MAKALAH TEKNIK DIGITAL -...

of 17 /17
1 MAKALAH TEKNIK DIGITAL “RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR” DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2014

Embed Size (px)

Transcript of MAKALAH TEKNIK DIGITAL -...

  • 1

    MAKALAH TEKNIK DIGITAL

    RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

    DISUSUN OLEH :

    Rendy Andriyanto (14102035)

    Sania Ulfa Nurfalah (14102039)

    LABORATORIUM

    TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

    JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

    2014

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan nikmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat

    menyelesaikan makalah ini. Dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

    teknik digital, dan untuk memperdalam atau menambah wawasan tentang Rangkaian Flip-

    flop.

    Penyusunan makalah ini tidaklah mungkin terwujud apabila tidak mendapat bantuan

    dan bimbingan dari semua pihak. Tidak luput pada kesempatan ini ingin mengucapkan rasa

    terimakasih pada berbagai pihak.

    Penyusun menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Walau

    demikian besar harapan penyusun semoga laporan ini bermanfaat.

    Purwokerto, Desember 2014

    Penyusun,

  • 3

    DAFTAR ISI

    Hal

    Cover ............................................................................................................................. 1

    Kata Pengantar 2

    Daftar Isi . 3

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Dasar Teori 4

    1.2 Rumusan Masalah.. 5

    1.3 Tujuan.............................................................. 5

    BAB II. PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Flip-Flop..... 6

    2.2 Macam Macam Flip-Flop.. 6

    2.3 Gerbang Logika.... 10

    2.4 Prinsip Kerja Flip-Flop........ 13

    2.5 Fungsi Flip-Flop... 14

    BAB.III. PENUTUP

    3.1 Kesimpulan. 16

    Daftar Pustaka 17

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Dasar Teori

    Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian logika

    kombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian

    yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input). Rangkaian

    logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh

    masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja

    berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya

    jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.

    Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder, Enkoder,

    Multiplekser, Demultiplekser. Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa kondisi keluaran

    hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu. Adapun contoh rangkaian yang

    termasuk rangkaian sekuensial salah satunya yaitu flip-flop.

    Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta

    rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama.

    Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian

    ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang

    diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi

    masukan yang diberikan.

    Ada beberapa macam flip-flop yang akan dibahas, yaitu flip-flop R-S, flip-flop J-K,

    dan flip-flop D. Sebagai tambahan akan dibahas pula masalah pemicuan yang akan

    mengaktifkan kerja flip-flop.

    Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:

    1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai

    logika positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.

    2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai

    logika negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.

    3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak

    berubah dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

    4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran (Q)

    berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

  • 5

    Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q selalu berkebalikan dari

    kondisi keluaran Q.

    Pada flip-flop untuk menyerempakkan masukan yang diberikan pada kedua

    masukannya maka diperlukan sebuah clock untuk memungkinkan hal itu terjadi. Clock yang

    dimaksud di sini adalah sinyal pulsa yang beberapa kondisinya dapat digunakan untuk

    memicu flip-flop untuk bekerja. Ada beberapa kondisi clock yang biasa digunakan untuk

    menyerempakkan kerja flip-flop yaitu :

    1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logika

    tinggi.

    2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logika

    rendah (0).

    3) Logika tinggi : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 1.

    4) Logika rendah : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 0.

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana cara bekerja sebuah rangkaian flip-flop

    1.3 Tujuan

    Agar Si Pembaca dapat memahami tentang Rangkaian Flip Flop Dasar dan Dapat

    mengerti bagaimana rangkaian flip flop bekerja. Sebagai pengetahuan tambahan dan bekal

    pengalaman.

  • 6

    BAB II

    Rangkaian Flip Flop Dasar

    2.1 Pengertian Flip Flop

    Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara

    semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang

    disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti

    transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat

    bekerja secara sekuensial. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil.

    Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif, yang

    dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti lain

    terpancung. Multivibrator dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa,

    menyerempakkan operasi-operasi aritmatika, serta melaksanakan fungsi-fungsi pokok lainnya

    dalam sistem digital. Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Flip

    flop yaitu multivibrator yang keluarannya adalah suatu tegangan rendah atau tinggi, 0 atau 1.

    Keluaran ini tetap rendah atau tinggi; untuk mengubahnya, harus didrive oleh suatu masukan

    yang disebut pemicu (triger). Sampai datangnya pemicu, tegangan keluaran tetap rendah atau

    tinggi untuk selang waktu yang tak terbatas. Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS.

    Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y )

    berfungsi sebagai komplemen. Sehingga flipflop ini disebut juga rangkaian dasar untuk

    membangkitkan sebuah variabel beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari

    kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.

    2.2 Macam-Macam Flip Flop

    1. RS Flip Flop

    RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk menyimpan suatu

    bit tinggi, Anda membutuhkan S tinggi; untuk menyimpan bit rendah, Anda

    membutuhkan R tinggi. Membangkitkan dua buah sinyal untuk mendrive flip-flop

    merupakan suatu kerugian dalam berbagai penerapan. Tabel dibawah merupakan

    keringkasan suatu kemungkinan-kemungkinan masukan/keluaran bagi flip-flop RS.

    Kondisi masukan yang pertama adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu.

    Dalam hal ini keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya.

  • 7

    Gambar 1. Rangkaian RS Flip Flop

    R S Q

    0 0 Nilai Terakhir

    0 1 1

    1 0 0

    1 1 Terlarang

    Tabel 1. Tabel Kebenaran RS Flip - Flop

    Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu

    diterapkan pada masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan

    menghasilkan keluaran Q bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini

    menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang

    dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11 merupakan masukan terlarang.

    Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua masukan S dan R pada saat

    yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena mengandung pengertian

    bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara serentak sama

    dengan 1 dan sama dengan 0.

    2. JK Flip Flop

    JK flip-flop merupakan flip flopyang dibangun berdasarkan pengembangan

    dari RS flip-flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu

    counter atau pencacah naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK

    flip flop dalam penyebutanya di dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF.

    Dalam artikel yang sedikit ini akan diuraikan cara membangun sebuah JK flip-flop

    menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop.

  • 8

    Gambar 2. Rangkaian JK Flip - Flop

    Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun

    sebuah flip-flop JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa

    yang dilakukan oleh flip-flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan.

    Rangkaian RC mempunyai tetapan waktu yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa

    lonceng segiempat menjadi impuls sempit. Pada saat J dan K keduanya 0, Q tetap

    pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan K tinggi, gerbang atas tertutup, maka

    tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat Q adalah tinggi,

    gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa lonceng

    positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0

    dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flip-

    flopnya. Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan

    K keduanya tinggi, kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih

    jelasnya daat dilihat pada tabel kebenaran JK flip-flop berikut.

    Input Output

    J K CK Q Q'

    0 0 0 0 1

    0 0 1 0 1

    0 1 0 0 1

    0 1 1 0 1

    1 0 0 1 0

    1 0 1 1 0

    1 1 0 1 0

    1 1 1 1 0

    Tabel 2. Tabel Kebenaran JK Flip Flop

  • 9

    3. T Flip Flop

    Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari modifikasi

    clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF mempunyai sebuah terminal input T dan dua

    buah terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada rangkaian Counter,

    frekuensi deviden dan sebagainya.

    Gambar 3. Rangkaian T Flip Flop

    T Q

    0 0

    1 0

    0 1

    1 1

    0 0

    1 0

    0 1

    1 1

    Tabel 3. Tabel Kebenaran Rangkaian T Flip Flop

    4. D Flip Flop

    Flip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R atau flip-flop J-K yang

    masukannya saling berkebalikan. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan salah

    satu masukannya dengan inverter agar kedua masukan flip-flop selalu dalam kondisi

    berlawanan. Flip-flop ini dinamakan dengan flip-flop data karena keluarannya selalu

    sama dengan masukan yang diberikan. Saat flip-flop pada keadaan aktif, masukan

    akan diteruskan ke saluran keluaran.

  • 10

    Gambar 4. Rangkaian D Flip Flop

    CK D Q Q

    0 X 0 1

    1 0 0 1

    1 1 1 0

    Tabel 4. Tabel Kebenaran D Flip Flop

    2.3 Gerbang Logika

    Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan

    tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.

    Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika

    sering juga disebut Rangkaian logika. Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit

    digital yang diimplemetasikan secara elektronik dengan menggunakan dioda atau transistor.

    Macam Macam Gerbang Logika Dasar :

    1. AND

    Gerbang ini akan menghasilkan keluaran 1 jika atau semua sinyal masukannya

    bernilai 1 .

    Gambar 5. Simbol Gerbang AND

    A B F

    0 0 0

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    Tabel 5. Tabel Kebenaran Gerbang AND

  • 11

    2. OR

    Gerbang ini akan menghasilkan keluaran 1 jika salah satu atau semua sinyal

    masukannya bernilai 1.

    Gambar 6. Simbol Gerbang OR

    A B F

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 1

    Tabel 6. Tabel Kebenaran Gerbang OR

    3. NOT

    Gerbang ini akan menghasilkan keluaran yang berlawanan dengan masukannya.

    Gambar 7. Simbol Gerbang NOT

    A F

    0 1

    1 0

    Tabel 7. Tabel Kebenaran Gerbang NOT

    4. NAND

    Gerbang ini merupakan gabungan gerbang AND dan NOT. Keluarannya merupakan

    keluaran gerbang AND yang di inverter.

    Gambar 8. Simbol Gerbang NAND

  • 12

    A B F

    0 0 1

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    Tabel 8. Tabel Kebenaran Gerbang NAND

    5. NOR

    Gerbang ini merupakan gabungan gerbang OR dan NOT. Keluarannya merupakan

    keluaran gerbang OR yang di inverter.

    Gambar 9. Simbol Gerbang NOR

    A B F

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 0

    Tabel 9. Tabel Kebenaran Gerbang NOR

    6. X-OR

    Gerbang ini akan menghasilkan keluaran 1 jika jumlah masukan yang bernilai 1

    berjumlah ganjil.

    Gambar 10. Simbol Gerbang X-OR

  • 13

    A B F

    0 0 0

    0 1 1

    1 0 1

    1 1 0

    Tabel 10. Tabel Kebenaran Gerbang X-OR

    7. X-NOR

    Gerbang ini akan menghasilkan keluaran 1 jika jumlah masukan yang bernilai 1

    berjumlah genap / tidak ada sama sekali.

    Gambar 11. Simbol Gerbang X-NOR

    A B F

    0 0 1

    0 1 0

    1 0 0

    1 1 1

    Tabel 11. Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR

    2.4 Prinsip Kerja Flip Flop

    1 . Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master akan tidak aktif, tetapi

    karena input clock flip-flop J-K slave merupakan komplemen dari clock flip-flop master

    maka flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnya mengikuti output flip-flop J-K master.

    2. Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga outputnya tergantung

    pada input J dan K, pada sisi lain flip-flop slave menjadi tidak aktif karena clock pemicunya

    bernilai rendah (0).

    3. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat tinggi, master-nya yang aktif dan slave-

    nya tidak aktif.

    4. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat rendah, master-nya yang tidak aktif dan

    slave-nya yang aktif.

  • 14

    5. Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop

    master akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik

    sampai clock bernilai rendah (0).

    6. Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop slave

    bekerja menstransfer keadaan output flip-flopmaster keoutput flip-flop slave yang merupakan

    output flip-flop secarakeseluruhan.

    Gambar 12. Contoh penggunaan flip flop dalam rangkaian

    2.5 Fungsi Flip Flop

    1. Menyimpan bilangan biner.

    2. Mencacah pulsa.

    3. Menyerempakkan/men-sinkronkan rangkaian aritmatika.

  • 15

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    1. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara

    semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari

    bit yang disimpan.

    2. Flip-Flop terdiri dari :

    RS Flip-Flop

    JK Flip-Flop

    D Flip-Flop

    T Flip-Flop

    3. Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan

    tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.

    Yang terdiri macam-macam Gerbang Logika : AND, OR , NOT, NAND, NOR, X-

    NOR, dan X-OR.

  • 16

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    4. Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara

    semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari

    bit yang disimpan.

    5. Flip-Flop terdiri dari :

    RS Flip-Flop

    JK Flip-Flop

    D Flip-Flop

    T Flip-Flop

    6. Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan

    tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah.

    Yang terdiri macam-macam Gerbang Logika : AND, OR , NOT, NAND, NOR, X-

    NOR, dan X-OR.

  • 17

    DAFTAR PUSTAKA

    1. ekoatmojo.blog.unsoed.ac.id/. (n.d.). Retrieved November 30, 2014, from

    http://ekoatmojo.blog.unsoed.ac.id: http://ekoatmojo.blog.unsoed.ac.id/files/2011/06/bab-VII-

    FLIP-FLOP.pdf

    2. lecturer.eepis-its.edu/. (n.d.). Retrieved November 2014, 2014, from http://lecturer.eepis-

    its.edu: lecturer.eepis-its.edu/~prima/elektronika%20digital/.../bab2-flip-flop.pdf

    3. www.gunadarma.ac.id/. (n.d.). Retrieved November 30, 2014, from gunadarma:

    www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/.../Artikel_10400015.pdf