makalah SUTET

8
I. LATAR BELAKANG Manusia dalam menjalani hidupnya tidak lepas dari energi. Agar dapat bertahan hidup manusia memerlukan beberapa energi, seperti energi kimia, energi panas, energi listrik, dan energi mekanik. Dari sekian banyak energi yang dibutuhkan manusia, energy listriklah yang paling dimanfaatkan. Mengingat kebutuhan listrik manusia cukup tinggi,maka pemerintah mengambil alih pengelolaan listrik yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara. PLN berkewajiban untuk membangun dan menciptakan tenaga listrik yang dapat digunakan oleh masyarakat. Beberapa jenis pembangkit listrik milik PLN yaitu: Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir serta pembangkit listrik lainnya. Dalam mendistribusikan energy listrik di Indonesia, PLN menggunakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, karena apabila listrik ditransmisikan pada suatu konduktor pada jarak yang cukup jauh maka energy listrik akan berubah menjadi energy panas. Ditinjau dari persoalan yang ada maka PLN menaikkan tegangan listrik, hal tersebut sesuai dengan ilmu fisika yaitu jika tegangan tinggi dan kuat arus rendah maka energy listrik tidak akan berubah. Pada awal pembangunan SUTET tidak ada masyarakat yang memprotes, namun semenjak adanya sengketa tanah pada areal SUTET muncullah isu bahwa SUTET adalah penyebab penyakit masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya muncullah

description

fisling unsoed

Transcript of makalah SUTET

Page 1: makalah SUTET

I. LATAR BELAKANG

Manusia dalam menjalani hidupnya tidak lepas dari energi. Agar dapat bertahan

hidup manusia memerlukan beberapa energi, seperti energi kimia, energi panas, energi

listrik, dan energi mekanik. Dari sekian banyak energi yang dibutuhkan manusia, energy

listriklah yang paling dimanfaatkan.

Mengingat kebutuhan listrik manusia cukup tinggi,maka pemerintah mengambil

alih pengelolaan listrik yang ada di Indonesia dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara.

PLN berkewajiban untuk membangun dan menciptakan tenaga listrik yang dapat

digunakan oleh masyarakat. Beberapa jenis pembangkit listrik milik PLN yaitu:

Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik

Tenaga Panas Bumi, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir serta pembangkit listrik lainnya.

Dalam mendistribusikan energy listrik di Indonesia, PLN menggunakan Saluran

Udara Tegangan Ekstra Tinggi, karena apabila listrik ditransmisikan pada suatu

konduktor pada jarak yang cukup jauh maka energy listrik akan berubah menjadi energy

panas. Ditinjau dari persoalan yang ada maka PLN menaikkan tegangan listrik, hal

tersebut sesuai dengan ilmu fisika yaitu jika tegangan tinggi dan kuat arus rendah maka

energy listrik tidak akan berubah.

Pada awal pembangunan SUTET tidak ada masyarakat yang memprotes, namun

semenjak adanya sengketa tanah pada areal SUTET muncullah isu bahwa SUTET

adalah penyebab penyakit masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya muncullah

tanggapan mengenai dampak dari SUTET, mulai dari ilmuwan sampai masyarakat

awam. Mereka terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama menganggap bahwa

SUTET adalah penyebab adanya gangguan kesehatan bagi masyarakat dan kelompok

kedua menganggap bahwa isu itu hanya untuk mencari sensasi. Maka dari itulah

makalah ini dibuat agar bisa menjadi pembanding bagi kedua pendapat dan pembaca

mengetahui apakah SUTET berdampak bagi kesehatan.

Page 2: makalah SUTET

II. RUMUSAN MASALAH

1) Apa yang dimaksud dengan SUTET?

2) Seberapa bahaya radiasi SUTET?

3) Apa pengaruh SUTET bagi kesehatan?

4) Apa upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari SUTET?

III. PEMBAHASAN

SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media dengan

kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat

pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bias

disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi tersebut terdapat radiasi medan

magnet maupun radiasi medan listrik yang sangat membahayakan.

SUTET dikelompokkan menjadi dua, yaitu SUTET pipa bawah tanah atau pipa

bawah air dan SUTET konstruksi udara. Indonesia sebagai Negara kepulauan

menggunakan kedua SUTET ini. SUTET bawah air digunakan untuk mendistribusikan

listrik antar satu pulau dengan pulau yang lain, sedangkan SUTET konstruksi udara

digunakan untuk mendistribusikan listrik didarat.

Kuat medan magnet dan kuat medan listrik yang ditimbulkan SUTET dengan

kekuatan 500 kV dalam bentuk gelombang elektromagnetik inilah yang menimbulkan

radiasi, yang dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup khususnya

manusia. Berikut adalah dampak-dampak yang ditimbulkan oleh kuat medan listrik pada

SUTET yang dapat dirasakan secara kasat mata:

1) Menimbulkan suara/bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan penghantar

(konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan (KORONA).

2) Bulu/rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat daya tarik medan listrik

yang kecil.

3) Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas neon di

dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi.

4) Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah

menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan mobil).

Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat

menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla. Ketika kuat medan

magnet tidak melebihi 0,5 mili tesla maka penduduk tidak perlu risau dengan pembuatan

Page 3: makalah SUTET

tower SUTET 500 kV, karena radiasi medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET

tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sementara tegangan SUTET berada di bawah

angka itu, yakni 500 volt atau 0,5 kV/meter persegi.

Dari banyaknya penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa dokter didaerah

pemukiman di bawah SUTET, ditemukan bahwa tidak ada bukti konklusif dampak

kesehatan dengan radiasi SUTET. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa keluhan

yang dialami penduduk yang tinggal di bawah disebabkan karena faktor

ketidaknyamanan, rasa gelisah, dan dampak stress yang berkepanjangan karena tinggal

dibawah tegangan SUTET.

Untuk keamanan penduduk yang tinggal di bawah tegangan SUTET, maka

pemerintah mengatur jarak aman pemukiman dari radiasi SUTET.

1) Lampiran V Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1457 K/28/

MEM/2000 tanggal 3 November 2000 tentang “Kriteria Tata Ruang Aspek

Pertambangan dan Energi’. Disana disebutkan jarak minimum bangunan tidak tahan

api dengan saluran SUTET minimal 14 meter (sirkit ganda) dan 15 meter (sirkit

tunggal).

2) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 mengatur

tentang syarat pembangunan SUTET, yaitu agar jarak minimum titik tertinggi

bangunan (pohon) terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV harus

memenuhi syarat berikut:

a) Jarak minimum titik tertinggi bangunan tahan api terhadap titik terendah kawat

penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m.

b) Jarak minimum titik tertinggi jembatan besi terhadap titik terendah kawat

penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m.

c) Jarak minimum jalan kereta api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET

500 kV adalah 15 m.

d) Jarak minimum lapangan terbuka terhadap titik terendah kawat penghantar

SUTET 500 kV adalah 11 m.

e) Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik terendah

kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m.

f) Jarak minimum jalan raya terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500

kV adalah 15 m.

Page 4: makalah SUTET

3) SNI 04-6918-2002 tentang “Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada SUTET”.

SNI mempunyai pendapat yang berbeda dengan kepmen ESDM mengenai jarak

ruang aman, yaitu:

a) Jarak bebas umum vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu 9 meter untuk

SUTET.

b) Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu menara yaitu: 22 meter untuk

SUTET 500 kV sirkit tunggal dan 17 meter untuk SUTET 500 kV sirkit ganda.

Ruang bebas adalah ruang yang harus bebas dari benda-benda dan kegiatan lainnya.

Sedangkan ruang aman adalah ruang yang berada di luar ruang bebas dimana pada

ruang aman lahan atau tanahnya yang masih dapat dimanfaatkan. Ruang bebas dan

ruang aman dapat diatur besarnya sesuai kebutuhan pada saat mempersiapkan

rancang bangunan.

Lingkungan disekitar SUTET pun perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit.

2) Menanam pohon sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong.

3) Bagian atap rumah yang terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan (grounding).

4) Penduduk disarankan tidak keluar rumah terutama pada malam hari, karena pada

malam hari arus yang mengalir pada kawat penghantar SUTET lebih tinggi dari pada

siang hari.

5) Alat-alat yang terbuat dari logam yang berukuran besar (misalnya mobil) sebaiknya

ditanahkan (grounding).

Page 5: makalah SUTET

IV. KESIMPULAN

1) SUTET adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV

yang digunakan untuk mendistribusikan energi listrik.

2) Radiasi SUTET tidak berbahaya selama panjang kuat medan magnet tidak melebihi

0,5 mili tesla.

3) SUTET tidak berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi rasa cemas, gelisah dan stress

itulah yang mengakibatkan gangguan kesehatan bagi penduduk yang tinggal di

bawah kawat SUTET.

4) Untuk mengurangi dampak radiasi SUTET, sebaiknya jarak antar pemukiman dan

pembangunan SUTET diatur sesuai dengan keputusan pemerintah, yaitu 8,5 m untuk

bangunan tahan api, 15 m untuk bangunan tidak tahan api, dan dibangunnnya ruang

bebas serta ruang aman.

Page 6: makalah SUTET

V. DAFTAR PUSTAKA

1) file:///D:/SUTET/SUTET.htm

2) file:///D:/SUTET/radiasi sutet.htm

3) file:///D:/SUTET/sutet bgi ksehatan.htm

4) file:///D:/SUTET/Korban SUTET Cek Kesehatan ke RS – Electrical

DischargeElectrical Discharge.htm