Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

18
Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II “Bahaya Personal dan Sosial” pada Masa Dewasa Dini Oleh : Fiona Alvariztya

description

old paper :p

Transcript of Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Page 1: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

“Bahaya Personal dan Sosial”pada Masa Dewasa Dini

Oleh :

Fiona Alvariztya

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang

individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya

dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama

dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya,

masa dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang hidup yang ditandai

dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa

madya, dan masa dewasa lanjut (usia lanjut).

Masa dewasa dini biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan

kira-kira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan

pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.

Pada masa ini, individu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu

bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-harapan

terhadap perubahan tersebut.

Secara fisik, seorang dewasa dini (young adulthood) menampilkan profil yang

sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek

fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf

kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak

inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Sebagai seorang individu yang sudah

tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar.

Mereka justru merasa tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang

pribadi dewasa yang mandiri. Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam

hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain,

termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal

dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna

membentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab

terhadap masa depannya.

Oleh karena itu, perlu adanya persiapan untuk mengatasi bias - bias

negatif yang akan timbul pada periode perkembangan manusia. Salah satu bias

tersebut adalah bahaya personal dan social pada masa dewasa dini.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

A. CIRI-CIRI MASA DEWASA DINI

Masa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri

terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa

ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda

seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir).

Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada

masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap

orang tua dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa

dewasa dini yaitu;

Masa Pengaturan (settle down)

Pada masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan

mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah

menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,

ia akan mengembangkan pola-pola prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang

cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.

Masa Usia Produktif

Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah

masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan

berproduksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat

produktif dalam menghasilkan individu baru (anak).

Masa Bermasalah

Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini

dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran

barunya (perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias mengatasinya maka

akan menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu

rumit yaitu; Pertama, individu tersebut kurang siap dalam menghadapi babak

baru bagi dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan babak/peran baru

tersebut. Kedua, karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2

peran/lebih yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak

Page 4: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

memperoleh bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan

masalah.

Masa Ketegangan Emosional

Ketika seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi

emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah

memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan

mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang belum

tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan

tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika

sudah berumur 30-an, seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam

emosi.

Masa Keterasingan Sosial

Masa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”,

ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi

karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Hubungan dengan teman-

teman sebaya juga menjadi renggang. Keterasingan diintensifkan dengan

adanya semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir.

Masa Komitmen

Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah

komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen

baru.

Masa Ketergantungan

Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya

ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instnasi yang mengikatnya.

Masa Perubahan Nilai

Page 5: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah

karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai sudah

mulai dipandang dengan kaca mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah

ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah

nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya

yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa

ini juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional

dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia

sudah menikah.

Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru

Ketika seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih

bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.

(peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.

Masa Kreatif

Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas

untuk berbuat apa yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat,

potensi, dan kesempatan.

B. TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA DINI

Pada masa dewasa dini, banyak sekali harapan-harapan yang ditujukan

masyakat pada mereka yang memang berada pada masa ini. Banyak sekali

tugas-tugas yang harus dikembangkan, dan tingkat penguasaan tugas-tugas

ini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika sudah

berusia setengah baya.

Tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:

Pekerjaan

Page 6: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Seorang individu diharapkan sudah mendapatkan suatu pekerjaan yang layak

ketika ia berada pada masa dewasa dini sehingga ia bisa dianggap mampu

dan mempunyai peran atau posisi dalam masyarakat.

Pengakuan Sosial

Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan

pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia menerima

tanggungjawab sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan

komunitas social yang cocok dengannya.

Keluarga

Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang

cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia

mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.

C. PERKEMBANGAN FISIK DEWASA DINI

Transisi Fisik

Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa

muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa

tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa

tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang

benar-benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang

anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-

nya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan

tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan

mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya

ataupun orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat

di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi

pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum

(misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai

pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus,

perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.

Transisi Intelektual

Page 7: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Menurut anggapan Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock, 1999;

Papalia, Olds, & Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda tergolong

masa operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa post-

operasi formal (Turner & Helms, 1995). Taraf ini menyebabkan, dewasa muda

mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir

abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian besar dari mereka

telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi (uniiversitas/akademi).

Kemudian, setelah lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier

untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, dengan

perubahan zaman yang makin maju, banyak di antara mereka yang bekerja,

sambil terns melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, misalnya

pascasarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan kemajuan

perkembangan zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang makin

kompleks dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.

Transisi Peran Sosial

Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan pacarnya

(dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan memelihara

kehidupan rumah tangga yang bam, yakni ter-pisah dari kedua orang tuanya.

Di dalam kehidupan rumah tangga yang baru inilah, masing-masing pihak

baik laki-laki maupun wanita dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai

individu yang bekerja di lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu

bagi anak-anaknyal Seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga,

sedangkan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, tanpa me-, ninggalkan

tugas karier tempat mereka bekerja Namun demikian, L tak sedikit seorang

wanita mau meninggalkan kariernya untuk • menekuni tugas-tugas

kehidupan sebagai ibu rumah tangga (domestic tasks), agar dapat mengurus

dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebagai anggota masyarakat,

mereka pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan

pen-didikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.

D. PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA DINI

Seiring dengan bertambahnya tugas dan tanggungjawab yang harus

diemban seseorang ketika ia sudah menginjak masa dewasa dini, seseorang

akan mengalami pergeseran bahkan pengurangan bobot minat/keinginan

Page 8: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan karena minat yang sudah ada pada dirinya

sejak masa kanak-kanak atau remaja terkadang sudah tidak sesuai lagi dengan

perannya sebagai orang dewasa selain itu juga bisa disebabkan oleh minat yang

tidak lagi memberi kepuasan seperti semula.

Masa dewasa dini tidak selalu menghilangkan minat seseorang tetapi

juga dapat membuat bobot pada minat yang dimiliki seseorang bergeser. Ketika

usia bertambah, orang biasanya tidak memperoleh minat baru kecuali bila ia

mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat itu.

Ada 3 jenis minat yang dapat dianggap sebagai cirri orang dewasa,

antara lain:

Minat Pribadi; meliputi penampilan, pakaian & perhiasan, status, symbol

kedewasaan, uang dan agama.

Ketika sudah dewasa banyak terjadi perubahan penampilan yang dialami

seseorang seiring dengan perubahan fisiknya. Ia mulai bisa memanfaatkan

penampilan tersebut dan berusaha untuk memperbaiki penampilan. Hal ini

dikarenakan kesadaran bahwa penampilan yang menarik adalah potensi

besar dalam meningkatkan pergaulan. Minat untuk meningkatkan penampilan

mulai berkurang menjelang umur 30-an ketika ketegangan dalam pekerjaan

dan rumah tangga terasa kuat.

Walaupun usia semakin bertambah namun minat terhadap pakaian dan

perhiasan juga ikut bertambah. Hal ini berhubungan dengan prestise dan nilai

seseorang dalam pergaulan.

Status adalah tanda-tanda tertentu yang membedakan seseorang dengan

orang lain. Symbol status dapat berupa mobil, rumah dan harta benda laiinya

yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya status seseorang dan dipandang

sebagai bukti keberhasilan ekonomi. Orang dewasa dini biasanya berusaha

menaikkan statusnya dengan cara memiliki simbol-simbol status seperti yang

diterangkan di atas.

Orang-orang dewasa beranggapan bahwa uang dapat memenuhi kebutuhan

hidup saat ini. Maka ia akan berusaha untuk memiliki banyak uang.

Page 9: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Minat Rekreasional;

Pada masa remaja bahkan kanak-kanak, orang berekreasi hanya sekedar

ikut-ikutan atau diajak orang lain/keluarga dan hanya berfungsi untuk

bermain. Namun pada masa dewasa apalagi jika sudah menjadi orang tua,

orientasi dari rekreasi tersebut adalah untuk menghilangkan kepenatan

setelah lama bekerja.

Rekreasi bisa berupa berbincang-bincang, bertamasya, berolahraga, hiburan,

atau sekedar menyalurkan hobi.

Minat Sosial

Seperti telah dijelaskan di awal bahwa masa dewasa dini adalah masa

keterasingan sosial dimana seseorang (suami/isteri) akan merasa sepi karena

mereka kehilangan masa pergaulan yang menyenangkan ketika remaja.

Umumnya pergaulan dan kegiatan mereka lebih terpusat pada keluarga.

Peran anggota keluarga menggantikan peran teman. Mereka harus bisa

mencari penyelesaiannya dan berupaya untuk menjalin tali persahabatan

baru dengan lingkungan barunya.

Namun pada akhir tigapuluhan atau pertengahan empatpuluhan, mereka

sudah mempunyai banyak teman karean umumnya minat social mereka

sudah berkembang dan stabil.

Pada masa dewasa, minat pribadi akan semakin berkurang dan minat sosial

akan semakin bertambah.

E. BAHAYA PERSONAL DAN SOSIAL PADA MASA DEWASA DINI

Seseorang terlihat belum matang pada usia dini diakibatkan oleh

kegagalannya dalam menguasai beberapa atau sebagian besar dari tugas

perkembangan yang penting pada masa dewasa dini.

Page 10: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan masa dewasa dini

dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Mereka akan

selalu merasa kecewa dan tidak puas dengan apa yang dimiliki dibandingkan

dengan orang dewasa seusianya. Beberapa bahaya personal dan sosial pada

masa dewasa dini diantaranya;

Bahaya Fisik

Bahaya fisik yang paling penting dan paling umum dalam masa dewasa dini

adalah bentuk fisik dan penampilan yang kurang menarik yang mempersulit

penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan sosial.

Bahaya Sosial dan Bahaya Peran Seks

Mendapatkan suatu kelompok sosial tempat mengidentifikasi diri khususnya

dalam mobilitas sosial dan penerimaan peran seks tradisional merupakan

hambatan kejiwaan yang harus ditanggulangi setiap orang dalam kehidupan

pribadi dan sosial mereka.

F. MOBILITAS SOSIAL PADA MASA DEWASA DINI

Ada dua macam mobilitas yang berperan penting pada masa dewasa dini

yaitu mobilitas geografis dan mobilitas sosial.

Mobilitas geografis berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan alas

an pekerjaan. Mobilitas sosial berarti berpindah dari satu kelompok social ke

kelompok sosial lain baik pada tingkat yang sama, yang lebih tinggi, atau

lebih rendah. Umumnya, orang muda ingin berpindah ke mobilitas sosial yang

lebih tinggi maka ia akan berusaha meningkatkan tangga social tersebut

dengan meningkatkan popularitas dan berperan dalam kepemimpinan,

meningkatkan pendidikan, lulus perguruan tinggi bergengsi, dan berperan

serta aktif dalam kegiatan masyrakat golongan atas. Daya tarik fisik adalah

modal utama perempuan dalam meningkatkan mobilitas sosial sedangkan

laki-laki adalah pendidikan tinggi untuk mencapai mobilitas sosial yang tinggi

pula.

Page 11: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

G. PENYESUAIAN PERAN SEKS PADA MASA DEWASA DINI

Penyesuain peran seks pada masa dewasa dini sangatlah sulit. Ketika

masa remaja, laki-laki dan perempuan menyadari akan peran peraturan dan

peran seks yang direstui oleh masyarakat, tetapi ketika mereka telah

dewasa, biasanya peraturan dan peran seks tersebut tidak bisa diterima

sepenuhnya.

Pada konsep tradisional, peran seks lebih dominant untuk kaum pria.

Ketika sudah menikah biasanya laki-laki menduduki posisi yang paling tinggi

dan berwenang dalam mengambil keputusan. Sedangkan perempuan tidak

diharapkan bekerja di luat rumah tetapi hanya mengurus anak-anak di dalam

rumah.

Berbeda dengan konsep egalitarian yang menjunjung tinggi persamaan

derajat antara pria dan wanita. Setiap laki-laki atau perempuan, suami-isteri

mempunyai porsi yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama dalam

mengaktualisasikan potensinya.

Konsep persamaan hak ini dapat diterima oleh semua kelompok sosial

termasuk kelompok tradisional.

H. SARAN YANG DITAWARKAN

Kondisi kesehatan dan penampilan fisik seseorang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan perilaku individu yang bersangkutan. Untuk mencapai kehidupan yang sehat, diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sehat pula. Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang kesehatan seseorang, di antaranya :

Page 12: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

(1) makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam, tidak termasuk snack);(2) perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi, protein, vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima sempuma;(3) melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan kegiatan olahraga;(4) pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam;(5) membiasakan diri untuk tidak merokok;(6) membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan obat-obatan);(7) tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (daging sapi/kambing, fast-food/sea food udang, cumi). Individu yang secara tekun mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut, umumnya akan memiliki taraf kondisi kesehatan yang baik daripada individu yang tidak melakukannya.(8) tidak melakukan free sex (zina diluar nikah) dengan alasan apapun;(9) merefresh kepenatan dengan kegiatan – kegiatan positif bersama teman atau keluarga (bersama keluarga lebih aman dan baik);(10) percaya diri, optimis, dan selalu berfikir dengan logis dalam menatap masa depan.

Berikut ini 4 ciri perkembangan kognitif masa post-formal yang dapat digunakan sebagai dasar berfikir sehat dan memotivasi setiap keputusan yang kita ambil:

a. Shifting gears - kemampuan mengaitkan penalaran abstrak (abstracts reasoning) dengan hal-hal yang bersifat praktis. Artinya, individu bukan hanya mampu melahirkan pemikiran abstrak, melain-kan juga mampu menjelaskanymenjabarkan hal-hal abstrak (konsep ide) menjadi sesuatu yang praktis yang dapat diterapkan langsung. Diungkapan seperti, “This might work on paper but not in real life”.

b. Multiple causality, multiple solutions - mampu memahami suatu masalah tidak disebabkan satu faktor, tetapi berbagai faktor (multiple factors). Karena itu, untuk dapat menyelesaikannya, diperlukan kemampuan berpikir untuk mencari berbagai alternatif solusi (divergent thinking). Dengan demikian, seorang individu tidak berpikir kaku (rigid thinking] pada satu jenis penyelesaian saja. Oleh karena itu, masa diistilahkan, “Let’s try it your way, if that doesn’t work, we can try my way”.

c. Pragmatism - mampu menyadari dan memilih beberapa solusi yang terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Pemikiran praktis yang dilahirkan dalam memecahkan suatu masalah pada tahap ini harus benar-benar mengenai sasaran (goal oriented). Namun, dalam hal ini, individu dapat menghargai pilihan solusi orang lain.

Page 13: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

d. Awareness of paradox – saat mengambil suatu keputusan, keputusan tersebut akan memberi dampak positif ataupun negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Hal yang positif tentunya akan memberi keuntungan diri-sendiri, tetapi mungkin akan merugikan orang lain. Atau sebaliknya, hal yang negatif akan merugikan diri sendiri, tetapi akan memberi keuntungan bagi orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan keberanian (ketegasan) untuk menghadapi suatu konflik, tanpa harus melanggar prinsip kebenaran ataupun keadilan. Dalam hal ini, dikenal ungkapan, “Doing this will give him what he wants, but it will only make kirn unhappy in the end”.

Sedangkan spiritually kita dapat melakukan hal – hal seperti :

- Selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara beribadah, karena beribadah dapat menenangkan jiwa;

- Mencoba menelaah setiap makna dari kalimat – kalimat di kitab suci Al Qur’an, karena insyaallah, semua yang tertulis disana juga dapat di nalar secara logis;

- Menahan segala sesuatu yang bersifat hawa nafsu dan membentengi diri dengan iman yang kuat;

- Percaya dan teguh pada prinsip;- Bekerjasama dengan ketidakberuntungan dan meyakini bahwa kita

dapat mengubahnya menjadi keberuntungan yang paling istimewa;- Selalu bersyukur.

BAB IV

KESIMPULAN

Masa dewasa dini adalah masa terpanjang setelah masa kanak-kanak dan

masa remaja. Masa ini adalah masa dimana seseorang harus melepaskan

Page 14: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

ketergantungannya dari orang tua dan mulai belajar madiri karena ia sudah

mempunyai peran dan tugas-tugasnya yang baru.

Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini jika tidak dioptimalkan

dengan baik akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri di masa yang akan

datang. Perubahan minat, mobilitas sosial, dan penyesuaian peran seks pada

masa ini juga sangat berpengaruh bagi tiap individu.

Yang terakhir adalah pedoman kita sebagai umat Islam, yaitu Al Qur’an

(plus sunnah dan hadist) sebagai sumber segala hukum dalam kehidupan. Kita

seharusnya mulai belajar untuk mau mengerti serta memahami keuntungan dan

kerugian dari setiap keputusan yang kita ambil serta baik – buruk kemungkinan

dari pilihan yang akan kita tentukan.

Bahaya personal dan sosial sering diakibatkan oleh ketidakmatangan

seseorang pada masa ini yang ditandai dengan kegagalannya dalam

menjalankan tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini karena tidak

mampu atau bahkan tidak mau mengintegrasikan antara mentalitas dan

moralitas serta pedoman hidupnya yang sejati.

Kuncinya : percaya diri, selalu bersyukur, optimis, selalu menimbang baik

dan buruk untuk jangka pendek maupun jangka panjang, selalu ingin tahu dan

banyak belajar, open minded, dan tentunya kuatkan iman.. ^^

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga. 1980.

Agoes Dariyo, 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, Jakarta; PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Page 15: Makalah Tugas Psikologi Perkembangan II

Drs.Johan W Kandau, 1991, Psikologi Umum, Jakarta; PT.Gramedia Pustaka Utama

B.P Dwi Riyanti dan Hendro Prabowo, 1998,Psikologi Umum, Jakarta; Universitas Gunadarma Press