Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

20
Teori Terbentuknya Alam Semesta BAB I PENDAHULUAN Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang- waktu dimana semua energi dan materi berkumpul. Alam semesta mungkin mempunyai 1011 galaksi dimana tiap-tiap galaksi mempunyai 1011 bintang yang tersebar dengan masing-masing bintang memiliki 1057 atom hidrogen. Manusia dengan tekun mencari-cari bagaimana caranya alam raya tercipta sering terhalang karena keterbatasan pandangannya, oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya. Perkembangan citra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat pada pengetahuan yang diturunkan kepadanya. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman. Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa yang melandasinya? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan besarnya Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 1

Transcript of Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Page 1: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Teori Terbentuknya Alam Semesta

BAB I

PENDAHULUAN

Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang-waktu dimana semua

energi dan materi berkumpul. Alam semesta mungkin mempunyai 1011 galaksi dimana tiap-

tiap galaksi mempunyai 1011 bintang yang tersebar dengan masing-masing bintang memiliki

1057 atom hidrogen.

Manusia dengan tekun mencari-cari bagaimana caranya alam raya tercipta sering

terhalang karena keterbatasan pandangannya, oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa

sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba

menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan

kecendekiaannya.

Perkembangan citra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat pada

pengetahuan yang diturunkan kepadanya. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan tentang

alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.

Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa

yang melandasinya? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat

kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu sendiri.

Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan besarnya tidak

terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka yang lain adalah bahwa alam

ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya sampai masa yang akan

datang.

Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang perkembangan

pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari pandangan dan teori dari beberapa

peradaban.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 1

Page 2: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya

Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.

Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom,

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 2

Page 3: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang

mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal.

Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang

diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang

ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu

Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta,

heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok

digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi

adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta.

Galaksi

Langit dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati

dengan mata telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu

gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di angkasa. Dari penjelasan tersebut dapat kita

katakan bahwa galaksi tak ubahnya bak sekumpulan anak ayam yang tak mungkin untuk

dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Sama halnya

bintang-bintang di angkasa sana mereka tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi

dengan bintang lainnya.

Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita cermati

agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar diumpamakan dengan

susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni bintang bertebaran di langit

pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit. Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita

samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat

dari samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini

dibuktikan dengan ukannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10

tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Selain galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata

telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi Andromeda,

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 3

Page 4: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi Andromeda lebih besar

daripada Milky way.

Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti

satelit, komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda

langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi.

Kita kenal dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet

tersebut terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet

yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan

Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang tereliminasi– termasuk

planet luar.

2. Teori asal mula alam semesta

1. Teori Kabut oleh Imanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1755 dan Piere Simon

LaPlace (1749-1827) pada tahun 1796

Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel Kant (1724-1804)

seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon LaPlace (1749-1827) ahli astronomi

bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan LaPlace

mengemukakan pada tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothes

Menurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut ( nebula) yang

mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar

dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan

massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih cepat sehingga membentuk

sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin

cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari

bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yang mengandung sedikit kabut di

bagian tengah dan beberapa lapis cincin di sekelilingnya. Cincin-cincin kemudian memadat

dan membeku sehingga terbentuk planet-planet, sedangkan massa pada bagian pusat

membeku membentuk matahari.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 4

Page 5: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Menurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk bola

besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola mengecil

membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian

luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin. Cincin ini

kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah planet-plenet dan satelit,

sedangkan bagian massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti membentuk

matahari.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 5

Page 6: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-

Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi di

sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan

oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.

Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin

LaPlace, menunjukkan bahwa medan magneat dan medan listrik matahari telah merusak

proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa

cincin gas dapat membeku membentuk planet.

2. Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956

Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan

(bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat

pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi

bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak

adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis matematis

yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya

yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.

3. Teori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang) George Gamow, Ralph Alpher dan

Robert Herman Pada tahun 1948

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke -

20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan

akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut ”model alam semesta

yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.

Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal adanya

Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan materi yang

kostan, stabil, dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model-model alam yang

stasis.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 6

Page 7: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan,

fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi

materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi

dalam sekejap.

Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah menjadi

materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya besar, karena

adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian berserak dan

mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan membentuk kelompok-

kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan trus bergerak, menjauhi titik pusatnya.

Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan

yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam semesta

lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini semakin menguatkan

pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi kemudian sekitar 12 milyar

tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan.

Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat ”Big Bang”, membentuk

keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu

ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa

satu massa mahapadat. Massa mahapadat ini dapat dianggap satu atom mahapadat dengan

ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya menghasilkan

ledakan maha dahsyat .

Pada tahun 1948, Gerge Gamow muncul dengan gagasan tentang Big Bang. Ia

mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi

yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah

tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’ ini pada

akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan Robert

Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut ‘radiasi latar

kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan

ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari

tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk

penemuan mereka.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 7

Page 8: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background Explorer).

COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya

perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah

menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam semesta.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 8

Page 9: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas

membuktikan teori Big Bang.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang

angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam

semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa

peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia telah

ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali dan berubah

menjadi helium.

Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya

penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan

bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut

sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada,

dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan waktu.

Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat

ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal

muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha

Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.

3. Para ahli yang menekuni bidang kosmografi beserta teorinya

Immanuel Kant tahun 1755

Matahari semula berbentuk kabut gas yang bersuhu amat tinggi dan berputar/berotasi

dengan sangat lambat. Kabut gas ini makin lama mengalami penurunan suhu, sehingga makin

berkerut menjadi lebih kecil dari keadaan semula dan gerak rotasinya makin cepat, dan

akhirnya kabut gas tersebut menjadi bentuk cakram. Karena cepatnya gerak rotasi

menyebabkan bagian-bagian tepi dari cakram tersebut lepas. Bagian kabut yang terlepas tetap

berputar, dan lama-lama dingin dan mengeras dan beredar mengelilingi pusat kabut.

Claudius Ptolemeus

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 9

Page 10: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Planet-plenet beredar sepanjang lingkaran kecil yang disebut gerak epi-cycle yang

pusatnya mengitari matahari. Lingkaran besar dengan bumi sebagai pusatnya. Dengan

demikian dapatlah diterangkan mengapa jalan planet berbelok-belok. Paham ini

disebulGeosentris

Menurut Aristoteles

Seorang filsafat yang hidup sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran

Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet

dan bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi

Nicolus Copernicus

Paham ini menempatkan matahari di pusat sistem yang berturut-turut dikelilingi oleh

Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Bulan mengelilingi bumi dalam

waktu 27.5 hari. Paham ini disebut paham Heliosentris yang diperkuat dengan ditemukannya

parallax bintang dan aberasi.

Menurut Galileo Galilei

Hidup pada zaman setelah ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan

menggunakan teleskop menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya kecil,

melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia juga

membenarkan teori Copernicus.

Teori Pasang Surut oleh James Jeans dan Jeffrys

Teori ini mangemukakan bahwa dahulu kala ada bintang besar yang mendekat

matahari. Karena gaya tarik bintang itu, maka terjadilah efek pasang surut pada permukaan

matahari. Sebagian dari massa matahari tertarik membentuk tonjolan ke arah bintang.

Kemudian dengan menjauhnya bintang tersebut, tonjolan itu tertarik dan membentuk cerutu

dan akhirnya lepas dari matahari. Lalu massa tersebut pecah dan saling meggumpal dengan

ukuran yang berbeda-beda, berputar dan mendingin menjadi planet-plenet beserta satelitnya.

Teori Bintang Kembar

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 10

Page 11: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

Bahwa dahulu, matahari merupakan bintang kembar. Kemudian salah satu tersebut

meledak. Pecahan-pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang

yang tidak meledak menjadi matahari sedang pecahannya mendingin menjadi planet serta

satelit.

Teori Kabut Kant-Leplace

Tata surya dahulu berasal dari kabut spiral yang berputar cepat. Karena putarannya,

sebagian dari massa kabut terlepas membentuk berapa gelang yang berpusat pada inti kabut.

Lama-kelamaan membentuk gumpalan. Lalu gumpalan tersebut, mendingin dan mengeras

menjadi planet baru beserta satelitnya. Sedangkan Kant mengemukakan terjadinya kabut

pilin. Ia mengemukakan bahwa di angkasa raya berisi berbagai macam gas. Gumpalan gas-

gas yang besar menarik yang lebih kecil sehingga kabut tersebut menjadi lebih besar.

Akibatnya terjadilah tabrakan antar gumpalan gas yang menyebabkan kabut panas dan

berputar sebagai kabut pilin.

Teori Proto Planet oleh C.F Von Wiszacker dan Gerald P. Kuiper

Teori ini mengemukakan bahwa sekitar matahari terdapat gas hidrogen dan helium.

Gas tersebut ada yang menghilang tetapi ada juga yang mendingin membentuk gumpalan-

gumpalan dan secara perlahan-lahan membentuk gumpalan padat. Gumpalan itulah yang

disebut proto planet.

Al Battani Ahli Astronomi Mendunia

Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan pengakuan dunia adalah

lamanya bumi mengelilingi bumi. Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi

mengelilingi pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.

Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang dianggap lebih akurat. Itulah

hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan penelitian yang diawali pada musa mudanya

di Raqqa, Suriah. Ia menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan

sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy.

Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari. Al

Battani juga menentukan secara akurat kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 11

Page 12: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

matahari. Ia pun bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan teori

baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya bulan baru. Ini terkait

dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan lainnya.

Ibnu Yunus Ahli Astronom Legendaris dari Mesir

Ibnu Yunus sangat terkenal dengan adikaryanya bertajuk al-Zij al-Hakimi al-Kabir.

Kitab yang ditulisnya itu mengupas tabel astronomi – sebuah hasil penelitian yang sangat

akurat. NM Swerdlow dalam karyanya berjudul Montucla’s Legacy: The History of the Exact

Sciences mengungkapkan, al-Zij al-Hakimi al-Kabir merupakan salah satu karya astronomi

yang sangat mashur. Tabel yang disusunnya itu digunakan untuk beragam keperluan

astronomi. Salah satunya untuk kepentingan penanggalan yang digunakan masyarakat

Muslim di beberapa wilayah, seperti Suriah. Selain itu, tabel itu juga mengupas tentang teori

jam matahari serta mampu menentukan garis bujur dan lintang matahari, bulan dan planet.

Tabel Ibnu Yunus pun digunakan untuk menentukan arah kiblat.

Al sufi ( 903-983 M)

Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi.

Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi

besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan

matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri

bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis

mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda

langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 12

Page 13: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

BAB III

PENUTUP

Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata

ilmuwan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang)

merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal

mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Pertanyaan kita

sekarang tentang suatu hal pada akhirnya akan terjawab ,namun setelah itu akan muncul

beberapa pertanyaan baru. Demikianlah yang akan terjadi jika kita bertanya tentang alam

semesta, kita tidak akan pernah puas karena sifat curiosity kita. Seringkali kita mendapati

suatu pertanyaan yang sangat mendasar, yang mendapat jawaban membuat hati kita kagum,

heran, takzim dan sampai pada tingkat suatu perenungan bahwa betapa luar biasa kuasa tuhan

alam semesta ini.

Demikian makalah ini kami buat. Karena kita tempat kesalahan dan lupa. Kami

mengharap kritik saran membangun anda, agar dapat memperbaiki diri selaku mahluk sosial.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri serta pembacanya. Amin.

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 13

Page 14: Makalah Teori Terbentuknya Alam Semesta

DAFTAR PUSTAKA

Djamaluddin, T. 2008. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa. (online) http://misykatulanwar.wordpress.com/2008/06/10/proses-penciptaan-alam-semesta-dalam-enam-masa/

http://hbis.wordpress.com/2009/10/07/teori-tata-surya-dan-teori-big-bang/tata surya-2/

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Tata Surya, dan Bumi Page 14