Makalah Tia

20
 Pendahuluan Baik disadari maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang memili ki ket ida kse mpurna an ala t ger ak pun tet ap mel akukan ger ak. Saat ter seny um, mengedi pkan mat a, ata u ber napas ses ungg uhny a tel ah ter jadi ger ak yang dis ebab kan ole h kontraksi otot. Dalam satu hari, banyak aktivitas yang kita lakukan, misalnya mandi, makan,  berjalan, berlari, berolahraga, dan sebagainya. Manusia dapat melakuk an segala maca m aktivitas  bergerak itu karena dia memiliki sistem or gan gerak yaitu sistem muskuloskeletal.. Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak tidak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melelui mekanisme yang rumit dan melibatkan  banyak bagian tubuh. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerjasama antara tulang dan otot. Maka dari itu, tubuh manusia terdapat sistem muskul oskele tal yang berper an dalam situasi tersebut. Muskulos keleta l terdi ri dari otot dan tulang. ulang sebagai alat gerak pasi! karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak akti! karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan tulang. Pembahasan Mekanisme "ontraksi #tot ransmisi impuls dari sara! ke otot rangka melalui sinapsis neuro muscular. #tot rangka diinervasi oleh serabut sara! yang bermielin yang asalnya sebagian besar dari medula spinata akhir dari sara! membuat hubungan deng an otot le$at sinapsis neuro muscular. Sinap akso muscarini terjadi penghantaran rangsang dari serabut sara! ke o tot. Dimana neuro transmiternya  berupa asetil kolin yang akan ditangkap oleh reseptornya pada membran sel otot. "emudian akan timbul potensial aksi disepanjang membran otot yang akan menyebabkan kontraksi otot. e rdapat tubulus %transverse tubulus& yang merupakan suatu kanal yang masuk ke sel otot, yang berada di samping mio!ibril. Potensial aksi pada membran sel otot akan mencapai mio!ibril melalui tubulus . Disekitar mio!ibr il terdapat retikulum sarkoplasmik yang mengitari mio!ibril. "etika potensial aksi mencapai retikulum sarko plasmik maka men yebabkan pompa 'a( dari retikulum sarkoplasmik ke mio!ibril. ) Mio!ibril tersusun dari komponen aktin dan miosin. *ilamen aktin tanpa kehadiran kompleks tropomiosin+tropomin akan berikatan kuat dengan miosin jika ada magnesium dan

description

:)

Transcript of Makalah Tia

Pendahuluan Baik disadari maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang memiliki ketidaksempurnaan alat gerak pun tetap melakukan gerak. Saat tersenyum, mengedipkan mata, atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot. Dalam satu hari, banyak aktivitas yang kita lakukan, misalnya mandi, makan, berjalan, berlari, berolahraga, dan sebagainya. Manusia dapat melakukan segala macam aktivitas bergerak itu karena dia memiliki sistem organ gerak yaitu sistem muskuloskeletal..Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak tidak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melelui mekanisme yang rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerjasama antara tulang dan otot. Maka dari itu, tubuh manusia terdapat sistem muskuloskeletal yang berperan dalam situasi tersebut. Muskuloskeletal terdiri dari otot dan tulang. Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan tulang.

Pembahasan Mekanisme Kontraksi OtotTransmisi impuls dari saraf ke otot rangka melalui sinapsis neuro muscular. Otot rangka diinervasi oleh serabut saraf yang bermielin yang asalnya sebagian besar dari medula spinata akhir dari saraf membuat hubungan dengan otot lewat sinapsis neuro muscular. Sinap akso muscarini terjadi penghantaran rangsang dari serabut saraf ke otot. Dimana neuro transmiternya berupa asetil kolin yang akan ditangkap oleh reseptornya pada membran sel otot. Kemudian akan timbul potensial aksi disepanjang membran otot yang akan menyebabkan kontraksi otot. Terdapat tubulus T (transverse tubulus) yang merupakan suatu kanal yang masuk ke sel otot, yang berada di samping miofibril. Potensial aksi pada membran sel otot akan mencapai miofibril melalui tubulus T. Disekitar miofibril terdapat retikulum sarkoplasmik yang mengitari miofibril. Ketika potensial aksi mencapai retikulum sarko plasmik maka menyebabkan pompa Ca+ dari retikulum sarkoplasmik ke miofibril.1Miofibril tersusun dari komponen aktin dan miosin. Filamen aktin tanpa kehadiran kompleks tropomiosin-tropomin akan berikatan kuat dengan miosin jika ada magnesium dan ATP. Pada kenyataanya terdapat kompleks tropomin-tropomiosin yang menutup sisi aktif pada aktin sehingga tidak terjadi ikatan antara aktin dan miosin.Tahapan-tahapan kontraksi pada aktin dan myosin:

a. Sebelum kontraksi dimulai kepala miosin berikatan dengan ATP. ATPase pada kepala miosin secara cepat akan memecah ATP menjadi ADP dan Pi. Pada tahap ini konformasi dari kepala miosin akan bergerak ke depan tegak lurus terhadap aktin, tanpa berikatan dengan aktin. b. Selanjutnya sekresi ion kalsium dari retikulum sarkoplasmik dalam jumlah besar sebagai respon dari potensial aksi. Ion kalsium akan berikatan dengan troponin, dimana troponin pada tahap selanjutnya akan menggerakkan tropomiosin menjauhi sisi aktif dari aktin. Kemudian kepala miosin akan berikatan dengan aktin pada sisi aktif itu.c. Ikatan antara kepala miosin dan sisi aktif aktin menyebabkan perubahan konformasi dari kepala miosin, menyebabkan kepala miosin menarik filamen aktin bergerak ke arah garis M. Terjadi overlaping antara filamen aktin yang menyebabkan pemendekan pada zona H dan zona I zona A tetap.d. Ketika kepala miosin bergerak miring menuju garis M terjadi pelepasan ADP and Pi. Hal ini akan menyediakan sisi ikatan baru untuk ATP. Ikatan ATP dengan kepala miosin akan menyebabkan lepasnya ikatan antara kepala miosin dengan aktin.e. Setelah kepala lepas dari aktin molekul ATP baru yang terikat tadi akan dipecah menjadi ADP dan Pi.f. Kemudian kepala miosin akan berikatan dengan sisi aktif aktin yang baru.g. Proses ini akan berlangsung lagi dan lagi sampai aktin tertarik sampai garis.1

Gambar. Mekanisme kontraksi otot (sumber: http://lenkabelajar.blogspot.com/2012/09/artikel-kontraksi-otot-rangka.html

Relaksasi (terjadi akibat transport aktif kembali ke retikulum sarkoplasmik)1. Konsentrasi ion kalsium di dalam retikulum sarkoplasmik,2. Ion kalsium berdifusi menjauhi troponin,3. Troponin dan tropomiosin kemudian membenahi posisi dengan memblok sisi aktif dari molekul aktin,4. Jembatan penyeberangan tidak terbentuk kembali, dan terjadilah relaksasi muskulus,5. Transport aktif ion kalsium ke dalam retikulum sarkoplasmik juga membutuhkan ATP

Gambar.relaksasi otot(sumber: Anatomi dan fisiologi)

Mekanisme Kelelahan Otot (Fatigue)

Kontraksi merupakan hal terpenting dari otot. Hal ini berkaitan dengan penggunaan adenosin triposphate (ATP) sebagai energi kontraksi. Mekanisme kontraksi otot berlangsung melalui daur reaksi yang kompleks. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori pergeseran filamen (sliding filament theory). Keseluruhan proses membutuhkan energi yang diperoleh dari ATP yang disimpan dalam kepala miosin. Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi.Pada neuromuscular junction, asetilkolin dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam sarkomer. Hasil perubahan potensial transmembran dari serabut otot akan menghasilkan pontensial aksi yang menyebar melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T. Retikulum sarkoplasma melepaskan cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan konsentrasi kalsium di sarkoplasma dan sekitar sarkomer. Ion Kalsium berikatan dengan troporin dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin-tropomiosin yang terlihat pada bagian yang aktif dari aktin,meosin cross bridgeterbentuk pada saat kepala miosin berikatan dengan bagian yang aktif.Kontraksi otot dimulai sebagai siklus yang berulang darimeosin cross bridge.Siklus ini terjadi dengan adanya hidrolisa ATP. Proses ini menimbulkan pergeseran filamen dan pemendekan serabut otot. Pontensial aksi dibangkitkan dengan adanya pemecahan asetikolin oleh asitilkolinesterase.Retikulum sarkoplasma akan menyerap kembali ion kalsium sehingga konsentrasi ion kalsium menurun. Saat mendekati fase istirahat, kompleks troponin-tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah interaksi cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih lanjut maka pergeseran filamen tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti.Relaksasi otot akan terjadi dan otot akan kembali secara pasif pada resting lenght.Selama ATP tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pada keadaan kontraksi, ATP yangtersedia didalam otot akan habis terpakai 1 detik. Oleh karena itu, ada jalur metabolisme produktifyang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan kretin kinase akan segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospat ini hanya cukup untuk beberapa detik, selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi oksidatif. Apabila oksigen tidak cukup maka asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat, yang apabila menumpuk akan terjadi kelelahan otot.Selama latihan berat banyak oksigen dibawah kedalam otot, tetapi oksigen yang mencapai sel otot tidak cukup. Asam laktat akan menumpuk dan berdifusi ke dalam cairan jaringan dan darah. Keberadaan asam laktat di dalam darah akan merangsang pusat pernafasan sehingga frekuensi dan kedalaman napas pun meningkat. Hal ini berlangsung terus-menerus, bahkan setelah kontrasi itu selesai sampai jumlah oksigen cukup untuk memungkinkan sel otot dan hati mengoksidasi asam laktat dengan sempurna menjadi glikogen.

Faktor- Faktor Penyebab Kelelahan Otot1. Penumpukan asam laktatTerjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama dicurigai. Penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan (ukuran dari kelelahanapabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak tegangan otot menurun. Jadi bisa diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam laktat. Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenanya asam laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H).Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangiproses rangkaian eksitasi, oleh menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas mengikat troponin. Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobic glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energi.

2. Pengosongan penyimpanan ATP dan PCKarena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan PC dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya,pengosongan Fosfagen intraseluler mengakibatkan kelelahan. Bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam otot . Penelitian terhadap otot katak yang dipotong pada otrot sartoriusnya. Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi ATP didaerah miofibril mungkin lebih berkurang daripadadalam otot keseluruhan. Oleh karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi penurunan yang moderat dari jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energi didalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yang tersedia didalam batas-batas untuk kontreaksi otot. Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalamintraseluler, dan merupakan penyebab utama dari penumpukan asam laktat.3. Pengosongan Simpanan Glikogen OtotSeperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara pengosongan glikogen ototdan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas . Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan yang lama. Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan glikogen hati. Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.

Oxygen debt ( hutang Oksigen )Saat terjadi aktivitas berat yang singkat, penguraian ATP berlangsung dengan cepat sehingga simpanan energi anaerob menjadi cepat habis. Sistem respiratorik dan pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke otot untuk membentuk ATP melalui reaksi aerob.a.Asam laktat berakumulasi, mengubah PH, dan menyebabkan keletihan serta nyeri ototb.Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat disebut oxygen debt.c.Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume normal sampai semua asam laktat dikeluarkan, baik dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati

Extremitas InferiorGambar. Os coxea(Sumber : http://www.cbse-international.com/cbse-iportal/documents/upload/22f23fs23fs/level-3/l-3_c-154_1348574796699.pdf)TulangStruktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat badan sedangkan otot menyusun kurang lebih 50%. Struktur tulang memberi perlindungan pada organ vital, termasuk otak, jantung serta paru-paru (Lihat gambar 3). Otot yang melekat ke tulang memungkinkan untuk tubuh seseorang dapat bergerak.Ektremitas bawah terdiri dari 31 tulang antara lain : Tulang koxa / os coxae (tulang pangkal paha)Tulang ini membentuk gelang panggul. Letaknya di setiap sisi dan di depan bersatu dengan simfisis pubis, oleh karena itu 2 tulang ini membentuk sebagian besar dari pelvis. Os coxae yaitu tulang pipih berbentuk tak teratur yang dibentuk oleh 3 tulang yang bertemu di asetabulum, yaitu sebuah rongga berbentuk cawan di permukaan external dari tulang koxa dan mencekam kepala femur dalam formasi gelang panggul. Tiga tulang yang ada di sini antara lain, ilium, yang menduduki tempat terbesar, di depannya adalah tulang pubis, dan ischium paling posterior.

Os Coxae Dibentuk oleh : os.ilium os.ischium os.pubis Ketiga tulang ini berdifusi pada umur 13-15 tahun untuk membentuk os.coxae Kedua os.pubis di anterior bertemu untuk membentuk gelang panggul, pertemuan ini disebut symphisis pubis.

Femur / os femur (Tulang paha)

Os femur merupakan tulang terpanjang dari tubuh. Tulang bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan tulang ini menjulur medial ke arah lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulang tersebut berupa pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung.Tulang paha terdiri dari bagian kepala dan leher pada bagian proksimaldan dua condylus pada bagiandistal.Kepala tulang paha akan membentuk sendi pada pinggul. Bagian proksimal lainnya yaitu trochanter major dan trochanter minor menjadi tempat perlekatanotot. Pada bagian proksimalposterior terdapat tuberositas glutea yakni permukaan kasar tempat melekatnyaotot gluteus maximus. Di dekatnya terdapat bagian linea aspera, tempat melekatnyaotot biceps femoris. Salah satu fungsi penting kepala tulang paha adalah tempat produksisel darah merahpada sumsum tulangnya. Pada ujung distal tulang paha terdapat condylus yang akan membuat sendi condylar bersama lutut. Terdapat dua condylus yakni condylus medialis dan condylus lateralis. Di antara kedua condylus terdapat jeda yang disebut fossa intercondylaris. Fibula / os fibula (Tulang betis) Tulang ini merupakan tulang sebelah lateral tungkai bawah. Tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.

Tibia / os tibia (Tulang kering) Os tibia merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari os fibula (tulang betis), os tibia merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Patela / os patella (Tempurung lutut)Tulang lututataupatellaadalah tulang berbentuk segitiga dan tebal yang akan bersendi dengantulang paha(femur). Fungsinya adalah membungkus dan melindungi sendi lutut.Patella termasuk ke dalamtulang sesamoidyang berkembang daritendonotot quadriceps femoris.Osifikasipatella berlangsung pada anak berusia 3 sampai 5 tahun. Tulang Tarsal / ossa tarsalia (Tulang pangkal kaki). Kaki terdiri dari pergelangan kaki, punggung kaki, dan lima jari kaki. Pergelangan kaki terdiri dari tujuh "tulang tarsal," membentuk kelompok yang disebut tarsus. Tulang-tulang ini diatur sedemikian rupa sehingga salah satu dari mereka, "talus," dapat bergerak bebas di mana ia bergabung dengan tibia dan fibula (tulang kaki bagian bawah). Hal ini dikenal sebagai "kepala talus." Tulang-tulang tarsal yang tersisa terikat tegas bersama-sama, membentuk massa yang sisanya talus. Tulang-tulang lain yang menyusun tarsus adalah "kalkaneus," yang terbesar dari tulang pergelangan kaki, yang "talus;" yang "navicular," yang "berbentuk kubus," yang "runcing lateral," yang "runcing menengah," dan " medial runcing. " The "kalkaneus," atau tulang tumit, terletak di bawah lereng di mana ia memproyeksikan ke belakang untuk membentuk dasar tumit. Ini membantu untuk mendukung berat tubuh dan memberikan lampiran untuk otot yang menggerakkan kaki.

(sumber : http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-gerak-pada-manusia.html)Gambar. Ossa tarsalia

Tulang metatarsal / ossa metatarsalia (Tulang telapak kaki)Ada 5 tulang metatarsal, tulang-tulang tersebut antara lain tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Ujung proximal atau ujung tarsal bersendi dengan tulang tarsal sedangkan ujung distal (falangeal) bersendi dengan basis falanx proximal. Metatarsal pertama yaitu berbentuk gemuk dan pendek sedangkan yang kedua bentuknya terpanjang. Falanx / phalanges (Ruas jari kaki)Sama dengan bentuk jari-jari tangan namun jari-jari kaki ini lebih pendek. Perlekatan OtotTulang paha merupakan origo untuk: m. gastrocnemius m. vastus lateralis m. vastus medialis m. vastus intermediusTulang paha merupakan insersio untuk: m. tensor fasciae latae m. gluteus medius m. gluteus maximus m. iliopsoas

Otot pangkal paha, daerah glutea : M.gluteus maximus M.gluteus medius M.glutea minimus M.piriformis M.obturator externus M.gemellus superior M.gemellus inferior M.quadratus femorisOtot paha, daerah glutea anterior :Mm.quadricepsFemoris insersioLigamentum patella M. rectus femoris M. vastus lateralis M. vastus medialis M. vastus intermedius Tensor fasciae latae M. Sartorius

Otot paha, daerah medial : M. pectineus M. gracilis M. adductor longus M. adductor brevis M. adductor magnus

Otot paha, daerah posterior M. biceps femoris M. semitendinosus M. semimembranosusOtot otot hamstring.

Os Tibia & Os. Fibula Tibia adalah batin dan lebih tebal dari dua tulang panjang di kaki bagian bawah. Hal ini juga disebut tulang tulang kering. Akhir atasnya diperluas menjadi medial dan lateral kondilus, yang memiliki permukaan cekung dan bersatu dengan kondilus dari femur. Tibia adalah mendukung tulang kaki bagian bawah dan membentang sejajar dengan yang lain, tulang yang lebih kecil (fibula) yang terpasang oleh ligamen. Bagian depan tibia, atau tibialis tuberositas, terletak tepat di bawah kulit dan dapat dengan mudah dirasakan. The tibialis tuberositas adalah daerah pada tulang tempat tendon otot dan melampirkan (atau apophysis). Ujung atas femur bergabung untuk membentuk sendi lutut, dan ujung bawah merupakan bagian dari sendi pergelangan kaki. Di bagian dalam pergelangan kaki, tibia melebar dan tongkat keluar untuk membentuk tulang besar menonjol disebut maleolus medial. Pada bagian luar pergelangan kaki adalah sebuah tonjolan yang disebut lateral maleolus, yang kadang-kadang disebut tulang pergelangan kaki, dan merupakan daerah yang paling umum untuk pergelangan kaki terkilir. Meniskus lateral dari lutut adalah tebal, berbentuk bulan sabit sepotong tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan. Terletak di antara sendi tempat tulang paha dan tibia mengartikulasikan (datang di kontak dengan satu sama lain) di bagian luar lutut. Demikian pula, meniskus medial terletak pada sendi pada bagian dalam lutut. The menisci sangat penting untuk menyerap kejutan dari lutut, serta menyediakan pelumas dan stabilisasi. Oleh karena itu, setiap usaha dilakukan untuk memperbaiki (dan lebih baru-baru ini bahkan untuk mengganti) dikenakan atau terluka menisci. Fibula adalah tulang panjang, ramping di samping tulang tibia. Ujung-ujungnya sedikit membesar ke atas kepala dan yang lebih rendah maleolus lateral. Memenuhi kepala fibula lateral tepat di bawah kondilus; tetapi tidak masuk ke dalam sendi lutut dan tidak menanggung setiap berat badan. Ligamen yang bergabung fibula ke depan fibula disebut tibiofibular anterior ligamen, dan posterior ligamen tibiofibular bergabung dengan mereka di belakang lutut. Maleolus lateral adalah bergabung ke pergelangan kaki oleh talofibular anterior ligamen, dan talofibular posterior ligamen. Ligamen ini membentuk tonjolan di sisi pergelangan kaki.Otot-otot tungkai bawah M. tibialis anteriorO: condylus lateralis tibiae, facies lateralis tibiae, membrana interossea cruris, fascia crurisI: permukaan plantar os cuneiforme M. extensor digitorum longusO: condylus lateralis tibiae, capitulum dan facies medialis fibulae, fascia crurisI: aponeurosis dorsalis jari kaki II-V M. peronaeus tertiusO: bagisnim extensor digitorum longusI: tuberositas ossis metatarsalis V M. extensor hallucisO: facies medialis fibulae, membrana interessea crurisI: basis phalanx terakhir ibu jari kaki M. gastrocnimiusO: caput mediale: epicondylus medialis femoris, caput laterale: epicondylus lateralis femorisI: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei (achillei) M. soleusO: capitulum dan facies posterior fibulae, linea poplitea tibiae, arcus tendineus m. soleiI: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei M.plantaris (sering tidak ada)O: condylus lateralis femoris M. peronaeus tertiusO: bagisnim extensor digitorum longusI: tuberositas ossis metatarsalis V M. extensor hallucisO: facies medialis fibulae, membrana interessea crurisI: basis phalanx terakhir ibu jari kaki M. gastrocnimiusO: caput mediale: epicondylus medialis femoris, caput laterale: epicondylus lateralis femorisI: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei (achillei) M. soleusO: capitulum dan facies posterior fibulae, linea poplitea tibiae, arcus tendineus m. soleiI: tuber calcanei dengan perantaraan tendo calcanei M.plantaris (sering tidak ada)O: condylus lateralis femoris M. popliteusO: Condylus lateralis femoris, lig. Popliteum arcuatumI: planum popliteum tibiae M. flexor digitorum longusO: facies posterior tibiae, facies cruris lembar dalamI: phalanx terakhir ibu jari kaki M. flexor hallucis longusO: facies posterior fibulae, fascia cruris lembar dalam, membrane interossea crurisI: phalanx terakhir ibu jari kaki M. tibialis posteriorO: Facies posterior fibulae, facies posterior tibiae,I: tuberositas ossis navicularis, ossa cuneiformia I-III M. peronaeus longusO: capitulum fibulae, facies lateralis fibulaeI: os cuneiforme I, basis ossis metatarsalis I M. peronaeus brevisO: facies lateralis fibulaeI: basis ossis metatarsalis Os Tarsal, Os Metatarsal, Os Phalanges pedis Membentuk pergelangan kaki Yang paling besar calcaneus yang membentuk tumit Bagian posterior calcaneus kasar tempat melekat tendo achiles Tulang kaki yang berhubungan dengan tibia adalah talus

Otot plantar pedis, lapis pertama M.fleksor digitorum brevis M. abductor hallucis M. abductor digiti minimi

Otot plantar pedis, lapisan kedua M. lumbricales M. quadrates plantaegambar : otot telapak kaki (Sumber: http://clubs.maryville.edu/myu/Bio301Summer/301on4.html)Otot plantar pedis, lapisan ketiga M. fleksor hallusis brevis M. adductor hallusis M.fleksor digiti minimi brevis

Sendi Pergerakan tidak mungkin terjadi jika kelenturan tulang tidak ada. Kelenturan terjadi karena adanya persendian. Sendi adalah suatu ruangan, tempat satu atau dua tulang berada saling berdekatan. Fungsi utamanya adalah memberi pergerakan dan fleksibilitas dalam tubuh. Sendi yang terdapat oleh lutut adalah sendi diartosis yang disebut juga sendi synovial.Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular. Gambar. Sendi(Sumber : http://saranaprasarana.blogspot.com/2012/12/sendi-manusia.html)

Sendi ini memiliki lapisan terluar dan lapisan terdalam. Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang menyatu pada sendi. Ligament adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul sendi dan memberikan stabilitas sedangkan lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran sinovial yang melapisi keseluruhan sendi kecuali pada kartilago artikular. Membran sinovial ini berfungsi mensekresei cairan sinovial, materi kental yang jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 955 air dengan pH 7,4 dan merupakan campuran polisakarida, protein dan lemak. Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada permukaan kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati dari rongga sendiyang cedera atau terinfeksi. Pada sendi sinovial di persendian lutut terdapat diskus artikular (meniscus) fibrokartilago. Diskus artikular memodifikasi bentuk permukaan tulang yang berartikulasi untuk mempermudah gerakan, memeperbesar stabilitas atau untuk meredam goncangan. Pada persendian lutut juga terdapat bursa yaitu kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial dan ditemukan di luar rongga sendi. Kantong ini terletak di bawah tendon atau otot dan mungkin juga ditemukan di area percabanagan tendon dan oto di atas tulang yang menonjol seperti pada siku dan tempurung lutut. Sendi sinovial memeiliki beberapa klasifikasi berdasarkan pada bentuk permukaan yang berartikulasi. Pada tempurung lutut, persendiannya termasuk sendi engsel, yang permukaan konveks sebuah tulang masuk dengan pas pada permukaan tulang konkaf tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan ke satu arah saja dan dikenal dengan sendi uniaksial.1. Macam-macam Gerak untuk BerjalanFleksiadalah gerak menekuk atau membengkokkan.Ekstensiadalah gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan fleksi dan ayunan ke belakang disebut ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebuthiperekstensi.

Gambar. Gerakan Fleksi dan Ekstensi.

Adduksiadalah gerakan mendekati tubuh.Abduksiadalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan.

Gambar. Abduksi dan adduksi (mendekati tubuh).

Jaringan IkatTipe dan Fungsi Jaringan IkatMatriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler. Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen. Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, dan jaringan ikat darah.

Gambar. Tipe-tipe jaringan ikat yang ada dalam tubuh manusia.a. Jaringan Ikat Longgar. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.b. Jaringan Lemak. Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.c. Jaringan Ikat Padat. Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.d. Jaringan Tulang Rawan. Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.1. Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.2. Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.3. Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).e. Jaringan Tulang. Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang (osteosit). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut saluran Havers. Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk sistem Havers. Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuhKesimpulanKeluhan lemas dan lelah pada kasus, dikarenakan terjadinya kelelahan otot. Kelelahan otot ini dikarenakan jumlah asam laktat yang meningkat. Asam laktat menumpuk karena aktivitas tubuh yg keras tanpa diiringi pasokan oksigen yg cukup.

Daftar Pustaka1. Suratun, Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Edisi ke-1. Jakarta : EGC ; 2008. h. 5-92. Slone, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC ; 2003. h. 128-93. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Edisi ke-1. Jakarta : Gramedia pustaka utama ; 2002. h. 20-1.4. Diunduh dari https://www.google.com/search?images. Pada tanggal 22 Maret 20135. Swartz MH. Buku ajar diagnostik fisik. Edisi ke-1. Jakarta : EGC ; 2000.6. Syafirudin, Hamidah. Kebidanan komunitas. Jakarta : EGC ; 2007. h. 243.7. Hadyana PA. Kamus kimia. Edisi ke-2. Jakarta : Balai pustaka ; 2002