Makalah Tbaf Nano Teknologi

download Makalah Tbaf Nano Teknologi

of 18

Transcript of Makalah Tbaf Nano Teknologi

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    1/18

    KARAKTERISTIK NANOSERAT SELULOSA DARI AMPAS TAPIOKA DAN

    APLIKASINYA SEBAGAI PENGUAT FILM TAPIOKA

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    2/18

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong Kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh

    kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami (penyusun) tidak akan sanggup menyelesaikandengan baik.

    Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah TPB!. Makalah ini disusun oleh

    penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang

    dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah

    ini dapat terselesaikan.

    Makalah yang Kami buat ini akan membahas mengenai Karakteristik Nanoserat Selulosa dariampas Tapioka dan aplikasinya sebagai penguat "ilm Tapioka. Kami mengu#apkan terima kasih

    kepada $bu Tiah %ahmatiah selaku dosen& yang telah membimbing kami dalam membuat makalah

    ini.

    Semoga makalah ini dapat memberikan 'a'asan yang lebih luas kepada pemba#a. alaupun

    makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

    Terima kasih.

    akarta& Mei *+,

    Penulis

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    3/18

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR........................................................................................*

    DAFTAR ISI......................................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN

    ,., /atar Belakang ..............................................................................................0,.* Tujuan ..........................................................................................................

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    *., Tanaman 1bi Kayu........................................................................................2*.* Nanoserat Selulosa........................................................................................2

    BAB III PEMBAHASAN..................................................................................3

    ., /atar belakang Penelitian..............................................................................3

    .* Metode Penelitian..........................................................................................3

    . 4asil Penelitian............................................................................................,+

    BAB IV PENUTUP

    0., Kesimpulan..................................................................................................,5

    0.* Saran ........................................................................................................,5

    DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................,3

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    4/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakan

    Teknologi bukanlah sesuatu hal yang baru dalam kehidupan masyarakat dunia. Bahkan& teknologi

    sudah menjadi hal yang sangat 6ital untuk kelangsungan hidup manusia. Perkembangan teknologi di

    berbagai bidang sangat memudahkan untuk melakukan berbagai hal dan memberikan banyak

    keuntungan. 4al inilah yang menyebabkan eksplorasi dan pengembangan di bidang teknologi sedang

    menjadi pusat perhatian dunia. 7alam periode tahun *+,+ sampai *+*+ akan terjadi per#epatan luar

    biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri dan ini menandakan bah'a sekarang ini dunia

    sedang mengarah pada re6olusi nanoteknologi. Negara-negara seperti merika Serikat& epang&

    ustralia& Kanada dan negara-negara 8ropa& serta beberapa negara sia& seperti Singapura& 9ina& dan

    Korea tengah giatgiatnya

    mengembangkan suatu #abang baru teknologi yang populer disebut nanoteknologi. Penguasaan

    nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang bukan sekadar memberikan nilai

    tambah terhadap suatu produk& bahkan men#iptakan nilai bagi suatu produk. Pengembangan

    teknologi nano di $ndonesia dalam berbagai aplikasinya telah menumbuhkan bidang usaha baru

    instrumentasi yang mampu menembus pasar dunia. Nanoteknologi merupakan ilmu yangmempelajari partikel dalam rentang ukuran , -,+++ nm.

    Nanopartikel merupakan bagian dari nanoteknologi yang sangat popular dan semakin pesat

    perkembangannya sejak a'al tahun *+++. Penelitian nanopartikel sedang berkembang pesat karena

    dapat diaplikasikan se#ara luas seperti dalam Pengembangan $no6asi (%osniyati& dkk) urnal Teknik

    $ndustri $SSN: ,0,,-20+ ,+ bidang pertanian& lingkungan& elektronik& optis& dan biomedis.

    Nanopartikel dapat diklasi"ikasikan menjadi lima ma#am berdasarkan jenis materi partikel yaitu

    kuantum dot& nanokristal& lipopartikel& nanopartikel magnetik& dan nanopartikel polimer. Bahan bakupembuatan nanopartikel dapat bersumber dari sumber daya alam lokal yang melimpah di $ndonesia.

    $ndonesia sebagai Negara tropis memiliki keunggulan dalam keragaman sumber pati. Pati merupakan

    polimer alam& terbarukan& dan biodegradable diproduksi oleh banyak tanaman sebagai sumber energi

    yang tersimpan. $ni adalah bahan biomassa paling melimpah kedua di alam. 4al ini ditemukan dalam

    akar tanaman& batang& bibit tanaman& dan tanaman pokok seperti beras& jagung& gandum& tapioka& dan

    potato. Polisakarida adalah kandidat yang baik untuk nano"illers terbarukan karena memiliki bagian

    struktur si"at kristalin yang menarik. 4asil penelitian yang telah dipublikasikan adalah selulosa untuk

    nanokristal& dan polisakarida yang paling banyak diteliti untuk nanopartikel.

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    5/18

    7engan nanoteknologi& kekayaan sumber daya alam $ndonesia dapat diberi nilai tambah& guna

    memenangi persaingan global. 7engan nanoteknologi pula& kekayaan alam menjadi tak berarti karena

    si"at-si"at ;at bisa di#iptakan sesuai dengan keinginan. $nilah peluang besar untuk $ndonesia agar bias

    turut bersaing dalam pengembangan nanoteknologi. Sumber daya alam yang melimpah dan 6ariati"

    akan menjadi modal yang sangat berarti untuk pengembangan nanoteknologi saat ini.

    1.! T"#"an Pen"l$%an

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengkaji pengembangan si"at "isik nanoserat selulosa

    dari ampas tapio#a untuk mengetahui pengaruh aplikasinya sebagai bahan pengisi terhadap si"at

    mekanis "ilm tapio#a yang dihasilkan.

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    6/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    !.1 Tana&an U'$ Ka("

    $ndonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi produksi ubi kayu #ukup besar.

    Produksi ubi kayu $ndonesia terus meningkat dari ,2&+< juta ton pada tahun *+++ menjadi *+&3 juta

    ton pada tahun *++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    7/18

    mpas tapioka merupakan sisa ekstraksi industri tapioka. 8kstraksi tapioka dari ,++ kg ubi kayu

    menghasilkan tapioka kasar sekitar ** kg dan limbah padat berupa ampas sebanyak 0& kg (!au;i et

    al.& *+,+). mpas tapioka hasil samping industri tapioka di $ndonesia di tahun *+,, men#apai

    ,,.*3. basis

    kering) dan serat (=,3 > basis kering) (%attana#homsri et al.& *++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    8/18

    BAB III

    PEMBAHASAN

    *.1 Latar Belakan Penel$t$an

    Nanoserat selulosa telah diisolasi dari ampas tapioka dengan tujuan untuk mempelajari si"at

    "isiknya dan untuk mengetahui pengaruh aplikasinya sebagai bahan pengisi terhadap si"at mekanis

    "ilm tapioka yang dihasilkan. Nanoserat selulosa diperoleh melalui serangkaian metode kimia'i

    (perlakuan alkali dan pemu#atan) dan mekanis (mixer berke#epatan tinggi). 7iameter nanoserat

    selulosa yang diperoleh berukuran *+-+ nm dan panjangnya diperkirakan beberapa mikrometer.

    Pengukuranzeta potential menunjukkan bah'a suspensi nanoserat selulosa memiliki kestabilan yang

    baik. Pengamatan menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infrared (!T$%) menunjukkanbah'a perlakuan kimia menyebabkan penghilangan sebagian hemiselulosa dan lignin dari struktur

    serat. 4asil @%7 mengungkapkan bah'a perlakuan kimia juga meningkatkan kristalinitas serat& yaitu

    menjadi &*>. Penambahan nanoserat selulosa dapat meningkatkan kuat tarik "ilm tapioka. Kuat

    tarik tertinggi "ilm di#apai pada penambahan nanoserat selulosa > (**&0, MPa). Penggunaan

    nanoserat selulosa sampai > tidak berpengaruh terhadap pemanjangan putus "ilm.

    *.! Met)+e Penel$t$an

    1. Ba,an +an Alat

    Bahan yang digunakan meliputi tapioka dan ampas tapioka yang diperoleh dari industri

    tapioka di Kabupaten Purbalingga& a'a Tengah& natrium klorit (Na9l?*)& kalium hidroksida

    (K?4)& sorbitol& dan akuades. $nstrumen pengujian yang digunakan meliputi Scanning

    Electron Microscope (S8M) Aeiss 8?C +& Transmission Electron Microscope (T8M)

    8?/ 8M-,0++& 7elsa Nano 9 Be#kman 9oulter, Fourier Transform Infrared (!T$%)

    spectrometer Bruker Tensor 5& X-ray diffractometer @%7-5+++ Shimad;u& dan Zic!

    Instrument. lat pembantu yang digunakan dalam isolasi nanoserat selulosa dan pembuatan

    "ilm meliputi "ea!er glass& #ot plate stirrer& termometer& #etakan "ilm& dan ca"inet dryer.

    !. I%)la%$ Nan)%erat Sel"l)%a

    Sebanyak ,+ g ampas tapioka lolos ayak ,++ mesh direndam dan diaduk dalam larutan K?4

    0> pada suhu 3+o9 satu jam. Selanjutnya bahan dipu#atkan ("leac#ing) sebanyak dua kali

    dengan Na9l?* > pada suhu 5+o9 masing-masing selama , jam sambil diaduk. Bahan

    setelah di#u#i kembali diberi perlakuan alkali dengan K?4 0> pada suhu 3+o9 selama

    selama satu jam& kemudian di#u#i untuk menghilangkan residu alkali. Tahap akhir berupa

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    9/18

    selama ,+ menit. Pembuatan !ilm !ilm dibuat dengan metode casting& yaitu pen#etakan pada

    pelat #etakan dan dikeringkan& sehingga terbentuk lembaran "ilm. Tapioka sebanyak > (basis

    kering) dipanaskan dalam akuades pada suhu 3+o9 sambil diaduk selama , menit. Nanoserat

    selulosa ditambahkan sebanyak +>& ,>& *>& dan > dari berat kering tapioka. Sorbitol

    ditambahkan sebanyak ,> dari total larutan "ilm. /arutan "ilm dituangkan ke permukaan

    #etakan dengan ketebalan = mm. Pengeringan dilakukan pada suhu +o9 selama ,* jam

    menggunakan ca"inet dryer. !ilm yang terbentuk selanjutnya dilepas dari #etakan dan

    disimpan dalam 'adah kedap udara. !ilm dengan bahan pengisi ampas tapioka juga dibuat

    sebagai pembanding. mpas tapioka lolos ayak ,++ mesh digunakan sebanyak ,>& *>& dan

    > dari berat kering tapioka.

    *. Karakter$%a%$ Nan)%erat Sel"l)%a +an F$l& Ta-$)ka

    Si"at "isik ampas tapioka dan nanoserat selulosa yang diamati meliputi mor"ologi serat& nilai

    zeta potential& spektra in"ramerah& dan di"raksi sinar @. Si"at mekanis "ilm yang diamati

    meliputi kuat tarik dan pemanjangan putus "ilm.

    . Pena&atan M$kr)%k)-$%

    Mor"ologi ampas tapioka diamati menggunakan S8M dengan 6oltase akselerasi elektron , k&

    sedangkan mor"ologi nanoserat selulosa diamati dengan menggunakan T8M dengan 6oltase

    akselerasi elektron ,++ k. /arutan amonium molibdat ,> ditambahkan pada sampel

    pengamatan menggunakan T8M untuk memperjelas gambar yang dihasilkan.

    /. Pen"k"ranZeta Potential

    Sampel berupa suspensi nanoserat selulosa diukur dalam 'adah berupa flo cell. $nstrumen

    mengukur mobilitas nanoserat selulosa dalam medan listrik dan dikon6ersi menjadi nilaizeta

    potential.

    0. S-ektr)%k)-$ FTIR

    Sampel dibentuk pellet dengan penambahan KBr. Pemindaian dilakukan pada bilangan

    gelombang 0+++-0++ #m-,.

    . D$2rak%$ %$nar 3

    Pola di"raksi sinar-@ sampel diamati pada posisi statis menggunakan radiasi 9u KD (E F

    ,&0,3 G) pada 0+ k& + m. Pemindaian dilakukan pada kisaran * $ F -0+o dengan

    ke#epatan *oHmenit. 7erajat kristalisasi diperoleh dengan membandingkan luas pun#ak kristal

    terhadap luas kur6a total.

    4. K"at Tar$k +an Pe&an#anan P"t"%

    Pengujian dilakukan pada sampel berbentuk dayung (dum""ell) dengan ke#epatan penarikan

    ,+ mmHmenit. Nilai kuat tarik dihitung dengan membagi gaya maksimum saat bahan uji putus

    (N t ) dib i d l b h ji ( *) it

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    10/18

    Pemanjangan putus dihitung dengan rumus (7a6is& *++0):

    'emanangan putus &/( ) panang a!#ir saat putus 0 panang mula-mula x 122/

    &+( panang mula - mula

    *.* Ha%$l Penel$t$an

    *.*.1 S$2at F$%$k Nan)%erat Sel"l)%a

    Metode isolasi dengan perlakuan kimia'i dan mekanis yang diterapkan pada ampas tapioka

    diarahkan untuk membentuk serat berukuran nano atau nanoserat selulosa. Pengamatan si"at "isik

    nanoserat selulosa dilakukan dengan menggunakan S8M dan T8M untuk melihat mor"ologi

    nanoserat selulosa& pengukuran zeta potential untuk mengetahui kestabilan suspensi nanoserat

    selulosa& pemindaian spektra in"ramerah untuk mengidenti"ikasi gugus "ungsi pada nanoserat

    selulosa& dan di"raksi sinar @ untuk mengetahui kristalinitas nanoserat selulosa.

    *.*.! M)r2)l)$ Nan)%erat Sel"l)%a

    Pengamatan mor"ologi ampas tapioka dengan menggunakan mikroskop elektron sebelum dan

    setelah perlakuan pembentukan nanoserat selulosa dapat dilihat pada Iambar ,. 7iameter serat

    ampas tapioka tampak sekitar + Jm dan tampak granula yang berasal dari umbi ubi kayu dengan

    diameter sekitar *5+-*

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    11/18

    Iambar ,. Pengamatan mor"ologi ampas tapioka perbesaran ,++ L dengan menggunakan

    S8M ()& nanoserat selulosa perbesaran *+.+++ L (B)& dan ,++.+++ L (9) dengan menggunakan T8M

    7iameter nanoserat selulosa yang diperoleh TeiLeira et al. (*++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    12/18

    *.*. S-ektra In2ra&era, Nan)%erat Sel"l)%a

    nalisis in"ramerah dilakukan untuk mengetahui keberadaan gugus "ungsional tertentu dalam

    bahan terkait dengan senya'a lignin& hemiselulosa& dan selulosa& serta perubahannya setelah

    perlakuan yang diberikan. 4asil pengamatan spektroskopi in"ramerah menggunakan spektrometer

    !T$% dapat dilihat pada Iambar *.

    Spektrum !T-$% ampas tapioka memperlihatkan adanya absorpsi in"ramerah pada bilangan

    gelombang ,50&5 #m-,yang diduga berasal dari 6ibrasi regangan 9F?. 7aerah ,52-,5, #m-,

    pada spektrum !T-$% merupakan daerah 6ibrasi regangan 9F? dari gugus asetil dan gugus ester

    uronat dari pektin& hemiselulosa atau ikatan ester gugus karboksilat asam "erulat (ferulic) dan p-

    kumarat (p-coumaric) dari lignin danHatau hemiselulosa (braham et al.& *+,,O Mandal dan

    9hakrabarty& *+,,O Sundari dan %amesh& *+,*).

    Iambar *. Spektrum !T-$% ampas tapioka sebelum perlakuan () dan setelah perlakuan kimia'i (B)

    mpas tapioka juga menunjukkan absorpsi in"ramerah pada bilangan gelombang ,0*&2 #m-

    , yang diduga berasal dari 6ibrasi regangan 9F9 pada #in#in aromatik lignin (lemdar dan Sain&

    *++3) dan pada bilangan gelombang ,*00&2 #m-, yang diduga berasal dari 6ibrasi #in#in aromatik

    pada lignin khususnya berasal dari gugus aryl (braham et al.& *+,,O Mandal dan 9hakrabarty& *+,,O

    %osa et al.& *+,*). Pita absopsi tersebut tampak melemah bahkan ada yang tidak mun#ul lagi pada

    spektrum nanoserat selulosa. Kondisi tersebut menunjukkan bah'a terdapat de"ormasi struktur lignin

    dan hemiselulosa akibat perlakuan kimia'i yang diberikan.

    Keberadaan selulosa juga dapat diduga dari mun#ulnya sinyal pada bilangan gelombang

    sekitar 3

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    13/18

    Pola di"raksi sinar @ ampas tapioka sebelum proses kimia'i dan setelah proses kimia'i untuk

    menghasilkan nanoserat selulosa dapat dilihat pada Iambar . 7i"raktogram ampas tapioka

    memperlihatkan dua pun#ak utama pada *Q F ,5o dan *Q F **& dan &*>. Peningkatan kristalinitas ini disebabkan oleh

    penurunan komposisi serat yang bersi"at amor" akibat perlakuan kimia'i.

    Perlakuan kimia'i diarahkan untuk menghilangkan hemiselulosa& lignin& pektin& yang

    merupakan komponen serat yang berkontribusi terhadap bagian amor" serat (MorRn et al.& *++3).

    Bagian amor" lebih mudah terhidrolisis dibandingkan dengan bagian kristalin& sehingga perlakuanhidrolisis menyebabkan serat menjadi lebih kristalin (8lanthikkal et al.& *+,+). Perlakuan dengan

    alkali& dalam hal ini K?4& dapat menghilangkan residu pati& hemiselulosa& dan pektin& sedangkan

    "leac#ing dengan Na9l?* dapat mereduksi lignin& sehingga lebih mudah larut dalam larutan alkali

    (be dan ano& *++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    14/18

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    15/18

    Penambahan nanoserat selulosa menghasilkan peningkatan kuat tarik "ilm tapioka yang

    lebih besar dibandingkan dengan ampas tapioka. Penambahan serat dari ampas tapioka sebanyak

    > baru dapat menyamai penambahan nanoserat selulosa ,>. Si"at penguatan tersebut

    dipengaruhi oleh si"at distribusi dan kristalinitas serat yang digunakan.

    Nanoserat selulosa yang jauh lebih ke#il dibandingkan serat ampas tapioka& seperti yang

    ditunjukkan dari hasil pengamatan T8M& dapat meningkatkan luas permukaan totalnya& sehingga

    memperbesar kontak permukaan antara serat dan matriks "ilm. Peningkatan kontak permukaan

    memungkinkan peningkatan ikatan hidrogen antara matriks dan serat& sehingga memudahkan

    peralihan beban dari matriks ke serat (Bilbao-Sain; et al.& *+,,).

    Kuat tarik yang lebih rendah pada ampas tapioka juga disebabkan oleh si"atnya yang

    lebih mudah mengalami aglomerasi dibandingkan dalam bentuk nanoserat selulosa& sehingga

    mengurangi kee"ekti"an penguatan. Pen#ampuran bahan pengisi yang tidak rata dapat

    menghasilkan matriks "ilm yang tidak sinambung& sehingga menurunkan si"at mekanisnya atau

    mengurangi kee"ekti"an penguatannya (ttarian et al.& *++2O Bahri dan %ashidi& *++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    16/18

    dan keras (MUller et al.& *++ dan &*>. 4al ini menyebabkan kristalinitas "ilm tapioka

    dengan nanoserat selulosa diduga lebih tinggi daripada kristalinitas "ilm dengan ampas tapioka.

    Penambahan serat pada umumnya meningkatkan kuat tarik& namun menurunkan kapasitas

    pemanjangan (MUller et al.& *++

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    17/18

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 Ke%$&-"lan

    Metode isolasi nanoserat selulosa dengan perlakuan kimia'i dan mekanis dalam

    penelitian ini yang diterapkan pada ampas tapioka dapat menghasilkan nanoserat selulosa dengan

    diameter *+ + nm dan dengan panjang ,.+++ nm. Suspensi nanoserat selulosa memiliki

    kestabilan baik dengan nilaizeta potential 02&05 m. Penghilangan bahan non-selulosa& seperti

    hemiselulosa dan lignin dapat meningkatkan kristalinitas serat. Kristalinitas nanoserat selulosa

    sebesar &*>. Penggunaan nanoserat selulosa dapat meningkatkan si"at kuat tarik "ilm tapioka.

    Kuat tarik tertinggi dalam penelitian ini di#apai pada penambahan nanoserat selulosa > (**&0,

    MPa). Penggunaan nanoserat selulosa sampai > tidak berpengaruh terhadap pemanjangan

    putus "ilm.

    .* Saran

    Perlu di#oba penambahan nanoserat selulosa lebih dari >& mengingat belum ter#apai kuat

    tarik maksimumnya. !ilm yang dihasilkan masih kurang lentur& sehingga perlu penambahankonsentrasi bahan pemlastis.

    17

  • 7/24/2019 Makalah Tbaf Nano Teknologi

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    3urnal te!nologi industry pertanian 4&1( + 45-67 &214(

    3urnal te!nologi proses produ!si food ingredient dari tapioca termodifi!asi

    3urnal 'emanfaatan *anote!nologi dalam pengem"angan industry pestisida

    18