Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus, Direktur PPK-LK Dikdas
Makalah Tuj Umum n Khusus
description
Transcript of Makalah Tuj Umum n Khusus
MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
“TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS KURIKULUM”
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo
Disusun Oleh:
Dwi Astuti Dian Kurniasari
14708251017
PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala yang telah
melimpahkan segenap rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyesaikan
makalah ini. Shalawat beserta salam tak lupa semoga senantiasa terlimpah curahkan ke
junjungan umat kita, Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam. Adanya
makalah berjudul “Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum” ini semoga dapat
dijadikan suatu pengetahuan dan wawasan bagi yang membacanya.
Tiada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dan korektif sebagai bahan evaluasi ke depannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yogyakarta, Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Persiapan guru sains………………………………….......................................... 2
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 33
LAMPIRAN........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis,
karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu pentingnya
kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya
memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan penelitian secara
mendalam. Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen. Setiap komponen yang menyusun kurikulum saling berhubungan satu sama lain,
sehingga dalam proses pengembangan kurikulum harus memperoleh perhatian yang sama
besarnya. Salah satu komponen yang menyusun kurikulum yaitu tujuan.
Pengembangan tujuan kurikulum merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam
proses pengembangan kurikulum, sebab tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang
harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Melalui tujuan yang jelas, maka dapat membantu
para pengembang kurikulum dalam mendesain model kurikulum yang dapat digunakan, serta
sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Suatu kurikulum
tidak dapat terbentuk atau tidak dapat dikembangkan tanpa adanya tujuan sebagai hasil yang
diharapkan.
Tujuan kurikulum pada dasarnya merupakan tujuan setiap program pendidikan yang
diberikan kepada peserta didik yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
kurikulum merupakan pernyataan harapan dan hasil yang terprogram tanpa kriteria
pencapaian, sedangkan tujuan khusus kurikulum adalah spesifik, dapat diukur, pernyataan
terprogram dari hasil yang harus dicapai oleh siswa baik dalam kelompok maupun dalam
sekolah. Dengan adanya tujuan kurikulum, maka akan memudahkan para pengembang
kurikulum dalam menentukan nilai-nilai apa saja yang harus ada dalam kurikulum tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan antara tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum?
2. Bagaimana cara merancang tujuan umum dan khusus kurikulum?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan perbedaan antara tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum
2. Menjelaskan cara merancang tujuan umum dan khusus kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum
1. Tujuan umum kurikulum
Tujuan umum kurikulum didefinisikan sebagai sebuah tujuan atau keadaan akhir dalam
terminologi secara umum tanpa ditandai dengan kriteria pencapaian. Perencana kurikulum
berharap siswa dapat menyelesaikan semua program-program pada sekolah tertentu. Contoh
pernyataan tujuan umum kurikulum: “siswa mendemostrasikan sikap tanggung jawab sebagai
warga negara sekolah, komunitas, negara bagian, bangsa, dan dunia”. Ada sepuluh kebutuhan
penting pemuda (remaja) yang dicatat oleh Komisi Kebijakan Pendidikan sebagai Ten
Imperative Needs of Youth, yang termasuk tujuan umum kurikulum , diantaranya yaitu:
a. Semua remaja membutuhkan pengembangan kemampuan yang dapat dijual (sallable).
b. Semua remaja membutuhkan untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan
dengan baik, latihan-latihan fisik dan kesehatan mental.
c. Semua remaja membutuhkan untuk tumbuh dalam kemampuan berpikir rasional
untuk menunjukkan pemikiran mereka dengan jelas, dan untuk membaca serta
mendengarkan dengan sebuah pemahaman.
Komisi Kebijakan Pendidikan menentukan empat tujuan pendidikan demokrasi di
Amerika (Aims of Education in American Democracy) . Hal ini dapat diidentifikasi bahwa
tujuan-tujuan tersebut adalah realisasi diri, hubungan antar manusia, efisiensi ekonomi,
tanggung jawab sebagai warga negara. Tujuan-tujuan ini mungkin dapat dimodifikasi oleh
sekolah tertentu untuk di tentukan sebagai menjadi tujuan umum kurikulum, yang dinyatakan
dalam berbagai cara, seperti berikut:
a. Program sekolah menyediakan pengalaman yang membantu meningkatkan realisasi
diri.
b. Sekolah mencari untuk mengembangkan hubungan antar manusia.
c. Tujuan sekolah adalah pengembangan keahlian dari pembelajar, yang akan memimpin
negara meraka dan meningkatkan efisiensi ekonominya.
d. Siswa dapat mengembangkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Berbagai variasi digunakan untuk menyatakan 4 tujuan tersebut. tujuan pendidikan (Aims
of education) dapat menjadi tujuan kurikulum (tujuan umum kurikulum) jika diterapkan pada
sekolah tertentu atau sebuah sistem sekolah. Perbedaan yang telah digambarkan antara tujuan
2
pendidikan (Aims of Education) dengan tujuan kurikulum merupakan salah satu keadaan
umum dan memiliki kekhususan.
Karakteristik tujuan umum kurikulum yang tertuang secara konsep dapat diringkas
sebagai berikut:
a. Tujuan umum kurikulum berhubungan dengan tujuan pendidikan dan filosofi.
b. Tujuan umum kurikulum terprogram. Meskipun berbicara pada satu atau lebih area
kurikulum, tujuan umum kurikulum tidak menggambarkan pembelajaran secara
spesifik, atau isi mata pelajaran secara spesifik.
c. Tujuan umum kurikulum mengacu pada pencapaian secara kelompok (semua siswa,
siswa secara umum, dan kebanyakan siswa) daripada pencapaian siswa secara
individu.
d. Tujuan umum kurikulum dinyatakan dalam istilah umum yang menyertakan arah
pengembangan kurikulum.
e. Tujuan umum kurikulum cukup luas yang mengarah ke tujuan khusus kurikulum
secara spesifik.
2. Tujuan Khusus Kurikulum
Tujuan umum kurikulum diturunkan dari sebuah pernyataan filosofi, didefinisikan
sebagai tujuan pendidikan dan penilaian terhadap kebutuhan. Tujuan khusus
kurikulum adalah sebuah tujuan atau pernyataan akhir secara spesifik dan merupakan istilah/
terminologi yang dapat diukur. Dari tujuan umum kurikulum, kita turunkan sebuah tujuan
khusus kurikulum. Jadi kita dapat mendefinisikan tujuan khusus kurikulum dengan cara
perencana kurikulum berharap siswa dapat menyelesaikan semua program-program pada
sekolah tertentu.
Berikut ini contoh tujuan umum kurikulum yang sudah dibahas diawal: “siswa
mendemostrasikan sikap tanggung jawab sebagai warga negara sekolah, komunitas, negara
bagian, bangsa, dan dunia”. Dari tujuan umum kurikulum tersebut berikut dapat
diturunkan tujuan khusus kurikulum, misalnya :
a. Selama pemilihan umum, 90 % siswa akan memberikan suaranya (memilih).
b. 100% siswa dapat memberikan sejenis sumbangan positif pada pemerintahan yang
bersih, ikut memperbaiki kampanye.
c. 90% siswa dapat menyebutkan nama kandidat yang menjalankan senat pada negara
bagian dan perwakilan senat dari daerahnya masing-masing. Mereka juga dapat
3
mengidentifikasi kandidat Kepala Kantor Pemerintahan Negara Bagian. Mereka juga
dapat mengidentifikasi pesta politik dari beberapa kandidat.
d. 90% siswa dapat mengidentifikasi Senator mereka sekarang and perwakilannya di
Gedung Perwakilan. Mereka juga dapat mengidentifikasi pesta politik dari beberapa
peserta politik.
e. 90% siswa akan berpartisipasi di beberapa proyek yang dapat meningkatkan
pemahaman internasional, seperti sumbangan koin untuk UNICEF, menyumbang
makanan atau apkaian untuk beberapa bencana alam di luar negeri, menulis surat
untuk sahabat pena, atau berperan di sekolah lain dalam komunitas proyek
internasional.
Tujuan khusus kurikulum merupakan penjelasan tujuan umum kurikulum. Tujuan khusus
kurikulum menyatakan standar kinerja bagi siswa dan untuk siapa kurikulum di desain. Kita
dapat mengubah tujuan umum kurikulum ke dalam tujuan khusus kurikulum dengan
menambahkan 3 elemen berikut ini, yang mana akan kita lihat lagi jika mendiskusikan tujuan
khusus pembelajaran:
a. Istilah yang berhubungan dengan sikap dan kinerja, yaitu keahlian-keahlian tersebut
dan pengetahuan yang diharapkan siswa agar dapat didemonstrasikan.
b. Tingkat ketuntasan penguasaan materi sangat diinginkan oleh perencana kurikulum.
c. Kondisi yang harus dicapai berada dibawah kinerja yang akan berlangsung, jika tidak
siap memahaminya.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan umum kurikulum
masih bermakna luas, umum dan bersifat abstrak. Tujuan umum kurikulum yang diperjelas
kriterianya dapat menjadi tujuan khusus kurikulum sedangkan tujuan khusus kurikulum lebih
spesifik, memiliki kriteria, dapat diukur dan konkrit.
B. Penempatan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum
Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum secara teratur tertulis di tingkat Negara
Bagian, Sekolah Distrik, dan sekolah dengan harapan akan diikuti oleh yurisdiksi pada setiap
level. Pemerintah negara bagian mengumumkan penerapannya pada semua sekolah negeri
di negara bagian tersebut, pernyataan sekolah distrik diterapkan pada distrik secara luas dan
pernyataan sekolah diterapkan pada sekolah secara luas.
Contoh lain pengembangan tujuan umum kurikulum sekolah “siswa akan meningkat
skornya pada tes penilaian tingkat negara bagian”. Salah satu tujuan khusus kurikulum
sekolah yang diturunkan dari tujuan umum kurikulum sekolah adalah: “ Minimal 85 % siswa
4
akan mencapai skor pada tes penilaian tingkat negara bagian”, Kelas sebelas mungkin akan
menentukan tujuannya sebagai berikut: 90% siswa akan lulus pada tes penilaian tingkat
negara bagian di tahun ini.
1. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum Tingkat Negara Bagian
Negara bagian, melalui pengumuman pada Departemen Pendidikan dapat mendesak
pimpinan kurikulum untuk mengumumkan secara resmi sebuah pernyataan tujuan umum
kurikulum, dan pada beberapa kasus, mengumumkan tujuan khusus kurikulum bagi semua
sekolah-sekolah. Contohnya Negara Bagian Florida, sudah mengidentifikasi 7 tujuan umum
pendidikan dan satu tujuan khusus kurikulum utama. Tujuan umum kurikulum yang pertama,
utamanya untuk sekolah negeri, tujuan ke-2 sampai dengan ke-5 merupakan tujuan kurikulum
baik untuk sekolah negeri maupun sekolah tingkat pasca menengah. Tujuan ke-6 sebagai
tujuan administratif, meskipun hal ini memiliki implikasi terhadap kurikulum. Tujuan ke-7
merupakan tujuan administratif dan kurikuler. Tujuan pendidikan Negara Bagian Florida
adalah untuk meningkatkan hasil yang dicapai oleh siswa-siswanya di sekolah negeri sampai
lebih dari ¼ negara bagian dalam waktu 5 tahun dapat dimasukkan dalam tujuan khusus
kurikulum di seluruh negara bagian.
2. Tujuan Umum Kurikulum Dan Tujuan Khusus Kurikulum Pada Tingkat Sekolah Distrik
Pada praktiknya, sekolah distrik dan sekolah dapat menerima rumusan tujuan umum dan
tujuan khusus kurikulum yang disampaikan pada tingkat negara bagian secara harfiah atau
jika pemerintah negara bagian mengizinkan, mereka dapat mengembangkan pernyataan-
pernyataan mereka sendiri secara mandiri. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum pada
sekolah distrik dan sekolah individu harus selaras dengan pernyataan pemerintah negara
bagian.
Pernyataan tujuan umum pada sekolah negeri di Provinsi Dade, sekolah besar di kota
yang warganya multietnis, diambil dari pernyataan awal dari pemerintah negara bagian
Florida dengan sedikit diubah oleh sekolah distrik ini, yaitu: “Tujuan Umum Pengembangan
Siswa”. Tujuan umum kurikulum sekolah negeri di Provinsi Dade difokuskan pada 4
subtujuan, sebagai berikut:
a. menyiapkan siswa untuk kehidupan kerja mereka dengan menyediakan kurikulum
yang saling berhubungan, metode-metode dimana siswa dapat mencari issu-issu dasar
pada kehidupan mereka sendiri dan hubungan interpersonal, dengan memberi
penghargaan pada kreativitas, dan menanamkan motivasi yang unggul.
5
b. Menyiapkan siswa melalui kesempatan dan mendorong siswa untuk mempelajari dua
bahasa (billingual), termasuk bantuan terhadap siswa yang bahasa asalnya bukan
bahasa inggris.
c. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang sudah termasuk dalam kurikulum,
tetapi tidak dibatasi untuk kemampuan menganalisis ,memberi alasan, dan logis.
d. Menyiapkan siswa dengan pengalaman-pengalaman komputer dan keahlian yang
dibutuhkan yang berfungsi pada abad teknis.
e. Menyiapkan pendidikan yang gratis dan sesuai kepada masing-masing siswa cacat
jasmani secara langsung memanfaatkan sistem program sekolah dan personal jika
memungkinkan.
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum Tingkat Sekolah.
Tidak hanya pemerintah negara bagian dan sekolah distrik yang menetapkan tujuan
umum dan tujuan khusus kurikulum, tetapi sekolah individual juga memasuki proses dengan
menentapkan tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum mereka sendiri. Sekolah Menengah
Lafayette menerapkan filosofi dan tujuan umum pada tingkat sekolah, yaitu:“Sekolah
menyiapkan kesempatan yang seimbang dan sesuai untuk mempelajari aspek emosional,
intelektual dan sosial pada pertumbuhan siswa. Tujuan ini harus dicapai dengan memberikan
penekanan pada tujuan khusus berikut:
a. Menyediakan kesempatan untuk pertumbuhan intelektual ke depan dengan menguasai
kemampuan dan keahlian pada situasi kehidupan.
b. Membantu siswa memperoleh dasar latar belakang, konsep, dan pemahaman dari
berbagai mata pelajaran.
C. Penyususnan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kurikulum
Beberapa sekolah mengungkapkan tujuan umum kurikulumnya dengan penekanan pada
peranan kurikulum sekolah, seperti contoh berikut:
1. Mengajarkan siswa mengungkapkan pernyataan mereka dengan jelas dan benar dalam
tulisan maupun bicara.
2. Mengembangkan kemampuan siswa memperoleh barang dan pelayanan dengan bijak.
3. Memaparkan kepada siswa tentang kebudayaan lain selain kebudayaan mereka.
Meskipun pernyataan tujuan umum kurikulum yang menekankan pada peranan sekolah
adalah hal biasa, sebuah alternatif lain yang memfokuskan tujuan umum kurikulum pada
siswa kelihatannya lebih baik dengan berbagai alasan:
6
1. Secara filosofi, bentuk ini lebih baik dalam rangka memelihara doktrin progresif yang
menempatkan anak-anak sebagai pusat pembelajaran – prinsip dasar (student’s
centered)
2. Untuk tetap memelihara desain pembelajaran modern yang berpusat pada pencapaian
pembelajar daripada kinerja guru maupun sekolah.
3. Tujuan umum kurikulum mungkin lebih baik dipahami dengan proses pengembangan
kurikulum yang terintegrasi.
4. Mudah untuk mendesain proses evaluasi ketika kita tahu apa yang diharapkan siswa
yang bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh guru dan sekolah.
Menuliskan tujuan umum kurikulum dalam bentuk yang dimulai dari siswa, kita mungkin
perlu merevisi penjelasan awal dengan cara sebagai berikut:
1. Siswa dapat mengungkapkan ungkapannya sendiri dengan baik dan jelas dalam
bentuk tulisan maupun pembicaraan dalam bahasa inggris.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan memperoleh barang dan layanan dengan
bijak.
3. Siswa dapat menunjukkan ketertarikan dan pemahaman dalam kebudayaan lain selain
kebudayaan mereka sendiri.
Untuk mencapai transisi dari tujuan umum ke tujuan khusus, kita dapat mencatat kembali
beberapa indikator kinerja siswa yang akan dijadikan sebagai petunjuk penulisan tujuan
khusus kurikulum. Mari kita ambil contoh ilustrasi tujuan umum kurikulum yang telah
disebutkan terdahulu. “Siswa dapat mendemontrasikan sikap tanggung jawab sebagai warga
negara dalam seutu sekolah, komunitas, negara bagian, bangsa dan dunia”. Kita dapat melihat
sikap-sikap yang akan menyatakan bukti bahwa siswa telah mencapai tujuan, sebagai berikut:
1. Peduli pada bangunan sekolah dan lingkungannya
2. Tidak berkelahi dengan sesama siswa
3. Tertib pada saat pertemuan di sekolah
4. Berperan pada komunitas organisasi pemuda, misalnya kelompok gereja, kelompok
pandu, dan sebagainya.
5. Memiliki kontribusi kerja terhadap beberapa sebab yang layak
6. Tetap memberitahukan peristiwa-peristiwa saat ini.
7. Tidak mengotori lingkungan sekolah dan komunitasnya.
8. Mengabdi pada komite sekolah
9. Mengamati batasan kecepatan berkendara di jalan raya.
7
10. Memiliki ketertarikan pada pemilihan umum di daerah, negara bagian, di tingkat
nasional.
11. Terlibat dalam diskusi tentang cara-cara mengurangi ketegangan internasional.
Cara menyusun tujuan umum kurikulum dan tujuan khusus kurikulum adalah diturunkan
dari pengembangan filosofi dan tujuan pendidikan. Secara hirarki, urutannya sebagai berikut:
a. Pengembangan filosofi dan tujuan pendidikan
b. Penilaian kebutuhan
c. Tujuan umum dan khusus kurikulum
d. Penilaian kebutuhan (berkelanjutan)
e. Perbaikan tujuan umum dan khusus kurikulum
f. Tujuan umum dan khusus intruksional
g. Penilaian kebutuhan (berkelanjutan)
D. Validasi dan Penentuan Prioritas Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus Kurikulum
Setelah tujuan umum dan tujuan khusus sudah diidentifikasi, proses penilaian kebutuhan
dilanjutkan untuk menentukan apakah ada kebutuhan lain yang belum ditemukan. Ketika
kebutuhan yang belum ditemukan itu dipaparkan, daftar revisi tujuan umum dan tujuan
khusus sudah disiapkan. Tujuan umum dan tujuan khusus memerlukan validasi dan
penempatan dalam skala prioritas.
Validasi adalah proses menentukan apakah tujuan umum dan tujuan khusus dapat
diterima dan sesuai atau cocok bagi sistem sekolah yang mengajukannya. Proses validasi,
dilaksanakan oleh Pemerintah Negara Bagian, distrik, maupun sekolah menganggap bahwa
pembentukan komite kurikulum atau dewan kurikulum dibebankan dengan tugas tersebut.
Komite kurikulum akan mengumpulkan tujuan umum kurikulum dengan maksud
memberikan angket atau opini kepada kelompok-kelompok yang terkait dengan kemajuan
sekolah tersebut.
Pengumpulan tujuan umum dan beberapa tujuan khusus kurikulum yang sudah
diidentifikasi melalui kelompok sampel yang lebih luas – keterlibatan orang lain (termasuk
orang tua), siswa, guru, administrator, dan ahli kurikulum (pada staff sistem sekolah negeri
atau fakultas institut pendidikan guru) merupakan praktisi yang baik. Tujuan khusus
kurikulum yang dikembangkan setelah jajak pendapat secara luas yang sudah dikumpulkan
dapat disampaikan pada pada komite kurikulum untuk validasi dan pengaturan.
Untuk menentukan apakah tujuan umum lebih penting daripada yang lain membutuhkan
banyak waktu, perhatian, dan penekanan didalam kurikulum. Setelah tujuan umum dan tujuan
8
khusus kurikulum sudah di validasi dan ditempatkan sesuai urutan, perencana kurikulum
melanjutkan ke fase berikutnya dari sebuah proses pengembangan kurikulum, memasukkan
tujuan umum dan tujuan khusus ke dalam kurikulum.
9
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Perbedaan antara tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum yaitu, bahwa tujuan umum
kurikulum masih bermakna luas, umum dan bersifat abstrak, merupakan pernyataan
harapan dan hasil yang terprogram tanpa kriteria pencapaian, sedangkan tujuan khusus
kurikulum adalah spesifik, dapat diukur, pernyataan terprogram dari hasil yang harus
dicapai oleh siswa baik dalam kelompok maupun dalam sekolah. Tujuan umum dan
tujuan khusus kurikulum merupakan hal yang penting untuk:
a. Melaksanakan kebutuhan penilaian secara lengkap untuk mengidentifikasi kebutuhan
yang belum diketahui.
b. Melanjutkan tahapan pengembangan model kurikulum yang disarankan.
c. Membangkitkan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran.
d. Menyediakan dasar evaluasi kurikulum.
e. Memberikan arahan pengembangan program.
2. Cara menyusun atau merancang Tujuan umum kurikulum dan Tujuan khusus
kurikulum adalah diturunkan dari pengembangan filosofi dan tujuan pendidikan. Secara
hirarki, urutannya sebagai berikut:
a. Pengembangan filosofi dan tujuan pendidikan
b. Penilaian kebutuhan
c. Tujuan umum dan khusus kurikulum
d. Penilaian kebutuhan (berkelanjutan)
e. Perbaikan tujuan umum dan khusus kurikulum
f. Tujuan umum dan khusus intruksional
g. Penilaian kebutuhan (berkelanjutan)
10
DAFTAR PUSTAKA
Oliva, P. F. 1992. Developing the Curriculum 3rd edition. Harper Collins Publisher: New
York
11
LAMPIRAN
1. Maria Hanifah (14708251105)
Pertanyaan :
a. Apakah tujuan umum kurikulum sesuai dengan Pancasila dapat diubah?
b. Dalam buku Oliva halaman 257, tujuana kurikulum terletak dimana?
Jawaban :
a. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan
pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Jadi,
b. Dalam buku Oliva halaman 257, dilihat dari hirarkisnya tujuan pendidikan terdiri
atas tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat
di ukur. Tujuan yang paling umum adalah tujuan pendidikan nasional yang
bersumber dari sitem nilai pancasila di rumuskan dalam undang-undang No.20 tahun
2003, pasal 3, lalu tujuan institusional yaitu tujuan yang harus di capai oleh setiap
lembaga pendidikan, tujuan kurikuler yaitu tujuan yang harus di capai oleh setiap
bidang studi dan tujuan pembelajaran atau instruksional merupakan tujuan yang
paling khusus.tujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang di
harapkan dapat di miliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses merupakan
syarat mutlak bagi guru.
2. Nilia Fithriyyati (14708251128)
Pertanyaan :
Sebutkan contoh tujuan umum dan khusus di Indonesia saat ini?
Jawaban :
Tujuan umum dan khusus kurikulum saat ini tercantum dalam kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD) dalam kurikulum 2013 sebagai contoh KI dan KD dalam mata
pelejaran IPA kelas VII yaitu:
KI 1:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
12
KD 3:
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup,
dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta
pentingnyaperumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang
ada di lingkungan sekitar
3. Dyta Wulandari (14708251119)
Pertanyaan :
Apakah tujuan umum dan tujuan khusus sudah ditentukan?
Jawaban :
Tujuan umum dan khusus yang tercantum dalam kurikulum 2013 yaitu kompetensi inti
(KI) dan kompetensi dasar (KD) sudah dirumuskan atau ditentukan oleh para ahli
pengembang kurikulum. Tujuan umum tercermin dalam kompetensi inti (KI) dan tujuan
khusus tercermin dalam kompetensi dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu
13