Makalah Tengah Malam

15
MAKALAH “PENYANTUN DIBALIK BENCANA” Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuransi Penerbanagan Oleh : 1. Lalu Perwira Agus Isnaini 0908003 2. Haris Adi Prasetya 0908005 3. Miftahul Sulhi 09080 4. Muhammad Fauzi 09080 D3 Manajemen Transportasi Udara

Transcript of Makalah Tengah Malam

Page 1: Makalah Tengah Malam

MAKALAH

“PENYANTUN DIBALIK BENCANA”

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Asuransi Penerbanagan

Oleh :

1. Lalu Perwira Agus Isnaini 0908003

2. Haris Adi Prasetya 0908005

3. Miftahul Sulhi 09080

4. Muhammad Fauzi 09080

D3 Manajemen Transportasi Udara

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2010

Page 2: Makalah Tengah Malam

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-

Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya

ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga

sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Amin...

Wassalam..

Tim Penyusun

Page 3: Makalah Tengah Malam

Latar Belakang Masalah

Kecelakaan merupakan kejadian yang tak diinginkan oleh setiap orang.Segala cara

dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.Namun terkadang walaupun sudah

dicegah sedimikian rupa,kecelakaan masih saja terjadi dan tidak dapat diprediksi.

Ketidakpastian tersebut yang dinamakan dengan resiko,dan atas dasar tersebut maka

untuk mengurangi dampak dari resiko tersebut,asuransi tercipta untuk masyarakat.

Oleh karena itu,sangat penting untuk mengetahui asuransi dan segala aspek yang

terkandung dalam asuransi.

Tujuan

Makalah mengenai Asuransi Jasa Raharja ini disusun untuk :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang asuransi Jasa Raharja dan segala

aspek yang di dalamnya.

2. Lebih memahami cara prosedur dan berbagai proses yang terkandung dalam

Asuransi.

Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi.

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Tim penyusun mengumpulkan materi – materi yang berkaitan dengan Asuransi Jasa

Raharja dari web resmi Jasa Raharja http://www.jasaraharja.co.id/

Page 4: Makalah Tengah Malam

Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi

pada masalah :

a. Sejarah Jasa Raharja dan Visi Misi Jasa Raharja

b. Ruang Lingkup Jaminan dari Jasa Raharja dan Proses yang diperlukan untuk

mendapatkan santunan Jasa Raharja.

Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang

dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja Ruang Lingkup Yang di jamin oleh Jasa Raharja

2. Siapa saja yang berhak mendapatkan santunan oleh Jasa Rahrja

3. Ketentuan – ketentuan tarif asuransi dan prosedur klaim Santunan

Page 5: Makalah Tengah Malam

PEMBAHASAN

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh Pemerintah RI. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, jo Pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.12631/BUM II tanggal 9 Februari 1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) dan sekaligus diadakan pengelompokan dan penggunaan nama perusahaan sebagai berikut :

Fa. Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, Fa. Sluyters & co, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN Ika Bhakti.

NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor Langeveldt-Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN Ika Dharma.

NV. Assurantie Kantoor OWJ Schlencker, NV. Kantoor Asuransi "Kali Besar", setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama PAKN Ika Mulya.

PT. Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama PAKN Ika Sakti.

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja, karena dengan adanya pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. 294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960, keempat perusahaan tersebut di atas digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) "Ika Karya." Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965 dibentuk Badan Hukum baru dengan nama 'Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja" dengan tugas khusus mengelola pelaksanaan Undang-Undang (UU) No.33 dan Undang-Undang (UU) No.34 tahun 1964. Penunjukkan PNAK Jasa Raharja sebagai pengelola kedua Undang-Undang tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. BAPN 1-3-3 tanggal 30 Maret 1965.

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya UU. No.9 tahun 1969 tentang Bentuk- Bentuk Badan Usaha Negara.

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 dan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang selalu diperpanjang pada setiap tahun dan terakhir No. 523/KMK/013/1989, selain mengelola pelaksanaan UU. No.33 dan UU. No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja diberi tugas baru menerbitkan surat jaminan dalam bentuk

Page 6: Makalah Tengah Malam

Surety Bond. Kemudian sebagai upaya pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang ditangani oleh Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, maka pada tahun 1980 berdasarkan pp No.39 tahun 1980 tanggal 6 November 1980, status Jasa Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja, yang kemudian pendiriannya dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981, yang telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.59 tanggal 19 Maret 1998 berikut perbaikannya dengan Akta No.63 tanggal 17 Juni 1998 dibuat dihadapan notaris yang sama.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, yang antara

VISI

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat. 

MISI

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Pihak – pihak yang berhak atas Asuransi Jasa Raharja

Page 7: Makalah Tengah Malam

UU No 33 Tahun 1964 Jo PP No 17 Tahun 1965

1. Korban yang berhak atas santunan yaituSetiap penumpang sah dari alat angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan

2. Jaminan GandaKendaraan bermotor Umum (bis) berada dalam kapal ferry, apabila kapal ferry di maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bis yang menjadi korban diberikan jaminan ganda

3. Penumpang mobil plat hitamBagi penumpang mobil plat hitam yang mendapat izin resmi sebagai alat angkutan penumpang umum, seperti antara lain mobil pariwisata , mobil sewa dan lain-lain, terjamin oleh UU No 33 jo PP no 17/1965

4. Korban Yang mayatnya tidak diketemukanPenyelesaian santunan bagi korban yang mayatnya tidak diketemukan dan atau hilang didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri

Tarif SWDKLLJ

Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai berikut :

GOL JENIS KENDARAANTARIP

SWDKLLJKD/SERT. JUMLAH

ASepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran.

0 3000 3000

BTraktor, buldozer, forklift, mobil derek, excavator, crane dan sejenisnya.

20000 3000 23000

C1Sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan bermotor roda tiga.

32000 3000 35000

C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc. 80000 3000 83000

DPPick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep, dan mobil penumpang bukan angkutan umum.

140000 3000 143000

DUMobil penumpang angkutan umum s/d 1.600 cc.

70000 3000 73000

EP Bus dan Microbus bukan angkutan umum. 150000 3000 153000

EUBus dan Microbus angkutan umum, serta mobil penumpang angkutan umum lainnya diatas 1.600 cc.

87000 3000 90000

Page 8: Makalah Tengah Malam

GOL JENIS KENDARAANTARIP

SWDKLLJKD/SERT. JUMLAH

FTruck, mobil tangki, mobil gandengan, mobil barang diatas 2.400 cc, truck container, dan sejenisnya.

160000 3000 163000

Jumlah Santunan

Besarnya santunan UU No 33 & 34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI  No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008

Jenis SantunanAngkutan Umum

Darat/Laut UdaraMeninggal Dunia Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-

Catat Tetap (maksimal) Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-Biaya Rawatan (maksimal) Rp 10.000.000,- Rp 25.000.000,-

Biaya Penguburan Rp   2.000.000,- Rp   2.000.000,-

Prosedur Santunan

1. CARA MEMPEROLEH SANTUNAN Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan :

o Laporan Polisi tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya.

o Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat.

Page 9: Makalah Tengah Malam

o KTP / Identitas korban / ahli waris korban.o Formulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma-cuma

 

2. BUKTI LAIN YANG DIPERLUKAN Dalam hal korban luka.luka

o Kuitansi biaya rawatan dan pengobatan yang asli dan sah. Dalam hal korban meninggal dunia

o Surat kartu keluarga / surat nikah ( bagi yang sudah menikah )

 

3. KETENTUAN LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN Jenis Santunan

o Santunan berupa penggantian biaya rawatan dan pengobatan (sesuai ketentuan)

o Santunan kematiano Santunan cacat tetap

Ahli Waris o Janda atau dudanya yang sah.o Anak-anaknya yang sah.o Orang tuanya yang sah

KadaluarsaHak santunan menjadi gugur / kadaluwarsa jika :

o Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan setelah terjadinya kecelakaan.

o Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud disetujui oleh jasa raharja

Contoh Form. Pengajuan Santunan

Formulir Pengajuan Santunan Online

Cabang/Perwakilan: PERWAKILAN MALANG

Formulir ini di isi oleh korban/ahli waris korban/yang mengajukan:

N a m a: Mr.X

Page 10: Makalah Tengah Malam

Hubungan dengan korban: Orang Tua

Alamat lengkap:Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Jl. Parang tritis km. 4,5 sewon – Bantul Yogyakarta.

No telepon: 0812345678

Pekerjaan: Direktur Utama Jasa Raharja

Menyampaikan berkas kecelakaan:

Atas nama korban: Mrs. Xr

Umur/Tanggal lahir: 20/ 20 Januari 2010

A l a m a t:Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Jl. Parang tritis km. 4,5 sewon – Bantul Yogyakarta.

Status pernikahan: Belum Menikah

Jenis kelamin: Laki laki

Sifat cidera: Meninggal dunia di TKP

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pembahasan makalah ini diketahui bahwa asuransi Jasa Raharja merupakan Asuransi yang ruang lingkupnya khusus untuk Kecelakaan angkutan yang ketentuan – ketentuannya telah diatur dalam perundang – undangan.

Saran

1.   Pemerintah harus berusaha mencari alternative cara menekan ketinggian tingkat

Kecelakaan yang terjadi di Indonesia

Page 11: Makalah Tengah Malam

2.  Dengan makin tingginya tingkat kepadatan penduduk yang juga mempengaruhi

Tingkat kepadatan Angkutan,maka pemerintah harus mencari solusi pengembang-

An moda transportasi baru yang dapat menekan kemacetan transportasi.