Makalah Transpor Pada Tumbuhan

29
BIOLOGI PERTANIAN II SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Pertanian II. Disusun oleh : Nama : Kiki Fatmawati Nim : 1137060042 Semester/ke las : 2/ Agroteknologi B JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014

description

sistem transportasi pada tumbuhan

Transcript of Makalah Transpor Pada Tumbuhan

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    1/29

    BIOLOGI PERTANIAN II

    SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Pertanian II.

    Disusun oleh :

    Nama : Kiki Fatmawati

    Nim : 1137060042

    Semester/kelas : 2/ Agroteknologi B

    JURUSAN AGROTEKNOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI

    BANDUNG

    2014

    http://2.bp.blogspot.com/-2yrDoMMgzZc/T9sH6Zuz_QI/AAAAAAAAAIU/Pe65_0s3Z_g/s1600/uin.jpg
  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    2/29

    | i

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan terutama kepada Allah SWT yang telah memberi

    karunia yang tiada henti kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Tak lupa untuk dosen

    Biologi Pertanian 2 yang telah mengarahkan kami dalam menyusun makalah. Juga bagi semua

    pihak yang telah membantu secara langsung ataupun tidak, terimakasih atas partisipasinya.

    Dan itu semua tiada arti bila tidak ada kerja keras dari pribadi kami. Semoga makalah kami dapat

    menjadi referensi, inspirasi dan bahan renungan bagi semua kalangan.

    Bandung, April 2014

    Penulis,

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    3/29

    | ii

    DAFTAR ISI

    BAB I .............................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 4

    C. Tujuan ...................................................................................................................................... 4

    BAB II ............................................................................................................................................. 5

    TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 5

    BAB III ........................................................................................................................................... 7

    PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 7

    A. Pengertian Transpor Tumbuhan dan Mekanisme .................................................................... 7

    B. Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh Tumbuhan ............................................ 11

    C. Pengangkutan Hasil Fotosintesis dan Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan ............................... 19

    D. Cara Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan .................................................................................. 21

    BAB IV ......................................................................................................................................... 25

    PENUTUP..................................................................................................................................... 25

    A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 25

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 26

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    4/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Transpor pada tingkat seluler bergantung pada permeabilitas selektif membran.

    Protein transpor tertentu memungkinkan sel tumbuhan mempertahankan lingkungan

    internalnya yang berbeda dari lingkungan sekitarnya. Pompa proton berperan penting dalam

    transpor melewati membran tumbuhan. Potensial membran dan gradien H+yang dihasilkan

    oleh pompa proton dimanfaatkan untuk menggerakkan transpor berbagai zat terlarut.

    Perbedaan potensial air menggerakkan transpor air pada sel tumbuhan. Zat terlarut

    menurunkan potensial air, sementara tekanan meningkatkan potensial air. Air mengalir

    melalui osmosis dari suatu kompartemen dengan potensial air yang lebih tinggi ke

    kompartemen dengan potensial air yang lebih rendah. Akuaporin, saluran spesifik untuk

    mengangkut air pada membran kemungkinan bisa membantu mengatur laju osmosis. Sebuah

    sel yang membengkak menyesuaikan potensial air lingkungan sekitarnya ketika dinding sel

    itu memberikan tekanan yang melawan kecenderungan sel untuk mengambil air karena

    potensial zat terlarutnya.

    Sel-sel tumbuhan yang bervakuola memiliki tiga kompartemen utama. Membran

    plasma mengatur transpor antara sitosol dan larutan dinding, sementara tonoplas mengatur

    transpor antara sitosol dan vakuola.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    5/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 2

    Simplas dan apoplas berfungsi dalam transpor di dalam jarigan dan organ. Simplas

    adalah rangkaian sitosol yang dihubungkan oleh plasmodesmata. Apoplas adalah rangkaian

    dinding sel. Aliran massal (bulk flow) berfungsi dalam transpor jarak jauh. Transpor getah

    xilem dan getah floem disebabkan oleh perbedaan tekanan pada ujung yang berlawanan pada

    pembuluh, yaitu pada pembuluh xilem dan pembuluh tapis.

    a. Penyerapan Air dan Mineral oleh Akar

    Rambut akar, mikorhiza, dan luas permukaan sel-sel kortikal yang sangat besar

    meningkatkan penyerapan air dan mineral. Rambut akar adalah jalur terpenting dalam

    penyerapan di dekat ujung akar, akan tetapi mikorhiza, yaitu asosiasi simbiotik fungi dan

    akar, bertanggung jawab atas sebagian besar penyerapan oleh keseluruhan sistem akar.

    Saat larutan tanah memasuki akar, maka luas permukaan membran sel korteks yang

    begitu besar meningkatkan pengambilan air dan mineral tertentu ke dalam sel.

    Endodermis berfungsi sebagai penjaga gerbang yang selektif antara korteks akar

    dan jaringan pembuluh. Air dapat menembus korteks melalui simplas atau apoplas, akan

    tetapi mineral yang mencapai mesoderm melalui apoplas akhirnya harus melewati

    membran selektif pada sel-sel endodermal. Pita Kaspari yang berlilin pada dinding

    endodermal menghambat transfer apoplas mineral dari korteks ke stele.

    b. Tanspor Getah Xilem

    Naiknya getah xilem sebagian besar tergantung pada transpirasi dan sifat-sifat

    fisik air. Kehilangan uap air (transpirasi) akan menurunkan potensial air pada daun

    dengan cara menghasilkan suatu tekanan negatif (tegangan). Potensial air yang rendah ini

    akan menarik air dari xilem. Kohesi dan adhesi air merambatkan gaya tarik ke seluruh

    sistem hingga menuju ke akar. Getah xilem naik melalui aliran massal yang digerakkan

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    6/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 3

    oleh tenaga surya. Pergerakan cairan xilem melawan gravitasi dipertahankan melalui

    transpirasi.

    c. Kontrol Transpirasi

    Sel-sel penjaga bertindak sebagai penengah pada kompromi antara fotosintesis

    dan transpirasi. Stomata mendukung fotosintesis dengan cara memudahkan pertukaran

    CO2 dan O2 antara daun dan atmosfir, akan tetapi pori ini juga menjadi jalan utama

    hilangnya air melalui transpirasi pada tumbuhan. Perubahan turgor dalam sel penjaga

    berguna untuk mengatur ukuran pembukaan stomata, yang dipengaruhi oleh transport K+

    dan air ke dalam dan keluar sel.

    Xerofit memiliki adaptasi yang mengurangi transpirasi. Letak stomata yang

    terlindung di dalam perlekukan daun dan struktur adaptasi lainnya memungkinkan

    tumbuhan tertentu bertahan hidup di dalam lingkungan kering.

    d. Translokasi Getah Floem

    Floem mentranslokasikan getahnya dari sumber gula ke sugar sink. Daun dewasa

    adalah sumber utama, meskipun organ penyimpanan seperti umbi dapat berfungsi sebagai

    sumber selama musim tertentu. Ujung akar dan tunas yang sedang berkembang adalah

    contoh sugar sink. Pengisian dan pembongkaran floem bergantung pada transpor aktif

    sukrosa. Sukrosa diangkut bersama dengan H+, yang berdifusi menuruni suatu gradien

    yang dibentuk oleh pompa proton. Aliran tekanan adalah mekanisme translokasi pada

    angiospermae. Pengisian gula pada ujung sumber suatu pembuluh tapis dan

    pembongkaran pada ujung pembuangan merupakan upaya untuk mempertahankan suatu

    perbedaan tekanan yang menjaga agar getah dapat mengalir melalui pembuluh tersebut.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    7/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 4

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud sistem transportasi tumbuhan dan mekanisme nya?

    2. Bagaimana pengangkutan air dan garam-garam mineral oleh tumbuhan?

    3. Bagaimana pengangkutan hasil fotosintesis dan pengeluaran zat oleh tumbuhan?

    4. Bagaimana cara pengeluaran zat oleh tumbuhan?

    C. Tujuan

    Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :

    1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem transportasi tumbuhan dan

    mekanismenya.

    2. Mengetahui bagaimana pengangkutan air dan garam-garam mineral oleh tumbuhan.

    3. Mengetahui bagaimana pengangkutan hasil fotosintesis garam mineral dan pengeluaran

    zat oleh tumbuhan.

    4. Mengetahui cara pengeluaran zat oleh tumbuhan.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    8/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh

    bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut

    didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses

    pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem (Teddy,

    2009).

    Sebagian besar unsur hara dibutuhkan tanaman, diserap dari larutan tanah melalui

    akar, kecuali karbon dan oksigen yang diserap dari udara oleh daun. Penyerapan unsur hara

    secara umum lebih lambat dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan,

    1999).

    Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang berkaitan dengan tumbuhan dan

    air. Misalnya transpirasi,kohesi air,dan pengaruh potensial air. Ketiga hal tersebut saling

    berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam proses pengangkutan air dari dalam tanah

    menuju ke daun. Pengangkutan air ini dilakukan oleh bagian tumbuhan,baik akar,batang

    maupun daun. Pengangkutan air ini selalu dikaitkan dengan akar dan jarang dikaitkan dengan

    batang ataupun daun. Pada kenyataannya daun dan batang juga memiliki pengaruh yang

    cukup signifikan dalam penyerapan air (Salisbury, 1995:30).

    Saat daun mengalami transpirasi,air dalam daun berkurang dan daun berusaha

    menyerap air dari batang,kemudian batang memperoleh air dari akar. Untuk membuktikan

    bahwa daun dan batang mengadakan usaha untuk menyerap air,maka dilakukan percobaan

    mengenai daya isap daun dan kapilaritas batang. Daya isap daun ini memiliki kecepatan

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    9/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 6

    untuk melakukan penyerapan terhadap air,kecepatan ini bergantung pada kekentalan zat

    cair,jumlah daun,dan tingkat penyinaran (Salisbury, 1995:30).

    Dalam bahasan mengenai kecepatan absorbsi (penyerapan) air telah dibahas

    mengenai jumlah daun dan tingkat penyinaran,akan tetapi jarang dibahas absorbsi yang

    berkaitan dengan kekentalan zat cair. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai kecepatan

    absorbsi air yang berkaitan dengan tingkat kekentalan zat cair (Schlegel, 1999).

    Bunga pacar air berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun tanaman ini

    diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini ada yang memiliki bunga berwarna

    putih, merah, ungu, atau merah jambu. Bentuk bunga ini menyerupai bunga anggrek yang

    kecil. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering (Schlegel, 1999).

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    10/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 7

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Transpor Tumbuhan dan Mekanisme

    Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh

    bagian tubuh tumbuhan. Tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral ini diserap

    dari dalam tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi dan

    osmosis. Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi

    ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan

    berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeable.

    Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel tumbuhan. Berdasarkan jalur yang ditempuh

    air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan

    menjadi simplas dan apoplas. Simplasa dalah bergeraknya air dan mineral lewat jalur dalam

    sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedangkan apoplas

    adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel.

    1. Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,

    sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat

    berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.

    2. Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke

    konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat

    pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air. Difusi merupakan perpindahan zat-zat

    atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    11/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 8

    (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran

    setetes tinta dalam air. CO2, O2, H2O

    Difusi CO2,O2 dan H2O

    Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah

    diketahui bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh

    tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari

    selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan

    zat-zat telarut di dalamnya.

    Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran

    seperti enzim permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi

    ATP ke luar dari mitokondria. Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih

    tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri

    sampai terjadi keseimbangan dinamis.

    Faktor yang mempengaruhi difusi :

    1. Suhu, semakin tinggi suhu, maka difusi makin cepat

    2. BM, semakin besar, maka difusi semakin lambat

    3. Kelarutan dalam medium, semakin besar maka difusi semakin cepat

    4. Beda potensial kimia, semakin besar maka difusi makin cepat

    3. Osmosis :proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke

    daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.

    Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan

    zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel

    dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    12/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 9

    ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel.

    Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang

    lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga

    menyebabkan sel mengkerut.

    Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi

    melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal

    larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik

    (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang

    mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama

    konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.

    Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat

    (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan

    bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak

    molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak

    molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul

    air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

    Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi

    jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka

    volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang

    sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting

    (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada

    larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa

    menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    13/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 10

    Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul

    air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa

    bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan

    keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi

    4. Transpor aktif : Transpor aktif merupakan pengangkutan zat-zat menembus membran

    impermeabel dan melawan gradien konsentrasi, dengan bantuan energi dari ATP dan

    protein kotranspor

    Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi

    yang digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh.

    Glukosa tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP.

    Dengan mengubah glukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat

    diperlukan energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.

    ATP ADP + P + Energi

    Glukosa + P + Energi Glukosafosfat

    Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan

    pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut

    ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah

    berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

    5. Difusi fasilitatif : . Difusi fasilitasi adalah pengangkutan molekul atau ion-ion

    menembus membrane sepanjang gradien konsentrasi oleh sistem pembawa tanpa bantuan

    ATP.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    14/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 11

    B. Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh Tumbuhan

    Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan

    dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar

    dari daun sebagai uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan garam

    mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia. Pada tumbuhan tingkat tinggi

    terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah,

    yaitu ekstravaskular dan intravaskular.

    Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh.

    Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar menuju ke bagian-bagian yang letaknya

    lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh. Sementara itu, pengangkutan intravaskular

    adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju bagian atas tumbuhan.

    1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular

    Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akar kemudian

    bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis

    untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di

    antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air dan mineral secara

    ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    15/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 12

    Pengangkutan ekstravaskular

    Pengangkutan ekstravaskular secara simplas (a) dan apoplas (b)

    Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau

    transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan

    ruang-ruang antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati endodermis

    http://2.bp.blogspot.com/-YRIMDkU8sIE/Tfs0My39KdI/AAAAAAAAAiE/JnXUMEkAt5g/s1600/simplas+apoplas.gifhttp://2.bp.blogspot.com/-T3LhpHRJzhc/Tfsz5e6yIHI/AAAAAAAAAiA/W6_o1WVN-6U/s1600/Pengangkutan+ekstravasikuler+pada+tumbuhan.gifhttp://2.bp.blogspot.com/-YRIMDkU8sIE/Tfs0My39KdI/AAAAAAAAAiE/JnXUMEkAt5g/s1600/simplas+apoplas.gifhttp://2.bp.blogspot.com/-T3LhpHRJzhc/Tfsz5e6yIHI/AAAAAAAAAiA/W6_o1WVN-6U/s1600/Pengangkutan+ekstravasikuler+pada+tumbuhan.gif
  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    16/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 13

    sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke

    dalam xilem. Pita kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena

    itu,apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju

    endodermis ditranspor secara simplas melalui sel peresap.

    Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi simplas. Transportasi

    simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel

    tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor aktif

    melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel

    parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya

    ke berkas pembuluh kayu atau xilem.

    Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu masuk ke dalam

    akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu dari daerah berkonsentrasi rendah ke

    daerah berkonsentrasi tinggi.

    Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut.

    Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal.

    Pengangkutan air dengan arah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian

    masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut

    dalam air. Skema pengangkutan air dan garam mineral diluar berkas pembuluh

    pengangkut yaitu :

    Bulu akar- epidermis-korteks-endodermis-xylem.

    Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada dua

    kemungkinan jalan yang dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel

    dalam setiap jaringan. Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    17/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 14

    mineral bergerak melalui jalur dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel

    dan berpindah dari satu sel ke sel yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara

    Simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan

    pengangkutan secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena terhalang oleh sel U

    endodermis. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

    a. Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor

    pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel).

    b. transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian

    hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).

    2. Proses Pengangkutan Intravaskular

    Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh

    (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai

    dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.

    Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-

    sel bunga karang pada mesofil. Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-

    garam mineral disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan transportasi.

    Transportasi pada trakea lebih cepat daripada transportasi pada trakeida.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    18/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 15

    Gambar 2.15 Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler

    Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam

    pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh

    angkut terjadi secara vertikal.

    Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar epidermis korteks

    endodermis perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu xilem air dam

    mineral di bawah naik ke seluruh tubuh termasuk ke daun. Air dan garam mineral akan

    diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem

    adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang

    mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.

    Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu

    pembuluh.

    Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan

    http://3.bp.blogspot.com/-US8-rb4eUY0/Tfs1kW4DRCI/AAAAAAAAAiI/M1pugfgNaoQ/s1600/Pengangkutan+intravaskuler.gif
  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    19/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 16

    berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid

    terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.

    Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu)

    yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga

    mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)

    Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :

    Daya kapilaritas : Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai

    pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi

    antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.

    Daya tekan akar : Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-

    menerus mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan

    kadar air pada ujung akar menyebabkan perbedaan konsentrasi antara sel pada ujung

    akar dan sel sel yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan air akan berpindah

    dari sel - sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong ke jaringan xilem

    yang berada diatasnya. Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya

    tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm).

    Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak

    menggenang dipermukaan tunggaknya.

    Daya isap daun : Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang

    besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).

    Dengan demikian konsentrasi sel yang berada di daun cenderung lebih tinggi di

    bandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain. Perbedaan

    konsentrasi ini akan mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    20/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 17

    naik ke sel-sel daun. Jadi adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air

    dari bawah ke atas. Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.

    Pengaruh sel-sel yang hidup : Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh

    sel-sel hidup yang ada di sekitar xilem, yaitu sel sel parenkim kayu dan sel-sel jari

    empulur.

    Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida

    merupakan satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai

    trakea misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka. Pengangkutan air dan

    mineral dari bawah ke atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai

    berikut.

    1. Teori vital

    Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat

    terlaksana karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di

    sekitar xilem.

    2. Teori Dixon Joly

    Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas,

    yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah

    kering.

    3. Teori tekanan akar

    Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya

    tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah

    dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari

    dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    21/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 18

    Gutasi adalahproses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi

    terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai

    bagian dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada

    saat pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam

    hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia

    terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi

    lubang pengeluaran.

    Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan

    melibatkan tiga proses yaitu.proses osmosis, proses difusi, dan proses transpor aktif. Dari

    uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah

    ke tubuh tumbuhan melalui lintasan tertentu.Air yang diangkut xilem digunakan untuk

    fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh

    keadaan lingkungan, misalnya kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air

    tanah.

    http://lh5.ggpht.com/_nBk0odNYWOs/TV3wEYd6jaI/AAAAAAAABVE/HviwYLYW3ds/gutasi[3].jpg
  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    22/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 19

    Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembapan udara

    lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan

    akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di sekitar tumbuhan rendah, difusi

    air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat.

    Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi juga semakin cepat.

    Demikian juga jika intensitas cahaya meningkat maka transpirasi tumbuhan meningkat.

    Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin dapat menyapu uap air yang

    terkumpul di dekat permukaan. Sementara itu, kandungan air tanah juga dapat

    mempengaruhi laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak sehingga

    potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel tumbuhan maka aliran air di

    dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi meningkat.

    Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga terjadi

    pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil fotosintesis ditimbun sementara

    pada daun. Namun, banyak tumbuhan yang mempunyai organ penyimpanan misalnya

    umbi akar. Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian bagian

    tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh tapis berfungsi

    mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke tempat penyimpanan

    makanan cadangan dan ke bagian bagian yang aktif tumbuh.

    C. Pengangkutan Hasil Fotosintesis dan Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan

    Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.

    Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat

    penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    23/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 20

    bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem

    (pembuluh tapis).

    Jaringan floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ

    tumbuhan yang berwarna hijau, terutama daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan.

    Berbeda dari xylem, floem memiliki sel-sel yang bernama sel tapis (sieve tube sel), dan

    transportasi gula sukrosa dan asam amino dapat dilakukan melalui difusi dan juga transport

    aktif dari sel ke sel dalam floem. Oleh karena itu, makanan-makanan ini dapat menjangkau

    organ-organ tanaman dalam waktu yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan respirasi

    dan berkembang.

    Salah satu jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah pembuluh tapis (floem). Pada

    prinsipnya floem merupakan jaringan parenkim. Floem tersusun atas beberapa tipe sel yang

    berbeda yaitu pembuluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem

    merupakan bagian dari kulit kayu. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk,

    yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis

    (sieve tubes) yang serupa dengan pipa. Dengan bentuk seperti ini, pembuluh tapis dapat

    menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian

    tumbuhan. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut floem atau serat yang mengandung

    lignin. Serabut-serabut ini dapat digunakan sebagai tali dan tekstil, misalnya rami

    (Boehmeria nivea), linen (Linum usitatissimum), dan jute (Corchorus capsularis). Dalam

    floem terjadi translokasi fotosintat. Translokasi adalah perpindahan bahan terlarut yang dapat

    terjadi di seluruh bagian tumbuhan.

    Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa.

    Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    24/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 21

    dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun,

    pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula

    (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya. Satu

    pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah

    sementara cairan di dalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah

    yang berlainan. Untuk masing masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung

    pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa

    tersebut.

    Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat

    dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem)

    mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat

    memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang

    selalu basah.

    Tumbuhan tidak hanya mengambil atau menyerap zat kembali ke lingkungannya

    yang disebut pengeluaran atau eliminasi. Zat yang dikeluarkan oleh tumbuhan dapat melalui

    3 kelompok, yaitu sebagai berikut:

    a. Zat yang dikeluarkan sama dengan ketika diserap, misalnya air yang dikeluarkan pada

    peristiwa penguapan dan penetesan air (Gutasi) melalui sel gutatoda

    b. Zat yang dikeluarkan sebagai hasil fotosintesis, misalnya madu yang dikeluarkan oleh

    kelenjar madu.

    c. Zat yang dikeluarkan sebagai hasil proses pembongkaran, misalnya oksigen dan air dari

    proses fotosintesis.

    D. Cara Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    25/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 22

    1. Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman

    yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.

    Mekanisme Transpirasi

    Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar

    bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem

    mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat

    dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui

    simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi transpirasi

    A. Faktor dalam

    Besar kecilnya daun

    Tebal tipisnya daun

    Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun

    Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun

    Banyak sedikitnya stomata

    Bentuk dan lokasi stomata

    B. Faktor luar

    Sinar matahari

    Temperatur

    Kelembapan udara

    Angin

    Keadaan air di dalam tanah

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    26/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 23

    2. Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes melalui celah-celah tepi atau

    ujung-ujung tulang tepi daun yang di sebut hidatoda atau gutatoda atau emisarium.

    Terjadi pada suhu rendah dan kelembapan tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi

    hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi,jagung,rumput,dll).

    Mekanisme gutasi

    Pengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif

    akar. Meskipun ketika laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan mineral

    sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan

    keluar. Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan

    tanah yang kering menghambat terjadinya gutasi. Kekurangan mineral juga diketahui

    memengaruhi proses gutasiBila transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada

    struktur khusus bernama hidatoda.Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata

    air.Hidatoda terletak di ujung dan sepanjang tepi daun. Oleh karena itulah, titik-titik air

    akan terlihat di ujung dan tepi daun.

    Gutasi biasanya terjadi pada malam hari, namun terjadi juga pada pagi hari. Laju

    gutasi paling tinggi ditemukan pada tumbuhan Colocasia nymphefolia.Gutasi paling

    banyak terjadi pada tumbuhan air, herba, dan rumput-rumputan.

    Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup

    tumbuhan. Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun.Hal

    ini diakibatkan oleh penumpukan garam yang terjadi bila titik-titik air di tepi daun telah

    menguap. Kondisi tersebut membuat patogen seperti bakteri dan fungi dapat menyerang

    jaringan daun.

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    27/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 24

    3. Perdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang

    disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyerapan

    pohon karet dan pohon aren

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    28/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 25

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh

    bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara

    terlarut didalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat

    tinggi proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem dan

    floem

    2. Proses pengangkutan air dan garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan ekstravaskular dan

    pengangkutan intravaskular

    3. Cara pengeluaran zat oleh tumbuhan ada 3 yaitu transpirasi, gutasi dan pendarahan

    4.

    Tumbuhan tidak hanya mengambil atau menyerap zat kembali ke lingkungannya yang

    disebut pengeluaran atau eliminasi

  • 5/20/2018 Makalah Transpor Pada Tumbuhan

    29/29

    Sistem Transportasi pada Tumbuhan | 26

    DAFTAR PUSTAKA

    Andriance, G.W. and F.R. Brison. 1995. Propagation of Horticultura Plant. Mc Graw.

    Hill Book Coy. London. 298 p.

    Ashari, S. 1995. Hortikultura. Universitas Indonesia. Jakarta. 99 hal. th

    Brady, N.C. 1974. The Nature and Properties of Soil ed. The Mac Millan Co. New York.

    De Boodt, M. and D. Verdonck. 1972. The Properties of Substrates In Horticulture. Acta

    Horticultural. 26:37-44.

    Effendi, S. 1980. Bercocok Tanam Jagung. CV. Yasaguna. Jakarta.

    Gaur, A.C. 1982. Improving Soil Fertility Through Organic Recycling. Project

    Field No. 15. FAO of United Nations. Rome.85 p.

    Kusnayadi. H. 2012. Hand Out Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Samawa.

    Sumbawa Besar.

    Lakitan, B., 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

    Santoso, H.B. 1998. Pupuk Kompos. Kanisius. Yogyakarta. 28 hal.

    Salisbury, F.B. dan C.W.Ross, 1995. fisiologi Tumbuhan Jilid satu.Diterjemahkan Oleh :

    D.R.Lukman dan Sumaryono. ITB-Press, Bandung.

    Anonim, 2003. Difusi dan osmosis. http:// www. iloveblue. com /

    bali_gaul_funky / artikel_bali / detail / 193. htm. Diakses tanggal 21 April 2014

    Anonim.2009. imbibisi pada tanaman. http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-

    arda.html. diakses pada tanggal 21 April 2014

    http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-arda.html/http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-arda.html/http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-arda.html/http://id.imbibisi-biji-laporan-oleh-bram-arda.html/