makalah supervisi

download makalah supervisi

of 23

Transcript of makalah supervisi

Makalah Teknik Supervisi

Makalah Teknik Supervisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT.Duta Hita Jaya adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang yang mana dalam pelaksanaan produksinya diatur oleh sistem manajemen yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.

Dalam perjalanan sebuah industri manufaktur, keberhasilan produksi sebuah industri manufaktur tidak terlepas dari sistem manajemen perusahaan yang baik dan terstruktur dalam merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan, serta mengkordinasi proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan.

Dalam mewujudkan sistem manajemen yang baik dan terstruktur, diperlukan team manajemen yang baik juga dalam pelaksanaanya dimana team management ini terdiri dari para direktur, manajer serta supervisor.. Disamping direktur dan manajer, campur tangan dari seorang supervisor juga sangat diperlukan dalam melaksanakan system manajemen melihat seorang supervisor memegang peranan penting didalam team manajemen.

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam sebuah team manajemen, seorang supervisor memerlukan pengetahuan lebih mengenai Teknik Supervisi yang merupakan dasar pengetahuan tentang teknik atau metoda yang dilakukan oleh seorang supervisor dalam mengawasi, mengatur serta membina seseorang untuk mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan perusahaanPentingnya peran seorang supervisor dalam kelangsungan produksi sebuah industri menjadi alasan pentingnya pembelajaran serta observasi lapangan mengenai Teknik Supervisi karena dalam teknik supervisi ini dijelaskan tentang hal apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang supervisor dan bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menjadi seorang supervisor sehingga dengan observasi lapangan di PT.Duta Hita jaya ini dapat diketahui bagaimana contoh kondisi pengaplikasian teknik supervisi di lapangan serta masalah-masalah yang terjadi pada pengaplikasian tersebut yang mana hal tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk kedepanya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Bagaimana aplikasi teknik supervisi di PT.Duta Hita jaya ? 2. Apa masalah yang terjadi pada aplikasi teknik supervisi di lingkungan PT.Duta Hita jaya? 3. Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi ?

1.3 Tujuan Penulisan Sesuai dengan perumusan masalah, penulisan karya tulis bertujuan : 1. Menganalisa aplikasi teknik supervisi di lingkungan PT.Duta Hita jaya.2. Menganalisa masalah pengaplikasian teknik supervise di lingkungan PT.Duta Hita jaya.Merumuskan tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah pengaplikasian teknik supervise di lingkungan PT.Duta Hita jaya1.4 Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang dilakukan dalam penulis karya tulis ini sebagai berikuta. Metode observasiMetode penulisan ini dilakukan dengancara melakukan pengamatan secara langsung dilapangan mengenai manajemen industri saat melakukanb. Metode Interviewmetode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan para karyawan dan pembimbing lapanganc. Studi Pustakastudi pusataka merupakan metoda perolehan data secara teknis darimedia tulis maupun media elektronik

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 PT. DUTA HITA JAYA

PT. Duta Hita Jaya (DHJ) didirikan sejak tahun 1999 sebagai Supplier Perusahaan Umum yang memiliki alamat di kantor Taman Pegangsaan Indah - Jakarta Utara. Untuk memenuhi infrastruktur yang berkembang di negara kita, kita mengembangkan ke lapangan fabrikasi untuk memproduksi tiang telekomunikasi, tiang listrik dan tiang lampu di tahun 2000.Alamat bengkel itu di Pegangsaan Dua no. 66 A - Jakarta Utara. Dalam 5 tahun terakhir kita telah dibuat jenis braket, tiang dan kerangka dasar untuk mendukung bisnis telekomunikasi seluler. Pada bulan Juni 2008, workshop pindah ke Tambun - Bekasi. Alamatnya adalah Jl. Kampung Bulu No. 29 Desa Setia Mekar - Tambun Bekasi sampai saat ini.Sebagai Pembuat Baja, kami memperluas bisnis utama untuk membuat struktur lain seperti Struktur Bangunan, Struktur Gudang dan Struktur peralatan mekanis.Pada tahun 2009, PT. DHJ mulai memproduksi Tubular Tower untuk Telkomsel IndonesiaMisiKualitas produk akan ditingkatkan dalam menangani proyek dan berdasarkan keterampilan, pengetahuan dan Sistem Manajemen Mutu. CONTOH PRODUKPT DHJ TIANG LAMPU JALAN dan TOWER

BAB III

TEKNIK SUPERVISI

3.1 Definisi Supervisi

Supervisi merupakan merupakan kegiatan pengarahan dan pengendalian kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi. Orang yang menjalankan kegiatan supervisi disebut Supervisor. Supervisor bukan hanya pejabat/petugas dari kantor saja melainkan kepala sekolah, guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor apabila dia diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.

Tujuan utama supervisi adalah meningkatakan kinerja karyawan, bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan karyawan yan apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.

3.2 Definisi Teknik Supervisi

Dalam melaksanakan tugasnya mengawasi, mengatur serta membina tingkat karyawan dibawahnya seorang supervisor harus mengetahui tentang teknik supervisi agar tujuan dari supervisi itu dapat tercapai. Teknik supervisi ini merupakan teknik-teknik atau metoda yang diperlukan oleh seorang supervisor untuk melakukan tugasnya sehingga tujuan dan target dari perusahaan dapat tercapai.

Teknik supervisi ini sangat diperlukan oleh seorang supervisor karena seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya mengurusi berbgai aspek seperti karyawan, mesin, proyek dan sebagainya sehingga untuk memadukan semua apek tersebut diperlukan metoda dan kemampuan. Adanya teknik supervisi ini dapat dijadikan jembatan pembantu untuk memadukan semua aspektersebut sehingga semua aspek tersebut dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari perusahaan jga dapat tercapai.

Dalam teknik supervisi ini tedapat beberapa teknik atau metoda yang dapat digunakan dan dipelajari oleh seorang supervisor seperti mengenai Komunikasi, Delegasi, Disiplin, Kepemimpinan, Dinamika Kelompok, Cara Penilaian Hasil Kerja, Konflik dan sebagainya yang mana semuanya itu adalah modal awal seorang supervisor untuk dapat menjalankan tugasnya dalam mengawasi, mengatur serta membina tingkat karyawan dibawahnya.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kepemimpinan

4.1.1 Landasan teori

Kepemimpinan atau Leadership didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi aktifitas orang lain, bawahan, atau kelompok melalui proses komunikasi dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya unsur paksaan.

Seorang pemimpin tidak menjalankan fungsi menejemen, hanya memiliki kemampuan untuk mengajak orang lain untuk bekerja.Sebuah kepemimpinan dapat dikatakan efektif apabila terdapat parameter :1.Semangat, sebuah hal yang memicu orang dapat bekerja dengan giat tanpa merasa ada suatu paksaan. Dapat dilihat apakah para pekerja bekerja dengan baik saat ada pengawasan atau tidak ada pengawasan. 2.Disiplin diri, keinginan diri untuk mematuhi peraturan tergantung dari kepemimpinan. 3.Sikap kelompok, apakah sebuah kelompok yang dipimpinnya memiliki sikap kerjasama yang baik dan integritas yang tinggi, dapat menunjukan keberhasilan seorang pemimpin. 4. Keahlian, apakah keahlian dalam sebuah kelompok dapat berjalan dengan baik, kualitasnya semakin naik atau semakin menurun tergantung dari pemimpin.Dalam bekerja, sebuah pekerjaan umumnya terpusat pada dua hal yang umum, yaitu :1. Job-centeredPusat perhatian pemimpinnya hanya pada, dimana pemimpin ini hanya ingin mengetahui bahwa kerjaan yang diberikannya itu bisa selesai tepat waktu, tanpa mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya.2. People-centeredPusat perhatiannya tertuju pada kondisi manusia atau karyawan, pemimpin jenis ini lebih bisa untuk dihargai karena kepemimpinannya yang bisa bergaul.

4.1.2 Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam sebuah sistem manajemen atau organisasi karena kepemimpinan yang baik dapat menjamin suksesnya suatu system manajemen atau organisasi.

1.Temuan kepemimpinan yang penulis dapatkan adalah mengenai tipe pemimpin, dimana sebagian besar pemimpin PT.Duta Hita jaya termasuk pada tipe pemimpin demokratis karena dalam proses pengerjakan projek dari costumer selalu didiskusikan dan dikerjakan bersama-sama. Selain itu di PT.Duta Hita jaya peminmpin mempunyai pusat perhatian yang berbeda-beda dimana terdapat pemimpin yang menggunakan metoda job centered dan people centered.2.Ada pemimpin yang menggunakan metoda job centered dimana ketika terdapat masalah pada Projek PT.Duta Hita jaya pemimpin tersebut menuntut permasalahan yang terjadi harus segera diselesaikan tanpa melihat kondisi orang yang diberi perintah. Padahal disaat yang bersamaan orang tersebut masih menyelesaikan projek yang lain yang sedang berjalan. 3.Dan ada juga pemimpin yang menggunakan sistem . People-centered yang dimana pemimpin nya memperhatikan pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang akan dia perintahkan ,terutama pada pekerjaan yang dimana karyawannya mengerjakan suatu pekerjaan yang sangat ribet atau rawan dalam kecelakaannya jika ada kesalahan sedikit pun,jadi pemimpin pun harus memperhatikan pekeraan seorang karyawan yang akan di perintahkannya.

Berikut ini adalah gambar contoh setiap pagi breaving antara atasan maintenance ,supervisor,pekerja bengkel dan maintenance serta anak ppi:Gambar 1

GAMBAR 2

B. Tindakan yang telah dilakukan

Berikut ini beberapa tidakan yang telah dilakukan untuk temuan diatas :

1. Diadakanya program QCC (Quality Control Cycle) yang mana program tersebut digunakan untuk mendiskusikan permasalahan apa saja yang terjadi dalam proses produksi dan improvement apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. QCC (Quality Control Cycle) ini dilakukan oleh staff dan kapala lini dari masing-masing section.2. Menjelaskan mengenai projek lain yang sedang dikerjakan kepada pemimpin dan meminta waktu untuk menyelesaikan projek yang lebih diprioritaskan terlebih dahulu,agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam pekerjaan,dikarnakan terburu-buru oleh proyek yang di perintahkan.

C. Usulan tindakan

Sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan ada baiknya apabila menggabungkan 2 metoda pusat perhatian yaitu job centered dan people centered.

Adakalanya seorang pemimpin menggunakan metoda job centered pada suatu pekerjaan yaitu apabila pekerjaan tersebut sangat diprioritaskan dan harus selesai tepat waktu sehingga pemimpin tersebut bisa memusatkan perhatian pada pekerjaan yang akan di berikan kepada karyawannya, tetapi apabila pekerjaan tersebut tidak begitu diprioritaskan adakalanya pemimpin memperhatikan keadaan dari karyawan atau bawahan sehingga pemimpin dapat menggunakan metoda People centered yang dimana pemimpin memberikan waktu untuk karyawan tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu baru lanjut k proyek yang selanjutnya.

Dengan cara tersebut maka seorang pemimpin dapat diterima dengan baik oleh karyawan dan juga hal tersebut dapat memberikan pengaruh kepada semangat kerja karyawan atau bawahan dan itu adalah suatu tindakan yang sangat benar dilakukan oleh seorang pemimpin dimana dia bisa mengatur dan mengendalikan bawahannya dengan benar dimana karyawannya melakukannya dengan semangat dan benar sehingga tidak terjadi suatu konflik antara karyawan dengan atasan.

4.2 Komunikasi

4.2.1 Landasan Teori

Komunikasi menurut para ahli dapat diartikan sebagai aktivitas interaksi manusia yang dapat terjadi langsung ataupun tidak langsung dimana dalam interaksi ini terjadi pertukaran atau penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang (sumber) kepada orang lain (penerima).

4.2.2 Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat

Komunikasi dapat menjadi factor yang sangat riskan dalam menjalankan sebuah pekerjaan, apalagi ketika kita memberikan kepercayaan kepada orang lain (operator) untuk melakukan pekerjaan tersebut.Temuan yang didapatkan adalah pada komunikasi yang didapatkan oleh penulis dari atasan,dimana penulis sering di tugaskan untuk memperbaiki mesin-mesin yang dimana pada saat perbaikannya lokasinya sangat berisik sehingga komunikasi antara pembimbing dengan penulis adalah secara langsung yang dimana berbicara dengan dekat agar tidak terjadi miskomunikasi dan juga sering menggunakan Bahasa isyarat atau gerak tangan yang dimana dalam komunikasi ini penulis bisa mengartikan apa yang di perintahkan dan seandainya kurang jelas maka penulis harus kembali k komunikasi langsung dimana penulis mendekati pembimbingya untuk menanyakan apa yang diperintahkan tadi.Dan sering sekali penulis juga mendapatkan sebuah tugas atau perintah mengunakan sebuah alat komunikasi baik itu handphone ,dimana itu dilakukan saat posisi penulis masih di bengkel dan ada mesin yang rusak yang harus di perbaiki.

Berikut adalah gambar Supervisor yang sedang berkomunikasi dengan kepala Workshop atau pun Supervisor lain untuk memberitahukan ada mesein yang rusak dan alat yang digunakannya:GAMBAR KOMUNIKASI YANG SEDANG PENULIS LAKUKAN DENGAN PEMBIMBING

GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN BERUPA HT

B. Tindakan yang telah dilakukan

Untuk mengantispasi terjadi lagi kesalahpahaman dengan operator, pada proses pressing selanjutnya penulis mencoba berkomunikasi secara langsung dengan operator dengan menggunakan lisan dan menggunakan bantuan gambar.

Gambar ini penulis pergunakan untuk memperjelas informasi pekerjaan yang harus dilakukan oleh operator sehingga meskipun ketika melakukan komunikasi suasana lingkungan kerja bising, operator dapat tetap menerima informasi pekerjaan yang harus dia lakukan dengan jelas. Hal ini karena selain menyimak informasi dari lisan, operator juga dapat menyimak informasi yang diberikan oleh gambar sehingga dengan begitu dapat meminimalisir kesalahan informasi yang diterima oleh operator ketika menerima pekerjaan.

C. Usulan Tindakan

Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan informasi pekerjaan yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh penerima (operator) maka ketika akan menjelaskan tentang pekerjaan yang harus dilakukan ada baiknya kita sebagai supervisor melihat keadaan dilapangan dahulu. Apabila keadaan di lapangan tidak memungkinkan, kita dapat mengajak penerima informasi (operator) ke tempat yang lebih layak seperti ruangan atau tempat yang tidak bising untuk menjelaskan tentang pekerjaan yang harus mereka kerjakan sehingga komunikasi pun akan berjalan dengan lebih baik dan hal ini juga dapat menimalisir kesalahan ketika proses pengerjaan. Selain itu, agar komunikasi lebih dapat dimengerti kita juga dapat menggunakan alat bantu seperti gambar dan tulisan untuk menyampaikan informasi pekerjaan kepada penerima (operator.)

4.3 MOTIPASI4.3.1 Landasan Teori Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau & rela untuk mengerahkan kemampuan, dlm bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan berbagai kegiatan yg menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dlm rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran organisasi yg telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1986 : 132)

4.3.2 Analisa Temuan

A.Temuan Yang Didapat

Penulis akan menyampaikan temuan apa yang didapat tentang motipasi yang didapat di PT.DUTA HITA JAYA ini adalah dimana di perusahaan ini Motipasi yang didapatkan sangat banyak baik dari pembimbing 1,2,maupun dari karyawan yaitu dimana mereka membri motipasi agar kita di perusahaan ini bisa mendapatkan ilmu yang banyak.Berut ini saya akann berikan contoh motipasi yang di sampaikan oleh orang-orang di perusahaan ini:1. Pembimbing 1 dimana memotipasi kalian harus lupakanlah tentang keluarga kalaian saat menuntut ilmu,yang dimana artinya kalian tetap ingat orang tua kalian tapi ingatlah nanti orang tua kalian akan senang jika liat anak nya sukses ,ole sebab itu kita harus bisa belajar dengan maksimal di perusahaan ini agar mendapatkan ilmu yang lebih agar kita bisa membuat orang tua kita senang kedepannya.2. Pembimbing 2 dimana pernah berkata semakin banyak benda yang kamu hafal maka semakin sedikit benda yang kamu tidak tahu tau,kenapa karena semakin banyak ilmu yang kamu dapat maka hanya sedikit ilmu yang kamu belum tahu.3. Pembimbing 2 juga pernah berkata jangan lah pernah puas dengan satu bidang yang kamu bisa tapi kamu harus semakin sedikit bidang yang kamu tidak bisa,dimana artinya jangan pernah puas dengan kehebatan mekanik kamu,otomotip kamu,hidrolik kamu,tapi belajarlah untuk kuasai semuanya seperti ilmu elektro adalah ilmu yang paling terpenting.4. Karyawan uga pernah berkata saya bukan mengejar jabatan tapi ilmu yang saya ingin karena dengan ilmu ini saya yakin bahwa saya akan sukses kedepannya.Jadi initinya di perusahaan tempat saya PPI ini motipasi yang diberikan sangat memacu penulis untuk menjadi orang yang tidak puas akan ilmu tapi akan tetap mempelajarinya.

B.Tindakan Yang Telah Dilakukan

Penulis sebagai penerima Motipasi yang paling banyak dari pada anak PPI lainnya di PT.DUTA HITA JAYA ini ,ikut menyampaikan apa yang telah di motipasi oleh para pekerja dan atsan sini k penulis kepada teman-teman PPI agar mereka termotipasi seperti penulis,dan Akibat motipasi para-para atasan dan karyawan maka kami anak PPI jadi sering lembur bukan sekedar untuk mengincar ekonomi tapi juga sebagai untuk penambahan ilmu ,karena saat kai lembur kami bisa semakin belajar tentang alat-alat dan banyak lagi ilmu yang kami bisa dapatkan dari lembur kami di PT.DUTA HITA JAYA ini.

C.Usulan Tindakan

Agar perusahaan menjadi bagus dan dipandang oleh perusahaan lain mak kita harus mempunyai pemimpin yang memotipasi seperti ini,agar kita akan semakin terpacu untuk belajar.

4.4 Disiplin

4.4.1 Landasan Teori

Disiplin berasal dari Bahasa latin Discere yang berarti belajar. Disiplin didefinisikan sebagai segala tindakan yang dilakukan dalam mematuhi peraturan yang ada. Selain itu, Disiplin juga didefinisikan sebagai latihan yang bertujuan untuk mengembangkan diri agar berperilaku tertib. Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin itu merupakan tindakan seseoarang untuk melatih dirinya tertib dalam melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4.4.1 Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat

Mengenai pembahasan disiplin ini, banyak sekali temuan yang berhubungan dengan disiplin yang penulis dapatkan di PT.DUTA HITA JAYA baik itu pekerja tetap ,maupun pekerja percobaan,yang dimana mereka melakukannya seaakan tidak ada peraturannya dan tak tau akibatnya.1.Disiplin waktu pada saat masuk kerja yang dimana pada saat saya masih di tempatkan di office banayak sekali karyawan yang telat dan tak menghiraukannya.Dan pada saat saya sekarang di sektor maintenancepun ada aja berapa pegawai atau pekerja yang telat.2.Dispilin waktu pada saat istirahat yang dimana belum waktunya istirahat tapi para pekera sudah mulai berhenti melakukakn pekerjaanynya3.Disiplin seragam dimana masih banyak pekera yang tidak menepati aturan seragam yang telah di tetapkan .Dimana hari-hari seragamnya sebagai berikut Senin sampai kamis pakayan resmi PT DHJ Jumat batik jika di kantor dan resmi jika di lapangan Sabtu pakayan bebas tapi pantas

4.Disiplin APD dimana masih banyak karyawan yang lalai akan APD ,seperti pada saat welding masih ada operator yang tidak menggunakan kacamata gelap walaupun itu hanya menitik saja.5.Banyaknya alat maintence seperti kunci L dan Kunci pas yang hilang dan sengaja tidak di kembalikan sedangkan kita tahu maintenance tanpa kunci-kunci itu tidak bisa bergerak atau bekerja.

Contoh gambar tidak disiplinnya karyawan mengenai Alat pelindung diri:

Contoh gambar dimana ada kedisiplinan yang harus di jaga pada PT.DUTA HITA JAYA :GAMBAR TEMPAT SAMPAH

GAMBAR ATURAN HELM

B. Tindakan yang telah dilakukan

Untuk mengatasi perilaku-perilaku indisipliner karyawan pada temuan diatas telah dilakukan beberapa tindakan disiplin untuk memperbaiki disiplin diri dari tiap karyawan. Berikut ini tindakan disiplin yang telah dilakukan untuk kasus diatas :1.Untuk kasus ini satpam telah menegur bagi karyawan yang telat dan jika disektor office bagi karyawan yang telat sebanyak 3 kali maka di denda 50 ribu sehingga karyawan tidak akan berani untuk telat karna takut membayar denda dan dapat sanksi dari satpam.2.Untuk kasus ini sulit untuk di tindak karena kita tahu sendiri pekerja lapangan itu butuh membersihkan tangan atau pun tubuh pada saat mereka kerja dan mereka tidak ingin waktu istirahat mereka terpotong oleh tangan yang kotor ataupun tubuh yang kotor,jadi untuk disiplin ini kita sebagai orang indonesia telah tau watak orang-orang kita jadi susah untuk dirubah.3.Untuk kasus ini maka PT.Duta Hita Jaya telah memberikan pekerjanya baju resmi 2 buah yang bertujuan agar ada pengganti sampai hari jumat jika memang pakayan sudah terlalu kotor.4.Untuk disiplin ini maka suverpisor dan pengawas wsnya serta petugas K3 telah membuat peraturan dimana ika ada ynag melanggar maka mendapat surat peringatan atau warning.5.Untuk masalah ini pekerja maintenance telah diingatkan dari kepala bengkel atau supervisornya agar setelah perbaikan sebuah mesin kuncinya langsung dibawa kebengkel tidak di tinggal di mesin yang di perbaikinya.

C.Usulan Tindakan Agar sebuah perusahaan menjadi sukses dan maju maka kita harus patuh dan didiplin pada peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Oleh sebab itu untuk PT DUTA HITA JAYA ini masalah didiplin harus ditingkatkan .dan belajarlah untuk memperbaiki kedisiplinan itu dari yang paling kecil seperti telat karna jika kita telat maka saat kita bekera pun akan tidak tenang di persahaan itu karna beban pikiran telat itu tadi.Dan untuk disiplin ADP dan seragam sebaiknya diberlakukan peringatan kepada para pelanggar agar mereka tidak berani lagi melnggarnya.

4.5 Dinamika Kelompok

4.5.1 Landasan teori

Kelompok Adalah berkumpulnya dua orang atau lebih yang saling mengenal, mempunyai tujuan dan menyadari kebutuhan masing-masing untuk saling bekerja sama Sedangkan dinamika mengandung arti perubahan. Jadi dinamika kelompok merupakan perubahan yang terjadi diantara sekumpulan orang dikarenakan adanya kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Dinamika kelompok ini dipengaruhi oleh kepribadian individu dan kepribadian kelompok yang mana kedua hal tersebut saling berhubungan satu sama lain. Kepribadiansebuah kelompok dipengaruhi oleh kepribadian individu setiap anggotannya.

4.5.2 Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat

Didalam perusahaan, dinamika kelompok ini dapat mempengaruhi kegiatan yang terjadi di perusahaan karena dalam sebuah perusahaan terdiri beberapa kumpulan kelompok karyawan atau pekerja dimana tiap kelompok tersebut memiliki kepribadian yang berbeda apabila terjadi konflik atau ketegangan diantara kelompok yang ada maka bisa berdampak pada kegiatan diperusahaan.Temuan yang didapat penulis di PT DUTA HITA JAYA ini adalah dimana ada beberapa sikap dan watak individu yang berbeda sehingga disinilah mereka akan terjadi konflik anatar karyawan maupun karyawan terhadap atasan.Pada saat mesin rusak operator memperbaiki mesinnya dan disana ada 3 operator yang dimana ada satu operator bukan membantu malah asik dengan hpnya sehingga ada satu pkerja yang marah dan melempar kunci karna tidak dibantu dari operator satunya.Di PT DUTA HITA JAYA ini banyak juga kelompok yang sangat kompak dimana mereka mengoperasikan mesinnya dengan bersama dan mereka saling menghargai kesalahan teman dan pendapat temannya.Dibagian office yang dimana di kelompoknya kebanyakan sendiri sendiri sehingga penulis pernah merasakannya saat mendesain panel box dimana pekera-pekerja disana tidak ada yang membantu sedangkan mereka tahu penulis adalah anak magang yang belum terlalu mengenal pembuatan pada kerja lapangan di PT DUTA HITA JAYA,Dibagian maintenance dinamika kelompoknya sangat bagus dimana antara kepala,suverpisor,dan pekerja bekerja saling bermusyawarah jika teradi kerusakan yang rumit.Contoh gambar kekompakan suatu kelompok dalam bekerja dalam satu mesin:GAMBAR SAAT PRODUKSI

GAMBAR SAAT PERBAIKI MESIN

B. Tindakan yang telah dilakukan

Tindakan yang penulis lakukan adalah tetap menyelesaikan proyek dengan benar dan bertanya kepada pekerja lapangan.agar proses desain nya tidak salah lagi,dan berusaha mencari tutorial yang tidak di mengerti di internetC. Usulan Tindakan

Kita harus bisa berpikir cepat dan memcahkan sebuah masalah itu karna ada kalanya kita bekerja harus sendiri,dan jangan pernah malu bertanya agar pekeraan kita tidak takut saah.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab sebelumnya penulis mengambil kesimpulan bahwa masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan teknik supervisi di PT.Duta Hita Jaya dimana hambatan itu bisa datang dari para karyawan ataupun lingkungan kerja karyawan sehingga pelaksanaan teknik supervisi tidak berjalan secara maksimal.

Dalam pengaplikasian teknik supervisi di PT.Duta Hita Jaya terdapat beberapa permasalahan yang penulis dapatkan seperti permasalahan dalam cara kepemimpinan seorang supervisor, cara berkomunikasi, pendelegasian wewenang, kedisiplinan di lingkungan perusahaan serta permasalahan pada kelompok yang ada di lingkungan perusahaan yang mana permasalahan permasalahan tersebut dapat berpengaruh pada proses produksi yang berlangsung di PT.Duta Hita Jaya.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka telah dilakukan tindakan pencegahan dimana tindakan pencegahan tersebut ada yang bersifat formal yang telah diatur oleh pihak perusahaan ataupun pencegahan yang bersifat informal yang dapat berupa teguran ringan yang dilakukan oleh atasan atau pun teman sesama karyawan.5.2 DAPTAR PUSTAKAhttp://dutahitajaya.co.id/company.php?expandable=1

indra kusuma dini22