Makalah Tugas Aplikom

28
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN” (Disusun dan di buat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah aplikom) DOSEN : AHMAD KHAMIM SE Disusu Oleh : NAMA : SAID NIM : (10340039) JURUSAN : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

description

 

Transcript of Makalah Tugas Aplikom

Page 1: Makalah Tugas Aplikom

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

SEMANGAT KERJA KARYAWAN”

(Disusun dan di buat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah aplikom)

DOSEN : AHMAD KHAMIM SE

Disusu Oleh :

NAMA : SAID

NIM : (10340039)

JURUSAN : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA

TAHUN 2014

Page 2: Makalah Tugas Aplikom

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, nikmat, dan inayahnya ke pada penulis serta Shalawat dan salam untuk tetap

terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga penulisan tugas ini dapat

diselesaikan. Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisa tugas akhir ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, penulis mohon maaf yang sebear-besarnya

kepada pembaca apabila dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak terdapat

kesalahan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca.”kelemahan adalah milik kita dan kesempurnaan hanyalah milik Allah

SWT”

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar

besarnya kepada Bapak Ahmad Khamim SE selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis sampai

terselesainya tugas ini.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada beliau :

1. Kedua orang tuaku yang telah mendukung dan mensupport aku dalam penulisan

tugas ini

2. Para dosen fakultas ekonomi yang telang menyalurkan ilmunya untukku

3. Dan kepada teman-temanku yang telah memberikan dan membimbingku dalam

menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata sekali lagi penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang

membangun dari semua pihak terutama dari pembaca.

Surabaya, 02, Februari, 2014

Penulis

Page 3: Makalah Tugas Aplikom

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan sumber daya (resource) yang paling strategik  dimiliki

oleh suatu organisasi, walaupun tidak mengurangi pentingnya sumber daya yang lain

seperti modal, mesin, waktu, energi, informasi dan sebagainya. Walaupun dana dan

daya memungkinkan organisasi berbuat sesuatu, akan tetapi sumber daya manusialah

yang menyebabkan terjadinya suatu organisasi (Siagian,2002). Manajemen harus

menyadari bahwa manusia bukanlah makhluk yang sederhana melainkan sangat

kompleks. Banyak faktor yang turut berpengaruh pada kompleksitas manusia,

sehingga diperlukan upaya yang terus menerus untuk mengenalinya dengan lebih

baik, termasuk oleh yang bersangkutan sendiri sebagai insan yang mempunyai jati

diri (Ruky,2002).

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Kinerja

pegawai adalah kondisi dari sebuah kelompok di mana ada tujuan yang jelas dan

tetap yang dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu

(Panggabean,2004). Setiap organisasi maupun instansi akan selalu berusaha untuk

meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan instansi

akantercapai(Waridin,2005).

Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi oleh

semangat kerja karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu

berusaha untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, dengan harapan apa yang

menjadi tujuan perusahaan akan tercapai (Waridin, 2005:63). Bila suatu perusahaan

mampu meningkatkan semangat kerja karyawannya, maka perusahaan akan

memperoleh banyak keuntungan. Karyawan yang mempunyai semangat kerja tinggi,

maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dikurangi,

absensi akan dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil

seminimal mungkin (Nitisemito 1992:160). Banyak sekali faktor yang dapat

mempengaruhi semangat kerja, beberapa diantaranya adalah kondisi pekerjaan,

rekan kerja, kompensasi, kepemimpinan, perusahaan dan lingkungan.

Page 4: Makalah Tugas Aplikom

Di hampir semua perusahaan yang ada, karyawan (SDM) merupakan asset

penting yang wajib mereka jaga. Oleh karena itu bagi perusahaan yang khususnya

bergerak dibidang jasa pelayanan yang mengandalkan tingkat kinerja karyawan di

perusahaannya, maka perusahaan tersebut dituntut untuk mampu mengoptimalkan

kinerja pegawainya. Salah satu pendekatan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja

karyawan tersebut dapat dilakukan melalui praktek kepemimpinan atau gaya

kepemimpinan yang handal dan motivasi berprestasi yang tinggi dan terarah.

Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan,

dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi didalam diri setiap orang

bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.

Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang

harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat kinerja

karyawan rendah. Demikian halnya dengan kurangnya motivasi karyawan seperti

tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja

karyawan rendah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “ PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN”

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan

masalah sebagai berikut

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap semangat

kerja karyawan ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap semangat

kerja karyawan ?

3. Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara

bersama-sama terhadap semangat kerja karyawan ?

Page 5: Makalah Tugas Aplikom

4. TUJUAN PENELITIAN

dari latar belakang di atas penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh yang positif atau signifikan gaya kepemimpinan

terhadap semangat kerja karyawan

2. Untuk mengetahui pengaruh yang positif atau signifikan lingkungan kerja

terhadap semangat kerja karyawan

3. Untuk mengtahui pengaruh antara gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja

secara bersama-sama terhadap semangat kerja karyawan.

5. MANFAAT PENELITIAN

1. Agar dapat dijadikan pedoman untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi)

2. Agar dapat menjadikan pengalaman yang nantinya akan bermanfaat bagi

pembaca khususnya bagi penulis

3. Bermanfaat pula bagi perusahaan agar dapat mengoreksi/mengkaji

perusahaanya supaya lebih meningkatkan kualitasnya

4. Menjadikan bahan acuan untuk meningkatkan dan menstabilkan kualitas kerja

pimpinan.

5. Bagi Akademis Dapat memberikan pengetahuan mengenai gaya

kepemimpinan dan motivasi sehingga dapat berguna di masa yang akan

datang.

6. Bagi Praktisi dapat mengetahui mengenai pengaruh antara gaya kepemimpinan

dan motivasi kerja yang diberikan dengan kinerja pegawai.

Page 6: Makalah Tugas Aplikom

BAB II

LANDASAN TEORTI

1. SUMBER DAYA MANUSIA

2.1.1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah orang-orang yang berada di dalam organisasi

(Simamora,2004). Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh

organisasi dan sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari

organisasi tersebut.

Ketika pimpinan terlibat dalam aktivitas sumber daya manusia sebagai bagian dari

pekerjaannya, mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang disodorkan oleh

orang-orang untuk mencapai rencana dan strategi organisasi. Signifikansi upaya

sumber daya manusia bermuara dari kenyataan bahwa orang-orang (manusia)

merupakan elemen yang senantiasa ada di dalam setiap organisasi. Betapapun

sumber daya manusia sesuatu yang dibutuhkan dalam organisasi,tetapi orang-orang

yang handal yakni, sumber daya manusia yang berkualitaslah yang sangat

dibutuhkan dalam organisasi.

Sumber daya manusia memicu percikan kreatif di setiap organisasi.

Orang-orang merancang dan menghasilkan barang dan jasa, mengawasi mutu,

meningkatkan pelayanan, mengalokasikan sumber daya finansial, dan merumuskan

seluruh strategi dan tujuan organisasi. Organisasi dikelola dan terdiri atas orang-

orang dan para pegawainya. Tanpa orang-orang, organisasi tidak bakal ada.

Tantangan, peluang, dan kekecewaan dalam pembentukan dan pengelolaan

organisasi sering bersumber dari masalah yang berhubungan dengan orang-orang

dan muncul dari dalam mereka. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan orang-

orang seringkali berakar dari keyakinan manajemen yang mengasumsikan bahwa

semua orang pada hakekatnya sama, dan mereka semua dapat diperlakukan dengan

identik. Sebenarnya, tidak ada dua orang yang betul-betul identik, dan setiap orang

berbeda secara fisik maupun psikologis satu dengan yang lainnya. Intinya adalah

Page 7: Makalah Tugas Aplikom

kemajemukan di kalangan pegawai menuntut perhatian agar setiap pribadi dapat

menggali potensinya sehingga organisasi dapat memaksimalkan efektivitasnya.

2. GAYA KEPEMIMPINAN

2.2.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu

social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan

manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan

oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut

menunjukkan adanya beberapa kesamaan. Dibawah ini pengertian kepemimpinan

Menurut Para ahli

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang

didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam

mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk

dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau

mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh

kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan

merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,

kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki

kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh

kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama,

yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting

behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi

(supporting), dan kendali bebas (delegating). Pada gaya kepemimpinan otokrasi,

pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan

sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik

Page 8: Makalah Tugas Aplikom

itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai

pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila

anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing

memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan

pemimpin. Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada gaya

kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin

dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini

anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pada

kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada

kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin

dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang

menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapinya.

Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang

paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya

menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi

kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran,

dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan

demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Lalu, gaya

kepemimpinan yang mana yang sebaiknya dijalankan? Jawaban dari pertanyaan ini

adalah tergantung pada kondisi anggota itu sendiri. Pada dasarnya tiap gaya

kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui

kondisi nyata anggota, seorang pemimpin dapat memilih model kepemimpinan

yang tepat. Tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang

berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk

anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.

Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang

dan komitmen rendah. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang

memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. Sementara itu,

kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan

komitmen tinggi.

Ada beberapa macam gaya kepemimpinan antara lain sebagai berikut :

Page 9: Makalah Tugas Aplikom

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan

yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan

tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para

bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan

wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu

mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya

kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas

serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para

bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang

dihadapi.

3. SEMANGAT KERJA KARYAWAN

2.3.1. Pengertian Semangat Kerja Karyawan

Semangat kerja karyawan menjadi hal yang sangat penting bagi

perusahaan karena berhubungan langsung dengan seluruh rangkaian kegiatan

manajemen dan operasional perusahaan. Dalam hal ini, kompensasi yang

diberikan kepada karyawan diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja

karyawan, dengan demikian maka diharapkan produktifitas perusahaan juga akan

meningkat.

Semangat kerja dapat dilihat dari adanya kesenangan dan kegairahan

dalam bekerja serta timbulnya rasa puas dalam diri karyawan dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang

dibebankan kepadanya. Dalam kaitannya dengan hal ini, Nitisemito (1992:160)

mengemukakan bahwa :

Page 10: Makalah Tugas Aplikom

“Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan

demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat terselesaikan, kerusakan

pada produk dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, serta dapat mengurangi

perputaran karyawan”.

Para dosen BPA – UGM (dalam Anoraga dan Suyati, 1995:74)

menyatakan bahawa, “semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan peranan yang

menimbulkan kesediaan pada kelompok orang untuk bersatu padu secara giat

dalam usahanya untuk mencapai tujuan bersama”. Karyawan yang kurang

produktif tentu saja akan mengganggu kelancaran perusahaan dalam melakukan

kegiatan produksi maupun administrasinya, oleh karena itu semangat kerja

karyawan sangat diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan dan mewujudkan

tujuan perusahaan. Hasibuan (2002:94) menyatakan bahwa : “Semangat kerja

adalah kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan giat dan antusias, sehingga

dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan baik”.

Mengacu pada beberapa pendapat diatas, maka semangat kerja dapat diartikan

sebagai kemauan atau kesediaan karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan

lebih giat sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.

Semangat kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor. Siswanto

(1997:168) menyatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi turun naiknya

semangat kerja adalah:

a. Setiap tenaga kerja senantiasa terus memantau lingkungan kerjanya untuk

memperoleh tanda-tanda yang mungkin mempengaruhi keberuntungan

psikologisnya.

b. Berbagai macam informasi mengenai pekerjaan dinilai sebagai dukungan

moral, atau sebagai rekanan atau juga sebagai sesuatu yang netral.

c. Dampak keputusan manajemen yang tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Turunnya semangat kerja karyawan akan menimbulkan permasalahan

yang kompleks bagi lingkungan karyawan maupun bagi keseluruhan organisasi

perusahaan. Menurut Nitisemito (1992:161), turunnya semangat kerja dapat

dilihat dari:

a. Rendahnya produktifitas kerja

b. Tingkat absensi yang tinggi

c. Tingkat perpindahan karyawan

d. Tingkat kerusakan produktifitas yang tinggi

Page 11: Makalah Tugas Aplikom

e. Kegelisahan di mana-mana

f. Pemogokan.

4. Kerangka Pemikiran

Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y)

Kepemimpinan itu adalah usaha suatu program pada saat terjadinya interaksi

melalui komunikasi dengan gaya tertentu yang memotivasi seseorang atau

kelompok dengaan pengaruh yang tidak memaksa untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum,

serta sesuai dengan moral maupun etika. Kepemimpinan itu ditentukan dengan

gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri, jika gaya

kepemimpinan yang diberikan baik dan dapat memberikan arahan kepada

bawahan dengan baik maka kinerja pegawai akan meningkat sesuai dengan gaya

kepemimpinan yang diberikan.

Pengaruh Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y) Motivasi kerja

adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam

dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi

menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Untuk dapat

memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang pegawai

membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap

semangat kerjanya sehingga meningkatkan kinerjanya.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) secara

bersama-sama dengan Kinerja Pegawai (Y). Gaya kepemimpinan ditentukan oleh

pemimpin itu sendiri, sehingga jika gaya kepemimpinan yang diterapkan baik dan

dapat memberikan arahan yang baik kepada bawahan, maka akan timbul

kepercayaan dan menciptakan motivasi kerja dalam diri pegawai, sehingga

semangat kerja pegawai meningkat yang juga mempengaruhi kinerja pegawai

kearah yang lebih baik.

Keterkaitan antar variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

X1

Y

Page 12: Makalah Tugas Aplikom

5. HIPOTESIS PENELITIAN

2.5.1. Pengertian Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban

tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati

sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum

mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala,

peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.

Ada beberapa fungsi hipotesis yaitu sebagai berikut :

Fungsi atau kegunaan hipotesis yang disusun dalam suatu rencana

penelitian, setidaknya ada empat yaitu:

a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta

memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang

b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji

dalam penelitian.

c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. Hipotesis merupakan tujuan

khusus. Dengan demikian hipotesis juga menentukan sifat-sifat data yang

diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut.

d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.

2.5.2. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat pengaruh yang positif atau signifikan antara Gaya Kepemimpinan

(X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y)

2. Terdapat pengaruh yang positif atau signifikan antara Motivasi Kerja (X2)

terhadap Kinerja Pegawai (Y)

3. Terdapat pengaruh antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan Motivasi Kerja (X2)

secaya bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai (Y)

X2

Page 13: Makalah Tugas Aplikom

BAB III

ANALISA / HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

3.1.1. Persamaan Regresi

Untuk mengetahui persamaan regresi maka digunakan Analisis Regresi

Sederhana, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa jauh

perubahan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam analisis

regresi sederhana, pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat dapat

dibuat persamaan sebagai berikut :

Y = a + b X.

Keterangan :

Y : Variabel terikat (Dependent Variable)

X : Variabel bebas (Independent Variable)

a : Konstanta

b : Koefisien Regresi.

Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai

pendekatan atau cara, sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b)

dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

a = [(ΣY . ΣX2) – (ΣX . ΣXY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2] atau a = (ΣY/N) – b (ΣX/N)

Page 14: Makalah Tugas Aplikom

b = [N(ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]

Dengan menggunakan rumus di atas, maka nilai a dan b dapat diperoleh yaitu

sebagai berikut :

a = [(ΣY . ΣX2) – (ΣX . ΣXY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]

a = [(95 . 336) – (500 . 931)] / [(30 . 336) – 500] = 45,26

b = [N(ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / [(N . ΣX2) – (ΣX)2]

b = [(30. 931) – (500 . 95] / [(30 . 336) – 500] = 2,04

Sehingga persamaan regresinya dapat diketahui yaitu: Y = 45,26 + 2,04 X

Dari hasil perhitungan dari persamaan regresi tersebut diatas, maka dapat

diketahui bahwa :

1. Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif atau signifikan

(koefisien regresi (b) = 2,04) terhadap Semangat Kerja (Y), artinya jika

semakin baik gaya kepemimpinan dalam mengarahkan karyawan, maka akan

semakin baik atau tinggi pula semangat kerja karyawan tersebut.

2. Nilai konstanta sebesar 45,26 artinya jika Lingkungan Kerja Tidak nyaman

atau sama dengan nol, maka semangat kerja sebesar 45,26 dengan asumsi

variabel-variabel lain yang dianggap tetap.

3.1.2. Nilai Regresi Simultan(R2), Fhitung dan Ftabel

Page 15: Makalah Tugas Aplikom

Dalam mencari nilai regresi, simultan (R2),Fhitung dan Ftabelbisa dilakukan

menggunakan perhitungan SPSS yang hasilnya dapat diperoleh seperti tabel dibawah ini:

Hasil analisis regresi simultan (R2) variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

dan Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh terhadap Semangat Kerja (Y) secara

simultan/bersama-sama menunjukan hasil nilai Fhitung adalah sebesar 7,088 dengan

Signifikan F sebesar 0.003 atau lebih kecil dari 0,05 (5%), sehingga menolak Ho.

Hasil ini menyatakan bahwa secara simultan semua Variabel Bebas yaitu variabel

Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh signifikan

secara simultan terhadap Semangat Kerja (Y).

Analisi regresi dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dan

hubungan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara sendiri-

sendiri maupun bersama. Kriteria hubungan sebagai pedoman umum yang

digunakan adalah sebagi berikut :

KRITERIA HUBUNGAN

Nilai r Kriteria Hubungan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 26,910 2 13,455 7,088 ,003b

Residual

151,257 27 1,898

Total 78,167 29

a. Dependent Variable: y

b. Predictors: (Constant), x2, x1

Page 16: Makalah Tugas Aplikom

0 Tidak ada korelasi

0 – 0,20 Korelasi sangat lemah

0,21 – 0,40 Korelasi lemah

0,41 – 0,70 Korelasi kuat

0,71 – 0,90 Korelasi sangat kuat

0,91 – 0,99 Korelasi sangat kuat sekali

1 Korelasi sempurna

Sumber : Peramalan Bisnis (Sugiarto dan Harijono, 2000:92)

3.1.3. Nilai Korelasi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

Analisis Korelasi (r) : digunakan untuk mengukur tinggi redahnya

derajat hubungan antar variabel yang diteliti. Tinggi rendahnya derajat keeratan

tersebut dapat dilihat dari koefisien korelasinya. Koefisien korelasi yang

mendekati angka + 1 berarti terjadi hubungan positif yang erat, bila mendekati

angka – 1 berarti terjadi hubungan negatif yang erat. Sedangkan koefisien korelasi

mendekati angka 0 (nol) berarti hubungan kedua variabel adalah lemah atau tidak

erat. Dengan demikian nilai koefisien korelasi adalah – 1 ≤ r ≤ + 1. Untuk

koefisien korelasi sama dengan – 1 atau + 1 berarti hubungan kedua variabel

adalah sangat erat atau sangat sempurna dan hal ini sangat jarang terjadi dalam

data riil. Untuk mencari nilai koefisen korelasi (r) dapat digunakan rumus sebagai

berikut :

r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)2] . [(N . ΣY2) – (ΣY)2]}

r = [(N . ΣXY) – (ΣX . ΣY)] / √{[(N . ΣX2) – (ΣX)2] . [(N . ΣY2) – (ΣY)2]}

r = [(30 . 931) – (500 . 95) / √{[(30. 336) – (500)2] . [(30 . 190) – (95)2]} = 0,022

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,022 ini menggambarkan bahwa antara

gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan semangat kerja mempunyai hubungan

positif dan hubungannya erat, yaitu jika gaya kepemimpinan dan lingkungan

kerjanya baik maka semangat kerjanya juga akan baik dan sebaliknya jika gaya

Page 17: Makalah Tugas Aplikom

kepemimpinan dan lingkungan kerjanya jelek maka semangat kerjanya juga akan

jelek.

3.1.4. Nilai Thitung dari Masing-masing Variabel Bebas dan Ttabel

Variabel (X1) = 3,445

Variabel (X2) = ,912

3.1.5. Variabel yang Paling Dominan Mempengaruhi Semangat Kerja

Karyawan dan gambar kurvanya.

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh seperti dapat dilihat pada tabel

output diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Thitung dari masing-masing Variabel

bebas adalah

Variabel (X1) = 3,445

Variabel (X2) = 912

Oleh karena itu Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah

Variabel Gaya Kepemimpinan (X1), dimana nilai Thitung nya adalah 3,445 yang

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,828 1,127 1,622 ,116

x1 ,125 ,036 ,545 3,445 ,002

x2 -,067 ,073 -,144 -,912 ,370

a. Dependent Variable: y

Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Page 18: Makalah Tugas Aplikom

lebih besar dari Variabel Lingkungan Kerja(X2) dengan nilaai sebesar ,912

(0,912).

Daerah penolakan Ho

t tabel t hitung X1 t hitung X2

1,622 3,445 912

kurva uji t dan daerah penerimaan dan penolakan Ho

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan positif atau signifikan dengan tingkat sangat kuat antara

variabel Gaya Kepemimpinan dengan Semangat Kerja Karyawan dimana thitung

sebesar =3,445, maka dari itu, variabel Gaya Kepemimpinan ini sangatlah

dominan terhadap tercapainya semangat kerja untuk dapat efektif.

Daerah penerimaan Ho

Daerah penolakan Ho

Page 19: Makalah Tugas Aplikom

2. Terdapat hubungan positif atau signifikan dengan tingkat kekuatan kuat antara

variabel lingkungan kerja dengan semangat kerja karyawan Ttabel sebesar ,912

lebih rendah dibanding variabel gaya kepemimpinan

3. Terdapat hubungan positif dengan tingkat kekuatan kuat antara variabel Gaya

Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama dengan Semangat

Kerja. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama-

sama terhadap Kinerja sangat kuat dengan nilai koefisien korelasi yaitu sebesar

0,022 dengan kriteria hubungan yang sangat kuat.

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sosioekotekno.org/article/116373/pengaruh-kepemimpinan-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-pegawai----pada-dinas-perkebunan----provinsi-jawa-tengah.html

Diakses Pukul 22:00 (31/01/2014)

http://www.arismaduta.org/index.php?option=com_content&view=article&id=100:gaya-kepemimpinan&catid=60:keorganisasian&Itemid=87

Page 20: Makalah Tugas Aplikom

http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/

Diakses Pukul 22:10 (31/01/2014)

http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/05/pengertian-semangat-kerja.html

Diakses Pukul 22:42 (31/01/2014)

http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/02/semangat-kerja-karyawan.html

Diakses Pukul 22:50 (31/01/2014)

http://saputro64.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-ciri-ciri-jenis-jenis_4796.html

Diakses Pukul 23:20 (31/01/2014)