Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia. Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang mendalam,

description

makalah

Transcript of Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

Page 1: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi sampai

menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa

ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit

sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi

berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.

Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam

ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami

kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang

dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65

tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan

bahwa umur 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses

menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.

Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam

dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang

mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya

cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang

ada (Hurlock, 1996 : 439).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?

2. Apa saja ciri – ciri dari lansia ?

3. Bagaimana perkembangan lansia ?

4. Apa saja perubahan yang terjadi pada lansia ?

5. Apa saja masalah yang dihadapi oleh lansia?

Page 2: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

6. Bagaimana upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi manusia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia

2. Untuk mengetahui ciri – ciri lansia

3. Untuk mengetahui Tugas dan perkembangan lansia

4. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada lansia

5. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh lansia

6. Untuk mengetahui upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi lansia

Page 3: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian lansia

Pengertian Dewasa akhir (lansia) menurut beberapa ahli:

Menurut J.W. Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi

orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia.

Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang

sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih

dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang

yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia

dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.

Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia

lanjut dini yang berkisar antara usia 60 - 70 tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia

70 tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga

74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) (Baltes,

Smith&Staudinger, Charness&Bosmann) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari

orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda (Johnson&Perlin).

B. Ciri – ciri Lansia

1. Sikap sosial terhadap usia lanjut.

Kebanyakan masyarakat menganggap orang berusia lanjut tidak begitu dibutuhkan

karena energinya sudah melemah. Tetapi, ada juga masyarakat yang masih

menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang dianggap berjasa bagi

masyarakat sekitar

2. Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia

lanjut.

Page 4: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

3. Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang

lebih muda.

4. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang

disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.

5. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk

memperlambat penuaan.

C. Perubahan yang terjadi pada Lansia

1. Fisik

Perkembangan fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis

yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang

dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat

berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.

Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa

akhir, diantanya adalah :

a. Daerah kepala

Hidung menjulur lemas

Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi

Mata kelihatan pudar

Dagu berlipat dua atau tiga

Kulit berkerut/keriput dan kering

Rambut menipis dan menjadi putih

Page 5: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

b. Daerah Tubuh

Bahu membungkuk dan tampak mengecil

Perut membesar dan tampak membuncit

Pinggul tampak mengendor dan tampak lebih besar

Garis pinggang melebar

Payudara pada wanita akan mengendor

c. Daerah persendian

Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat

Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol

Tangan menjadi kurus kering

Kaki membesar karena otot-otot mengendor

Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.

2. Kognitif

a. Kecerdasan dan Kemampuan Memproses

Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.

Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu

mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.

Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi

individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak

secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa

segi substansial.

Misalnya, pada suatu eksperimen yang mempelajari waktu reaksi dan

keterampilan mengetik dari juru ketik pada semua usia (salthouse, 1984). Juru

ketik tua biasanya memiliki reaksi-reaksi yang lambat, namun mereka sebenarnya

mengetik sama cepatnya dengan juru ketika yang masih muda.

Page 6: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

Barangkali para juru ketik tua itu lebih cepat mengetik pada saat mereka masih

muda dan pelan-pelan mulai melambat, tetapi hasilnya pada kondisi lain

menunjukkan bahwa ada hal lain yang telah terlibat. Ketika jumlah karakter yang

dapat dilihat selanjutnya oleh para juru ketik itu terbatas, kecepatan mengetik

pada juru ketik tua menurun secara substansial; para juru ketik muda kurang

begitu terpengaruh dengan keterbatasan ini. Para juru ketik tua telah belajar untuk

melihat jauh ke depan, sehingga memberi kesempatan pada mereka untuk

mengetik sama cepatnya dengan rekan-rekannya yang lebih muda

b. Pekerjaan

Pada tahun 1980-an, persentase laki-laki berusia di atas 65 tahun yang tetap

bekerja purna waktu lebih kecil dibanding pada awal abad 20. Penurunan yang

terjadi dari tahun 1900 sampai tahun 1980-an sebesar 70% (Douvan, 1983).

Satu perubahan penting dari pola pekerjaan orang-orang dewasa lanjut adalah

meningkatnya perkejaan-pekerjaan paruh waktu. Mis: dari tiga juta lebih orang

dewasa berusia di atas 65 tahun yang pekerja pada tahun 1986, lebih dari

separuhnya merupakan pekerja-pekerja paruh waktu.

c. Pengaturan Tempat Tinggal

Satu stereotipe dari para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam institusi-

institusi-rumah sakit, rumah sakit jiwa, panti jompo (nursing home), dan

sebagainya.

Semakin tua seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian.

Mayoritas orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal

sendirian sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian. Karena para

lansia yang dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali

memiliki kesehatan yang baik dan sedikt ketidakmampuan, dan mereka selalu

memiliki hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga

Page 7: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

3. Perkembangan Psikis

a. Perkembangan Intelektual

Menurut david Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental

merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum, hampir sebagian

besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-

55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami

penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.

Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak

dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau

depresi. Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat

dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut

salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang

ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi

terjadinya kepikunan.

b. Perkembangan Emosional

Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan

menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang

dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti,

2000). Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima

kenyataan baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan,

merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus

dihadapi lanjut usia.

Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan

depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan

penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam

menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-

masa selanjutnya.

Page 8: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan

orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan

fisik, maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai

keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang

disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat

sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan

masalah baru.

c. Perkembangan Spiritual

Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama

menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan

optimisme. Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan

ketenangan batiniah, khususnya bagi para Lansia. Rasulullah bersabda “Semua

penyakit ada obatnya kecuali penyakit tua”. Sehingga religiusitas atau

penghayatan keagamaan besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik

maupun kesehatan mental, hal ini ditunjukan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Hawari (1997), bahwa :

Lanjut usia yang nonreligius angka kematiannya dua kali lebih besar

daripada orang yang religius.

Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat

dibandingkan yang non religius.

Lanjut usia yang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau

masalah hidup lainnya.

Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada

yang nonreligius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih kecil.

Lanjut usia yang religius tabah dan tenang menghadapi saat-saat terakhir

(kematian) daripada yang nonreligius.

Page 9: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

d. Perkembangan Kepribadian

Pertanyaan awal adalah…

Apakah kepribadian itu berubah pada saat kita tua?

Apakah kita memasuki tahapan baru dari perkembangan kepribadian?

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut kita akan merujuk kepada teori

psikoanalisa; Freud, Roger, dan Erikson

1. Freud

Percaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan2

narsistik masa kanak-kanak awal (Santrock, 2002: 250).

Artinya tindakan yang dibuat harus diperlihatkan kepada orang lain.

Ketika itu tidak bisa dilakukan maka tidak akan memperoleh kepuasan.

2. Carl Jung

Mengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam

ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250).

Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang membuat orang

yang sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya kembali ke

alam sadar.

Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas,

sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran

3. Erikson

Integritas Vesus Keputusasaan

Percaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap terakhir dari

delapan tahap siklus kehidupan.

Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat

kembali apa yang telah dilakukan selama hudupnya. Jika kehidupan

sebelumnya dapat dijalani dengan baik maka akan merasakan

kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan sebaliknya.

D. Tugas dan Perkembangan pada Lansia

Page 10: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia.

Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut merupakan

istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua,

dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini

seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga

tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahap di mana

terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya lebih jelas dan lebih dapat

diperhatikan dari pada tahap usia baya. Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada

makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas

fungsional. Pada manusia , penuaan dihubungkan dengan perubahan degenerative pada

kulit, tulang jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan

kemampuan regeneratife yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit,

sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Untuk menjelaskan

penurunan pada tahap ini, teradapat berbagai perbedaan teori, namun para pada umumnya

sepakat bahwa proses ini lebih banyak ditemukan oleh faktor gen. Penelitian telah

menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia ditentukan oleh DNA yang disebut

telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu

ketika telomere berkurang ukuranya pada ujung kritis tertentu.

E. Tugas Perkembangan dewasa akhir

Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:

Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.

Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan

Membina kehidupan rutin yang menyenangkan

Saling merawat sebagai suami-istri

Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif

(menjadi janda atau duda).

Melakukan hubungan harmonis dengan anak-anak dan cucu-cucu.

Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.

Page 11: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

F. Tugas Perkembangan Keluarga terhadap Lansia

Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh

keluarga dalam setiap tahap perkembangannya. Keluarga diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan biologis, imperative (saling menguatkan), budaya dan aspirasi serta nilai-nilai

keluarga.

Menurut Carter dan McGoldrick (1988), tugas perkembangan keluarga dengan lansia

adalah sebagai berikut :

a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

b. Penyesuaian terhadap pendapatan yang menurun

c. Mempertahankan hubungan perkawinan

d. Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan

e. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi

f. Meneruskan untuk memahami eksistensi usia lanjut

Selain itu, lansia sendiri harus dapat melakukan perawatan dirinya sendiri, keluarga dan

orang-orang disekitarnya pun perlu memahami bagaimana melakukan perawatan yang

tepat bagi lansia tersebut. Oleh karena selama individu tersebut memiliki semangat untuk

hidup serta melakukan kegiatan-kegiatan, maka ia akan tetap produktif dan berbahagia

meskipun usianya telah lanjut.

BAB III

Page 12: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka yang telah penyusun temukan mengenai perkembangan yang

terjadi pada lansia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada Usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut usia. Usia

tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial sangat

tersebar luas dewasa ini.

2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri – ciri khas, diantaranya usia

lanjut merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia memiliki status kelompok

minoritas, menua membutuhkan perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk pada

lansia

3. Pada lansia biasanya mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit

sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap usia lanjut adalah tahap

di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya lebih jelas dan lebih dapat

diperhatikan dari pada tahap usia baya.

4. Pada lansia terjadi banyak perubahan, diantaranya perkembangan jasmani/fisik,

perkembangan intelektual, perkembangan emosi, perkembangan spiritual, perubahan

sosial, perubahan kehidupan keluarga, dan hubungan sosio-emosional lansia.

5. Lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan beberapa

masalah dalam kehidupannya, diantaranya pada masalah fisik, intelektual, emosi, dan

spiritual. Misalnya saja dalam hal intelektual, lansia lebih sering mengalami pikun atau

sulit untuk mengingat.

6. Masalah – masalah pada lansia yang timbul karena perubahan yang terjadi pada lansia

dapat diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan, apalagi kita semua juga akan

mengalami masa – masa ini.

B. Saran

Page 13: Makalah Tahapan Perkembangan Pada Lansia

Setelah penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi tahu tentang perkembangan

yang terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami kemunduran,

dimana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu sebaiknya sejak muda

kita persiapkan dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita. Gunakan masa muda dengan

kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal di masa tua.

DAFTAR PUSTAKA

http://prikitiuew.blogspot.com/2013/02/makalah-tahapan-perkembangan-pada-lansia.html

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/05/tugas-perkembangan-keluarga-dengan.html