Makalah Stikes Aufa Royhan

download Makalah Stikes Aufa Royhan

of 28

description

Makalah Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan

Transcript of Makalah Stikes Aufa Royhan

DAFTAR ISI

Kata PengantariiiDaftar Isiiv BAB IPendahuluanvBAB IIA. B. Upaya Pembelaan Terhadap Negara6C. Pengertian Pembelaan Negara7D. .Alasan Pembelaan Negara8E. Dasar Hukum Pembelaan Negara9F. Bentuk-Bentuk Usaha Pembelaan Negara 13G. Motivasi dalam Pembelaan Negara 14H. Unsur Dasar Bela Negara 15I. Peraturan Tentang Bela Negara 16J. Upaya Pembelaan Negara 18K. Fungsi Negara dalam Pembelaan Negara 22L. Sejarah Perjuangan terkait dengan Pembelaan Negara 23M. Organisasi Bela Negara 25N. Sebab Hilangnya Rasa Bela Negara 27O. Indonesia dalam Misi perdamaian Dunia 29P. Indonesia Punya Peran dalam Perdamaian Palestina33Q. Tugas Pemeliharaan Perdamaian Dunia Penting Bagi Negar28R. Kontribusi Indonesia dalam Perdamaian Dunia29S. Kesungguhan Indonesia33BAB III Kesimpulan35 Penutup35 Saran36 Daftar Pustaka371. Pengertian Bela NegaraPembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap, tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, upaya pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air Indonesia dan kesadaran berbangsa, bernegara dengan kenyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Hal ini mendasari hidup bangsa Indonesia untuk mengembangkan sikap serta perilaku menjaga keluhuan harkat dan mertabat bangsa Indonesia. Sebagai wujud dari upaya pembelaan Negara adalah adanya kesiapan dan kerelaan setiap warga Negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta keutuhan wilayah nusantara. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.Sementara itu, wujud upaya pembelaan negara adalah kesiapan dan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara , persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Keutuhan wilayah nusantara, dan yuridiksi (hukum) nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.Unsur DasarBela Negara : 1.Cinta Tanah Air 2.Kesadaran Berbangsa & bernegara 3.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara 4.Rela berkorban untuk bangsa & negara 5. Memiliki kemampuan awal bela Negara2. Alasan Pembelaan NegaraBerdasarkan pasal 27 ayat (3) UUD 1945, upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Pembelaan negara hakikatnya keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara yang meliputi kegiatan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala macam ancaman. Keikutsertaan warga negara dalam pembelaan negara dapat ditempuh dengan berbagai macam cara, antara lain sebagai berikut.a. Setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.b. Setiap warga negara harus turut serta siap dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.c. Upaya pembelaan negara harus bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.Kesadaran ini perlu ditumbuh kembangkan melalui proses sikap untuk mencintai tanah air, bangsa, dan bernegara. Pembelaan negara akan berhasil bila setiap warga negara memahamai keunggulan dan kelebihan negara da bangsanya. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan adanya segala macam ancaman terhadap keberadaan bangsa dan negara Indonesia.Adapun beberapa alsan tentang perlunya negara itu dibela adalah sebagai berikut:a. Alasan yang berdasarkan tujuan negara Negara Kesatan Republik Indonesia sebagaimana tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV pada intinya bertujuan mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan warganya. Oleh karena itu, warga negara sudah selayaknya membela negaranya. b. Alasan yang berdasarkan pada pemikiran yang rasionalSalah satu fungsi yang sangat vital adalah perthanan negara. Artinya, pertahanan negara merupakan faktor yang sangat penting bagi terlaksananya fungsi-fungsi yang lain. Pertahanan negara bahkan sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara. Itulah sebabnya secara rasional warga negara harus membela negaranya.c. Alasan yang berdasarkan factor socialBangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 telah bertekad membela, mempertahankan, dan menegakkan kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini berarti bahwa membela negara Indonesia yang harus dipenuhi.d. Alasan yang berdasarkan pertimbangan moral Kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan. Kutipan alinea ke-1 pembukaan UUD tersebut dapat disimpulkan bahwa pertahanan hak asasi serta membela kebenaran dan keadilan.

e. Alasan yang berdasarkan pada ketentuan hukumMenurut pasal 27 ayat (3) UUD 1945, keikutsertaan dalam usaha pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara . Oleh karena itu , ke ikut sertaan membela negara baik melaksanakan hak maupun kewajiban merupakan perbuatan yang sesuai dengan hukum.Alasan lain yang dapat menjadi motivasi atau pendorong setiap warga negara Indonesia untuk ikut serta dalam pembelaan negara, antara lain:a. Pengalaman sejarah perjuangan RI ,b. Kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis, c. Keadaan jumlah penduduk yang besar,d. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah,e. Perkembangan dan kemajuan ipteks di bidang persenjataan, danf. Kemungkinan timbulnya bencana perang.3. Tujuan Pertahanan Negara Pertahanan dan keamanan negara di negara RI diatur dalam UUD 1945 terutama pada Pasal 30. Pasal 30 Ayat (2) menyebutkan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.Sebagai kekuatan pendukun, rakyat mempunyai kewajiban memmbantu kelancaran tugas-tugas keamanan dalam menjaga keutuhan wilayah Nusantara. Salah satu kewajiban warga negara terhadap negaranya setelah berhasil merebut kemerdekaan dari tangan penjajah adalah mempertahankan keutuhan wilayah Nusantara.4. Dasar Hukum Pembelaan Negara Adapun hak dan kewajiban warga negara dapat diatur dan tercermin seperti dalam ketentuan berikut ini:a. UUD 1945 pasal 27 ayat (1) , Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahannya itu dengan tidak ada kecualinya . Ketentuan ini menegaskan bahwa setiap warga negara dalam hubungannya dengan hukum dan pemerintahan berkewajiban dan berhak melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintah. Menaati peraturan perundangan yang berlaku dan menaati pemerintah termasuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara.b. UUD 1945 psal 27 ayat (3) yang berbunyi , Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Maksud dari ini mewajibkan tiap-tiap warga negara untuk ikut serta dalam segala usaha mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan bangsa dan negara . Dalam hubungannya dengan pertahanan dan keamanan negara warga negara diwajibkan ikut serta dalam upaya pembelaan negara menurut kemampuan dan bidang masing-masing.c. UUD 1945 pasal 30 ayat (1) yang berbunyi , Tiap-tiap warga negara berhak ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara.Pasal 30 ayat (2) menyatakan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.d. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 1 ayat (1) dalam Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa yang dimaksud pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sementara dalam pasal 9 ayat (1) dinyatakan bahwa , setiap warga negra berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

B.Analisis Ketentuan UU No 20 tahun 1982 menimbang :

Bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena ternyata seluruh rakyat Indonesia telah rela berjuang dengan penuh pengorbanan;Bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan satu kesatuan pertahanan keamanan negara, dalam rangka Wawasan Nusantara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;Bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan bagian tidak terpisah dari ketahanan nasional yang perlu ditingkatkan dengan menghimpun dan mengerahkan kemampuan nasional, yang berintikan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang oleh negara, rakyat dan bangsa Indonesia, ialah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia;Bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia yang mencakup upaya dalam bidang pertahanan dan upaya dalam bidang keamanan adalah salah satu fungsi pemerintahan negara;Bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan keamanan negara Republik Indonesia setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara yang merupakan kehormatan dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara;Bahwa upaya pertahanan keamanan negara Republik Indonesia mencakup pembentukan dan penggunaan sumber daya manusia, pengamanan serta pendayagunaan sumber daya alam, sumber daya buatan dan segenap prasarana fisik dan prasarana psikis bangsa dan negara;Bahwa Undang-undang Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 646) yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Tahun 1950 tidak sesuai lagi dengan perkembangan ketatanegaraan Republik Indonesia serta pertumbuhan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, sehingga undang-undang tersebut perlu dicabut dan diganti;Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dalam rangka pembangunan pertahanan keamanan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara perlu ditetapkan Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memutuskanDengan mencabut:Undang-undang Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 646);Dan Menetapkan:Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.Penyelenggaraan pertahanan negara adalah segala kegiatan untuk melaksanakan kebijakan pertahanan negara. Pengelolaan pertahanan negara adalah segala kegiatan pada tingkat strategis dan kebijakan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pertahanan negara.

C. BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARAIstilah bela negara dan pertahanan negara mempunyai makna yang sama, tetapi mempunyai arti yang berbeda .Pertahanan negara adalah sesuatu untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) , dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara .Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluuh,terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air , kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia. Tekad, sikap, dan tindakan warga negara di wujudkan dalam segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara Indonesia, dan keselamatan bangsa dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara .Kedua istilah diatas menjadi hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (3), dan UU No. 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) . Kedua ketentuan tersebut mengatur tentang kewajiban warga negara dalam pembelaan negara. Kata kewajiban mengandung makna bahwa setiap warga negara dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara . Kemudian, pada Pasal 30 ayat (1) dan (2) terdapat beberapa hal yang mesti kita pahami, yaitu sebagai berikut:a. Keikut sertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan kewajiban b. Pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan rakyat semesta (hankamrata)c. Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan dalam sistem keamanan adalah Polri.d. Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan adalah sebagai kekuatan pendukun.Pada masa Orde Baru, negara kita banyak menghadapi berbagai macam ancama, baik berupa tantangan non fisik maupun gejolak sosial. Untuk menanggulangi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul, MPR pada tahun 1973 mengeluarkan Ketetapan No IV / MPR / 1973 tentang GBHN yang didalamnya memuat konsep Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Dalam Wawasan Nusantara disebutkan bahwa perwjudan kepulauan Nusantara sebagai satu kestuan pertahanan dan keamanan mempunyai arti: Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama didalam pembelaan negara . Dalam kaitannya dengan upaya pembelaan negara, pada tahun 1982 keluar UU No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Negara RI, yang kemudaian di ubah dengan UU No. 1 tahun 1988. Realisai dari UU tersebut adalah diselenggarakannya Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) untuk sekolah menengah atas kebawah dan pendidikan kewiraan untuk pendidikan tinggi. Bela negara atau pertahanan negara merupakan usaha-usaha yg dilakukan negara RI untuk menangkal, menanggulangi,dan mangantisipasi berbagai kemungkinan yang akan mengancam bangsa dan negara.Bela negara dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu secara fisik dan non fisik.1.Bela Negara secara FisikBela negara secara fisik, yaitu denagn cara memanggul bedil menghadapi seranagan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban konstitusional setiap warga negara Indonesia. Bela negara seperti itu diatur dalam UU No. 3 tahun 2002 dan sesuai doktrin sistem pertahanan keamanan rakyat (Sishankamrata) semesta, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat terlatih, yang terdiri dari beberapa unsur, seperti resimen mahasiswa atau (menwa), perlawanan rakyat (wanra), pertahanan sipil (hansip) mantra babinsa, dan organisasi kemasyarakatan yang lainnya.Rakyat terlatih memiliki empat fungsi, yaitu ketertiban umum, pelindung masyarakat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil, dimana unsur-unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat. Sementara itu, fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang, dimana rakyat terlatih merupakan unsur bantuan tempur bagi TNI yang terlibat langsung di medan perang.Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di Barat. Mereka yang telah mengikuti pendidikan dasar iliter akan dijadikan cadangan Tentara Nasional Indonesia selama waktu tertentu selama masa dinas, misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang, mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas temour atau pun tugas-tugas territorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur, dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pndidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil, misalnya dokter ditempatkan dirumah sakit Tentara, pengacara di dinas hukum, akuntan dibagian keuangan, penerbang di skuadron angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan dwi fungsi sipil . Maksudnya sebagai uapaya sosialisasi konsep bela negara dimana tugas pertahanan dan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab TNI, tetapi hak dan kewajiban seluruh warga negara RI.

2. Bela Negara secara NonfisikPada masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini, justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman , gangguan, hambatan, dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam. Bela negara tidak selalu haru berarti memanggul bedil menghadapi musuh. Ketertiban warga negara sipildalam bela negara secara non fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam situasi , misalnya dengan cara berikut.a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati demokrasi dengan menghargaiperbedaan pendapat dan tidak memeksakan kehendak ; b. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus terhadap masyrakat ;c. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan karya nyata (bukan retorika);d. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/ UU dan menjunjung tinggi hak asasi manusia;e. Pembekalan mental spiritual dikalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang sesuai denagn norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Tuhan melalui ibadah/ kepercayaan masing-masing.Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara nonfisik ini maka berbagai konflik yang merupakan acaman, gangguan, hambatan, dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Kegiatan bela negara secara nonfisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh asing di era globalisasi abad ke- 21, dimana arus informasi (disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendug akibat semakin canggihnya komuikasi.Bentuk-bentuk usaha pembelaan negara tidak hanya dilakukan oleh TNI / Polri, tetapi juga oleh seluruh warga negara Indonesia. Karena membela negara merupakan hak sekaligus kewajiban bagi seluruh WNI. Upaya membela negara yang paling tampak diperankan oleh TNI sejak perang kemerdekaan sejak masa reformasi berupa penanggulangan ancaman, gangguan, tantangan, hambatan, baik dalam negeri maupun dari luar negeri.Bentuk usaha bela negara yang dilakuakan oleh rakyat atau bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan antara lain saat menghadapi perang Paderi yang terjadi di Sumatera Barat sekitar tahun 1821, Perang Diponegoro, di Ambarawa atau jawa tengah pada tahun 1825 perang Puputan di Bali pada tahun 1846, dan masih banyak lagi berbagi bentuk peperangan, yang keseluruhannya mengancam kedaulatan negara RI. Atas kerja sama rakyat dan aparat keamanan (ABRI) maka segala bentuk peperangan (penjajahan) dapat teratasi, dan atas berkat tuhan yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya.Berbagai ancaman dari dalam negeri sendiri yang sering terjadi, antara lain sebagai berikut:a. Disentigrasi bangsa melalui gerakan-gerakan separatis berdsarkan sentiment kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.b. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran HAM.c. Upaya penggantian ideology Pancasila dengan ideology lain yang ekstrim atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.d. Potensi konflik antar kelompok/ golongan baik akibat perbedaan pedapat dalam masalah politik.e. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan constitutional.f. Memudarnya rasa nasiolisme dan kecintaan kepada bangsa dan negara, terutama oleh generasi muda.g. Kurangnya kesadaran hukum di sebagian kalangan masyarakat serta ketidakpastian hukum akibat campur tangan pemerintah dalam sistem peralihan.h. Makin merebaknya KKN di semua kalangan dan dalam setiap kehidupan.Berbagai ancaman dari dalam negeri dapat diatasi dengan berbagai cara:a. Peningkatan keimanan, ketakwaan, dan pelaksanaanibadah sesuai agama dan kenyakinan masing-masingb. Peningkatan kerukunan, perdamaian , persatuan ,dan kesatuan bangsa.c. Meminimalisir /menghilangkan sifat kedaerahan dengan tidak membeda-bedakan dalam pergaulan.d. Sosialisasi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada masyarakat secara kontinu sehingga tercipta keluarga sadar hukum (kadarkum).e. Saling menghormati dan tidak memaksakan kehendak kehendak kepada orang , dan lain- lain.f. Keteladanan dari para pejabat, tokoh masyarakat, orang tua,guru, dan seluruh lapisan masyarakat.D. Arti Penting Bela NegaraMengapa Negara perlu dibela melalui upaya pembelaan Negara? Ada beberapa alas an untuk melakukan upaya pembelaan Negara, yaitu sebagai berikut.a. Negara merupakan milik seluruh bangsa Indonesia dan karenanya Negara harus melindungi seluruh bangsa Indonesia. Salah satu tujun Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan demikian, pemerintah harus melindungi bangsa dan Negara dari segala ancaman, abik dari dalam negeri maupun luar negerib. Negara mewajibkan warga negaranya unuuk melakukan bela Negara dengan alas an bahwa bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan kedaulatannya bersifat kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan. Bela Negara merupakan wujud kecintaan warga Negara kepada NKRI. Upaya bela Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga Negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, rela berkorban dalam mengabdi kepada Negara dan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mencintai perdamaian, kemerdekaan, dan kedaulatan.

E. Nilai-nilai Bela NegaraArti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRIberdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demikelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara ygmemiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap danbertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.a. Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air,yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjagatanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia,melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusipada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negaraserta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siapmembela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguanyang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapundan siapapun.b. Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitudengan membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan darilingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkunganpendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksidalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera merahputih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia raya, menjalankanhak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yangberlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentinganpribadi, keluarga dan golongan.c. Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara,yaitu memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagaipemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasilasebagai ideologi negara.d. Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitubersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsadan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dannegara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunanmasyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga negarayg mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan untukbangsa dan negara tidak sia-sia.Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secarapsikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional,spiritual serta intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganyaserta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilanjasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara psikis dengan caragemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan. C. Prinsip-prinsip Bela NegaraSetiap warga Negara hendaknya menyadari bahwa pembelaan Negara merupakan hak dan kewajiban yang harus dilakukan. Agar upaya tersebut berhasil dengan baik maka dalam pelaksanaannya harus disertai dan didasari pula dengan prinsip-prinsip yang kuat. Prinsip-prinsip pembelaan Negara tersebut antara lain sebagai berikut.b. Mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)c. Mencintai pardamaian, tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Kemerdekaan akan menjadi sumber untuk mencapai tujuan. Namun kemerdekaan tidak akan berarti tanpa perdamaiand. Menentang segala bentuk penjajahan, baik secara fisik maupun mental.e. Mewujudkan peradaban yang dinamis dan sportif dalam pergaulan dan persaingan

D. Arti Penting Bela NegaraMengapa Negara perlu dibela melalui upaya pembelaan Negara? Ada beberapa alas an untuk melakukan upaya pembelaan Negara, yaitu sebagai berikut.a. Negara merupakan milik seluruh bangsa Indonesia dan karenanya Negara harus melindungi seluruh bangsa Indonesia. Salah satu tujun Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan demikian, pemerintah harus melindungi bangsa dan Negara dari segala ancaman, abik dari dalam negeri maupun luar negerib. Negara mewajibkan warga negaranya unuuk melakukan bela Negara dengan alas an bahwa bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela kemerdekaan dan kedaulatannya bersifat kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan. Bela Negara merupakan wujud kecintaan warga Negara kepada NKRI. Upaya bela Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga Negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, rela berkorban dalam mengabdi kepada Negara dan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mencintai perdamaian, kemerdekaan, dan kedaulatan.

E. Nilai-nilai Bela NegaraArti dari bela negara itu sendiri adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRIberdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demikelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara ygmemiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap danbertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.e. Nilai-nilai bela negara yang dikembangkan adalah Cinta Tanah air,yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjagatanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia,melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusipada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negaraserta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siapmembela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguanyang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapundan siapapun.f. Nilai yang kedua adalah Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitudengan membina kerukunan menjaga persatuan dan kesatuan darilingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkunganpendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksidalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera merahputih, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia raya, menjalankanhak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yangberlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentinganpribadi, keluarga dan golongan.g. Nilai ketiga adalah yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara,yaitu memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilaiPancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagaipemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasilasebagai ideologi negara.h. Nilai keempat rela adalah berkorban untuk bangsa dan negara, yaitubersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsadan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dannegara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunanmasyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga negarayg mengalami kesulitan dan yakin dan percaya bahwa pengorbanan untukbangsa dan negara tidak sia-sia.i. Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela negara secarapsikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional,spiritual serta intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganyaserta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji.Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilanjasmani untuk mendukung kemampuan awal bina secara psikis dengan caragemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.

F. Peraturan tentang Bela NegaraBerdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Seperti yang telah di terangkan upaya pembelaan Negara merupakan hak dan kewajiban dari warga Negara. Di samping itu, Negara pun memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negaranya dalam upaya pembelaan Negara tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan hak dan kewajiban ini harus diatur dan ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :1. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.2. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha peertahanan dan keamanan Negara.3. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.4. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.5. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.6. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.7. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.8. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.9. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

G. Upaya Pembelaan NegaraUsaha pembelaan negara sangat penting untuk menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan berbagai ancaman terhadap bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara perlu memahami berbagai bentuk usaha pembelaan negara dalam rangka melaksanakan peran serta dalam usaha pembelaan negara. Menurut Pasal 9 ayat (2) UURI Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan negara diselenggarakan melalui: a. Pendidikan kewarganegaraan; b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajibc. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib d. Pengabdian sesuai dengan profesiDengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :a) Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)b) Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeric) Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKnd) Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.e) Mencegah bahaya narkoba, f) Mencegah perkelahian antar perorangan sampai dengan antar kelompok,g) Meningkatkan hasil pertanian sehingga dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional,h) Cinta produksi dalam negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport,i) Melestarikan budaya Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik nasional maupun internasional.H. Fungsi Negara dalam Pembelaan NegaraPara ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda- beda. Perbedaan itu tergantung pada titik berat perhatian latar belakang perumusan tujuan negara serta dipengaruhi oleh pandangan atau ideologi yang dianut suatu negara atau ahli tersebut. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu: a) Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator. b) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di- perlukan campur tangan dan peran aktif dari negara. c) Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan. d) Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan- badan pengadilan.

I. Sejarah Perjuangan terkait dengan Pembelaan NegaraDilihat dari aspek sejarah perjuangan bangsa, masyarakat Indonesia telah membuktikan dirinya yang selalu berpartisipasi dan manunggal dengan aparat per- tahanan dan keamanan dalam membela dan memperta- hankan kemerdekaan Indonesia. Pembinaan rasa kebang- saan itu telah dirintis sejak kebangkitan nasional tahun 1908 yang kemudian dipertegas pada tahun 1928 dengan lahirnya Sumpah Pemuda, dan akhirnya diproklamasi- kan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.Partisipasi warganegara da-lam pembelaan negara dapat dilihat dengan dibentuknya berbagai organisasi rakyat untuk pembelaan negara seperti kelaskaran, barisan cadangan, pasukan gerilya desa (pager desa), mobilisasi pelajar (mobpel), organisasi keamanan desa (OKD), organisasi perlawanan rakyat (OPR), dan pem- bentukan Hansip, Wanra, dan Kamra. Hal ini menun- jukkan, bahwa keikutsertaan segenap warga nega- ra dalam pembelaan negara merupakan panggilan sejarah yang wajib dilakukan oleh kita semua sebagai generasi penerus bangsa, sebagai pemilik negara, dan sebagai bagian dari negara. Camkan ucapan almarhum Presiden John F. Kennedy yang masih terdengar di mu- seummuseum Amerika disamping. JANGAN TANYA APA YANG TANAH AIRMU DAPAT MEMBERI KEPADAMU, TETAPI TANYAKANLAH APA YANG KAMU DAPAT BERIKAN KE-PADA TANAH AIRMUSudah semestinya agar setiap warga negara dapat memberikan pengabdiannya kepada negara dalam mewu- judkan ketahanan nasional, perlu diwujudkan kesejahteraan atau kemakmuran yang relatif merata. Relatif merata artinya warga yang kaya dapat mempertahankan atau meningkatkan kemakmuran yang telah dicapai. Sedangkan yang miskin dapat menaikan taraf kehidupannya menjadi lebih sejahtera. Dengan demikian tidak terjadi kesenjan- gan yang tajam yaitu si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin. Pada sisi lain, keamanan dan stabilitas juga sangat penting. Oleh karena itu, baik warga negara maupun pemerintah harus bersama sama dan saling menunjang dalam upaya mewujudkan kesejahteraan, ke- amanan dan stabilitas sehingga ketahanan nasional dapat diwujudkan. Dalam hal ini tokoh nasional Ruslan Abdul Gani (1979) menyatakan Tidak akan terjadi stabilitas tanpa ada kemakmuran, dan tidak akan terjadi kemakmuran tanpa keamanan. Oleh karena itu menurut Kusnanto Anggoro (2003) ketahanan nasional tidak hanya terbatas pada keamanan dalam arti militer, tetapi juga ke- amanan lingkungan, keamanan pangan, keamanan energi, dan keamanan ekonomi. Para petani dan nelayan meru- pakan pahlawan karena kerja keras mereka memberikan sumbangan yang besar bagi keamanan pangan nasional. Meskipun kita ketahui bersama kesejahteraan mereka masih memprihatinkan, tetapi semangat pengabdiannya untuk kemakmuran bangsa sangat besar. Pelaksanaan sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam Pancasila merupakan jaminan terwujudnya peningkatkan sejahteraan umum yang merupakan faktor penting bagi ketahan nasional.

J. Organisasi Bela NegaraSalah satu organisasi yang berkaitan mengenai pembelaan Negara adalah PPPKRI organisasi ini di buat oleh para sesepuh yang peduli akan pentingnya pembelaan Negara.Tujuan utama para sesepuh dan pengurus Perintis Kemerdekaan pada saat didirikan PPPKRI BELA NEGARA adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia yang di bentuk untuk turut mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga turut peran serta membantu dan mendampingi pemerintah sebagai penyelenggara Negara dalam setiap kebijakan Pemerintahan baik tingkat Pusat maupun daerah demi tercapainya Pembangunan di segala bidang secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan dan para pendiri Bangsa terdahulu, PPPKRI BELA NEGARA berkewajiban juga di tuntut pada anggotanya untuk menegakkan kebenaran dalam berbangsa dan bernegara bahwa di kemudian hari jangan ada lagi bangsa yang tidak menghormati pemimpinya dan Jangan ada lagi bangsa yang melecehkan lembaga lembaga tinggi negara dan Institusi Negara yang Sah lainya.Para Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia menginginkan rakyat ini tetap bersatu tidak ada yang makar namun sebaliknya tidak ada lagi di negara ini kesewenang wenangan pemimpin dan para penyelenggara negara menindas Rakyatnya, Pejuang Perintis Kemerdekaan ingin bangsa ini tetap hidup rukun bersatu bersinergi antara Lembaga Tinggi negara pemerintah dan TNI/POLRI bersama rakyat membangun dan menjaga keutuhan negara dalam satu tujuan Bela negara seperti yang tercantum dalam amanat UUD 45 sebagaimana tersebut di atas.Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Bela Negara yang mendapat amanah dari para Pejuang Perintis Kemerdekaan lewat surat keputusan sah dari Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Masa Bhakti 2004-2009, kita mengajak seluruh komponen bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan menghirup udara dan makan minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng tangan bersatu dalam satu kesatuan dan mari kita teruskan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah berkorban nyawa harta darah nanah dan segalanya demi untuk bangsa dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, serta mengisi kemerdekaan dengan segala upaya dan kemampuan kita demi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan juga ketentraman seluruh anak bangsa tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan, serta mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di barisan terdepan membela negara sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang tercantum di atas dengan segala kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang terhalus sampai yang terkeras sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama warga Negara sampai berupaya menangkal ancaman serangan musuh bersenjata yang datangnya dari dalam negeri maupun dari luar demi untuk melindungi kedaulatan bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen Masyarakat Indonesia, maka dari itu PPPKRI-BELA NEGARA akan memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang akan digalang di seluruh wilayah Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara menjadi gerakan Nasional yang sesuai KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember 2006. Dalam pelaksanaannya Gerakan Bela Negara juga menyesuaikan dengan peraturan pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku di daerah masing-masing tanpa bersebrangan satu sama lain.Pada intinya PPPKRI BELA NEGARA akan membantu dan mendukung dengan sepenuhnya sesuai kemampuan untuk Program program Pemerintah dan Lembaga Tinggi Negara yang Sah yang Berpijak pada Rakyat dan juga siap mendukung PERTAHANAN dan KEAMANAN negara TNI/POLRI sesusai dengan UUD 45 pasal 30 ayat (2), dan turut peran serta mendukung terciptanya Stabilitas Nasional secara global serta mengangkat dan menjunjung tinggi harkat martabat bangsa.PPPKRI lahir dan didirikan tanggal 1 Juni 2008, bertepatan dengan hari lahirnya PANCASILA dan juga hampir bertepatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional 1908-2008, organisasi inin didirikan oleh pemikiran anak anak pejuang yang Bergabung di Organisasi Kepahlawanan Perintis kemerdekaan Republik Indonesia dari para anak pejuang 45 sampai dengan pejuang Trikora yang masih sangat peduli pada nusa bangsa dan negara dengan dasar pendirian :1) Surat Keputusan Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia periode 2004-2009 Nomor: SKEP/0602-01/PP-PKRI/VI/2007, tentang Pengukuhan dan Penetapan Dewan Pendiri Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Bela Negara Tahun 2007.2) Dengan Akta Notaris Nyonya HIZMELINA SH Notaris di Jakarta No: 01 tanggal 2 September 2008,3) Dasar dan Landasan Hukum PANCASILA dan UUD 1945Pasal 27 ayat ( 3 ) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara,4) Pasal 28 Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang Undang.5) Pasal 28C Ayat ( 2 ), Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat , bangsa, dan negaranya.6) Pasal 28E ayat ( 3 ) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.7) Pasal 30 ayat ( 1 ) Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha Pertahanan dan Keamanan Negara.8) Pasal 30 ayat(2) Usaha Pertahanan dan Keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung,9) KEPRES RI No 28 tanggal 19 Desember 2006 Tentang Hari Bela Negara menjadi Hari Besar NasionalK. Sebab Hilangnya Rasa Bela Negara Secara obyektif, Budi Harsono menilai faktor penyebab dari profil ironis anak bangsa dewasa ini adalah kesalahan pada sistem pembangunan nasional masa silam. Pembangunan aspek sumber daya manusia (SDM) yang seharusnya mendapat tempat teratas justru tidak menjadi prioritas utama pembangunan jangka panjangalias kurang diperhatikan.

Selama ini, konsep pembangunan SDM dilaksanakan secara beriringan dengan derap pembangunan fisik-material atau pembangunan ekonomi. Namun, dalampraktiknya, pembangunan SDM tertinggal dari pembangunan ekonomi. Akibatnya,hasil pembangunan SDM dari proses pendidikan kurang maksimal.Sebagai ekses dari hasil pembangunan di bidang ekonomi, SDM bangsa ini yang terbentuk cenderung memiliki sikap, mental, dan perilaku yang materialistis,individualistis, dan pragmatis.Setiap orang hanya cenderung memikirkan kepentingannya sendiri. Setiap individu berpikir dan bertindak berdasarkan imbalan apa yang bakal dia peroleh saja. Cara pandang seperti itulah yang dominan merasuki benak SDM kita dewasa ini.

Indikasinya, bisa dilihat dari gambaran umum kualitas produk akhir yang dihasil kansistem pendidikan nasional sebagai media pembangunan SDM. Pembangunan SDM-lah yang semestinya diprogramkan lebih awal.

Memang, membangun SDM bukanlah suatu yang instan. Segala jerih-payah dari apa yang dikerjakan sekarang baru bisa dipetik hasilnya oleh bangsa ini pada 15 tahun sampai 20 tahun yang akan datang.Sedangkan, yang namanya, membangun SDM haruslah dari awal dan sistematis karena hasilnya baru bisa dirasakan manfaatnya oleh bangsa ini dalam jangka panjang. Berbeda sekali dengan pembangunan fisik, seperti jembatan, jalan, atau gedung perkantoran, yang hasilnya sudah bisa langsung dilihat dan diperoleh hasilnya dalam jangka pendek.Karena itu, dalam membangun SDM antara lain tentang aspek-aspek kesadaran bernegara dan kesadaran bela negara inilah yang sejatinya perlu dibangun dan ditumbuhkan secara terus-menerus oleh bangsa ini.Dengan kata lain, bukan hanya aspek intelektualitas dan keterampilan yang dibangun tapi juga aspek budi pekerti dan cinta pada negara. Sekarang hamper tidak ada pendidikan yang memberikan secara maksimal budi pekerti serta kesadaran bernegara dan membela negara