berasal dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa

diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah ke internet (eth0).

Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini: iptables –t

nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu

tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer

dinyalakan, maka ketikkanlah rule diatas pada

file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.

Page 47: Makalah ubuntu server

D. Instalasi dan Konfigurasi Squid Di Ubuntu Server

Squid adalah program  proxy  server  yang tersedia secara

opensource yang sangat banyak kegunaannya, salah satunya adalah

melakukan cache terhadap konten dari sebuah website. Jadi apabila sebuah

situs pernah dibuka oleh salah satu anggota jaringan, maka Squid akan

menyimpan konten situs tersebut kedalam hard disk atau memori dari

komputer, sehingga jika salah satu anggota jaringan membuka situs yang

sama, anggota jaringan tersebut tidak perlu mengakses ke internet, dia

hanya perlu mengkases cache yang sudah disimpan oleh Squid tadi, yang

berakibat proses dalam membuka situs akan menjadi lebih cepat dan

tentunya akan menghemat bandwidth.

Page 48: Makalah ubuntu server

Program Squid adalah program yang saat ini paling banyak

digunakan oleh administrator jaringan sebagai program proxy server.

Squid hanya bisa dijalankan di sistem operasi Linux seperti fedora,

RedHat, Mandriva, OpenSUSE, dan lain-lain termasuk Ubuntu. Perlu

diinformasikan bahwa tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya yang

berjudul, Instalasi Ubuuntu Server 10.10 dan Konfigurasi IP Address

Ubuntu Server 10.10.

Untuk bisa menggunakan Squid langkah pertama yang dilakukan

adalah menginstal paket Squid kedalam Ubuntu Server, karena Ubuntu

Server belum menyertakan Squid di dalamnya. Caranya adalah dengan

masuk ke Ubuntu Server sebagai root dan ketikkan apt-get install squid,

maka proses unduh dan instalasi Squid akan berlangsung sekaligus. Proses

ini tidak akan memakan waktu yang lama, karena ukuran Squid yang tidak

terlalu besar. Pada tutorial ini saya menggunakan Squid versi 2.7

STABLE9.

Setelah selesai, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi Squid.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Page 49: Makalah ubuntu server

1. Buat sebuah direktori tempat cache akan disimpan. Pada tutorial ini

saya akan menyimpancache di direktori / (root), ketikkan

perintah mkdir /cache. Lalu ubah hak aksesnya menjadiproxy agar

bisa diakses oleh Squid dengan perintah: chown proxy:proxy /cache.

2. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada berkas Squid. Berkas

konfigurasi Squid berada di bawah direktori /etc/squid dengan

nama squid.conf. Namun terlebih dahulu ubah hak aksesnya

menjadi proxy, dengan mengetikkan

perintah chown proxy:proxy /etc/squid/squid.conf. Selanjutnya

lakukan konfigurasi pada berkas squid.conf dengan

mengetikkan nano /etc/squdi.squid.conf.

3. Carilah baris http_port 3128 dengan menekan tombol Ctrl +

W (fasilitas search pada nano), lalu ketikkan http_port 3128, setelah

ditemukan tambahkan kata transparent pada akhir baris, sehingga

menjadi http_port 3128 transparent. Ini dibuat untuk membuat

proxy menjadi transparan, sehingga web browser yang digunakan

pengguna tidak perlu mengatur proxy secara manual menggunakan

port 3128 yang merupakan port default dari proxy. Port ini bisa

diganti sesuka hati, namun seluruhnya harus sama. Pengaturan ini juga

harus dikolaborasikan dengan iptables yang akan dipaparkan

selanjutnya.

4. Kemudian cari baris cache_effective_user proxy, setelah ditemukan,

pada awal baris ada tanda pagar (#), hilangkan tanda pagar tersebut

Page 50: Makalah ubuntu server

agar bisa dieksekusi oleh Squid, jika tidak, maka Squid akan

menganggap baris tersebut hanya komentar. Tepat dibawah

bariscache_effective_user proxy tambahkan cache_effective_group

proxy. Ini digunakan untuk mendefenisikan bahwa proxy adalah user

dan group yang memiliki hak akses untuk Squid.

5. Cari baris cache_mgr webmaster, setelah ditemukan, hilangkan

tanda pagar yang ada di awal baris, kemudian ganti

kata webmaster menjadi alamat email administrator yang bisa

dihubungi oleh klien. Contohnya seperti ini cache_mgr

[email protected]. Ini digunakan, apabila pada saat

terjadi kesalahan pada proxy, maka browser akan menampilkan

halaman error yang mencantumkan alamat email administrator.

6. Cari lagi baris cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256, hilangkan

tanda pagar yang ada di awal baris, kemudian ubah baris ini

menjadi cache_dir ufs /cache 1024 16 256. Baris ini menyatakan

dimana cache akan disimpan, pada awal konfigurasi saya telah

membuat folder yang digunakan untuk menyimpan cache. Kemudian

Page 51: Makalah ubuntu server

jenis sistem storage yang digunakan (ufs). Kapasitas hard disk yang

digunakan untuk cache adalah sebesar 1024 MB, jumlah subdirektori

tingkat pertama dalam direktori cache adalah 16 dan jumlah

subdirektori tingkat kedua yang dibuat dalam direktori cache tingkat

pertama adalah 256.

7. Cari baris cache_mem 8 MB. Ini adalah baris untuk mengatur jumlah

RAM (Random Access Memory) yang digunakan untuk cache.

Kecepatan baca RAM lebih tinggi dari pada hard disk namun karena

kapasitasnya yang tidak terlalu besar menyebabkan penggunan RAM

untuk cache menjadi sangat terbatas. Pada tutorial ini saya

menggunakan 16 MB. Maka barisnya ini menjadi cache_mem 16

MB, dan jangan lupa untuk menghilangkan tanda pagarnya.

8. Masih dengan menekan tombol Ctrl + W, cari lagi

barisacl to_localhost dst 120.0.0.0/8 0.0.0.0/32. Tepat dibawah baris

tersebut ketikkan:

acl laboratorium src 10.10.1.0/24

http_access allow laboratorium

Page 52: Makalah ubuntu server

Dua baris diatas digunakan untuk memberikan akses kontrol kepada

jaringan dengan network id 10.10.1.0, yaitu jaringan yang saya miliki.

Dengan dua baris diatas juga, maka selain jaringan dengan network id

10.10.1.0 tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan luar, karena Squid

tidak mengizinkannya.

Setelah semua langkah diatas dilakukan, tekan Ctrl + O untuk

menyimpan konfigurasi, kemudian tekan tombol Enter. Sampai disini

Squid telah selesai dikonfigurasi.

Langkah terakhir yang dilakukan adalah menyempurnakan tranparan

proxy dengan iptables yang sebelumnya sudah diatur. Ketikkan skrip

berikut ini: iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –s

10.10.1.0/24 – -dport 80 –j REDIRECT – -to-port 3128, kemudian

tekan Enter. Dengan skrip iptables diatas, maka semua paket yang

berasal dari port 80 akan dibelokkan ke port 3128 (port Squid).

Sehingga paket akan dipaksa melewati Squid, sehingga bisa tersaring.

Skrip iptables diatas harus diketikkan ulang jika komputer server

melakukan restart, karena bersifat sementara. Untuk itu, agar skrip

Page 53: Makalah ubuntu server

iptables diatas berjalan pada saat komputer dinyalakan, maka bukalah

berkas /etc/rc.local dan letakkan skrip tersebut sebelum bari exit 0,

jika sudah simpan dengan Ctrl + O.

Setelah seluruh pengaturan selesai dilakukan, baik dari alamat IP,

DNS, WebHTB, dan juga proxy, lakukan restart terhadap Ubuntu

Server dengan mengetikkan sudo init 6 atau sudo reboot. Setelah

restart dan jika tidak ada kesalahan dalam pengaturan, maka Ubuntu

Server 10.10 siap untuk digunakan sebagai gateway dan proxy server.

E. Setting OpenSSH Server di Ubuntu Server

OpenSSH akan sangat berguna bagi anda semua yang sedang

berkerja sebagai sistem administrasi jaringan. Karena dengan

memanfaatkan OpenSSH ini kita bisa melakukan remote server tanpa

harus terhubung secara langsung dengan komputer server. Pada

kesempatan kali ini saya mencoba untuk sharing cara Setting OpenSSH

server di ubuntu server 10.04/10.10 dan sekaligus cara meremote server

dengan menggunakan aplikasi Putty di windows. Berikut adalah langkah-

langkahnya :

Page 54: Makalah ubuntu server

1. Bagi anda yang belum menginstall OpenSSh-server di ubuntu server

anda bisa menjalankan perintah berikut untuk menginstalnya :

sudo sutasksel

kemudian pilih aplikasi OpenSSH-server

2. Setelah terinstall, edit file /etc/ssh/sshd_config dengan perintah :

nano /etc/ssh/sshd_config. Demi keamanan ganti tulisan port 22

dengan port lain, biasanya yang sering dipakai port 221, simpan

kembali file tersebut dengan menekan tombol Ctrl+X kemudian Y.

3. Restart OpenSSH dengan perintah:

service ssh restart

4. Beri password pada root, agar nantinya saat anda login bisa langsung

menggunakan hak akses root

passwd root

5. Sekarang coba anda berpindah ke komputer client, kemudian buka

aplikasi putty

6. Setelah Putty terbuka isikan hostname/Ipaddress server pada kotak

hostname, dan isikan port sesuai dengan settingan di OpenSSH-

server (221), kemudian klik Open

7. Silahkan login dengan username root dan password yang sudah anda

buat, dan selesai.

Page 55: Makalah ubuntu server

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Di dalam makalah ini terdapat 4 BAB teori tentang ubuntu server

serta konfigurasi jaringan. Pada BAB I berisi tentang latar belakang serta

tujuan dan manfaat. Pada BAB II berisi tentang definisi ubuntu, definisi

ubuntu server, perbedaan ubuntu desktop dengan ubuntu server, serta

kelebihan dan kekurangan ubuntu. Serta pada BAB III berisi juga tentang

menginstal ubuntu server, konfigurasi ubuntu server, konfigurasi IP

Address, DNS, dan NAT, instalasi dan konfigurasi squid di ubuntu server,

serta setting openSSH server. Dan pada BAB IV atau bab terakhir berisi

tentang kesimpulan dan saran.

Di harapkan kepada siswa agar dapat mengetahui tentang ubuntu

server. Dengan selesainya makalah ini maka selesai juga teori yang ada di

dalam makalah ini, walaupun materi di dalam makalah ini sangat tidak

lengkap, tetapi di harapkan kepada siswa agar dapat memahaminya.

B. Saran – Saran

Saran saya terhadap siswa yang misalnya telah membaca makalah

ini agar dapat mengetahui tentang ubuntu server dan cara mengkonfigurasi

jaringan di ubuntu server, serta menjadi motivasi siswa untuk lebih giat

belajar agar dapat mencapai cita-citanya masing masing.

Page 56: Makalah ubuntu server

Daftar Pustaka

http://melengo.wordpress.com/2012/10/21/linux-ubuntu. Definisi Ubuntu Dan

Ubuntu Server. 2012

http://etix.wordpress.com/2010/01/28/perbedaan-ubuntu-server-dan-desktop.

Perbedaan Ubuntu Desktop Dengan Ubuntu Server. 2010

http://dhiazaditya0606.wordpress.com/2011/02/20/kelebihan-dan-kekurangan-

ubuntu. Kelebihan Dan Kekurangan. 2011

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05. Menginstal Ubuntu Server.

2011

http://paryadi.co.nr. Konfigurasi Ubuntu Server.

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05. Konfigurasi IP Address,

DNS, Dan NAT. 2011

http://kurniawanadam.files.wordpress.com/2011/05. Instalasi Konfigurasi Squid

Di Ubuntu Server. 2011